Oleh
i
KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, maka Bahan Ajar “ Teknologi
Bahan ajar ini merupakan sub bab dari Mata Kuliah Teknologi Budidaya
Tanaman. Penyusun berharap dengan tersusunnya Bahan Ajar ini maka seluruh
materi yang tersurat dan tersirat didalamnya dapat memudahkan dan membantu
pembaca, terutama mahasiswa yang menempuh mata kuliah ini. Disamping itu,
bahan ajar ini disusun agar mahasiswa dapat mempersiapkan diri secara matang
sehingga pada pokok bahasan tersebut dalam tiap pertemuan, mahasiswa siap
ii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL………………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR………………………………………………………….. ii
I. PENDAHULUAN……………………………………………………..…….. 1
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 47
iii
I. PENDAHULUAN
(komsumsi) dalam keadaan segar, baik sebagai buah meja atau bahan terolah
dan secara umum tidak tahan disimpan lama. Sifat produk tanaman buah
adalah: (1) Mudah rusak (perishable), sehingga diperlukan suatu teknologi untuk
mempertahankan mutu buah; (2) Resiko besar. Buah dengan sifat mudah rusak
fluktuasi harga tinggi. Misalnya perubahan cuaca, adanya serangan hama atau
sehingga berbuah adalah musiman yang berakibat tidak tersedia setiap saat.
teknologi untuk dapat menampung produk tersebut ; (4) Bulky. Buah umumnya
akan menyebabkan biaya tinggi; dan (5) Spesialisasi geografi. Tanaman buah
kualitas tertentu, misalnya salak bali, jeruk siam madu karo, duku palembang,
1
1.1. Tanaman Buah-Buahan yang Dibudidayakan atau Tumbuh sacara alami
NO Nama NO Nama
L.)
SHRAD)
L)
2
1.3. Sentra produksi tanaman buah unggulan daerah
Ternate
3
(BALI) Tabanan, (NTB) Lombok Tengah, Dompu, Lombok
Sleman
4
1.4. Tanaman Buah andalan daerah
No Jenis No Jenis
5
II. TEKNIK PRODUKSI TANAMAN MANGGA
disebabkan produktivitas rendah tetapi juga kualitasnya masih kurang. Kondisi ini
Tanaman mangga tumbuh baik pada ketinggian 50-300 m dpl pada lapisan tanah
tebal dan struktur tanah remah dan berbutir-butir. Varietas yang bernilai jual tinggi
antara lain Gadung 21 atau Arumanis 143. Varietas lainnya adalah Manalagi 69,
Penanaman
kantong plastik dilepas. Kedalaman tanam kira-kira 15-20 cm diatas leher akar
dan tanah disekitar tanaman ditekan ke arah tanaman agar tidak roboh. Tanaman
diberi naungan dengan posisi miring ke barat dan selanjutnya dikurangi sedikit
demi sedikit.
6
Pemupukan
Pupuk Kandang (PK) diberikan 1 kali pada awal musim hujan. Caranya
dibenamkan disekitar pohon selebar tajuk tanaman atau menggali lubang pada
sisi tanaman. Mangga umur 1 - 5 tahun diberi 30 kg PK, umur 6 - 15 tahun diberi
60 kg PK. Akan lebih optimal jika ditambahkan SUPERNASA atau jika pupuk
kandang sulit, dapat digunakan SUPERNASA dengan dosis 0,5 sendok makan/ 5
lt air per tanaman atau 1 botol SUPERNASA encerkan dalam 2 lt (2000 ml) air
jadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 lt air diberi 20 ml larutan induk tadi untuk
(kg) (KG/Pohon)
ZA TSP KCl
7
Induksi Bunga
NASA dengan dosis 1-2 sendok/pohon dicampur 10 liter air disiramkan secara
Pengelolaan bunga dan buah dilakukan 4 kali, pada saat bud break, bud
elongation, mango size (kacang hijau) dan marble size (jagung). Pupuk yang
digunakan :
bud break dan pada saat bud break atau bud elongation (dosis 2,5 gr/liter)
POC NASA diberikan saat bud break, bud elongation, (dosis 4-5 tutup/tangki).
POC NASA (3-4 ttp) + HORMONIK (1 ttp) per tangki diberikan pada saat mango
Tip Borer, Clumetia transversa. Ulat ini menggerek pucuk yang masih
muda (flush) dan malai bunga dengan mengebor/menggerek tunas atau malai
merah karena pada segment perut yang pertama terdapat suatu garis merah.
