Anda di halaman 1dari 2

Laporan poin Soft-Skills

Nama Lengkap : Siti Mariam Narastitian Pambudi


NIM : 102012153
Program Stud : Kedokteran Umum
Mata Kuliah : Seminar
Judul Tugas : Pendidikan Bela Negara

Pada seminar kali ini pada membahas tentang pendidikan bela Negara, dimana
kami menonton sebuah film hasil karya dari sutradara Lola Amaria yang berjudul
“Lima” yang mengambil ide utama dari lima sila dalam Pancasila yang merupakan
ideologi Negara Indonesia. Film ini menceritakan tentang tiga saudara yaitu Fara, Aryo
dan Adi, ibu mereka, Maryam dan seorang asisten rumah tangga yang bernama Bi Ijah.
Kisah pertama manceritakan tentang sila pertama yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa”
dan pada film ini diceritakan bahwa Ibu Maryam beragama Muslim sedangkan hanya
Fara yang mengikuti keyakinannya. Pada saat Ibu Maryam sakit dan meninggal dunia
munculah perdebatan dari kakak beradik tentang bagaimana ibunya di semayamkan
hingga akhirnya mereka menemukan kesepakatan. Lalu kisah selanjutnya adalah sila
kedua tentang “Kemanusian Yang Adil dan Beradab” dengan menceritakan sosok Adi
yang selalu menjadi korban bully dan menemukan bahwa salah satu teman yang sering
membully dirinya terlibat sebuah peristiwa yang tidak berperikemanusiaan dan setelah
saat itu ia berniat untuk berlaku adil dan melawan kejahatan.

Kisah ketiga adalah tentang Fara yang menjadi pelatih renang dan merasa
dilema karena harus menentukan atlet mana yang akan dikirim ke pelatnas tanpa harus
memperhatikan ras dan warna kulit dari anak didiknya. Kisah ini seperti sila ketiga
yaitu “Persatuan Indonesia”. Yang ke-empat adalah tentang Aryo yang merupakan anak
lelaki tertua di keluarganya dan merupakan seorang pemimpin keluarga. Pada cerita ini
Aryo dituntut untuk adil saat berhadapan dengan warisan yang ditinggalkan oleh ibunya
dan memutuskan untuk mengadakan musyawarah dengan keluarga lainnya. Kisah ini
sesuai dengan sila ke-empat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan”. Pada sila kelima yaitu “Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia” dikisahkan tentang permasalahan Bi Ijah yang harus
memperjuangkan nasib keluarganya dan menuntut keadilan yang sering tidak terjadi
pada orang-orang kecil seperti dirinya.

Dari film ini kita bisa mengambil makna bahwa sebagai warga Negara Indonesia
kita harus menerapkan Pancasila pada kehidupan sehari-hari. Agar kita bisa menjadi
pribadi yang dapat menghargai sesame tanpa memandang ras ataupun warna kulit. Serta
menjadi karakter yang baik dan kuat juga bersifat adil.

Bagi komunitas sosial agar dapat menjadi organisasi atau lembaga yang
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan serta menerapkan ideologi
Pancasila dalam setiap kegiatan atau pekerjaan yang akan dilakukan.

Berdasarkan laporan diatas dan dari permasalahan yang dialami oleh Fara, Adi,
Aryo dan Bi Ijah mengingatkan pada Tuhan, Kemanusiaan, Persatuan, Kemusyawaratan
dan keadilan yang menjadi dasar Negara Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai