Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Air merupakan materi esensial bagi kehidupan makhluk hidup karena makhluk hidup
memerlukan air untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Secara umum fungsi air
dalam tubuh setiap mikroorganisme adalah untuk melarutkan senyawa organik,
menstabilkan suhu tubuh dan melangsungkan berbagai reaksi kimia tingkat seluler
(Campbell, dkk, 2002).
Pemeriksaan air secara mikrobiologi sangat penting dilakukan karena air merupakan
substansi yang sangat penting dalam menunjang kehidupan mikroorganisme yang meliputi
pemeriksaan secara mikrobiologi baik secara kualitatif maupun kuantitatif dapat dipakai
sebagai pengukuran derajat pencemaran. Kualitas air didasarkan pada pengujian ada
tidaknya coliform dalam air. Keberadaan bakteri E.coli merupakan parameter yang dapat
digunakan untuk menentukan kualitas air yang aman, dimana kehadirannya dapat dijadikan
indikator pencemaraan air. Ciri-ciri bakteri coliform adalah bersifat gram negatif, bentuk
morgologi batang pendek, dan dapat memfermentasi mediumnlaktosa cair dengan
membentuk asam dan gas ( Pelczar dan Chan, 1988).
Tanah merupakan suatu campuran bahan-bahan organik yang padat, misalnya: batu-
batuan , mineral, air ,udara dan jsad hidup beserta produk dari hasil pembusukan.Tanah yang
subur mengandung sejumlah binatang-binatang molai dari bentuk mikroskopis, nematoda,
serangga, sampai hewan mamalia seperti tikus. tanah banyak mengandung bahan -bahan
yang dibutuhkan oleh organisme, karena didalam tanah juga terkandung bahan organik,
Didalam tanah juga terjadi interaksi antara tumbuhan dan mikroba yang dapat merugikan
ataumenguntungkan tumbuhan. Beberapa mikroorganisme tanah bersifat patogenik terhadap
tumbuhan dan menyebabkan penyakit pada perakaran sehingga menjadi layu dan busuk.
Banyak tumbuhan bersimbiosis dengan jamur bernama mikoriza. Mikoriza meningkatkan
kemampuan tumbuhan untuk menyerap nutrisi dan air. Interaksi antara mikroorganisme
tanah dan akar tumbuhan banyak dikaji dalam ilmu mikrobiologi tanah. Mikroorganisme
tanah juga bermanfaat bagi kehidupan manusia. Salah satunya adalah bakteri actinomycetes
yang menghasilkan antibiotik.

1
Udara merupakan media penyebaran bagi mikroorganisme. Mereka terdapat dalam
jumlah yang relatif kecil bila dibandingkan dengan di air atau di tanah. Udara tidak
mengandung komponen nutrisi yang penting untuk bakteri, adanya bakteri di udara
kemungkinan terbawa oleh debu, tetesan uap air kering ataupun terhembus oleh tiupan
angin.
Udara dibagi menjadi dua bagian yaitu udara luar dan udara dalam ruangan. Udara
dalam ruang atau indoor air adalah udara dalam ruang gedung (rumah, sekolah, restoran,
hotel, rumah sakit, perkantoran) yang ditempati sekelompok orang dengan tingkat kesehatan
yang berbeda-beda selama minimal satu jam. Sedangkan udara luar atau outdoor air adalah
udara yang bergerak bebas di atmosfer dan jumlahnya lebih banyak dari udara dalam suatu
ruangan Budiyanto, 2001).
Kelompok mikroba yang paling banyak di udara adalah bakteri, jamur (termasuk di
dalamnya ragi) dan juga mikroalga. Kehadiran jasad hidup tersebut di udara, ada yang dalam
bentuk vegetatif (tubuh jasad) ataupun dalam bentuk generatif (umumnya spora). Mikroba
udara dapat dipelajari dalam dua bagian, yaitu mikroba di luar ruangan dan mikroba di
dalam ruangan. Mikroba paling banyak ditemukan di dalam ruangan (Pudjiastuti, dkk.
1998).

B. TUJUAN
Adapun tujuan-tujuan pembuatan makalah ini :
1. Untuk mengetahui pengertian flora normal pada air, tanah, dan udara.
2. Untuk mengetahui jenis flora normal/mikroorganisme pada air, tanah, dan udara.
3. Untuk mengetahui manfaat dan kerugian dari masing-masing mikroorganisme yang hidup
di air, tanah, dan udara.
4. Untuk mengetahui cara pengendalian mikroorganisme di air, tanah, dan udara.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN FLORA NORMAL AIR, TANAH DAN UDARA


Flora normal adalah mikroorganisme yang menempati suatu daerah tanpa
menimbulkan penyakit pada inang yang ditempati. Tempat paling umum dijumpai flora
normal adalah tempat yang terpapar dengan dunia luar yaitu kulit, mata, mulut, saluran
pernafasan atas, saluran pencernaan dan saluran urogenital. Kulit normal biasanya ditempati
bakteria sekitar 102–106 CFU/cm2.
Flora normal adalah mikroorganisme yang menempati suatu daerah tanpa
menimbulkan penyakit pada inang yang ditempati. Tempat paling umum dijumpai flora
normal adalah tempat yang terpapar dengan dunia luar yaitu kulit, mata, mulut, saluran
pernafasan atas, saluran pencernaan dan saluran urogenital.
Flora Normal adalah kumpulan mikroorganisme yang secara alami terdapat pada
tubuh manusia normal dan sehat. Kebanyakan flora normal yang terdapat pada tubuh
manusia adalah dari jenis bakteri. Namun beberapa virus, jamur, dan protozoa juga dapat
ditemukan pada orang sehat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi flora normal

1. Oksigen
2. Reseptor tertentu perlekatan
3. pH
4. Nutrient
5. Respon imun hospes
6. Mikroorganisme yang lain sebagai pesaing.
Flora normal tubuh manusia berdasarkan bentuk dan sifat kehadirannya dapat
digolongkanmenjadi 2 jenis, yaitu :
1) Mikroorganisme tetap/normal (resident flora/indigenous)
Mikroorganisme jenis tertentu yang biasanya ditemukan pada bagian tubuh tertentu dan
pada usia tertentu. Keberadaan mikroorganismenya akan selalu tetap, baik jenis ataupun
jumlahnya, jika ada perubahan akan kembali seperti semula. Flora normal/tetap yang
terdapat pada tubuh merupakan organisme komensal. Flora normal yang lainnya bersifat

3
mutualisme. Flora normal ini akan mendapatkan makanan dari sekresi dan produk-
produk buangan tubuh manusia, dan tubuh memperoleh vitamin atau zat hasil sintesis
dari flora normal. Mikroorganisme ini umumnya dapat lebih bertahan pada kondisi
buruk dari lingkungannya. Contohnya : Streptococcus viridans, S. faecalis, Pityrosporum
ovale, Candida albicans.
2) Mikroorganisme sementara (transient flora)
Mikroorganisme nonpatogen atau potensial patogen yang berada di kulit dan selaput
lendir/mukosa selama kurun waktu beberapa jam, hari, atau minggu. Keberadaan
mikroorganisme ini ada secara tiba-tiba (tidak tetap) dapat disebabkan oleh pengaruh
lingkungan, tidak menimbulkan penyakit dan tidak menetap. Flora sementara biasanya
sedikit asalkan flora tetap masih utuh, jika flora tetap berubah, maka flora normal akan
melakukan kolonisasi, berbiak dan menimbulkan penyakit.
a. Pengertiam flora normal pada Air
Flora normal pada air adalah dalah kumpulan mikroorganisme yang secara alami
terdapat pada air yang tercemar dengan urine & feses manusia
Contohnya :
a. Salmonella. sp
b. Shigella. sp
c. Vibrio. sp
b. Pengertiam flora normal pada Tanah
Flora normal pada Tanah adalah kumpulan mikroorganisme yang secara alami
terdapat pada tanah bakteri penghasil spora.
c. Pengertiam flora normal pada Udara
Flora normal pada Udara adalah kumpulan mikroorganisme yang secara alami
terdapat pada udara dipengaruhi UV, ozon dan kering.

4
B. JENIS FLORA NORMAL ATAU MIKROORGANISME AIR TANAH DAN
UDARA
1. Jenis Flora Normal/Mikroorganisme Pada Air
Bakteri coliform adalah bakteri paling sering dikaitkan dengan kualitas air. Bakteri
Coliform adalah kelompok besar dari berbagai jenis bakteri. Coliform adalah
kelompok bakteri gram negatif, berbentuk batang, tidak berspora yang pada
umumnya menghasilkan gas jika ditumbuhkan dalam medium laktosa. Salah satu
anggota kelompok coliform adalah E.Coli. Karena E. coli adalah bakteri coliform
yang ada pada kotoran manusia, E. coli sering disebut sebagai coliform fecal.
Kelompok mikroorganisme yang hidup di dalam air terdiri dari :
a. Bakteri
Bakteri yang hidup di perairan umumnya uniseluler, tidak memiliki klorofil,
berkembang biak dengan pembelahan sel secara transversal atau biner, sebagian
besar (± 80%) berbentuk batang, gram negatif, bergerak secara aktif. Secara umum
hidupnya saprofitik pada sisa buangan hewan atau tanaman yang sudah mati, ada
juga yang bersifat parasitik pada hewan, manusia dan tanaman yang dapat
menyebabkan penyakit. Contoh bakteri yang banyak dijumpai di laut: Pseudomonas,
Vibrio, Flavobacterium, Achromobacter dan Bacterium.
 Vibrio (Vibrio cholerae)
Vibrio adalah salah satu jenis bakteri yang tergolong dalam kelompok
marine bacteria. Bakteri ini umumnya memiliki habitat alami di laut. Sejumlah
spesies Vibrio yang dikenal sebagai patogen seperti V. alginolyticus, V.
anguillarum, V. carchariae, V. cholerae, V. harveyii, V. ordalii dan V.
Vulnificus.
 Shigella sp.
Shigella adalah genus dari Gram-negatif, non-motil, bakteri endospor berbentuk-
tongkat yang berhubungan dekat dengan Escherichia coli dan Salmonella.
Shigella merupakan penyebab dari penyakit shigellosis pada manusia, selain itu,
Shigella juga menyebabkan penyakit pada primata lainnya, tetapi tidak pada
mamalia lainnya.
b. Alga biru-hijau

