Anda di halaman 1dari 35

I.

Pengkajian

A. Data Umum Keluarga

1. Identitas Kepala Keluarga

Nama Kepala Keluarga: Bpk. US


Usia : 54 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta (Pembuat Senapan Angin)
Suku : Sunda
Alamat : Desa Cikeruh RW 08 RT 03
2. Komposisi Anggota Keluarga

No Nama JK Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan


Keluarga (tahun)
1 Ibu N P Isteri 45 SMA IRT
2 HDG L Anak 27 S1 Guru
3 LMM L Anak 22 SMA Karyawan Pabrik
4 NBJN L Anak 17 SMA Pelajar

3. Genogram
Meninggal usia
901 th dg Stroke

Meninggal usia
61 th dg DM

Riw. Riw.
Stroke Stroke

HT Tn. NS Tn. M Tn. AS


Ny. Ny. Y Ny.
53 th 48 th 53 th
E 47th H
55th 43 th

Koleste
HT & As. As.
DM sejak 1 th yg rol
Urat Urat
lalu & As.Urat dan Tn. US
54 th Ny.
Hiperrtensi
E
55th
Sakit punggung
& Maagh

HDG LMM NBJN


27 th 22 th 17 th

Keterangan :

: Laki-laki : Tinggal serumah

: Perempuan : Pertalian darah


1
: Meninggal : Pertalian perkawinan

: Penderita DM

4. Tipe keluarga

Keluarga Bpk. US merupakan tipe Nuclear Family yaitu keluarga yang terdiri dari

suami, isteri dan anak. Bpk. US memiliki 3 orang anak, anak yang pertama sudah

menikah dan tinggal di Bogor.

5. Suku

Keluarga Bpk. US berasal dari suku sunda. Bpk. US mengatakan dalam keluarganya

tidak ada memiliki kebiasaan yang khusus. Namun keluarga biasa menyukai makanan

yang bercita rasa manis.

6. Agama

Kegiatan keagamaan Bpk. US aktif dalam menjalankan shalat lima waktu, walaupun

jarang melakukan shalat berjamaah di rumah ataupun di masjid. Untuk kegiatan

keagamaan di luar, Bpk. US mengatakan isterinya dan dirinya jarang mengikuti

pengajian. Adapun anaknya aktif dalam mengikuti kegiatan masjid dengan

memberikan ceramah atau kultum yang diadakan secara bergiliran bagi remaja-remaja

di RW tersebut.

7. Status sosial ekonomi keluarga

Bpk. US mengatakan saat ini dirinya hanya berkerja membuat senapan angin

sendiri dirumah. Penghasilan yang diperolehnya tidak tentu, dan saat ini dia

membantu isterinya menjadi pengasuh 2 anak kembar tetangganya dengan gaji 1 juta

rupiah perbulannya. Pendapatan tersebut tidak sebanding dengan biaya yang harus

dikeluarkannya setiap bulan. Untungnya anak Bpk. US yang nomer 2 saat ini berkerja

sebagai karyawan pabrik dan juga membantu memenuhi kebutuhan keluarga. Biaya

yang biasa dikeluarkan meliputi membayar listrik dan kebutuhan pembelian tabung

2
gas sekitar Rp.90. 000, SPP anak Rp. 50.000, untuk jajan anak yang masih sekolah

Rp. 10.000/hari dan uang bensin Rp. 20.000 serta kebutuhan harian lainnya.

Bpk. US mengatakan tidak memiliki tabungan apalagi untuk pemeliharaan

kesehatan, karena uang terus keluar guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Usaha

Bpk. US bersifat home industry, sehingga sehari-hari Bpk. US selalu ada di rumah.

Bpk. US menyayangi anak-anaknya dan berusaha untuk selalu berkumpul bersama

keluarga, terutama ritual makan bersama saat sarapan pagi dan makan malam. Jadwal

sarapan pagi jam 08.00, makan siang jam 13.00 dan makan malam jam 20.00. Saat ini

Bpk. US dan isterinya tinggal serumah dengan 2 orang anaknya. Sedangkan anaknya

yang pertama telah berumah tangga dan saat ini tinggal di Bogor serta telah dikaruniai

1 orang anak.

8. Aktivitas rekreasi keluarga

Bpk. US mengatakan tidak ada waktu khusus dalam keluarga untuk melakukan

rekreasi. Kegiatan hiburan yang dilakukan untuk menghilangkan stress adalah

berjalan-jalan berkeliling dengan menggunakan sepeda motor bersama isteri,

berkumpul bersama keluarga atau nonton TV.

B. Riwayat dan Tahapan Perkembangan Keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan Bpk. US saat ini adalah tahap perkembangan keluarga dengan

anak dewasa.

2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Sebagian besar tugas perkembangan pada tahap ini telah terpenuhi oleh keluarga

Bpk. US. Walaupun sekarang masih dalam proses membantu anak untuk bisa mandiri

3
di masyarakat. Bpk. US mengatakan anak pertamanya sudah menikah dan berkerja

menjadi guru honor SMP di Bogor , serta telah memberikan 1 orang cucu perempuan

bagi mereka. Saat ini anaknya yang nomer 2 sudah berkerja lagi di pabrik pembuat jala

setelah 2 tahun kemarin menganggur. Sehingga dia sudah mampu membiayai

kebutuhannya sendiri dan membantu orang tuanya dengan membeli beberapa

kebutuhan untuk di rumah. Sedangkan anaknya yang terakhir saat ini masih sekolah

kelas 2 SMU. Bpk US mengatakan apakah dia nanti bisa melanjutkan anaknya untuk

ke jenjang kuliah seperti anaknya yang pertama dulu. Karena usaha yang

dijalankannya saat ini tidak terlalu berkembang lagi seperti dulu. Anaknya yang nomer

2 juga hanya sampai lulusan SMU dan memutuskan untuk langsung berkerja.

Bpk. US suka bercanda dengan isteri dan anak-anaknya, dan selalu membantu

isteri dalam mengatur rumah tangga. Bpk US tidak segan-segan menggantikan posisi

isertinya mengatur rumah tangga saat isterinya sedang sakit, seperti memasak dan

mencuci pakaian. Bpk. US dan isterinya mengatakan mereka saling melengkapi. Saat

ini Ibu N membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga menjadi pengasuh 2 anak

kembar tetangganya dan Bpk. US pun membantu pekerjaan Ibu N. Orang tua dari Bpk.

US sudah meninggal semua, begitu pula dengan ibu mertuanya. Sedangkan bapak

mertuanya sudah menikah lagi dan tinggal di RW 10. Sehingga mereka cukup dekat

untuk menjenguk bapaknya.

3. Riwayat keluarga inti

Bpk. US menderita penyakit asam urat sejak usia 46 tahun dan hipertensi sejak

4 tahun yang lalu serta didiagnosis menderita diabetes melitus sejak 1 tahun yang lalu.

Awalnya bulan agustus 2015 Bpk. US mengalami sakit dan kram pada kakinya.

