Oleh :
204.415.001
FAKULTAS TEKNIK
JAKARTA
2008
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN
BAHAN KOMPONEN UNTUK PRODUK COVER KVBA
PADA PT. AUTO CIPTA CASTING
Telah dipertahankan di hadapan Komisi Penguji pada tanggal 23 Juni 2008 dan
dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima
Pembimbing I Pembimbing II
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.
Oleh karena itu sangatlah dihargai adanya setiap kritik dan saran yang menunjang
mendatang.
Sejak awal telah banyak tenaga, usaha dan waktu yang dicurahkan dari
berbagai pihak baik berupa dukungan moril maupun materil dalam membantu
penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Seiring dengan rasa syukur kehadirat
Allah SWT maka penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Agus Susarso, M.Eng. Sc. MM. selaku Dekan Fakultas
4. Bapak Dichan Ramdhani, ST, Selaku Kadiv PPC di PT. Auto Cipta
Casting.
penyusunan tugas akhir ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun sehingga dapat menyempurnakan tugas akhir ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ………………………………………………………………. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Persediaan ………………………………………………… 7
F. Peramalan ………………………………………………. 33
Separator …………………………………………………… 64
Separator …………………………………………………… 68
BAB VI PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................... 86
B. Saran ..................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Metode Dasar Lot Sizing dan Cara Pemesanan …………..……… 20
Tabel 4.3 Harga Beli dan Lead Time Bahan Komponen untuk
Smoothing …………………………………..…………………… 57
Halaman
Gambar 4.1 Produk yang dihasilkan PT. Auto Cipta Casting …..……...… 48
PT. Auto Cipta casting adalah perusahaan yang bergerak dalam industri
manufaktur yang memproduksi komponen sepeda motor seperti cover kvba,
footrest, step holder. Dalam era globalisasi ini dimana perdagangan sudah tidak
mengenal batas-batas wilayah, maka persaingan akan semakin meningkat.
Perusahaan dituntut untuk lebih meningkatkan mutu produknya dan selain itu
tidak kalah penting yaitu pelayanannya (tepat waktu dan tepat jumlahnya). Oleh
karena itu salah satu sumber daya yang memegang peranan penting dalam
perusahaan adalah pengendalian persediaan bahan baku. Dalam operasionalnya
perusahaan tersebut masih memiliki kendala yaitu masih adanya permintaan dari
konsumen yang tidak dapat dipenuhi karena kehabisan stok, dan sebaliknya sering
pula terjadi kelebihan stok (over stock) yang dapat menyebabkan bertambahnya
biaya persediaan di gudang penyimpanan.
Dalam tugas akhir ini, penulis membahas bahan komponen untuk produk
cover kvba yaitu joint drain, gasket breather separator, screw tap mc 4×8 dan plate
breather separator Dalam pengolahan data yang dilakukan, sebelum melakukan
pengendalian persediaan dari keempat bahan komponen cover kvba diatas perlu
mengevaluasi beberapa teknik peramalan menggunakan program QS3 dan
menetapkan metode peramalan yang lebih sesuai. Berdasarkan data permintaan
cover kvba periode April 2006 sampai Maret 2008, maka perhitungan peramalan
dilakukan dengan menggunakan metode peramalan deret waktu (Time Series
Forecasting Methods) ternyata hasil terbaik untuk meramalkan bahan komponen
cover kvba adalah dengan metode Double Exponential Smoothing (α = 0,10124)
dimana nilai peramalan untuk 6 bulan ke depan periode April 2008 sampai
September 2008 berjumlah 184918,14 dalam satuan unit. Model diatas dikatakan
terbaik karena memiliki tingkat kesalahan terkecil.
Setelah hasil peramalan permintaan produk cover kvba tersebut diketahui
dan memilih metode terbaik, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan
pengendalian persediaan sesuai dengan hasil peramalan permintaan menggunakan
metode P (Periodic Review System) dari hasil perhitungan diketahui bahwa total
biaya persediaan untuk bahan komponen Joint Drain adalah sebesar Rp.
39.370.355,59 . Untuk bahan komponen Gasket Breather Separator sebesar Rp.
143.344.006,-. untuk bahan komponen Screw Tap Mc 4×8 adalah sebesar Rp.
58.431.227,42. dan untuk bahan komponen Plate Breather Separator adalah
sebesar Rp. 620.738.902,2.
ABSTRACT
PENDAHULUAN
barang tersebut dapat berbentuk bahan baku, bahan penolong, maupun barang
lainnya. Dalam banyak hal, barang ini dapat diproduksi sendiri atau diperoleh dari
tempat yang jauh seperti diimpor dari negara lain. Disamping itu penggunaannya
seringkali tidak teratur, baik frekuensi maupun jumlah dan jenisnya untuk itu
merupakan unsur yang sangat penting bagi lancarnya proses produksi dan proses
perakitan dalam perusahaan itu. Tanpa adanya persediaan yang cukup, perusahaan
akan dihadapkan pada resiko bahwa pada suatu waktu tidak dapat memenuhi
keinginan para pelanggannya. Hal ini terjadi karena perusahaan tidak dapat
menimbulkan biaya persediaan dan resiko kerusakan bahan yang lebih besar.
footrest, step holder dan lain sebagainya sebagai produk utamanya. Permintaan
untuk cover kvba datang dari Ahass Honda Motor setiap bulannya. Penulis
menitik beratkan penelitian ini pada bahan komponen untuk cover kvba yaitu
plate breather separator, gasket breather separator, joint drain dan screw tap mc
4×8.
menerapkan strategi made to stock. Dalam hal ini perusahaan berusaha memenuhi
gudang sehingga menimbulkan biaya persediaan yang tinggi. Untuk itu sangat
dapat merencanakan persediaan yang baik, maka dibuat suatu rencana pemesanan
Berangkat dari uraian latar belakang di atas maka penulis bermaksud untuk
menganalisis sistem persediaan bahan komponen untuk cover kvba yang ada saat
ini di PT. Auto Cipta Casting dengan berlandaskan teori-teori atau literatur yang
didapat sehingga diperoleh solusi yang terbaik guna perbaikan sistem persediaan
selanjutnya.
Adapun persoalan yang ada dalam sistem persediaan saat ini adalah
persediaan yang tinggi dan kekurangan persediaan komponen pada saat akan
dirakit yang dapat menyebabkan produksi terhenti (stop line) dan keterlambatan
pengiriman barang ke pelanggan. Hal ini terjadi karena beberapa hal yaitu metode
perkiraan belum memakai metode yang tepat dan sistem persediaan yang ada
C. Tujuan Penelitian
D. Pembatasan Masalah
lain:
a. Joint drain
mengalami perubahan.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan terperinci, maka skripsi ini
BAB I PENDAHULUAN
BAB VI PENUTUP
LANDASAN TEORI
A. Persediaan
atau barang-barang lain yang digunakan untuk memelihara peralatan dan fasilitas
maupun yang digunakan untuk pelaksanaan operasinya. Dalam banyak hal, barang
ini diperoleh dari tempat yang jauh, bahkan diimpor dari negeri lain. Di samping
itu, penggunaanya sering kali tidak teratur baik frekuensi maupun jumlah dan
tempat-tempat penyimpanan lain baik berupa bahan baku, barang setengah jadi,
9):
1. Fungsi ganda
terbaik.
meningkat setiap saat. Pada saat seperti ini, maka persediaan merupakan
Sering terjadi memproduksi skala ekonomis pada bahan baku dalam lot,
dalam hal ini, lot diproduksi melebihi periode waktu dan tidak
diantisipasi yaitu pada saat harga atau kemampuan bahan baku yang
Persediaan transit terdiri dari bahan baku yang bergerak dari satu titik ke
bagaimana mengisi kembali pesediaan barang. Sistem ini sering disebut juga
dengan sistem pengendalian persediaan, dimana sistem ini berisi cara mencatat
transaksi persediaan dan cara memantau kinerja manajemen persediaan dan dalam
mengkombinasikan keduanya.
1. Pengertian dan Peranan Persediaan
perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal,
barang ataupun bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi dan
distribusi. Bahan baku (raw material), part-part komponen, barang setengah jadi
dan barang jadi adalah bagian dari persediaan, sama halnya dengan berbagai
macam pemasok yang merupakan bagian dari produksi dan distribusi proses.
barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode
usaha normal atau persediaan barang-barang yang masih atau belum dalam proses
bahan, parts yang disediakan bahan-bahan jadi atau proses yang terdapat di dalam
suatu perusahaan untuk proses produksi, serta barang-barang jadi atau produk
setiap waktu.
suatu set aturan keputusan dan bimbingan dalam menangani berbagai macam
situasi persediaan. Hal ini akan menghasilkan suatu kapabilitas proses informasi
dasar model yang sesuai dengan kondisi tersebut. Dengan kata lain adanya suatu
sistem yang terstruktur akan memberikan informasi yang relevan untuk membantu
memperhitungkan adanya tingkat persediaan yang harus dijaga, dalam arti kapan
sampai dengan barang jadi, antara lain berguna untuk dapat : (Sofjan
harus dikembalikan.
sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.
4) Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan atau menjamin
2. Jenis–Jenis Persediaan
hal 7-8)
a) Working Stock (cycle stock atau lot size stock) adalah persediaan yang
distribusi produksi.
b) Safety Stock (buffer stock atau fluctuation stock) adalah persediaan yang
proses lainnya.
untuk itu diperlukan umpan balik agar output memenuhi standar tertentu.
harus diisi, berapa pesanan yang harus dilakukan. sistem ini bertujuan untuk
komponen, dan bahan baku secara optimal, dalam kuantitas yang optimal, dan
pada waktu yang optimal. Kriteria optimal adalah minimasi biaya total yang
terkait dengan persediaan, yaitu biaya penyimpanan, biaya pemesanan, dan biaya
membuat suatu sistem yang lebih luas yaitu sistem pengendalian persediaan itu
sendiri (tersine:1994,537)
berikut :
point dimana setiap kali stok digudang mencapai titik ini maka order
disimpan dalam dua bin atau tempat sehingga ketika bin pertama habis
tingkatan distribusi.
sebagai berikut:
persediaan.
besarnya sama dengan harga perolehan sediaan itu sendiri atau harga
belinya. Pada beberapa model pengendalian sistem persediaan, biaya tidak
jumlah pesanan.
diproduksi sendiri dan tidak membeli dari pemasok. Biaya ini meliputi
biaya-biaya lain yang besarnya tidak tergantung pada jumlah item yang
diproduksi.
atau pun produk jadi. Biaya simpan tergantung dari lama penyimpanan dan
jumlah yang disimpan. Biaya simpan biasanya dinyatakan dalam biaya per
jumlah item.
permintaan maka akan terjadi stock out. Stock out menimbulkan kerugian
kehilangan pelanggan yang kecewa (yang pindah ke produk saingan). Biaya ini
sulit diukur karena berhubungan dengan good will perusahaan. Sebagai pedoman,
a. Kuantitas yang tak dapat dipenuhi, biasanya diukur dari keuntungan yang
jarang ada kasus berupa suatu biaya sulit dapat diklasifikasikan dalam
biaya transportasi, kalau satuan item pesanan dalam bilangan “truk”, maka
ongkos transpor sifatnya variabel tergantung ada berapa truk yang dikirim.
Namun, bila satuan item pesanan dalam unit dan satu truk berisi 1000 unit,
maka ongkos transportasi jika pesanan 1000 unit adalah fix cost (biaya
pengiriman dalam unit, maka ongkos transpor ini dapat pula dikatakan
variabel.
adalah kebutuhan yang tidak berkaitan dengan produk lain, dan dipengaruhi oleh
diisi lagi material yang ada mencukupi permintaan pelanggan. Ketika persediaan
yang ada mula berkurang, pesanan untuk tambahan material akan dikeluarkan
barang-barang pada level yang lebih tinggi. Ketika salah satu mulai habis,
tambahan persediaan bahan baku ataupun barang setengah jadi tak akan dipesan.
Material lebih akan dipesan hanya jika dibutuhkan pada barang-barang dengan
tunggal adalah dengan memilih sistem manajemen persediaan yang tepat (metode
dasar dalam menentukan jumlah ukuran lot pemesanan dan kapan harus
dilakukannya titik pemesanan kembali) pada model persediaan baik untuk data
kombinasi metode dapat dilakukan sesuai dengan kondisi permasalahan yang ada.
sebagai barikut :
ukuran permintaan dalam satu periode diketahui dan konstan, dan laju
Model ini digunakan untuk menentukan jumlah lot ekonomis untuk item
independent baik item yang di beli maupun yang diproduksi suatu perusahaan.
Asumsi-asumsi dasar yang mendukung terbentuknya model ini adalah sebagai
dengan pasti dan akan datang secara kontinu sepanjang waktu dengan
kecepatan konstan.
3. Barang yang dipesan akan datang secara serentak pada saat pemesanaan
4. Harga barang yang dipesan tidak tergantung pada jumlah barang yang
5. Biaya pesan tetap untuk setiap pemesanaan dan biaya pesan sebanding
dengan jumlah barang yang disimpan dan harga barang/unit serta lama
waktu penyimpanaan.
model persediaan yang paling banyak dipakai oleh kasus seperti di atas adalah
diketahui hanya berupa pola permintaannya yang diperoleh berdasarkan data masa
pasti dan bersifat konstan. Tetapi pada kenyataannya hal ini tidak selalu terjadi,
seringkali permintaan tidak selalu pasti. Dalam kondisi permintaan yang tidak
pasti ini terdapat strategi persediaan, diantaranya yaitu : (Richardus : 2003, hal 65)
distribusi dari permintaan. Tetapi karena yang perlu diperhatikan adalah pola
permintaan selama lead time merupakan variabel random apabila paling sedikit
satu dari komponen utamanya (permintaan dan/atau lead time) adalah variabel
random.
kemungkinan kenaikkan permintaan yang tidak terduga saat pesanan belum tiba.
Jumlah safety stock yang disimpan merupakan fungsi dari service level yang
ditetapkan perusahaan. Selain berhubungan dengan service level, safety stock juga
Dalam model P ini, status persediaan akan diamati pada interval waktu yang
tetap. Jumlah persediaan dalam hal ini tidak dipantau terus menerus, melainkan
model P. Dalam kenyataan, kebijakan periode pemeriksaan tetap ini kadang kala
harus diambil jika pemasok memiliki jadwal tetap untuk datang ke perusahaan dan
antar pulau, pemasok akan datang sebulan sekali pada setiap tanggal 20, maka
time, dalam kasus ini bisa satu bulan, bisa pula dua bulan. Pada sistem P ini
persediaan.
LD
+ Titik pemesanan
SS
Safety stock
Waktu tenggang
P L
waktu
P+L
2 × Co 2 × Co
P= = ………..………(2.1)
Ch × A i×C × A
Dimana :
C = Unit Cost
A = permintaan (Demand)
SS = Z × d × P + L ………..………(2.2)
Dimana :
SS = Safety Stock
d = Standar deviasi
L = Lead Time
T = SS + D( P + L ) ………..………(2.3)
I = [ SS + ½ ( D×P ) ] ………..………(2.4)
Q=T–I ………..………(2.5)
6. Turn Over Ratio
A
TOR = ………..………(2.7)
I
kuantitas yang sama / tetap dan memiliki titik pemesanan kembali. Jika
maka persediaan akan habis duluan sebelum pesanan itu tiba. Tetapi jika
(Reorder point).
4. Adanya sistem persediaan pengaman, yaitu sejumlah persediaan yang
Pesanan diterima
DL Reorder
+ point
SS
Safety stock
L L L time
2 × Co × A 2 × Co × A
Q = EOQ = = ………..………(2.9)
Ch i×C
Dimana :
Co = Ordering Cost
C = Unit Cost
A = permintaan (Demand)
SS = Z × d × (L) ………..………(2.10)
Dimana :
SS = Safety Stock
Z = Safety factor
d = Standar deviasi
L = Lead Time
T = SS + (D x L) ………..………(2.11)
I = [ SS + (Q × ½ ) ] ………..………(2.12)
5. Order Quantity
Q=T–I ………..………(2.13)
A
TOR = ………..………(2.14)
I
Tc = A × C + (A/Q) × Co + ( SS + ½ ×Q) . Ch
pabrik atau fasilitas lain, beberapa jenis barang tertentu dalam jumlah minimum
langsung diganti. Tetapi, barang yang disimpan dalam persediaan tadi juga jangan
terlalu banyak, ada maksimumnya, supaya biayanya tidak menjadi terlalu mahal.
maksimum adalah sebanyak yang secara ekonomis mencapai optimal, yaitu sesuai
dengan perhitungan EOQ. Jadi, dapat dibayangkan bahwa persis pada waktu
barang habis, pemesanan barang sejumlah yang paling ekonomis tadi datang.
Tetapi, ini perhitungan teori, artinya dalam kenyataannya tidak dapat dijamin
barang yang dipesan datang terlambat, dan sebagainya. Oleh karena itu, dalam
menentukan minimum dan maksimum ini, sebaiknya tidak mengambil angka yang
ekstrem tadi, tetapi ada faktor pengaman yang dapat dihitung berdasarkan
pengalaman.
3. Memiliki tingkat pemesanan kembali atau Re-order Level, yaitu pada saat
minimum dan mendekati titik safety stock, maka pemesanan kembali harus
dilaksanakan. Jadi batas safety stock adalah merupakan batas untuk pemesanan
A Q = max-min
B
Re-order level
D
Persediaan
pengaman
E
L
1. Safety Stock
SS = A / N ………..………(2.16)
Dimana :
SS = Safety Stock
A = Demand (permintaan)
2. Minimum stok
3. Maksimum stok
I = SS + ( ½ ) × Q ………..………(2.20)
A
TOR = ………..………(2.21)
I
Tc = A × C + ( A / Q ) × Co + ( i. A × C ) ………..………(2.22)
F. Peramalan
1. Definisi Peramalan
barang ataupun jasa (Arman Hakim:2003, hal 25). Dapat dikatakan bahwa
taksiran. Tentu saja peramalan akan semakin baik jika mengandung sedikit
Perlu diingat bahwa jarang ada atau bahkan tidak ada satupun metode
peramalan. Untuk itulah maka perlu dipilih metode peramalan yang terbaik
yang sesuai pola data yang ada dari suatu perusahaan tertentu yang bergerak
dalam bidangnya.
identifikasi dan pemahaman pola histeris data. Jika didapati trend, siklik,
Metode peramalan yang dipilih pada penelitian ini adalah dari kelompok
berdasarkan beberapa data masa lalu yang terbaru. Tujuan utama dari
X t + X t −1 + X t − 2 + ..... + X t − n +1
Ft = ..........................(2.23)
N
Dimana :
MA
X t + X t −1 + X t −2 + ..... + X t −n +1
S' t = ..........................(2.24)
N
Persamaan (2.2) di atas mempunyai asumsi bahwa saat ini pada periode
waktu t dan mempunyai nilai masa lalu sebanyak N.MA (N) tunggal
dituliskan S’.
tunggal (S’) telah dihitung. Dengan persamaan itu lalu menghitung rata-
2
bt = ( S ' t − S "t ) ..........................(2.27)
N −1
Ft = at − bt m ..........................(2.28)
yang berbeda. Data yang lebih baru akan mempunyai bobot yang tinggi
Ft = ∑(Wt × X t ) ………………(2.29)
Dimana :
yang cukup banyak dapat diatasi dengan teknik SES. Model matematis
⎛X X ⎞
Ft +1 = Ft + ⎜ t − t − N ⎟ ………………(2.30)
⎝ N N ⎠
Dimana bila data permintaan aktual yang lama At-N tidak tersedia, maka
⎛X F ⎞
Ft +1 = Ft + ⎜ t − t ⎟ ..........................(2.31)
⎝ N N⎠
⎛1⎞ ⎛ 1⎞
Ft +1 = ⎜ ⎟ X t + ⎜1 − ⎟ Ft ..........................(2.32)
⎝N⎠ ⎝ N⎠
Dari persamaan (2.10) dapat dilihat bahwa ramalan ini (Ft+1) didasarakan
atas pembobotan observasi yang terakhir dengan suatu niali bobot (1/N)
menjadi suatu konstanta antara nol (jika N tak terhingga) dan 1 (jika
N=1).
Ft = αX t + (1 − α)Ft ..........................(2.33)
sebagai berikut :
Ft +1 = Ft + α (X t − Ft ) ..........................(2.34)
e) Metode Double Exponential Smoothing (Brown’s One
Parameter Linier)
Dengan cara analogi yang dapat dipakai pada waktu memulai dari
Di mana S’t adalah nilai pemulusan eksponensial tunggal dan S”t adalah
α
bt = ( S ' t − S "t ) ..........................(2.38)
1−α
Ft + m = at + bt m ..........................(2.39)
Parameter Quadratic)
dapat digunakan untuk meramalkan data dengan suatu pola trend dasar,
bentuk pemulusan yang lebih tinggi dapat digunakan bila dasar pola
datanya adalah kuadratis, kubik atau orde yang lebih tinggi. Untuk
α
bt = [(6 − 5α ) S 't −(10 − 8α )S "t +(4 − 3α ) S '"t )] ........(2.44)
2(1 − α ) 2
α2
ct = ( S 't −2 S "t + S ' "t ) ..........................(2.45)
(1 − α ) 2
Ft + m = at + bt m + 12 ct m 2 ..........................(2.46)
sebagai berikut :
n
∑X t − Ft
MAD = t =1
.......................(2.47)
n
Dimana :
periode peramalan.
n
∑ (X −F t )
2
t
MSE = t =1
..........................(2.48)
n
3. Mean forecast Error (MFE)
peramalan tidak bias, maka nilai MFE akan mendekati nol. MFE
peramalan.
n
∑ (X t − Ft )
MFE = t =1
..........................(2.49)
n
⎛ 100 ⎞ n F
MAPE = ⎜ ⎟∑ X t − t ..........................(2.50)
⎝ n ⎠ t =1 Xt
sebagai Running Sum of the Forecast Error (RSFE) dibagi dengan Mean
RSFE
TrackingSignal =
MAD
n
∑ (X t − Ft )
TrackingSignal = t =1
..........................(2.51)
MAD
Tracking Signal yang positif menunjukkan bahwa nilai aktual permintaan lebih
besar dari pada ramalan, sedangkan tracking signal yang negative berarti nilai
aktual permintaan lebih kecil dari pada ramalan. Apabila tracking signal telah
dihitung, kita dapat membangun peta control tracking signal sebagaimana halnya
control = SPC), yang memiliki batas control atas (upper control limit) dan batas
METODOLOGI PENELITIAN
masalah yang ada. Setiap tahapan yang dilalui akan saling berkaitan, oleh karena
masalah ini.
penelitian.
urutan prosedur atau tahapan-tahapan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
A. Penelitian Pendahuluan
informasi dan penjelasan sehingga data yang diperoleh merupakan data-data yang
dapat mendukung penelitian ini. Selain itu peneliti juga melakukan studi pustaka
memecahkan masalah yang menjadi topik dalam penelitian ini. Serta untuk
dengan baik.
B. Pengumpulan Data
1. Data permintaan dari AHM untuk produk cover kvba dari bulan April
dengan cara :
yang diperoleh.
D. Studi Pustaka
dibahas.
E. Pengolahan Data
F. Analisis Data
Pada tahap ini berisi tentang analisa terhadap pengolahan data yang telah
peramalan yang terbaik serta menganalisa persediaan pengaman atau safety stock,
perusahaan.
Studi Pendahuluan
⇒ Observasi langsung di lantai produksi
⇒ Wawancara dengan pihak terkait
Identifikasi Masalah
Studi Pustaka
Tujuan Penelitian
1. Menghitung safety stock
2. Menghitung target persediaan
3. Menghitung rata-rata tingkat persediaan
4. Menghitung kuantitas pesanan
5. Menghitung biaya total persediaan
Pengumpulan Data
1. Data kebutuhan cover kvba dari bulan
April 2006 – Maret 2008
2. Data kebutuhan selama periode lead
time
3. Lead time pemesanan
4. Biaya-biaya yang berkaitan
END
Gambar 3.1 Alur Metodologi Penelitian
BAB IV
A. Pengumpulan Data
PT. Auto Cipta Casting sebagai pabrik industri dies casting melakukan riset
Produk yang dihasilkan oleh PT. Auto Cipta Casting adalah komponen-
komponen dari sepeda motor seperti cover kvba, footrest, step holder dan lain
sebagainya.
Produk yang diamati oleh penulis adalah bahan komponen untuk Cover
kvba. Cover kvba itu sendiri adalah penutup untuk block mesin Honda. Dibawah
bahan komponen motor berdasarkan order atau pesanan dari Ahass Motor Honda.
Bagian marketing perusahaan akan menerima order dari AHM, yaitu berupa surat
yang berisi data-data jumlah dan jenis produk yang diinginkan beserta batas waktu
produk bahan komponen tersebut harus diterima oleh AHM. Kemudian bagian
development.
Bagian material akan merinci kebutuhan berbagai jenis bahan baku yang
diinginkan oleh AHM berdasarkan jumlah dan jenis bahan komponen kemudian
hasil rincian tersebut yang dijadikan patokan dalam pembelian bahan baku oleh
bagian purchasing. Bahan baku yang dipesan oleh bagian purchasing berdasarkan
pengamatan yang tetap (Periodic Review System). Dan terdapat selang waktu
(lead time) antara saat pemesanan sampai bahan baku tersebut dikirim ke bagian
gudang Inventory Raw Material perusahaan. Maka dari itu diperlukan sekali
adanya persediaan pengaman (safety stock) bahan komponen cover kvba yang
Alasan perusahaan menggunakan model P ini karena sesuai dengan kondisi dan
1. Data permintaan produk cover kvba dari bulan April 2006 – Maret 2008.
Adapun besarnya permintaan produk cover kvba tersebut dapat dilihat pada
2. Biaya Pemesanan
sebesar Rp.25.000,-
Biaya penyimpanan yang dikeluarkan oleh PT. Auto Cipta Casting dalam
12,5% per tahun dari harga bahan baku itu sendiri. Biaya- biaya
(pending order).
Tabel 4.3 Harga Beli dan Lead Time Bahan Komponen untuk Cover kvba
Lead time
Name of part Supplier Harga/ unit
dalam hari dalam bulan
Joint Drain Berdikari 5 0,25 Rp. 200,-
Gasket Breather NLT 5 0,25 Rp. 750,-
Separator
Screw Tap 4 × 8 NIKKO 5 0,25 Rp. 100,-
Plate Breather ICHP 14 0,7 Rp. 3300,-
Separator
Sumber : PT.ACC
6. Tingkat pelayanan (service level) di asumsikan sebesar 95 %, dengan
Berdasarkan tabel 4.2, maka data tersebut di plot dan dibuat dalam bentuk
grafik untuk masing-masing bahan komponen. Data time series pada tabel 4.2
akan ditampilkan dengan nilai aktual diletakkan pada sumbu tegak, dan periode
waktu pada sumbu datar, untuk melihat pola data permintaan bahan komponen
45000
40000
Permintaan (unit)
35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Periode (Bulan)
45000
40000
Permintaan (unit) 35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Periode (Bulan)
140000
120000
Permintaan (unit)
100000
80000
60000
40000
20000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Periode (Bulan)
45000
40000
Permintaan (unit) 35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Periode (Bulan)
B. Perhitungan Peramalan
Average with Linier Trend, Exponential Smoothing with Linier Trend, Double
QS3 sehingga didapat Peramalan permintaan untuk 6 bulan kedepan dan MAD
Setelah memplotkan data ke dalam bentuk grafik dari bahan komponen joint
drain, Gasket Breather Separator, Screw Tap MC 4×8, dan Plate Breather
sehingga didapat nilai parameter yang optimal. Dari perhitungan peramalan yang
Exponential Smoothing dapat dilihat pada tabel 4.5. Pada tabel tersebut
memperlihatkan hasil peramalan pada bulan April 2008 sampai September 2008.
Tabel 4.5 Perhitungan Ramalan Dari Metode Double Exponential Smoothing
Hasil Peramalan
Periode (t) Joint Gasket Breather Screw Tap MC Plate Breather
Drain Separator 4×8 Separator
April ‘08 30819,69 30819,69 92459,07 30819,69
Mei 30819,69 30819,69 92459,07 30819,69
Juni 30819,69 30819,69 92459,07 30819,69
Juli 30819,69 30819,69 92459,07 30819,69
Agustus 30819,69 30819,69 92459,07 30819,69
September ‘08 30819,69 30819,69 92459,07 30819,69
Total 184918,14 184918,14 554754,42 184918,14
Sumber : Hasil Pengolahan Data
C. Pengujian Statistika
Pengujian statistika ini dilakukan untuk data permintaan selama periode lead
time tiap bahan komponen cover kvba ( lihat lampiran C ) dengan menggunakan
bantuan program Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 11.5. tingkat
Smirnov).
sebagai berikut :
Joint Drain
N 24
Normal Parameters(a,b) Mean 7679.41
Std. Deviation 1062.291
Most Extreme Absolute
.171
Differences
Positive .117
Negative -.171
Kolmogorov-Smirnov Z .837
Asymp. Sig. (2-tailed) .485
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
c) α : 0,05
c) α : 0,05
c) α : 0,05
Dari pengujian di atas didapatkan juga standar deviasi untuk setiap bahan
Biaya Penyimpanan = 6,25 % dari harga beli per unit per 6 bulan
⎛ 6,25 ⎞
=⎜ ⎟ × 200 = Rp.12,5,-
⎝ 100 ⎠
hari kerja).
