Anda di halaman 1dari 5

Cara Mengatasi Munculnya Perilaku Buruk dalam Bekerja

Mengatasi munculnya perilaku buruk dalam bekerja merupakan upaya untuk


meningkatkan kinerja para pekerja agar hasil kerja menjadi maksimal, perilaku
buruk dapat diatasi dengan beberapa cara berikut ini:
1. Menjalin komunikasi yang baik antar pekerja agar tidak terjadi kesalah pahaman
atau miss komunikasi
2. Beradaptasi dan bertindak secara cerdas untuk menghindari konflik di tempat
kerja.
3. Saling menghormati antar pekerja untuk menghindari konflik di tempat kerja
4. Menumbuhkan rasa persaudaraan seperti Mengobrol dengan ramah, mengajak
orang lain mengobrol di luar topik pekerjaan ketika jam istirahat atau berinteraksi
sepulang kerja untuk sekedar bersenang-senang sejenak.
5. Lebih berhati – hati dalam berucap dan merespon ucapan pekerja lain agar tidak
membawanya ke titik tekannya yang dapat membuatnya bereaksi dan memulai
konflik.

Aturan bekerja pada tempat terbatas


Berdasar pada Undang-undang No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, setiap aktifitas pekerjaan mewajibkan untuk melakukan perlindungan
terhadap keselamatan kerja bagi pekerja, orang lain dan sumber-sumber produksi. Langkah-
langkah penerapan, pembinaan dan evaluasi terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja
harus dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hasil kerja dan unsur
Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap pekerja, peralatan kerja dan lingkungan kerja.
Aktifitas atau pekerjaan dalam ruang terbatas adalah salah satu
aktifitas yang mengandung potensi bahaya sehingga sangat dibutuhkan penerapan program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk menjamin keselamatan dan kesehatan bagi pekerja.
1. Definisi Ruang Terbatas ( Confined Space )
Menurut Ir. Amri AK, ruang terbatas ( confined space ) adalah ruangan yang mempunyai
karakter-karakter sebagai berikut:
 Konstruksi ruangan yang mencukupi untuk seseorang memasukinya dan melakukan
pekerjaan di dalamnya,
 Berakses keluar masuk terbatas,
 Tidak dirancang untuk ruang kerja dan pekerjaan terus menerus.
Contoh-contoh ruang terbatas tersebut diantaranya adalah:
 Tanki penyimpanan air, bahan bakar atau tanki bahan-bahan kimia,
 Bunker,
 Terowongan,
 Sumur air konvensional,
 Saluran pembuangan, selokan, septic tank atau saluran limbah,
 Silo ( gudang penyimpanan bahan-bahan tertentu ),
 Container dan lain sebagainya.
Jenis aktifitas yang dapat menyebabkan seseorang masuk ke dalam ruang terbatas,
diantaranya:
 Perawatan atau pembersihan,
 Pemeriksaan,
 Pekerjaan panas ( pengelasan, penggerindaan, pemotongan ),
 Perbaikan atau pemasangan peralatan,
 Proses pertolongan pada korban di dalam ruang terbatas.
Faktor bahaya yang mungkin ditimbulkan pada ruang terbatas, diantaranya:
1. Faktor Fisik:
 Bahaya mekanik : adanya mesin-mesin atau perangkat-perangkat mekanik yang
berputar, penempatan benda-benda atau peralatan-peralatan kerja,
 Bahaya elektrik : adanya sumber listrik yang tidak terisolasi dengan baik,
 Bahaya berkaitan dengan konstruksi ruangan : ruang bersekat-sekat / berliku-liku,
ruangan basah / licin, adanya benda-benda tajam, kontruksi rapuh,
 Bahaya kondisi ruangan : suhu yang ekstrim, kebisingan dan terbatasnya penerangan
1. Faktor Kimia :
 Gas beracun, misalnya : H2S, SO2,
 Kondisi oksigen yang tidak normal,
 Bau karena bahan-bahan kimia yang menyengat,
 Gas yang dapat terbakar ( flammable gas ),
 Paparan zat kimia berbahaya pada fisik manusia.
Berdasarkan bahaya-bahaya tersebut diatas, di ketahui bahwa ruang terbatas berpotensi
menimbulkan kecelakaan dan kerugian pada pekerja, alat kerja atau lingkungan. Akibat dari
bahaya atau kecelakaan kerja yang mungkin terjadi di dalam ruang terbatas, diantaranya:
 Luka karena terkena putaran mekanik,
 Benturan benda atau alat,
 Tersengat arus listrik,
 Terpeleset, terjatuh, tersayat benda atau dinding yang tajam,
 Terpapar suhu udara yang sangat panas,
 Iritasi, pingsan atau meninggal karena terpapar gas beracun,
 Lemas, pingsan atau meninggal karena kekurangan oksigen,
 Kebakaran,
 Iritasi kulit karena terpapar zat kimia tertentu.
Klasifikasi bahaya dalam ruang terbatas dibedakan menjadi 3 klasifikasi, yaitu:
 Ruang terbatas dengan kondisi tidak berbahaya, adalah suatu ruang yang
dikategorikan sebagai ruang terbatas tetapi tidak mengandung potensi bahaya.
Contoh: adalah suatu lubang galian tanah dengan ketinggian tidak lebih dari 1,5 meter
dengan tidak adanya penghalang antara lubang dengan udara luar dan memungkinkan
seseorang dapat keluar dari lubang dengan mudah. Kondisi tersebut tidak membahayakan
pekerja karena kondisi udara tidak membahayakan seseorang dan tidak berpotensi pada
bahaya lain.
 Ruang terbatas dengan kondisi bahaya yang dapat dikurangi atau dihilangkan, adalah
kondisi suatu ruang terbatas dengan potensi bahaya tetapi dengan tindakan-tindakan
tertentu, potensi bahaya tersebut dapat diminimalisir atau dihilangkan.
Contoh:
 Ruang terbatas dengan potensi bahaya putaran mekanikal agitator, potensi bahaya
putaran agitator tersebut dapat dihilangkan dengan mematikan electric motor dan
memasang Lock Out Tag Out pada sakelar,
 Potensi bahaya adanya gas yang dapat terbakar dapat dikurangi atau dihilangkan
dengan melakukan flushing dengan air atau purging dengan nitrogen,
 Adanya bau yang menyengat dapat dikurangi dengan melakukan sirkulasi udara
dengan pompa hisap udara atau dengan blower,
 Ruang terbatas dengan kondisi bahaya tidak dapat dihilangkan, adalah kondisi ruang
terbatas dengan potensi bahaya tidak dapat dihilangkan sama sekali, sehingga ketika
suatu pekerjaan harus dilakukan di dalamnya, pekerja harus dilengkapi dengan
peralatan keselamatan kerja khusus.
Kriteria Kesehatan
Mengingat keadaan dalam ruang terbatas tidak sama dalam soal kontruksi ruang dan
memiliki kandungan potensi bahaya, maka kriteria kesehatan harus ditetapkan untuk
menanggung pekerja sehat selama atau setelah masuk ruang terbatas itu. Didalam
ruang terbatas sangat mungkin terjadinya dampak dengan cara fisik ataupun psikis,
karena ruang yang sempit, pengap, gelap atau aspek bahaya lain.
Pada dasarnya, pekerja yang akan bekerja didalam ruang terbatas harus dalam
keadaan sehat, dengan tidak memiliki kisah penyakit-penyakit seperti berikut :
 epilepsi,
 penyakit jantung atau masalah jantung
 asma atau bronchitis,
 masalah mental,
 trauma pada ruang sempit,
 masalah pendengaran atau penglihatan permanen,
 masalah sakit tulang belakang,
 penyakit-penyakit lain yang bisa membahayakan bila di dalam ruang terbatas.
Prosedur masuk ruang terbatas
Pada umumnya, prosedur yang perlu dilakukan untuk masuk/bekerja didalam ruang
terbatas, salah satunya :
1. Melakukan identifikasi kontruksi dan keadaan ruang terbatas itu dan potensi bahaya
yang mungkin diakibatkan, apakah termasuk ruang terbatas dengan ijin khusus atau
dapat dilakukan tanpa ada ijin khusus. Menyiapkan perijinan khusus untuk ruang
terbatas dengan ijin khusus.
Ijin kerja, yang berisi beberapa hal seperti berikut :
- Tanggal, tempat, waktu dan nama atau kode ruang terbatas,
- Maksud masuk ruang terbatas dan bahaya didalam ruang terbatas,
- Periode waktu berlakunya ijin kerja,

2. Meyakinkan type pekerjaan, jumlah personel yang diperlukan, waktu pekerjaan dan
perlengkapan kerja,
3. Melakukan uji keadaan gas, dengan ketetapan seperti berikut :
 Kandungan oksigen dengan keadaan pada 19, 5 persen sampai optimal 23, 5 persen,
 Uji kandungan gas beracun (misalnya : H2S),
 Uji kandungan gas yang bisa terbakar terbakar, optimal 10 persen dari nilai Lower
Explosive Limit (LEL),
 Dan type gas beresiko lain (misalnya CO),
4. Menyiapkan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai sama keperluan,
salah satunya :
- Perlengkapan pengujian keadaan gas yang sudah terkalibrasi,
- Alat pelindung diri (APD) yang bersesuaian,
- Perlengkapan komunikasi,
- Penerangan listrik dengan spesifikasi tertentu,
- Perlengkapan bantu untuk akses keluar masuk pekerja dengan aman, misalnya
tangga,
- Perlengkapan penyelamatan kondisi darurat, misalnya body harness, life line rope
dan trimpot,
- Perlengkapan bantu pernapasan, misalnya air purifiying sistem, breathing apparatus
atau suplai air breathing apparatus,
5. Melakukan system isolasi, yakni sistem menonfungsikan dan mengunci peluang
ada pelepasan energi atau material, salah satunya :
- Mengunci dan menandai (locking and tagging) semua perlengkapan listrik dan
sumber aliran listrik,
- Menonfungsikan perlengkapan pneumatik dan hidrolik yang berhubungan dengan
ruang terbatas itu,
- Mengambil keputusan (disconnect) semua perlengkapan mekanik,
- Tutup aliran air yang masuk kedalam ruang terbatas,
- Mengunci dan menandai semua valve yang berhubungan dengan ruang terbatas.
6. Menempatkan rambu-rambu untuk menghindari ada ketidaksengajaan seorang
bertindak tidak aman, misalnya : menjatuhkan benda, masuk ruang tanpa ada berniat.

https://www.kompasiana.com/ekagunadi/58be77ce4323bda1041076b4/keselamatan-kerja-di-area-
terbatas?page=all

https://www.proxsisgroup.com/pengetahuan-umum-tentang-ruang-terbatas-confined-space/

Anda mungkin juga menyukai