Kemudian oleh keluarga dibawa ke dokter, hasil pemeriksaan saat itu kadar asam

uratnya normal, namun kadar gula darahnya mencapai 420 mg/dl. Selain itu ditemukan

4
ada penurunan berat badan dari yang sebelumnya 60 kg menjadi 54 kg. Dokter

memberikan pengobatan diabetes melitus dan menganjurkan teratur pengobatan

seumur hidup. Bpk. US hanya menjalani pengobatan sampai 3 bulan, selanjutnya

sampai sekarang Bpk. US tidak lagi mengkomsumsi obat walaupun dianjurkan oleh

dokter untuk melakukan pengobatan seumur hidup dan tidak pernah memeriksakan

kadar gula darahnya.

Bpk. US berasumsi bahwa itu hanya sekedar teori, namun menurutnya yang

lebih tahu dengan kondisi tubuhnya adalah dirinya sendiri. Bpk. US mengatakan tidak

ada pantangan makanan, termasuk segala makanan yang bercita rasa manis. Walaupun

dia makan makanan yang manis-manis sekalipun Bpk. US mengatakan tidak ada gejala

yang dirasakan. Seperti gejala asam urat yang dialaminya, apabila dirinya makan

sayuran seperti kacang-kacangan, maka akan segera muncul bengkak dikakinya.

Gejala yang dirasakan Bpk. US saat ini sering kencing terutama pada malam hari

sekitar 4-5 kali dan sering merasa haus. Selain itu Bpk. US mengatakan berat badannya

saat ini bertambah menjadi 59 kg.

Bpk. US mengatakan apabila dirinya merasa sakit, tidak langsung membawa ke

fasilitas kesehatan, namun diobati sendiri dengan minum jamu yang dikapsulkan atau

membeli obat diapotik. Hal itu dilakukan karena menurut Bpk. US berobat ke

pelayanan kesehatan atau ke dokter membutukan waktu yang lama. Bpk. US juga

mengatakan memiliki simpanan obat seperti piroksikam yang dibeli dengan

menggunakan resep dokter waktu dirinya periksa dulu. Selanjutnya isteri Bpk. US

(Ibu. N) hanya mengeluhkan sakit punggung sejak beberapa tahun ini dan sakit maagh.

Sedangkan anak-anaknya tidak ada yang menderita penyakit serius, hanya batuk pilek

saja.

4. Riwayat keluarga sebelumnya

5
Penyakit diabetes melitus juga dialami oleh Bapak dari Bpk. US (Bpk. K),

namun tidak pernah terdiagnosis karena tidak pernah dilakukan pemeriksaan

sebelumnya. Diketahuinya saat Bpk. K dirawat di rumah sakit karena mengalami sakit

dan ada bisul-bisul dikakinya. Menurut dokter Bpk. K mengalami kencing manis,

namun hanya 1 minggu setelah itu Bpk. K meninggal dunia di usia 61 tahun. Menurut

Bpk. US orang tua dan saudara-saudara dari Bpk. K tidak ada yang diketahui

menderita diabetes melitus, hanya ada riwayat stroke. Begitu pula pada saudara-

saudara dari Bpk. US belum ada yang diketahui mengalami penyakit kencing manis

seperti Bpk. US. Penyakit yang diderita saudara Bpk. US adalah asam urat, hipertensi

dan peningkatan kolesterol.

C. Pengkajian Lingkungan

1. Karakteristik rumah

Rumah terletak didalam perkampungan penduduk dan merupakan milik sendiri

seluas 8x9 meterpersegi dengan tipe permanen. Ruangan yang ada didalam rumah

meliputi 1 kamar tidur dibawah dan 3 kamar tidur dikamar diatas dengan ukurang

sekitar 2x3 meter, namun didalam kamar tidak terdapat jendela. Terdapat ruang tamu

dan ruang keluarga serta dapur yang bersebelahan dengan WC. Cahaya masuk ke

dalam rumah melalui kaca jendela rumah dan ventilasi udara cukup. Penerangan setiap

ruangan memakai lampu listrik untuk malam hari dan siang hari cukup dengan

terangnya sinar matahari dari pintu yang selalu terbuka.

Sumber air minum menggunakan jet pump yang merupakan sumbangan dari

PNPM, kondisi air bersih, tidak berbau kaporit dan tidak berwarna. Keadaan rumah

bersih dan penataan rumah rapi, lantai terlihat kering dan bersih dan terbuat dari

keramik. Ibu N mengatakan selalu membersihkan rumah dengan menyapu dan dipel

satu kali sehari. Air limbah rumah tangga dialirkan lewat saluran air belakang rumah

6
yang terhubung dengan selokan besar. Terdapat halaman rumah yang luas dan

dimanfaatkan dengan menanam tanaman seperti buah pepaya,bunga dan tanaman

lainnya. Selain itu juga terdapat kolam. Suasana lingkungan sangat sejuk karena

berhadapan dengan sawah dan gunung.

Denah rumah :
K. Tidur WC

Bengkel R. Keluarga Dapur

K. Tidur

R. Tamu
R. Tamu

Halaman Kolam

2. Karakteristik tetangga dan komunitas

Rumah Bpk. US bersebelahan dengan rumah adiknya yang hanya dibatasi tembok saja.

Keduanya memiliki pekarangan yang luas dengan ditananami tanaman singkong dan

pepaya. Dilingkungan terdekat Bpk. US merupakan keluarga sendiri yaitu keponakan

dan sepupu. Jalan keluar rumah Bpk. US sempit berupa gang yang cukup dilewati oleh

motor saja. Bpk. US dan isterinya sering bercengkerama dengan tetangganya dan

kadang tetangganya sering mengunjungi mereka untuk berkumpul dan bercerita.

Menurut Bpk. US tetangga disekitar rumahnya sangat baik dan saling tolong

menolong. Sebagian besar tetangganya ada yang berkerja di pabrik, bertani dan

dikantor desa. Di wilayah Bpk. US belum terdapat fasilitas pobindu, pelayanan

kesehatan terdekat terdapat di RW 09 yaitu sebuah klinik pratama Cikeruh Sehat.

7
3. Mobilitas geografis keluarga

Sejak 28 tahun yang lalu Bpk. US menikah dengan isterinya sampai sekarang,

keluarga tidak pernah berpindah tempat tinggal. Perjalanan keluarga biasanya hanya

mengunjungi keluarga atau anaknya yang saat ini tinggal di bogor sekitar 3 atau 6

bulan sekali.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Bpk. US merupakan orang yang ramah dan suka bercanda dan cukup aktif

beritenteraksi dengan masyarakat karena sebelumnya menjabat ketua RT selama

kurang lebih 13 tahun. Namun saat ini Bpk. US dan isteri kadang lebih sering dirumah

karena menjadi pengasuh 2 anak kembar tetangganya. Sesekali Ibu N ikut pengajian

walaupun tidak rutin. Pengajian di wilayah RW 08 diadakan seminggu sekali yaitu

setiap hari jumat. Sedangkan anak-anaknya setelah pulang kerja dan sekolah lebih

juga menyukai berada di rumah. Anak-anaknya keluar apabila ada yang harus

dikerjakan, misalnya tugas sekolah atau mengikuti kegiatan di masyarakat.

5. Sistem pendukung keluarga

Keluarga Bpk. US mencukupi kebutuhannya sendiri, namun apabila mengalami

kesulitan keuangan keluarga mencoba meminta pinjaman ke keluarga. Bpk US tidak

mau meminjam uang dari Bank atau finance lainnya. Saat ini anaknya yang nomer 2

sudah berkerja lagi setelah 2 tahun menganggur, sehingga dapat membantu setidaknya

untuk memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa meminta dari orang tua. Begitu pula

dengan anaknya yang pertama yang sudah menikah dan punya 1 orang anak saat ini

masih menjadi guru honor di SMP sehingga kadang-kadang saja mengirim uang buat

orang tuanya.

