Makalah Menilai Risiko Pengendalian Dan
Makalah Menilai Risiko Pengendalian Dan
OLEH:
KELOMPOK 9
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
bimbingan-Nyalah sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya .
Makalah yang berjudul “Menilai Risiko Pengendalian dan Uji Pengendalian” ini dibuat
dengan maksud untuk memenuhi tugas Pengauditan 1.
Penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada beberapa pihak yang telah
membantu penyelesaian tugas ini, diantaranya:
1. Pembimbing/dosen Pengauditan 1 yang telah memberikan pengarahan demi
kesempurnaan tugas ini.
2. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan moril maupun materil bagi penulis.
3. Pihak-pihak lain yang tidak sempat penulis tuliskan satu per satu, yang telah membantu
penulis dalam penyelesaian tugas ini.
Namun demikian, penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kesempurnaan maka
penulis memohon maaf jika terdapat kata-kata yang kurang menyenangkan di hati para
pembaca. Oleh karena itu, penulis mengharapkan berbagai saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan tulisan ini dimasa mendatang.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca umumnya dan penulis
khususnya.
Penulis
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
BAB I: Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2
A. Kesimpulan 36
Daftar Pustaka 38
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penakiran risiko pengendalian merupakan suatu proses evaluasi efektivitas desain dan
operasi kebijakan dan prosedur sturtur pengendalian intern entitas. Pentingnya konsep
penaksiran risiko pengendalian yakni dalam rangka pencegahan atau pendeteksian
salah saji material di dalam laporan keuangan.
Metodologi auditor untuk memenuhi standar pekerjaan lapangan yang kedua,
melibatkan tiga aktivitas utama:
Oleh karena itu pentingnya Penakiran risiko dan Desain Pengujian, guna
memeperlancar tugas seorang auditor akan dibahas pada bab II makalah ini.
Pertimbangan diberikan pada perbedaan dalam metodologi untuk dua strategi audit
pendahuluan. Kemudian, memeriksa kateori pengujian audit yang dikenal sebagai
pengujian pengendalian. Kemudian diakhiri dengan penjelasan mengenai beberapa
pertimbangan khusus dalam menilai risiko pengendalian termasuk auditor internal,
dikombinasikan dengan perkiraan penilaian risiko pengendalian yang berbeda,
mendokumentasikan penilaian tingkat risiko pengendalian, mengkomunikasikan
masalah-masalahh pengendalaian intern, dan organisasi jasa komputer.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah langkah-langkah dalam menilai risiko pengendalian untuk asersi
kelas transaksi?
2. Bagaimanakah menilai risiko pengendalian dalam suatu lingkungan teknologi
informasi?
PEMBAHASAN
a) Pengendalian pemakai
Dalam banyak kasus, klien mungkin merancang prosedur manual untuk menguji
kelengkapan dan keakuratan dari transaksi yang diproses oleh komputer.
Sebagai contoh, manajer yang mengenal denagn baik transaksi yang berada
dalam otoritasnya mungkin menunjau suatu daftar pembelian yang dibebankan
ke dalam akun mereka. Alternatif lain, seorang individu dalam suatu departemen
pemakai dapat membandingkan output yang dihasilkan oelh komputer dengan
dokumen sumber yang mendukung transaksi. Meskipun kedua pengendalian ini
dapat mendeteksi dan memperbaiki salah saji, namun opengendalian yang
terakhir dilaksanakan dengan tingkat rincian yang lebih tinggi dan mungkin
menyediakan suatu tingkat keyakinan yang lebih tinggi dan bahwa salah saji
telah dideteksi dan diperbaiki.
Jika terdapat prosedur semacam itu, maka auditor dapat menguji pengendalian
pemakai yang berhubungan dengan suatu asersi secara langsung, serupa
dengan pengujian pengendalian dalam struktur manual. Keunggulan dari strategi
ini adalah tidak diperlukannya pengujian terhadap komplektisitas program
komputer.
b) Pengendalian Aplikasi.
Banyak perusahaan memiliki beberapa tingkatan pengendalian manajemen yang
menyediakan suatu tingkat peninjauan transaksi yang lebih tinggi yang menjadi
tanggungjawab mereka. Namun demikian, pengendalian manajemen tersebut
mungkin tidak menyeddiakan keyakinan yang cukup sehingga memungkinkan
auditor utnuk mengurangi risiko pengendalian hingga suatu tingkat yang rendah.
Sebagai akibatnnya, auditor mungkin merencanakan suatu strategi untuk menilai
risiko pengendalian pada tingkat yang rendah berdasarkan pengendalian
aplikasi komputer.Dalam rangka melaksanakan strategi ini auditor seharusnya :
1. Menguji pengendalian aplikasi computer
Apabila penilaian risiko pengendalian untuk asersi kelas transaksi yang relevan
berbeda, auditor dapat menimbang signifikansi dari setiap penilaian guna mencapai
suatu penilaian kombinasi. Kemungkinan lain, beberapa kantor akuntan publik
memilih untuk menggunakan penilaian relevan yang paling konservatif (paling tinggi).
Demikian pula halnya jika penilaian risiko pengendalian auditor atas asersi penilaian
atau alokasi untuk transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas masing-masing
berada pada tingkat sedang atau tinggi, maka risiko pengendalian atas asersi
penilaian atau alokasi untuk saldo kas akan tinggi.
Ketika risiko pengendalian untuk asersi saldo akun telah ditentukan, seharusnya
risiko pengendalian tersebut dibandingkan dengan penilaian tingkat risiko
pengendalian yang direncanakan. Ketika tingkat yang direncanakan didukung,
auditor dapat melanjutkan untuk merancang pengujian substantif berdasarkan
strategi audit pendahuluan. Jika tingkat risiko pengendalian yang direncanakan untuk
dinilai tidak didukung tingkat pengujian substantif yang direncanakan dan pengujian
audit yang berhubungan seharusnya direvisi untuk memperoleh tingkat risiko audit
yng diinginkan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam menilai risiko pengendalian dalam suatu lingkungan TI terdapat tiga hal yang
penting yaitu: (1) strategi untuk melaksanakan pengujian pengendalian; (2) Teknik audit
berbantuan komputer; (3) Menilai pengendalian teknologi informasi.
Dampak dari strategi audit pendahuluan dapat diketahui dari pendekatan substantif dan
juga tingkat risiko pengendalian yang dinilai lebih rendah.
Tipe bukti, sumber, ketepatan waktu, dan keberadaan bukti lain yang berhubungan
dengan kesimpulan yang dituju, semuanya mempengaruhi tingkat keyakinan yang
dapat diberikan oleh bukti audit.
Untuk menguji kepatuhan terhadap pengendalian intern, auditor dapat melakuan dua
macam pengendalian yaitu: pengujian adanya kepatuha terhadap struktur
pengendalian intern; dan pengujian tingkat kepatuhan terhadap struktur pengendalian
intern.
Pertimbangan tambahan dalam menilai risiko pengendalaian adalah: (1) Menilai risiko
pengendalian untuk asersi saldo akun yang dipengaruhi oleh suatu kelas transaksi
tunggal; (2) Menilai risiko pengendalian untuk asersi saldo akun yang dipengaruhi oleh
Boynton, William C., Johnson, Raymond N., dan Kell, Walter G. 2003. Modern Auditing.
Jakarta: Erlangga.
Farahaul. 2012. Audit Menilai Risiko Pengendalian: Uji Pengendalian. (Online) (http://farah-
aul.blogspot.com/2012/10/audit-menilai-risiko-pengendalian-uji.html. Diakses pada
tanggal 30 Oktober 2014)
IAPI. 2011. Standar Profesi Akuntan Publik. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.