Teropong bintang biasanya digunakan oleh para astronomer untuk mencari planet baru. Di alat ini,
terdapat dua buah lensa cembung, yaitu lensa objektif yang berada di depan, yang menerima cahaya
langsung dari objek. Dan lensa okuler, yaitu lensa yang berada dekat dengan pengamat.
Cara kerja teropong bintang adalah dengan metode “pengumpulan cahaya”. Sekarang bayangkan
di rumah kamu sedang turun hujan. Lalu, kamu ambil ember dan tampung air hujannya. Pasti, deh,
semakin besar ember yang kamu pakai, air yang kamu tampung juga semakin banyak. Nah, prinsip
kerja teropong bintang kurang lebih kayak gitu. Tapi yang ditampung bukan air, melainkan cahaya.
Teropong bintang, membantu kita mengumpulkan cahaya-cahaya yang tidak jatuh ke mata kita,
memfokuskannya, dan mengarahkannya langsung ke mata.
Anggap "ember penangkap cahaya" itu diberi lorong, dan di sana, cahaya-cahaya itu dikumpulkan,
difokuskan, dan dikirim langsung menuju ke mata kita. Banyaknya jumlah cahaya yang
dikumpulkan, tergantung dari area lensa teropong bintang yang kita lihat. Itu artinya, kalau kamu
mengubah diameter teropong bintangnya menjadi dua kali lipat lebih besar, kita bakalan dapet
cahaya sebanyak 4 kali lipat lebih banyak.
Oke, sekarang bagaimana caranya si teropong bintang mengumpulkan cahaya supaya bisa masuk
ke pupil mata kita? Bukan. Kamu jangan bayangin teropong bintang ini memungut cahaya kayak
orang mungut recehan di jalan. Tetapi, membengkokkan cahaya yang ada di sekitar, dan
mengarahkannya ke dalam teropong bintang.
Cara kerja teropong bintang itu mengubah arah cahaya dari suatu benda. Ya, cahaya selalu akan
“berubah” arah apabila pindah dari satu medium ke medium lain. Itu lah kenapa kalau kamu memasukkan
sendok ke dalam air, mata kita melihat seolah si sendok itu “patah” atau bengkok. Sendoknya gakpapa,
tapi cahaya yang kita lihat bengkok, sehingga membentuk gambaran di kepala kita bahwa sendok yang
ada di air itu “berbeda” karena cahayanya belok.
Teropong bintang, membelokkan cahaya yang ada di sekitar, mengumpulkannya, dan mengirimnya ke
mata kita. Alhasil, planet dan berbagai benda angkasa lain bisa keliatan, deh.
Mata berakomodasi maksimum maksudnya adalah kondisi kita melihat teleskop dengan menggunakan
mata yang terbuka lebar. Pandangan fokus. Dan konsentrasi tinggi.
2. S’ok = -Sn
Di teropong bintang, pasti ada yang namanya perbesaran lensa. Hal itu bisa kita dapatkan dengan:
Lalu, bagaimana cara untuk mencari panjang teleskop? Bisa kita temukan dengan menggunakan
rumus berikut:
2. S’ob = fob
Karena S’ob = fob (dari syarat) dan Sok = fok (dari penurunan rumus), maka;