Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ada wiyah

Nim : 170603006

Mk : semikonduktor

Tugas : resume jurnal polianilin dari polimer analin minimal 2 jurnal

Jurnal 1

VARIASI MOLARITAS H2SO4 PADA POLIANILIN/H2SO4

Variations in the Molarity of H2SO4 at Polyaniline/H2SO4

Moch. Nur Chomari, Diah Hari Kusumawati*

Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Intisari :

Telah dilakukan sintesis polianilin dengan metode polimerisasi oksidasi dari monomer anilin
dengan oksidan ammonium peroxydisulfat (NH)4S2O8, dan H2SO4 sebagai sumber doping proton.
Variasi molaritas H2SO4 dilakukan untuk mendapatkan polianilin dengan konduktivitas listrik
optimum. Setelah mencapai titik optimum, konduktivitas listrik polianilin menurun seiring dengan
kenaikan molaritas. Polianilin memiliki konduktivitas paling optimum sebesar 1,833 S/cm saat
disintesis dengan H2SO4 0,12 M.

Sampel polianilin yang akan diuji konduktivitasnya dengan metode four point probe.

Gambar 1. Metode four point probe


𝑖𝑙
𝜎 = 𝑉 𝑑𝑡

Ket :

𝜎 = konduktivitas listrik (S/ cm)

𝜎 = lebar bahan (cm)

d = jarak antar-probe (cm)

i = arus(A)

v = potensial probe ke-2 dan ke-3(volt)


t = tebal bahan(cm)

Proses polimerisasi dilakukan dengan metode oksidasi dan larutan yang telah mengalami
polimerisasi berwarna biru pekat kehitaman.

Gambar 2. Proses polimerisasi polianilin dengan metode oksidasi (a), serbuk polianilin (b)

Hasil spektrum FTIR untuk sampel polianilin 0,1 M H2SO4 menunjukkan vibrasi
gugus molekul dan berbagai jenis ikatan, di antaranya C=C dan C=N strecthing, C-N strecthing dan
C-H bending.

Gambar 3. Spectrum FTIR sampel polisnilin 0,1 M H2SO4

Hasil pengukuran konduktivitas listrik menunjukkan bahwa semakin tinggi molaritas asam
semakin tinggi pula konduktivitas listriknya hingga mencapai titik optimum.
Gambar 4. Konduktivitas listrik polianilin/H2SO4 pada metode polimerisasi-oksidasi

Ini disebabkan adanya penambahan asam pada proses polimerisasi yang bertujuan
untuk membentuk anilin-asam yang lebih larut dalam larutan polimerisasi, menciptakan suasana
asam, dan berperan sebagai dopan bagi polianilin sehingga banyak terbentuk ion-ion SO42- yang
dapat meningkatkan konduktivitas listriknya.
Jurnal 2

SINTESIS NANOKOMPOSIT POLIANILIN/ZnO DENGAN METODE


POLIMERISASI ANTARMUKA DAN UJI AKTIVITAS FOTODEGRADASINYA
TERHADAP RHODAMIN B PADA CAHAYA TAMPAK

Intisari :

Sintesis nanokomposit polianilin/ZnO (PANI/ZNO) secara polimerisasi antarmuka


dan uji fotodegradasinya pada senyawa Rhodamin B telah dilakukan. Garam Emeraldine dari PANI
dan nanokomposit PANI disintesis secara polimerisasi antarmuka menggunakan dua fase pelarut
organik/air. Hasil sintesis dikarakterisasi transisi elektronnya secara spektroskopi UV-Vis dan
gugus fungsi yang terbentuk secara spektrofotomeri FT-IR. Penentuan berat molekul PANI
adilakukan menggunakan viskosimeter Ostwald menunjukkan berat molekul PANI sebesar 2835,03
g/mol.

Gambar 1. Spektra serapan polianilin dan nanokomposit polianilin/ZnO menggunakan


spektrofotometer UV-Vis

Karaktersisasi menggunakan UV-Vis DRS menunjukkan bahwa PANI, PANI/ZnO 5% dan


PANI/ZnO 10% memiliki nilai energi band gap sebesar 2,0 eV.

Gambar 2. Penentuan band gap menggunakan metode Tauc Plot


Gambar 3. Spektrum serapan FT-IR polianilin dan nanokomposit polianilin/ZnO

Analisis secara SEM menunjukkan berkurangnya ukuran partikel seiring


penambahan ZnO.

Anda mungkin juga menyukai