5
Alga tidak memiliki akar, batang dan daun yang mempunyai fungsi seperti tumbuhan
darat, wujud alga terdiri dari batang yang disebut thallus. Umumnya alga hidup
secara bebas di air atau bersimbiosis dengan jasad lain. Mempunyai bentuk
uniseluler, filamen yang mengelilingi tubuhnya banyak diselimuti dengan lendir.
Merupakan divisi Cyanophyta dengan beberapa kelas yaitu : Nostocales,
Chroococcales, dan Stigonematales, Hydrodictyon.
c. Fungi
Fungi hidup tersebar luas, berbentuk uniseluler, umumnya berbentuk filamen atau
serat yang disebut miselia atau hifa. Contoh :
 Saprolegnia
Saprolegnia adalah genus dari Oomycota. Saprolegnia hidup menempel pada
tubuh ikan atau hewan air lainnya. Saprolegnia berbentuk seperti lapisan selaput.
Saprolegnia bersifat saprotrof dan nekrotrof.
 Branchiomycosis
Branchiomyces demigrans atau "Gill Rot (busuk insang)" disebabkan oleh jamur
Branchiomyces sanguinis dan Branchiomyces demigrans . Spesies jamur ini
biasanya dijumpai pada ikan yang mengalami stres lingkungan, seperti pH rendah
(5.8 -6.5), kandungan oksigen rendah atau pertumbuhan algae yang berlebih
dalam akuarium, Branchiomyces sp.tumbuh pada temperatur 14 - 35°C ,
pertumbuhan optimal biasanya terjadi pada selang suhu 25 - 31°C. Penyebab
utama infeksi biasanya adalah spora jamur yang terbawa air dan kotoran pada
dasar akuarium. Tanda-tanda penyakit Branchiomyces sanguinis dan B.
demigrans pada umumnya menyerang insang ikan.
 Icthyophonus
Icthyophonus disebabkan oleh jamur Icthyophonus hoferi . Jamur ini tumbuh baik
pada air tawar maupun air asin (laut). Meskipun demikian, biasanya serangan
jamur ini hanya akan terjadi pada air dingin 2 - 20° C. Penyebaran Icthyophonus
berlangsung melalu kista yang terbawa kotoran ikan atau akibat kanibalisme
terhadap ikan yang terjangkit.

2. Jenis Flora Normal/Mikroorganisme Pada Tanah

6
Mikroorganisme tanah akan berada dalam atmosfir tanah dan di dalam fase
berair (mis. cairan tanah) di dalam pori yang berada diantara partikel atau
aggregat. Tanah merupakan habitat favorit untuk pertumbuhan mikroba seperti
bacteria, fungi, algae, viruses dan protozoa.Microorganisme akan didapatkan dalam
populasi yang besar di dalam tanah
Peranan aktif dalam tanah yang fertil sebagai hasil dari keterlibatan mikroba
tanah dalam siklus nutrien seperti siklus karbon dan nitrogen, yang diperlukan untuk
pertumbuhan tanah.Mikroorganisme tanah bertanggungjawab untuk dekomposisi
materi organik yang masuk ke tanah dan selanjutnya masuk dalam siklus nutrien di
tanah.
Mikroorganisme tanah dapat meningkatkan jumlah nutrien yang ada dalam
tanah.Mikroorganisme yang mampu meningkatkan kesuburan tanah dan kontribusi
pertumbuhan tanaman disebut biofertilizer.Beberapa jenis Mikroorganisme tanah
telah diteliti mempunyai kemampuan menghasilkan senyawa (mis: vitamin dan
hormon tanaman) yang dapat meningkatkan kualitas tanaman dan membantu
meningkatkan hasil budidaya tanaman.
Flora normal dalam tanah ada banyak tipenya,disini kita kenal dengan “Main types
of soil microorganisms “

a) Bakteri

Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak bacteria) adalah kelompok


organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organime ini termasuk ke dalam
domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskropik), serta memiliki peran

7
besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal sabagai agen
penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan
manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif
sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain
seperti mitokondria dan kloroplas..

Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara,


dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen),
bahkan dalam tubuh manusia. Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm. Mereka
umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur.Beberapa jenis
bakteri bersifat motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel.

b) Virus

Virus adalah parasir berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme


biologis. Virus bersifat parasit, hal tersebut disebabkan karena virus hanya
dapatbereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan
sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam
nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi

8
semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kobinasi
ketiganya. Genon virus akan diekspresikan menjadi baik protein yang digunakan
untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.

c) Jamur
Jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang tidak memiliki klorofil
sehingga bersifat heterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya
terdiri dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman
bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan
cara vegetatif ada juga dengan cara generatif. Jamur menyerap zat organik dari
lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh makanannya. Setelah
itu, menyimpannya dalam bentuk glikogen. Jamur merupakan konsumen, maka dari
itu jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin,
dan senyawa kimia lainnya Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai
makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif,
atau saprofit.

d) Alga
Alga (jamak Algae) adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak
memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap
tidak memiliki “organ” seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan
sebagainya). Karena itu, alga pernah digolongkan pula sebagai tumbuhan bertalus.
Dalam taksonomi yang banyak didukung para pakar biologi, alga tidak lagi
dimasukkan dalam satu kelompok divisi atau kelas tersendiri, namun dipisah-
pisahkan sesuai dengan fakta-fakta yang bermunculan saat ini. Dengan demikian alga
bukanlah satu kelompok takson tersendiri.

e) Protozoa
Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari
bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa
adalah hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik.

9
Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan
Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop.

3. Jenis Flora Normal/Mikroorganisme pada Udara


Di udara terdapat sel vegetatif dan spora bakteri, jamur dan ganggang, virus dan
kista protozoa. Selama udara terkena sinar matahari, udara tersebut akan bersuhu tinggi
dan berkurang kelembabannya. Selain mikroba yang mempunyai mekanisme untuk dapat
toleran pada kondisi ini, kebanyakan mikroba akan mati. Udara terutama merupakan
media penyebaran bagi mikroorganisme. Mereka terdapat dalam jumlah yang relatif kecil
bila dibandingkan dengan di air atau di tanah. Mikroba udara dapat dipelajari dalam dua
bagian, yaitu mikroba di luar ruangan dan di dalam ruangan.
Pentingnya mikroorganisme udara telah dipelajari sejak 1799, di mana tahun
Lazaro Spallanzani berusaha untuk menyangkal teori “generatio spontanea”. Tahun
1837, Theodore Schwann, dalam percobaan untuk mendukung pandangan Spallanzani
memasukkan udara segar yang telah dipanaskan ke dalam kaldu daging steril dan
menunjukkan bahwa pertumbuhan mikroba tidak dapat terjadi. Louis Pasteur pada tahun
1861 merupakan orang yang pertama menunjukkan bahwa mikroorganisme tumbuh
akibat kontaminasi dari udara. Dia menggunakan kapas khusus untuk menyaring udara
sehingga mikroba tidak dapat masuk ke dalam kaldu daging steril. Dia secara
mikroskopis menunjukkan keberadaan mikroorganisme dalam kapas. Dalam percobaan
menggunakan tabung berleher angsa, ia menunjukkan bahwa pertumbuhan tidak bisa
terjadi dalam media steril kecuali terdapat kontaminasi dari udara yang tidak steril
(Dwidjoseputro, 1990).
Beberapa bakteri yang terdapat di udara antara lain :
a. Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus adalah bakteri gram positif yang menghasilkan pigmen kuning,
bersifat aerob fakultatif, tidak menghasilkan spora dan tidak motil, umumnya tumbuh
berpasangan maupun berkelompok, dengan diameter sekitar 0,8-1,0 µm S. aureus tumbuh
dengan optimum pada suhu 37oC dengan waktu pembelahan 0,47 jam. Bakteri ini
biasanya terdapat pada saluran pernapasan atas dan kulit. Keberadaan S. aureus pada
saluran pernapasan atas dan kulit pada individu jarang menyebabkan penyakit, individu

10
sehat biasanya hanya berperan sebagai karier. Infeksi serius akan terjadi ketika resistensi
inang melemah karena adanya perubahan hormon; adanya penyakit, luka, atau perlakuan
menggunakan steroid atau obat lain yang memengaruhi imunitas sehingga terjadi
pelemahan inang S. aureus termasuk bakteri osmotoleran, yaitu bakteri yang dapat hidup
di lingkungan dengan rentang konsentrasi zat terlarut (contohnya garam) yang luas, dan
dapat hidup pada konsentrasi NaCl sekitar 3 Molar. Habitat alami S aureus pada manusia
adalah di daerah kulit, hidung, mulut, dan usus besar, di mana pada keadaan sistem
imun normal, S. aureus tidak bersifat patogen (mikroflora normal manusia) (Anonim,
2014 d).
b. Enterobacter aerogenes
Enterobacter aerogenes dapat menyebabkan infeksi di banyak bagian tubuh manusia.
Bakteri merupakan penyebab infeksi pernapasan bawah, termasuk pneumonia. Hal ini
juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih dan infeksi kulit dan jaringan di
bawahnya. Ini mungkin hadir sebagai selulit, nekrotikans, abses atau pasca-operasi
infeksi luka. Jika bakteri mencapai darah (bakteremia), dapat menyebabkan sepsis.
Jarang, bakteri memasuki cairan serebrospinal, yang mengarah ke
meningitis. Enterobacter aerogenes keseluruhan memiliki tingkat kematian rendah (10,2
persen), dengan masalah medis yang mendasari meningkatnya risiko kematian (Anonim,
2014 b).
c. Pseudomonas aeroginos
P. aeruginosa menyebabkan penyakit terlokalisasi dan sistemik yang sangat serius dan
tidak jarang berakibat fatal. Penyakit karena P. aeruginosa dimulai dengan penempelan
dan kolonisasi bakteri ini pada jaringan inang. Bakteri ini menggunakan fili untuk
penempelan sel bakteri pada permukaan inang. Selain itu, P. aeruginosa juga dapat
membentuk biofilm yang terbuat dari kapsul glikokalis untuk mengurangi keefektifan
mekanisme sistem imun inang. Jaringan inang akan mencoba merusak penempelan dan
kolonisasi bakteri.Selanjutnya, P. aeruginosa memproduksi sejumlah endotoksin dan
produk ekstaseluler yang menunjang invasi local dan penyebaran
mikroorganisme. Toksin dan produk ekstraseluler ini mencakup protease ekstraseluler,
sitotoksin, hemolisin, dan piosianin (Anonim, 2014 c).
d. Haemophylus influenza

11
Infeksi oleh Haemophilus influenzae terjadi setelah mengisap droplet yang berasal dari
penderita baru sembuh, atau carrier, yang biasanya menyebar secara langsung saat bersin
atau batuk. Haemophilus influenzaemenyebabkan sejumlah infeksi pada saluran
pernafasan bagian atas seperti faringitis, otitis media, dan sinusitis yang terutama penting
pada penyakit paru kronik. Meningitis karena Haemophilus influenzae jarang terjadi pada
bayi berumur kurang dari 3 bulan dan tidak umum dijumpai pada anak-anak diatas umur
6 tahun. Pada anak-anak, selain meningitis, Haemophilus influenzae tipe b juga
menyebabkan penyakit bacterial epiglottitis akut(Anonim, 2014 d).

C. MANFAAT DAN KERUGIAN DARI MASING-MASING MIKROORGANISME


YANG HIDUP DI AIR, TANAH DAN UDARA
1. Air
Beberapa keuntungan mikroba dalam air antara lain salah satunya adalah plankton, baik
fitoplankton ataupun zooplankton merupakan makanan utama ikan, sehingga
kehadirannya merupakan tanda kesuburan perairan tersebut. Jenis-jenis microalgae
misalnya : Chllorella, Hydrodycation, Pinnularia, Scenedesmus, Tabellaria. Kerugian
mikroorganisme air yang dikhawatirkan, bila di dalam badan air terdpat mikroba
penyebab penyakit, seperti : Salmonella penyebab penyakit tifus/parafitus, Shigella
penyebab disentri basiller, Vibrio penyebab Vibrio (Vibrio cholerae). Vibrio adalah
salah sau jenis bakteri yang tergolong dalam kelompok marine bacteria. Gejala yang
ditimbulkan dari bakteri ini adalah diare yang sangat parah, muntah-muntah, kehilangan
cairan sangat banyak sehingga menyebabkan kejang dan lemas.
Mikroba dalam air ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Mikroba air yang
menguntungkan, berperan sebagai :
 Makanan ikan : fitoplankton dan zooplankton. Contoh : mikroalga (chlorella,
scenedesmus, hydrodiction, pinnularia, dan lain-lain)
 Dekomposer : pengolahan limbah secara biologis
 Produsen : adanya mikroalga yang dapat berfotosintesis sehingga meningkatkan
oksigen terlarut
 Konsumen : hasil rombakan organisme dimanfaatkan oleh mikroalga, bakteri, jamur

12
Mikroba air yang merugikan dapat menyebabkan :
 Blooming menyebabkan perairan berwarna, ada endapan, dan bau amis, disebabkan
oleh meningkatnya pertumbuhan mikroalga (Anabaena flos-aquae dan Microcystis
aerugynosa)
 Bakteri besi : Fe2+ (oksidasi oleh bakteri Crenothrixsphaerotilus) menjadi Fe3+
 Bakteri belerang : SO4 (reduksi oleh bakteri Thiobacillus cromatium) menghasilkan
H2S (bau busuk).
 Penyebab penyakit : Salmonella (tipus / paratipus), Shigella (disentri basiler), Vibrio
(kolera), Entamoeba (disentri amoeba)
 Penghasil toksin : bakteri anaerobik (Clostridium), bakteri aerobik (Pseudomonas,
Salmonella, Staphylococcus, dan lain-lain), mikroalgae (Anabaena, Microcystis)

2. Tanah
Tanah merupakan sumber yang kaya akan mikroorganisme. Kebanyakan
mikroorganisme disini bersifat apatogen bagi manusia. Bakteri pathogen yang terdapat
di tanah adalah : Clostridium tetani, Clostridium perfringens, Clostridium botulinum.
Manfaat bidang pertanian ialah mikroorganisme dapat digunakan untuk peningkatan
kesuburan tanah melalui fiksasi N2, siklus nutrien dan pertenakan hewan. Pembentukan
nitrat dari nitrogen ini dapat terjadi karena adanya mikroorganisme. Penyusunan nitrat
dilakukan secara bertahap oleh beberapa genus bakteri secara sinergetik.
Sebagian besar mikroba memiliki peranan yang menguntungkan bagi pertanian, yaitu :
 berperan dalam menghancurkan limbah organic
 recycling hara tanaman
 fiksasi biologis nitrogen
 pelarutan fosfat
 meransang pertumbuhan
 biokontrol pathogen dan membantu penyerapan unsure hara.
Bioteknologi berbasis mikroba dikembangkan dengan memanfaatkan peran-peran penting
mikroba tersebut. Pembagian mikroba :
1) Golongan aotohtonus : mikroba yang selalu ditemukan dan tidak dipengaruhi
lingkungan.

13
2) Golongan Zimogenik : kehadirannya diakibatkan pengaruh luar yang baru.
3) Golongan Transien : kehadirannya bersamaan dengan adanya penambahan secara
buatan.

Mikroorganisme terdapat pada tanah yang subur. Mengapa sampai mikroorganisme


berperan dalam menentukan tanah yang subur? Alasannya adalah karena:

1. Mikroorganisme berperan dalam siklus energi


2. Mikroorganisme berperan dalam siklus hara
3. Mikroorganisme berperan dalam pembentukan agregat tanah
4. Menentukan kesehatan tanah (suppressive/conducive) Tanah dikatakan subur bila
mempunyai kandungan dan keragaman biologi yang tinggi

Kerugiaan mikroorganisme pada tanah :


Pada tumbuhan
 Xanthomonas citri = penyebab kanker batang jeruk.
 Erwinia trachelphilia = penyebab penyakit busuk daun labu.

3. Udara
Umumnya mikroorganisme yang terdapat diudara adalah mikroorganisme kontaminan
yang bisa bersifat patogen. Mikroorganisme tersebut dapat dikelompokan seperti
bakteri, virus dan jamur, yang bisa terdapat ditanah dan disebarkan keudara oleh angin
baik dalam bentuk vegetatif maupun dalam bentuk sporanya
1) Bakteri
 Bacillus
Merupakan bakteri yang hidup saprofit ditanah, air, udara dan tumbuh-tumbuhan.
Bakteri ini dapat menyebabkan penyakit pada manusia dengan fungsi imun
terganggu.(Jawetz, 1998)
 Streptococcus pyogenes

14
Merupakan bakteri yang bersifat aerotoleran dan hidup sebagai saprofit dn parasit
pada manusia. Dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas karena
penularannya melalui udara.(Unus S,1995 dan Jawetz,1998).
 Staphylococcus aureus
Merupakan bakteri yang hidup sebagai flora normal pada kulit dan selaput mukosa
tetapi dapat juga bersifat patogen yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia
serta dapat ditularkan melalui udara. (Jawetz, 1998)
 Bordetella pertussis
Merupakan bakteri yang dapat ditularkan melalui udara dan dapat menyebabkan
penyakit pertusis/ batuk rejan. (Jawetz,1998)
 Corynebacterium diphtheria
Merupakan bakteri patogen yang ditularkan melalui udara dan dapat menyebabkan
penyakit dipteri. (Jawetz, 1998).
 Streptococcus pneumonia
Merupakan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pneumonia dan biasanya
merupakan penyakit infeksi pernapasan yang lanjut. Sehingga dapat menyebabkan
kematian.(Sleigh DJ, 1994 dan Jawetz, 1998).
 Mycobacterium tuberculosis
Merupakan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit tuberkulosis yang dapat
ditularkan melalui udara baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
 Legionella pnemophili
Merupakan bakteri yang sering terdapat pada pendingin ruangan (AC), pancuran
mandi dan dapat ditularkan melalui udara. (Jawetz, 1998).
 Psudomonas
Merupakan bakteri yang ditemukan secara luas ditanah, air, tumbuhan dan hewan.
Biasanya terdapat dilingkungan yang lembab dirumah sakit dan bersifat sebagai flora
normal dan saprofit pada manusi. Bakteri dapat menyebabkan penyakit pada
manusia bila keadaan imun menurun. (Jawetz, 1998).

15
2) Virus
Umumnya virus yang terdapat diudara ditularkan melalui saluran pernapasan
contohnya adalah:
a. Adenovirus
Adenovirus menginfeksi sel-sel epitel faring, selaput mata, usus kecil, dan kadang-
kadang sistem organ lainnya. Biasanya virus ini tidak sampai menyebar di luar
daerah getah bening.
b. Rinovirus
Rinovirus adalah virus selesma. Virus ini biasanya diisolasi dari hidung dan
tenggorok, dan jarang sekali dari tinja. Virus-virus ini, serta koronavirus dan
beberapa reovirus, adenovirus, enterovirus, virus parainfluenza, dan virus influenza,
menyebabkan infeksi saluran napas bagian atas, termasuk selesma..
c. Ortomiksovirus (Virus Influenza)
Merupakan virus penyebab influenza yang berbentuk seperti partikel–partikel bulat
dan inri RNAnya memiliki simetris heliks, dapat menyebabkan influenza.
d. Virus Sinsitium Pernapasan (RSV: Respiratory Syncitial Virus)
Merupakan virus yang dapat menyebabkan kasus bronkitis dan pneumoni pada 6
bulan pertama kehidupan. Tetapi pada orang dewasa hanya mengakibatkan infeksi
ringan saluran pernapasan atas.

3) Jamur
Banyak jenis jamur kontaminan udara yang bersifat termofilik, yaitu jamur yang
tahan pada pemanasan tinggi sampai diatas 800C. Biasanya tahan selama suatu benda
sedang disterilkan bila janur tersebut berada dalam bentuk spora. Jamur tersebut
antara lain:
1. Aspergillus
Merupakan jamur yang hidup ditanah dan dapat menyebabkan penyakit Aspergilosis,
tetapi dapat ditularkan melalui udara karena dalam bentuk spora berada diudara.
2. Candida
Merupakan jamur yang hidup sebagai flora normal pada selaput mukosa saluran
pernapasan, saluran pencernaan dan saluran genitalia wanita dan juga dapat bersifat

16
sangat patogen. Jamur ini ditularkan dalama bentuk spora karena bisa terdapat
diudara.
3. Histoplasma
Merupakan penyakit jamur sistemik yang ditularkan melalui udara, tetapi umumnya
jamur ini terdapat ditanah yang mengandung kotoran ayam.
4. Cryptococcus neoformans
Merupakan jamur yang berbentuk khamir yang mempunyai simpai dan dapat hidup
dalam keadaan kering sehingga hidup diudara. Biasanya ditularkan melalui inhalasi
spora yang didalam paru dapat menimbulkan kelainan setempat dengan gejala yang
ringan.
5. Rhizopus
Merupakan jamur yang terdapat ditanah dan menghasilkan spora sehingga sporanya
bisa ditularkan melalui udara.

D. CARA PENGENDALIAN MIKROORGANISME DI DALAM AIR, TANAH DAN


UDARA
Mikroorganisme merupakan suatu kelompok organisme yang tidak dapat dilihat dengan
menggunakan mata telanjang, sehingga diperlukan alat bantu untuk dapat melihatnya
seperti mikroskop, lup dan lain-lain. Cakupan dunia mikroorganisme sangat luas, terdiri
dari berbagai kelompok dan jenis, sehingga diperlukan suatu cara pengelompokan atau
pengklasifikasian. Hal itu Nampak dari kemampuannya menginfeksi manusia, hewan,
serta tanaman, menimbulkan penyakit yang berkisar dari infeksi ringan sampai pada
kematian. Pengendalian mikroorganisme sangat esensial dan penting di dalam industri
dan produksi pangan, obat-obatan, kosmetika dan lainnya. Alasan utama pengendalian
organisme adalah
1. Mencegah penyebaran penyakit dan infeksi.
2. Membasmi mikroorganisme pada inang yang terinfeksi
3. Mencegah pembusukan dan perusakan bahan oleh mikroorganisme.
Ada beberapa cara untuk mengendalikan jumlah populasi mikroorganisme, diantaranya
adalah sebagai berikut :

17
a. Cleaning (kebersihan) dan Sanitasi
Cleaning dan Sanitasi sangat penting di dalam mengurangi jumlah populasi
mikroorganisme pada suatu ruang/tempat. Prinsip cleaning dan sanitasi adalah
menciptakan lingkungan yang tidak dapat menyediakan sumber nutrisi bagi
pertumbuhan mikroba sekaligus membunuh sebagian besar populasi mikroba.
b. Desinfeksi
Adalah proses pengaplikasian bahan kimia (desinfektans) terhadap peralatan,
lantai, dinding atau lainnya untuk membunuh sel vegetatif mikrobial. Desinfeksi
diaplikasikan pada benda dan hanya berguna untuk membunuh sel vegetatif saja,
tidak mampu membunuh spora.
c. Antiseptis
Merupakan aplikasi senyawa kimia yang bersifat antiseptis terhadap tubuh
untuk melawan infeksi atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme dengan cara
menghancurkan atau menghambat aktivitas mikroba.
d. Sterilisasi
Proses menghancurkan semua jenis kehidupan sehingga menjadi steril.
Sterilisasi seringkali dilakukan dengan pengaplikasian udara panas. Ada dua metode
yang sering digunakan, yaitu :
 Panas lembab dengan uap jenuh bertekanan. Sangat efektif untuk sterilisasi karena
menyediakan suhu jauh di atas titik didih, proses cepat, daya tembus kuat dan
kelembaban sangat tinggi sehingga mempermudah koagulasi protein sel-sel mikroba
yang menyebabkan sel hancur. Suhu efektifnya adalah 121oC pada tekanan 5 kg/cm2
dengan waktu standar 15 menit. Alat yang digunakan : pressure cooker, autoklaf
(autoclave) dan retort.
 Panas kering, biasanya digunakan untuk mensterilisasi alat-alat laboratorium. Suhu
efektifnya adalah 160oC selama 2 jam. Alat yang digunakan pada umumnya adalah
oven.

e. Pengendalian Mikroba dengan Suhu Panas lainnya


 Pasteurisasi :

18
Proses pembunuhan mikroba patogen dengan suhu terkendali berdasarkan
waktu kematian termal bagi tipe patogen yang paling resisten untuk dibasmi. Dalam
proses pasteurisasi yang terbunuh hanyalah bakteri patogen dan bakteri penyebab
kebusukan namun tidak pada bakteri lainnya. Pasteurisasi biasanya dilakukan untuk
susu, rum, anggur dan makanan asam lainnya. Suhu pemanasan adalah 65oC selama
30 menit.
 Tyndalisasi :
Pemanasan yang dilakukan biasanya pada makanan dan minuman kaleng.
Tyndalisasi dapat membunuh sel vegetatif sekaligus spora mikroba tanpa merusak
zat-zat yang terkandung di dalam makanan dan minuman yang diproses. Suhu
pemanasan adalah 65oC selama 30 menit dalam waktu tiga hari berturut-turut.
 Boiling :
Pemanasan dengan cara merebus bahan yang akan disterilkan pada suhu
100oC selama 10-15 menit. Boiling dapat membunuh sel vegetatif bakteri yang
patogen maupun non patogen. Namun spora dan beberapa virus masih dapat hidup.
Biasanya dilakukan pada alat-alat kedokteran gigi, alat suntik, pipet, dll.
 Red heating :
Pemanasan langsung di atas api bunsen burner (pembakar spiritus) sampai
berpijar merah. Biasanya digunakan untuk mensterilkan alat yang sederhana seperti
jarum ose.
 Flaming :
Pembakaran langsung alat-alat laboratorium diatas pembakar bunsen dengan
alkohol atau spiritus tanpa terjadinya pemijaran.
 Pengendalian Mikroba dengan Radiasi
Bakteri terutama bentuk sel vegetatifnya dapat terbunuh dengan penyinaran
sinar ultraviolet (UV) dan sinar-sinar ionisasi.
1. Sinar UV :
2. Bakteri yang berada di udara atau yang berada di lapisan permukaan suatu benda
yang terpapar sinar UV akan mati.
3. Sinar Ionisasi :

19
4. Sinar ionisasi adalah sinar X, sinar alfa, sinar beta dan sinar gamma. Sterilisasi
dengan sinar ionisasi memerlukan biaya yang besar dan biasanya hanya
digunakan pada industri farmasi maupun industri kedokteran.
- Sinar X : Daya penetrasi baik namun perlu energi besar.
- Sinar alfa : Memiliki sifat bakterisidal tetapi tidak memiliki daya penetrasi.
- Sinar beta : Daya penetrasinya sedikit lebih besar daripada sinar X.
- Sinar gamma : Kekuatan radiasinya besar dan efektif untuk sterilisasi bahan
makanan.
 Pengendalian Mikroba dengan Filtrasi
Ada dua filter, yaitu filter bakteriologis dan filter udara.
1. Filter bakteriologis biasanya digunakan untuk mensterilkan bahan-bahan yang
tidak tahan terhadap pemanasan, misalnya larutan gula, serum, antibiotika,
antitoksin, dll. Teknik filtrasi prinsipnya menggunakan penyaringan, dimana
yang tersaring hanyalah bakteri saja. Diantara jenis filter bakteri yang umum
digunakan adalah : Berkefeld (dari fosil diatomae), Chamberland (dari porselen),
Seitz (dari asbes) dan seluosa.
2. Filter udara berefisiensi tinggi untuk menyaring udara berisikan partikel (High
Efficiency Particulate Air Filter atau HEPA) memungkinkan dialirkannya udara
bersih ke dalam ruang tertutup dengan sistem aliran udara laminar (Laminar Air
Flow)
 Pengendalian Mikroba dengan Bahan Kimia
Saat ini, telah banyak agen kimia yang berpotensi untuk membunuh atau
menghambat mikroba. Penelitian dan penemuan senyawa kimia baru terus
berkembang. Agen kimia yang baik adalah yang memiliki kemampuan membunuh
mikroba secara cepat dengan dosis yang rendah tanpa merusak bahan atau alat yang
didisinfeksi.
Pada prinsipnya, cara kerja agen kimia ini digolongkan menjadi :
1. Agen kimia yang merusak membran sel mikroba.
2. Agen kimia yang merusak enzim mikroba.
3. Agen kimia yang mendenaturasi protein.

20
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas agen kimia di dalam
mengendalikan mikroba, yaitu :
a. Konsentrasi agen kimia yang digunakan. Semakin tinggi konsentrasinya maka
efektivitasnya semakin meningkat.
b. Waktu kontak. Semakin lama bahan tersebut kontak dengan bahan yang
disterilkan maka hasilnya akan semakin baik.
c. Sifat dan jenis mikroba. Mikroba yang berkapsul dan berspora lebih resisten
dibandingkan yang berkapsul dan berspora.
d. Adanya bahan organik dan ekstra. Adanya bahan-bahan organik dapat
menurunkan efektivitas agen kimia.
e. pH atau derajat keasaman. Efektivitas bahan kimia dapat berubah seiring dengan
perubahan pH.

21
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Flora normal adalah mikroorganisme yang menempati suatu daerah tanpa
menimbulkan penyakit pada inang yang ditempati. Tempat paling umum
dijumpai flora normal adalah tempat yang terpapar dengan dunia luar yaitu
kulit, mata, mulut, saluran pernafasan atas, saluran pencernaan dan saluran
urogenital. Kulit normal biasanya ditempati bakteria sekitar 102–106
CFU/cm2. Ada pun yang dimaksud flora normal pada air, tanah dan udara,
yaitu flora normal air yang dipengaruhi oleh kumpulan mikroorganisme yang
secara alami terdapat pada air yang tercemar dengan urine & feses manusia,
flora normal tanah yang dipengaruhi oleh kumpulan mikroorganisme yang
secara alami terdapat pada tanah bakteri penghasil spora, flora normal udara
yang dipengaruhi oleh kumpulan mikroorganisme yang secara alami terdapat
pada udara dipengaruhi UV, ozon dan kering.
Alasan utama pengendalian organisme adalah
 Mencegah penyebaran penyakit dan infeksi.
 Membasmi mikroorganisme pada inang yang terinfeksi
 Mencegah pembusukan dan perusakan bahan oleh mikroorganisme.

22
DAFTAR PUSTAKA

1. https://andre4088.blogspot.com/2012/02/mikrobiologi-udara.html
2. http://unsa-73.blogspot.com/2011/07/pengendalian-mikroorganisme.html
3. https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/12/08/pemanfaatan-mikroorganisme-
dalam-penyuburan-tanah/
4. http://www.academia.edu/36001350/Makalah_Mikrobiologi_Terapan_Tentang_Mi
kroba_Lingkungan_Udara
5. Ahira, A. 2011. Mikrobiologi Tanah. http://www.anneahira.com/mikrobiologi-
tanah.htm..

23

Anda mungkin juga menyukai