Anda di halaman 1dari 56

SOAL DAN PEMAHASAN

OSN ASTRONOMI TAHUN 2014-2018


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................. i

SOAL OSN TAHUN 2014....................................................................................... 1

SOAL OSN TAHUN 2015....................................................................................... 3

SOAL OSN TAHUN 2015....................................................................................... 6

SOAL OSN TAHUN 2016....................................................................................... 13

SOAL OSN TAHUN 2016....................................................................................... 18

SOAL OSN TAHUN 2017....................................................................................... 26

SOAL OSN TAHUN 2017....................................................................................... 33

SOAL OSN TAHUN 2018....................................................................................... 38

SOAL OSN TAHUN 2018....................................................................................... 46

i
Soal OSN tahun 2014
1. Seorang pengamat di daerah khatulistiwa mengamati Mars saat oposisi, magnitudonya
-2,5. Berapakah Magnitudo Mars beberapa bulan kemudian, ketika jarak sudut Mars dari
Matahari 90o ? Anggap orbit planet-planet berbentuk lingkaran, radius orbit Bumi 1 sa,
radius orbit Mars 1,5 sa.

Jawab:

Lihat segitiga SMA di atas!


Jarak AM dapat dihitung dengan menggunakn rumus Phytagiras:

Magnitudo mars beberapa bulan kemudian adalah

Jadi, Magnitudo mars beberapa bulan kemudian adalah 2,74.

1
2. Dalam waktu berapa bulan setelah oposisi Mars terbit pada tengah malam dilihat dari
daerah Khatulistiwa?
Jawab:
Periode sideris Bumi : 1 tahun
Periode sideris Mars dapat dihitung dari Kepler III :

Periode Sinodis Mars :

Sudut

Jangka waktu agar jarak sudut Mars dengan matahari 90o adalah

KELOMPOK 9

1. Moh. Andriyan (170210102093)


2. Devi Yustika (170210102097)
3. Yuyun Setyawati (170210102102)
4. Linggar Ayu Octaviani (170210102103)

2
SOAL OSN TAHUN 2015

1. Gambar di bawah ini menunjukkan skala sudut deklinasi sebuah teleskop yang
dilengkapi skala nonius.

Berapakah sudut deklinasi yang terukur?


A. 10,040
B. 10,300
C. 11,300
D. 11,200
E. 11,400
Jawaban: D
Pembacaan skala nonius:
Lihat nilai skala utama di sebelah kiri nol skala nonius. Dalam soal ini:10◦
Lihat skala nonius yang berimpit dengan skala utama. Dalam soal ini: skala ke-3
5
dari Sudut bacaan: 10◦ + 3 × 2◦ = 11,20◦ (2◦ adalah skala yang diwakili oleh
5 strip skala nonius).

2. Perhatikan gambar di bawah ini:

Sebuah tabung U berdiameter 1,25 cm diisi dengan air (ρ = 1 g/cc) dan minyak
yang tidak diketahui massa jenisnya. Bila tabung, air, dan minyak tersebut
dipindahkan ke Mars yang memiliki gravitasi permukaan 4 m/s2 dan tekanan
atmosfer 104 Pa, maka ...

3
A. ketinggian minyak (diukur dari garis batas air-minyak) akan berubah
menjadi 0,5 cm.
B. ketinggian minyak (diukur dari garis batas air-minyak) akan berubah
menjadi 0,4 cm.
C. tekanan hidrostatik di titik A adalah PA ≈ 4 × 104 Pa.
D. tekanan hidrostatik di titik A adalah PA ≈ 1 × 104 Pa.
E. air akan menguap sebelum pengukuran dapat dilakukan.

Jawaban: E
Beda ketinggian antara minyak dan air hanya bergantung pada beda kerapatan
mereka. Meskipun lingkungan berubah, karena kerapatan masing-masing tetap,
beda ketinggian akan tetap sama. Di Mars, tekanan hidrostatik di A: P = ρminyak
gM ars h = 500 × 4 × 0,02 = 40 Pa. Dari hasil ini, opsi A-D tidak mungkin,
sehingga opsi yang mungkin adalah E. Selain itu baca kembali berbagai
sumber mengenai keberadaan air dalam bentuk cair di Mars. Akan banyak
ditemukan penjelasan bahwa air dalam wujud cair akan segera menguap di
Mars. Berikut diagram fase air, dan terlihat bahwa jika di Bumi dengan berbagai
suhu memungkinkan 3 wujud air, yaitu gas, cair, dan padat. Berbeda untuk
Mars, tekanan atmosfer yang rendah membuat air tidak mungkin terbentuk
dalam wujud cair, berbagai kemungkinan suhu di Mars (garis merah) hanya
menghasilkan wujud air sebagai padatan (es di permukaan) atau gas.

3. Planet Venus merupakan planet anggota Tata Surya dengan temperatur global
paling tinggi, T ' 700 K, penyebabnya adalah ...
A. tingginya energi kinetik partikel bermuatan yang dibawa angin Matahari.

4
B. pengerutan gravitasi Venus menghasilkan energi termal yang lebih tinggi.
C. Venus menerima radiasi matahari 90% lebih banyak dibandingkan Bumi.
D. konsentrasi karbondioksida di atmosfer Venus amat tinggi, menjebak lebih
banyak panas yang diterimanya dari Matahari.
E. Venus memiliki albedo yang lebih tinggi dibandingkan planet-planet lain.
Jawaban: D
Efek rumah kaca (runaway greenhouse effect ). Energi yang diterima Venus
memang lebih besar namun jika hanya itu penyebabnya tidak akan mampu
menaikkan suhu hingga 700 K.

4. Gunakan petunjuk ini untuk menjawab soal-soal berikut:


A. Pernyataan pertama dan kedua benar serta memiliki hubungan sebab-akibat.
B. Pernyataan pertama dan kedua benar, tetapi tidak memiliki hubungan sebab-
akibat.
C. Pernyataan pertama benar, sedangkan pernyataan kedua salah.
D. Pernyataan pertama salah, sedangkan pernyataan kedua benar.
E. Kedua pernyataan salah.

Bumi mengalami gerak presesi seperti gasing yang berputar miring. Gerak tersebut
mengubah anggota rasi bintang zodiak yang dilalui Matahari setiap tahunnya.
Sebab
Titik vernal equinox, yang menandai perpotongan garis ekuator langit dan
ekliptika, bergeser ke arah Timur sedikit demi sedikit.
Jawaban: E
Presesi mengubah arah sumbu rotasi Bumi, namun tidak mengubah bidang
ekliptika, sehingga anggota zodiak akan tetap sama. Titik vernal equinox di langit
bergeser ke arah Barat.

