Diah Ulfiatun BAB II PDF
Diah Ulfiatun BAB II PDF
TINJAUAN TEORI
1. KEHAMILAN
a. Pengertian
minggu ini disebut kehamilan matur ( cukup bulan ). Bila kehamilan lebih
1) Sistem reproduksi
a) Uterus
9
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diah Ulfiatun, Kebidanan DIII UMP, 2015
10
b) Serviks
kelenjar-kelenjar serviks.
c) Vagina
persalinan.
d) Ovarium
e) Mamae
2) Sistem kardiovaskuler
3) Sistem perkemihan
4) Sistem Muskuloskeletal
5) Sistem persyarafan
hipokalsemia.
6) Sistem Gastroitestinal
7) Sistem Endokrin
8) Sistem pernapasan
9) Sistem pencernaan
dialaminya.
berkurang.
sendiri.
Pada wanita hamil terdapat beberapa tanda atau gejala, antara lain
sebagai berikut :
4) Pingsan.
7) Sering kencing.
8) Obstipasi.
9) Pigmentasi kulit.
10) Epulis.
11) Varises.
1) Amenorhea.
3) Mastodinia.
4) Konstipasi.
6) Perubahan payudara.
8) Perunahan payudara.
cara.
g. Pemeriksaan Fisik
a) Inspeksi
b) Palpasi
dari 4 bagian :
(1) Lepold I
(2) Leopold II
(4) Leopold IV
c) Auskultasi
anak.
2) Pemeiksaan Laborat
a) Perdarahan pervaginam
telah keluar)
dikeluarkan)
b) Kehamilan ektopik
c) Mola Hidatidosa
embrio.
2) Tanda bahaya kehamilan lanjut ( Yuni dan Heni dan Sujiyatini, 2010
: hal 163)
a) Perdarahan pervaginam.
c) Penglihatan kabur.
i. Antenatal care
mungkin.
b) Perencanaan persalinan.
pengobatannya.
dilakukan untuk :
pengobatannya.
2. PERSALINAN
a. Pengertian
pengeluaran bayi yang cukup bulan dan hampir cukup bulan, disusul
dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Obstetri
istimewa, serta tidak melukai ibu dan bayi , dan umunya berlangsung
b) Tenaga mengejan
diafragma kebawah.
berkontraksi.
(5) Tanpa tenaga mengejan ini anak tidak dapat lahir, misalnya
Faktor passage atau jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian
Tulang panggul :
bagian yaitu :
dengan persalinan.
(3) Pintu atas panggul (PAP) yang disebut juga pelvic inclet.
pelvic outlet.
(1) Bagian anterior pintu atas panggul, yakni batas atas pelvis
(2) Jika dilihat dari bawah, struktur ini berbentuk lonjong, agak
f) Bidang-bidang Hodge
g) Ukuran-ukuran panggul
3) Faktor Passenger
1) Kala I
menjadi lengkap.
2) Kala II
3) kala III
4) Kala IV
1) Turunnya kepala
2) Fleksi
4) Extensi
6) Expulsi
1) fase laten
2) Fase aktif
4) Menentukan presentasi.
(10cm) dan berakhir dengan keluarnya bayi. Kala II juga disebut kala
pengeluaran bayi.
tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering.
yang memakai sarung tangan DTT dan steril pastikan tidak terjadi
(120-160x/menit)
janin baik dan bantu ibu unyuk menemukan posisi yang nyaman
ada rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu
posisi yang nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk
jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm.
16) Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong
ibu.
dilapisi dengan kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan
tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan
spontan.
24) Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut
27) Memeriksa kembali perut ibu untuk memastikan tak ada bayi lain
30) Dengan menggunakan klem, jepit tali pusat (dua menit setelah
bayi lahir) pada sekitar 3 cm dari pusar (umbilikus) bayi. Dari sisi
luar klem penjepit dorong isi tali pusat kearah distal (ibu) dan
32) Menempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit bayi.
33) Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di
kepala bayi.
34) Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari
vulva.
35) Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas
kedua Tangan.
masase uterus.
40) Memeriksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan
lakukan penjahitan.
perdarahan pervaginam.
pervaginam
menilai kontraksi.
yang kedua
49) memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
yang sesuai.
54) Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian
bersih.
f. Asuhan persalinan kala III (JNPK-KR Depkes RI, 2008 : hal 98)
persalinan kala III merupakan kala yang dimulai setelah lahirnya bayi
Asuhan yang diberikan pada kala III yaitu : Manajemen Aktif kala III
lahir.
3) Pencegahan Infeksi.
Nadi, Suhu, TFU, kandung kemih, dan jumlah darah yang keluar.
Menurut JNPK-KR Depkes RI, 2008 : hal 127. Inisiasi menyusui dini
ibunya segera setelah lahir selama paling sedikit 1 jam. Dianjurkan agar
kelahiran.
persalinan.
a. Definisi
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir cukup bulan 38-42 minggu
dengan berat badan sekitar 2500-4000 gram, dan panjang badan sekitar
50-55 cm.
b. Bayi baru lahir dikatakan normal jika termasuk dalam kriteria sebagai
berikut :
10) Genitalia : testis sudah turun (pada bayi laki-laki) dan labia Mayora
lengket.
2) Gangguan umum
lebih rendah dari dalam kandungan. Bila dibiarkan saja dalam suhu
mengatu
ibu atau dalam inkubator dan dapat pula dibawah sorotan lampu).
normal susunan saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa
dan perubahan suhu didalam uterus dan di luar uterus. Semua ini
serta otot otot pernapasan lainnya. Tekanan rongga dada bayi pada
cairan, kehilangan 1/3 dari cairan ini. Sesudah bayi lahir cairan yang
dipotongnya tali pusat, aliran darah dari plasenta melalui vena kava
diterimanya darah oleh atrium kiri dari paru-paru, tekanan atrium kiri
5) Perubahan lain
a) Asfikisia
persalinan.
1) Keadaan ibu
plasenta).
3) Keadaan bayi
c) Kunjungan Neonatal
1) Reflek menggenggam
2) Plantar reflek
3) Traction reflek
menyebabkan sikutmenegang
4) Rooting reflek
5) Reflek menghisap
menghisap.
6) Reflek melangkah
rata.
7) Moro reflek
tengah.
e) Asuhan pada bayi usia 24 jam (wafi nur, 2010 : hal 252)
1) Pemeriksaan umum
(a) Pernafasan
normal.
(g) Ekstremitas
(h) Kulit
2) Pemeriksaan umum
(a) Kepala
(b) Muka
Tanda-tanda paralisis.
(c) Mata
(d) Telinga
kepala.
(e) Hidung
Kebersihan, palatoskisis.
(f) Mulut
kering/basah
(g) Leher
(i) Dada
pernapasan.
(j) Abdomen
(k) Genetalia
(m) Anus
(n) Punggung
(o) Reflek
(p) Antropometri
(q) Eliminasi
normal.
4. Nifas
a. Definisi
Waktu masa nifas yang paling lama pada wanita umumnya adalah
darah haid. Akan tetapi jika darah keluar terus dan tidak pada masa-
masa („adah) haidnya dan darah itu terus dan tidak berhenti mengalir,
bayi.
1) Puerperium dini
2) Puerperium intermediate
3) Puerperium remote
1) Involusi uterus
a) Pengertian
(1) Autolysis
sembuh total.
Bobot Diameter
Waktu TFU Palpasi serviks
Uterus Uterus
½ pusat sympisis
Akhir minggu ke-1 Tidak teraba 450-500 gram 7,5 cm 2 cm
tidak teraba.
e) Lokhea
ini :
Rubra (kureta) 1-3 hari Merah kehitaman Terdiri dari darah segar,
jaringan sisa-sisa plasenta,
dinding rahim, lemak bayi,
lanugo (rambut bayi), dan
sisa mekonium.
dan berlendir
Serosa 7-14 hari Kuning kecoklatan Lebih sedikit darah dan lebih
banyak serum, juga terdiri
dari leukosit dan
robekan/laserasi plasenta.
2) Cerviks
seperti corong. Bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri yang dapat
serviks menutup.
bergerak maju.
4) Perineum
5) Rahim
teraba, 6 minggu akan pulih seperti semula. Akan tetapi perut ibu
masih terlhat buncit dan muncul garis garis putih atau coklat
1) Reflek prolaktin
bayi yang merangsang puting susu dan kalang payudara yang akan
oksitosin.
Melalui aliran darah, hormon ini diangkat menuju uterus yang dapat
organ tersebut. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah
f. Mekanisme menyusui
2) Refleks Menghisap
mungkin semuanya masuk ke dalam mulut bayi, tetapi hal ini tidak
Untuk ini maka sudah cukup bila rahang bayi supaya menekan
putting susu saja. Karena bayi hanya dapat menghisap susu sedikit
3) Refleks menelan
Pada saat air susu keluar dari puting susu, akan disusul dengan
1) Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan
3) Lengan ibu menopang kepala, leher dan seluruh badan bayi (kepala
putting susu ibu hingga bibir bayi dapat menangkap putting susu
tersebut.
bayi.
tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja. Kepala dan tubuh
bayi harus lurus hadapkan bayi kedada ibu sehinggga hidung bayi
punggung bayi.
1) Makanan.
4) Perawatan payudara.
5) Anatomi payudara.
6) Faktor fisiologi.
7) Faktor istirahat.
9) Faktor obat-obatan.
habis.
grafik pertumbuhan.
Tertidur pulas.
Bagi bayi :
atau sembelit.
badan ideal.
kerusakan.
dimana saja
menurunya fungsi usus, sehingga ibu tidak merasa ingin atau sulit BAB
(buang air bersih). Kerapkali diperlukan waktu 3-4 hari sebelum faal
selama satu atau dua hari, gerak tubuh berkurang dan usus bagian
Hari pertama biasanya ibu mengalami kesulitn buang air kecil, selain
penekanan kepala bayi saat proses mmelahirkan. Buang air kecil sering
kepala janin dan tulang pubis selama persalinan. Urin dalam jumlah
sendi lengkap pada minggu ke-6 sampai minggu ke08 setelah wanita
melahirkan.
proses tersebut
1) Oksitosin
ke bentuk semula.
2) Prolaktin
1) Suhu badan
Satu hari (24 jam) post partum suhu badan akan naik sedikit (37,5-
menjadi biasa. Biasanya pada hari ke-3 suhu badan naik lagi
2) Nadi
3) Tekanan darah
partum.
4) Pernapasan
dan denyut nadi. Bila suhu nadi tidak normal, pernapasan juga
saluran napas.
partum, kadar fibrinogen dan plasma akan sedikit menurun tetapi darah
sel darah putih dapat mencapai 15000 selama persalinan akan tetap
tinggi pada beberapa hari pertama dari masa post partum. Jumlah sel
darah putih tersebut masih bisa naik lagi sampai 25000 atau 30000
persalinan lama.
berikut :
d) Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi, setidaknya
2) Ambulasi
dan sebagainya.
3) Eliminasi
ibu diminta untuk buang air kecil (miksi) 6 jam post partum. Jika
setelah hari kedua post partum. Jika hari ketiga belum juga BAB,
maka perlu diberi obat pencahar per oral atau per rektal. Jika
c) Personal hygiene
yang berlebihan.
5) Aktivitas seksual
Aktivitas seksual yang dapat dilakukan oleh ibu masa nifas harus
memenuhi syarat :
darah merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua
jarimya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri, maka ibu aman untuk
1) Fase taking in
hari pertama sampe hari kedua setelah melahirkan. Pada saat itu,
Pada taking hold adalah fase atau periode yang berlangsung antara
3) fase letting go
pada fase sebelumnya akan sangat berguna bagi ibu, ibu lebih
Pada kebijakan nasional masa nifas paling sedikit 4 kali kunjungan yang
dilakukan. Hal ini untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir serta untuk
perdarahan berlanjut .
atonia uteri.
abnormal.
istirahat
tali pusar, serta menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi
sehari-hari.
bayi alami.
5. Keluarga Berencana
diinginkan
suami isteri
a) Kehamilan.
Metode Hormonal
YA TIDAK
(pil kombinasi, pil progestin, suntikan dan susuk)
Apakah hari pertama haid terakhir 7 hari yang lalu atau lebih.
Apakah pernah nyeri hebat pada betis, paha atau dada, atau tungkai
bengkak (edema).
Apakah pernah mengalami haid banyak (lebih 1-2 pembalut tiap 4 jam)
produksi ASI. Hubungan suami istri pada masa nifas tidak dianjurkan.
1) Definisi
lainya.
b) Belum haid.
lainnya.
3) Cara Kerja
4) Keuntungan kontrasepsi
persalinan)
b) Segera Efektif.
5) Kerugian kontrasepsi
dengan 6 bulan.
e. Mini pil
1) Definisi
Mini pil bukan hanya menjadi pengganti dari pil oral kombinasi,
sebab apapun.
tromboembolik.
b) Laktasi.
kadang-kadang emenore.
absorpsi mini pil oleh sebab muntah atau diare, sudah cukup
hidup spermatozoa.
f. Suntikan progestin
progestin,
yaitu :
disuntik intramuskular.
2) Cara kerja :
oleh tuba.
3) Keuntungan
a) Sangat efektif.
ektopik.
4) Kerugian
berikutnya.
pemakaian.
g. Implan (AKBK)
1) Definisi
hingga 5 tahun.
2) Macam-macam implant
3) Mekanisme kerja
sperma.
4) Keuntungan
a) Mencegah ovulasi.
c) Sakit kepala
h. IUD/AKDR
1) cara kerja
2) Keuntungan
3) Kerugian
AKDR.
a. Komplikasi obstetri yaitu (usia < 19 tahun atau > 35 tahun), paritas
persalinan (abortus lebih dari 2 kali, partus prematur 2 kali atau lebih,
ovarium)
a. Hipertensi kronik
2) Tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan diastolik > 90 mmHg.
c. Preeklamsia berat
1) Tekanan darah sistolik > 160 mmHg atau diastolik > 110 mmHg
2) Protein urin + 2 atau +3, muncul pertama kali selama kehamilan dan
penglihatan.
d. Eklamsia
e) Hipertensi kehamilan
mmHg untuk sistolik dan > 90 mmHg untuk diastolik, tanpa protein
urine.
8. Oligo Hidrmanion
disimpulkan bahwa ada hubungan antara volume cairan yang kecil dengan
a. Penyakit virus
b. IUGR
c. Insufisiensi uteroplasenta
e. Hipoksia janin
g. Sindrom pascamatur
9. Induksi Persalinan
persalinan.
menggunakan Misoprostol.
MISOPROSTOL
caesaria belum dapat segera dilakukan atau bayi terlalu prematur untuk
bisa hidup.
b. Kematian janin dalam rahim lebih dari 4 minggu belum inpartu, dan
b. Jika tidak ada reaksi setelah 2 kali pemberian 25 mcg, naikkan dosis
c. Jangan lebih dari 50 mcg setiap kali pakai dan jangan lebih dari 4 dosis
PERMENKES RI NO 1464/MENKES/PER/X/2010
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Bidan adalah seorang perempuan yg lulus dari pendidkan bidan yang telah
3. Surat Tanda Registrasi, selanjutnya disingkat STR adalah bukti tertulis yang
4. Surat Izin Kerja Bidan, selanjutnya disingkat SIKB adalah bukti tertulis yang
5. Surat Izin Praktik Bidan, selanjutnya disingkat SIPB adalah bukti tertulis yang
BAB II
PERIZINAN
Pasal 2
pelayanan kesehatan.
(D III) Kebidanan.
Pasal 3
SIKB.
3. SIKB atau SIPB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) Berlaku
Pasal 4
yang ditunjuk
Pasal 5
diperlukan.
Pasal 6
Bidan hanya dapat menjalankan praktik dan/atau kerja paling banyak di (satu)
Pasal 7
b. Fotokopi STR
Pasal 8
BAB III
PENYELENGGARAAN PRAKTIK
Pasal 9
meliputi :
Pasal 10
diberikan pada masa pra hamil, kehamilan, masa persalinan, masa nifas,
berwenang untuk :
a. Episiotomi
postpartum
Pasal 11
diberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan anak pra sekolah
perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hr) perawatan
tali pusat
e. Pemantauan tubuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah
Pasal 12
untuk :
Pasal 13
1. Selain kewenangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10, 11, dan 12 bidan
kesehatan meliputi :
a. Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kotrasepsi dalam rahim, dan alat
b. Asuhan
c. Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang ditetapkan
kesehatan ibu dan anak, anak usia sekolah dan remaja, dan
penyehatan lingkungan
penanganan bayi dan anak balita sakit, dan pelaksanaan deteksi dini, merujuk
Zat Adiktif lainnya (NAPZA) hanya dapat dilakukan oleh bidan yang telah dilatih
untuk itu.
Pasal 14
1. Bagi bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki dokter,
2. Daerah yang tidak memiliki dokter sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
kabupaten/kota.
3. Dalam hal daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah terdapat dokter,
Pasal 15
provinsi/kabupaten/kota.
Pasal 16
1. Pada daerah yang belum memiliki dokter, pemerintah dan pemerintah daerah
2. Apabila tidak terdapat tenaga bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
mengikuti pelatihan.
Pasal 17
bayi, anak balita dan pra sekolah yang memenuhi persyaratan lingkungan
sehat
berlaku
Pasal 18
yang dibutuhkan
perundang-undangan
sistematis
g. Mematuhi standar
Pasal 19
2. Memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari pasien dan/atau keluarganya
BAB IV
Pasal 20
3. Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk bidan
BAB V
Pasal 21
4. Dalam melaksanakan tugas sebaggimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas
Kab/Kota hraus membuat pemetaan tenaga bidan praktik mandiri dan bidan di desa
Pasal 22
Pimpinan fasilitas kesehatan wajib melaporkan bidan yang bekerja dan yang berhenti
bekerja di fasilitas pelayanan kesehatannya pada tiap triwulan kepada Kepala Dinas
Pasal 23
a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 25
dinyatakan telah memiliki SIPB berdasarkan Peraturan ini s.d. masa berlakunya
berakhir.
2. Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memperbaharui SIPB apabila
Surat Izin Bidan yang bersangkutan telah habis jangka waktunya berdasarkan
Peraturan ini.
Pasal 26
Apabila Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI) dan Majelis Kesehatan Provinsi
(MTKP) belum dibentuk dan/atau belum dapat melaksanakan tugasnya maka registrasi
Pasal 27
ditetapkan Peraturan ini harus memiliki SIKB berdasarkan Peraturan ini paling
Pasal 28
Bidan yang berpendidikan di bawah Diploma III (D III) Kebidanan yang menjalankan
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 29
Pasal 30
Peraturan ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya,
Menteri Kesehatan.