2 × Co 2 × Co
P= =
Ch × D i× C× D
2 × 100000
=
12,5 × 184918,14
= 0,29 per 6 bulan
= 1,74 bulan
SS = Z × d × P + L
= 1,65 × 1062,291 × 1,74 + 14
= 2473 unit
c) Target Level (Target Persediaan)
T = SS + D × (P + L)
= 2473 + 184918,14 × (1,74 + 14 )
= 370460 unit
I = [SS + 1 2 × (D × P) ]
I = [2473 + 1
2 × (184918,14 × 1,74) ]
= 163352 unit
Q= T−I
= 370460 - 163352
= 207108 unit
⎛n⎞ ⎡ ⎛1 ⎞⎤
Tc = A × C + ⎜ ⎟ × Co + ⎢SS + ⎜ × D × P ⎟ ⎥ × i × C
⎝ P⎠ ⎣ ⎝2 ⎠⎦
⎛ 6 ⎞ ⎡ ⎛1 ⎞⎤
= 184918,14 × 200 + ⎜ ⎟ × 100000 + ⎢ 2473 + ⎜ × 184918,14 × 1,74 ⎟ ⎥ × 12,5
⎝ 1,74 ⎠ ⎣ ⎝2 ⎠⎦
= 36983628 + 344827,5862 + 2041900
= Rp. 39.370.355,59
2. Perhitungan Pengendalian Persediaan Gasket Breather Separator
Biaya Penyimpanan = 6,25 % dari harga beli per unit per 6 bulan
⎛ 6,25 ⎞
=⎜ ⎟ × 750 = Rp. 46,875,-
⎝ 100 ⎠
hari kerja).
2 × Co 2 × Co
P= =
Ch × D i× C× D
2 × 100000
=
46,875 × 184918,14
= 0,15 per 6 bulan
= 0,9 bulan
SS = Z × d × P + L
= 1,65 × 1062,291 × 0,9 + 1
4
= 1880 unit
c) Target Level (Target Persediaan)
T = SS + D × (P + L)
= 1880 + 184918,14 × (0,9 + 14 )
= 214536 unit
I = [SS + 1
2 × (D × P)]
= [1880 + 1
2 × (184918,14 × 0,9)]
= 85093 unit
Q= T−I
= 214536 - 85093
= 129443 unit
⎛n⎞ ⎡ ⎛1 ⎞⎤
Tc = A × C + ⎜ ⎟ × Co + ⎢SS + ⎜ × D × P ⎟ ⎥ × i × C
⎝P⎠ ⎣ ⎝2 ⎠⎦
⎛ 6 ⎞ ⎡ ⎛1 ⎞⎤
= 184918,14 × 750 + ⎜ ⎟ × 100000 + ⎢1880 + ⎜ × 184918,14 × 0,9 ⎟ ⎥ × 46,875
⎝ 0,9 ⎠ ⎣ ⎝2 ⎠⎦
= 138688605 + 666666,667 + 3988734,375
= Rp. 143.344.006
3. Perhitungan Pengendalian Persediaan Screw Tap MC 4×8
Biaya Penyimpanan = 6,25 % dari harga beli per unit per 6 bulan
⎛ 6,25 ⎞
=⎜ ⎟ × 100 = Rp. 6,25,-
⎝ 100 ⎠
hari kerja).
2 × Co 2 × Co
P= =
Ch × D i× C× D
2 × 100000
=
6,25 × 554754,42
= 0,24 per 6 bulan
= 1,44 bulan
SS = Z × d × P + L
= 1,65 × 3186,874 × 1,44 + 1
4
= 6836 unit
c) Target Level (Target Persediaan)
T = SS + D × (P + L)
= 6836 + 554754.42 × (1,44 + 14 )
= 944371 unit
I = [SS + 1 2 × (D × P)]
= [6836 + 1 2 × (554754,42 × 1,44)]
= 406259 unit
Q= T−I
= 944371 - 406259
= 538112 unit
⎛n⎞ ⎡ ⎛1 ⎞⎤
Tc = A × C + ⎜ ⎟ × Co + ⎢SS + ⎜ × D × P ⎟ ⎥ × i × C
⎝P⎠ ⎣ ⎝2 ⎠⎦
⎛ 6 ⎞ ⎡ ⎛1 ⎞⎤
= 554754.42 × 100 + ⎜ ⎟ × 100000 + ⎢6836 + ⎜ × 554754,42 × 1,44 ⎟ ⎥ × 6,25
⎝ 1,44 ⎠ ⎣ ⎝2 ⎠⎦
= 55475442 + 416666,667 + 2539118,75
= Rp. 58.431.227,42
4. Perhitungan Pengendalian Persediaan Plate Breather Separator
Biaya Simpan ( Ch ) = 6,25 % dari harga beli per unit per 6 bulan
⎛ 6,25 ⎞
=⎜ ⎟ × 3300 = Rp. 206,25,-
⎝ 100 ⎠
2 × Co 2 × Co
P= =
Ch × D i× C× D
2 × 100000
=
206,25 × 184918,14
= 0,07 per 6 bulan
= 0,42 bulan
SS = Z × d × P + L
= 1,65 × 2974,415 × 0,42 + 107
= 5194 unit
c) Target Level (Target Persediaan)
T = SS + D × (P + L)
= 5194 + 184918,14 × (0,42 + 107 )
= 212302 unit
I = [SS + 1
2 × (D × P)]
= [5194 + 1
2 × (184918,14 × 0,42)]
= 44027 unit
Q= T−I
= 212302 - 44027
= 168275 unit
⎛n⎞ ⎡ ⎛1 ⎞⎤
Tc = A × C + ⎜ ⎟ × Co + ⎢SS + ⎜ × D × P ⎟ ⎥ × i × C
⎝P⎠ ⎣ ⎝2 ⎠⎦
⎛ 6 ⎞ ⎡ ⎛1 ⎞⎤
= 184918,14 × 3300 + ⎜ ⎟ × 100000 + ⎢5194 + ⎜ × 184918,14 × 0,42 ⎟ ⎥ × 206,25
⎝ 0,42 ⎠ ⎣ ⎝2 ⎠⎦
= 610229862 + 1428571,429 + 9080568,75
= Rp. 620.738.902,2
E. Perhitungan Pengendalian Persediaan bahan komponen untuk Cover
Mei 2008
Biaya Penyimpanan = 2,083 % dari harga beli per unit per 2 bulan
⎛ 2,083 ⎞
=⎜ ⎟ × 200 = Rp. 4,166,-
⎝ 100 ⎠
hari kerja).
