Anda di halaman 1dari 2

Aksi Kemanusiaan Relawan HMAN

Sejak gempa dan tsunami yang melanda Palu dan daerah sekitarnya di Sulawesi
Tengah lalu, banyak mengundang simpati dari beberapa kalangan lembaga
mahasiswa . Salah satunya 4 orang dari Himpunan Mahasiswa Administrasi Niaga
(HMAN ) yang turut berangkat ke Palu sebagai relawan.

Ketua Umum HMAN Muhammmad Zairajuddin menyebut “ini sebenarnya


sifatnya langsung, ini istilahnya masih diawal kepengurusan belum ada program
kerja dan tiba-tiba ada bencana seperti itu teman teman inisiatif kirim kesana
bantuan berupa relawan dan donadsi”.

Proses keberangkatan relawan di bantu oleh salah satu pihak yang


memberangkatkan relawan secara gratis. “di hari minggu kejadian dan bencana
terjadi di hari jumat ada kak Uni senior angkatan 2011 memiliki keluarga di Palu.
Nah, itu yang saya carikan akses supaya dia bisa ke Palu untuk cari tahu kondisi
orangtuanya di Palu ternyata saya dapat jalan di satu tempat itu bisa
memberangkatkan relawan secara gratis nah setelah itu saya lihat ada peluang
untuk kesana, kenapa tidak dimanfaatkan, nah setalah itu,baru bisa berangkat
kesana secara gratis dengan bantuan juga dihimpunan mereka punya donasi itu
yang saya salurka”. Kata Achmad Fadhil Pratama saat wawancara.

Perjalanan misi kemanusiaan ke Palu melalui perjalanan darat dengan melalui


banyak kendala selama perjalanan.” dijalan kami temukan beberapa kendala dari
bus berapa kali singgah di karenakan akan ketersedian BBM di mamuju sudah
menipis sampai ke pasangkayu. Terus setelah itu kendaraan bus bocor ban dan
sesampainnya di sana kami tidak punya kendaraan lebih untuk mengakses tempat
tempat terpencil. Hingga sampainnya di sana kami kekurangan kendaraan lebih
untuk mengakses tempat-tempat terpencil tapi dengan bantuan dari bebarapa
relawan yang lain kami punya kendaraan untuk mengakses daerah-daerah
terpencil.Kemudian rusak dan putusnya akses menambah beberapa kesulitan
beberapa relawan di sana. Menambahnkan komentarnya.

Relawan berangkat bersama beberapa tim yang terdiri dari tim medis, trauma
healing dan pendata“ kami kesana itu lengkap dengan tim, ada tim Medis, tim
trauma healing dan satu tim Pendata. Kami mendata siapa-siapa saja pengungsi
dalam satu posko dan terus ketika ada yang mengalami luka diobati, terus untuk
trauma healing kita focus kepada anak-anak saja untuk mengembalikan emosi
mereka, mentalitas dan untuk melupakan kejadian bencana yang mereka
alami.Tegas Achmad Fadhil Pratama.

pembagian logistik yang tidak terdistribusi dengan baik, penjarahan rumah warga
yang di manfaatkan oleh beberapa oknum, hingga kurangnya peralatan bayi yang
terdistibusi dengan baik merupakan beberapa keluhan yang sempat kami dengar
langsung dari warga di sana.

Achmad Fadhil Pratama berharap” bagi mahasiswa jika kalian terkendala izin
kesana dan waktu kuliah, kalian juga harus mementingkan kuliahnya kalian tapi di
balik itu semua kalian bisa membantu Palu salah satunya dengan mencarikan
donasi, menyalurkan donasi itupun sangat membantu untuk para korban Palu.(cau)

Anda mungkin juga menyukai