PENDAHULUAN
kognitif dan membatasi aktivitas belajar siswa dalam batas ruang-ruang kelas.
Siswa tidak belajar langsung dari lingkungannya. Kenyataan ini dipandang tidak
akan mampu memberikan dampak yang mendalam bagi siswa tentang yang
terhadap lingkungan bahkan perilaku tersebut akan terus muncul setelah beranjak
1
2
alam, lembaga pendidikan ini berusaha untuk membekali siswa agar menjadi
manusia yang berhati jernih, bercita-cita tinggi, dan sanggup memimpin dirinya
sendiri (Perdana dan Wahyudi, 2005:31). Sekolah alam menerapkan tiga hal
pembentukan karakter dan akademik. Alam dan kekayaan kearifan lokal yang
Sekolah alam yang ada di Indonesia sebagian telah tergabung dalam Jaringan
Sekolah Alam Nusantara. Menurut pendiri Sekolah Alam Lampung Citra Persada,
jumlah sekolah alam kini berkisar antara 200 sekolah, namun belum semua
curriculum for life¸ agar anak belajar untuk hidup (Perdana dan Wahyudi,
pengembangan kurikulum.
pada sejumlah mata pelajaran. Kurikulum juga meliputi segala sesuatu yang
dan prasarana, media, kegiatan sekolah, visi sekolah, misi sekolah dan
sebuah proses pendidikan maka untuk mewujudkan konsep dan tujuan sekolah,
sebuah fenomena unik yang masih belum banyak diteliti. Sekolah alam yang
Ibtidaiyah (MI) Bilingual Al-Ikhlas. Dengan konsep sekolah yang berbeda yakni
Bilingual Al-Ikhlas memiliki ciri khas yang tidak dimiliki disekolah lain. Untuk
Konsep sekolah menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam menjalankan tahap
4
pada tahap perencanaan akan diwarnai oleh konsep sekolah alam yang unik untuk
alam yang telah dimunculkan dalam desain perencanaan akan dapat dikaji proses
kurikulum akan ditelaah nilai dan efektivitas tingkat pencapaian tujuan, pada
tingkat nasional, regional, tingkat sekolah, tingkat kelas, dan mata pelajaran
(Kelly, 2014:13).
secara mikro atau pada tingkat lembaga. Penelitian ini akan berfokus untuk
B. Rumusan Masalah
C. Landasan Teori
Pada bagian ini akan dipaparkan teori yang digunakan sebagai pemandu
untuk memahami fenomena yang terjadi di lapangan. Pada bagian ini akan
1. Pengertian Kurikulum
tersebut dapat terjadi disekolah, halaman sekolah atau diluar sekolah atas
tanggung jawab sekolah agar peserta didik dapat mengetahui kompetensi yang
ditentukan.
2. Komponen Kurikulum
adalah komponen tujuan, isi atau materi, proses atau sistem penyampaian, dan
(2006:134) menyebutkan bahwa tujuan dalam kurikulum terdiri atas tujuan umum
atau khusus yang hendak dicapai oleh institusi pendidikan. Menurut Sukmadinata
materi pelajaran yang sesuai dan diyakini dapat mencapai tujuan banyak
metode, dan sumber belajar. Strategi dan metode dalam komponen proses
produk dari interaksi antara apa yang diajarkan, bagaimana cara menyajikannya,
penguasaan siswa atau menilai ketercapaian tujuan khusus yang telah ditentukan.
tujuan telah tercapai, yang pada gilirannya akan menjadi bahan untuk membuat
keputusan selanjutnya tentang tujuan, isi atau materi, dan metode pengajaran.
mengajar sendiri.
ada kesesuaian antarkomponen kurikulum. Isi sesuai dengan tujuan, proses sesuai
dengan isi dan tujuan, demikian juga evaluasi sesuai dengan proses, isi dan tujuan
kurikulum.