Hama ini selain menyerang daun muda juga bunga dengan menusuk dan
8
menghisap cairan dari epidermis daun dan buah. Pengendalian : tunas muda
Ulat Phylotroctis sp. Warna sedikit coklat (beda dengan Clumetia sp. yang
dengan PESTONA.\
Seed Borer, Noorda albizonalis. Hama ini menggerek buah pada bagian
ujung atau tengah dan umumnya meninggalkan bekas kotoran dan sering
Wereng mangga ( Idiocerus sp. Serangan terjadi saat malai bunga stadia
titik hitam, di sekitar titik menjadi kuning, buah busuk serta terjadi perkembangan
9
Panen Dan Pasca Panen
berbedak, dan pada jam 09.00 - 16.00 WIB dengan menyisakan tangkai buah
dan Karangasem. Panen dilakukan pada bulan Oktober- Juni, dan panen raya
45.787 ton (produksi di Buleleng dan Karangasem sekitar 55% dari produksi Bali),
10
III. TEKNIK PRODUKSI TANAMAN SALAK
Tanaman salak merupakan salah satu tanaman buah yang disukai dan
mempunyai prospek baik untuk diusahakan. Daerah asal nya tidak jelas, tetapi
diduga dari Thailand, Malaysia dan Indonesia. Ada pula yang mengatakan bahwa
tanaman salak (Salacca edulis) berasal dari Pulau Jawa. Pada masa penjajahan
biji-biji salak dibawa oleh para saudagar hingga menyebar ke seluruh Indonesia,
Jenis Tanaman
itu, masih dikenal salak liar lainnya seperti Salacca rumphili Wallich ex. Blume
yang juga disebut S. wallichiana, C. Martus yang disebut rakum / kumbar (populer
di Thailand) sebagai pembuat masam segar pada masakan. Kumbar ini tidak
pada kelapa yang disebut lidi. Seluruh bagian daunnya berduri tajam Batangnya
mampu membawa beban mahkota daun terlalu berat (tidak sebanding dengan
batangnya yang kecil). Banyak varietas salak yang bisa tumbuh di Indonesi. Ada
yang masih muda sudah terasa manis, Varietas unggul yang telah dilepas oleh
11
gula batu (Bali), dan lain-lain. Sebenarnya jenis salak yang ada di Indonesia ada
3 perbedaan yang menyolok, yakni: salak Jawa Salacca zalacca (Gaertner) Voss
yang berbiji 2-3 butir, salak Bali Slacca amboinensis (Becc) Mogea yang berbiji 1-
2 butir, dan salak Padang Sidempuan Salacca sumatrana (Becc) yang berdaging
Jenis /kultivar salak yang ada di Bali adalah Salak gula pasir (0,1% dari
total salak di Bali), Salak Bali, Salak Gondok, Salak Nenas, salak Nangka.
Keunggulan salak gula pasir adalah rasanya lebih manis sehingga harga jualnya
bias mencapai 3-4 kali harga salak Bali lainnya. Perbedaan salak Bali dengan
salak lainnya adalah, salak Bali berbunga sempurna (bias menyerbuk sendiri
Sentra Penanaman
Tanaman salak banyak terdapat di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,
D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan,
kecamatan Bebandem (87,71% dari populasi salak yang ada di Bali). Jumlah
tanaman yang produktif 7.761.66 pohon, total produksi 36-176 ton, dengan
produktivitas : Salak Bali 4 kg / pohon, Salak gula pasir 1,2 kg /pohon (panen raya
yang terjadi pada bula Desember-Pebruari), 0,54 kg/pohohn (panen gadu yang
12
Syarat Pertumbuhan
Iklim
a. Tanaman ssalak sesuai bila ditanam di daerah berzona iklim Aa bcd, Babc dan
b. Salak akan tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan rata-rata per
tahun 200-400 mm/bulan. Curah hujan rata-rata bulanan lebih dari 100 mm
c. Tanaman salak tidak tahan terhadap sinar matahari penuh (100%), tetapi
Tanah
b. Derajat keasaman tanah (pH) yang cocok untuk budidaya salak adalah 4,5 -
7,5. Kebun salak tidak tahan dengan genangan air. Untuk pertumbuhannya
Ketinggian Tempat
13
Pedoman Budidaya
Pembibitan.
salak adalah penggunaan bibit unggul dan bermutu. Tanaman salak merupakan
tanaman tahunan, karena itu kesalahan dalam pemakaian bibit akan berakibat
buruk dalam pengusahaannya, walaupun diberi perlakuan kultur teknis yang baik
tidak akan memberikan hasil yang diinginkan, sehingga modal yang dikeluarkan
tidak akan kembali karena adanya kerugian dalam usaha tani. Untuk menghindari
masalah tersebut, perlu dilakukan cara pembibitan salak yang baik. Pembibitan
salak dapat berasal dari biji (generatif) atau dari anakan (vegetatif). Pembibitan
secara generatif adalah pembibitan dengan menggunakan biji yang baik diperoleh
dari pohon induk yang mempunyai sifat-sifat baik, yaitu: cepat berbuah, berbuah
sepanjang tahun, hasil buah banyak dan seragam, pertumbuhan tanaman baik,
tahan terhadap serangan hama dan penyakit serta pengaruh lingkungan yang
3. Tanaman yang dihasilkan tumbuh lebih sehat dan hidup lebih lama
dan kekeringan
14
Kekurangan perbanyakan secara generatif:
1. Kualitas buah yang dihasilkan tidak persis sama dengan pohon induk karena
2. Agak sulit diketahui apakah bibit yang dihasilkan jantan atau betina.
Untuk mendapatkan bibit yang baik harus dilakukan seleksi terhadap biji
yang akan dijadikan benih. Syarat-syarat biji yang akan dijadikan benih :
2. Buah yang akan diambil bijinya harus di petik pada waktu cukup umur.
Penyiapan Bibit
Biji salak dibersihkan dari sisa-sisa daging buah yang masih melekat.
Pilih anakan yang baik dan berasal dari induk yang baik
15
Teknik Penyemaian Bibit
Biji salak yang telah direndam dan dicuci, masukkan kedalam kantong
plastik yang sudah dilubangi (karung goni basah), lalu diletakkan di tempat
Satu bulan kemudian diberi pupuk Urea, TSP dan KCl, masing-masing 5
Buat bak kayu dengan ukuran tinggi 25 cm, lebar dan panjang disesuaikan
dengan kebutuhan
16
Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian :
perbandingan 2:1. Setelah bibit atau kecambah berumur 20-30 hari baru bibit
tepat di bawah anakan salak, kemudian disiram setiap hari. Setelah 1 bulan akar
telah tumbuh dan anakan dipisahkan dari induknya, kemudian ditanam dalam
polybag. Pupuk Urea, TSP, KCl diberikan 1 bulan sekali sebanyak 1 sendok teh.
Pemindahan Bibit : Untuk bibit dari biji, setelah bibit salak berumur 4 bulan baru
Teknik Penanaman
b. Cara Penanaman : Biji ditanam langsung dalam lubang sebanyak 3- 4 biji per
sebagainya. Apabila lahan masih belum ada tanaman peneduh, dapat ditanam
17
peneduh disesuaikan menurut ukuran luas tajuk misalnya kelapa ditanam
Pemeliharaan Tanaman
besar, maka bila tandan sudah mulai rapat perlu dilakukan penjarangan.
dilakukan pada tanaman muda atau yang baru ditanam, tetapi mati atau
seumur dengan tanaman lainnya. Awal musim hujan sangat tepat untuk
kita bungkus dengan plastik agar akar-akar di bagian dalam terlindung dari
Tanaman pengganggu yang lazim di sebut gulma ini bila tidak diberantas akan
menjadi pesaing bagi tanaman salak dalam memperebutkan unsur hara dan
18
setiap 6 bulan sekali atau 2 kali dalam satu tahun, dilakukan pada awal dan
dan pembumbunan tanah ke pokok tanaman salak. Hal ini dilakukan untuk
bermanfaat harus dipangkas. Juga daun yang terlalu rimbun atau rusak
rumpun tanaman salak tidak terlalu rimbun sehingga kebun yang lembab serta
juga membantu penyebaran makanan agar tidak hanya ke daun atau bagian
vegetatif saja, melainkan juga ke bunga, buah atau bagian generatif secara
rumpun salak cukup kita sisakan 1 atau 2 anakan. Jumlah anakan maksimal 3-
4 buah pada 1 rumpun. Bila lebih dari itu anakan akan mengganggu
19
sebab bagian yang disisakan sebenarnya sudah tidak ada gunanya bagi
tanaman. Pemangkasan pada saat lewat panen harus tetap dilakuakan. Alat
Pemangkasan yang dilaksanakan pada waktu dan cara yang tepat akan
tanaman disebut pupuk. Ada pupuk yang diberikan melalui daerah perakaran
tanaman (pupuk akar). Pupuk yang diberikan dengan cara penyemprotan lewat
daun tanaman (pupuk daun). Jenis pupuk ada 2 macam: pupuk organik dan
anorganik. Pupuk organik adalah pupuk kandang, pupuk hijau, kompos, abu
tanaman, tepung darah dan sebagainya. Pupuk anorganik adalah: Ure, TSP,
Kcl, ZA, NPK Hidrasil, Gandasil, Super Fosfat, Bay folan, Green Zit, dan
0-12 bulan (1 x sebulan): Pupuk kandang 1000 gram, Urea 5 gram, TSP 5
6. Pengairan dan Penyiraman : Air hujan adalah siraman alami bagi tanaman,
tetapi sulit untuk mengatur air hujan agar sesuai dengan yang dibutuhkan
tanaman. Air hujan sebagian besar akan hilang lewat penguapan, perkolasi
dan aliran permukaan. Sebagian kecil saja yang tertahan di daerah perakaran,
20
air yang tersisa ini sering tidak memenuhi kebutuhan tanaman. Dalam
untuk itu kita perlu memberi air dengan waktu, cara dan jumlah yang sesuai.
Hama
Kutu wol /putih (Cerataphis sp.) : Hama ini bersembunyi di sela-sela buah.
Kumbang penggerek batang : Menyerang ujung daun yang masih muda (paling
muda), kemudian akan masuk ke dalam batang. Hal ini tidak menyebabkan
kematian tanaman, tetapi akan tumbuh anakan yang banyak di dalam batang
insektisida (Diazenon) dengan dosis 2 cc per liter pada ujung daun yang
terserang atau dengan cara menyemprot. Dalam hal ini diusahakan insektisida
dapat masuk ke dalam bekas lubang yang digerek. Memasukkan kawat yang
hama.
atau memagari kebun salak dengan salak-salak jantan yang rapat. Akan
lebih baik lagi kalau memagari kebun salak dengan kawat berduri;
21
c. Untuk memberantas Luwak dan Tupai, dapat digunakan umpan buah pisang
yang dimasuki Furadan 3 G. Caranya: buah pisang dibelah, kurang lebih 0,5
Penyakit
Gejala: busuknya buah. Buah yang terserang penyakit ini kualitasnya jadi
sakit dan daun yang terserang harus dipotong dan dibakar di tempat tertentu.
Gulma
yang biasa terdapat di sawah. Karena lahan sawah yang biasa tergenang air
dikeringkan dan dibumbun tanahnya maka gulma yang mampu bertahan adalah
gulma berdaun sempit dan tumbuh menjalar yang sedikit sekali terdapat di
sawah. Gulma yang berbatang kurus tegak, berdaun panjang yang umumnya di
22
bekas persawahan relatif lebih sedikit. Pengendalian secara manual dengan
dikored atau dicangkul pun sudah memadai. Pemberantasan gulma secara kimia
di kebun-kebun salak belum lazim dilaksanakan. Untuk lahan yang tidak seberapa
dengan tangan, dikored atau dicangkul). Bila lahan salak cukup luas, serta baru
dibuka, gulma yang terdapat tentu banyak sekali dan sulit diberantas hanya
dengan cara manual. Untuk situasi seperti ini perlu menggunakan herbisida,
sebab biaya tenaga kerja relatif murah dan hasilnya lebih cepat. Reaksi bahan
kimia dalam membunuh tanaman liar juga sangat cepat. Herbisida memiliki
hidup lain termasuk ternak dan manusia. Herbisida yang akan digunakan perlu
sesuai dengan jenis gulma yang akan diberantas. Pilihan yang kurang tepat akan
dengan herbisida Gramoxone, Gesapas, Basta atau Diuron. Dari golongan teki-
tekian dapat diberantas dengan Goal. Alang-alang dapat dibasmi dengan Round-
up. Sedangkan tanaman yang berdaun lebar dapat diatasi dengan Fernimine.
Panen
Mutu buah salak yang baik diperoleh bila pemanenan dilakukan pada
tingkat kemasakan yang baik. Buah salak yang belum masak, bila dipungut akan
terasa sepet dan tidak manis. Maka pemanenan dilakukan dengancara petik pilih,
disinilah letak kesukarannya. Jadi kita harus benar-benar tahu buah salak yang
23
Ciri dan Umur Panen : Buah salak dapat dipanen setelah matang benar di
pohon, biasanya berumur 6 bulan setelah bunga mekar (anthesis). Hal ditandai
oleh sisik yang telah jarang, warna kulit buah merah kehitaman atau kuning
tua, dan bulu-bulunya telah hilang. Ujung kulit buah (bagian buah yang
meruncing) terasa lunak bila ditekan. Tanda buah yang sudah tua, menurut
sumber lain adalah: warnanya mengkilat (klimis), bila dipetik mudah terlepas
Cara Panen Cara memanen: karena buah salak masaknya tidak serempak,
maka dilakukan petik pilih. Yang perlu diperhatikan dalam pemetikan apakah
buah salak tersebut akan disimpan lama atau segera dimakan. Bila akan
disimpan lama pemetikan dilakukan pada saat buah salak tua (Jawa:
gemadung), jadi jangan terlalu tua dipohon. Buah salak yang masir tidak tahan
tandannya.
Bila pada bulan-bulan ini ada buah salak maka dinamakan buah slandren.
24
Pasca Panen
Pengumpulan.
yang berasal dari petani atau kebun. Dalam gudang pengumpulan ini dilakukan:
Sortasi/pemilihan bertujuan untuk memilih buah yang baik, tidak cacat, dan
layak ekspor. uga bertujuan untuk membersihkan buah-buah dari berbagai bahan
yang tidak berguna seperti tangkai, ranting dan kotoran. Bahan-bahan tersebut
dipotong dengan pisau, sabit, gunting pangkas tajam tidak berkarat sehinga tidak
25
IV. TEKNIK PRODUKSI TANAMAN SEMANGKA
Buah semangka adalah merupakan buah segar yang sangat digemari oleh
semua golongan umur (orang dewasa / anak-anak) yang dapat dimakan langsung
(sering juga disebut buah meja). Buah semangka yang rasanya manis banyak
mengandung Vitamin C yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dan juga semangka
banyak mengandung air sebagai pelepas dahaga. Disamping itu juga tanaman
dan tahan lama di simpan. Di propinsi Bali yang menjadi daerah sentra produksi
Denpasar.
1 Kalori 28,00Kal
2 Protein 0,10 g
3 Lemak 0,20 g
4 Karbohidrat 7,20 g
5 Kalsium 6,00 mg
6 Fosfor 7,00 mg
7 Besi 0,20 mg
8 Vitamin A 50,20 Si
9 Vitamin B1 0,02 mg
10 Vitamin B2 0,03 mg
11 Vitamin C 7,00 mg
26
12 Niacin 0,20 g
13 Serat 0,50 g
14 Air 92,10 g
Varietas
banyak dikembangkan pada saat sekarang ini dengan ciri-ciri sebagai berikut :
Verietas
No Keterangan
Toto Setabindo Classic Orbit
5 Bentuh Buah 22 x 22 24 x 22 24 x 23 24 x 23
7 d) cm 30 30 30 30
27
(gr) Merah Merah
Warna Daging
Buah
Syarat-Syarat Tumbuh
Tanaman semangka dapat tumbuh pada semua jenis tanah dengan syarat-
Tanah gembur
PH 6 – 7
Pengolahan Tanah
dan dibuat bedengan dengan ukuran lebar 3 m dan panjang sesuai keadaan
tanah, jarak antar bedengan 40 cm. Tanaman semangka juga dapat ditanam
terbuka 2 – 3 hari.
28
Jarak Tanam/Penanaman
100 x 280 cm. Waktu tanam dilakukan pada akhir musim kemarau (Mei/Juni)
2 sistem: tanam benih langsung (TBL) dengan jumlah biji/lubang 1 – 2 biji dan biji
Perawatan Tanaman
Penyiraman
Pemupukan
kandang, TSP, ZA dan KCl. Dosis pupuk dan waktu pemberiannya per hektar:
29
TSP 350 50 200 - - -
Pemangkasan
setelah tanaman mulai bercabang, biasa tanaman semangka pada ruas pertama
benar sehat sedang cabang yang kurang sehat agar dibuang, dan selanjutnya
tunas utama yang dipelihara hingga menjelang keluarnya putik buah yang
pertama, untuk mendapatkan kualitas buah yang baik usahakan buah pertama
CC/Liter air.
30
Penyakit yang menyerang tanaman semangka biasanya jenis cendawan antara
lain :
Panen
tanam. Pada tahun 2001 luas panen semangga di propinsi Bali sekitar 1.068 ha,
dengan produksi total 33.246,9 ton. Rata-rata produktivitas 311,30 kw/ha. Tanda-
4. Saluran yang berada pada ketiak daun pada tangkai buah sudah mengering.
31
V. TEKNIK PRODUKSI TANAMAN MANGGIS
Buah manggis selain rasanya segar juga manis. Buah manggis juga
bermanfaat, terutama bagian kulitnya untuk kesehatan. Selain itu juga dapat
tropis yg teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia atau
Indonesia. Dari Asia Tenggara, tanaman ini menyebar ke daerah Amerika Tengah
dan daerah tropis lainnya seperti Srilanka, Malagasi, Karibia, Hawaii dan Australia
Utara. Di Indonesia manggis disebut dengan berbagai macam nama lokal seperti
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Keluarga : Guttiferae
Genus : Garcinia
32
Balai Penelitian Pohon Buah-buahan Solok merekomendasikan tiga klon
manggis, yaitu:
a. Kelompok besar: panjang daun>20 cm; lebar>10 cm; ketebalan kulit buah>9
mm; diameter buah>6,5 cm; berat buah>140 gram; buah tiap tandan 1 butir.
b. Kelompok sedang: panjang daun 17-20 cm; lebar 8,5-10 cm; ketebalan kulit
buah 6-9 mm; diameter buah 5,5-6,5 cm; berat buah 70-140 gram; buah tiap
d. Kelompok kecil: panjang daun<17 cm; lebar<8,5 cm; ketebalan kulit buah<6
mm; diameter buah<5,5, cm; berat buah<70 gram; buah tiap tandan>2 butir.
Buah manggis dapat disajikan dlm bentuk segar, sebagai buah kaleng,
dibuat sirop/sari buah. Secara tradisional buah manggis adalah obat sariawan,
wasir dan luka. Kulit buah dimanfaatkan sebagai pewarna termasuk utk tekstil
dan air rebusannya dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Batang pohon dipakai
33
SYARAT TUMBUH MANGGIS
1. Iklim
tumbuhnya buah. Angin yg baik tidak terlalu kencang. Daerah yg cocok untuk
mm/tahun dan merata sepanjang tahun. Temperatur udara yg ideal berada pada
kisaran 22-32°C.
2. Media Tanam
gembur, mengandung bahan organik. Derajat keasaman tanah (pH tanah) ideal
manggis memerlukan daerah dengan drainase baik dan tidak tergenang serta air
3. Ketinggian Tempat
1. Pembibitan Manggis
pucuk dan susuan. Pohon yg ditanam dari biji baru berbunga pada umur 10-15
34
tahun sedangkan yg ditanam dari bibit hasil sambungan dapat berbunga pada
2. Persyaratan Benih
Perbanyakan dengan biji untuk batang bawah diambil dari buah tua yg
berisi 5-6 segmen daging buah dengan 1-2 segmen yg berbiji, tidak rusak,
beratnya minimal satu gram dan daya kecambah sedikitnya 75%. Buah diambil
dari pohon yg berumur sedikitnya 10 tahun. Untuk pembuatan bibit dengan cara
bawah adalah bibit dari biji berumur lebih dari dua tahun dengan diameter batang
3. Penyiapan Benih
Untuk menghilangkan daging buah, rendam buah dlm air bersih selama 1
minggu (dua hari sekali air diganti) sehingga lendir dan jamur terbuang. Biji akan
mengelupas dengan sendirinya dan biji dicuci sampai bersih. Celupkan biji
Keringanginkan biji di tempat teduh selama beberapa hari sampai kadar airnya
12-14%.
muda berasal dari pohon induk yg unggul dan sehat. Dua minggu sebelum
penyambungan bagian bidang sayatan batang bawah dan pucuk diolesi zat
pengatur tumbuh Adenin/Kinetin dengan konsentrasi 500 ppm utk lebih memacu
pertumbuhan.
35
4. Teknik Penyemaian Benih
Perbanyakan dengan biji dlm bedengan dibuat dengan ukuran lebar 100-
120 cm dengan jarak antar bedengan 60-100 cm. Tanah diolah kedalam 30 cm,
kemudian campurkan pasir, tanah dan bahan organik halus (3:2:1) dengan
merata. Persemaian diberi atap jerami/daun kelapa dengan ketinggian sisi Timur
150-175 cm dan sisi Barat 10-125 cm. Benih ditanam di dlm lubang tanam
pada kedalaman 0,5-1,0 cm. Tutup benih dengan tanah dan selanjutnya
bedengan ditutup dengan karung goni basah atau jerami setebal 3 cm.
Persemaian disiram 1-2 kali sehari, diberi pupuk urea dan SP-36 masing-masing
(1:1). Bibit ini dipelihara sampai berumur 2 tahun dan siap ditanam
kecil pada kedalaman 0.5-1.0 cm. Media tanam berupa campuran tanah halus,
disiram 1-2 hari sekali dan diberi urea & SP-36 sebanyak 2-3 g/tanaman setiap
bulan. Bibit ini dipelihara sampai berumur 2 tahun dan siap ditanam di lapangan
36
5. Perbanyakan dengan penyambungan pucuk :
Potong bahan bawah setinggi 15-25 cm dari pangkal leher lalu buat celah
Selipkan bagian runcing batang atas (pucuk) ke dlm celah batang bawah.
Balut bidang pertautan batang bawah & atas dengan tali rafia. Pembalutan
tempat teduh. Setelah 2-3 minggu penutup dibuka & bibit dibiarkan tumbuh
selama 3-4 minggu. Balutan dapat dilepas setelah berumur 3 bulan yaitu
pada saat bibit telah bertunas. Setelah berumur 6 bulan bibit siap
dipindahtanamkan ke kebun.
Siapkan batang bawah di dlm polibag dan letakan di atas tempat yg lebih
Pilih satu cabang (entres) dari pohon induk utk bahan cabang atas.
37
Sayat pula cabang entres dengan cara yg sama.
Satukan bidang sayatan kedua batang dan balut dengan tali rafia.
Pelihara pohon induk dan batang bawah di dlm polibag dengan intensif.
Susuan berhasil jika tumbuh tunas muda pada pucuk batang atas (entres)
penyinaran 30% selama 3-6 bulan sampai tumbuh tunas baru. Pada saat
Persiapan
Pembukaan Lahan
serta menghilangkan rumput-rumput liar dan perdu dari areal tanam. Membajak
Tanam : Pada tanah yg kurang subur, jarak tanam dirapatkan sedangkan pada
tanah subur, jarak tanam lebih renggang. Jarak tanam standar adalah 10 m dan
diagonal.
38
Pemupukan Manggis
tahun. Sebelum tanam taburkan campuran 500 gram ZA, 250 gram SP-36 & 200
gram KCl ke dlm lubang tanam dan tutup dengan tanah.[pengolahan media
tanam manggis]
galian tanah di satu sisi. Perdalam lubang tanam sampai 50 cm dan tempatkan
tanah galian di sisi lain. Keringanginkan lubang tanam 15-30 hari sebelum tanam.
Kemudian masukkan tanah bagian dlm (galian ke dua) dan masukkan kembali
lapisan tanah atas yg telah dicampur 20-30 kg pupuk kandang. Jarak antar
berlereng perlu dibuat teras, tanggul dan saluran drainase untuk mencegah erosi.
2) Cara Penanaman
hektar.
Siram bibit di dlm polybag dengan air sampai polibag dapat dilepaskan
dengan mudah.
39
Masukkan bibit manggis ke tengah-tengah lubang tanam, timbun dengan
Beri naungan yg terbuat dari tiang-tiang bambu beratap jerami. Jika sudah
pelindung alami. Pohon pelindung harus bersifat alami dan mengubah iklim
Pemeliharaan Tanaman
1) Penyiangan
2) Perempalan/Pemangkasan
pangkas yg bersih dan tajam untuk menghindari infeksi dan lapisi bekas
3) Pemupukan Manggis
Pohon berumur 6 bulan dipupuk campuran urea, SP-36 & KCl (3:2:1)
40
Pohon berumur 1-3 tahun dipupuk campuran 400-500 gram Urea, 650-700
gram SP-36 & 900-1000 gram KCl (3:1:2) yg diberikan dlm dua sampai tiga
kali.
batang dengan diameter sejauh ukuran tajuk pohon. dlm larikan & lubang
cukup dan terus menerus sehingga harus disiram satu sampai dua hari sekali.
