LP Abotrus
LP Abotrus
PENGERTIAN
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin mampu hidup di luar
kandungan dengan berat badan kurang dari 1000 gram atau umur kehamilan kurang dari 28
minggu (IKPK dan KB, 1992).
Abortus atau keguguran dibagi menjadi
1. Berdasarkan kejadiannya
a. Abortus spontan terjadi tanpa ada unsur tindakan dari luar dan dengan kekuatan
sendiri
b. Abortus buatan sengaja dilakukan sehingga kehamilan diakhiri. Upaya
menghilangkan konsepsi dapat dilakukan berdasarkan :
Indikasi medis
Yaitu menghilangkan kehamilan atas indikasi untuk menyelamatkan jiwa
ibu. Indikasi tersebut diantaranya adalah penyakit jantung, ginjal, atau
penyakit hati berat dengan pemeriksaan ultrasonografi, gangguan
pertumbuhan dan perkembangan dalam rahim.
Indikasi social
Pengguguran kandungan dilakukan atas dasar aspek social, menginginkan
jenis kelamin tertentu, tidak ingin punya anak, jarak kehamilan terlalu
pendek, belum siap untuk hamil dan kehamilan yang tidak diinginkan.
2. Berdasarkan pelaksanaanya
a. Abortus buatan teraupetik. Dilakukan oleh tenaga medis secara legalitas berdasarkan
indikasi medis
b. Abortus buatan illegal yang dilakukan tanpa dasar hokum atau melawan hokum
(Abortus Kriminalis).
3. Berdasarkan gambaran klinis
a. Keguguran lengkap (abortus kompletus), semua hasil konsepsi dikeluarkan
seluruhnya.
b. Keguguran tidak lengkap (abortus inkompletus), sebagian hasil konsepsi masih tersisa
dalam rahim yang dapat menimbulkan penyulit.
c. Keguguran mengancam (abortus imminen), abortus ini baru dan masih ada harapan
untuk dipertahankan.
d. Keguguran tak terhalangi (abortus insipien), abortus ini suadah berlangsung dan tidak
dapat dicegah atau dihalangi lagi.
e. Keguguran habitualis, abortus yang telah berulang dan berturut-turut terjadi sekurang-
kurangnya 3 kali.
f. Keguguran dengan infeksi (abortus infeksiousus), keguguran yang disertai infeksi
sebagian besar dalam bentuk tidak lengkap dan dilakukan dengan cara kurang
legeartis.
g. Missed abortion, keadaan dimana janin telah mati sebelum minggu ke 22, tetapi
tertahan dalam rahim selama 2 bulan atau lebih setelah janin mati.
B. ETIOLOGI
Penyebab keguguran sebagian besar tidak diketahui secara pasti, tetapi beberapa faktor
yang berpengaruh adalah :
a. Faktor pertumbuhan hasil konsepsi, kelainan pertumbuhan hasil konsepsi dapat
menimbulkan kematian janin dan cacat bawaan yang menyebabkan hasil konsepsi
dikeluarkan, gangguan pertumbuhan hasil konsepsi dapat terjadi karena :
1. Faktor kromosom terjadi sejak semula pertemuan kromosom, termasuk
kromosom seks
2. Faktor lingkungan endometrium terjadi karena endometrium belum siap untuk
menerima implantasi hasil konsepsi.selain itu juga karena gizi ibu yang kurang
karena anemia atau terlalu pendeknya jarak kehamilan.
3. Pengaruh luar
- Infeksi endometrium
- Hasil konsepsi yang dipengaruhi oleh obat dan radiasi
- Faktor psikologis
- Kebiasaan ibu (merokok, alcohol, kecanduan obat)
b. Kelainan plasenta
1. Infeksi pada plasenta
2. Gangguan pembuluh darah
3. Hipertensi
c. Penyakit ibu
1. Penyakit infeksi seperti tifus abdominalis, malaria, pneumonia dan sifilis
2. Anemia
3. Penyakit menahun seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit hati, DM
4. Kelainan rahim
C. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi terjadinya keguguran mulai dari terlepasnya sebagian atau seluruh jaringan
plasenta, yang menyebabkan perdarahan sehingga janin kekurangan nutrisi dan O2.
Pengeluaran tersebut dapat terjadi spontan seluruhnya atau sebagian masih tertinggal,
yang menyebabkan berbagai penyulit. Oleh karena itu keguguran memberikan gejala umum sakit
perut karena kontraksi rahim, terjadi perdarahan, dan disertai pengeluaran seluruh atau sebagian
hasil konsepsi.
Bentuk perdarahan bervariasi diantaranya :
a. Sedikit-sedikit dan berlangsung lama
b. Sekaligus dalam jumlah besar dapat disertai gumpalan
c. Akibat perdarahan, dapat menimbulkan syok, nadi meningkat, tekanan darah turun, tampak
anemis dan daerah ujung (akral) dingin.
Tindakan :
Observasi perdarahan
Observasi TTV
Anjurka pasien untuk bedrest total
Kolaborasi pemberian obat anti koagulan
5. Berduka berhubungan dengan kehilangan
Tujuan : pasien dan keluarga tabah menghadapi kenyataan kehilangan
Tindakan :
Beri dorongan klien dan keluarga untuk dapat menerima keadaan
Memotivasi pasien dan keluarga untuk tabah dan sabar
Bila berlebihan kolaborasi untuk konsultasi dengan psikolog
PATHWAYS
Abortus
Curetase
Post
anastesi