BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4. Teropong Prisma
Penggunaan lensa pembalik untuk menghasilkanbayangan akhir yang
tegak mengakibatkan teropong bumi menjadi relativepanjang. Untuk
menghindarinya maka lensa pembalik diganti denganpenggunaan dua prisma
siku-siku sama kaki yang disisipkan di antara lensaobyektif dan lensa okuler.
Prisma-prisma tersebut digunakan untukmembalikkan bayangan dengan
pemantulan sempurna.
BAB III
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Maharta, (1987:239) menyatakan bahwa teropong adalah alat optic untuk
melihat benda jauh ( seperti bintang, bulan ) agar tampak dekat dan jelas. Pada
dasarnya teropong terdiri dari sebuah lensa obyektif dan sebuah lensa okuler
Benda di jauh tak hingga (S = ∞) bayangan yang di bentuk lensa obyektif
berada di titik focus lensa obyektif.
Untuk mata tak berakomodasi, bayangan yang di bentuk lensa obyektif
harus berada dititik focus lensa okuler sehingga Fob berhimpit dengan Fok.
Karena pengamatan benda-benda di angkasa dilakukan berjam-jam, maka
biasanya di lakukan dengan mata tak berakomodasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://almalockets.blogspot.com/2013/03/makalah-teropong-bintang.html
http://sarahliyarosanty.blogspot.com/2013/05/pengertian-teropong-atau-teleskop.html
Bueche, Frederick J.1989.Fisika edisi VIII.Jakarta:Erlangga.
Soedojo, Peter. 1999. Fisika Dasar. Yogyakarta: Andi.
Soeharto.1992.Fisika Dasar II.Jakarta:Gramedia.
Tipler, Paul A.2001.Fisika.Jakarta:Erlangga.
Zemansky,dkk.2007.Fisika Universitas Edisi ke-10 jilid 2.Jakarta:Erlangga.