BAB 2 Eka
BAB 2 Eka
Bab ini akan menguraikan mengenai : (2.1) Pengetahuan Bahan Baku Utama dan
Penunjang, (2.2) Pengetahuan Bahan Pengemas, (2.3) Pengetahuan Produk, dan (2.4)
Bahan Baku utama yang digunakan dalam pembuatan keju analog adalah kedelai,
1. Kedelai
Kedelai atau kacang kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang
menjadi bahan dasar banyak makanan Timur Jauh seperti kecap, tahu dan tempe. Kedelai
yang dibudidayakan sebenarnya terdiri dari paling tidak dua spesies: Glycine max (disebut
kedelai putih, yang bijinya bisa berwarna kuning, agak putih, atau hijau) dan Glycine soja
(kedelai hitam, berbiji hitam). G. max merupakan tanaman asli daerah Asia subtropik
seperti Tiongkok dan Jepang selatan, sementara G. soja merupakan tanaman asli Asia
tropis di Asia Tenggara. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak
nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai
Kedelai yang akan digunakan untuk pembuatan keju harus diolah terlebih
dahulu menjadi bentuk sari kedelai. Sari kedelai dapat menjadi alternative pengganti susu
sapi, karena kandungan protein yang tinggi dan rendah lemak pada kedelai berpotensi
Bakteri asam laktat merupakan bakteri gram positif, tidak memiliki enzim katalase,
tidak membentuk spora, tidak punya sitokrom, aerotoleran, anaerobic hingga mikroaerofilik,
membutuhkan nutrisi yang kompleks seperti asam amino dan tiamin (B1, B6, B12 dan biotin)
untuk pertumbuhannya (Surono, 2004). Menurut Mardigan dan Martinko (2006) genus bakteri
asam laktat berbentuk kokus dengan diameter 1 μm dan panjang 2-3 μm.
Bakteri asam laktat termasuk dalam kelompok bakteri yang memenuhi status GRAS
(Generally Reconized As Safe) yaitu aman bagi manusia. Hasil fermentasi secara
heterofermentatif mempunyai efek yang lebih baik untuk kesehatan saluran pencernaan karena
kondisi asam yang disebabkan oleh asam laktat dan asetat mampu menghambat pertumbuhan
bakteri patogen. Terdapat beberapa genera bakteri asam laktat yakni Leuconostoc,
dua sistem ekologi di alam yaitu saluran pencernaan manusia atau hewan dan produk makanan
Streptococcus lactis merupakan bakteri asam laktat yang sering digunakan sebagai
starter dalam pembuatan keju. Fungsi bakteri Streptococcuc lactis pada pembuatan keju yaitu
untuk menghasilkan asam laktat. Pada pembuatan keju, asam laktat dapat menghasilkan
Pada pembuatan keju, bakteri ini berfungsi untuk memadatkan dan menstabilkan dadih
organisme yang tidak diinginkan dan bakteri patogen dengan menurunkan pH, selain itu
berperan dalam tekstur dan aroma khas dalam beberapa produk. Karakteristik Streptococcus
lactis diantaranya adalah dapat tumbuh pada pH 9.2, temperatur optimum 30oC namun masih
dapat tumbuh pada 40oC serta tumbuh pada media yang mengandung 4% NaCl (Rahmat,
2010).
2.1.2. Bahan Baku Penunjang
1. Perisa Keju
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (2016), perisa adalah bahan
tambahan pangan berupa preparat konsentrat, dengan atau tanpa ajudan perisa
(flavouring adjunct) yang digunakan untuk memberi flavour, dengan pengecualian rasa
asin, manis dan asam. Perisa makanan merupakan bahan tambahan pangan yang dapat
kelompok yaitu perisa sintetik dan perisa alami (Hermansyah, dkk. 2012).
Kelompok di atas dapat terdiri dari satu atau lebih jenis menurut Adjie (2017),
Bahan baku aromatik alami (Natural aromatic raw material), adalah bahan
baku yang berasal dari tumbuhan atau hewan yang cocok digunakan dalam
tepat untuk aplikasi yang dimaksud. Antara lain bubuk bawang, bubuk cabe,
yang diperoleh secara langsung atau setelah melalui proses pengolahan. Bahan
tersebut sesuai untuk konsumsi manusia pada kadar penggunaannya tetapi tidak
ditujukan untuk dikonsumsi langsung. Antara lain minyak jeruk, ekstrak teh,
Perisa asap (Smoke flavouring), adalah preparat perisa yang diperoleh dari kayu
keras termasuk serbuk gergaji, tempurung dan tanaman berkayu yang tidak
mengalami perlakuan dan tidak terkontaminasi melalui proses pembakaran
yang terkontrol atau distilasi kering atau perlakuan dengan uap yang sangat
Perisa hasil proses panas (Processed flavouring), adalah preparat perisa dari
bahan atau campuran bahan yang diizinkan digunakan dalam pangan, atau yang
secara alami terdapat dalam pangan atau diizinkan digunakan dalam pembuatan
perisa hasil proses panas, pada kondisi yang setara dengan suhu dan waktu tidak
lebih dari 180 °C (356 °F) dan 15 menit serta pH tidak lebih dari 8,0; antara lain
Perisa keju yang ditambahkan pada pembuatan keju nabati berfungsi untuk
memberikan flavor keju, sehingga dapat memperkuat aroma dan cita rasa khas keju dari
2. Garam
kadar air dan tekstur keju yang dihasilkan. Setelah keju dibentuk, dilakukan
penambahan garam agar keju tidak terasa tawar. Keju dapat diasinkan dengan empat
cara yang berbeda. Bagi beberapa keju, garam ditambahkan langsung ke dalam
dadih. Cara yang kedua adalah dengan menggosokkan atau menaburkan garam pada
bagian kulit keju. Hal ini menyebabkan kulit keju terbentuk dan melindungi bagian
dalam keju agar tidak matang terlalu cepat. Beberapa keju-keju yang berukuran besar
diasinkan dengan cara direndam dalam air garam. Perendaman keju bisa menghabiskan
waktu berjam-jam hingga berhari-hari. Cara yang terakhir adalah dengan mencuci
bagian permukaan keju dengan larutan garam. Selain memberikan rasa, garam juga
membantu menghilangkan air berlebih, mengeraskan permukaan, melindungi keju agar