Anda di halaman 1dari 6

J. Akademika Kim.

6(2): 92-97, May 2017


ISSN 2302-6030 (p), 2477-5185 (e)

ANALISIS UNSUR HARA PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH IKAN


MUJAIR (Oreochromis mosambicus) DANAU LINDU DENGAN VARIASI
VOLUME MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) BONGGOL PISANG

Nutrient Analysis of Organic Liquid Fertilizer from Waste of Mujair Fish


(Oreochromis mosambicus) from Lindu Lake Using Local Microorganism
(MOL) of Banana Weevil Variation
*Winda Lepongbulan, Vanny M. A. Tiwow, dan Anang Wahid M. Diah
Pendidikan Kimia/FKIP - Universitas Tadulako, Palu - Indonesia 94118
Recieved 07 March 2017, Revised 07 April 2017, Accepted 08 May 2017

Abstract
The Lake Lindu is one of the potential water resources in Central Sulawesi with various species of
fish and one of the most commonly found fish is species mujair fish. Mujair fish processing wastes such
as offal can be polluted the environment if not managed properly. The study aim is to determine the
contents of NPK nutrients in the liquid organic fertilizer by adding MOL banana weevil. The contents
of nitrogen (N), phosphorus (P), and potassium (K) was determined by using spectro direct. The NPK
contents in the liquid organic fertilizer of mujair fish waste from Lake Lindu reached the maximum
NPK contents of nitrogen (N) of 0.311% by addition 100 mL MOL banana weevil, phosphorus (P)
0.167% by addition 150 mL of MOL banana weevil, and potassium (K) of 0.037% by addition 150
mL MOL banana weevil.
Keywords: organic liquid fertilizer, mujair fish, nitrogen (N), phosphorus (P), potassium (K)
Pendahuluan
Kekayaan ikan di kawasan Indonesia meningkatkan pendapatan bagi masyarakat.
berlimpah dan usaha untuk meningkatkan Danau Lindu kaya akan berbagai jenis ikan
hasil tangkapannya terus menerus diupayakan. seperti mujair, ikan mas, lele, gabus, sidat dan
Hasil tangkapan ikan yang berlimpah menjadi lain-lain (Baedah, 2010).
ikan sisa atau ikan buangan yang disebabkan Secara umum limbah ikan mengandung
oleh berbagai hal misalnya keterbatasan banyak nutrien yaitu N (Nitrogen), P
pengetahuan dan sarana para nelayan dalam (Phosforus) dan K (Kalium) yang merupakan
cara pengolahan ikan. Sisa ikan atau ikan- komponen penyusun pupuk organik (Hapsari
ikan yang terbuang tersebut ternyata masih & Welasi, 2013). Pemanfaatan ikan mujair
dapat dimanfaatkan (Hapsari & Welasi, 2013). seperti limbah jeroan yang banyak dihasilkan
Limbah baik berupa padatan, cairan, atau gas dari kegiatan perikanan memiliki kandungan
bila tidak dikelola dan diolah dengan baik akan yang diharapkan dapat meningkatkan unsur
menimbulkan ketidaknyamanan bagi manusia hara yang dibutuhkan tanaman dalam pupuk
dan lingkungan, bahkan dapat mencemari organik cair.
dan merusak lingkungan (Indriani, dkk., Pupuk buatan yang beredar di pasaran
2013). Limbah ikan banyak ditemukan di selain harganya mahal juga memiliki dampak
Kota Palu dan salah satu sumber penghasilan buruk bagi lingkungan seperti menurunkan
ikan di Kota Palu berasal dari danau Lindu. tingkat kesuburan tanah sehingga timbul
Danau Lindu merupakan salah satu sumber pemikiran untuk menggunakan pupuk
daya perairan yang potensial dikembangkan organik. Penggunaan Pupuk Anorganik yang
untuk memenuhi kebutuhan protein dan berkepanjangan menyebabkan menurunnya
*Correspondence: tingkat kesuburan tanah secara signifikan
Winda Lepongbulan sehingga menurunkan tingkat produktifitas
Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan tanaman (Kasim, dkk., 2011). Penggunaan
Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako
email: windalepongbulan20@gmail.com pupuk organik cair dapat meningkatkan
Published by Universitas Tadulako 2017 kesuburan tanah yang dirusak oleh penggunaan
92
Winda Lepongbulan Analisis Unsur Hara Pupuk Organik Cair dari Limbah .............

pupuk anorganik. Pupuk organik cair berfungsi erlenmeyer, kertas saring, corong, gelas ukur,
meningkatkan pertumbuhan tanaman spatula, labu ukur, neraca digital, spectro direct
(Ganefati, dkk., 2014). (RS232 Serial No. 1257060900344), dan labu
Pupuk organik merupakan pupuk yang kjeldahl .
terbuat dari bahan alam dan memiliki ciri Bahan yang digunakan pada penelitian
kandungan haranya banyak tetapi dalam ini meliputi: limbah jeroan ikan mujair, gula
jumlah sedikit. Penggunaan pupuk organik pasir, gula merah, aquadest, air bekas cucian
pada tanaman tidak hanya memberikan unsur- beras (cucian pertama), bongol pisang, tablet
unsur yang dibutuhkan tanaman, tetapi juga phosphate 1 dan 2, tablet kalium, larutan
dapat memperbaiki struktur tanah. Pupuk H2SO4 (Merck), tablet kjeldahl.
organik memiliki dua jenis yaitu pupuk organik
cair dan pupuk organik padat (Mazaya, dkk., Prosedur penelitian
2013). Pembuatan Mikroorganisme Lokal (MOL)
Bonggol Pisang
Proses pembuatan pupuk organik cair MOL bonggol pisang dibuat dari bonggol
berlangsung secara anaerob (dalam kondisi tidak pisang kepok (Musa acuminata balbisiana).
membutuhkan oksigen) atau secara fermentasi Sebanyak 1 kg bonggol pisang yang telah
tanpa bantuan sinar matahari. Pupuk organik dihaluskan dimasukkan ke dalam wadah dan
merupakan pupuk yang terbuat dari bahan ditambahkan dengan air cucian beras sebanyak
organik. Sumber bahan baku organik ini dapat 2 liter dan gula merah sebanyak 1/5 kg.
diperoleh dari berbagai limbah. Biasanya untuk Kemudian ditutup rapat hingga tidak ada udara
membuat pupuk organik ini ditambahkan yang bisa masuk dan selanjutnya difermentasi
larutan mikroorganisme untuk mempercepat selama 7 hari (Faridah, dkk., 2014).
pendegradasian (Prihandarini, 2014).
Pupuk organik berperan dalam memperbaiki Pembuatan Molase
sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Cairan molase dibuat dengan menambahkan
Pemanfaatan limbah ikan juga mengurangi 1 kg gula pasir ke dalam 1000 mL aquadest
pencemaran lingkungan yang diakibatkan (perbandingan 1:1). Cairan molase ini berguna
limbah hasil pengolahan ikan yang dibuang sebagai sumber energi dan penyubur bakteri.
begitu saja tanpa memperhatikan dampak
negatifnya terhadap lingkungan. Pemanfaatan Pembuatan Pupuk Organik Cair
limbah ikan menjadi pupuk organik bertujuan Masing-masing sebanyak 200 gram
untuk menghasilkan pupuk yang kaya berbagai limbah jeroan ikan Mujair dimasukkan ke
nutrien yang diperlukan tanaman, mengatasi dalam empat wadah tertutup. Selanjutnya
kelangkaan pupuk, dan mendukung program ditambahkan sebanyak 100 mL cairan molase,
pemerintah yaitu “Go Organic’ (Hapsari & dan 1 liter aquades. Masing-masing wadah
Welasi, 2013). ditambahkan dengan MOL bonggol pisang
MOL bonggol pisang adalah dengan volume yang berbeda-beda pada setiap
mikroorganisme lokal yang dibuat dari bonggol wadah, yaitu 0 mL, 50 mL, 100 mL dan 150
mL MOL bonggol pisang. Selanjutnya wadah
pisang sebagai penambah nutrisi unsur hara ditutup rapat hingga udara tidak bisa masuk
tanaman dan digunakan sebagai biovaktor dan kemudian di fermentasi selama 14 hari
untuk mempercepat fermentasi. Tulisan ini (Waryanti, dkk., 2013).
dimaksudkan untuk mendeskripsikan kondisi
optimum pembuatan pupuk organik cair dari Analisis Sampel
limbah ikan mujair dengan membandingkan Pengujian sampel meliputi pengujian kadar
pupuk yang ditambahkan oleh mikroorganisme NPK yang dilakukan di Laboratorium Kimia
lokal yaitu MOL bonggol pisang dengan yang Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
tidak ditambahkan dan untuk menentukan Universitas Tadulako, meliputi:
kandungan unsur hara NPK pada pupuk
organik cair dari limbah ikan Mujair yang Kadar Nitrogen (N)
berasal dari danau Lindu. Sampel hasil fermentasi diambil sebanyak
10 mL dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl,
Metode kemudian ditambahkan dengan 10 mL H2SO4
Alat dan Bahan pekat dan satu sendok spatula tablet Kjeldahl.
Alat yang digunakan pada penelitian Selanjutnya didestruksi (dipanaskan) sampai
ini meliputi: wadah sampel, gelas kimia, mendidih dan larutan menjadi jernih. Setelah
93
Volume 6, No. 2, 2017: 92-97 Jurnal Akademika Kimia

didestruksi larutan dibiarkan beberapa saat Mikroba inilah yang akan mengurai bahan
sampai dingin. Selanjutnya larutan jernih organik. Mikroba pada MOL bonggol pisang
yang telah didestruksi diencerkan sampai akan bertindak sebagai dekomposer bahan
volume 100 mL. Sampel yang telah diencerkan organik yang akan dikomposkan (Ole, 2013).
kemudian diambil masing-masing sebanyak MOL bonggol pisang dibuat dengan cara
10 mL dan dimasukkan ke dalam 3 buah menghaluskan 1 kg bonggol pisang kepok
vial (tempat sampel berukuran 10 mL yang kemudian ditambahkan dengan 2 L air cucian
bentuknya menyerupai botol) untuk dianalisis beras dan 200 g gula merah yang terlebih dahulu
menggunakan alat spectro direct (Warsito, dihaluskan. Hasil campuran tersebut kemudian
2016) difermentasi selama 7 hari. Air cucian beras
dan gula berfungsi sebagai sumber energi
Kadar Phosforus (P) dan penyubur bakteri. Molase mengandung
Sampel pupuk organik cair disaring sehingga nutrisi cukup tinggi untuk kebutuhan
menghasilkan filtrat. Kemudian sebanyak 2 mL mikroorganisme, sehingga dapat dijadikan
filtrat diencerkan dengan aquadest dalam labu bahan alternatif untuk sumber energi dalam
ukur 30 mL sampai tanda batas. Larutan yang media fermentasi. MOL yang telah difermentasi
telah siap dianalisis dimasukkan ke dalam vial. selama 7 hari ini dapat digunakan langsung
Analisis kadar P pada sampel pupuk organik sebagai pupuk cair penambah nutrisi unsur hara
cair dari limbah ikan mujair dilakukan dengan tanaman atau bisa digunakan sebagai biovaktor
memasukkan masing-masing 10 mL sampel ke untuk mempercepat fermentasi. Pada proses
dalam vial dan ditambahkan reagen P (tablet fermentasi penggunaan MOL akan dihasilkan
phosphate 1 dan 2) ke dalam masing-masing alkohol yang ditandai aroma alkohol setelah
vial tersebut. Kemudian ketiga vial tersebut fermentasi selama 7 hari. Proses fermentasi
dikocok sampai pereaksi larut semua menjadi pembuatan MOL dihasilkan alkohol dengan
homogen. Selanjutnya diukur kadar P dengan reaksi sebagai berikut (Indriani, dkk., 2013):
menggunakan spectro direct.

