Anda di halaman 1dari 2

MORFOLOGI

 Lesi awal biasanya merupakan suatu focus kecil konsolidasi, dengan garis tengah kurang dari 2 cm, dan
kedalaman 1-2 cm pada apeks pleura.
 Disebut focus Ghon, yang terbentuk seiring dengan terbentuknya sensitisasi, yang dapat menyebar ke
kelenjar regional, yang juga sering dapat mengalami perkijuan. Sehingga kombinasi lesi parenkim dan
keterlibatan kelenjar getah bening ini disebut kompleks Ghon.
 Focus ini berbatas tegas, padat, berwarna abu-abu putih hingga kuning dengan derajat nekrosis perkijuan
dan fibrosis perifer bervariasi.
 Secara histologist lesi aktif memperlihatkan tuberkel yang menyatu dengan perkijuan ditengah (coalescent
tubercles with central caseation).

 Dapat terjadi tuberculosis paru progresif (Progressive pulmonary tuberculosis). Lesi di apeks
membesar disertai meluasnya daerah perkijuan. Erosi ke dalam bronkus menyebabkan bagian tengah
perkijuan keluar (evacuate), menciptakan suatu kavitas ireguler yang dilapisi oleh bahan kaseosa yang
poorly walled off oleh jaringan fibrosa.
 Gambaran Mikroskopis

(A) morfologik tuberculosis, terdapat sebuah tuberkel khas yang membesar dibagian bawah

(B) menggambarkan perkejuan granular (granular caseation) di tengah yang di kelilingi oleh sel epiteloid dan
sel raksasa berinti banyak (multinucleated giant cell). Dapat ditemukan pada pasien yang terbentuk akibat
paparan imunitas selular terhadap organism. pada pasien imunokompeten, granuloma tuberculosis tidak selalu
memperlihatkan perkejuan dibagian tengah

(C) oleh karena itu tanpa melihat ada tidaknya nekrosis perkijuan, pewarnaan khusus untuk organisme tahan
asam harus selalu dilakukan jika dalam sediaan histologik ditemukan adanya granuloma

(D) pada orang dengan immunocompromized, tuberculosis mungkin tidak memicu respon granulomatosa
(“tuberculosis non reactive”); namun yang terlihat adalah lembaran-lembaran histiosit berbusa yang penuh
mikobakteri dan dapat dibuktikan dengan pewarnaan BTA

Anda mungkin juga menyukai