Iloveyou 3000

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

Skenario 3

Seorang perempuan berusia 39 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan benjolan yang makin besar
di leher sejak 1 tahun yang lalu. Setelah pemeriksaan, dokter menjelaskan, benjolan itu merupakan
mekanisme fisiologis tubuh untuk mengatasi kondisi kekurangan yodium sehingga mengganggu
homeostasis. Dari anamnesis diketahui bahwa banyak tetangganya juga mengalami penyakit yang
serupa. Dokter memberi rujukan untuk pemeriksaan histopatologi. Dokter juga melakukan surveilans
untuk mengatasi masalah ini. Dan setelah beberapa hari berikutnya, terlihat dokter telah mengadakan
kegiatan promotif kesehatan untuk mencegah penyakit itu agar tidak tambah meluas.

Klasifikasi Istilah

1. Fisiologis :
- Fisiologi atau ilmu faal (dibaca fa-al) adalah salah satu dari cabang-cabang
biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan. Istilah "fisiologi" dipinjam
dari bahasa Belanda, physiologie, yang dibentuk dari dua kata Yunani Kuno:
φύσις, physis, berarti "asal-usul" atau "hakikat" dan λογία, logia, yang berarti "kajian".
Istilah "faal" diambil dari bahasa Arab, berarti "pertanda", "fungsi", "kerja". (WIKIPEDIA)
(dimas )
- Cabang biologi yang berkaitan dengan fungsi dan kegiatan kehidupan atau zat hidup (organ,
jaringan, atau sel); ilmu faal (KBBI) (amalia)
- Sebuah cabang biologi yang berhubungan dengan fungsi dan kegiatan kehidupan
atau materi hidup (seperti organ, jaringan, atau sel) serta fenomena fisika dan kimia
yang terlibat. (Erika)
2. Yodium
- Yodium (simbol kimia I, nomor atom 53) adalah unsur bukan logam yang termasuk
dalam golongan unsur kimia yang dikenal sebagai halogen. Pada manusia,
kekurangan atau kelebihan ion iodida dapat menyebabkan pembengkakan dan
gangguan fungsi kelenjar tiroid. (nisya)
3. Homeostatis
- Kemampuan sistem atau organisme untuk menyesuaikan dengan lingkungan
internal untuk mempertahankan keseimbangan yang stabil; seperti kemampuan
hewan berdarah panas untuk menjaga suhu konstan. (gamas)
- Homeostasis adalah pemeliharaan keseimbangan dalam suatu lingkungan internal
dalam menanggapi perubahan eksternal. Istilah ini berasal dari kata Yunani
“homeo”, yang berarti “sama”, dan “stasis”, yang berarti “stabil” (alvitra)
4. Histopatologi
- Histopatologi adalah cabang biologi yang mempelajari kondisi dan fungsi jaringan
dalam hubungannya dengan penyakit (arum)
- Histopatologi adalah prosedur yang melibatkan pemeriksaan jaringan utuh yang
diambil melalui biopsi atau operasi di bawah mikroskop (adella)
5. Surveilans
- Menurut WHO (2004), surveilans merupakan proses pengumpulan, pengolahan, analisis
dan interpretasi data secara sistemik dan terus menerus serta penyebaran informasi
kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan. (daffa)
- immreck (2005), pengertian surveilans kesehatan masyarakat merupakan proses
pengumpulan data kesehatan yang mencakup tidak saja pengumpulan informasi secara
sistematik, tetapi juga melibatkan analisis, interpretasi, penyebaran, dan penggunaan
informasi kesehatan. (inas)
- Depkes RI (2004a) adalah untuk pencegahan dan pengendalian penyakit dalam
masyarakat, sebagai upaya deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya kejadian luar
biasa (KLB), (harun)
6. Promotif
Pelayanan kesehatan promotif adalah suatu kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan
kegiatan bersifat promosi kesehatan. Sementara itu, pelayanan
kesehatan preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu
masalah kesehatan/penyakit. (dimas)
7. Anamnesis :
- Anamnesis adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan antara dokter sebagai
pemeriksa dan pasien yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang
penyakit yang diderita dan informasi lainnya yang berkaitan sehingga dapat
mengarahkan diagnosis penyakit pasien. (amalia )
Anamnesis adalah salah satu bagian pada liturgi Perjamuan Kudus atau Ekaristi
yang berisi penghadiran kembali peristiwa masa silam ke dalam masa kini
sedemikan rupa, sehingga umat yang merayakan Ekaristi dapat mengalami secara
nyata peristiwa masa silam tersebut. (Erika)

Rumusan Masalah :

1. Bagaimana Prosedur/ cara anamnesis yang baik? Alvet tanya


Yang perlu diperhatikan oleh dokter agar terjalin hubungan yang baik dengan
pasien saat anamnesis adalah : (nisya )
a. Menyiapkan Tempat dan Suasana,
b. Menyiapkan Penampilan Dokter,
c. Memeriksa kartu dan data pasien,
d. Mendorong pasien untuk menceritakan keluhannya,
e. Menggunakan bahasa atau istilah yang dapat dimengerti,
f. Membuat catatan,
g. Memperhatikan pasiennya, dan
h. Menggunakan metode yang sistematis
Cara anamnesis yang baik dan sesuai sistematis adalah : (gamas)
1. Mulai dengan identifikasi pasien
Identifikasi mulai dari nama, alamat, tanggal lahir, umur, pekerjaan, status
pernikahan.
2. Tanyakan keluhan utama pada saat pasien datang berobat
Keluhan yang disampaikan merupakan pernyataan singkat dari problem
pasien. Tanyakan juga pada pasien, mengapa ia datang ke dokter atau ke rumah
sakit.
3. Lakukanlah anamnesis untuk menggali riwayat penyakit sekarang.
Tanyakan beberapa pertanyaan berikut.
a. Kapan mulai terjangkit penyakit ini? (Onset Penyakit)
b. Berapa kali merasakan sakitnya? (Frekuensi serangan, dua kali, tiga kali
atau lebih)
c. Dihitung dari skala 1 - 10, pada tingkat berapa sakit yang dirasakan? (Sifat
Serangan, Kronis atau Akut atau Intermitten)
d. Berapa lama mengidap penyakit ini? (Durasi)
e. Rasa sakit yang dirasakan seperti apa? (Sifat)
f. Dimana letak sakitnya, Apakah disitu saja atau berpindah pindah? (Lokasi)
g. Bagaimana sampai bisa terkena penyakit tersebut? (Perjalanan Penyakit)
h. Apakah sudah pernah berobat di tempat lain? Apa hasil yang dirasakan
dari pengobatan tersebut? (Riwayat pengobatan sebelumnya)
i. Tanyakan juga mengenai adanya gangguan fisiologis yang lain, seperti
susah tidur, banyak keringat, dll. (Hubungan dengan fungsi fisiologis yang
lain)
j. Tanyakan juga mengenai akibat yang ditimbulkan dari penyakit tersebut,
seperti Apakah setelah mengidap penyakit ini anda dapat bekerja? (Akibat
yang timbul)
k. Tanyakan juga mengenai hal hal yang memperingan atau memperberat
keluhan. Contoh : Apakah pada saat duduk bapak merasakan sakit? (Faktor
yang mempengaruhi)
4. Lakukanlah anamnesis untuk menggali riwayat penyakit masa lalu
a. Tanyakan mengenai kemungkinan adanya riwayat penyakit
sebelumnya. Apakah pasien pernah mengalami gejala atau penyakit yang
sama atau keluhan yang mirip dengan yang sekarang.
b. Tanyakan juga mengenai kemungkinan riwayat penyakit yang
pernah diderita dengan melihat diagnosis banding penyakit yang sekarang.
c. Tanyakan juga mengenai kemungkinan pasien menderita penyakit
yang serius di masa lalu, Perhatikan kalau pasien pernah rawat inap di
Rumah Sakit, serta tindakan apa yang pernah dialami di Rumah Sakit.
d. Tanyakan juga mengenai alergi obat dan imunisasi sebelumnya.
5. Lakukanlah anamnesis untuk menggali riwayat kesehatan keluarga
a. Apakah ada anggota keluarga yang menderita sakit yang sama atau sakit
yang lainnya. Pertanyaan mengenai anggota keluarga ialah seputar sakit
yang diderita, penyebab kematian, usia, dimana tinggalnya, bagaimana
kehidupan mereka. Disini termasuk orangtua, kakek nenek, pasangan,
paman bibi, anak, cucu.
b. Beberapa penyakit dapat diturunkan oleh keluarga. Oleh karena itu
galilah kemungkinan adanya penyakit yang sama yang diderita oleh
anggota keluarga lain.
c. Beberapa penyakit menular dapat ditularkan dengan mudah kepada
pasien. Oleh karena itu tanyakan seberapa dekat atau sering bertemu dengan
anggota keluarga yang menderita penyakit tersebut.
6. Tanyakan mengenai kemungkinan adanya gangguan pada sistem tubuh
(Anamnesis Sistem) yang lain. Beberapa pertanyaan yang diajukan adalah:
a. Adakah Nyeri Kepala? Kejang? Demam? Lumpuh? (Berhubungan
dengan sistem syaraf)
b. Adakah gangguan makan/ nafsu makan? Mual? Muntah? Diare?
(Berhubungan dengan gastrointestinal)
c. Adakah gangguan kencing? (Berhubungan dengan sistem urogenital).
7. Memberikan Nasihat
Setelah memberikan anamnesis dan ditunjang dengan pemeriksaan fisik