D. Struktur Keluarga

1. Pola komunikasi keluarga

8
Komunikasi yang terjalin antara Bpk. US dan isteri serta anak-anaknya sangat terbuka.

Anak-anaknya lebih terbuka dan sering curhat pada Ibu N baik mengenai masalah

pekerjaan atau sekolah serta masalah pacar.

2. Struktur kekuatan keluarga

Pengambilan keputusan apabila ada permasalahan dilakukan oleh Bpk. US yang

sebelumnya melalui musayawarah dulu dengan isterinya.

3. Struktur peran keluarga

Secara formal Bpk. US berperan sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah dibantu

dengan isterinya yang selain mengatur rumah tangga juga berkerja sebagai pengasuh

anak tetangganya.Sedangkan 2 orang anaknya ada yang berperan sebagai pekerjadan

pelajar. Saat ini Bpk. US dan isterinya tidak lagi berperan di masyarakat, karena

mereka sudah cukup sibuk dengan perannya sendiri di dalam rumah tangga dan

sebagai pengasuh anak.

4. Nilai dan norma budaya

Keluarga Bpk. US menerapkan nilai-nilai agama islam pada anak-anaknya untuk selalu

shalat lima waktu. Bpk. US dan isterinya sudah menanamkan kemandirian pada anak-

anaknya sejak kecil dan belajar memberikan tanggung jawab untuk memenuhi

kebutuhannya sendiri dan membersihkan rumah. Bpk. US dan Ibu N tidak

membudayakan bahwa anak laki laki tidak harus membersihkan rumah atau cuci piring

sendiri. Menurut Ibu N anak laki-laki juga harus mampu belajar memenuhi

kebutuhannya sendiri agar tidak tegantung pada orang lain.

E. Fungsi perawatan keluarga

1. Fungsi afektif

Keluarga Bpk. US saling menyayangi, peduli dan membantu satu sama lainnya. Ibu N

mengatakan dirinya selalu berusaha untuk dekat dengan anak-anaknya dan

9
mengawasinya karena takut dengan pergaulan remaja sekarang. Bpk. US kadang-

kadang suka marah dan tegas pada anak-anaknya, namun juga sering bercanda dengan

anak-anaknya.

2. Fungsi sosialisasi

Keluarga Bpk. US memperbolehkan anak-anaknya untuk bergaul dengan siapa saja,

asalkan dapat memilah yang mana baik atau sebaliknya.

3. Fungsi perawatan keluarga

Sejak 1 tahun yang lalu didiagnosa menderita diabetes melitus, Bpk. US hanya

melakukan pengobatan selama 3 bulan. Setelah itu Bpk. US sudah merasa sehat dan

tidak lagi mengkomsumsi obat-obat yang dianjurkan oleh dokter untuk penyakit

kencing manisnya. Bpk. US dan isteri kurang memahami tentang penyakit yang

dideritanya, walaupun pernah mendengar pengalaman dari temannya yang menderita

komplikasi akibat penyakit diabetes melitus. Terkadang hal itu membuat Bpk. US takut,

namun karena merasa dirinya sehat saja Bpk US tidak memperhatikan pola hidupnya,

Bpk US mengatakan tidak ada makanan pantangan. Walaupun isterinya mengingatkan

untuk membatasi komsumsi gula dan kacang-kacangan, namun keluarga tidak

menyiapkan makanan yang khusus untuk Bpk. US sesuai dengan yang seharusnya. Hal

itu dilakukan pada waktu Bpk. US sakit dulu saja, namun saat ini menu dan jenis

makanan yang dikomsunsi sama dengan menu keluarga.

Ibu N mengatakan dulu Bpk. US sukaberolah raga dengan jalan-jalan disekitar

lingkungan rumah. Namun saat ini selain tidak pernah mengatur makannya, juga jarang

berolah raga dan tidak pernah lagi mengontrol kadar gula darahnya. Terakhir kontrol

gula darah hanya sekali pada saat sakit. Bpk. US tidak pernah ke puskesmas untuk

memeriksakan dirinya, kalaupun merasa sakit yang dilakukan adalah mengobati sendiri

dengan membeli obat diapotik atau komsumsi jamu kapsulan. Bpk. US tidak memiliki

10
jaminan kesehatan dan tidak ikut kepesertaan BPJS sehingga malas untuk mengontrol

kadar gula darahnya karena harus berbayar.

Bpk. US sangat perhatian dengan istri dan danak-anaknya, saat isterinya sakit

Bpk. US menyuruh isterinya untuk istirahat dan tidak mekalukan pekerjaan rumah.

Pekerjaan mengurus rumah dan isteri dilakukan oleh Bpk. US dengan telaten. Isteri dan

anak-anak Bpk. US tidak memiliki penyakit yang serius hanya batuk dan pilek, sesekali

Ibu N mengeluh sakit pada punggung dan maagh saja. Namun akan sembuh dengan

sendirinya jika dibawa istirahat.

4. Fungsi reproduksi

Keluarga Bpk. US tidak berencana untuk memiliki anak lagi sehingga Ibu N sempat

menggunakan IUD, namun karena mengalami perdarahan akhirnya Ibu N melepasnya

lagi. Saat ini ibu N mengatakan sudah jarang mengalami menstruasi terkadang 3 bulan

sekali bahkan lebih. Menurut tetangganya yang punya pengalaman sama dengan yang

dialami oleh ibu N, hal itu merupakan gejala mau menopause.

5. Fungsi ekonomi

Kebutuhan keluarga saat ini dipenuhi oleh Bpk. US dan isterinya, dengan sesekali

dibantu oleh anaknya. Bpk US mengatakan semenjak menikah isterinya tidak pernah

berkerja hanya mengurus rumah tangga saja. Namun karena saat ini penghasilan Bpk.

US tidak menentu maka sekarang Ibu N juga membantu dengan menjadi pengasuh anak

yang dititipkan oleh tetangga dirumahnya. Bpk US juga membantu isterinya dalam

mengasuh anak tetangganya tersebut.

F. Stress dan Koping Keluarga

1. Stresor jangka pendek

Bpk. US mengatakan saat ini dia memikirkan masalah keuangan keluarganya, karena

penghasilannya dari membuat senapan angin menurun akibat pasarannya yang

11
sekarang susah. Apalagi saat ini kondisi dirinya yang mengalami penyakit, sedangkan

dirinya masih banyak yang harus dilakukan untuk memenuhi tanggung jawabnya

sebagai kepala keluargadan pencari nafkah untuk keluarga.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah

Apabila mengalami masalah respon keluarga menyelesaikannya dengan musyawarah

dan difikirkan bersama, terutama dengan isteri untuk bertukar pendapat.

3. Strategi koping yang digunakan

Bpk. US dan isteri menerima semua kondisi dan sabar serta pasrah, karena menurut

keluarga hidup, mati, rezeky sudah diatur ALLAH SWT. Bpk. US terkadang lebih suka

dibengkel pengolahan senapan anginnya untuk mengurangi beban fikiran dan stress

yang dialaminya.

