LABORATORIUM BAHAN

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MERCU BUANA
Jl. Meruya selatan No.1, kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021)5840816
Subjek : BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT No. Form : F-B3.B
Metode : ASTM C-127-68, SNI 03-1969-1990, & SNI 03- Kelompok : 4
1970-1990

BAB III
BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT KASAR & HALUS
(ASTM C-127-68)
(SNI – 1969 – 2008)
3.1.MAKSUD DAN TUJUAN
3.1.1. Maksud dari praktikum ini untuk mengetahui berat jenis dan penyerapan air yang
dapat diserap agregat kasar dan halus, yang dihitung terhadap berat kering.
3.1.2. Tujuan praktikum ini adalah untuk memperoleh angka persentase dari berat jenis
dan penyerapan agregat kasar dan halus.

3.2. DASAR TEORI

Berat jenis merupakan nilai perbandingan antara massa dan volume dari bahan yang
kita uji. Sedangkan penyerapan berarti tingkat atau kemampuan suatu bahan untuk
menyerap air. Jumlah rongga atau pori yang didapat pada agregat disebut porositas.
Menurut SNI 03-1969-1990 tentang berat jenis penyerapan agregat kasar maks 3%,
sedangkan SNI 03-1970-1990 menjelaskan berat jenis halus maks 2,5% dan
penyerapan agregat maks 3%.

1. Berat jenis kering (bulk spesific grafity) adalah perbandingan antara berat jenis kering
agregat dan volumenya yaitu volume dimensional agregat kasar.
2. Berat jenis kering permukaan (SSD) yaitu perbandingan antara berat agregat kering
permukaan jenuh dengan air suling yang beratnya sama dengan agregat dalam keadaan
jenuh.
3. Berat Jenis semu adalah perbandingan antara berat agregat kering dengan berat air akan
tetapi yang diperhitungkan adalah volume partikel dan bagian yang diresapi air pada
suhu tertentu.
4. Penyerapan adalah prosentase berat air yang diserap pori-pori terhadap berat agregat
kering.

KELOMPOK 4 1
 LABORATORIUM BAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Jl. Meruya selatan No.1, kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021)5840816
Subjek : BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT No. Form : F-B3.B
Metode : ASTM C-127-68, SNI 03-1969-1990, & SNI 03- Kelompok : 4
1970-1990

3.3. WAKTU PELAKSANAAN

Hari/tanggal : Jumat, 27 september 2019
Waktu : 13.30 s/d selesai.
Tempat : Laboratorium bahan bangunan
Asisten : - Atifa Nuraini
- Ayu Namira Fabiani

3.4. ALAT DAN BAHAN

3.4.1. ALAT
1. Ember berisi air 2. Timbangan

Gambar 3.4.1.1 (ember air) Gambar 3.4.1.2. (timbangan)

3. Oven 4. Keranjang besi

Gambar 3..4.1.3. (oven) Gambar 3.4.1.4 (keranjang besi)

KELOMPOK 4 2
 LABORATORIUM BAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Jl. Meruya selatan No.1, kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021)5840816
Subjek : BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT No. Form : F-B3.B
Metode : ASTM C-127-68, SNI 03-1969-1990, & SNI 03- Kelompok : 4
1970-1990

5. Kain 6. Piknometer

Gambar 3.4.1.5. (kain) Gambar 3.4.1.6 (piknometer)

7. Talam 8. Cetakan baja dan batang penumbuk

Gambar 3.4.1.7 (talam) Gambar 3.4.1.8 (cetakan baja dan batang penumbuk)

KELOMPOK 4 3
 LABORATORIUM BAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Jl. Meruya selatan No.1, kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021)5840816
Subjek : BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT No. Form : F-B3.B
Metode : ASTM C-127-68, SNI 03-1969-1990, & SNI 03- Kelompok : 4
1970-1990

3.4.2. BAHAN
1. Agregat Kasar

Gambar 3.4.2.1 (agregat kasar)

2. Agregat Halus

Gambar 3.4.2.2 (agregat halus)

3.6. PEMBUATAN SAMPEL AGREGAT KASAR

3.6.1. Ambil agregat kasar dan timbang dengan talam.

KELOMPOK 4 4
 LABORATORIUM BAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Jl. Meruya selatan No.1, kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021)5840816
Subjek : BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT No. Form : F-B3.B
Metode : ASTM C-127-68, SNI 03-1969-1990, & SNI 03- Kelompok : 4
1970-1990

3.6.2.Cuci sampai bersih.

3.6.3. Di oven selama 24 jam dengan suhu 110℃.

3.7. LANGKAH KERJA AGREGAT KASAR

3.6.1. Ambil 5000gr dari yang telah di oven (Bk) untuk di rendam selama 24 jam.

KELOMPOK 4 5
 LABORATORIUM BAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Jl. Meruya selatan No.1, kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021)5840816
Subjek : BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT No. Form : F-B3.B
Metode : ASTM C-127-68, SNI 03-1969-1990, & SNI 03- Kelompok : 4
1970-1990

3.6.2. Setelah direndam, angkat agregat kasarnya dan dikeringkan dengan menggunakan
kain.

3.7.2. Mengeringkan dengan kain benda uji dengan kain penyerap sampai selaput air pada
permukaan agregat hilang (agregat ini dinyatakan dalam kondisi jenuh permukaan
kering SSD)

3.7.3. Menimbang benda uji dalam keadaan jenuh permukaan kering (Bj)

KELOMPOK 4 6
 LABORATORIUM BAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Jl. Meruya selatan No.1, kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021)5840816
Subjek : BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT No. Form : F-B3.B
Metode : ASTM C-127-68, SNI 03-1969-1990, & SNI 03- Kelompok : 4
1970-1990

3.7.4. Menimbang berat benda uji dan keranjang dalam air (Ba).

3.8. PEMBUATAN SAMPEL AGREGAT HALUS

3.8.1. Ambil agregat halus (sampelnya).

3.8.2. Dimasukan ke dalam sieve shaker untuk diambil yang hanya lolos no.4 dan
tertahan di no.200

KELOMPOK 4 7
 LABORATORIUM BAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Jl. Meruya selatan No.1, kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021)5840816
Subjek : BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT No. Form : F-B3.B
Metode : ASTM C-127-68, SNI 03-1969-1990, & SNI 03- Kelompok : 4
1970-1990

3.8.3. Dicuci sampai bersih

3.8.4. Direndam air selam 24 jam.

3.8.5. Angkat dari rendaman lalu sebelum dipakai untuk praktikum dijemur selama 1 jam
atau lebih.

KELOMPOK 4 8
 LABORATORIUM BAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Jl. Meruya selatan No.1, kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021)5840816
Subjek : BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT No. Form : F-B3.B
Metode : ASTM C-127-68, SNI 03-1969-1990, & SNI 03- Kelompok : 4
1970-1990

3.9. LANGKAH KERJA AGREGAT HALUS

3.9.1. Periksa keadaan kering permukaan jenuh dengan mengisikan benda uji kedalam
cetakan kerucut baja (cone), masukkan benda uji kedalam cetakan.

3.9.2. Kemudian padatkan dengan penumbuk sebanyak 25 kali untuk setiap lapisan lalu
buat menjadi 3 lapisan di dalam kerucut, kemudian angkat kerucut terpancung
(cone) dengan cara taruh sepertiga agregat halus lalu ditumbuk sebanyak 25 kali dan
dilanjutkan dengan menambah lagi sepertiga agregat halus sebanyak 25 kali dan
terakhir tambah lagi sepertiga agregat halus dan tumbuk lagi sebayak 25 kali untuk
lapisan terakhir. Keadaan kering permukaan jenuh tercapai bila benda penguji
runtuh pada bagian atasnya saja.

KELOMPOK 4 9
 LABORATORIUM BAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Jl. Meruya selatan No.1, kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021)5840816
Subjek : BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT No. Form : F-B3.B
Metode : ASTM C-127-68, SNI 03-1969-1990, & SNI 03- Kelompok : 4
1970-1990

3.9.3. Timbang berat piknometer

3.9.4. Setelah itu tambahkan air hinggga mencapai 90% isi piknometer tersebut lalu
timbang beratnya, kemudian buang airnya

3.9.5. Masukkan 500 gram agregat halus dalam kondisi SSD kedalam piknometer
kemudian tambahkan air hingga 90%, kemudian goyangkan piknometer sampai
gelembung udara menghilang

KELOMPOK 4 10
 LABORATORIUM BAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Jl. Meruya selatan No.1, kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021)5840816
Subjek : BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT No. Form : F-B3.B
Metode : ASTM C-127-68, SNI 03-1969-1990, & SNI 03- Kelompok : 4
1970-1990

3.9.6. Timbang piknometer berisi air dan benda uji

3.9.7. Timbang berat talam

3.9.8. Keluarkan benda uji kemudian masukan kedalam wadah talam lalu keringkan dalam
oven dengan suhu (110 ± 5)°C selama 24 jam.

KELOMPOK 4 11
 LABORATORIUM BAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Jl. Meruya selatan No.1, kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021)5840816
Subjek : BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT No. Form : F-B3.B
Metode : ASTM C-127-68, SNI 03-1969-1990, & SNI 03- Kelompok : 4
1970-1990

3.9.9. Setelah 24 jam keluarkan benda uji dari oven, kemudian timbang benda uji tersebut
lalu catat.

3.10. PERHITUNGAN
3.10.1. PERHITUNGAN AGREGAT KASAR
𝐵𝑘
3.10.1.1. Berat jenis kering (bulk spesific grafity) = 𝐵𝑗−𝐵𝑎

𝐵𝑗
3.10.1.2. Berat jenis kering permukaan (SSD) = 𝐵𝑗− 𝐵𝑎

𝐵𝑘
3.10.1.3. Berat Jenis semu = 𝐵𝑘−𝐵𝑎
𝐵𝑗−𝐵𝑘
3.10.1.4. Penyerapan = x 100%
𝐵𝑘

Dimana :
Bk = berat benda uji kering setelah dioven (gr)
Bj = berat benda uji kering permukaan jenuh (gr)
Ba = Berat benda uji kering permukaan jenuh dalam air (gr)

3.10.2. PERHITUNGAN AGREGAT HALUS

𝐵𝑘
3.10.2.1. Berat jenis kering (bulk spesific grafity) = 𝐵+𝐵𝑗−𝐵𝑡

𝐵𝑗
3.10.2.2. Berat jenis kering permukaan (SSD) = 𝐵+ 𝐵𝐽−𝐵𝑡

𝐵𝑘
3.10.2.3. Berat Jenis semu (apparent specific gravity) = 𝐵+𝐵𝑘− 𝐵𝑡

KELOMPOK 4 12
 LABORATORIUM BAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Jl. Meruya selatan No.1, kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021)5840816
Subjek : BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT No. Form : F-B3.B
Metode : ASTM C-127-68, SNI 03-1969-1990, & SNI 03- Kelompok : 4
1970-1990

𝐵𝑗−𝐵𝑘
3.10.2.4. Penyerapan = x 100%
𝐵𝑘

dimana :
Bk = berat benda uji kering setelah dioven (gr)
Bj = berat benda uji kering permukaan jenuh (gr)
B = Berat Piknometer berisi air (gr)
Bt = Berat piknometer berisi benda uji dan air (gr)

3.11. TABEL DATA

3.11.1. AGREGAT KASAR
No. Uraian Benda Uji

1 Berat Talam 199,5 gr

2 Berat Keranjang dalam Air 484,35 gr
3 Agregat Kering Permukaan Jenuh SSD (Bj) 5447,5 gr
4 Agregat Kering Permukaan Jenuh dalam Air (Ba) 3264 gr
5 Agregat kering oven (Bk) 5000 gr

KELOMPOK 4 13
 LABORATORIUM BAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Jl. Meruya selatan No.1, kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021)5840816
Subjek : BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT No. Form : F-B3.B
Metode : ASTM C-127-68, SNI 03-1969-1990, & SNI 03- Kelompok : 4
1970-1990

3.11.2. AGREGAT HALUS

No. Uraian Benda Uji

1 Berat Talam 152 gr

2 Berat Piknometer 222 gr

3 Berat Benda Uji Dalam Kondisi Kering Permukaan Jenuh 500 gr

(SSD)
4 Berat Piknometer + Benda Uji + Air 1016 gr

5 Berat Piknometer + Air 718gr

6 Berat Talam + Air 472 gr

3.12. PENGOLAHAN DATA

3.12.1. AGREGAT KASAR
𝐵𝑘
3.12.1.1. Berat jenis kering (bulk spesific grafity) =
𝐵𝑗−𝐵𝑎

5000
=
5447,5−3264

= 2,29 gr/𝑐𝑚3
𝐵𝑗
3.12.1.2. Berat jenis kering permukaan (SSD) = 𝐵𝑗− 𝐵𝑎

5447,5
=5447,5−3264

= 2,49 gr/𝑐𝑚3

KELOMPOK 4 14
 LABORATORIUM BAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Jl. Meruya selatan No.1, kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021)5840816
Subjek : BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT No. Form : F-B3.B
Metode : ASTM C-127-68, SNI 03-1969-1990, & SNI 03- Kelompok : 4
1970-1990

𝐵𝑘
3.12.1.3. Berat Jenis semu = 𝐵𝑘−𝐵𝑎
5000
=5000−3264

= 2,88 gr/𝑐𝑚3
𝐵𝑗−𝐵𝑘
3.12.1.4. Penyerapan = x 100%
𝐵𝑘
5447,5−5000
= x 100%
5000

= 8,95%
3.12.2. AGREGAT HALUS
𝐵𝑘
1.8.1. Berat jenis kering (bulk spesific grafity) = 𝐵+𝐵𝑗−𝐵𝑡
472
= 718+500−1016

= 2,33 gr/𝑐𝑚3
𝐵𝑗
1.8.2. Berat jenis kering permukaan (SSD) = 𝐵+ 𝐵𝐽−𝐵𝑡
500
= 718+ 500−1016

= 2,47 gr/𝑐𝑚3
𝐵𝑘
1.8.3. Berat Jenis semu (apparent specific gravity) = 𝐵+𝐵𝑘− 𝐵𝑡
472
= 718 + 472− 1016

= 2,71 gr/𝑐𝑚3
𝐵𝑗−𝐵𝑘
1.8.4. Penyerapan = x 100%
𝐵𝑘
500−472
= x 100%
472

= 5,93 %

KELOMPOK 4 15
 LABORATORIUM BAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Jl. Meruya selatan No.1, kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021)5840816
Subjek : BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT No. Form : F-B3.B
Metode : ASTM C-127-68, SNI 03-1969-1990, & SNI 03- Kelompok : 4
1970-1990

3.13. TABEL REKAPITULASI

3.13.1. AGREGAT KASAR
No. Uraian Benda
Uji
1 Berat Talam 199,5 gr

2 Berat Keranjang dalam Air 484,35 gr

3 Agregat Kering Permukaan Jenuh (SSD) 5447,5 gr

4 Agregat Kering Permukaan Jenuh dalam Air 3264 gr

5 Agregat kering oven 5000 gr

6 Berat Jenis kering ( bulk specific gravity) 2,29

𝑩𝒌
Rumus = 𝑩𝒋−𝑩𝒂 gr/𝒄𝒎𝟑

7 Berat jenis kering permukaan jenuh ( saturated surface dry) 2,49

𝑩𝒋
Rumus = 𝑩𝒋− 𝑩𝒂 gr/𝒄𝒎𝟑

8 Berat jenis semu (apparent specific gravity) 2,88

𝑩𝒌
Rumus = 𝑩𝒌−𝑩𝒂 gr/𝒄𝒎𝟑

9 Penyerapan (absorption) 8,95%

𝑩𝒋−𝑩𝒌
Rumus = x 100%
𝑩𝒌

KELOMPOK 4 16
 LABORATORIUM BAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Jl. Meruya selatan No.1, kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021)5840816
Subjek : BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT No. Form : F-B3.B
Metode : ASTM C-127-68, SNI 03-1969-1990, & SNI 03- Kelompok : 4
1970-1990

3.13.2. AGREGAT HALUS

No. Uraian Benda
Uji
1 Berat Talam 152 gr

2 Berat Piknometer 222 gr

3 Berat Benda Uji Dalam Kondisi Kering Permukaan Jenuh (SSD) 500 gr

4 Berat Piknometer + Benda Uji + Air 1016 gr

5 Berat Piknometer + Air 718gr

6 Berat Talam + Air 472 gr

7 Berat Jenis kering ( bulk specific gravity) 2,33

𝑩𝒌
Rumus = 𝑩+𝑩𝒋−𝑩𝒕 gr/𝒄𝒎𝟑

8 Berat jenis kering permukaan jenuh ( saturated surface dry) 2,47

𝑩𝒋
Rumus = 𝑩+ 𝑩𝑱−𝑩𝒕 gr/𝒄𝒎𝟑

9 Berat jenis semu (apparent specific gravity) 2,71

𝑩𝒌
Rumus = 𝑩+𝑩𝒌− 𝑩𝒕 gr/𝒄𝒎𝟑

10 Penyerapan (absorption) 5,93 %

𝑩𝒋−𝑩𝒌
Rumus = 𝑩𝒌 x 100%

KELOMPOK 4 17
 LABORATORIUM BAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Jl. Meruya selatan No.1, kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021)5840816
Subjek : BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT No. Form : F-B3.B
Metode : ASTM C-127-68, SNI 03-1969-1990, & SNI 03- Kelompok : 4
1970-1990

3.14. KESIMPULAN
Diperoleh hasil praktikum berat jenis bulk agregat kasar adalah 2,29 gr/𝑐𝑚3 , berat
kering jenih SSD adalah 2,49 gr/𝑐𝑚3 , berat jenis semu adalah 2,88 gr/𝑐𝑚3 , dan
penyerapannya adalah sebesar 8,95%.

Diperoleh hasil praktikum berat jenis bulk agregat halus adalah 2,33 gr/𝑐𝑚3 , berat
kering jenuh SSD adalah 2,47 gr/𝑐𝑚3 , berat jenis semu adalah 2,71 gr/𝑐𝑚3 , dan
penyerapan adalah 5,93 %.
Sedangkan SNI 03-1970-1990 menjelaskan berat jenis halus maks 2,5% dan
penyerapan agregat maks 3%. jadi hasil praktikum yang didapat berat jenisnya
mencukupi standar karena kurang dari 3%, tetapi penyerapannya tidak mencukupi
standar karena lebih dari 3%.

KELOMPOK 4 18