Diusulkan Oleh:
PASURUAN
2019
Halaman Pengesahan
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Kejayan
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul “PETANI PUNAH
MASA DEPAN SIRNA (CREATE SYSTEM INOVASI TERBARUKAN DI
ERA REVOLUSI 4.0)” yang saya sertakan dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah ini
adalah benar hasil karya kelompok kami, bukan merupakan plagiat atau saduran
dari karya tulis orang lain serta belum pernah menjuarai dikompetesi serupa.
Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar maka saya bersedia
menerima sanksi yang ditetapkan oleh Panitia OPN 2019 berupa diskualifikasi
dari kompetisi
Demikian surat ini dibuat dengan sebenar - benarnya tanpa ada unsur
paksaan, untuk dapat diperunakan sebagaimana mestinya.
Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat bimbingan serta petunjuk- Nya kami dapat
menyelesaikan penyusunan karya ilmiah dengan judul “Petani Punah Masa Depan
Sirna”. Sholawat dan salam selalu kita ucapkan kepada nabi besar Muhammad
SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua, sebuah
petunjuk paling besar yakni syari’ah agama islam yang sempurna dan satu-
satunya karunia paling besar kepada seluruh alam semesta.
Kami mengharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi rekan- rekan
pembaca, baik para pelajar maupun masyarakat luas pada umumnya yang ingin
belajar mengenai gambaran pertanian Indonesia masa kini. Kami menyadari karya
ilmiah ini masih belum sempurna. Oleh sebab itu, semua kritik dan saran dari
pembaca demi perbaikan karya ilmiah ini kami terima dengan senang hati.
Penulis
Daftar Isi
1. Identifikasi Masalah............................................................................................
2. Alternatif Kebijakan...........................................................................................
3. Usulan Kebijakan...............................................................................................
4. Rencana Kerja....................................................................................................
5. Penutup..............................................................................................................
6. Daftar Rujukan..................................................................................................
Daftar Gambar
Identifikasi Masalah
Selama manusia hidup maka selama itu pula kebutuhan pangan jadi
prioritas utama. Mengutip secercah pesan seorang bapak proklamator bangsa Ir.
Soekarno bahwa “Soal persediaan makanan rakyat ini bagi kita adalah soal hidup
atau mati” membuat kita tersadar betapa pentingnya upaya peningkatan pangan
yang harus kita benahi mengingat pertumbuhan akan zaman semakin maju tak
terkendali. Apalagi tingkat konsumsi masyarakat Indonesia terhadap padi- padian
semkain tahun semakin meningkat.
Ditambah saat ini kita tengah menghadapi era Revolusi Industri 4.0 yang
pada dasarnya segala lini kehidupan sudah terhubung dengan teknologi modern
dan sudah dapat dikendalikan melalui jaringan internet. Keberadaan Revolusi
Industri 4.0 dapat memberikan dampak tersendiri bagi negara kita jika kita tidak
mampu untuk mengimbanginya, bahkan dapat menjadi sebuah ancaman bagi
kelangsungan negara kita. Dengan kondisi jumlah penduduk yang dipredisksi
akan mengalami pembludakan secara signifikan pada tahun 2030, maka sudah
seharusnya kita mengantisipasi adanya Bonus Demografi ini dengan
menggerakkan generasi muda untuk berperan aktif dalam pemajuan ekonomi
negara melalui upaya penyediaan lapangan kerja yang memadai.
Kebanyakan generasi muda kita kini terlalu enggan untuk berusaha bekerja
keras membangun bangsa. Hal ini dapat dengan mudah kita temui pada sektor
pertanian yang notabene adalah sektor utama di negara kita sehingga kita bisa
dijuluki sebagai nagara agraris. Pada tahun 2018 saja, berdasarkan hasil survei
Badan Pusat Statisik menyebutkan bahwa pekerja di sektor pertanian di Indonesia
berjumlah 35,7 juta orang. Jumlah ini jika dibandingkan dengan jumlah penduduk
Indonesia, maka hanya terdapat sekitar 21% petani Indonesia yang harus
menghidupi 264 juta penduduk Indonesia. Kondisi ini diperparah lagi dengan data
yang menyebutkan bahwa 32,6% petani di Indonesia berusia di atas 54 tahun.
Artinya, dari 35,7 juta petani di Indonesia terdapat 32,6% berusia diatas 54 tahun.
Petani dengan usia diatas 54 tahun tentu akan berdampak pada produktivitas
petani tersebut.
Belum lagi dengan adanya kendala iklim dan cuaca di Indonesia yang
tidak stabil, seringkali membuat geram para petani yang harus rela mengalami
kerugian yang dikarenakan gagal panen besar- besaran akibat bencana alam
ataupun perubahan iklim yang melanda. Sebenarnya tidak stabilnya iklim tidak
menjadi masalah besar , karena kita tidak harus mengandalkan hasil pertanian
yang didapat dari ladang atau tanah saja. Para petani pun bisa mengandalkan
sektor pertanian dengan metode modernisasi yang beralih dari sistem tanah ke
sistem pertanian tanpa tanah yang dinilai cenderung lebih efisien dan tidak
dipengaruhi oleh perubahan iklim serta cuaca dalam proses pengolahannya.
Petani kita kian menyusut, jika generasi milenial kita enggan untuk
mengolah pertanian lalu siapa yang akan meneruskan sektor utama bangsa kita ini
yang sudah lama kita pertahankan demi mencukupi kebutuhan pangan masyarakat
pada umumnya. Pertanian kita butuh tangan- tangan pemuda untuk membuat
inovasi baru di bidang pertanian, kita tidak bisa menggantungkan harapan kepada
petani tua. Generasi muda adalah tonggak kemajuan bangsa, ketahanan pangan
adalah poin kemakmuran bangsa, jika keduanya tidak dapat bersinegri maka
bangsa Indonesia akan terlindas oleh kemajuan zaman yang kian merajalela.
Belum lagi Nilai Tukar Petani (NTP) selama empat bulan terakhir terus
merosot. Pada April 2019, NTP tercatat sebesar 102,23 poin atau anjlok 0,49%.
Penurunan terbesar nilai tukar pada subsektor petani tanaman pangan, terutama
padi. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, dibanding
enam subsektor lainnya, nilai tukar petani tanaman pangan merosot hingga 1,21%.
“NTP tanaman pangan mengalami penurunan yang paling curam. Ini karena harga
yang diterima petani terus turun ketika musim panen raya gabah”, kata
Suhariyanto di Jakarta, Kamis(2/5).
Inilah yang harus jadi perhatian kita saat ini, petani di negara kita masih
jauh dari kata sejahtera. Saat musim panen petani harus merelakan harga jual padi
yang anjlok walaupun pada hakikatnya harga benih, harga pupuk, dan biaya
tenaga kerja bukan hal yang murah. Ketidakstabilan iklim dan cuaca masih jadi
musuh utama para petani kita dan berimbas pada hasil produksi yang bisa
dikatakan gagal panen dan mendatangkan kerugian besar.
Alternatif Kebijakan
Dengan segala problematika yang ada dalam lingkup pertanian di
Indonesia, pemerintah telah mengupayakan segala program dan kebijakan untuk
menuntaskan hal tersebut. Diantara kebijakan tersebut telah tertuang dalam bentuk
Permentan yaitu :
Usulan Kebijakan
Sasaran kami saat ini adalah para remaja dan pemuda milenial yang dalam
konteks ini melalui program LiMEA OK diharapkan remaja dan pemuda milenial
tidak hanya mengenal sistem pertanian berbasis ekonomi kreatif, namun mereka
juga dapat mencari, mengenali, dan menggali potensi yang ada pada diri mereka
sehingga mampu memaksimalkan fungsi dan mengolah proses pendistribusian
hasil pertanian yang lebih ramah pada remaja dan pemuda milenial Indonesia.
1. Sebuah organisasi besar bersama- sama bagi para petani yakni Mitra
BUMDes Bersama (MBB)
2. Menggalakkan startup digital melalui aplikasi pengembang pertanian
layaknya pelayanan transportasi Ojek Online yang sudah merambah
menjadi layanan yang bergerak pada jasa pengiriman makanan,
pembayaran tagihan, dan juga layanan lain yang mendukung fitur tersebut.