2 × Co 2 × Co
P= =
Ch × D i× C× D
2 × 100000
=
4,166 × 61639,38
= 0,88 per 2 bulan
= 1,76 bulan
b) Persediaan Pengaman (Safety Stock)
SS = Z × d × P + L
= 1,65 × 1062,291 × 1,76 + 1
4
= 3523 unit
T = SS + D × (P + L)
= 3523 + 61639,38 × (1,76 + 14 )
= 127418 unit
I = [SS + 1 2 × (D × P) ]
I = [3523 + 1
2 × (61639,38 × 1,76)]
= 57766 unit
Q=T−I
= 127418 - 57766
= 69652 unit
⎛n⎞ ⎡ ⎛1 ⎞⎤
Tc = A × C + ⎜ ⎟ × Co + ⎢SS + ⎜ × D × P ⎟ ⎥ × i × C
⎝P⎠ ⎣ ⎝2 ⎠⎦
⎛ 2 ⎞ ⎡ ⎛1 ⎞⎤
= 61639,38 × 200 + ⎜ ⎟ × 100000 + ⎢3523 + ⎜ × 61639,38 × 1,76 ⎟ ⎥ × 4,166
⎝ 1,76 ⎠ ⎣ ⎝2 ⎠⎦
= 12327876 + 113636,36 + 240653,156
= Rp. 12.682.165,52
2. Perhitungan Pengendalian Persediaan Gasket Breather Separator
Separator untuk periode bulan April sampai dengan Mei 2008 yaitu :
Biaya Penyimpanan = 2,083 % dari harga beli per unit per 2 bulan
⎛ 2,083 ⎞
=⎜ ⎟ × 750 = Rp.15,625,-
⎝ 100 ⎠
hari kerja).
2 × Co 2 × Co
P= =
Ch × D i× C× D
2 × 100000
=
15,625 × 61639,38
= 0,45 per 2 bulan
= 0,91 bulan
SS = Z × d × P + L
= 1,65 × 1062,291 × 0,91 + 1
4
= 1888 unit
c) Target Level (Target Persediaan)
T = SS + D × (P + L)
= 1888 + 61639,38 × (0,91 + 14 )
= 73390 unit
I = [SS + 1 2 × (D × P) ]
I = [1888 + 1
2 × (61639,38 × 0,91)]
= 29934 unit
Q=T−I
= 73390 - 29934
= 43456 unit
⎛n⎞ ⎡ ⎛1 ⎞⎤
Tc = A × C + ⎜ ⎟ × Co + ⎢SS + ⎜ × D × P ⎟ ⎥ × i × C
⎝P⎠ ⎣ ⎝2 ⎠⎦
⎛ 2 ⎞ ⎡ ⎛1 ⎞⎤
= 61639,38 × 750 + ⎜ ⎟ × 100000 + ⎢1888 + ⎜ × 61639,38 × 0,91⎟ ⎥ × 15,625
⎝ 0,91 ⎠ ⎣ ⎝2 ⎠⎦
= 46229535 + 219780,2198 + 467718,75
= Rp. 46.917.033,97
3. Perhitungan Pengendalian Persediaan Screw Tap MC 4×8
Biaya Penyimpanan = 2,083 % dari harga beli per unit per 2 bulan
⎛ 2,083 ⎞
=⎜ ⎟ × 100 = Rp. 2,083,-
⎝ 100 ⎠
hari kerja).
2 × Co 2 × Co
P= =
Ch × D i×C× D
2 × 100000
=
2,083 × 184918,14
= 0,72 per 2 bulan
= 1,44 bulan
SS = Z × d × P + L
= 1,65 × 3186,874 × 1,44 + 1
4
= 6836 unit
c) Target Level (Target Persediaan)
T = SS + D × (P + L)
= 6836 + 184918,14 × (1,44 + 14 )
= 319348 unit
I = [SS + 1 2 × (D × P) ]
I = [6836 + 1
2 × (184918,14 × 1,44)]
= 139977 unit
Q= T−I
= 319348 - 139977
= 179371 unit
⎛n⎞ ⎡ ⎛1 ⎞⎤
Tc = A × C + ⎜ ⎟ × Co + ⎢SS + ⎜ × D × P ⎟ ⎥ × i × C
⎝ P⎠ ⎣ ⎝2 ⎠⎦
⎛ 2 ⎞ ⎡ ⎛1 ⎞⎤
= 184918,14 × 100 + ⎜ ⎟ × 100000 + ⎢6836 + ⎜ × 184918,14 × 1,44 ⎟ ⎥ × 2,083
⎝ 1,44 ⎠ ⎣ ⎝2 ⎠⎦
= 18491814 + 138888,89 + 291572,091
= Rp. 18.922.274,98
4. Perhitungan Pengendalian Persediaan Plate Breather Separator
Separator untuk periode bulan April sampai dengan Mei 2008 yaitu :
Biaya Penyimpanan = 2,083 % dari harga beli per unit per 2 bulan
⎛ 2,083 ⎞
=⎜ ⎟ × 3300 = Rp. 68,739,-
⎝ 100 ⎠
hari kerja).
2 × Co 2 × Co
P= =
Ch × D i× C× D
2 × 100000
=
68,739 × 61639,38
= 0,21 per 2 bulan
= 0,43 bulan
SS = Z × d × P + L
= 1,65 × 2974,415 × 0,43 + 107
= 5182 unit
c) Target Level (Target Persediaan)
T = SS + D × (P + L)
= 5182 + 61639,38 × (0,43 + 107 )
= 74834 unit
I = [SS + 1 2 × (D × P) ]
I = [5182 + 1
2 × (61639,38 × 0,43)]
= 23616 unit
Q=T−I
= 74834 - 23616
= 51218 unit
⎛n⎞ ⎡ ⎛1 ⎞⎤
Tc = A × C + ⎜ ⎟ × Co + ⎢SS + ⎜ × D × P ⎟ ⎥ × i × C
⎝P⎠ ⎣ ⎝2 ⎠⎦
⎛ 2 ⎞ ⎡ ⎛1 ⎞⎤
= 61639,38 × 3300 + ⎜ ⎟ × 100000 + ⎢5182 + ⎜ × 61639,38 × 0,43 ⎟ ⎥ × 68,739
⎝ 0,43 ⎠ ⎣ ⎝2 ⎠⎦
= 203409954 + 465116,2791 + 1623340
= Rp. 205.498.410,3
F. Perhitungan Pengendalian Persediaan bahan komponen untuk Cover
Biaya Penyimpanan = 2,083 % dari harga beli per unit per 2 bulan
⎛ 2,083 ⎞
=⎜ ⎟ × 200 = Rp. 4,166,-
⎝ 100 ⎠
Biaya Penyimpanan = 2,083 % dari harga beli per unit per 2 bulan
⎛ 2,083 ⎞
=⎜ ⎟ × 750 = Rp.15,625,-
⎝ 100 ⎠
Biaya Penyimpanan = 2,083 % dari harga beli per unit per 2 bulan
⎛ 2,083 ⎞
=⎜ ⎟ × 100 = Rp. 2,083,-
⎝ 100 ⎠
Biaya Penyimpanan = 2,083 % dari harga beli per unit per 2 bulan
⎛ 2,083 ⎞
=⎜ ⎟ × 3300 = Rp. 68,739,-
⎝ 100 ⎠
ANALISIS DATA
A. Analisis Peramalan
45000
40000
Permintaan (unit)
35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Periode (Bulan)
data permintaan ke dalam bentuk grafik untu masing-masing item produk, maka
yang terbaik dapat dilihat dari kesalahan peramalan terkecil. Hasil peramalan
P SS T I Q
Komponen TC
(bulan) (unit) (unit) (unit) (unit)
Joint Drain 1,74 2473 370460 163352 207108 Rp. 39.370.355,59
Gasket BS 0,9 1880 214536 85093 129443 Rp. 143.344.006
ST mc 4×8 1,44 6836 944371 406259 538112 Rp.58.431.227,42
Plate BS 0,42 5194 212302 44027 168275 Rp. 620.738.902,2
Sumber : Hasil Pengolahan Data
drain yaitu sebesar 184918,14 unit dengan metode P maka dapat ditentukan
permintaan selama lead time ditambah periode optimal pengamatan, hal ini
dilakukan karena persediaan tidak akan dipesan lagi sampai kedatangan
unit. Sehingga total biaya persediaan bahan komponen joint drain yang
permintaan selama lead time ditambah periode optimal pengamatan, hal ini
screw tap mc 4×8 yaitu sebesar 554754,42 unit dengan metode P maka dapat
permintaan selama lead time ditambah periode optimal pengamatan, hal ini
unit. Sehingga total biaya persediaan bahan komponen screw tap mc 4×8
plate breather separator yaitu sebesar 184918,14 unit dengan metode P maka
permintaan selama lead time ditambah periode optimal pengamatan, hal ini
Cover kvba
Pada suatu sistem pengendalian persediaan, yang menjadi tolak ukur suatu
metode dikatakan baik untuk dapat digunakan adalah salah satunya berdasarkan
kepada besarnya biaya persediaan yang dikeluarkan setiap bulannya. Untuk itulah
System) dapat diterapkan di PT. Auto Cipta Casting maka dapat dilihat dari
besarnya biaya persediaan per bulannya, karena semakin kecil total biaya
tersebut digunakan.
April sampai dengan Mei 2008 untuk pengadaan bahan komponen cover kvba
pada periode April sampai dengan Mei 2008 untuk pengadaan bahan komponen
(Periodic Review System) total biaya persediaan bahan komponen cover kvba
perusahaan.
Cipta Casting dapat menghemat total biaya persediaan bahan komponen yaitu
bahan komponen cover kvba untuk proses perakitan cover kvba dapat
diminimalkan. Ini terbukti dengan adanya efisiensi biaya sebesar Rp. 10.454.305,-
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
permintaan diperoleh untuk periode April 2008 sampai September 2008, sebagai
berikut :
bahan komponen cover kvba-nya yaitu joint drain, gasket breather separator,
screw tap mc 4×8 dan plate breather separator pada PT. Auto Cipta Casting adalah
sebagai berikut :
1. Hasil penjumlahan peramalan permintaan joint drain yang diperoleh
stock sebesar 2473 unit, target persediaan sebesar 370460 unit, kuantitas
yang diperoleh untuk periode 6 bulan ke depan yaitu bulan April 2008
stock sebesar 1880 unit, target persediaan sebesar 214536 unit, kuantitas
diperoleh untuk periode 6 bulan ke depan yaitu bulan April 2008 sampai
stock sebesar 6836 unit, target persediaan sebesar 937535 unit, kuantitas
diperoleh untuk periode 6 bulan ke depan yaitu bulan April 2008 sampai
stock sebesar 5194 unit, target persediaan sebesar 212302 unit, kuantitas
Setelah melakukan penelitian dari tahap awal hingga akhir, penulis ingin
1. Data – data yang akan digunakan dalam membuat suatu ramalan dan
yang maksimal.
adanya kerjasama yang erat dengan bagian-bagian yang terkait seperti bagian
produksi, bagian gudang, bagian perencanaan dan bagian keuangan agar barang
dapat selalu tersedia sesuai dengan permintaan dan memiliki total biaya
Indonesia, 2002
Fogarty, Donald W., Blackstone, John H., Hoffmann, Thomas R. Production &
Herjanto, Eddy. Manajemen Produksi dan Operasi, Jakarta: PT. Grasindo, 1999.
2001.
Malang, 2005.