3. Pengembangan Kurikulum
konstruksi, yakni proses pengembangan secara mikro, yang pada garis besarnya
diharapkan karena adanya pengaruh positif dengan harapan agar siswa dapat
kurikulum berfungsi sebagai pedoman, yang berisi petunjuk tentang jenis dan
dilakukan, sumber biaya, tenaga, sarana yang diperlukan, sistem kontrol dan
dengan jenis program pendidikan, sistem semester, jumlah bidang studi dan
alokasi waktu yang diperlukan (Effendi, 2009:33). Sementara itu, yang dimaksud
9
dan/atau kombinasi tiga kategori utama desain: 1) desain terpusat mata pelajaran,
dibagi dalam dua tingkatan yaitu pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah dan
sekolah, peranan kepala sekolah sangat penting. Seperti yang diungkapkan oleh
pelaksanaan, memimpin rapat dan membuat notula rapat, membuat statistik dan
dua hal yakni pembagian tugas guru dan kegiatan dalam bidang proses belajar
dilakukan sebagai tahap awal pelaksanaan. Pembagian tugas guru dilakukan untuk
meliputi tiga jenis kegiatan yakni pembagian tugas mengajar, pembagian tugas
kurikulum tingkat kelas juga berkaitan dengan kegiatan dalam bidang proses
kegiatan dan jadwal pelajaran, pengisian daftar penilaian kemajuan belajar dan
kurikulum dan pembelajaran, evaluasi adalah untuk pendidikan itu sendiri, yaitu
masing, menyesuaikan dengan berbagai hal. Ciri khas yang muncul pada
sekolah yang diusung. Tiap konsep akan memberikan ciri yang berbeda pada
tidak hanya menekankan pada aspek kognitif, akan tetapi lebih mendekatkan
peserta didik pada alam, lingkungan dan realita sosial. Seperti yang dikemukakan
oleh Mogensen dan Mayer (2005:11) yang mengemukakan bahwa Sekolah alam
11
Sekolah alam memiliki komponen yang khas dan berbeda dengan sekolah
pada umumnya. Menurut Mogensen dan Mayer (2005:69) ada empat komponen
internal, hubungan eksternal, dan lingkungan fisik yang berbeda dengan sekolah
ilmiah, melakukan proyek-proyek kerja, dan berbagai aktivitas lain yang berbeda
alam ada keseimbangan partisipasi siswa, guru, dan anggota lain dalam komunitas
sekolah termasuk orang tua. Pada komponen hubungan eksternal, sekolah alam
mendukung kegiatan sekolah alam secara finansial. Siswa sekolah alam dapat
sekolah alam pun berbeda dengan sekolah pada umumnya. Ada beberapa jenis
berkebun dan beternak, outing, market day, audiensi, out tracking fun adventure,
serta open house (Perdana dan Wahyudi, 2005:35). Kegiatan outbond di sekolah
yang biasanya dilakukan oleh para pencinta alam, seperti flying fox. Kegiatan ini
berupa laboratorium tanaman dalam rumah kaca, lengkap dengan saung kebun
dengan petak-petak kebun yang ditanami aneka tanaman. Kegiatan market day di
sekolah alam diwujudkan dalam suatu hari dimana anak diajarkan untuk
melakukan usaha jual beli dari dan untuk mereka. Kegiatan outing di sekolah
alam biasanya berupa dharmawisata atau rekreasi. Kegiatan ini bertujuan untuk
mengenalkan siswa pada proses bukan terpaku pada hasil. Kegiatan out tracking
fun adventure (OFTA) di sekolah alam merupakan suatu kegiatan tahunan sekolah
sekolah alam merupakan kegiatan tahunan setiap siswa mendapat peran untuk
menjadi tuan rumah bagi tamu undangan yang hadir untuk melihat kemajuan
sekolah alam.
diterapkan disekolah alam. Hasil paparan dalam penelitian ini berupa kata-kata
naratif.
tingkat kelas. Sedangkan pemaparan tentang evaluasi dalam penelitian ini yakni
D. Definisi Operasional
dipaparkan definisi operasional dari istilah yang terkait erat dengan fokus
penelitian ini. Istilah yang terkait dengan fokus penelitian ini diantaranya adalah
14
1. Kurikulum
perubahan perilaku siswa, baik yang terjadi di sekolah, halaman sekolah, atau di
luar sekolah atas tanggungjawab sekolah yang bertujuan agar siswa dapat
2. Pengembangan Kurikulum
menyusun atau memperbaiki kurikulum nasional yang telah ada agar sesuai
3. Perencanaan
kurikulum.
4. Pengorganisasian
kurikulum yang sistematis. Pada tahap ini akan dipaparkan mengenai struktur
5. Pelaksanaan
6. Evaluasi
informasi dan umpan balik dari berbagai pihak tentang efektifitas kurikulum
program sekolah.
E. Kegunaan Penelitian
maka kegunaan dari hasil penelitian ini bagi pengembang pendidikan dan sekolah
alam.
Bagi pihak sekolah tempat penelitian ini dilakukan dalam hal ini MI
pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum. Hal ini dimungkinkan karena jika melihat
penelitian ini.