Harapannya adalah petnai kita saat ini haruslah petani yang dapat
memanfaatkan media online agar dapat terjun langsung ke masyarakat dan
dapat lebih mengembangkan hasil pertanian mereka lebih luas lagi.
3. Kolaborasi antara petani, masyarakat sekitar, dengan Duta Tani se-
Indonesia agar permasalahan pertanian dapat terangkat ke publik dan dapat
teratasi dengan baik, melalui Duta Tani diharapkan dapat menjadi
penghubung antara petani dengan pemerintah melalui program-program
yang diusungnya.
b. Education
Open
Adventure
Promote
adalah tahapan petani muda dan petani tua untuk dapat mengeksplorasi dan
mengkomersilan keterampilan yang mereka miliki kepada masyarakat sehingga
petani kita dapat berperan aktif dan inovatif untuk membuat gerakan perubahan
yang positif dan bermanfaat kepada orang- orang disekitar dan diharapkan juga
dapat memberi pengaruh pada peningkatan taraf ekonomi masyarakat sekitar
terlebih khusus bagi kehidupan petani sendiri.
c. Advocacy
adalah aksi yang strategis dan terpadu oleh perorangan atau kelompok
masyarakat untuk memasukkan suatu masalah ke dalam agenda kebijakan, dan
mengontrol para pengambil keputusan untuk megupayakan solusi bagi masalah
tersebut sekaligus membangun basis dukungan bagi penegakan dan penerapan
kebijakan publik yang dibuat untuk mengatasi masalah tersebut. Seperti gerakan
Perbaikan Sistem Tataniaga Pertanian
Penutup
Kesimpulan
Pertanian harus melibatkan semua lahan bukan hanya media tanah tapi
media air, spons, serabut kelapa dan media tanam yang lain harus lebih kita
berdayakan untuk mencapai hasil produksi yang maksimum. Apalagi yang perlu
kita pertimbangkan akan adanya pemasaran hasil produk pertanian dengan
langkah yang dapat dilakukan melalui perbaikan sistem tataniaga pertanian adalah
dengan mengefisienkan distribusi yang ada, promosi terhadap produk yang telah
dihasilkan, pembagian level pemasaran dan perbaikan produk. Sehingga marjin
tatniagaantara petani dan pedagang, pengecer, dapat diminimalkan.
Saran
1.https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/01/04/jumlah-penduduk-
indonesia-2019-mencapai-267-juta-jiwa
2.https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20190506124326-532-392272/jumlah-
pengangguran-februari-2019-turun-jadi-682-juta-orang.
3.https://www.kompasiana.com/rihmanmaha9851/5ce571ae733c4310612e5063/so
lusi-regenerasi-petani-untukpertanian-indonesia-maju
4.https://www.google.com/amp/s/amp.suara.com/bisnis/2019/03/14/093544/doron
g-petani-gunakan-pupuk-organik-kementan-keluarkan-permentan
5.https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://ekon.go.id/ekliping/download/4738/3305/ed
isi-12-4-2019-laporan-ekonomi-
mingguan.pdfved=2ahUKEwjc1vTU56zjAhXOfn0KHWTfA4kQFjAAegQIAxA
B&usg=AovVaw1BxW_A62_UyonUefFg09P7&cshid=1562848149534
6.https://tumoutounews.com/2019/01/27/data-update-jumlah-penduduk-indonesia-
dan-dunia-tahun-2019/
7.https://m.repbulika.co.id/amp/pqv79f383
8.https://images.app.goo.gl/14S1siRMtsSisKKt5
9.https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fmaritim.go.id
%2Fkonten%2Funggahan%2F2018%2F07%2FIMG-20180724-WA0045-
1jpg&imgrefur=https%3A%2F%2Fmaritim.go.id%2Freforma-agraria-menjamin-
pemerataan-sosial-ekonomi-masyarakat-secara-menyeluruh
%2F&tonid=qjinj1CE7FmwaM&vet=1&docid=YGVMA5n8rLYYLM&w=1280
&h=1280&hl=id&source=sh%2Fx%Fim
Karya ilmiah yang pernah dibuat : Implementasi Program Kabupaten Layak Anak
(KLA) untuk Mewujudkan Perlindungan Anak di Kabupaten Pasuruan. Tahun
2017