Kadar Kalium (K) Proses fermentasi merupakan proses


Pupuk organik cair disaring dan filtrat hasil biokimia dimana terjadi perubahan-perubahan
penyaringan diambil sebanyak 2 mL. Kemudian atau reaksi-reaksi kimia dengan pertolongan
filtrat diencerkan dengan aquadest dalam labu jasad renik penyebab fermentasi tersebut
ukur 10 mL sampai tanda batas. Larutan yang bersentuhan dengan zat makanan yang sesuai
telah siap dianalisis dimasukkan ke dalam vial. dengan pertumbuhannya. Akibat terjadinya
Analisis kadar K pada sampel pupuk organik fermentasi sebagian atau seluruhnya akan
cair dari limbah ikan mujair dilakukan dengan berubah menjadi alkohol setelah beberapa
memasukkan masing-masing 10 mL sampel waktu lamanya (Endah, dkk., 2007).
ke dalam 3 buah vial dan ditambahkan reagen Berikut reaksi yang terjadi pada
K (tablet Kalium) ke dalam masing-masing proses anaerobik saat pembuatan pupuk
vial tersebut. Kemudian ketiga vial tersebut organik cair (Sundari, dkk., 2014) :
dikocok sampai pereaksi larut semua menjadi
homogen. Selanjutnya kadar K diukur dengan
menggunakan spectro direct.
Kondisi optimum pada pembuatan pupuk
Hasil dan Pembahasan organik cair dari limbah ikan mujair yang
Pembuatan Pupuk Organik Cair berasal dari danau Lindu yaitu pada pupuk yang
MOL bonggol pisang adalah ditambahkan dengan mikroorganisme lokal
mikroorganisme lokal yang dibuat dari (MOL) bonggol pisang karena memiliki NPK
bonggol pisang. Bonggol pisang memiliki yang lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk
banyak mata tunas yang didalamnya terdapat yang tidak ditambahkan dengan MOL bonggol
banyak giberelin dan sitokinin sehingga pisang. Mikroorganisme lokal (MOL) adalah
dapat mengundang mikroorganisme lain mikroorganisme yang terbuat dari bahan-
untuk datang. Bonggol pisang mengandung bahan alami sebagai medium berkembangnya
beberapa mikroorganisme yang berperan mikroorganisme yang berguna untuk
baik dalam penyuburan tanah (Faridah, dkk., mempercepat penghancuran bahan organik
2014). Jenis mikroba yang telah diidentifikasi (proses dekomposisi menjadi kompos/pupuk
pada MOL bonggol pisang antara lain organik). Disamping itu juga dapat berfungsi
Bacillus sp, Aeromonassp, Aspergillus nigger. sebagai tambahan nutrisi bagi tanaman, yang