5. Jika orbit Bumi berubah menjadi 7 satuan astronomi (sa), maka 1 parsec setara
dengan 1,55 ×10-14 km

Sebab

Satu parsec merupakan jarak bintang ketika Matahari, bintang, dan Bumi
membentuk sudut sebesar satu menit busur.
5
Jawaban: E

Satu parsec = parallax second merupakan jarak bintang ketika Matahari, bintang,
dan Bumi membentuk sudut sebesar satu “detik” busur. Jarak satu parsec apabila
orbit Bumi 7 sa men- jadi 2,16 × 1014 km.

KELOMPOK 8

Anahatta Krisniati (170210102082)


Moch. Bachrul Ulum (170210102087)
Firda Fauziyah (170210102089)
Yuniar Intan Pratiwi (170210102110)

6
SOAL OSN TAHUN 2015

1. Sebuah gugus galaksi yang menjadi anggota supergugus galaksi bera-da pada jarak
100 juta tahun cahaya dari pusat supergugus. Gugus galaksi itu diamati meninggalkan
supergugus yang berbentuk bola dan bermassa 1 trilyun massa Matahari.
a. Hitunglah perbandingan kecepatan gugus akibat pengembangan alam semesta
terhadap kecepatan lepas gugus dari kelompoknya! Manakah yang lebih
dominan? Berikan penjelasan!
b. Berapa besar pergeseran panjang gelombang 550 nm yang berasal dari pusat
supergugus dan diamati dari gugus tersebut?
c. Berapa kerapatan supergugus agar dapat melawan pengembangan alam
semesta dan menahan le-pasnya gugus galaksi? Nyatakan dalam satuan g
cm−3!
Penyelesaian :
Massa kelompok gugus :

Dengan

Jarak

Dalam parsek, jarak menjadi

Konstanta Hubble :

(Nilai 10)
Dari

Diperoleh

7
Kecepatan gugus lepas dari gravitasi grup adalah

kecepatan pengembangan alam semesta dibagi kecepatan lepas ternyata 132 kali.
Medan gravitasi grup gugus tidak cukup kuat dalam melawan pengembangan alam
semesta. Gugus lepas oleh “Pengembangan alam semesta”.
Dengan menyatakan kecapatn pengembangan alam dengan kecepatan lepas
diperoleh :

Didapatkan kerapatan gugus :

2. Seorang astronot yang mengikuti misi ke Planet Mars memiliki hobi bermain bola.
Dia berharap bisa melanjutkan hobinya ketika tinggal di Mars. Dia menyadari bahwa
kondisi di Mars berbeda dengan di Bumi. Di Bumi, dia menendang bola bermassa 500
g dengan laju awal 25 m/s pada sudut 45◦. Dengan energi yang biasa dikerahkan saat
bermain bola di Bumi, apakah bola akan lepas dari gravitasi Mars? Hitunglah rasio
kecepatannya! Agar dapat bermain bola di Mars dengan nyaman, dia memodifikasi
massa bola sehingga bola melambung dengan ketinggian yang sama seperti di Bumi.
Berapakah massa bola tersebut setelah diubah?
Penyelesaian :
Kecepatan lepas

8
Tidak. Bola tidak lepas dari mars karena dibutuhkan kecepatan yang lebih jauh lebih
besar. Rasio kecepatannya luru.
Ketinggian bola di bumi dan mars (gravitasi di mars 0,376 g):

Momentum saat menendang sama :

Massa bola yang dimodifikasi :

3. [Pemetaan Materi Gelap] Sebagaimana diberitakan dalam majalah Nature bulan April
2015, sebuah tim telah berhasil memetakan distribusi materi gelap (dark matter ) di
sebagian belahan langit selatan. Meng-gunakan teleskop Victor M. Blanco yang
dilengkapi kamera dengan resolusi 24000×24000 pixel 2, mereka mampu memetakan
area seluas 700 kali piringan Matahari. Berapakah resolusi sudut yang dihasilkan?
Nyatakan dalam detik busur per pixel!
Penyelesaian :
Luas piringan matahari :

9
Resolusi kamera :

Poin penilaian :
Proses perhitungan 50% dan hasil 50%

4. Pada reaksi nuklir proton-proton di dalam suatu bintang seukuran Matahari, energi
yang dihasilkan per gram per detik adalah sebesar.

Dengan
𝜌 = rapat massa pusat bintang
X = fraksi massa hidrogen = massa hidrogen dalam 1 gram materi
T = temperatur pusat bintang
Untuk bintang tersebut, diketahui
𝜌 = 55 g cm-3
X = 0,88
T = 107 K

Dan reaksi nuklir berlangsung hingga sejauh 0,2 R dari pusat bintang. Radiasi keluar
secara seragam ke semua arah. Dengan mengabaikan faktor serapan dan emisi,
tentukanlah temperatur permukaan bintang tersebut!

Penyelesaian :

10
5. Sebuah planet ekstrasolar beralbedo 0,06, berada diantara dua bintang yang
memberikan tarikan gravitasi sama kuatnya. Bintang pertama sama seperti Matahari
dan berjarak seperti jarak Bumi-Matahari, sedangkan bintang kedua massanya 3 kali
bintang pertama. Bintang pertama dan kedua merupakan bintang deret utama. Jika

11
fluks yang diserap planet sama dengan yang diemisikannya, berapakah temperatur
permukaan planet ekstrasolar tersebut? Gunakan pendekatan dengan mengabaikan
interaksi antar bintang.
Penyelesaian :
Pengaruh gravitasi sama kuat

Dari hubungan massa-luminositas:

Kesetimbangan fluks di planet:

KELOMPOK 7

YASMIN YULIANA 170210102010

MUNA LIILIYINA 170210102079


12
ARINDA PUSPITA SARI 170210102106

RAKHMAT HIDAYAT 170210102112

13
SOAL OSN TAHUN 2016

1. Perhatikan gambar di bawah yang merupakan skema kerja interferometer


teleskop radio Adan B……

Untuk mencapai resolusi sudut 1” dari objek astronomi yang di amati pada
panjang gelom-bang 21 cm orde pertama, maka jarak minimal antara teleskop
radio A dan B adalah
A. 40,8 km
B. 41,3 km
C. 42,3 km
D. 43,3 km
E. 44,3 km
Jawaban D
Rumus resolusi sudut untuk teleskop dengan circular single aperture (bukaan tunggal berben-tuk
lingkaran) dapat diturunkan (integral),

Untuk keperluan interferometer persamaan ini biasa didekati dengan

14
2. Pada suatu bintang ganda gerhana, bintang pertama memiliki radius R1 dan temperatur T1.
Sedangkan bintang kedua dengan radius R2= 0,75R1 dan temperautr efekif T2= 2,5T1. Pada
saat bintang yang berukuran lebih besar menggerhanai bintang yang lebih kecil, berapakah
perubahan magnitudo bolometrik sistem bintang ganda ini

Pembahasan:

Luminositas total sistem bintang ganda:

L= L1 + L2

= 4 (R1)2 (T1)4 + 4 (R2)2 (T2)4

Ketika bintang yang lebih besar (bintang 1) menggerhanai bintang yang lebih kecil (bintang
2), maka luminositas sistem didominasi oleh luminositas bintang 1:

Lgerhana= 4 (R1)2 (T1)4

Dengan demikian, perubahan magnitudo bolometrik, m:

m= -2,5 log

= -2,5 log

= -2,5 log

= -2,5 log (1 + (0,75)2 (2,5)4)

= -2,5 log (22,97)

= -3,4

3. Diduga terdapat sebuah planet X yang merupakan planet kesembilan di Tata Surya. Planet
yang diperkirakan seukuran Uranus ini belum pernah teramati karena jaraknya yang jauh (20
kali jarak Matahari-Neptunus).Very Large Telescope digunakan untuk mencari keberadaan
15
planet tersebut dengan menggunakan teknik interferometer. Dengan detektor inframerah
20 mikron, jarak pisah minimal antar teleskop (baseline) yang dibutuhkan untuk dapat
menentukan ukuran planet secara langsung adalah sekitar.........

Penyelesaian :

Diameter sudut planet X

= 5,68×10-7rad

Resolusi minimal yang diperlukan membutuhkan

→interferometer

D = 35,2 meter

4. Pada suatu saat, komet ISON teramati berada pada jarak 2,0 sa dengan sudut 135◦dariarah
Matahari, maka jarak komet ISON dari Matahari saat itu adalah

A. 2,8 sa

B. 3,6 sa

C. 5,0 sa

D. 5,3 sa

E. 6,4 sa

Jawaban: A

16
Jarak Matahari-ISON dapat ditentukan dengan persamaan cosinus

d = 2,8 sa

5. Perbedaan utama antara lensa dan cermin sebagai pengumpul cahaya dalam sistem
teleskop adalah

A. Panjang fokus lensa bergantung pada panjang gelombang, sedangkan cermin tidak

B. Panjang fokus cermin bergantung pada panjang gelombang, sedangkan lensa tidak

C. Cermin berbentuk cembung, sedangkan lensa harus berbentuk cekung

D. Objek tidak dapat ditegakkan dengan kedua sistem pengumpul cahaya ini

E. Membuat cermin lebih mudah daripada membuat lensa untuk pengumpul cahaya

Jawaban: A atau E

Aberasi khromatis 

Lensa mengalami aberasi khromatis, menyebabkan panjang gelombang yang berbeda


memiliki fokus yang sedikit berbeda. Hal ini terjadi karena cahaya polikromatis melewati
duamedium yang berbeda, sedangkan kecepatan cahaya berubah ketika melewati suatu
medium bergantung pada panjang gelombangnya (menyebabkan indeks refraksi berbeda
untuk setiap panjang gelombang). Pada cermin, cahaya tidak melewati medium yang berbeda
(atau melewati hanya sedikit) sehingga aberasi khromatis bisa dibilang tidak ada.
17
Mana yang lebih susah untuk dibuat, cermin atau lensa? 

Untuk pengumpul cahaya (teleskop) berukuran besar  maka dengan teknologi saat ini
membuat cermin lebih mudah. Untuk lensa perlu bahan yang bisa meneruskan sebanyak
mungkin gelombang elektromagnetik dan tanpa cacat dalam pembuatannya (gelembung,
dlsb). Kitaperlu menghaluskan kedua sisi lensa. Sedangkan cermin hanya perlu
menghaluskan satusisi bahan dan memberi pelapis perak atau alumunium (terkadang
ditambah lapisan lainsesuai kebutuhan). Tidak hanya itu, untuk menyangga lensa berukuran
besar sangatlah susah karena hanya sisinya yang tipis yang boleh di“sentuh”, sedangkan
cermin dapat kita“taruh” begitu saja di sisi yang tidak dilapisi

Diperkirakan 4000 S.M. cermin sudah dibuat walaupun tanpa proses “coating”,
sedangkanlensa sudah digunakan 700 S.M., walaupun demikian teleskop pertama dibuat
menggunakanlensa, kamera kita dibuat dengan lensa, mengapa? Teleskop reflektor butuh
meletakkancermin pemantul dibagian depan teleskop. Hal ini tentu tidak mudah dan tidak
efisien untuk teleskop berukuran sangat kecil (juga kamera). Jadi untuk masa sekarang
semuanya punya tantangan masing-masing karena kebutuhan yang berbeda, susah untuk
memilih mana yang lebih sulit dibuat.

KELOMPOK 6

1. Umayatul Q (170210102025)
2. Devi Apriliana Amesa Putri M. (170210102084)
3. Faiqotul Himmah (170210102105)
4. Andre Suwasono (170210102107)

18
SOAL OSN TAHUN 2016
1. Komponen suatu sistem bintang ganda mempunyai massa yang sama, yaitu 1;25M d.
Jika periode orbit sistem adalah 7;5 jam dan orbit dianggap lingkaran dengan inklinasi
sebesar 65 terhadap bidang langit, berapakah kecepatan radial masing-masing bintang
(dalam satuan m/s)?

2. Pada saat Gerhana Matahari Total, kita dapat mengamati korona Matahari yang
memiliki kerapatan rendah (n 108 cm 3) dan temperatur tinggi (2 106 K). Korona ini
tersusun dari atom-atom Hidrogen yang terionisasi dan di bawah pengaruh medan
magnet. Agar partikel – partikel atom hidrogen dapat lepas dari matahari, berapakah laju
minumum yang dibutuhkan (dalam satuan m/s)?

