Disusun Oleh :
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Oleh : Kelompok 1
- Kenny - Frederik
- Devra - Natania
- Gheralyn - Ayub
- Theofanny - Feren
A. TUJUAN
Pria dewasa muda memahami kesehatan sistem reproduksi dan
Instruksional Umum (TIU)
bahaya dari melakukan hubungan seksual dini.
1. Pria dewasa muda mengetahui bagian-bagian dari sistem
reproduksi. (C1)
2. Pria dewasa muda mengetahui penyakit sistem reproduksi.
(C1)
3. Pria dewasa muda memahami fungsi sistem reproduksi.
Instruksional Khusus (TIK) (C2)
4. Pria dewasa menyadari adanya pubertas.(C4)
5. Pria dewasa muda memperhatikan kesadaran akan
bahayanya kebiasaan buruk yang dilakukan. (A1)
6. Mampu menjalankan/mempraktekkan pola hidup sehat
dengan menghindari seks bebas. (P3)
1. Sistem reproduksi wanita dan pria
B. POKOK BAHASAN 2. Hubungan seksual dini
3. Pola hidup sehat dalam menghindari hubungan seks bebas
1. Sistem reproduksi wanita dan pria
a) Bagian dan fungsi dari sistem reproduksi.
C. SUB POKOK BAHASAN
b) Pubertas pada wanita dan pria.
c) Kebiasaan buruk yang membahayakan bagi penis.
d) Penyakit terhadap sistem reproduksi pria.
E. KEGIATAN PENYULUHAN
DEPKES RI
DAFTAR
BKKBN
PUSTAKA
Wikipedia
1. Naik motor terlalu lama merupakan kebiasaan buruk bagi penis. Apakah solusinya?
2. Mimpi basah dalam jangka panjang, wajar atau tidak?
3. Berapa lamakah pematangan sperma itu?
SUSUNAN KEPANITIAAN
Ayub
ANATOMI FISIOLOGI
PRIA
1. Penis
Di samping berfungsi sebagai saluran keluarnya air seni pada sistem urinaria, dalam
sistem reproduksi penis mempunyai dua fungsi yakni sebagai tempat keluarnya cairan
semen serta alat untuk kopulasi. Meski demikian, air semen serta air seni tidak akan
keluar bersamaan, sebab saat terjadinya ejakulasi (pengeluaran sperma) otot-otot pada
kandung kemih akan mengerut untuk mencegah sperma masuk sehingga urine yang
berada di dalamnya juga tidak akan ikut keluar.
2. Skrotum
Skrotum adalah suatu kantung pembungkus testis. Kantung ini terdiri dari lapisan
subkutan, otot polos, serta lapisan kulit. Kulit pada skrotum memiliki lipatan-lipatan.
Hal ini menjadikan skrotum bisa mengendur menjauhi tubuh saat cuaca panas, serta
mengerut mendekati tubuh saat suhu rendah (dingin). Fungsinya yakni untuk
mempertahankan suhu testis agar stabil sehingga spermatogenesis tetap terjadi.
3. Testis
Pada reproduksi jantan organ penghasil sperma adalah testis. Testis juga merupakan
kelenjar eksokrin sekaligus endokrin. Fungsi eksokrin, yakni untuk memproduksi sel-
sel kelamin pria, sedangkan fungsi endokrin, yakni untuk memproduksi hormon.
4. Saluran Epididimis
Duktus epididimis adalah saluran panjang yang berlekuk-lekuk serta terletak di atas
testis. Dengan panjang sekitas 5-7 meter spermatozoa berjalan sangat lambat. Hal ini
menjadikan sperma mengalami pematangan yang sempurna. Pada sekitas duktus
epididimis terdapat otot polos yang akan membantu pengeluaran spermatozoa ke
saluran berikutnya.
5. Saluran Defferens
Setelah mengalami pematangan, maka spermatozoa akan keluar dari skrotum dan naik
ke atas melalui duktus deferens.
6. Vesikula seminalis
Vesikula seminalis adalah tonjolan dari duktus deferens yang masih berbentuk saluran
dan terletak di belakang prostat. Saluran ini mempunyai panjang sekitar 5-10 cm.
Kelenjar ini menghasilkan sekret yang mengandung protein globulin, fruktosa, asam
askorbat, serta prostaglandin yang berpengaruh saat fertilisasi di dalam saluran
reproduksi wanita. Sekret yang dihasilkan vesikula seminalis mempunyai pH 7,3
sehingga tergolong basa. Cairan ini bersifat kental dan bergabung menjadi bagian dari
cairan semen yang keluar bersama sperma saat ejakulasi. Meski ukuran kelenjar ini
lebih kecil dari kelenjar prostat, namun vesikula seminalis menyumbang sebesar 60%
dari komposisi cairan semen.
7. Kelenjar prostat
Dibandingkan kelenjar tambahan lainnya, kelenjar prostat merupakan kelenjar
terbesar pada sistem reproduksi pria. Sekret yang dihasilkan kelenjar prostat bersifat
encer dan berwarna putih seperti susu. Cairan yang dihasilkan kelenjar prostat
mencapai 30% dari total volume cairan semen.
WANITA
1. Vagina
Vagina merupakan organ reproduksi yang berbentuk tabung dengan panjang mencapai 8-
10 cm. Dalam sistem reproduksi, vagina berperan sebagai jalan masuk serta jalan keluar
zat dari rahim. Diantaranya fungsinya yakni sebagai saluran masuk sperma ketika
berhubungan seksual, jalan keluar bagi bayi ketika dilahirkan, serta sebagai saluran keluar
cairan atau darah saat menstruasi.
2. Uterus
Uterus atau rahim adalah tempat menempelnya embrio hasil pembuahan hingga tumbuh
dan berkembang menjadi janin yang siap dilahirkan.
3. Oviduk
Organ reproduksi bagian dalam selanjutnya yaitu oviduk (Tuba fallopi). Oviduk
merupakan sepasang saluran yang menghubungkan antara ovarium dengan uterus. Organ
ini memiliki panjang mulai dari 8 cm hingga 20 cm dengan diameter yang berbeda-beda
disepanjang bagiannya. Oviduk mempunyai beberapa fungsi. Pertama yaitu untuk
menangkap telur hasil ovulasi, selanjutnya sebagai saluran sperma dan ovum hingga
terjadi fertilisasi dan terakhir sebagai tempat pertumbuhan embrio sementara sebelum
akhirnya melekat pada endometrium.
4. Ovarium
Ovarium adalah organ penghasil sel kelamin pada wanita. Organ ini berjumlah dua buah
dan terletak di sisi kanan dan kiri. Ovarium berbentuk bulat lonjong.
2. Disfungsi ereksi
Impotensi atau disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan pria untuk melakukan atau
mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual. Kondisi ini dapat menyebabkan
stres dan mengganggu kestabilan hubungan suami istri. Meski umumnya tidak
berbahaya, tetapi disfungsi ereksi ternyata bisa menjadi gejala kepada gangguan
kesehatan serius, bahkan meningkatnya risiko penyakit jantung.
3. Varikokel (testis besar sebelah)
Varikokel dapat disebabkan akibat ketidaknormalan pembuluh pada skrotum. Kondisi
ini lebih sering terjadi pada skrotum bagian kiri pada masa pubertas. Selain
memperkecil testis, penyakit reproduksi pria ini dapat menyebabkan infertilitas akibat
berkurangnya produksi dan kualitas sperma. Waspadai jika terjadi gejala yang
biasanya mendahului varikokel seperti pembengkakan pada skrotum, benjolan pada
salah satu testis, skrotum terasa sakit, serta pembuluh testis yang terlihat membesar
dan membengkak.
4. Hipospadia
Uretra adalah saluran tempat keluarnya air seni pada penis pria. Penyakit reproduksi
pria ini terjadi saat uretra tidak terbuka pada ujung penis, melainkan pada bagian
bawahnya. Kondisi yang biasanya merupakan kelainan bawaan sejak lahir ini dapat
dipulihkan dengan operasi. Jika operasi berjalan lancar, pria dapat melakukan
aktivitas seksual seperti biasa.
3. Dipaksa Pasangan
4. Pengakuan Teman
Faktor lainnya adalah pengaruh dari teman-teman demi mendapatkan pengakuan.
Pada dasarnya, pengaruh teman ini bisa kita patahkan kalau kita punya kesadaran diri
sendiri yang kuat.
Misalnya saat berpacaran, kita punya kendali atau kuasa atas tubuh kita. Harga diri
yang baik dari cowok dan cewek yang lagi berpacaran akan sangat membantu mereka
untuk berani menghindari dan menolak.
Kalau teman kita sudah mulai ngeledek kita, seperti ngatain cupu karena belum
pernah berhubungan seks, balas saja ucapannya seperti, ‘Gue udah ngerasa bahagia
sama dia tanpa harus ngelakuin hubungan seks kok’.
Dan yang paling penting adalah, bagaimana kita bisa berpegang teguh kepada prinsip
kita itu. Susah sih memang kalau harus ngelawan pengaruh teman. Tapi susah bukan
berarti enggak bisa. Bisa. Selalu ingat-ingat risiko yang bakal kita peroleh kalau
ngelakuin hubungan seks sebelum menikah.
5. Ingin Menikah
Biasanya alasan ini muncul karena miskonsepsi yang sering berkembang di
masyarakat, bahwa ketika kita menikah maka hidup kita otomatis menjadi bahagia,
terlebih lagi ketika kita menikah muda.
Padahal di atas kertas fakta tersebut berkebalikan. Menurut laporan dari UNICEF dan
Badan Pusat Statistik tahun 2016, telah terjadi 212.000 kasus perceraian di seluruh
Indonesia. Perkawinan usia muda menjadi salah satu penyebab tingginya angka
perceraian tersebut.
Selain itu juga ditemukan bahwa satu dari tujuh anak perempuan yang hidup di daerah
perkotaan menikah sebelum usia 18 tahun. Mengejutkan bukan? Saat kita berpikir
kalau anak-anak di pedesaan cenderung melakukan pernikahan dini, kenyataannya
malah sebaliknya.
Bukan hanya karena secara fisik masih belum siap, psikolog Ajeng Raviando juga
menuturkan bahwa ada banyak risiko emosional yang bisa kita alami jika melakukan
pernikahan usia dini.
Berikan tanggapan anda mengenai pernyataan di bawah ini, dimana S:Setuju, TS:Tidak
Setuju
1. Masturbasi tidak berbahaya.
2. Seks bebas dapat terjadi karena teman sebaya.
3. Media informasi yang menampilkan gambar-gambar atau video bukanlah penyebab
seorang melakukan hubungan seksual.
4. Berciuman bibir merupakan hal yang wajar dan dapat diterima masyarakat.
5. Rasa nyeri saat buang air kecil dan saat ejakulasi, serta rasa sakit di punggung bawah,
bukan merupakan gejala kanker prostat.
MEDIA : BROSUR
DOKUMENTASI