Anda di halaman 1dari 5

2.3.

2 CheckDam (Terjunan)

Apabila pada suatu saluran drainase karena sesuatu hal kemiringan dasarnya relative terlalu besar
sehingga membhayakan stabilitas saluran tersebut maka di tempat-tempat tertentu perlu dibangunkan
checkdam.Jadi checkdam adalah bangunan yang melintang di palung aliran yang berfungsi memperkecil
kemiringan muka air dan dengan sendirinya menjaga kestabilan air.

2.3.3. Bangunan Silang

Dimaksud bangunan silang disini adalah bangunan-bangunan yang dilewati oleh air drainase
,seperti gorong-gorong ,talang dan siphon.Definisi masing-masing bangunan ini sama seperti pada
2.2.2.(3),2.2.2.(4),dan 2.2.2.(5) kecuali bahwa yang melewati adalah bukan air irigasi,melainkan air
drainase .

2.3.4. Bangunan Pengatur Banjir

Pada ujung hilir saluran drainase kadang-kadang ditemui keadan dimana pada waktu banjir air
dari saluran tersebut tidak dapat keluar ,bahkan sebaliknya ada air yang masuk dari saluran yang lebih
besar,Untuk itu perlu dibuat bangunan pengatur banjir.

2.4. Bangunan Pelengkap

Semua bangunan prasarana dalam system irigasi yang belum termasuk dalam butir-butir
sebelumnya ,dimasukan dalam bangunan pelengkap.

2.4.1. jalan Inspeksi

Untuk keperluan petugas -petugas irigasi baik untuk pengolahan ,pemeriksaan maupun perbaikan
perlu di bangunan jalan yang disebut sebagai jalan inspeksi.Umumnya jalan inspeksi hanya di bangun di
sepanjangn tanggul dan jalan menuju keseuatu lokasi bangunan yang penting.Pada prinsipnya jalan
inspeksi hanya untuk keperluan petugas irigasi saja .Akan tetapi apabila di pandang perlu dapat
dimanfaatkan sebagai jalan umum dengan persyaratan tertentu sesuai dengan beban yang akan
melewatinya .Sepanjang saluran garis tinggi jalan inspeksi di bangun di sebelah daerah yang akan
diairi.Apabila ada jalan yang sudah ada yang masih memungkinkan petugas untuk menggunakannya
,maka tidak perlu dibuat jalan inspeksi.

2.4.2 Jembatan

(1)Jembatan Lalu Lintas

Dibangun pada jalan umum yang melintasi saluran.


(2)Jembatan Inspeksi

Dibangun pada jalan inspeksi yang melintasi saluran irigasi maupun saluran alam.

(3)Jembatan Penyebarangan Orang dan Hewan

Dibangun diatas saluran untuk memberi kemungkinan petani dan hewan peliharanya
menyeberang ke sisi saluran yang lain agar tidak perlu menyusur saluran terlalu jauh.

(4)Jembatan Pelayan Pintu

Dibangun diatas saluran di lokasi bangunan yang ada pintunya guna memudahkan
petugas pengatur pintu air dalam menjalankan tugasnya.

2.4.3. Bangunan Pelayan Pintu

Dimaksud disini adalah bangunan atas dan penyangganya yang dibuat lokasi yang ada pintu
airnya dengan maksud melindungi konstruksi pintu beserta petugasnya

2.4.4 Tanggul

Termasuk disini adalah tanggul banjir di udik bendung yang melindungi daerah hilir bending sertu
tanggul saluran di lokasi.

2.4.5 Rumah Jaga

Pada bangunan-bangunan yang penting termasuk bangunan utama,bangunan bagi dan bangunan
,perlu di tempatkan petugas penjaga bangunan tersebut .Untuk itu perlu dibangun rumah jaga bagi
petugas tersebut.

2.4.6 Tangga Cuci

Umumnya air irigasi disalurlan akan dimanfaatkan oleh penduduk daerah melalui saluran tersebut
untuk kehidupan sehari-hari .Untuk tidak merusak tebing saluran pada waktu mereka masuk kesaluran
,diperlengkapilah tangga di tebing saluran sebelah dalam.
2.4.7 Kubangan Hewan

Seperti halnya butir 2.4.6. untuk hewan perlu diberikan fasilitas.Kubangan ini dapat dibuat di luar
saluran dengan membuat pipa untuk mengambil air bagi kumbangan tersebut yang sewaktu-waktu
dibuka ,atau dengan cara melebarkan profil saluran di tempat tertentu dengan jalan membuat lebih
landau tebing dalam saluran dan diberi pasangan .Cara kedua ini,dengan memberi pasangan pada kedua
sisi tebing dapat dimanfaatkan pula untuk penyebrangan hewan tersebut.

2.4.8 Patok Hektometer (H.M.)

Disepnajngan saluran primer dan sekunder perlu di beri patok-patok di setiap serratus meter
untuk memudahkan exploitasi dan pemeliharaan.Hektometer nol saluran primer adalah pada bangunan
utama dan hectometer nol saluran sekunder pada bangunan mulainya saluran tersebut.

3.PEMBERIAN NAMA,NAMA SINGKATAN DAN NOMOR

Untuk mempermudah baik pengenalan,expolitasi maupun pemeliharan maka suatu system


irigasi berserta semua saluran dan bangunan yang penting dalam system tersebut perlu di beri
nama,singkatan nama,dan nomor. Nama,singkatan nama,dan nomor ini dikenal dengan nomenklatur
.Suatu daerah irigasi diberi nama dengan wilayah atau desa yang terkenal di daerah tersebut .Biasanya
desa ini terletak di tempat atau didekat bangunan utama ,misalnya : daerah irigasi jatiluhur dengan
singkatan D.I Jatiluhur .Nama daerah irigasinya sendiri tidak boleh singkatan .Selain itu dapat pula diberi
nama dengan sumber air dimana air irigasi diambil.Misalnya : daerah irigasi Cikonang dengan singkatan
D.I Cikonang karena air di ambil dari sungai Cikonang .Apabila jarena sesuatu hal pada sungai tersebut
dibangun dua atau lebih pengambilan utama ,maka daerah irigasinya diberi nama desa yang terkenal pada
lokasi bangunan tersebut,atau dengan memberi nomor,Misalnya : D.I Cikonang 1 dan D.I Cikonang II.

3.2 Peta Petak

Nama peta petak sama dengan nama daerah irigasinya.

3.3. Bangunan Irigasi

3.3.1 Bangunan Utama

Dasar pemberian nama sama seperti daerah irigasi .Nama bangunan utama sendiri dapat
sama atau berbeda dengan nama daerah irigasinya .Misalnya bending Cikonang (dari D.I Cikonang )atau
bending Curug (dari D.I Jatiluhur).
` 3.3.2 Saluran Irigasi

(1) Saluran Primer


Nama saluran primer dapat sama dengan nama bangunan utama atau nama
daerah yang terkenal ,dapat juga sama dengan nama daerah irigasi ,dapat pula
berbeda.
Contoh : -Saluran Primer Cikonang
-Saluran Primer Tarum Barat (dari bendung Curug D.I jatiluhur)

(2) Saluran Sekunder

Nama saluran sekunder biasanya sama dengan nama daerah terkenal yang akan
dilewati saluran tersebut .Apabila belum ada nama daerah yang akan dilewati
,misalnya lahan baru yang belum ada namanya,maka dapat diberi alphabet
,A,B,dan seterusnya.

(3)Saluran Primer dan Sekunder

Terbagi menjadi beberapa ruas ,yang dibatasi oleh bangunan sadap atau
pengambilan .Jadi antara satu ruas dengan ruas berikutnya akan berbeda kapasitas
rencananya .Ruas-ruas ini di beri nomor urut mulai dari ujung udik saluran yang
bersangkutan.

3.3.3 Bangunan Bagi,Sadap,dan Bangunan Bagi Sadap

Nama Bangunan Bagi,Sadap,dan Bangunan Bagi Sadap adalah sama dengan nama saluran
dimana bangunan tersebut berada ,diikuti dengan nomor urut indeks ,dimulai dari udik .Agar jelasnya
lihat gambar (Gambar No. PR 3).Untuk bangunan bagi sadap diberi satu nama dan nomor kaeranlokasinya
menjadi satu.

3.3.4 Bangunan Pembawa

Pemberi nama untuk bangunan pembawa sama seperti bangunan bagi dan
sadap.Pemberi nomornya ditentukan oleh nomor bangunan bagi atau sadap di sebelah hilirnya ,kemudian
diikuti oleh indeks huruf kecil ,berurutan secara alpabetis dari udik.Agar jelas lampiran.
3.4 Bangunan Drainase

3.4.1 Saluran Drainase

Sedapat mungkin memanfaatkan saluran atau sungai alam .Apabila saluran atau
sungai alam tersebut sudah mempunyai nama,maka nama tersebut tetap digunakan
.Apabila belum mempunyai nama ,maka diberi nama dengan dasar cara pemberian nama yang
sama dengan saluran sekunder irigasi.

3.4.2 Bangunan Pada Saluran Drainase

Dasar pemberian nama seperti pada bangunan-bangunan dalam sitem irigasi.

Anda mungkin juga menyukai