4. Strategi adaptasi disfungsional

Sampai saat ini tidak pernah melakukan sesuatu yang disfungsional dalam mengatasi

masalah dalam keluarga.

G. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Bpk. US Ibu N LMM NBJN


Fisik
Antropometri BB : 59 kg BB : 69 kg BB : 60 kg BB : 63 kg
TB : 155 TB : 159 cm TB : 159 cm TB : 163 cm

TTV TD : 170/90 TD : 120/80 TD : 120/70 TD : 110/70


N : 88 x/i N : 80 x/i N : 84 x/i N : 80 x/i
RR : 20 x/i RR : 20 x/i RR : 22 x/i RR : 20 x/i
SB : 36.4 oC SB : 36 oC SB : 36 oC SB : 36 oC
Gula darah : 409
Kepala Bentuk simetris, Bentuk Bentuk simetris, Bentuk
rambut sudah simeteris, rambut hitam, simetris,

12
mulai beruban, rambut tampak kulit kepala rambut hitam,
kulit kepala hitam dengan berish dan tifdak kulit kepala
bersih dan tidak panjang seleher, ada benjolan berish dan
ada benjolan kulit kepala tifdak ada
bersih dan tidak benjolan
ada benjolan
Mata Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva
tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis,
sclera putih, sclera putih, sclera putih, sclera putih,
pasien dapat pasien dapat pasien dapat pasien dapat
membaca tulisan membaca tulisan membaca tulisan membaca
dalam jarak dalam jarak dalam jarak tulisan dalam
dekat maupun dekat maupun dekat maupun jarak dekat
jauh sekitar 6 m, jauh sekitar 6 m, jauh sekitar 6 m, maupun jauh
dan tidak dan tidak dan tidak sekitar 6 m,
menggunakan menggunakan menggunakan dan tidak
alat bantu kaca alat bantu kaca alat bantu kaca menggunakan
mata. mata. mata. alat bantu kaca
mata.
Hidung Tampak Tampak Tampak Tampak
simetris, bersih, simetris, bersih, simetris, bersih, simetris,
dapat mencium dapat mencium dapat mencium bersih, dapat
bau-bauan bau-bauan bau-bauan mencium bau-
bauan.

Mulut Mukosa mulut Mukosa mulut Mukosa mulut Mukosa mulut


lembab, tidak lembab, tidak lembab, tidak lembab, tidak
ada sariawan, ada sariawan, ada sariawan, ada sariawan,
gisi masih gisi masih gisi berwarna gisi berwarna
lengkap lengkap putih putih
Telinga Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk
bersih dan bersih dan bersih dan simetris, bersih
mampu mampu mampu dan mampu
mendengar mendengar mendengar mendengar
dengan baik dengan baik dengan baik dengan baik
13
Leher Tampak bersih Tampak bersih Tampak bersih Tampak bersih
dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada
benjolan benjolan benjolan benjolan
Dada Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk
tidak ada bunyi tidak ada bunyi tidak ada bunyi simetris, tidak
jantung jantung jantung ada bunyi
tambahan, suara tambahan, suara tambahan, suara jantung
nafas bersih nafas bersih nafas bersih tambahan,
suara nafas
bersih
Abdomen Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk
bising usus (+), bising usus (+), bising usus (+), simetris, bising
tidak kembung tidak kembung tidak kembung usus (+), tidak
kembung
Ekstremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
terdapat kalus di mampu mampu mampu
kaki kanan, bergerak, tidak bergerak, tidak bergerak, tidak
mampu ada deformitas ada deformitas ada deformitas
bergerak, tidak
ada deformitas

H. Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga

Keluarga sangat mengharapkan keberadaan perawat dalam mengatasi masalah kesehatan

yang dialami. Keluarga sangat senang dan berharap selalu ada perawat yang sering

mengunjungi dan perhatian terhadap masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga.

14
Analisa Data

Data Penyebab Masalah


Data Subyektif : Ketidak mampuan keluarga dalam Ketidak patuhan manajemen
 Bpk. US mengatakan dirinya mengalami kencing manis sejak 1 melakukan manajemen regimen teraupetik pada
tahun yang lalu. peengobatan penyakit diabetes Bpk. US
 Bpk. US mengatakan terakhir memeriksakan gula darah saat sakit melitus.
dengan hasil 420 mg/dl dan dianjurkan oleh dokter untuk makan
obat secara teratur.
 Sampai sekarang ini Bpk. US tidak pernah lagi memeriksakan gula
darahnya dan tidak pernah mengkomsumsi obat-obatan penurun
kadar gula darah.
 Bpk. US mengatakan dirinya merasa sehat saja dan tidak pernah
lagi merasakan gejala sakit seperti 1 tahun yang lalu saat dirinya
dikatakan mengalami kencing manis.
 Bpk. US mengatakan tidak pernah memeriksakan kesehatannya di
Puskesmas atau ke dokter, kalau sakit hanya membeli obat di apotik
dan mengkomsumsi jamu kapsulan.
 Bpk. US dan isteri kurang memahami tentang penyakit yang
dideritanya.
Data Obyektif :
 GDS : 409 mg/dl
 TD : 170/90 mg/dl
 BB : 59 kg
 TB : 155 cm
 Ekspresi wajah Bpk. US dan isteri terkejut saat mengetahui hasil
pemeriksaan Bpk. US.
Data Subyektif : Ketidak mampuan keluarga dalam Ketidak efektifan
15
 Bpk. US merasa dirinya sehat saja dan tidak memperhatikan pola merawat anggota keluarga yang pemeliharaan kesehatan
hidupnya sakit diabetes melitus. Bpk. US.
 Bpk US mengatakan tidak ada makanan pantangan.
 Walaupun isterinya mengingatkan untuk membatasi komsumsi
gula dan kacang-kacangan, namun keluarga tidak menyiapkan
makanan yang khusus untuk Bpk. US sesuai dengan yang
seharusnya.
 Keluarga tidak selalu memotivasi Bpk. US untuk berolah raga dan
memperhatikan pola makannya.
 Keluarga tidak mengetahui tentang pentingnya memeriksakan kadar
gula darah.
 Bpk. US mengatakan tidak memiliki jaminan kesehatan dan tidak
ikut kepesertaan BPJS sehingga malas untuk mengontrol kadar gula
darahnya karena harus berbayar.
 Bpk. US mengatakan juga tidak memiliki tabungan untuk
pemeliharaan kesehatan.
Data Obyektif :
 Adanya kue yang manis-manis dibuat oleh istri Bpk. US untuk
keluarga yang disuguhkan saat kunjungan rumah.
 Menu dan jenis makanan yang dikomsunsi Bpk. US sama dengan
menu keluarga.
 Bpk. US tidak membatasi jumlah makanan yang dikomsumsinya.

II. Prioritas Diagnosa Keperawatan

16
1. Ketidak patuhan manajemen regimen teraupetik pada Bpk. US berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam melakukan manajemen
pengobatan penyakit diabetes melitus.

No. Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran


1 Sifat Masalah : 3/3 x 1 1 Kadar GDS 409, TD 170/90, Bpk. US menyukai manakan
Tidak/Kurang Sehat yang manis, tidak pernah memeriksakan gula darah dan
tidak pernah mengkonsumsi obat penurun gula darah
2 Kemungkinan masalah dapat diubah : 1/2/x 2 1 Masalah dapat diatasi sebagian karena kurangnya
Hanya sebagian pengetahuan Bpk. US dan keluarga tentang pola penyakit
DM serta kurangnya sumber daya keluarga untuk melakukan
pengobatan.
3 Potensi masalah untuk dicegah : 2/3 x 1 2/3 Tidak efektifnya pengobatan yang dilakukan dapat beresiko
Cukup terjadinya komplikasi dan masalah tersebut belum lama
dialami oleh Bpk. US.
4 Menonjolnya masalah : 0/2 x 1 0 Keluarga tidak merasakan sebagai suatu masalah, karena
Masalah tidak dirasakan melihat Bpk. US dalam kondisi sehat saja dan tidak ada
keluhan.
Total 2 2/3

2. Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan Bpk. US berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
sakit diabetes melitus.

17
No. Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran
1 Sifat Masalah : 2/3 x 1 2/3 Keluarga kurang mampu memotivasi Bpk. US dalam
Ancaman kesehatan mengontrol penyakitnya dan tidak menjaga pola makan
dan aktivitasnya, sehingga dapat mengancam terjadinya
resiko komplikasi ditambah lagi dengan tidak adanya
jaminan kesehatan yang dimiliki.
2 Kemungkinan masalah dapat diubah : 1/2 x 2 1 Masalah dapat diubah sebagian karena kurang mampu
Hanya sebagian mengontrol gula darah dan tidak pernah
memeriksakannya.
3 Potensi masalah untuk dicegah : 1/3 x 1 1/3 Masalah kurang dapat dicegah karena kurangnya
Rendah pengetahuan Bpk US dan keluarga tentang penyakit DM
dan karena tidak sensitive terhadap gejala penyakit.
4 Menonjolnya masalah : 0/2 x 1 0 Masalah tidak dirasakan karena keluarga menganggap
Masalah tidak dirasakan Bpk. US sebagai pengambil keputusan merasa baik-baik
saja terhadap penyakit yang dideritanya.
Total 2

Berdasarkan hasil penghitungan diatas, maka diagnose keperawatan berdasarkan prioritas adalah :

1. Ketidak patuhan manajemen regimen teraupetik pada Bpk. US berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam melakukan manajemen
pengobatan penyakit diabetes melitus.
2. Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan Bpk. US berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
sakit diabetes melitus.
III. Perencanaan Asuhan Keperawatan

Diagnosa Kep. Tujuan Evaluasi Intervensi TTD


Umum Khusus Kriteria Standar
Ketidak patuhan Setelah dilakukan Setelah dilakukan 4 kali
manajemen tindakan selama 4 pertemuan selama 2 x 45
18
regimen kali kunjungan menit, keluarga Bpk. US
teraupetik pada rumah, keluarga dapat mencapai tugas
Bpk. US Bpk. US dapat kesehatan keluarga terkait
berhubungan memahami dengan ketidak efektifan
dengan tentang manajemen regimen
ketidakmampuan manajemen teraupetik. DM adalah 1.1.1 Berikan kesempatan
keluarga dalam pengobatan 1. Keluarga Bpk. US Verbal penyakit yang pada keluarga untuk
melakukan diabetes melitus. dapat mengenal masalah (Kognitif) ditandai dengan menyebutkan yang mereka
manajemen diabetes melitus, yaitu tingginya kadar ketahui mengenai diabetes
pengobatan keluarga mampu : gula dalam darah. selama ini.
penyakit 1.1 Menyebutkan tentang Kondisi DM 1.1.2 Beri reinforcement
diabetes melitus. pengertian DM ditandai dengan : positif atas pemahaman yang
GDS > 200 benar dari keluarga
GDP > 126 1.1.3 Jelaskan kembali
Menyebutkan pengertian yang tepat dan
minimal 5 dari 10 mudah dimengerti oleh
gejala DM keluarga
Memberikan 1.1.4 Perhatikan respon non
keputusan untuk verbal keluarga
melakukan 1.1.5 Berikan kesempatan
pengobatan sesuai keluarga untuk
anjuran. mengungkapkan persepsinya
Menyebutkan tentang pengobatan DM.
1.2 Menyebutkan kriteria minimal 3 dari 5 1.2.1 Jelaskan dengan media
hasil pengukuran kadar bahaya lanjut dari modul tentang jenis
gula darah DM pemeriksaan gula darah.
DM merupakan 1.2.2 Jelaskan criteria hasil
penyakit yang tidak pengukuran kadar gula darah
bisa disembuhkan, 1.2.3 Minta keluarga untuk
namun bisa menyebutkan kembali criteria
dikontrol untuk tersebut.
mencegah 1.2.4 Beri reinforcement
19
komplikasi dengan positif atas jawaban benar
cara menjaga gula keluarga.
1.3 Mengidentifikasi darah tetap normal 1.3.1 Beri kesempatan
gejala DM melalui pengobatan keluarga untuk menceritakan
sesuai anjuran dan pengalamannya tentang gejala
pemeriksaan gula yang dialami oleh pasien DM
darah secara teratur. 1.3.2 Diskusikan bersama
Pemeriksaan gula keluarga tentang gejala DM
darah bisa diambil 1.3.3 Bantu keluarga untuk
sewaktu, setelah mengidentifikasi gejala DM
berpuasa selama 6- 1.3.4 Beri reinforcement
8 jam, yang positif atas jawaban benar
dilanjutkan dengan keluarga
2 jam setelah
2.Keluarga dapat makan. 2.1.1 Diskusikan bersama
mengambil keputusan Dukungan keluarga keluarga tentang bahaya
dalam mengatasi ketidak sangat penting komplikasi DM
patuhan pengobatan yang sebagai pemberi 2.1.2 Beri kesempatan
terjadi pada Bpk. US, motivasi, keluarga untuk mengulang
yaitu keluarga mampu : pengontrol dan penjelasan
2.1 Menjelaskan pengingat pasien 2.1.3 Beri reinforcement
komplikasi akibat DM dalam melakukan positif atas jawaban benar
pengobatan dan keluarga
pemeriksaan gula
darah.
Adanya rencana
2.2 Memberikan keluarga untuk 2.2.1 Beri kesempatan
keputusan dalam memeriksakan keluarga untuk menceritakan
mengatasi masalah kesehatan pasien pengalamannya mengikuti
ketidak patuhan DM pengobatan DM.
pengobatan Bpk. US 2.2.2 Gali masalah atau
hambatan dalam melakukan
20
pengobatan DM
2.2.3 Jelaskan tentang
dampak dari ketidak patuhan
dalam pengobatan DM
2.2.4 Motivasi keluarga untuk
mengontrol pengobatan
pasien.
2.2.5 Beri reinforcement
terhadap keputusan positif
keluarga pada masalah
ketidakpatuhan pengobatan
DM

3. Keluarga dapat 3.1.1 Diskusikan bersama


memahami cara keluarga tentang pengobatan
pengobatan DM, yaitu DM
keluarga mampu : 3.1.2 Gali pemahaman
3.1 Menjelaskan tentang keluarga tentang dampak
pentingnya pengobatan pengobatan DM
DM

3.2 Menjelaskan manfaat 3.2.1 Gali masalah atau


pemeriksaan gula darah hambatan pemeriksaan gula
darah
3.2.2 Jelaskan manfaat
pemeriksaan gula darah
3.2.3 Minta keluarga untuk
mengulang penjelasan