94
Winda Lepongbulan Analisis Unsur Hara Pupuk Organik Cair dari Limbah .............

dikembangkan dari mikroorganisme tersebut. menambahkan asam kuat pekat (asam sulfat)
Semakin banyak mikroorganisme pada bahan, dan tablet Kjeldahl ke dalam sampel dan proses
proses dekomposisi bahan organik atau pemanasan pada suhu tinggi, sehingga dihasilkan
pengomposan semakin cepat (Panudju, 2011). larutan berwarna jernih yang mengandung
amonium sulfat (Andarwulan, dkk., 2011).
Kadar Nitrogen Sampel yang tidak ditambahkan dengan
Berdasarkan studi yang telah dilakukan, MOL bonggol pisang memiliki kadar nitrogen
dapat diketahui kadar nitrogen dari pupuk yang paling kecil yaitu 0,194% dibanding
organik cair dari limbah ikan mujair yang dengan sampel yang ditambahkan dengan
berasal dari danau Lindu. Tabel 1 menunjukkan MOL bonggol pisang. Kandungan nitrogen
kadar nitrogen yang diperoleh pada pupuk yang paling tinggi yaitu 0,311% yang terdapat
organik cair dari limbah ikan mujair. pada sampel dengan penambahan MOL
Tabel 1. Kadar Unsur Harpada Pupuk sebanyak 100 mL, hal ini menandakan bahwa
penambahan MOL bonggol pisang paling
Organik Cair dari Limbah Ikan Mujair optimal. Perbedaan kadar nitrogen dari masing-
masing sampel dikarenakan pemberian berbagai
sumber dekomposer yang berbeda menyebabkan
perbedaan kadar nitrogen (Rusvita, 2012).
Salah satu kandungan gizi dalam bonggol
pisang yaitu protein. Adanya penambahan
MOL bonggol pisang maka akan meningkatkan
Penentuan kadar nitrogen pada sampel kadar nitrogen dari pupuk organik tersebut.
pupuk organik dari limbah ikan mujair
dilakukan dengan menggunakan metode Kadar Phosforus (P)
Kjeldahl. Prosedur Kjeldahl memiliki tiga tahap Kadar phosforus yang diperoleh pada
yaitu penghancuran (destruksi), netralisasi atau studi analisis kadar unsur hara pada pupuk
distilasi, dan yang terakhir yaitu titrasi. Studi organik cair dari limbah ikan mujair yang
ini hanya dilakukan tahap destruksi saja, hal ini berasal dari danau Lindu ditunjukkan pada
karena penentuan nitrogen totalnya dilakukan Tabel 1. Penentuan kadar phosforus pada
dengan menggunakan alat spectro direct. pupuk organik cair dari limbah ikan mujair
Analisis secara kuantitatif dengan dilakukan dengan menggunakan spectro
spectrofotometer harus menggunakan larutan direct. Pengukuran konsentrasi logam dengan
berwarna dan bening agar kadar nitrogen dapat menggunakan spectro direct haruslah berupa
diketahui. Sampel yang berupa larutan berwarna larutan yang berwarna. Oleh karena itu
dan keruh harus didestruksi dahulu agar sampel pupuk organik cair dari limbah ikan
didapatkan larutan yang siap untuk dianalisis. mujair disaring dan dikomplekskan dengan
Destruksi yang digunakan disini adalah reagen (pereaksi) yaitu tablet phospate 1 dan
destruksi basah. Destruksi basah merupakan 2. Reagent yang digunakan harus betul-betul
proses perombakan oksidatif sampel organik spesifik hanya bereaksi dengan analit yang
menggunakan asam pengoksidasi seperti asam akan dianalisis. Selain itu juga produk senyawa
nitrat, asam perkolat, asam sulfat atau campuran berwarna yang dihasilkan harus stabil untuk
asam-asam tersebut. Kandungan ion-ion dalam jangka waktu lama (Sastrohamidjojo, 2007).
sampel dapat mengganggu proses analisis Kandungan phosforus paling tinggi
metode spectrofotometer. Proses destruksi dapat pada studi ini yaitu 0,167% terdapat pada
menghilangkan kandungan ion lain sehingga penambahan MOL bonggol pisang dengan
kesalahan dalam pembacaan saat analisis volume 150 mL. Penambahan volume MOL
ditekan seminimal mungkin. Perombakan bonggol pisang menaikkan kadar phosforus.
organologam menjadi bentuk anorganik yang Hal ini karena kandungan phosforus dalam
siap dianalisis terjadi pada proses ini. Destruksi bonggol pisang kedua tertinggi setelah air
dikatakan berhasil apabila didapatkan larutan sehingga dengan pengurangan volume MOL
akhir yang jernih (Mazaya, dkk., 2013). bonggol pisang maka akan menurunkan
Metode Kjeldahl pada tahap destruksi kandungan phosforus (Ole, 2013).
dilakukan dengan cara sampel yang akan Kandungan mineral pada ikan tergantung
dihancurkan (destruksi) secara sempurna pada spesies, jenis kelamin, siklus biologis, dan
sehingga seluruh karbon dan oksigen teroksidasi bagian tubuh ikan yang dianalisis. Kandungan
dan nitrogen diubah menjadi amonium sulfat. mineral ikan juga tergantung pada faktor
Proses penghancuran ini dilakukan dengan ekologis seperti musim, tempat pengembangan

95
Volume 6, No. 2, 2017: 92-97 Jurnal Akademika Kimia

jumlah nutrisi yang tersedia, suhu dan Ucapan Terima Kasih


salinitas air. Mineral utama yang diperlukan Ucapan terimakasih penulis sampaikan
adalah kalsium dan phosforus. Kalsium dapat kepada Paulus Hengky Abram dan Tasrik yang
dijumpai pada air-air berkesadahan tinggi telah memberikan bimbingan dan masukan
sedangkan phosforus dapat dijumpai pada dalam menyelesaikan penelitian ini.
tanaman air. Di dalam ekosistem air terjadi
daur phosforus. Fosfat yang terlarut di dalam Referensi
air diserap oleh ganggang dan tumbuhan air, Andarwulan, N., Kusnandar, F. & Herawati,
sedangkan ikan-ikan mendapatkan fosfat D. (2011). Analisis pangan. Jakarta: Dian
melalui rantai makanan (Ye, dkk., 2006) . Rakyat.

Kadar Kalium (K) Baedah, M. A. (2010). Mengelola danau


Sampel pupuk organik cair dari limbah lindu secara bijak. Sulawesi Tengah: Dinas
ikan mujair yang telah disaring dikomplekskan Kelautan dan Perikan.
dengan reagen yaitu tablet kalium. Kadar
kalium yang diperoleh ditunjukkan pada Tabel Dwicaksono, R. B. D., Suharto, B. & Susanawati,
1. Kandungan kalium yang paling rendah L. D. (2015). Pengaruh penambahan
yaitu 0,030% terdapat pada sampel yang tidak effective microorganism pada limbah cair
ditambahkan dengan MOL bonggol pisang dan industri perikanan terhadap kualitas pupuk
yang paling tinggi yaitu 0,037% terdapat pada organik cair. Jurnal Sumberdaya Alam dan
sampel yang ditambahkan MOL bonggol pisang Lingkungan, 1(1), 7-11.
dengan volume 150 mL. Adanya perbedaan
kadar kalium dari setiap sampel karena adanya Endah, R. D., Sperisa, D., Nur, A. & Paryanto.
perbedaan komposisi bahan yang dicampurkan (2007). Pengaruh kondisi fermentasi
sehingga mempengaruhi kandungan nutrisi terhadap yield etanol pada pembuatan
organik di dalamnya (Dwicaksono, dkk., 2015). bioetanol dari pati garut. Jurnal Gema
Peranan utama nitrogen (N) bagi tanaman Teknik, 10(2), 83-88.
adalah untuk merangsang pertumbuhan secara
keseluruhan, khususnya batang, cabang, dan Faridah, A., Sumiyati, S. & Handayani, D.
daun. Selain itu, nitrogen pun berperan dalam S. (2014). Studi perbandingan pengaruh
pembentukan hijau daun yang sangat berguna penambahan aktivator agri simba dengan
mol bonggol pisang terhadap kandungan
dalam proses fotosintesis. Fungsi lainnya ialah unsur hara makro (CNPK) kompos dari
membentuk protein, lemak, dan berbagai blotong (sugarcane filter cake) dengan
persenyawaan organik lainnya. Unsur phosforus variasi penambahan kulit kopi. Jurnal
(P) bagi tanaman berguna untuk merangsang Teknik Lingkungan, 3(1), 1-9.
pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan
tanaman muda. Selain itu, phosforus berfungsi Ganefati, S. P., Sutomo, A. H. & Iswanto.
sebagai bahan mentah untuk pembentukan (2014). Urinoir model as liquid organic
sejumlah protein tertentu, membantu fertilizer producer of nitrogen (N), phospate
asimilasi dan pernapasan, serta mempercepat (P), and potassium (K). International Journal
pembungaan, pemasakan biji, dan buah. Fungsi of Public Health Science, 3(1), 23-28.
utama kalium pun berperan dalam memperkuat
tubuh tanaman agar daun bunga, dan buah Hapsari, N. & Welasi, T. (2013). Pemanfaatan
tidak mudah gugur (Lingga & Marsono, 2008). limbah ikan menjadi pupuk organik. Jurnal
Teknik Lingkungan, 2(1), 1-6.
Kesimpulan
Hasil analisis kadar unsur hara NPK pada Indriani, F., Sutrisno, E. & Sumiyati, S. (2013).
pupuk organik cair dari limbah ikan mujair Studi pengaruh penambahan limbah ikan
yang berasal dari danau Lindu yaitu dengan pada proses pembuatan pupuk cair dari urin
nilai maksimum terhadap variasi volume MOL sapi terhadap kandungan unsur hara makro
bonggol pisang dalam penelitian ini yaitu untuk (CNPK) Jurnal Teknik Lingkungan, 2(2),
nitrogen (N) sebesar 0,311% pada penambahan 1-16.
100 mL MOL bonggol pisang, phosfor 0,167%
pada penambahan 150 mL MOL bonggol Kasim, S., Ahmed, O. H. & Majid, N. M.
pisang, dan kalium 0,037% pada penambahan A. (2011). Effectiveness of liquid organic-
150 mL MOL bonggol pisang. nitrogen fertilizer in enhancing nutrients
96
Winda Lepongbulan Analisis Unsur Hara Pupuk Organik Cair dari Limbah .............

uptake and use efficiency in corn (zea mays). konsentrasi yang berbeda. Skripsi mahasiswa
African Journal of Biotechnology, 10(12), pada Program Studi Agroteknologi Fakultas
2274-2281. Pertanian dan Peternakan Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru.
Lingga, P. & Marsono. (2008). Petunjuk Retrieved from repository.win-suska.
penggunaan pupuk. Jakarta: Penebar ac.id/5262-1-2012 201286PTN.pdf
Swadaya.
Sastrohamidjojo, H. (2007). Spektroskopi.
Mazaya, M., Susatyo, E. B. & Prasetya, A. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
T. (2013). Pemanfaatan tulan ikan kakap
untuk meningkatkan kadar fosfor pupuk Sundari, I., Maruf, W. F. & Dewi, E. N. (2014).
cair limbah tempe. Indonesian Journal of Pengaruh penggunaan bioaktivator EM4
Chemical Science, 2(1), 7-11. dan penambahan tepung ikan terhadap
spesifikasi pupuk organik cair rumput
Ole, M. B. B. (2013). Penggunaan laut gracilaria sp. Jurnal Pengolahan dan
mikroorganisme bonggol pisang (musa Bioteknologi Hasil Perikanan, 3(3), 88-94.
paradisiciaca) sebagai dekomposer sampah
organik. Skripsi mahasiswa sarjana pada Warsito, J. (2016). Pemanfaatan limbah tandan
Program Studi Biologi Universitas Atma kosong kelapa sawit sebagai bahan pembuatan
Jaya Yogyakarta. Retrieved from e-journal. pupuk organik. Skripsi sarjana pada Program
uajy.ac.id/3963/3/2BL01047.pdf Studi Pendidikan Kimia Universitas
Tadulako Palu., Tidak diterbitkan.
Panudju, T. I. (2011). Pedoman teknis
pengembangan rumah kompos tahun anggaran Waryanti, A., Sudarno & Sutrisno, E. (2013).
2011. Jakarta: Direktorat Perluasan dan Studi pengaruh penambahan sabut kelapa
Pengelolaan Lahan, Direktorat Jendral pada pembuatan pupuk cair dari limbah
Prasarana dan Sarana Pertanian Kementrian cucian ikan terhadap kualitas unsur hara
Pertanian. makro (CNPK). Jurnal Teknik Lingkungan,
2(2), 1-7.
Prihandarini, R. (2014). Manajemen sampah,
daur ulang sampah menjadi pupuk organik. Ye, C. X., Liu, Y. J., Tian, L. X., Mai, K. S., Du,
Jakarta: Penerbit PerPod. Z. Y., Yang, H. J. & Niu, J. (2006). Effect of
dietary calcium and phosphorus on growth,
Rusvita, L. (2012). Kualitas kompos tandan feed efficiency, mineral content and body
kosong kelapa sawit dengan pemberian composition of juvenil grouper, epinephelus
berbagai sumber dekomposer berbeda pada coioides. Aquaculture, 255(1-4), 263-271.

97

Anda mungkin juga menyukai