termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja demikian pula kecelakaan yang terjadi
dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja daan pulang ke rumah melalui
jalan biasa atau wajar dilalui. Kecelakaan kerja merupakan resiko yang harus dihadapi oleh
tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya.
Terjadinya kecelakaan kerja disebabkan oleh kedua faktor utama, yakni faktor fisik dan faktor
manusia. Oleh sebab itu, kecelakaan kerja juga merupakan bagian dari kesehatan kerja.
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan akibat dari kerja.
Hubungan kerja atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. Oleh sebab itu, kecelakaan akibat
kerja ini mencakup dua permasalahan pokok, yakni:
Dalam perkembangan selanjutnya ruang lingkup kecelakaan ini diperluas lagi sehingga
mencakup kecelakaan–kecelakaan tenaga kerja yang terjadi pada saat perjalanan atau
transportasi ke dan dari tempat kerja. Dengan kata lain kecelakaan lalu lintas yang menimpa
tenaga kerja dalam perjalanan ke dan dari tempat kerja atau dalam rangka menjalankan
pekerjaannya juga termasuk kecelakaan kerja.
Perilaku pekerja itu sendiri (faktor manusia), yang tidak memenuhi keselamatan,
misalnya: karena kelengahan, kecerobohan, ngantuk, kelelahan, dan sebagainya. Menurut
hasil penelitian yang ada, 85% dari kecelakaan yang terjadi disebabkan karena faktor
manusia ini.
Kondisi-kondisi lingkungan pekerjaan yang tidak aman atau “unsafety condition”,
misalnya: lantai licin, pencahayaan kurang, silau, mesin yang terbuka, dan sebagainya.
Menurut Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), kecelakaan akibat kerja ini diklasifikasikan
berdasarkan 4 macam penggolongan, yakni:
Terjatuh
Tertimpa benda
Tertumbuk atau terkena benda-benda
Terjepit oleh benda
Gerakan-gerakan melebihi kemampuan
Pengaruh suhu tinggi
Terkena arus listrik
Kontak bahan-bahan berbahaya atau radiasi
Mesin, misalnya: mesin pembangkit tenaga listrik, mesin penggergajian kayu, dan
sebagainya.
Alat angkut, misalnya: alat angkut darat, udara, dan alat angkut air.
Peralatan lain, misalnya : dapur pembakar dan pemanas, instalasi pendingin, alat-alat
listrik, dan sebagainya.
Bahan-bahan, zat-zat, dan radiasi, misalya : bahan peledak, gas, zat-zat kimia, dan
sebagainya.
Lingkungan kerja (di luar bangunan, di dalam bangunan dan di bawah tanah).
Penyebab lain yang belum masuk tersebut di atas.
Patah tulang
Dislokasi (keseleo)
Regang otot (urat)
Memar dan luka dalam yang lain
Amputasi
Luka di permukaan
Gegar dan remuk
Luka bakar
Keracunan-keracunan mendadak
Pengaruh radiasi
Lain-lain
Kepala
Leher
Badan
Anggota atas
Anggota bawah
Banyak tempat
Letak lain yang tidak termasuk dalam klasifikasi tersebut.
Klasifikasi-klasifikasi tersebut bersifat jamak, karena pada kenyataannya kecelakaan akibat kerja
biasanya tidak hanya satu faktor, tetapi banyak faktor.