Anda di halaman 1dari 3

TELESKOP OPTIK

Ada dua jenis : teleskop Refraktor (pembiasan) dan teleskop Reflektor (pemantulan). Teleskop Refraktor
mata

Sinar datang fob object

Lensa okuler (+)

Lensa objectif (+)

Sinar dari obyek (bintang) jatuh sejajar sumbu utama lensa objectif dibiaskan dan terbentuk bayangan pada focus objektif (fob) sebagai benda unyuk lensa okuler dan bayangan okuler terbentuk di retina mata setelah melalui lensa mata,inilah bayangan bintang yang teramati. Teleskop Reflektor.

Sinar dating dari object

Cermin cekung Cermin datar mata Lensa okuler (+)

Sinar datang sejajar sumbu utama cermin cekung di pantulkan menuju cermin datar dan dipantulkan ke lensa okuler kemudian dibiaskan lensa okuler menuju mata,terbentuklah bayangan bintang tang teramati. SUDUT BENDA
Lensa objectif teleskop

f
=

= sudut benda = sudut bayangan


Pada kenyataannya sudut sangat keciil (dalam radian),maka tg = /f = /f 10 = 1/57 radian

Besar bayangan yang besar sudut bendanya = 10 adalah = .f = 1/ 57. f = 0,01745.f

SKALA BAYANGAN (SB) = sudut benda / besar bayangan SB = / = / 0,01745.f

KECERAHAN BAYANGAN (B) -Jika kita memotret suatu benda langit yang bentuknya membentang (bukan berupa titik cahaya) misalnya Bulan,Kabut antar bintang, Galaksi dsb maka bayangan benda tersebut akan dipusatkan pada suatu daerah focus. Jumlah energi cahaya yang dipusatkan pada satuan luas bayangan disebut kecerahan bayangan (B). Jumlah energi yang membentuk bayangan sebanding dengan luas luas lensa objectif atau sebanding dengan D2 (D = garis tengah lensa objectif) dan berbanding terbalik dengan f2 (f = jarak focus lensa objectif) B = konstanta x (D/f )2 Besaran f/D disebut Angka banding-f. Dalam fotografi / teleskop jika disebut ,misalnya angka banding-f adalah f/8, maka artinya f/D = 8. Semakin kecil angka banding-f , makin pendek waktu pemotretan yang diperlukan.Hal ini juga berlaku pada teleskop. -Jika sumber cahaya berupa titik cahaya (bukan benda yang membentang), maka bayangan juga berupa titik cahaya.Dalam hal ini kecerahan bayangan hanya ditentukan oleh garis tengah lensa objectifnya saja. Jadi B = konstanta x D2 DAYA PISAH TELESKOP () -Suatu teleskop tidak mungkin dapat membentuk bayangan yang sempurna ketajamannya. Maka bayangan yang terbentuk tidak akan berupa satu titik cahaya/daerah focus saja,tetapi berupa bayangan pusat yang dikelilingi oleh lingkaran-lingkaran difraksi yang sangat lemah. -Dua sumber titik akan terlihat terpisah bila bayangan benda yang satu letaknya minimal pada lingkaran difraksi pertama bayangan benda lainnya. Hal ini dipenuhi jika jarak sudut kedua benda (sudut yang dibentuk kedua benda itu bila dilihat dari pusat lensa objectif) sedikitnya : = jarak sudut kedua benda = sudut terkecil yang mampu dipisahkan oleh suatu teleskop = daya pisah teleskop = panjang gelombang cahaya yang datang D = diameter lensa objectif. Makin kecil makin kyat daya pisah suatu teleskop,berarti untuk ini diperlukan D yang besar. Cahaya kasat mata mempunyai panjang gelombang efektif 5500 A0, maka gaya pisah teleskop untuk cahaya kasat mata/cahaya tampak adalah : = 2,52.105 .5500.108 /D = daya pisah teleskop (detik busur) D = diameter lensa objectif (cm) Rumus ini menghasilkan daya pisah teleskop secara teoritis saja. Pada kenyataannya daya pisah suatu teleskop kurang dari daya pisah teoritis ini,akibat adanya turbulensi udara atmosfir. DAYA PERBESARAN TELESKOP. Objectif fob okuller fok
mata

= 2,52 .105. /D

= 14,1/D

Daya perbesaran teleskop: M = / = fob / fok

= sudut benda dilihat dengan teleskop. = sudut benda dilihat tanpa teleskop

LATIHAN. 1. Refraktor Zeiss di Lembang memiliki panjang focus 1100 cm,digunakan untuk memotret suatu object langit dengan sudut benda 10 ternyata menghasilkan besar bayangan 19,2 cm.Hitung skala bayangan teropong tersebut dalam satuan detik busur/mm. 2. Sudut yang dibentuk dari dua obyek langit diukur dari pusat lensa obyectif adalah 1. Teropong Zeiss di Lembang refraktornya bergaris tengah 60 cm. Dapatkah dengan teropong ini astronom mengamati bahwa dua benda langit tsb terlihat terpisah? Jelaskan jawabanmu! 3. Bulan purnama membentang dengan sudut 0,5. Dilihat dengan teleskop bulan purnama tsbternyata sudutnya 10. Jika jarak focus obyektifnya 60 cm ,berapakah jarak focus okulernya? 4. Dengan perbesaran 50 x detail-detail terlembut dari suatu object dapat dipisahkan dengan paling jelas. Bagaimanakah bayangan yang akan terjadi jika obyect tersebut diamati dengan teleskop yang memiliki perbesaran 100 x.

Anda mungkin juga menyukai