Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN TUTORIAL

BLOK 7 MODUL 2 “FOKAL INFEKSI”

Kelompok 3

Tutor : Drg. Deli Mona, Sp KG

Ketua : M. Iqbal Iskandar

Sekretaris papan : Anggita Kusnanda Nurisma

Sekretaris meja : Diva Azzahra

Anggota :

Aqila Syifa Nada

Daffa Athala Naufal

Lutfia Khairani Zulfaneti

M. Daffa Safra

Risqa Karima

Tiara Oktaviani

Wirackhil Ikhsan Satya Nugraha

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS ANDALAS

2019
MODUL 2

FOKAL INFEKSI

Skenario 5

“SAKIT GIGI KOK KE JANTUNG?”

Pak Rahat (50 th) mengeluh sakit pada dada kiri dan sulit bernafas. Setelah diperiksa
dokter spesialis penyakit dalam, Pak Rahat dinyatakan menderita jantung koroner. Dokter
menyarankan untuk konsultasi dengan dokter gigi karena mencurigai adanya infeksi odontogen.

Dokter gigi melakukan pemeriksaan intra oral dan menemukan gigi 26, 34 abses kronis,
gigi 45, 44 ganggren pulpa, kalkulus pada semua regio dengan grade 3.

Dokter gigi menjelaskan bahwa infeksi yang terjadi di rongga mulut dapat menjadi fokal
infeksi yang akan menjalar kemana-mana karena mikroorganisme yang ada akan menyebar.
Kelainan di rongga mulut dapat menjadi fokus infeksi dan fokal infeksi apabila tidak ditangani
secara komprehensif.

Bagaimana saudara menjelaskan masalah di atas ?


TERMINOLOGI

 Infeksi odontogen : infeksi akut atau kronis yang berasal dari gigi yang berhubungan
dengan patologi.
 Fokus infeksi : asal atau tempat terjadinya infeksi.
 Fokal infeksi : infeksi lokal dalam waktu lama/kronis,melibatkan bagian kecil
tubuh yang menyebabkan infeksi dan gejala klinis pada bagian tubuh lain.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa kaitan infeksi odontogen dengan jantung koroner ?


2. Apa penyebab dari infeksi odontogen ?
3. Bagaimana proses terjadinya infeksi odontogen ?
4. Apa tanda-tanda atau gejala dari infeksi odontogen ?
5. Bagaimana cara penanganan infeksi odontogen ?
6. Bagaimana mekanisme penyebaran infeksi menjadi fokal infeksi ?
7. Apa saja penyebab fokal infeksi pada rongga mulut ?
8. Apa saja mikroorganisme penyebab fokal infeksi ?
9. Selain di jantung organ apa yang disebabkan oleh fokal infeksi ?

ANALISA MASALAH

1. Kaitan Infeksi Odontogen dengan Jantung Koroner


Bisa berawal dari kalkulus ataupun karies, lama kelamaan gig yang tidak dirawat
akan menjadi nekrosis, sehingga bakteri mudah masuk ke dalam gigi. Jika sudah
ada mikroorganisme di dalam gigi, makan mikroorganisme tersebut akan masuk
ke pembuluh darah sehinga tersebarlah ke seluruh tubuh. Ketika bakteri sampai ke
jantung, bakteri tersebut akan menyerang jantung dan mengeluarkan enzim yang
dapat menyumbat pembuluh darah jantung, sehingga suplai oksigen dan makanan
berkurang dan akhirnya akan timbul penyakit jantung koroner.

2. Penyebab Infeksi Odontogen


 Bakteri coccus anaerob
o Gram positif : sp. Streptococcus
o Gram negatif : sp.Neisseria
 Bakteri batang aerob
o Gram positif : corinebacterium
o Gram negatif : hemofilus
 Oral Hygiene buruk
 Infeksi pulpa gigi  pulpitis
 Asupan gizi buruk
 Sistem imun lemah
3. Proses Terjadinya Infeksi Odontogen
Bakteri penyebab infeksi odontogen adalah bakteri yang merupakan flora normal
di mukosa, gingiva, dan plak. Bakteri ini menyebabkan karies, gingivitis,
periodontitis. Ketika bakteri ini mendapat akses yang lebih dalam melalui pulpa
yang sudah nekrosis yang dalam, maka bakteri tersebut menyebabkan infeksi
odontogenik

4. Tanda-tanda Infeksi Odontogen


 Adanya respon Inflamasi
Respon tubuh terhadap agen penyebab infeksi adalah inflamasi. Pada
keadaan ini substansi yang beracun dilapisi dan dinetralkan, juga
dilakukan perbaikan jaringan
 Adanya gejala infeksi
- Rubor/kemerahan
- Tumor/edema
- Kalor/panas
- Dolor/rasa sakit
- Fungsio laesa (kehilangan fungsi)
spt : tidak mampu mengunyah, kemampuan bernafas terhambat
 Limphadenopati
Pada infeksi akut, kelenjar limfe membesar, lunak dan sakit. Kulit di
sekitarnya memerah dan jaringan yang berhubungan membengkak. Pada
infeksi kronis perbesaran kelenjar limfe lebih atau kurang keras tergantung
derajat inflamasi, seringkali tidak lunak dan pembengkakan jaringan di
sekitarnya biasanya tidak terlihat. Lokasi perbesaran kelenjar limfe
merupakan daerah indikasi terjadinya infeksi. Supurasi kelenjar terjadi
jika organisme penginfeksi menembus sistem pertahanan tubuh pada
kelenjar menyebabkan reaksi seluler dan memproduksi pus. Proses ini
dapat terjadi secara spontan dan memerlukan insisi dan drainase.

5. Cara Penanganan Infeksi Odontogen


a. Perawatan infeksi dengan pembedahan
Prinsip utamanya adalah dengan pembedahan drainase dan menghilangkan
penyebab dari infeksi. Tujuan utamanya adalah menghilangkan pulpa
nekrotik dan poket periodontal yang dalam serta menghilangkan pus dan
nekrotik debris.
Pilihan perawatan :
- Perawatan Edodontik
- Perawatan Extraksi
- Perawatan Insisi drainase
b. Pemberian antibiotic
c. Terapi

6. Mekanisme Penyebaran Infeksi Menjadi Fokal Infeksi


 Hematogen : melalui darah
 Limfatik : melalui pembuluh limfe
 Perluasan infeksi dalam jaringan
 Penyebaran gastrointestinal dan pernapasan
 Jaringan Ikat
 Infeksi kronisbakteri menghasilkan toksinmenyebar ke aliran darah 
menyebar ke organ lain
 Karies  poket periodontal  nekrosis bakteri masuk ke periapikal
bakteri menghasilkan enzimmenyumbat pembuluh darahpenyakit
jantung/ginjal/dll

7. Penyebab Fokal Infeksi pada Rongga Mulut


 Faktor agen : jenis bakteri, virulensi yang lain, mikroorganisme
 Faktor penjamu : daya tahan tubuh
 OH buruk
 Faktor lingkungan

8. Mikroorganisme Penyebab Fokal Infeksi


 Flora normal di plak dan sulkus gingiva, mukosa mulut
 Aerob gram positif
 Anaerob gram negative
 Alpha hemolyc streptococcus

9. Organ Selain Jantung yang Disebabkan Oleh Fokal Infeksi


 Meningitis : otak
 Dermatitis : kulit
 Sinus maxillaris
 Fertilisasi kehamilan, berat lahir

SKEMA

Pak Rahat (50 th)

Sakit di dada kiri

Jantung koroner

Mikroorganisme infeksi
Infeksi odontogen odontogen
Fokus infeksi Fokal infeksi

Infeksi Infeksi non Penyebab


Mekanisme penyebaran Organ lain yang diakibatkan
odontogen odontogen
oleh infeksi

Gejala Pencegahan

LEARNING OBJECTIVE

1) Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan defenisi fokus infeksi dan fokal infeksi
2) Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan infeksi odotogen
3) Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan infeksi non odontogen
4) Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mikroorganisme penyebab infeksi
odontogen
5) Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mekanisme penyebaran fokal infeksi

ANALISIS LEARNING OBJECTIVE

1. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Fokal dan Fokus Infeksi
A. Fokal Infeksi
Fokal infeksi adalah suatu infeksi lokal yang biasanya dalam jangka waktu
cukup lama (kronis), dimana hanya melibatkan bagian kecil dari tubuh, yang
kemudian dapat menyebabkan suatu infeksi atau kumpulan gejala klinis pada
bagian tubuh yang lain.
Faktor Penyebab fokal infeksi, diantaranya :
 Faktor agen
- Meliputi jenis bakteri dan virulensinya
- Dapat menyebar secara cepat dan difusi melalui jaringan
- Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri anaerob dengan coccus gram
negatif
- Menyebar dengan masuk pembuluh darah dan membentuk
penyebaran sistemik dari kompleks imun, komponen dan produk
bakteri
 Faktor pejamu
- Meliputi pertahanan tubuh terhadap penetrasi bakteri dari plak gigi
ke jaringan
- Mekanisme dapat menyebar dan menyebabkan infeksi akut dan
kronik
 Oral Hygiene yang buruk
- Jumlah bakteri yang berkolonisasi di gigi meningkat 2-10 kali lipat
dan memungkinkan lebih banyak bakteri melewati jaringan dan
masuk ke pembuluh darah, menimbulkan peningkatan prevalensi
dan besarnya bakteremia
 Faktor lingkungan
- Dilihat dari asupan gizi dan kebersihan diri yang tidak terjaga
B. Fokus Infeksi
Fokus infeksi yaitu pusat atau suatu daerah di dalam tubuh darimana kuman
dapat menyebar jauh ke tempat lain dalam tubuh dan bisa menyebabkan penyakit.
Jadi, apabila dikatakan gigi sebagai fokus infeksi berarti pusat infeksi dari salah
satu organ tubuh berasal dari gigi.
Di dalam rongga mulut, terdapat berbagai fokus infeksi seperti :
 Infeksi Periapikal Gigi
Karies gigi yang tidak dirawat atau dibiarkan saja lama kelamaan dapat
menyebabkan infeksi periapikal . Infeksi periapikal yang kronis dapat
menyebabkan terbentuknya granuloma, krista, dan abses.
 Kalkulus
Kalkulus adalah deposit plak pada gigi yg mengeras akibat demineralisasi.
Jika kalkulus dibiarkan, maka akan banyak bakteri patogen yang hidup di
dalam gigi.
 Perikoronitis
Perikoronitis merupakan Inflamasi jaringan gusi sekitar mahkota gigi yang
mengalami erupsi inkomplit. hal ini biasanya dapat disertai operkulitis
yakni inflamasi pada ginggival flap dari gigi yang mengalami erupsi
inkomplit. perikoronitis sering terjadi pada Molar 3 namun dapat juga
terjadi pada gigi lain yang mengalami erupsi inkomplit. gigi yang
mengalami erupsi inkomplit disebut wisdom tooth.
 Nekrosis Pulpa
Nekrosis pulpa merupakan kematian pulpa yang disebabkan iskemik
jaringan pulpa yang disertai dengan infeksi. Infeksi tersebut disebabkan
oleh mikroorganisme yang bersifat saprofit namun juga dapat disebabkan
oleh mikroorganisme yang memang bersifat patogen. Nekrosis pulpa
sebagian besar terjadi oleh komplikasi dari pulpitis baik yang akut mapun
yang kronik yang tidak ditata laksana dengan baik dan adekuat

2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan infeksi odotogen


a. Klasifikasi Infeksi odontogenik
I. Berdasarkan organisme penyebab Infeksi
- Bakteri
- Virus
- Parasit
- Mikotik
II. Berdasarkan Jaringan
- Odontogenik
- Non-odontogenik
III. Berdasarkan lokasi masuknya
- Pulpa
- Periodontal
- Perikoronal
- Fraktur
- Tumor
- Oportunistik
IV. Berdasarkan tinjauan klinis
- Akut
- Kronik

b. Faktor yang Berperan Terjadinya Infeksi


I. Virulensi Dan Quantity
Virulensi berkaitan dengan kualitas dari bakteri seperti daya invasi,
toksisitas, enzim dan produk-produk lainnya. Sedangkan Quantity
adalah jumlah dari mikroorganisme yang dapat menginfeksi host
dan juga berkaitan dengan jumlah faktor-faktor yang bersifat
virulen.

II. Pertahanan Tubuh Lokal

Pertama barier anatomi, berupa kulit dan mukosa yang utuh,

menahan masuknya bakteri ke jaringan di bawahnya. Pembukaan

pada barier anatomi ini dengan cara insisi poket periodontal yang

dalam, jaringan pulpa yang nekrosis akan membuka jalan masuk

bakteri ke jaringan di bawahnya. Gigi-gigi dan mukosa yang sehat

merupakan pertahanan tubuh lokal terhadap infeksi. Adanya karies

dan saku periodontal memberikan jalan masuk untuk invasi bakteri

serta memberikan lingkungan yang mendukung perkembangbiakan

jumlah bakteri.
Mekanisme pertahanan lokal yang kedua adalah populasi bakteri

normal di dalam mulut, bakteri ini biasanya hidup normal di dalam

tubuh host dan tidak menyebabkan penyakit. Jika kehadiran bateri

tersebut berkurang akibat penggunaan antibiotik, organisme

lainnya dapat menggantikannya dan bekerjasama dengan bakteri

penyebab infeksi mengakibatkan infeksi yang lebih berat.

III. Pertahanan Humoral

Mekanisme pertahanan humoral, terdapat pada plasma dan cairan

tubuh lainnya dan merupakan alat pertahanan terhadap bakteri.

Dua komponen utamanya adalah imunoglobulin dan komplemen.

Imunoglobulin adalah antibodi yang melawan bakteri yang

menginvasi dan diikuti proses fagositosis aktif dari leukosit.

Komplemen adalah mekanisme pertahanan tubuh humoral lainnya,

merupakan sekelompok serum yang di produksi di hepar dan harus

di aktifkan untuk dapat berfungsi.

V. Pertahanan Seluler

c. Tahapan Infeksi

 Selama 1 sampai 3 hari - pembengkakan lunak, ringan, lembut, dan

adonannya konsisten.

 Antara 5 sampai 7 hari – tengahnya mulai melunak dan abses merusak

kulit atau mukosa sehingga membuatnya dapat di tekan. Pus mungkin

dapat dilihat lewat lapisan epitel, membuatnya berfluktuasi.


 Akhirnya abses pecah, mungkin secara spontan atau setelah pembedahan

secara drainase. Selama fase pemecahan, regio yang terlibat kokoh/tegas

saat dipalpasi disebabkan oleh proses pemisahan jaringan dan jaringan

bakteri.

d. Macam-macam Infeksi Odontogen

- Infeksi Dentoalveolar

- Infeksi Periodontal

- Spasium

- Selulitis

- Flegmon

- Osteomielitis

3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan infeksi non odontogen


Jenis-jenis Infeksi Non Odontogen
a. Osteomilitis
Keadaan infeksi akut/ kronik pada tulang rahang, biasanya disebabkan oleh bakteri dan
terkadang jamur.
Gejalanya
1. Sakit gigi dan terjadi pembengkakan disekitar pipi dan akhirnya bersifat kronik
membentuk fistel
2. Kelelahan dan nyeri pada sendi/ edema
Penyebabnya
1. Penyakit periodontal seperti gingivitis, pyorrhea/ periodontitis, serta sariawan
2. Gangren radiks
3. Trauma patah tulang

b. Candidiasis
Gejala
Plak putih dan rapuh yang melekat pada lidah, mukosa gigi, gingiva dan palatum dengan
eritema dibawahnya
Penyebabnya
◦ Terjadi di lingkungan yang abnormal tergantung pada kelembapan/ panas
◦ Antiibiotik sistemik
c. Actynomikosis
Menyebabkan abses di beberapa tempat.
Gejala
• (Disebut juga Lumpy Jaw), dimulai sebagai pembengkakan kecil, datar dan keras di
dalam mulut, kulit leher/ bawah rahang. Menimbulkan nyeri
• Terbentuk daerah lunak yang menghasilkan cairan yang mengandung butiran belerang
bulat dan kecil berwarna kekuningan.
Penyebab
• Bakteri Achynomyces israelli

4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mikroorganisme penyebab


infeksi odontogen

Aerob Anaerob
Gram (+) Gram (-) Gram (+) Gram (-)
Streptococcus spp. Neisseria spp. peptostreptococcus Bacteroides spp.
spp.
Streptococcus Haemophylus spp. Eubacterium spp. Fusobacterium spp.
(group D) spp.
Staphylococcus spp Lactobacillus spp.
Eikenella spp Actynomicetes spp.
Corynebacterium Clostridia spp.
spp
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mekanisme penyebaran
fokal infeksi
a. Transmisi melalui sirkulasi darah (hematogen)
Gingiva, gigi, tulang penyangga, dan stroma jaringan lunak di sekitarnya
merupakan area yang kaya dengan suplai darah. Hal ini meningkatkan
kemungkinan masuknya organisme dan toksin dari daerah yang terinfeksi ke
dalam sirkulasi darah. Saat berada di dalam darah, organisme yang mampu
bertahan dapat menyerang organ manapun yang kurang resisten akibat faktor-
faktor predisposisi tertentu.
b. Transmisi melalui aliran limfatik (limfogen)
Seperti halnya suplai darah, gingiva dan jaringan lunak pada mulut kaya
dengan aliran limfatik, sehingga infeksi pada rongga mulut dapat dengan
mudah menjalar ke kelenjar limfe regional. Banyaknya hubungan antara
berbagai kelenjar getah bening memfasilitasi penyebaran infeksi sepanjang
rute ini dan infeksi dapat mengenai kepala atau leher atau melalui duktus
torasikus dan vena subklavia ke bagian tubuh lainnya.
c. Perluasan langsung infeksi dalam jaringan
 Perluasan di dalam tulang tanpa pointing
Area yang terkena terbatas hanya di dalam tulang, menyebabkan
osteomyelitis.
 Perluasan di dalam tulang dengan pointing
Ini merupakan tipe infeksi yang serupa dengan tipe di atas, tetapi
perluasan tidak terlokalisis melainkan melewati tulang menuju
jaringan lunak dan kemudian membentuk abses.
 Perluasan sepanjang bidang fasial
Menurut HJ Burman, fasia memegang peranan penting karena
fungsinya yang membungkus berbagai otot, kelenjar, pembuluh darah,
dan saraf, serta karena adanya ruang interfasial yang terisi oleh
jaringan ikat longgar, sehingga infeksi dapat menurun.

d. Penyebaran ke traktus gastrointestinal dan pernapasan


Bakteri yang tertelan dan produk-produk septik yang tertelan dapat
menimbulkan tonsilitis, faringitis, dan berbagai kelainan pada lambung.
Aspirasi produk septik dapat menimbulkan laringitis, trakeitis, bronkitis, atau
pneumonia. Infeksi oral dapat menimbulkan sensitisasi membran mukosa
saluiran napas atas dan menyebabkan berbagai gangguan, misalnya asma.
Infeksi oral juga dapat memperburuk kelainan sistemik yang sudah ada,
misalnya tuberkulosis dan diabetes mellitus.

Anda mungkin juga menyukai