Sap GGK
Sap GGK
Oleh :
Kelompok 4
1. Putri Intan Kumalasari
2. Afidaturrahmah
3. Fitrih Hanifiah Megarani
4. Agres Nofela Devi
5. Nur Fadilah
I. Analisis Situasi
1.1 Peserta Diskusi : Keluarga dan pasien ruang Bougenville
1.2 Ruangan Diskusi : Ruang Bougenville
1.3 Pemberi Materi : Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas Bondowoso
II. Tujuan
2.1 Tujuan Umum :
Setelah mengikuti diskusi kelompok tentang Gagal Ginjal Kronis diharapkan keluarga
dan pasien dapat mengerti dan menjelaskan tentang Gagal Ginjal Kronis.
2.2 Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti diskusi kelompok tentang Gagal Ginjal Kronis , diharapkan peserta
dapat :
a. Menjelaskan pengertian Gagal Ginjal Kronis.
b. Menjelaskan proses Gagal Ginjal Kronis.
c. Menjelaskan aturan pelaksanaan Gagal Ginjal Kronis.
d. Menjelaskan tujuan Gagal Ginjal Kronis.
e. Menjelaskan manfaat Gagal Ginjal Kronis.
III. Materi
3.1 Pengertian Gagal Ginjal Kronis
3.2 Kerugian Gagal Ginjal Kronis
3.3 Komposisi Gagal Ginjal Kronis
IV. Metode dan Media
4.1 Metode : Ceramah, demonstrasi, tanya jawab
4.2 Media:Leaflet mengenai Gagal Ginjal Kronis.
V. Kegiatan Diskusi
No. Topik Waktu Kegiatan Diskusi Kegiatan Peserta PJ
1. Pembukaan 2 menit - Membuka kegiatan - Menjawab salam Afidaturrahmah
diskusi dengan
mengucapkan salam
2. Pelaksanaan 15 - Menyampaikan sekilas - Memperhatikan Putri Intan
menit tentang materi Gagal Kumalasari
Ginjal Kronis
- Mempersilahkan penyaji - Kelompok sangat
untuk memulai antusias
penyuluhan
- Pemateri menyampaikan Memperhatikan
materi
-
VII. DaftarPustaka
Almatsier. 2016. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Edisi Ke-6. Jakarta: Gramedia.
Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Rendi, Clevo M. 2012. Asuhan Keperawatan Medikal Bedal dan Penyakit Dalam. Yogyakarta:
Noha Medika.
VIII. Pengorganisasian
8.1 Pemimpin Diskusi
Tugas :
a. Pembawa acara
b. Membuka tanya jawab antara pemandu dan peserta yang bertanya
c. Mengatur jalannya acara yang disajikan
d. Menyajikan kesimpulan tentang topik yang telah dibahas
e. Menutup acara
8.2 Pemandu Diskusi Kelompok
Tugas :
a. Menyiapkan topik atau pokok yang akan dibahas.
b. Menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh peserta yang bertanya.
Tata Cara Berdiskusi yang Benar:
Salah satu cara memecahkan permasalahan adalah dengan berdiskusi. Saling bertukar
pikiran dan wawasan, permasalahan yang rumit niscaya dapat diuraikan dan pada akhirnya akan
diperoleh jalan keluarnya. Proses diskusi akan berjalan secara efektif jika peserta menyadari
hakikat diskusi dan memegang teguh prinsip-prinsip pelaksanaan diskusi.
Berikut ini beberapa prinsip berdiskusi yang harus diperhatikan:
1. Diskusi merupakan forum ilmiah untuk bertukar pikiran dan wawasan dalam menyikapi suatu
permasalahan yang dihadapi bersama. Diskusi bukan forum untuk berbagi pengalaman
(sharing), perasaan (curhat), kepentingan (musyawarah), atau ilmu kepintaran (mengajar).
2. Dalam diskusi, harus terjadi dialog atau komunikasi intelektual dan ilmiah. Dalam hal ini, harus
dijauhkan unsur emosional dan mengabaikan kedekatan hubungan personal sehingga terlahir
pemikiran – pemikiran yang rasional dan objektif.
3. Diskusi merupakan forum resmi, formal, dan terbuka. Oleh karena itu, proses komunikasi
menggunakan bahasa nasional yang baku sehingga dapat dipahami semua kalangan dengan
baik. Diskusi bukan forum kekeluargaan yang ditujukan pada kelompok terbatas.
4. Diskusi berlangsung dalam situasi yang tertib, teratur, dan terarah serta bertujuan jelas. Oleh
karena itu, diperlukan adanya perangkat dan instrumen pendukung seperti ketua/moderator,
notulis, dan tata tertib. Proses diskusi dikatakan hidup dan sehat jika seluruh peserta terlibat
secara aktif dengan mengikuti tatanan yang ada. Sebaliknya, akan dikatakan tidak sehat jika
proses bertukar pikiran didominasi oleh satu atau dua pikiran saja.
Menyampaikan gagasan dan tanggapan dengan alasan yang logis dalam diskusi . Inti dari
kegiatan diskusi adalah terjadinya proses bertukar pikran antar peserta diskusi . peserta diharap
menyampaikan pendapatnya terhadap permasalahan yang di hadapi selanjutnya pendapat tersebut
harus disampaikan oleh peserta lain . bermacam- macam bentuk tanggapan dapat disampaikan ,
misalnya dengan mempertahankan maksud dari pendapat tersebut jika dianggap belum jelas.
Tanggapan juga dapat disampaikan dengan menyatakan sikap setujuatau tidak setuju/ mendukung
atau tidank mendukung terhadap pendapat yang telah di kemukakan. Munculnya berbagai sikap
dan pikiran dan tanggapan yg berbeda – beda itu merupakan hal yang positif dalam kegiatan
berdiskusi.
Materi Penyuluhan
GAGAL GINJAL KRONIS