3.3 Menyebutkan jenis 3.3.1 Diskusikan bersama


21
pemeriksaan gula darah keluarga tentang jenis
pemeriksaan gula darah
3.3.2 Identifikasi jenis
pemeriksaan gula darah yang
pernah dilakukan
3.3.3 Beri reinforcement atas
jawaban benar keluarga

4. Keluarga dapat 4.1.1 Gali bentuk dukungan


melakukan modifikasi yang diberikan keluarga
lingkungan dalam terhadap pengobatan DM
mendukung pengobatan 4.1.2 Identifikasi sumber
DM, yaitu keluarga dukungan dalam pengobatan
mampu : DM
4.1 Memberikan 4.1.3 Diskusikan bersama
dukungan pada Bpk. US keluarga pentingnya
dalam melakukan dukungan keluarga dalam
pengobatan pengobatan DM

5. Keluarga dapat 5.1.1 Diskusikan bersama


memahami tentang keluarga manfaat
penggunaan fasilitas memeriksakan diri secara
kesehatan, yaitu keluarga teratur
mampu : 5.1.2 Identifikasi fasilitas
5.1 Menyebutkan kesehatan yang dapat diakses
manfaat memeriksan diri keluarga
secara teratur

5.2 Membuat rencana 5.2.1 Bantu keluarga dalam


kunjungan ke fasilitas merencanakan kunjungan ke
kesehatan. fasilitas kesehatan
5.2.2 Identifikasi masalah
22
akses kunjungan ke fasilitas
kesehatan
5.2.3 Beri reinforcement
positif atas keputusan positif
dari keluarga terkait
kunjungan ke fasilitas
kesehatan.
Ketidak Setelah dilakukan Setelah dilakukan 3 kali Perawatan diri DM
efektifan tindakan selama 3 pertemuan selama 2 x 45 selain teratur dalam
pemeliharaan kali kunjungan menit, keluarga Bpk. US pengobatan dan
kesehatan Bpk. rumah, keluarga dapat mencapai tugas kontrol
US berhubungan Bpk. US dapat kesehatan keluarga terkait pemeriksaan gula
dengan ketidak memahami dengan ketidak efektifan darah, juga teratur
mampuan tentang perawatan pemeliharaan kesehatan. dalam menjaga pola
keluarga dalam diabetes melitus. 1. Keluarga Bpk. US makan, olahraga
merawat anggota dapat mengenal Verbal dan melakukan 1.1.1 Gali perawatan diri
keluarga yang perawatan DM yaitu (Kognitif) perawatan kaki. yang dilakukan oleh pasien
sakit diabetes keluarga mampu : Pengelolaan diit selama ini
melitus 1.1 Menyebutkan cara pasien DM 1.1.2 Gali bentuk dukungan
perawatan DM mengikuti prinsip 3 keluarga terhadap upaya
J, yaitu perawatan diri pasien
memperhatikan 1.1.3.Disuksikan bersama
jenis, jadwal dan pasien dan keluarga tentang
jumlah diet DM cara perawatan diabetes
sesuai kebuhan melitus
pasien. Pengelolaan 1.1.4 Identifikasi tindakan
aktivitas harus perawatan diri yang telah
memperhatikan dilakukan dan belum
beberapa prinsip dilakukan oleh pasien.
diantaranya 1.1.5 Diskusikan bersama
dilakukan secara pasien tentang cara yang
teratur, sesuai benar dalam perawatan diri
23
dengan kemmpuan, selama ini.
jenis olahraga 1.1.6 Berikan motivasi pada
ringan yang bisa keluarga untuk selalu
dilakukan mendukung dan mengontrol
diantaranya jalan perawatan diri pasien.
2.Keluarga dapat kaki/jogging dan
mengambil keputusan senam. Sedangkan 2.1.1 Minta pasien dan
dalam mengatasi ketidak untuk perawatan keluarga untuk menyebutkan
patuhan Bpk. US dalam kaki yang prlu makanan yang selalu
merawat diri, yaitu diperhatikan adalah dikomsumsi pasien dan
keluarga mampu : selalu memeriksa keluarga
kaki secara teratur, 2.1.2 Gali hambatan pasien
2.1 Mengambil keputusan mencegah dalam menjaga pola
terhadap perawatan diit terjadinya cedera makannya
pasien dan melakukan 2.1.3 Motivasi pasien untuk
senam kaki. menjaga pola makannya dan
mengikuti saran keluarga.
2.1.4 Motivasi keluarga untuk
menyiapkan menu tersendiri
bagi pasien.
2.1.5 Berikan reinforcemen
atas keputusan dukungan
keluarga terhadap pasien.
2.2 Memberikan
keputusan terhadap 2.2.1 Gali kebiasaan olahraga
perawatan aktivitas olah yang dilakukan pasien dan
raga pasien keluarga selama ini.

2.2.2 Minta keluarga selalu


mengingatkan pasien untuk
berolahraga setiap hari secara
teratur
24
2.2.3 Berikan reinforcemen
atas keputusan dukungan
keluarga terhadap pasien
2.3 Memberikan
keputusan terhadap 2.3.1 Gali kebiasaan merawat
perawatan kaki pasien kaki pasien
DM 2.3.2 Gali pemahaman pasien
dan keluarga tentang
perawatan kaki
2.3.3 Jelaskan pada pasien
dan keluarga tentang dampak
DM terhadap kejadian ulkus
kaki
2.3.4 Minta keluarga untuk
selalu mengingatkan pasien
dalam merawat kaki
2.3.5 Berikan reinforcemen
atas dukungan keluarga
terhadap pasien.

3. Keluarga dapat
memahami cara 3.1.1 Diskusikan tentang jenis
perawatan diri pasien dan prinsip diet DM pada
DM, yaitu keluarga pasien dan keluarga
mampu : 3.1.2 Minta pasien dan
3.1 Menjelaskan tentang keluarga untuk menyebutkan
perawatan diit, olahraga kembali jenis diet DM dan
dan perawatan kaki prinsipnya
3.1.3 Diskusikan bersama
keluarga tentang manfaat,
jenis dan prinsip olahraga
pada pasien DM
25
3.1.4 Jelaskan pada pasien
dan keluarga tentang cara dan
pentingnya merawat kaki.
3.1.5 Demontrasikan tentang
cara melakukan senam kaki
3.1.6 Minta kembali pasien
dan keluarga untuk
menyebutkan pertawatan diit,
olahraga dan perawatan kaki
yang telah dijelaskan.
3.1.7 Berikan reinforcemen
atas jawaban yang benar
4. Keluarga dapat
melakukan modifikasi 4.1.1 Diskusikan bersama
lingkungan dalam keluarga tentang cara
mendukung perawatan memodifikasi diet DM untuk
diri DM, yaitu keluarga pasien.
mampu : 4.1.2 Minta keluarga untuk
4.1 Memberikan membuat jadwal kegiatan
dukungan pada pasien olahraga pada pasien.
dalam melakukan 4.1.3 Minta keluarga untuk
perawatan diri. selalu mengingatkan pasien
ddalam merawat kakinya
setiap hari.
4.1.4 Berikan reinforcement
tehadap upaya dukungan
yang telah diberikan keluarga
pada pasien.
5. Keluarga dapat
memahami tentang 5.1.1 Gali pengalaman pasien
pentingnya mengikuti dalam mengikuti kegiatan
kegiatan penyuluhan dan penyuluhan dan senam DM
26
senam DM, yaitu 5.1.2 Diskusikan bersama
keluarga mampu : pasien dan keluarga tentang
5.1 Menjelaskan tentang pentingnya sosialisasi sesama
manfaat mengikuti penderita DM
penyuluhan dan senam 5.1.3 Gali bersama keluarga
DM tentang adanya penyuluhan
dan senam DM dilingkungan
tempat tinggal.
5.1.4 Jelaskan pada pasein
dan keluarga tentang manfaat
mengikuti penyuluhan dan
senam DM.
5.1.5 Berikan apresiasi positif
terhadap keputusan pasien
dan keluarga dalam mengikuti
penyuluhan dan senam DM.
IV. Implementasi Rancangan Asuhan Keperawatan Keluarga

Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


Ketidak patuhan Tanggal 30 November 2016 pukul 15.00 WIB S:
manajemen regimen Mengucapkan salam Keluarga menjawab salam
teraupetik pada Bpk. US Menanyakan keadaan kesehatan keluarga Bpk. US menyetujui tujuan kunjungan
berhubungan dengan
Menjelaskan kontrak dan tujuan kunjungan rumah rumah dan merasa senang dengan adanya
ketidakmampuan keluarga
dalam melakukan TUK 1 kunjungan rumah oleh perawat.
manajemen pengobatan 1.1.1 Mendiskusikan bersama keluarga tentang pemahaman Bpk. US dan Ibu N mengatakan bahwa
penyakit diabetes melitus. keluarga mengenai penyakit DM mereka memahami bahwa sakit diabet
1.2.1 Menjelaskan dengan media modul tentang jenis karena gula darahnya yang tinggi.
pemeriksan gula darah Keluarga mengatakan baru kali ini diperiksa
1.2.2 Menjelaskan criteria hasil pengukuran gula darah kadar gula darahnya.
1.2.3 Meminta keluarga untuk menyebutkan kembali hasil Keluarga mengatakan jenis pemeriksaan

27
pengukuran gula darah gula darah yaitu gula darah sewaktu dan
1.3.2 Mendisuksikan tentang gejala DM setelah puasa 6 jam
1.3.3 Meminta keluarga untuk mengidentifikasi gejala DM Keluarga mengatakan bahwa hasil gula
1.3.4 Memberikan reinforcemen positif terhadap upaya darah sewaktu jika lebih dari 200 artinya
keluarga dalam menjawab kembali pertanyaan yang diberikan tinggi
Keluarga dapat menyebutkan 6 dari 10
gejala DM yaitu suka lapar, haus dan
kencing, mata kabur, BB turun dan merasa
lemas.
O:
Bpk. US dan Ibu N sangat kooperatif dan
aktif menerima penjelasan yang diberikan
Keluarga mendengarkan penjelasan yang
diberikan
Bpk. US mampu aktif berdiskusi dengan
menceritakan pengalamannya merasakan
gejala DM.
Keluarga antusias bertanya tentang
penjelasan yang diberikan

Tanggal 01 Desember 2016 S:


TUK 2 Bpk. US mengatakan merasa takut dengan
2.1.1 Mendiskusikan dengan keluarga tentang bahaya dampak dari komplikasi penyakitnya
komplikasi DM Keluarga menyebutkan 5 komplikasi yang
2.1.2 Meminta keluarga untuk menyebutkan kembali bisa terjadi seperti stroke, sakit jantung, luka
komplikasi DM sulit sembuh, buta dan mati syaraf.
2.1.3 Memberi reinfocemen positif pada pasien dan keluarga Bpk. US mengatakan susah minum obat
2.2.1 Memberikan kesempatan pada Bpk. US dan keluarga Bpk. US mengatakan terkejut dengan hasil
28
untuk menceritakan pengalamannya mengikuti pengobatan DM gula darahnya sekarang (409 mg/dl) dan
2.2.4 Memberikan motivasi pada keluarga untuk mengontrol berjanji akan pergi ke dokter untuk
pengobatan pasien mengikuti pengobatan kembali
2.2.5 Memberi reinforcement positif keluarga untuk Ibu N mengatakan akan selalu mendukung
mendukung pengobatan pasien. dan mengingatkan Bpk. US untuk berobat.
O:
Ekspresi wajah Bpk. US terlihat mantap saat
mengatakan akan pergi kedokter untuk
menerima pengobatan.
Ibu N terlihat senang dengan pernyataan
dari suaminya yang akan memperhatikan
pengobatannya.
TUK 3 S:
3.1.1 Mendiskusikan bersama keluarga tentang pengobatan DM Keluarga mengatakan bahwa jika gula darah
3.1.2 Menggali pemahaman pasien dan keluarga tentang tetap tinggi walaupun sudah mengatur
dampak pengobatan DM makanan dan olahraga maka perlu
3.2.2. Menjelaskan manfaat pemeriksaan gula darah mendapatkan pengobatan
3.2.3 Meminta keluarga untuk menyebutkan manfaat dari Bpk. US mengatakan jika pengobatannya
pemeriksaan gula darah harus teratur
3.3.1 Mendisuksikan bersama keluarga tentang jenis Keluarga mengatakan bahwa pengobatan
pemeriksaan gula darah berfungsi untuk menurunkan gula darah
3.3.3 Memberikan reinforcement positif pada pasien dan Keluarga menyatakan bahwa jika gula darah
kelurga atas jawaban yang telah diberikan dengan benar terus tinggi bisa menjadi komplikasi
O:
Tanggal 02 Desember 2016 Keluarga sangat antusias mendengarkan
TUK 4 penjelasan
4.1.2 Bersama keluarga untuk mengidentifikasi sumber Keluarga kooperatif dan aktif bertanya
dukungan dalam pengobatan DM tentang alasan perlu pengobatan dan
29
4.1.3 Mendiskusikan tentang pentingnya dukungan keluarga pemeriksaan gula darah
dalam pengobatan DM
S:
Tanggal 04 Desember 2016 Keluarga mengatakan faham tentang
TUK 5 manfaat memeriksakan diri secara teratur
5.1.1 Mendiskusikan bersama keluarga tentang manfaat Bpk. US mengatakan akan mengunjungi
memeriksakan diri secara teratur fasilitas keehatan untuk memeriksakan gula
5.2.1 Meminta pasien dan keluarga untuk mengungkapkan darahnya lagi bulan depan.
masalah dalam mengunjungi fasilitas kesehatan. Keluarga menyatakan dukungan pada Bpk.
5.2.2.Membantu keluarga dalam merencanakan kunjungan ke US untuk memeriksakan diri ke fasilitas
fasilitas kesehatan untuk memeriksakan gula darah kesehatan
5.2.3 Memberikan reinforcemen atas keputusan positif keluarga O :
dalam mendukung pasien untuk teratur memeriksakan diri ke Ibu N merasa senang dengan keputusan
fasilitas kesehatan. yang diambil oleh suaminya untuk akan
teratur memeriksakan gula darahnya
Keluarga mendengarkan dan aktif berdiksusi
tentang fasilitas kesehatan yang mudah
untuk dikunjungi dengan biaya yang relatif
murah.
Ketidak efektifan Tanggal 01 Desember 2016 S:
pemeliharaan kesehatan TUK 1 Keluarga mengatakan bahwa selama ini
Bpk. US berhubungan 1.1.3 Mendiskusikan bersama keluarga tentang cara perawatan pasien sangat menyukai dan selalu memakan
dengan ketidak mampuan
diabetes di rumah makanan yang manis-manis.
keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang 1.1.6 Membrikan motivasi pada keluarga untuk selalu Bpk. US mengatakan akan mengurangi
sakit diabetes melitus mendukung dan mengontrol perawatan diri pasien makanan yang manis-manis
Bpk. US mengatakan akan berolahraga
TUK 2 dengan berjalan kaki setiap pagi
2.1.1 Meminta pasien dan keluarga untuk menyebutkan Bpk. US menyebutkan tentang cara merawat
30
makanan yang disukai oleh pasien saat ini kaki
2.1.3 Memberikan motivasi pada pasien untuk menjaga pola O:
makannya dan mengikuti saran keluarga Keluarga tampak antusias mendengarkan
2.1.4 Memberikan motivasi pada keluarga untuk menyiapkan penjelasan
menu tersendiri bagi pasien Keluarga Kooperatif dan aktif bertanya
2.2.2 Meminta keluarga selalu mengingatkan pasien untuk Ekspresi wajah Bpk. US tampak mantap saat
berolahraga setiap hari secara teratur menyatakan keputusannya untuk menjaga
2.3.3 Menjelaskan pada pasien dan keluarga tentang perawatan makan dan olahraga.
kaki