3. Perhatikan skema interferometer LIGO (Laser Interferometer Gravitational-Wave


Observatory) berikut. LIGO menggunakan Laser 700 nm dan memiliki panjang lengan
awal masing-masing 4 km. Pada awal-nya, berkas laser dari masing-masing lengan yang
bertemu memiliki fase yang sama. Jika terdapat ge-lombang gravitasi, maka lengan
interferometer dapat memendek atau memanjang sehingga menyebabkan perubahan pola
interferensi di titik temu.

a) Jika terdapat gelombang gravitasi yang menyebabkan salah satu lengan


interferometer memendek sebesar l sedangkan lengan lainnya memanjang sebesar

19
l, maka akan terjadi perubahan pola interferensi dari terang menjadi gelap.
Berapakah nilai l (dalam satuan m)?

b) Hitunglah perbandingan besar perubahan panjang lengan terhadap panjang


lengan awal. Perbandi-ngan ini disebut sebagai regangan atau strain yang
sebanding dengan amplitudo gelombang gravitasi.

c) Jika gelombang gravitasi yang diakibatkan oleh interaksi lubang hitam ganda
menyebabkan pada akhirnya kedua lubang hitam bersatu (merge) menjadi lubang
hitam simetris, berapakah amplitudo gelombang gravitasi yang terdeteksi?
4. Pada suatu bintang ganda gerhana, bintang pertama memiliki radius R 1 dan
temperatur efektif T1, sedangkan bintang kedua dengan radius R2 0;75R1 dan
temperatur efektif T2 2;5T1. Pada saat bin-tang yang berukuran lebih besar
menggerhanai bintang yang lebih kecil, berapakah perubahan magnitudo
bolometrik sistem bintang ganda ini?
5. Perhatikan spektrum dan skema berikut:

20
Diketahui spektrum Hidrogen 21 cm yang diamati pada koordinat galaktik p‘; bq
p30 ; 0 q memiliki puncak-puncak A, B, C, dan D yang disebabkan oleh awan-
awan antarbintang. Asumsikan awan antar bintang dan Matahari mengelilingi pusat
Galaksi dengan orbit lingkaran dan jarak Matahari dari pusat Galaksi sebesar R o 8
kpc serta kecepatan orbit Matahari Vd 220 km/s. Buktikanlah bahwa kecepatan
radial awan antarbintang (Vr) yang teramati mengikuti persamaan berikut:

Vr = Ro (ɷ - ɷmatahari) sin l

dengan ɷ dan ɷmatahari masing-masing adalah kecepatan sudut awan antar bintang
dan kecepatan sudut Matahari?

21
Jawab

1.

22
2.

23
3.

4.

24
5.

25
KELOMPOK 5

Beta Nur Yuliani 160210102109

Imdatul Maula 170210102042

Ima Fitroh 170210102086

Uswatun Hasanah 170210102109

26
SOAL OSN TAHUN 2017
1. Sebuah satelit mengorbit planet Mars. Ketinggian satelit ini diatur sehingga periode
orbitnya sama dengan periode rotasi Mars. Ketinggian satelit tersebut dari permukaan
Mars adalah (OSN Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2017)
A. 16999 km
B. 20392 km
C. 27981 km
D. 36999 km
E. 42959 km
Jawaban : A
Dengan menganggap orbit satelit adalah lingkaran dan msat << Mmars, dapat diperoleh
bentuk hukum Kepler III,

2. Planet X, dengan radius 3500 km dan massa 2,5 × 10 23 kg, memiliki sebuah gunung
dengan puncak setinggi 300 m dari permukaan planet tersebut. Seorang astronot berada di
puncak gunung tersebut sambil memutar bola yang diikat dengan tali secara vertikal. Jika
massa bola sebesar 0,6 kg, tali dianggap tak bermassa dengan panjang 1 m, dan tegangan
maksimum tali 30 N, maka bola dapat mencapai kecepatan maksimum sebesar ….. (OSN
Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2017)
A. 6,32 ms−2
B. 6,54 ms−2
C. 6,97 ms−2
D. 7,28 ms−2

27
E. 7,54 ms−2
Jawaban : C
Percepatan gravitasi di puncak gunung dapat dihitung,

Kecepatan maksimum yang dimaksud di dalam soal adalah kecepatan bola terbesar yang
dapat dicapai sesaat sebelum tali putus. Dengan memperhatikan arah gaya yang diterima
bola, maka kecepatan terbesar dapat dicapai apabila bola berada di titik tertinggi
lingkaran vertikal, sehingga,

Sudut pandang lain: Dengan adanya frasa “memutar bola”, dapat juga diartikan astronom
ingin bolanya dapat terus bergerak melingkar vertikal secara sempurna (tidak putus
talinya), tetapi mencapai kecepatan terbesarnya. Agar tali tidak putus, pada gerak seperti
ini, tegangan maksimum dan kecepatan maksimum (agar tali tidak pernah putus) dicapai
saat bola ada di titik terbawah. Di titik tersebut, berlaku:

28
3. Suatu sistem eksoplanet memiliki dua planet (planet dalam dan planet luar) dengan orbit
lingkaran yang sebidang. Pada saat τ , posisi salah satu planet adalah kuadratur menurut
planet lainnya (seperti terlihat dalam gambar), sehingga kedua planet berada pada arah
pandang yang sama dari Bumi dan terjadilah peristiwa planet luar terhalangi (okultasi)
oleh planet dalam. Bila rasio radius orbit planet dalam terhadap planet luar adalah
0,39685, hitunglah

(a) sudut fase dan fase planet luar dilihat dari planet dalam, dan sebaliknya,
(b) busur sapuan planet dalam dan planet luar (segera setelah τ ) ketika okultasi yang
sama (bukan pada kuadran lain) kembali terjadi (OSN Tingkat Provinsi Tahun 2017)
Jawaban:
Sudut α dapat dicari dengan,

a) Berbeda dengan sudut elongasi yang terletak di pengamat, sudut fase (φ) merupakan
sudut yang terletak pada objek yang diamati.
Fase (q) dapat dicari dari sudut fase (φ) menggunakan persamaan,

29
 Menurut planet dalam, saat itu planet luar memiliki sudut elongasi

dan fase = 0,959.

Planet luar terlihat “hampir purnama” menurut planet dalam.

• Menurut planet luar, saat itu planet dalam memiliki sudut elongasi dan

fase = 0,5.
Planet dalam terlihat “setengah” menurut planet luar; seperti Bulan terlihat saat
quartir.
b) Dari hukum Kepler kita tahu bahwa perbandingan jarak rata-rata pangkat tiga dengan
periode kuadrat selalu konstan untuk satu sistem; dalam hal ini kedua planet
mengorbit bintang yang sama.

30
Artinya okultasi setelah τ akan terjadi lagi di kuadran yang sama ‘tepat’ di titik yang
sama pula, yaitu ketika planet luar sudah mengorbit tepat sekali, sedangkan planet
dalam mengorbit tepat 4 kali.

• Busur sapuan planet dalam

• Busur sapuan planet luar

4. Gunakan petunjuk ini untuk menjawab soal berikut :


A. Pernyataan pertama dan kedua benar serta memiliki hubungan sebab akibat.
B. Pernyataan pertama dan kedua benar, tetapi tidak memiliki hubungan sebab-akibat.
C. Pernyataan pertama benar, sedangkan pernyataan kedua salah.
D. Pernyataan pertama salah, sedangkan pernyataan kedua benar.
E. Kedua pernyataan salah.
Comet Halley is a celestial object with retrograde motion around the sun.
BECAUSE
Comets that have period less than 200 years are likely to come from the Kuiper Belt
(OSN Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2017).
Jawab : B
Pernyataan pertama benar. Ini adalah pengetahuan umum astronomi saja, tidak ada logika
dibalik fakta ini.
Pernyataan kedua benar. Gunakan hukum Kepler.

Sabuk Kuiper berada pada jarak sekitar 30 sa sampai dengan 50 sa, jadi kemungkinan
memang berasal dari sini.

5. Untuk satu soal berikut ini, jawablah


A. jika 1, 2, dan 3 benar
B. jika 1 dan 3 benar
C. jika 2 dan 4 benar
D. jika 4 saja benar
31
E. jika semua benar

Pada bulan Februari tahun 2017, tim astronomi internasional menemukan tujuh

eksoplanet yang mengelilingi sebuah bintang bernama TRAPPIST-1. Bintang bermassa

ini memiliki jarak 39 tahun cahaya dari sistem Tata Surya. Tiga dari tujuh

planetnya berada pada HZ (Habitable zone adalah zona seputar bintang dengan tekanan
atmosfer sedemikian rupa sehingga dapat ditemukan air berwujud cair di permukaan
planet) dan memiliki periode orbit berturut-turut 1,5, 2,5, dan 4 hari. Asumsikan orbit
planet-planet tersebut berbentuk lingkaran dengan Bintang TRAPPIST-1 berada di
pusatnya. Manakah pernyataan yang benar?

1. Jarak planet terdekat pertama ke Bintang TRAPPIST-1 adalah 0,026 au.


2. Jarak planet terdekat kedua ke Bintang TRAPPIST-1 adalah 0,084 au.
3. Sudut paralaks Bintang TRAPPIST-1 dari planetnya adalah 0,08 detik busur.
4. Periode sinodis antara planet pertama dan ketiga adalah 2,4 hari (OSN Tingkat Provinsi
Tahun 2017)
Jawaban: D
Penjelasan awal yang diberikan sebetulnya tidak mengindikasikan bahwa tiga planet
tersebut adalah tiga planet terdekat. Dengan mengasumsikan ketiga planet di atas adalah
tiga planet terdekat, Gunakan Hukum Kepler III
• Pernyataan pertama salah, seharusnya 0,011 au.

• Pernyataan kedua salah, seharusnya 0,0155 au.

• Pernyataan ketiga kurang jelas maksudnya, apakah maksudnya paralaks horizon?


• Pernyataan keempat benar, 2,4 hari.

32
KELOMPOK 4

Muhammad Faizal Arifi 170210102073

Alfia Ulfa 170210102077

Ferdilla Anggun M. 170210102078

Elvia Puspitasari 170210102088

33
SOAL OSN TAHUN 2017

1. Jika jarak rata-rata planet Mars adalah 1,52 SA dari Matahari, maka periode orbit
planet Mars mengelilingi Matahari adalah
a. Sekitar 321,75 hari lebih panjang dari periode sideris orbit planet Bumi
b. Sekitar 414,75 hari lebih panjang dari periode sideris orbit planet Bumi
c. Sekitar 321,75 hari lebih panjang dari periode sinodis orbit planet Bumi
d. Sekitar 414,75 hari lebih panjang dari periode anomalistik orbit planet Bumi
e. Jawaban a, b, c, dan d salah semua
JAWAB : E

Periode planet ada beberapa istilah :

1) Periode Sideris, adalah waktu yang diperlukan planet untuk mengelilingi Matahari 1
putaran penuh atau dalam sudut tempuh tepat 3600. Contoh: Periode sideris Bumi
adalah 1 tahun atau 365,25 hari (tepatnya secara ratarata : 365,256363051 hari = 365
hari 6 jam 9 menit 9,7676 detik)
2) Periode Sinodis, adalah waktu yang diperlukan planet untuk kembali ke fase planet
yang sama jika dilihat dari bumi
3) Periode anomalistik, adalah waktu yang diperlukan planet untuk menempuh titik
terjauh (aphelion) atau titik terdekat (perihelion) secara berurutan. Sudut tempuhnya
belum tentu 3600, karena ada pergeseran (rotasi) dari setengah sumbu panjang
orbitnya. Untuk mengetahui panjang periode anomalistik harus mengetahui dulu
berapa besar pergeseran setengah sumbu panjangnya dan arahnya kemana. Contohnya
pergeseran setengah sumbu panjang Bumi adalah 11,25” tiap tahun dengan arah yang
searah revolusi Bumi, sehingga tahun anomalistik Bumi lebih besar dari tahun
siderisnya Yang ditanyakan di soal adalah periode orbit planet Mars mengelilingi
Matahari, maka yang dimaksud tentu periode sideris Mars. Hitung periode sideris
Mars melalui hukum Kepler III (setengah sumbu panjang Mars = a = 1,52 SA) : T2 =
a3  TMars = 1,87 tahun x 365,25 = 683,02 hari. Selisih dengan periode sideris
Bumi adalah : 683,02 – 365,25 = 317,77 hari.

2. Bagi seorang pengamat di 780 15’ LU, pada tanggal berapakah dia dapat mengamati
Matahari yang begitu terbenam separuh langsung terbit kembali? Gambarlah sketsa
untuk mendukung jawabanmu! Abaikan efek refraksi! Tanggal berapakah dapat
34
terjadi, Matahari begitu terbenam separuh langsung terbit lagi, diamati oleh seorang
pengamat di 780 15’ LU? Gambarlah sketsa untuk mendukung jawabanmu!
Jawab:
Matahari terbenam separuh langsung terbit kembali artinya jika digambarkan dalam
bola langit, Matahari berada pada posisi kulminasi bawahnya tepat menyentuh
horizon (perhitungan koordinat matahari adalah di pusatnya, jadi jika Matahari
terbenam separuh artinya koordinat titik pusatnya tepat di horizon). Sumbu edar
harian matahari (garis UM yang harus sejajar dengan garis meridian langit)
digambarkan tepat menyentuh horizon (titik Utara pada gambar di atas) Garis
berwarna merah adalah garis bantu untuk mendapatkan segitiga sama kaki UOM, juga
untuk mendapatkan bahwa sudut OMU sama dengan deklinasi Matahari (δ) karena
posisinya adalah sudut berseberangan Titik X adalah titik bantu untuk mendapatkan
segitiga siku-siku UOX Karena segitiga UOM adalah segitiga sama kaki, maka sudut
U dan sudut M adalah sama, yaitu sudut deklinasi Matahari (δ) Perhatikan segitiga
siku-siku UOX, diperoleh : δ = 900 – lintang pengamat (δ) Jadi δ = 900 – 78015’
= 11045’ Untuk mendapatkan tanggal yang memiliki deklinasi Matahari 11045’, Cara
menghitung deklinasi Matahari (δ) adalah dengan mengingat bahwa dalam setahun
(365,25 hari) Matahari beredar secara periodik naik-turun di sekitar garis ekuator
bumi/langit dengan amplitudo 23,450 (jarak sudut ke
ekuator adalah acuan untuk menghitung deklinasi) : Jadi secara praktis, jika kita
menganggap Bumi mengelilingi Matahari dalam lingkaran sempurna dengan
kecepatan yang tetap, maka dapat dilihat bahwa selama setahun Matahari menempuh
lintasan sudut sejauh 23,450 x 4 = 93,80, maka selama sehari perubahan deklinasi
matahari adalah 93,80/365,25 hari = 0,25680 ≈ ¼0 /hari, dengan demikian deklinasi
Matahari setiap hari dapat dicari meskipun nilai sebenarnya tidak tepat karena
sebenarnya lintasan Bumi adalah elips dan kecepatan orbit Bumi tidak sama setiap
hari. Maka deklinasi matahari 11045’ adalah kira-kira pada saat :
 46 hari setelah tanggal 21 Maret, yaitu sekitar tanggal 6 Mei, dan
 46 hari sebelum tanggal 23 September, yaitu sekitar tanggal 8 Agustus

3. Lunar synodic period is longer than its sidereal period.


BECAUSE

35
Observed from north ecliptic pole, lunar motion around the Earth is in the same
direction as Earth’s motion around the Sun, i.e. clockwise.

Jawaban: C. Jika pernyataan pertama benar, sedangkan pernyataan kedua salah.


Periode sinodis Bulan (dari satu fase kembali ke fase yang sama) sebesar 29,5
hari, sedikit lebih panjang dibanding periode siderisnya mengelilingi Bumi sebesar 27
13 hari. Hal ini terjadi karena gerak revolusi Bulan mengelilingi Bumi searah dengan
gerak revolusi Bumi mengelilingi Matahari, yaitu berlawanan arah jarum jam (counter
clockwise) jika dilihat dari atas Kutub Utara Ekliptika
4. Nilai sudut jam akan sama untuk pengamat pada bujur yang sama, namun tidak
demikian dengan ketinggian objek yang berbeda-beda bagi pengamat di tiap-tiap
bujur.
SEBAB
Menentukan nilai sudut jam dihitung ketika objek berada di kulminasi atas dengan
nilai 0 jam kemudian menuju ke barat (dengan nilai 6 jam), lalu ke posisi kulminasi
bawah (dengan nilai 12 jam) dan kemudian ke arah barat dengan nilai -6 jam.

Jawaban: C, atau mungkin A maksudnya.


Nilai sudut jam suatu bintang (objek jauh) akan sama jika dilihat dari bujur yang
sama. Ketinggian bintang bisa jadi berbeda apabila lintang pengamat berbeda
(walaupun bujurnya sama). Pertanyaan kedua agak ambigu mengenai penyebutan arah
Barat dan Timurnya. Sudut jam di ukur dari kulminasi atas ke arah Barat, bernilai 6
jam ketika proyeksi benda tersebut di ekuator langit tepat ada di titik Barat (begitu
seterusnya); bendanya bisa jadi tidak akan melewati tepat titik Barat apabila
deklinasinya tidak nol. Bagian terakhir seharusnya ke arah Timur yang bernilai -6
jam. Sudut pandang lain mengenai bagian terakhir: Bergerak ke arah Barat tidak
dimaknai sebagai menuju titik barat saja. Mengapa demikian? Jika dimaknai menuju
titik barat saja, pernyataan menjadi ambigu. Gerak searah gerak harian benda langit
maupun berlawanan arah gerak harian benda langit akan dapat menuju titik yang
sama, misalnya dalam hal ini titik Barat. “Bergerak ke arah Barat” di sini dimaknai
sebagai bergerak “searah gerak harian benda langit”. Dengan demikian (anggaplah
benda yang dimaksud memiliki deklinasi nol), usai memiliki sudut jam bernilai 12
jam saat kulminasi bawah, benda langit akan bergerak melanjutkan geraknya ke arah

36
Barat (searah gerak harian) hingga mencapai titik timur. Di titik tersebut nilai sudut
jam benda langit 18 jam atau -6 jam. Dengan sudut pandang lain ini, pernyataan
kedua benar, sehingga berlaku pernyataan pertama benar, pernyataan kedua benar dan
saling berhubungan.
5. Pada tahun 1582, kalender Masehi mengalami reformasi, dan kemudian dinamakan
calendar Gregorian. Dengan menggunakan periode sinodis Bulan dari daftar
konstanta, jumlah bulan purnama selama 5700000 tahun Gregorian adalah
sebanyak…
a. 70550000
b. 70500000
c. 70499151
d. 69500218
e. 68400000
Jawaban: C
Satu tahun Gregorian: TG = 365,2425 hari. Satu periode sinodis Bulan: TSyn =
29,5306 hari. Jumlah Bulan purnama selama N tahun Gregorian:

N purnama =

Maka, selama 5700000 tahun Gregorian, jumlah Bulan purnama = 70499151,727


(bulatkan ke bawah karena yang ditanya jumlah kejadian purnama).
Jadi, jawaban yang paling tepat C.

KELOMPOK 3

JIHAN NI’AMI MIDRORO (170210102080)

ADELLIA SARTIKA PUTRI (170210102098)

ROADILAH UMAMI (170210102108)

ALDA ALVINA HAWA (170210102112)


37
38
SOAL OSN TAHUN 2018

1. Selama perjalanan hidupnya, bintang akan menghabiskan sebagian besar wakktunya


pada fase evolusi yang disebut Deret Utama (DU). Untuk Matahari, usia selama di
DU ini diperkirakan mencapai 1010 tahun. Selama proses evolusinya, bintang juga
akan mengalami kehilangan massa. Jika diketahui sebuah bintang dengan massa,
radius, dan temperatur efektif masing-masing sebesar 4,5 𝑀ʘ, 2,25 𝑅ʘ, dan 3 𝑇𝑒𝑓𝑓,ʘ.
Hitunglah berapa persen massa yang hilang selama bintang tersebut berada di DU
terhadap massanya saat tersebut. Gunakan hubungan massa-luminositas bintang
selama di DU di mana luminositas sebanding dengan massa pangkat 3,5.
Solusi :
 Umur bintang di DU memenuhi dua persamaan dibawah:

 Bandingkan persamaan (2) dengan Δ𝑡ʘ

 Dari persamaan (1)

 Maka

39
2. Efisiensi kuantul suatu detector astronomi ialah perbandingan antara jumlah foton yang
dideteksi terhadap jumlah foton yang diterima. Diketahui diameter bukaan mata saat
gelap, waktu integrasi, dan efisiensi kuantum mata manusia masing-masing adalah 7 mm,
100 mili detik, dan 10%. Dengan kemampuan ini, limit magnitude untuk mata manusia
adalah 6 magnitudo. Tentukanlah limit magnitude hasil fotografi dengan waktu integrasi 1
jam, menggunakan teleskop dengan diameter 1 meter dilengkapi emulsi fotografi dengan
efisiensi kuantum 2% sebagai detector. Asumsikan derau (noise) pengamatan dapat
diabaikan.
Solusi :
 Jika kita mendefinisikan flux density yang terdeteksi sebagai f, maka :

Keterangan :

= kuantum efisiensi

= area

= waktu

Maka

3. Diketahui rerata diameter sudut bulan dan matahari adalah 32° dan sudut refraksi di
atmosfer bumi dekat horizon adalah 34°. Paralaks horizon untuk bulan adalah 57° dan
untuk matahari adalah 8°. Secara prinsip, jarak zenith untuk syarat terbenamnya matahari,
bulan, dan bintang dapat ditentukan berdasarkan tiga besaran tersebut. Dengan merujuk
pada kombinasi variasi posisi bumi di perihelion dan aphelion serta variasi posisi bulan di
perigee dan apogee, hitunglah variasi jarak zenith untuk syarat terbenamnya matahari,
bulan dan bintang

40
Solusi :
 Variasi posisi bumi di perihelion dan aphelion serta variasi posisi bulan di perigee dan
apogee berpengaruh besar terhadap diameter sudut keduanya, paralaks horizon juga
terpengaruhi tetapi kecil , jadi kita dapat mengabaikannya.
 Sketsa kombinasi ketiga efek :

 Dari sketsa tersebut, dan jika p = paralaks horizon maka,

…………………………(1)

dimana ,

 Dari persamaan (1) bisa kita tuliskan variasi jarak zenith :

41
42
 Diameter sudut

𝛿̅

 Variasi untuk kasus perihelion, 𝛿̅

 Kasus aphelion dengan cara yang sama

 Kasus Perigee

 Kasus Apogee

 Kasus bintang, paralaks horizon bintang kecil sehingga,

4. Sebuah spektograf masa depan yang ditempatkanpada teleskop ruang angkasa memiliki
resolusi spectral sebesar 108. Salah satu target ilmiah dari instrument ini adalah pencarian
eksoplanet yang seukuran dengan bumi. Hitunglah berapa massa minimum bintang target,

43
yang memiliki planet dengan massa, albedo, dan temperature mirip Bumi pada daerah
layak huni, yang dapat dideteksi oleh instrument tersebut. Asumsikan hubungan massa

dengan luminositas untuk bintang deret utama masa kecil adalah

44
Solusi :
 Temperature planet (Tp) dapat dituliskan dalam persamaan

(1)

 Karena temperature dan albedo mirip bumi (Tp = TE dan A = AE), maka persamaan (1)
dapat di tulis :

(2)

 Resolusi spectral di definisikan sebagai

(3)

 Jika asumsi orbit bintang lingkaran, dengan

, maka :

(4)

(5)

(6)

 Dari persamaan (4),(5) dan (6) di dapatkan

(7)

 Dari persamaan (3) dan (7) dimana

45
(8)

 Dari persamaan (2) dan (8) di dapat

5. Pada gambar 3, elemen massa m berada pada jarak r dari pusat bintang berotasi, atau pada
jarak r sin θ dari sumbu rotasi. Total gaya yang bekerja pada m adalah

……….(1)

Dengan ω dan ℓ⃑ masing-masing adalah kecepatan sudut dan vector jarak dari sumbu

rotasi. Jika P adalah tekanan, komponen tekanan dapat dinyatakan

…………………(2)

Dengan V dan ρ masing-masing adalah volume massa m dan rapat massa.


Gambar 3 : Elemen massa m pada bintang berotasi

46
Untuk dua komponen gaya gerak ,

……..(3)

Dengan Ψ adalah potensial gravitasi yang memenuhi

Setelah integrasi, persamaan tersebut dapat ditulis ringkas menjadi

47
Atau

………….(4)

Persamaan (4) dapat dipandang sebagai persoalan akar dari persamaan fungsi

……………………….(5)

Untuk wilayah ekuatorial ( = 90 ), persamaan akar menjadi

……………………….(6)

Atau

……………………….(7)

Secara komputasional, persamaan (7) dapat ditulis menjadi:

……………………….(8)

Berdasarkan persamaan-persamaan tersebut, solusi untuk 𝑟 dapat diperoleh dengan


mengerjakan perhitungan berulang (iteratif) dengan menggunakan algoritma sepuluh
langkah di bawah ini hingga galat (error,∈) kurang dari nilai ∈𝑠𝑡𝑜𝑝 yang diberikan.
( tanda← dibaca: ”diisi dengan nilai”)
a. Mulai
b. Galat pemberhentian (dalam persen) : ∈𝑠𝑡𝑜𝑝← 0,2

c. i←0
d. ri←0
e. hitung ri+1 dari persamaan 8

f. hitung galat (dalam persen): ∈← 100 ×

g. 𝑖 ← 𝑖 + 1
h. 𝑟𝑖 ← 𝑟𝑖+1

i. Bila ∈≥∈𝑠𝑡𝑜𝑝 kembali ke (e)

48
j. selesai
kerjakanlah intruksi di algoritma tersebut dengan menggunakan nilai-nilai parameter
berikut untuk bintang serupa matahari
𝑇 = 0,3 ℎ𝑎𝑟𝑖 = 25920 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

𝜔 = = 0,0002424068 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

𝑟𝑘 = 695000 𝑘𝑚 = 6,95 × 10
𝑟𝑘 = 695000 𝑘𝑚 = 6,95 × 108 𝑚

Solusi:
Dengan menggunakan persamaan (8), didapat data seperti di tabel:
𝑖 𝑟𝑖(meter) 𝑟𝑖+1(meter) ∈(persen)
0 0 695000000 100
1 695000000 746614289.4 6.91
2 746614289.4 758988868.7 1.63
3 758988868.7 762223598.8 0.42
4 762223598.8 763086766.7 0.11
∴ nilai 𝑟 menurut literasi di atas adalah 763086766.7 meter

KELOMPOK 2

Selvi Ayu Anggraeni 170210102090


Nourma Indah Rini 170210102095
Isma Choiruhi 170210102096
Indri Widiyanti 170210102100

49
SOAL OSN TAHUN 2018

1. Ilmuan Persia yang bernama Abu Reyhan Al-Biruni (973-1048 CE) telah berhasil
menghitung radius bumi dengan cara yang berbeda dengan cara yang telah dilakukan
matematikawan yunani bernama Erastosthenes (276-196 BCE). Metode baru ini
dinamakan sebagai metode Al-Biruni. Perhitungan radius bumi dengan metode ini
memerlukan puncak sebuah gunung dengan tinggi h, yang terisolir dan dikelilingi

oleh bidang datar. Sudut dan pada titik-titik 1 dan 2 dari cakarawala ke Puncak

gunung diukur dengan kuadaran. Jarak d antara titik 1 dan 2 juga diukur.

Skema penentuan radius bumi dengan metode al-Biruni

a. Jelaskan cara menghitung tinggi gunung h dengan pengukuran menurut gambar.


solusi :

50
Seorang pengamat memanjat puncak gunung dan mengukur sudut penurunan
b.

cakrawala ( Besar sudut antara cakrawala pengamat di puncak gunung dengan

cakrawala benar permukaan bumi).

Saat dia berada di tepi pantai, arah cakrawala akan sama dengan arah pandangan
mata lurus dengan dan badan tegak. Namun, bila dia berada di tempat tinggi, dia
tidak hanya melihat lebih jauh, tapi juga arah cakrawala akan tampak turun dan
berada di bawah arah pandangan mata tegak lurus badan. Semakin tinggi posisi
pengamat, semakin turun arah cakrawala ini. Jelaskan metode Al Biruni dalam
mengukur radius bumi setelah menghitung tinggi gunung h dan mengukur sudut
penurunan cakrawala ini. Buatlah sketsa geometri dari gunung, sudut penurunan
cakrawala dan radius bumi.
menghitung tinggi gunung ℎ dan mengukur sudut penurunan cakrawala 𝛼. Buat

sketsa.

solusi :

Dari Sketsa disamping

Maka Radius Bumi adalah

2. Sebuah elektron sinar kosmik bermassa me bergerak dengan kecepatan ve = 0,8c dan
secara horizontal menumbuk partikel debu bermassa md di permukaan Bulan.
Elektron kemudian melekat pada materi debu. Tentukan massa dan kecepatan debu

51
setelah tumbukan. Apakah debu berpindah dari kedudukan semula? Asumsikan
bahwa gesekan debu dengan permukaan Bulan diabaikan.

Solusi :

Karena elektron melekat pada partikel debu setelah tumbukan, maka energinya tidak kekal

(ada yang terbuang). Jika

- Persamaan energi

- Kekekalan Momentum

- Dari persamaan (1) dan (2) di dapat :

Diantara nebula-nebula berikut : planetary nebula, dark nebula, supernova remnant, H II


region, manakah yang termasuk sisa bintang yang mati :

52
a. Planetary nebula dan supernova remnant
b. Supernova remnant dan darknebula
c. Dark nebula dan H II region
d. Hii region dan planetary nebula
e. Planetary nebula, dark nebula, supernova remnant, HII region
Jawaban A
Daerah yang termasuk sisa bulan mati memiliki keistimewaan yaitu melimpah dengan
unsur unsur berat yang berasal dari reaksi inti di dalam bintang asalnya.
Planetary nebula : sebuah lingkaran atau selubung gas yang di pusatnya terdapat
bintang katai putih. Gas ini bergerak dengan kecepatan yang tinggi sebagai tanda
bahwa gas ini dilontarkan oleh bintang katai putih yang ada di pusatnya, yang mana
bintang katai putih ini adalah evolusi akhir suatu bintang.
Dark nebula adalah kumpulan besar debu yang menghalangi cahaya bintang di
belakangnya, seperti horsehead nebulae. Jadi bukan sisa bintang yang mati .
Supernova remnant : sisa ledakan supernova dari sebuah bintang yang bermassa di
atas 10M, contohnya nebula kepiting
HII region : daerah awan molekul raksasa yang komposisinya terdiri dari
90%hidrogen dan 10% helium. Hidrogen yang terionisasi karena biasanya di
dalamnya ada bintang bintang kelas O atau B yang energinya sanggup mengionisasi
daerah sekitarnya. Daerah ini merupakan daerah membentukan bintang baru, bukan
bintang yang mati.

3. Dalam sistem magnitude UBV, rumus pongson untuk masing-masing magnitude


mengandung titik nol. Jika diketahui titik nol filter V ( λ = 5500 Å, lebar pita = 1000
Å) adalah cv = -38,53. Tentukan daya total yang dikumpulkan sebuah teleskop dengan
diameter 10 cm dari bintang dengan magnitudo visual V = 3,0 mag.
Diket : λ = 5500 Å d = 10 cm
Å = 1000 Å V = 3,0 mag
cv = -38,53
Ditanya : L … ?
Jawab :
Persamaan pongson
V = -2,5 log f + cv (1)

53
Titik nol
0 = -2,5 log E0 – 38,53 (2)

E0 = 10 watt/(m2Å)

f0 = E0 x Δλ

= 10 watt/(m2Å) x 1000 Å (3)

(3)
Dari persamaan 1, 2, dan 3

V = -2,5 log

f = f0 x

Daya total yang dikumpulkan teleskop


L = f x Area

=fx

= 1,91 x 10-16 watt

KELOMPOK 1

Mamik Purbawati 170210102027

Muhammad Maulidun Nashrullah 170210102081

Ulya Ghifrani Rahmania 170210102094

Devi Nanda Efendi 170210102101

Sinta Ruadiana 170210102104

54

Anda mungkin juga menyukai