serta penjelasan mengenai penyakit yang diderita pasien, Saatnya untuk dokter
memberikan nasehat. Tujuan memberikan nasihat adalah agar penyakit yang
diderita pasien sembuh, mendukung kesembuhan pasien, dan tidak menjadikan
penyakit tersebut lebih parah (Mencegah terjadinya keparahan). Beberapa hal
yang perlu diperhatikan, saat memberikan nasihat adalah:
a. Sikap harus tetap sama dengan anamnesis
b. Jagalah hubungan baik dengan pasien
c. Mulai memberi nasihat yang relevan dengan penyakit yang diderita. Berilah
nasihat dengan lafal dan isi yang jelas. Contoh: “Sebaiknya ibu mengurangi
kegiatan di luar rumah. Banyak istirahat di rumah saja, dan cobalah untuk
menambah jam tidur.”.
d. Gunakan bahasa yang sesuai dengan latar belakang serta usia pasien.
e. Penguasaan materi mengenai pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan
pencegahan tersier sangat diperlukan agar dalam memberikan nasihat dapat
ditangkap oleh pasien.
8. Melakukan Cross-check
Cross-check sangat diperlukan karena dengan adanya cross-check dokter
tidak salah dan keliru dalam menangkap pembicaraan pasien. Cross-check
dapat dilakukan dengan cara:
a. Lakukan Paraphrase. Ulanglah beberapa kalimat yang ditanyakan pasien.
Contoh: “Nyeri itu bagaikan tersengat listrik, begitu ya pak? Bisa diceritakan
lebih lanjut serangannya sejak kapan saja?”
b. Pengulangan dapat dilakukan dengan seluruh kalimat bila diperlukan,
terutama bila menghadapi stagnasi (diam terlalu lama). Contoh: “Tadi Bapak
mengatakan sangat menderita akhir-akhir ini, mau kerja susah, mau tidur
susah,dapat diceritakan lebih lanjut pak? Sejak kapan bapak merasakan hal
tersebut?”.
c. Dilakukan pada akhir anamnesis dengan memberikan ringkasan data yang
telah diungkap pasien. “Jadi ibu sudah menderita nyeri di kepala sejak dua
tahun yang lalu, kumat-kumatan, dan sudah pernah diobati sendiri… dst”.
9. Memberikan umpan balik/feedback
Selain mendapatkan data yang diperlukan, seorang dokter juga perlu umpan
balik dari pasiennya. Umpan balik diperlukan agar dokter tau apakah sang
pasien mengerti atau tidak mengenai informasi atau keterangan yang diberikan.
Cara mendapatkan umpan balik diantaranya sebagai berikut:
a. Bila dokter mengajukan pertanyaan dan respon pasien mengerutkan dahi
maka pasien tidak paham dengan pertanyaan sang dokter. Hal yang perlu
ditanyakan: “Apakah Bapak kurang jelas dengan pertanyaan saya?” Bila
jawabannya “Iya” cobalah bertanya kembali. Gunakan bahasa yang sederhana
dan singkat.
b. Setelah memberikan nasihat dan informasi, beri kesempatan pada pasien
untuk bertanya, adakah informasi atau nasihat yang kurang jelas?
c. Umpan balik dapat diberikan kepada pasien setelah anamnesis. Tanyakan
kepada pasien apakah ada hal-hal yang kurang jelas atau pertanyaan yang
kurang jelas.
10. Membuat Catatan
Sebuah catatan sangatlah penting, dikarenakan dengan membuat catatan
kita lebih mudah dalam mengingat wawancara yang telah dilakukan. Karena
kita tidak dapat mengingat semua wawancara yang telah dilakukan tanpa
catatan. Namun hal yang perlu diperhatikan dari membuat catatan ialah, kita
jangan sampai membuat jarak dengan pasien, tetaplah menjaga kontak mata
dengan pasien. Apabila pasien mengutarakan hal yang penting letakkan alat
tulis anda dan hentikan sementara kegiatan mencatat. Jelaskan pada pasien
bahwa tulisan yang dibuat adalah rekam medik yang berguna untuk perawatan
selanjutnya jika ada pasien yang terganggu dengan kegiatan mencatat anda.
2. Apa tujuan anamnesis? Arum tanya
Tujuan anamnesis adalah mengumpulkan semua informasi dasar mengenai sakit
pasien sehingga dapat dibuat diagnosis. Anamnesis lebih terkait dengan Illness,
sakit yang merupakan ekspresi penyakit seseorang. Pengalaman masa lalu,
Kepribadian, keluarga, pekerjaan, kebiasaan, dan keinginan dapat mempengaruhi
ekspresi sakit. Anamnesis juga dapat membantu dokter dalam menegakkan
diagnosa sementara terhadap penyakit yang diderita serta dapat menambah
hubungan baik antara dokter dan pasien (alvitra)
3. Apa hubungan umur dengan hasil anamnesis? (gamas Tanya)

Umur merupakan hal penting karena dapat digunakan untuk menentukan dosis obat. Juga dapat
digunakan untuk memperkirakan kemungkinan penyakit yang diderita. Beberapa penyakit khas
untuk penyakit tertentu, misalnya pasien dengan keluhan sesak yang berhubungan dengan
gangguan pernafasan, pada umur tua banyak disebabkan oleh PPOK, sedangkan pada umur muda
lebih dipikirkan bahwa penyebab penyakit adalah asma. (arum)

4. Apa keterkaitan homeostasis dengan gejala yang di alami oleh pasien? (nisya
Tanya)
Hampir semua penyakit merupakan kegagalan tubuh mempertahankan
homeostasis. Keberadaan seseorang di lingkungan sangat dingin tanpa pakaian dan
perlindungan dapat berakibat fatal jika tubuhnya gagal mempertahankan suhu
sehingga suhu inti tubuh turun. Hal ini disebabkan oleh terganggunya proses proses
(ensimatik) sel yang sangat bergantung kepada suhu tertentu. Contoh lain adalah,
kehilangan darah dalam jumlah yang kecil mungkin tidak fatal karena tubuh masih
mampu mengkompensasi kehilangan tersebut dengan cara meningkatkan tekanan
darah, mengarbsorpsi cairan di ginjal dan lain sebagainya. Tetapi bila kehilangan
darah terjadi dalam jumlah yang besar, upaya kompensasi tubuh mungkin tidak
memadai sehingga berakibat fatal. Tanggung jawab dokter dan paramedis adalah
untuk membantu mempertahankan homeostasis. Tanggung jawab ini jelas terlihat
di unit perawatan intensi untuk pasien pasien yang gawat. Berbagai indikator
homeostasis akan dipantau di unit intensif ini, seperti frekuensi denyut jantung,
tekanan darah, frekuensi pernafasan, suhu tubuh, kimia darah, dan masuk keluarnya
cairan tubuh. Tujuan unit ini adalah untuk mengambil alih fungsi homeostasis yang
tidak dapat dilaksanakan oleh pasien yang sedang sakit parah sehingga tidak
mampu melakukan prses homeostasis sendiri (adella)

5. Apa saja yang dapat dilakukan untuk menjaga homeostasis tubuh? (Erika
Tanya)
Yang dapat dilakukan untuk menjaga homeostasis adalah :
a. Menjaga fungsi normal tubuh dengan cara olahraga,
b. Menjaga pola makan yang sehat,
c. Menghindari makanan yang dapat mengganggu fungsi tubuh,
d. Menjaga dari asap rokok dan miras,
e. Membiasakan Pola Hidup Sehat,
f. Mempertahankan kadar-kadar Cairan Ekstra Seluler (CES)
g. Meminum air putih 8 gelas per Hari (daffa)

6. Apa saja macam-macam penularan penyakit? (lia Tanya)

Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan atau berpindah dari orang yang
sakit ke orang yang sehat atau belum terkena penyakit menular tersebut. Penularan
penyakit tersebut dapat terjadi baik melalui perantara maupun secara langsung.( Innas),

1. Media Langsung dari Orang ke Orang (Permukaan Kulit)

Jenis Penyakit yang ditularkan antara lain: penyakit kelamin, rabies, trakoma, skabies, erisipelas,
antraks, das-gangren, infeksi luka aerobik, penyakit pada kaki dan mulut.

Pada penyakit kelamin seperti GO, sifiis, dan HIV, agen penyakit ditularkan langsung dan seorang
yang infeksius ke orang lain melalui hubungan intim.

2. Melalui Media Udara Penyakit


Penyakit yang dapat ditularkan dan menyebar secara langsung maupun tidak langsung melalui
udara pernapasan disebut sebagai air borne disease. Jenis Penyakit yang ditularkan antara lain:
TBC Paru, varicella, difteri, influenza, variola, morbili g, meningitis, demam skarlet,
mumps, rubella, pertussis Cara pencegahan penularan penyakit antara lain memakai masker,
menjauhi kontak serta mengobati penderita TBC yang sputum BTA-nya positif.

3. Melalui Media Air

Penyakit dapat menular dan menyebar secara langsung maupun tidak langsung melalui air.
Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air disebut sebagai water borne disease atau water
related disease.
Penyakit yang berhubungan dengan air, dapat dibagi dalam empat kelompok menurut cara
penularannya:

a. Water borne mechanisme Kuman patogen yang berada dalam air dapat menyebabkan penyakit
pada manusia, ditularkan melalui mulut atau sistem pencernaan. Contoh: kolera, tifoid, hepatitis
virus, disentri basiler dan poliomielitis.
b. Water washed mechanisme jenis penyakit water washed mechanism yang berkaitan dengan
kebersihan individu dan umum dapat berupa:

 Infeksi melalui alat pencernaan, seperti diare pada anak-anak. nfeksi melalui kulit dan mata,
seperti skabies dan trakoma. c. Penyakit melalui gigitan binatang pengerat, seperti
Ieptospirosis.

 Water based mechanisme jenis penyakit dengan agen penyakit yang menjalani sebagian siklus
hidupnya di dalam tubuh vektor atau sebagai pejamu intermediate yang hidup di dalam air.
Contoh: skistosomiasis, Dracunculus medinensis.

c..Water related insect vector mechanisme Jenis penyakit yang ditularkan melalui gigitan serangga
yang berkembang biak di dalam air. Contoh: filariasis, dengue, malaria, demam kuning (yellow
fever).
7. Apa saja strategi promkes? (dimas Tanya)
(harun)

Menurut WHO dalam Notoatmodjo (2007: 23), promosi kesehatan adalah proses untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Hal
ini berarti bahwa promosi kesehatan tidak hanya mengaitkan diri pada peningkatan pengetahuan,
sikap, dan praktik kesehatan saja, tetapi juga meningkatkan atau memperbaiki lingkungan (baik
fisik maupun nonfisik) dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka. Dalam hal
ini, promosi kesehatan bukan hanya penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja, tapi juga disertai upaya-upaya memfasilitasi
perubahan perilaku.

Strategi promosi kesehatan menurut WHO:

Advokasi Kesehatan

Upaya pendekatan kepada pimpinan atau pengambil keputusan agar dapat memberikan dukungan
kemudahan atau semacamnya dalam upaya pembangunan kesehatan.

Bina Suasana

Upaya yang dilakukan agar situasi yang kondusif(mendukung) untuk menunjang pembangunan
kesehatan sehingga masyarakat terdorng untuk melakukan program yang terlah disosialisasikan.

Gerakan Masyarakat

Upaya untuk mendirikan individu/kelompok agar berkembang kesehatan dan kemauannya di


bidang kesehatan secara produktif.

Jenis Metode Promosi Kesehatan

Metode Promosi Kesehatan dapat digolongkan berdasarkan Teknik Komunikasi, Sasaran


yangndicapai dan Indera penerima dari sasaran promosi.

1. Berdasarkan Teknik Komunikasi

a. Metode penyuluhan langsung.

Dalam hal ini para penyuluh langsung berhadapan atau bertatap muka dengan
sasaran. Termasuk di sini antara lain : kunjungan rumah, pertemuan diskusi (FGD),

pertemuan di balai desa, pertemuan di Posyandu, dll.

b. Metode yang tidak langsung.

Dalam hal ini para penyuluh tidak langsung berhadapan

secara tatap muka dengan sasaran, tetapi ia menyampaikan pesannya dengan

perantara (media). Umpamanya publikasi dalam bentuk media cetak, melalui

pertunjukan film, dsb

2. Berdasarkan Jumlah Sasaran Yang Dicapai

a. Pendekatan PERORANGAN

Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung

dengan sasaran secara perorangan, antara lain : kunjungan rumah, hubungan

telepon, dan lain-lain

b. Pendekatan KELOMPOK

Dalam pendekatan ini petugas promosi berhubungan dengan sekolompok sasaran.

Beberapa metode penyuluhan yang masuk dalam ketegori ini antara lain :

Pertemuan, Demostrasi, Diskusi kelompok, Pertemuan FGD, dan lain-lain

c. Pendekatan MASAL

Petugas Promosi Kesehatan menyampaikan pesannya secara sekaligus kepada

sasaran yang jumlahnya banyak. Beberapa metode yang masuk dalam golongan ini

adalah : Pertemuan umum, pertunjukan kesenian, Penyebaran tulisan/poster/media

cetak lainnya, Pemutaran film, dll


3. Berdasarkan Indera Penerima

a. Metode MELIHAT/MEMPERHATIKAN.

Dalam hal ini pesan diterima sasaran melalui

indera penglihatan, seperti : Penempelan Poster, Pemasangan Gambar/Photo,

Pemasangan Koran dinding, Pemutaran Film

b. Metode PENDENGARAN.

Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran melalui indera

pendengar, umpamanya : Penyuluhan lewat radio, Pidato, Ceramah, dll

c. Metode “KOMBINASI”.

Dalam hal ini termasuk : Demonstrasi cara (dilihat, didengar,

dicium, diraba dan dicoba)

Learning objektif
1.Homeostasis adella
2. Patologi, Disease dan Illnes daffa

3. Histologi dasar inas

4. Tatalaksana wabah. (harun)

5. Surveilans epidemiologi. (dimas)

6. Promkes gaya hidup. (lia)

Anda mungkin juga menyukai