Remaja
a. Energi
Energi dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan, aktifitas
otot, fungsi metabolik lainnya, dan untuk memperbaiki kerusakan jaringan.
Kebutuhan energi tinggi pada periode remaja sedangkan yang digunakan untuk
deposisi jaringan dan pertumbuhan hanya 3% dari total energi yang dibutuhkan.
Menurut LIPI (2004) Angka Kecukupan Gizi untuk energi usia 13 – 15 tahun
yang dianjurkan yaitu 2400 Kkal untuk laki – laki dan 2350 Kkal untuk
perempuan. AKG energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari sumber
karbohidrat yaitu: beras, terigu dan hasil olahannya (mie, makaroni), umbi-
umbian (ubi jalar, singkong), jagung, gula dan lain-lain.
Dalam penentuan kebutuhan energi terdapat dua komponen utama yaitu
Angka Metabolisme Basal (AMB) atau Basal Metabolic Rate (BMR) dan
aktivitas fisik. Angka Metabolisme Basal (AMB) atau Basal Metabolic Rate
(BMR) adalah kebutuhan energi minimal yang dibutuhkan tubuh untuk
menjalankan proses tubuh yang vital. Kebutuhan energi metabolisme basal
termasuk dalam sel – sel dan untuk mempertahankan suhu tubuh. AMB
dipengaruhi oleh umur, gender, berat badan dan tinggi badan. Ada beberapa cara
untuk menentukan AMB, yaitu :
Aktivitas fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem
banyak otot yang bergerak, berapa lama dan berapa berat aktifitas yang dilakukan.
Koefisien Aktifitas Fisik Laki-laki dan Perempuan
b. Karbohidrat
Karbohidrat disimpan sebagai glikogen didalam tubuh. Asupan yang tidak
adekuat menyebabkan ketosis, dan sebaliknya asupan yang berkelebihan akan
mengarah pada kelebihan kalori.
c. Protein
Kebutuhan protein juga meningkat pada masa remaja, karena proses
pertumbuhannya yang sedang terjadi. Kecukupan protein bagi remaja adalah 1,5 –
2,0 gr/kg BB/hari. Menurut LIPI (2004) Angka Kecukupan Gizi untuk protein
usia 13 – 15 tahun yang dianjurkan yaitu 60 gram untuk laki – laki dan 57 gram
untuk perempuan.
i. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang berkadar tinggi dan
sebagai pengangkut vitamin yang larut lemak. Konsumsi lemak
dianjurkan 25 – 30% dari kebutuhan energi (Depkes, 2003).
Asupan lemak yang kurang akan terjadi defisiensi asam lemak
esensial, dan nutrien yang larut dalam lemak serta pertumbuhan yang
buruk, sebaliknya apabila kelebihan asupan lemak akan beresiko
obesitas serta meningkatkan resiko penyakit kardiovaskuler di
kemudian hari.
ii. Karbohidrat
a. Energi
T (m) x T (m)
Standar penilaian status gizi remaja berdasarkan WHO (2007) menunjukkan nilai
Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut umur yang normal berkisar antara persentil
ke-5 sampai ke-85. Sampel tergolong kurus bila IMT menurut umur berada
dibawah persentil ke-5 (IMT/U < persentil ke-5) dan tergolong overweight bila
IMT menurut umur berada diatas persentil ke-85 (IMT/U ≥ persentil ke-85)