Anda di halaman 1dari 2

Lebah madu merupakan serangga polinator pada berbagai jenis tanaman budidaya dan non

budidaya. Selain sebagai polinator, lebah madu telah dimanfaatkan secara langsung dari produk
koloni, yaitu sebagai penghasil madu, royal jelly, malam (lilin), tepung sari, racun lebah, larva
juga digunakan sebagai bahan sambal atau makanan lainnya serta untuk industri kepariwisataan
(Michener, 1974)

Lebah merupakan serangga yang tersebar luas, terutama di daerah tropis dan subtropis. Sistem
indra dari serangga ini merupakan objek yang paling sering dipelajari. Lebah merupakan hewan
yang relatif mudah diamati dan dipelihara sehingga sering digunakan sebagai hewan percobaan.
Menurut para ilmuwan, lebah dan tanaman berbunga berevolusi dan mulai ada di bumi sejak
100 juta tahun yang lalu. Berikut adalah klasifikasi lebah madu (Singh, 1962).

Kingdom : Animal

Phylum : Arthropoda

Class : Hexapoda / Insecta

Order : Hymenoptera

Family : Apidae

Genus : Apis

Species : Apis cerana

Struktur tubuh lebah dibagi menjadi kepala, thoraks, dan abdomen dengan tiga pasang kaki dan
dua pasang sayap pada thoraks. Sayap depan dan sayap belakang pada tiap sisi dihubungkan
oleh kait sehingga bergerak bersamaan saat terbang. Bagian mulutnya terdapat lidah atau
labium yang bisa ditutup hingga kepala oleh labia palps dan maxillae. Nektar dibawa dengan
permukaan kasar pada labium sebagian oleh atraksi kapiler, sebagian lagi dengan aksi
memompa otot pada kepala. Saat tidak digunakan, struktur mulut yang memanjang ini akan
dilipat hingga ke belakang kepala hingga memendek. Ovipositor merupakan tempat dimana ratu
mengeluarkan telurnya pada sel wax sedangkan pada worker,ovipositor ini dimodifikasi menjadi
sengat (Michener, 2000).

Lebah madu secara morfologi terlihat bahwa dibagian tubuhnya terbagi menjadi 3 bagian yaitu
kepala, caput, dada dan perut. Seluruhnya terdiri dari ruas-ruas dan ditumbuhi dengan rambut.
Bagian dada lebah madu terdiri atas tiga ruas, dilengkapi dengan tiga pasang kaki (tungkai) dan
dua pasang sayap. Sayap belakang lebih pendek daripada sayap depan. Tungkai lebah terdiri
atas ruas-ruas dengan bulu-bulu halus. Pada tungkai belakang lebah pekerja terdapat bagian
yang sedikit cekung disebut corbicula, berfungsi untuk mengikat tepung sari dan propolis pada
waktu proses pengumpulannya dan membawa pulang ke sarang (Michener, 2000)

Bagian dorsal (belakang) Memiliki toraks yang berjumlah 4 garis yang berwarna hitam,
kemudian memiliki 3 pasang kaki, memiliki sepasang sayap yang berwarna putih, kemudian
badannya berwarna hitam, serta memiliki ekor yang lancip. Bagian ventral (depan) Memiliki
antena yang sepasang pada bagian kepalanya dan bertipe genikulat , kemudian memiliki
abdomen yang mempunyai 6 garis yang berwarna hitam, dan badannya berwarna kuning
keemasan, serta memiliki mata majemuk dan mata semu. Bagian mata Mata yang berwarna
hitam, memiliki mata majemuk yang lebih besar dari pada mata semu, dan memiliki sepasang
mata, bentuknya bulat dan berwarna hitam. Bagian mulut Memiliki mulut yang lancip dan
berwarna hitam, kemudian digunakan untuk menjilat dan menghisap. Bagian kaki belakang
Memiliki kaki belakang yang lebih besar dari pada kaki bagian depan dan kaki bagian tengah,
kemudian memiliki ruas-ruas pada setiap bagian kakinya, serta terdapat bengkokan pada setiap
lekukan kakinya. Kaki serangga lebah madu bertipe Ambulatorial (Putra, 2005)

Kalau dilihat lebih cermat, semut mempunyai cirri sama dengan tawon dan lebah. Perbedaannya
dengan keduanya semut punya 1 atau 2 ruas pinggan yag berbentuk mencuat keatas atau berua
tonjolan tumpul (pedisel). Semut termasuk serangga bersayap adalah pekerja, sedang ratu adalah
semut yang bersayap. Dalam kelompok ini mereka hidup dan terbagi dalam kasta-kasta dan
rukun dalam bermasyarakat yang patut menjadi teladan kita (Putra, 2005).

Michener CD. 2000. The Bess of the World. Baltimore: The John Hopkins University Pr.

Singh S. 1962. Beekeeping in India. New Delhi: Indian Council of Agricultural Research. Standifer
LN. 1980. Honey Bee Nutrition and Supplemental Feeding in Beekeeping in the United States.
Washington: United States Department of Agriculture.

Putra, Nugroho Susetya. 2005. Serangga Di Sekitar Kita. Jakarta ; Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai