EKA 446 C2
NAMA KELOMPOK :
Gambar 1 diatas menunjukkan bahwa ada lima pengelompokan transaksi pada siklus
penjualan dan penagihan, yaitu:
Penjualan (Sales) (Tunai dan Kredit), Penerimaan Kas (Cash receipts), Retur Penjualan (Sales
return), Potongan Penjualan (allowances), Penghapusan Piutang tak Tertagih (Write-off of
uncollectible accounts), dan Penaksiran Kerugian Piutang (Estimate of bad debt expense)
Gambar 1 juga menunjukkan bahwa kecuali pada Penjualan tunai (cash sales), setiap
transaksi dan jumlahnya termasuk dalam salah satu dari dua akun-akun dalam neraca, yaitu
Piutang Usaha (accounts receivable) atau Cadangan Kerugian Piutang (allowances for
uncollectible account). Dapat disederhanakan, dengan mengasumsikan bahwa pengendalian
internal untuk Penjualan secara kredit dan tunai adalah sama.
B. Fungsi Bisnis dalam Siklus dan Dokumen Serta Catatan Terkait
Siklus penjualan dan pengumpulan piutang menyangkut keputusan dan proses yang
dibutuhkan untuk transfer kepemilikan barang dan jasa ke pelanggan setelah barang dan jasa
tersebut tersedia untuk dijual. Hal tersebut dimulai dengan permintaan seorang pelanggan dan
berakhir dengan konversi material atau jasa ke dalam piutang dan akhirnya kas.
Delapan fungsi bisnis untuk siklus penjualan dan penagihan ditunjukkan pada kolom ketiga
Table 1. Delapan fungsi bisnis tersebut terjadi dalam setiap pencatatan lima kelompok transaksi
pada siklus penjualan dan penagihan.
Secara hukum, permintaan pesanan pelanggan merupakan penawaran untuk membeli barang
dalam kondisi tertentu yang disepakati. Dokumen dalam pemrosesan pesanan pelanggan yaitu
permintaan pelanggan dan pesanan penjualan
Persetujuan Kredit
Praktek yang lemah dalam persetujuan kredit seringkali menimbulkan piutang ragu-ragu berlebih
dan piutang yang mungkin tidak tertagih. Dalam beberapa perusahaan secara otomatis, komputer
mengijinkan proses penjualan berlanjut hanya ketika total pesanan penjualan yang diterima
ditambah saldo pelanggan adalah kurang dari batas kredit dalam master file.
Pengiriman Barang
Fungsi kritis adalah poin pertama dalam siklus dimana perusahaan menyerahkan aset. Dokumen
pengiriman disiapkan pada waktu pengiriman yang seringkali merupakan salinan daftar muatan
kapal tersebut penting untuk tagihan pengiriman yang tepat bagi pelanggan. Perusahaan yang
memelihara catatan persediaan juga mengupdate berdasarkan catatan pengiriman.
Penagihan Pelanggan dan Pencatatan Penjualan
Aspek paling penting dari penagihan adalah:
o Semua pengiriman yang dilakukan harus ditagih (kelengkapan)
o Tidak ada pengiriman yang ditagihkan lebih dari sekali (keterjadian)
o Masing-masing ditagih dengan jumlah yang tepat (Ketelitian)
Sistem akuntansi menggunakan informasi penagihan pelanggan untuk menghasilkan
jurnal penjualan, penerimaan kas maupun kredit lain-lain untuk mempersiapkan accounts
receivable trial balance. Dokumen maupun catatan dalam fungsi ini diantaranya adalah faktur
penjualan, file transaksi penjualan, jurnal penjualan, master file piutang, accounts receivable
trial balance, dan statement bulanan.
Pengolahan dan Pencatatan Penerimaan Kas
Pemrosesan dan pencatatan penerimaan kas termasuk menerima, menyetor, dan
mencatat kas. Hal yang patut menjadi perhatian adalah adanya kemungkinan pencurian. Penting
bahwa semua penerimaan kas disetor ke bank dengan jumlah yang tepat dan dicatat dalam file
transaksi penerimaan kas. File ini digunakan untuk mempersiapkan jurnal penerimaan kas dan
mengupdate piutang dan master file buku besar umum. Dokumen maupun catatan dalam proses
ini diantaranya remittance advice, prelisting of cash receipts, file transaksi penerimaan kas, dan
jurnal penerimaan kas.
Pengelolaan dan Pencatatan Retur dan Penyisihan Penjualan
Ketika seorang pelanggan tidak puas dengan barang, penjual sering menerima
pengembalian barang atau pemberian pengurangan biaya. Pengembalian dan penyisihan dicatat
pada file transaksi pengembalian dan penyisihan penjualan juga pada master file piutang. Memo
kredit dikeluarkan untuk pengembalian dan penyisihan untuk membantu pengendalian dan
memfasilitasi pemutakhiran catatan.
Penghapusan Piutang
Tanpa memperhatikan ketekunan departemen kredit, beberapa pelanggan tidak membayar
tagihan mereka. Setelah menentukan jumlah yang tidak dapat ditagih, perusahaan harus
menghapusnya. Biasanya, hal ini terjadi setelah pelanggan menyatakan bangkrut atau akunnya
diserahkan ke agen penagih. Dokumen maupun catatan misalnya adalah form otorisasi piutang
tidak tertagih dan buku besar umum.
Menetapkan Piutang Tidak Tertagih
Karena perusahaan tidak dapat memperkirakan untuk menagih 100% penjualan mereka,
prinsip akuntansi mensyaratkan untuk mencatat piutang tidak tertagih dengan jumlah yang
mereka perkirakan tidak akan dapat ditagih. Kebanyakan perusahaan mencatat transaksi ini di
akhir tiap bulan atau tiga bulan.
C. Metodologi Mendesain Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif
pada Transaksi Penjualan
Gambar 2 mengilustrasikan metodologi untuk memperoleh pemahaman pengendalian internal
dan mendesain pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi penjualan.
1. Memahami Pengendalian Internal-Penjualan
Dengan menggunakan salah satu pendekatan umum untuk penjualan, auditor mempelajari
bagan arus klien, menyiapkan kuesioner tentang pengendalian internal dan melaksanakan
pengujian penjualan walkthrough.
2. Menilai Risiko Pengendalian yang Direncanakan-Penjualan
d. Auditor menilai risiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan mengevaluasi pengendalian dan
kelemahannya bagi setiap tujuan
Jusup, Al Haryono. 2011. AUDITING. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN