Periode adaptasi ini disebut sebagai periode transisi, yaitu dari kehidupan di
dalam rahim ke kehidupan di luar rahim. Periode ini berlagsung sampai 1 bulan atau
lebih. Transisi yang paling cepat terjadi adalah pada sistem pernapasan, sirkulasi
darah, termoregulasi, dan kemampuan dalam mengambil dan menggunakan glukosa.
ADAPTASI FISIOLOGI DAN PSIKOLOGI PADA BAYI BARU LAHIR
Adaptasi adalah suatu cara makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Selain itu, adaptasi merupakan salah satu persyaratan penting bagi
terciptanya kesehatan jiwa dan mental individu dan merupakan pertahanan yang dibawa sejak
lahir atau diperoleh dari hasil belajar dan pengalaman. Penyesuaian atau adaptasi tidak hanya
dapat dilakukan oleh orang dewasa namun bayi pun dapat beradaptasi.1
Bayi merupakan tahap awal menjadi seorang individu. Masa bayi atau neonatal
merupakan masa terjadinya penyesuaian dan masa emas tumbuh kembang individu. Oleh
karena itu akan banyak proses adaptasi fisiologi dan psikologi yang akan dilalui oleh bayi
baru lahir.1
Sebagai seorang petugas kesehatan yang mempunyai kompetensi memberikan asuhan
kebidanan pada bayi baru lahir, bidan harus memahami bagaimana proses adaptasi fisiologi
dan psikologis pada bayi baru lahir. Selain itu, bidan juga dituntut agar dapat menjelaskan
kepada klien dan berusaha memberikan solusi yang terbaik jika ada masalah mengenai proses
adaptasi psikologis pada bayi baru lahir.3
a. Perkembangan paru-paru
Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari pharynx yang bercabnga
dan kemudian bercabang kembali membentuk struktur percabangan bronkus
proses ini terus berlanjit sampai sekitar usia 8 tahun, sampai jumlah bronkus dan
alveolusnakan sepenuhnya berkembang, walaupun janin memperlihatkan adanya
gerakan napas sepanjang trimester II dan III. Paru-paru yang tidak matang akan
mengurangi kelangsungan hidup BBL sebelum usia 24 minggu. Hal ini
disebabkan karena keterbatasan permukaan alveolus, ketidakmatangan sistem
kapiler paru-paru dan tidak tercukupinya jumlah surfaktan.2
Setelah bayi lahir, darah bayi baru lahir harus melewati paru-paru
untuk mengambil oksigen dan mengadakan sirkulasi tubuh menghantar
oksigen ke jaringan sehingga harus terjadi dua hal : penutupan voramen ovale
dan penutupan duktus antara arteoriosus antara arteri paru-paru serta aorta.6
Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam sistem pembuluh darah
adalah sebagai berikut :
a. Pada saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh sistemik meningkat dan
tekanan atrium kanan menurun. Tekanan atrium kanan menurun karena
berkurangnya aliran darah ke atrium kanan tersebut. Hal ini menyebabkan
penurunan volume dan tekanan atrium kanan itu sendiri. Kedua kejadian
ini membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit mengalir ke paru-
paru untuk menjalani proses oksigenasi ulang.2
b. Pernafasan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru-paru dan
meningkatkan tekanan atrium kanan. Oksigen pada pernafasan pertama ini
menimbulkan relaksasi dan terbukanya sistem pembuluh darah paru-paru
(menurunkan resistensi pembuluh darah paru-paru). Peningkatan sirkulasi
ke paru-paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada
atrium kanan. Dengan peningkatan tekanan atrium kanan ini dan
penurunan tekanan pada atrium kiri, foreman ovale secara fungsional akan
menutup.2
Sistem imun bayi masih belum matang sehingga rentan terhadap berbagai
infeksi dan alergi jika sistem imun matang akan memberikan kekebalan alami
atau didapat, berikut contoh kekebalan alami :
a. Perlindungan oleh kulit membran mukosa.
b. Fungsi saringan-saringan saluran nafas.
c. Pembentukan koloni mikroba oleh kulit halus dan anus.
d. Perlindungan kimia oleh lingkungan asam lambung.2
6) Mekanisme Kehilangan Panas Tubuh
Pada minggu pertama kehidupan bayi baru lahir mengalami perubahan
proses perkembangan dan adaptasi terhadap lingkungannya. Tantangan adaptasi
untuk mendukung kelangsungan hidup BBL sampai melewati masa periode
neonatal dengan normal. Salah satu adaptasi yang harus dipelajari oleh bayi baru
lahir adalah suhu lingkungan diluar Rahim dan mekanisme kehilangan panas yang
terjadi akibat lingkungannya.7
Tubuh bayi baru lahir belum mampu untuk melakukan regulasi temperatur
tubuh sehingga apabila penanganan pencegahan kehilangan panas tubuh dan
lingkungan sekitar tidak disiapkan dengan baik, bayi tersebut dapat mengalami
hipotermi yang dapat mengakibatkan bayi menjadi sakit atau mengalami
gangguan fatal. 1
a. Evaporasi (penguapan cairan pada permukaan tubuh bayi)
b. Konduksi (tubuh bayi bersentuhan dengan permukaan yang temperaturnya
lebih rendah)
c. Konveksi (tubuh bayi terpapar udara atau lingkungan bertemperatur
dingin)
d. Radiasi (pelepasan panas akibat adanya benda yang lebih dingin di dekat
tubuh bayi)5
7) Perubahan Sistem Ginjal