Sedangkan pada pohon manggis yg berumur lebih dari lima tahun, frekuensi
Pemberian Mulsa
batang yg masih kecil utk menekan gulma, menjaga kelembaban & aerasi &
41
HAMA DAN PENYAKIT MANGGIS
Hama
Ulat bulu
Pengendalian:
konsentrasi 0.1-0.2 %.
Penyakit
1. Bercak daun
Gejala: bercak pada daun yg tidak beraturan berwarna abu-abu pada pusatnya
(Pestalotia sp.), coklat (Helminthosporium sp.) & hitam pada sisi atas & bawah
2. Jamur upas
parah dan mengolesi bagian yg dipotong dengan cat, atau disemprot dengan
Derosal 60 WP 0.1-0.2 %.
42
3. Hawar benang
Gejala: miselium jamur tumbuh pada permukaan cabang & ranting membentuk
4. Kanker batang
Gejala: warna kulit batang & cabang berubah & mengeluarkan getah.
Pengendalian:
penyemprotan fungisida Benlate utk kanker batang, Cobox atau Cupravit bagi
penyakit lainnya.
5. Hawar rambut
6. Busuk buah
Gejala: diawali dengan dengan membusuknya pangkal buah & meluas ke seluruh
7. Busuk akar
43
Gejala: akar busuk & berwarna coklat.
manggis]
PANEN
Tingkat kematangan sangat berpengaruh terhadap mutu & daya simpan manggis.
Buah dipanen setelah berumur 104 hari sejak bunga mekar (SBM). Umur panen
dan ciri fisik manggis siap panen dapat dilihat berikut ini :
Panen 104 hari: warna kulit hijau bintik ungu; berat 80-130 gram; diameter
55-60 mm.
Panen 106 hari: warna kulit ungu merah 10-25%; berat 80-130 gram;
Panen 108 hari: warna kulit ungu merah 25-50%; berat 80-130 gram;
Panen 110 hari: warna kulit ungu merah 50-75%; berat 80-130 gram;
Panen 114 hari: warna kulit ungu merah; berat 80-130 gram; diameter 55-
65 mm.
Untuk konsumsi lokal, buah dipetik pada umur 114 SBM sedangkan utk
44
Cara Panen
buah dengan alat bantu pisau tajam. Untuk mencapai buah di tempat yg tinggi
Pohon manggis di Indonesia dipanen pada bulan November sampai Maret tahun
berikutnya.
Perkiraan Produksi
PASCAPANEN
45
buah hasil pengelompokan dari Balai Penelitian Pohon Buah-buahan Solok
tetap segar selama 40 hari sedangkan pada 9-12 derajat C tahan sampai 33
hari.
46
DAFTAR PUSTAKA
47
Rai, I. N. 2010. Penerapan Teknologi aan Manajemen Produksi Ramah
Lingkungan dalam Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Produk
Hortikultura Indonesia. Orasi Ilmiah Pada Pengukuhan Jabatan Guru
Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Agronomi Fakultas Pertanian Universitas
Udayana. Rapat Senat Terbuka Universitas Udayana, 20 Maret 2010
Saragih, B. 1998. Tantangan dan Strategi Pengembangan Agribisnis Buah-
Buahan Sumatera Utara Menghadapi Perdagangan Bebas. Makala
Seminar Nasional Pengembangan Buah–Buahan Sumatera Utara dalam
Menghadapi Era-globalisasi. UMI. Medan. 7 halaman.
Susanto, S. 2001. Optimasi Potensi Tanaman dalam Budidaya Hidroponik.
Modul Pelatihan Aplikasi Teknologi Hidroponik untuk Pengembangan
Agribisnis Perkotaan. Bogor, 1-12 Oktober 2001. Pusat Pengkajian dan
penerapan Ilmu Teknik untuk Pertanian Tropika (CREATA) Lembaga
Penelitian IPB bekerjasama dengan Direktorat Pembinaan Sarana
Akademis, Dirjen Dikti, Depdiknas.
Susilo, A. D. 2009. Petani Hortikultura Ketinggalan Teknologi. http://www.
sinarharapan.co.id/berita/0904/24/eko-02.html. [18 Pebruari 2010).
48