2.3.4 Meminta keluarga untuk selalu mengingatkan pasien


dalam merawat kaki
2.3.5 Memberikan reinforcement atas dukungan dan jawaban
benar dari keluarga.

Tanggal 02 Desember 2016 S:


TUK 3 Keluarga menyebutkan prinsip 3 J dalam
3.1.1 Mendiskusikan tentang jenis dan prinsip diet DM pengaturan diet pasien
3.1.3 Mendiskusikan tentang manfaat, jenis dan prinsip Ibu N mengatakan akan mengatur makanan
olahraga yang khusus untuk suaminya dengan
3.1.4 Menjelaskan tentang cara dan pentingnya merawat kaki mengurangi rasa yang manis-manis.
3.1.5 Mendemostrasikan cara melakukan senam kaki Keluarga mengatakan akan mengingatkan
3.1.6 Meminta keluarga untuk menyebutkan kembali tentang Bpk. US untuk berolah raga setiap pagi
perawatan diit, olahraga dan perawatan kaki yang telah Keluarga menbatakan akan mengingatkan
dijelaskan. Bpk. US untuk melakukan senam kaki setiap
3.1.7 Memberikan reinforcemen positif atas jawaban benar duduk santai
pasien dan keluarga. O:
Keluarga antusias mendengarkan penjelasan
31
TUK 4 Bpk. US antusias mengikuti cara senam kaki
4.1.1 Mendiskusikan bersama keluarga tentang cara yang didemonstrasikan
memodifikasi makanan untuk Bpk. US Bpk. US mampu melakukan sendiri senam
4.1.2 Meminta keluarga untuk membuat jadwal kegiatan kaki
olahraga pada pasien
4.1.3 Meminta keluarga untuk selalu mengingatkan pasein
dalam merawat kakinya seperti mengeringkan kaki setiap
setelah selesai berwudhu dan melakukan senam kaki saat duduk
santai.
4.1.4 Memberikan reinforcemen positif terhadap upaya
dukungan keluarga untuk pasien.

Tanggal 04 Desember 2016 S:


TUK 5 Bpk. US mengatakan baru mengetahui
5.1.2 Mendiskusikan bersama pasien dan keluarga tentang adanya kegiatan senam di Puskesmas
pentingnya sosialisasi sesama penderita DM Keluarga menyatakan manfaat senam untuk
5.1.3 Menjelaskan pada pasien dan keluarga tentang program menurunkan gula darah
Prolanis yang ada di Puskesmas Jatinangor, yaitu adanya Keluarga mengatakan ingin ikut kegiatan
kegiatan senam yang dilakukan setiap hari rabu dan kegiatan senam di Puskesmas
penyuluhan. Ibu N akan mengingatkan Bpk. US untuk ke
5.1.4 Menjelaskan tentang manfaat mengikuti penyuluhan dan Puskesmas hari rabu
senam DM O:
5.1.5 Memberikan apresiasi positif terhadap keputusan pasien Keluarga tampak antusias mendengarkan
dan keluarga untuk mengikuti penyuluhan dan senam DM penjelasan
Keluarga memberikan tanda lingkaran
dikalender pada hari rabu untuk kegiatan
senam di Puskesmas

32
V. Evaluasi

Diagnosa Keperawatan Evaluasi ( S O A P )


Ketidak patuhan manajemen regimen S:
teraupetik pada Bpk. US berhubungan Keluarga mengatakan telah mengetahui dan memahami tentang pengobatan DM
dengan ketidakmampuan keluarga dalam Keluarga mengatakan mengetahui tentang manfaat dari pengobatan DM untuk menurunkan
melakukan manajemen pengobatan
gula darah
penyakit diabetes melitus.
Keluarga menyatakan dampak dari ketidak patuhan dalam melakukan pengobatan dan control
gula darah terhadap kejadian komplikasi
Bpk. US menyatakan bulan depan untuk pergi ke dokter memeriksakan kembali gula darahnya
Bpk. US menyatakan menyesal tidak pernah diperiksakan gula darahnya karena merasa sehat
saja
O:
Ekspresi wajah Bpk. US terkejut melihat hasil gula darahnya
GDS Bpk. US 410 mg/dl
TD 150/80 mmHg
Adanya ekspresi wajah yang mantap terhadap keputusan yang diambil oleh pasien dan
keluarga untuk teratur dalam memeriksakan gula darah.
A : Masalah teratasi sebagian
P:
33
Motivasi pasien dalam mengikuti pengobatan
Motivasi keluarga untuk menjadi pendukung, penginat dan pengontrol pasien
Sarankan keluarga untuk memberikan tanda lingkaran di kalender jadwal memeriksakan diri
ke fasilitas kesehatan, walaupun tidak merasakan gejala sakit.

Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan S:


Bpk. US berhubungan dengan ketidak Keluarga mengatakan telah mengetahui tentang cara melakukan perawatan diit dan akan selalu
mampuan keluarga dalam merawat mengingatkan Bpk. US untuk menjaga pola makannya
anggota keluarga yang sakit diabetes Bpk. US mengatakan akan bertahap melakukan perawatan makanan dan olahraganya
melitus Keluarga mengatakan untuk selalu mengingatkan pasien merawat kakinya
Keluarga mengatakan akan selalu mendukung Bpk. US dalam melakukan perawatan dirinya.
Keluarga takut terjadi komplikasi pada Bpk. US
O:
Keluarga kooperatif
Keluarga antusias dalam mendengarkan penjelasan
GDS Bpk. US 410 mg/dl
TD 150/80 mmHg
Adanya ekspresi wajah yang mantap terhadap keputusan yang diambil oleh pasien dan
keluarga dalam menjaga perawatan penyakit.
A : Masalah teratasi sebagian
P:
Motivasi pasien dan keluarga untuk melaksanakan pola hidup sehat guna mencegah
komplikasi penyakit
Motivasi pasien dan keluarga untuk datang ke Puskesmas

34
35

Anda mungkin juga menyukai