Anda di halaman 1dari 11

PERSALINAN ANJURAN

KELOMPOK IV
JHON WILLIAM 1751022
KEVIN DOLOKSARIBU 1751051
YEHUDA IMANUEL 1751037
FREDERICK SIMARE MARE 1751061
Persalinan Anjuran adalah persalinan yang baru
dapat berlangsung setelah permulaannya dianjurkan
dengan suatu perbuatan atau tindakan. Misalnya :
dengan pemecahan ketuban atau dengan memberi
suntikan pitocin, sintosinon.
Indikasi Persalinan Anjuran
• Indikasi Mutlak
• Faktor mutlak untuk dilakukan Persalinan Anjuran dapat dibagi menjadi dua indikasi, yang pertama
adalah indikasi ibu, antara lain: panggul sempit absolut, kegagalan melahirkan secara normal karena
kurang kuatnya stimulasi, adanya tumor jalan lahir, stenosis serviks, plasenta previa, disproporsi
sefalopelvik, dan ruptur uteri. Indikasi yang kedua adalah indikasi janin, antara lain: kelaianan otak,
gawat janin, prolapsus plasenta, perkembangan bayi yang terhambat, dan mencegah hipoksia janin
karena preeklamasi.

• Indikasi Relatif
• Yang termasuk faktor dilakukan persalinan Anjuran secara relatif, antara lain : riwayat sectio caesarea
sebelumnya, presentasi bokong, distosia fetal distress, preeklamsi berat, ibu dengan HIV positif
sebelum inpartu atau gemeli.
Indikasi Persalinan Anjuran
• Indikasi Sosial
• Permintaaan ibu untuk melakukan persalinan anjuran sebenarnya bukanlah suatu indikasi untuk dilakukan
persalinan anjuran. Alasan yang spesifik dan rasional harus dieksplorasi dan didiskusikan. Beberapaalasan ibu
meminta dilakukan persalinan anjuran, antara lain: ibu yang melahirkan berdasarkan pengalaman sebelumnya,
ibu yang ingin persalinan anjuran secara elektif karena takut bayinya mengalami cedera atau asfiksia selama
persalinan, namun keputusan pasien harus tetap dihargai dan perlu ditawari pilihan cara melahirkan yang lainnya.
Kontra Indikasi
• Kontraindikasi dilakukan persalinan anjuran adalah tidak adanya indikasi yang tepat untuk melakukan persalinan
normal. Adapun secara lebih rinci dari kontraindikasi persalinan anjuran adalah : Janin mati, syok, anemia berat,
kelainan kongenital berat, infeksi progenik pada dinding abdomen, minimnya fasilitas operasi sectio caesarea
(operasi cesar)
• Persalinan anjuran juga mengalami beberapa kesulitan, antara lain : Kesulitan menentukan jenis irisan, kesulitan
yang berhubungan dengan presentasi janin, kesulitan yang berhubungan plasenta dan perdarahan, kesulitan yang
berhubungan dengan saluran kemih.
• Sedangkan komplikasi utama persalinan anjuran adalah kerusakan organ-organ seperti vesika urinaria dan uterus
saat dilangsungkannya operasi, komplikasi anastesi, perdarahan, infeksi dan tromboemboli. Kematian ibu lebih
besar jika dibandingkan dengan persalinan pervaginam. Sulit untuk memastikan hal tersebut terjadi apakah
dikarenakan prosedur operasinya atau karena alasan yang menyebabkan ibu hamil tersebut harus dioperasi.
• Takipneu sesaat pada bayi baru lahir lebih sering terjadi pada persalinan anjuran dan kejadian-kejadian trauma
persalinan pun tidak dapat disingkirkan. Resiko jangka panjang yang dapat terjadi adalah terjadinya plasenta
previa, solusio plasenta akrata dan ruptur uteri
Jenis-jenis persalinan anjuran :
1. Metode stein 2. Injeksi oksitosin, pituirin
Meskipun metode stein sudah
ditinggalkan, tetapi untuk pengetahuan
(sintosinoin)
Bidan masih perlu diketahui. Jika Persalinan anjuran dengan
kehamilan lewat waktu dengan infus oksitosin, pituirin dan
persalinan metode stein akan sintosion 5 unit dalam 500 cc
mendapatkan:
1,2 gr bisulfas kinine
glukosa 5% banyak digunakan.
1,4 cc pituirin injeksi 3. Memecahkan ketuban Tekhnik induksi dengan infus
Persalinan denggam metote stein ini Memecahkan ketuban merupakan glukosa lebih sederhana, dan
sangat berbahaya jjika dilakukan salah satu metode untuk mempercepat mulai dengan 8 tetes sampai
diluar Rumah Sakit karena dapt persalinan. Setelah ketuban pecah,
menyebabkan kontraksi rahim yang
maximal 40 tetes/ menit. Bila
kuat sehingga dapat mengancam tunggu sekitar 4-6 jam dengan dengan 30 tetes kontaksi
ketuban pecah saat pembukaan kecil, harapan terjadi kontraksi otot rahim. maksimal telah tercapai, maka
rupture uteri, dan Gawat janin dalam Apabila belum terjadi kontraksi otot tetesan tersebut dipertahankan
rahim. Selain itu dikhawatirkan telat rhim dapat diikuti induksi persalinan
merujuk sehingga merugikan pasien.
sampai terjadi persalinan.
dengan infus glukosa yang
mengandung 5 unit oksitosin.
Faktor
penunjang
2. Membuktikan
1. Merangsang otot rahim ketidakseimbangan
berkontraksi, sehingga antara kepala janin
persalinan berlangsung. dengan jalan lahir.

Faktor
pendukung
Dengan menggunakan kriteria bishop sudah dapat diperkirakan keberhasilan persalinan
anjuran. Pada nilai total bishop yang rendah harus segera dilakukan bedah sesar (sectio
caesaria), karena persalinan dengan induksi tidak akan berhasil. Induksi persalinan yang
dipaksakan akan menambah keadaan gawat janin dalam rahim.
Masalah-Masalah (Diagnosa)
Kondisi kesehatan
ibu yang tidak
memadai untuk
Hamil post term menunggu proses KPD
(Lebih bulan) persalinan alami (Ketuban
misalnya ibu dengan
PEB atau Eklampsi Pecah Dini)

Solusio Plasenta
dengan janin
meninggal
diangnosa
• Nyeri dan ansietas berhubungan dengan proses persalinan
• v Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang informasi
• v Potensi terhadap cedera yang berhubungan dengan fisiologi
persalinan
• v Gangguan membuka mukosa mulut yang berhubungan
dengan pernafasan mulut
• v Potensi cedera pada janin yang berhubungan dengan kontraksi pada
uterus yang berhubungan dan atau insifensi uteri placenta
• v Ansietas yang berhubungan dengan kurang pengetahuan dan
ketidakpastian tentang apa yang diharapkan
Pasien memahami proses persalinan dan
rasional prosedur dukungan oleh orang
terdekat dalam koping terhadap ansietas.

INTERVENSI
Pasien menunjukkan kemajuan persalinan yang
normal sementara DJJ tetap dalam batas
normal tanpa ada tanda-tanda stres janin

Pasien menyatakan keinginannya untuk


berpartisipasi dalam perawatan selama
persalinan dan berpartisipasi sebatas
kemampuannya selama persalinan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai