A
PINDO – EU ACTIVE (Advancing Indonesia’s Civil Society
in Trade and Investment) merupakan program kerjasama
antara Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dengan
Uni Eropa, yang didanai oleh Uni Eropa. Proyek ACTIVE bertujuan
untuk memperkuat peran APINDO dalam meningkatkan kesiapan
dan pemahaman dunia usaha dan Indonesia dalam menghadapi
negosiasi CEPA dalam strategi integrasi global, serta mencapai
kemajuan dalam isu-isu daya saing, logistik, dan transportasi di
Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Tim ACTIVE
di active@apindo.or.id/timkajian@apindo.or.id atau penulis
sehat_dinati@apindo.or.id atau kunjungi www.apindo.or.id.
Copyright©APINDO-EU ACTIVE
Susunan Tim APiNDO-EU ACTiVE: APINDO-EU ACTIVE Market Brief:
langkah dan Strategi Ekspor ke Uni Eropa: Produk Kopi
Dipublikasikan: Juli 2014
maya Safira (Project Manager)
Riandy laksono (Lead Economist)
Konten Market Brief ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis dan bukan
m. Rizqy Anandhika (Economist)
pandangan, sikap, ataupun kebijakan resmi APINDO. Market Brief APINDO-EU
Sehat Dinati Simamora (Junior Economist) ACTIVE ini merupakan salah satu dokumen yang dipublikasikan secara luas untuk
Nuning Rahayu (Project Assistant) menstimulasi kritik, saran, dan diskusi lebih lanjut.
MARKET BRIEF
LANGKAH DAN STRATEGI EKSPOR KE UNI EROPA: iv
PRODUK KOPI
K ATA PENGANTAR
B
erawal dari dialog bisnis Uni Eropa – Indonesia pada tahun 2009, dilanjutkan dengan inisiatif
Joint Vision Group, Indonesia dan Uni Eropa berkomitmen untuk meningkatkan hubungan
bilateral antara kedua negara dalam bidang perdagangan dan investasi melalui CEPA
(Comprehensive Economic Partnership Agreement). CEPA didesain untuk menguntungkan kedua negara
dan menjamin kepentingan Indonesia. Oleh karena itu, CEPA ditopang oleh arsitektur dengan tiga
pilar (triangle architecture) berupa akses pasar, pengembangan kapasitas, dan fasilitasi perdagangan
dan investasi untuk menjamin kepentingan Indonesia.
Mengingat nilai strategis CEPA, APINDO berperan aktif mensosialisasikan CEPA kepada para pelaku usaha
di Indonesia. Sosialisasi juga dimaksudkan sebagai forum untuk mengidentifikasi tantangan, peluang,
serta rekomendasi konkret berbagai sektor usaha di Indonesia terkait negosiasi CEPA. Market Brief ini
menjadi salah satu media sosialisasi kepada para pelaku usaha yang hendak melakukan ekspor produk
kopi ke Uni Eropa. Kopi dipilih melalui pertimbangan optimis produksi kopi Indonesia ke pasar Uni
Eropa. Market Brief ini memaparkan secara gamblang gambaran pasar kopi di Uni Eropa, syarat-syarat
yang harus dipenuhi, serta peluang dan strategi melakukan ekspor ke Uni Eropa.
Tak lupa kami aturkan apresiasi kepada Tim APINDO-EU ACTIVE yang telah berupaya keras untuk
menyusun Market Brief ini dengan komprehensif. Kami berharap semoga Market Brief ini dapat
bermanfaat signifikan dan mampu mendorong pelaku usaha produk kopi untuk meningkatkan ekspor
ke Uni Eropa.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... iii
Daftar Singkatan . .............................................................................................................................. iv
Daftar Isi ................................................................................................................................................. v
Daftar Gambar . ................................................................................................................................... vi
Daftar Tabel .......................................................................................................................................... vi
1. Pendahuluan.......................................................................................................................................... 7
2. Produksi dan Ekspor Kopi Indonesia .............................................................................................. 7
3. Potensi Pasar Kopi EU . ....................................................................................................................... 9
4. Regulasi Produksi Kopi Indonesia . .................................................................................................. 12
5. Syarat Ekspor Kopi di Indonesia ...................................................................................................... 21
6. Strategi ................................................................................................................................................... 22
7. Studi Kasus: Kopi di Jerman . ............................................................................................................ 24
8. Informasi Penting . ............................................................................................................................... 27
MARKET BRIEF
LANGKAH DAN STRATEGI EKSPOR KE UNI EROPA: vii
PRODUK KOPI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Total Produksi Kopi Indonesia ......................................................................................................................... 8
Gambar 2 Negara Tujuan Utama Ekspor Kopi Indonesia ..................................................................................... 8
GambaR 3 Top-10 Suppliers Kopi ke EU .............................................................................................................................. 9
Gambar 4 Distribusi Perdagangan Kopi ke EU dari Hulu ke Hilir ................................................................... 10
Gambar 5 Saluran Distribusi Kopi dari Indonesia ke EU ....................................................................................... 10
Gambar 6 Segmentasi Geografis Konsumsi Kopi di EU ........................................................................................ 11
Gambar 7 Segmentasi Kualitas Kopi di EU ..................................................................................................................... 11
Gambar 8 Penjualan Kopi Sustainability – Sourced Dunia .................................................................................... 13
Gambar 9 Distribusi Kopi Sustainability – Sourced Tahun 2010 ........................................................................ 13
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Total Volume Impor Kopi EU .................................................................................................................................. 9
Tabel 2 Persentase Volume Impor Kopi EU dari Indonesia . ................................................................................ 9
Tabel 3 Daftar HS Code Produk Kopi . .................................................................................................................................. 14
Tabel 4 Legal Requirements Produk Kopi . .......................................................................................................................... 15
Tabel 5 Deskripsi Legal Requirements EU Produk Kopi ................................................................................................. 16
Tabel 6 VAT dan Tarif yang Berlaku di Negara-Negara EU .................................................................................... 17
Tabel 7 Pemberlakuan Tambahan Bea Cukai di Lima Negara EU ................................................................... 18
Tabel 8 Sertifikasi Non-Legal Requirements ....................................................................................................................... 19
MARKET BRIEF
LANGKAH DAN STRATEGI EKSPOR KE UNI EROPA: 8
PRODUK KOPI
1. Pendahuluan
K
opi merupakan komoditas yang paling ternyata belum mampu menguasai pangsa pasar EU.
banyak diperdagangkan di dunia setelah Indonesia hanya menguasai 4,71% pangsa pasar kopi
minyak bumi dan gas, dan menjadi salah EU. Perbandingan ini jelas menjadi dorongan bagi
satu komoditas unggulan Indonesia di pasar Indonesia untuk memperluas pangsa pasar di EU,
internasional. Setelah Brazil dan Vietnam, Indonesia khususnya dengan terbentuknya Comprehensive
menjadi negara eksportir kopi ketiga terbesar di dunia, Economic Partnership Agreement (CEPA)2 EU-Indonesia
menurut International Coffee Organization - ICO (2013)1. di kemudian hari.
Volume ekspor kopi Indonesia berkisar 350 ribu ton per
Indonesia memang merupakan negara produsen kopi
tahun dengan rincian kopi robusta (85%) dan arabika
terbesar ketiga di dunia, tetapi hanya sebagian kecil
(15%). Indonesia mengekspor kopi ke lebih dari 50
yang diproduksi berdasarkan standar sustainability
(lima puluh) negara dengan tujuan utama USA, Jepang,
(keberlanjutan). Padahal, EU merupakan pasar global
Jerman, Italia, dan Inggris.
terbesar untuk kopi berbasis sustainability. Uni Eropa
ICO mencatat bahwa Uni Eropa menjadi importir juga mensyaratkan traceability atau pelacakan produk
kopi terbesar di dunia, menyerap hampir setengah kopi mulai dari sumber awal hingga tersedia di meja
produksi kopi dunia. Beberapa tahun yang lalu Brazil, konsumen. Hal ini berdampak bagi produsen kopi
Vietnam, dan Honduras konsisten bertahan sebagai Indonesia. Peluang dan insentif untuk memenuhi standar
top-3 suppliers kopi ke Uni Eropa (EU). Posisi ketiga sustainability dan traceability, berupa skema sertifikasi
Honduras pernah diduduki Indonesia selama periode sosial dan ekologis yang disyaratkan oleh EU kerap
2009-2012. Ini membuktikan bahwa Indonesia juga menjadi hambatan terhadap rantai nilai (value chain)
pernah menjadi salah satu eksportir andalan EU. Laporan kopi di dalam negeri. Oleh karena itu, sustainability dan
European Coffee Federation – ECF (2014) menyebutkan traceability ini perlu diperhatikan dengan serius jika
untuk selang Januari-Juni 2013, EU mengimpor ingin meningkatkan pangsa pasar kopi Indonesia
1.134.435 sak kopi dari Indonesia dari total keseluruhan di EU. Terlebih lagi mayoritas rantai produksi kopi
24.066.517 sak kopi. Volume terbesar masih berasal dari Indonesia dikelola oleh petani kecil yang memiliki
Brazil dan Vietnam dengan pangsa pasar mencapai keterbatasan pendidikan dan pengetahuan pada
54,17%. Produksi kopi Indonesia yang cukup banyak umumnya.
J
enis kopi Indonesia pada umumnya adalah utama Aceh, Sumatera Utara, Toraja (Sulawesi Selatan),
kopi robusta dengan kualitas rendah (kualitas dan Jawa Timur. Ragam varietas kopi di Indonesia (baik
tinggi biasanya berasal dari Amerika Selatan), robusta maupun arabika) disebabkan oleh karakteristik
dengan daerah penghasil utama Lampung, Bengkulu, kondisi geografis tempat kopi ditanam. Perbedaan ini
dan Sulawesi Selatan. Selain itu, ada jenis arabika memberikan kekhasan dan cita rasa yang berbeda
dengan lebih dari 20 varietas dengan daerah penghasil antara kopi dari daerah yang satu dengan daerah
yang lain.
1
ICO merupakan organisasi kerjasama internasional di bawah PBB, yang beranggotakan negara produsen dan konsumen kopi, yang bertujuan untuk mengatasi
tantangan yang dihadapi sektor kopi dunia melalui kerjasama internasional. Informasi lebih lanjut www.ico.org.
2
CEPA adalah perjanjian kemitraan ekonomi yang komprehensif antara EU dengan Indonesia, yang ditopang oleh arsitektur segitiga berupa akses pasar,
pengembangan kapasitas, dan fasilitasi perdagangan dan investasi untuk menjamin kepentingan Indonesia.
MARKET BRIEF
LANGKAH DAN STRATEGI EKSPOR KE UNI EROPA: 9
PRODUK KOPI
Produksi kopi indonesia cukup Gambar 1 TOTAl PRODUKSi KOPi iNDONESiA, 2008-2013, RibUAN TON
fluktuatif. Laporan ICO (2014) Gambar 1. Total Produksi Kopi Indonesia, 2008-2013, ribuan ton
menunjukkan bahwa sejak tahun
2009-2011, produksi kopi Indonesia
merosot. Bahkan, produksi kopi
Indonesia berkurang hingga 35,95%
pada tahun 2011 dibanding produksi
tahun 2009. Namun, sejak tahun
2012, produksi Indonesia meningkat
kembali dikarenakan kondisi cuaca
yang mulai membaik. Di antara
lima besar negara eksportir kopi,
rata-rata pertumbuhan produksi
kopi Indonesia sejak 2008-2013
paling tinggi, yakni 9,37%, disusul
Vietnam 8,81%, Ethiopia 7,29%, Sumber: ICO (2014, diolah)
Sumber: ICO (2014, diolah)
Colombia 5,85%, dan Brazil 2,33%. Ini
menjadi pemicu bahwa indonesia masih terus dapat EU pun membutuhkan produksi kopi Indonesia.
meningkat produksi kopi pada tahun berikutnya. Pemahaman ini seharusnya menjadi motivasi, terutama
produsen kopi, bahwa kopi Indonesia juga layak dan
Melihat produksi kopi Indonesia dalam perspektif global,
diperhitungkan di pasar internasional. Oleh karena itu,
cukup penting untuk menganalisis peran Indonesia
produsen kopi, terutama petani, harus jeli melihat
sebagai salah satu pemasok kopi di pasar internasional.
peluang ini dan bertekad meningkatkan kualitas
Gambar 2 menunjukkan peta tujuan ekspor kopi
produksi dan memenuhi sertifikasi yang disyaratkan
Indonesia. Terlihat jelas EU menjadi tujuan utama
oleh EU dan juga negara-negara importir lainnya.
ekspor kopi indonesia, terutama ke negara Jerman,
italia, inggris, dan belgia. Destinasi utama ekspor kopi Telaah lebih lanjut dapat dianalisa dari sisi permintaan
Indonesia lainnya adalah USA dan Jepang. Dominasi EU. Pada Tabel 1 ditunjukkan total volume impor kopi
negara-negara EU menunjukkan bahwa sesungguhnya EU, terlihat kecilnya kontribusi kopi Indonesia untuk
Gambar 2. Negara
Gambar 2 NEGARATujuan Utama
TUJUAN UTAmA Ekspor
EKSPOR Kopi Indonesia
KOPi iNDONESiA memenuhi kebutuhan impor EU. Lebih
spesifik, besaran persentase volume
impor kopi dari Indonesia dibandingkan
total impor EU dapat dilihat pada Tabel
2. Nilai persentase yang cukup kecil
perlu diperhatikan khusus, mengingat
EU mengimpor kopi dalam jumlah yang
besar. Bahkan, EU merupakan target
penting komoditi kopi dunia. Kalkulasi
ICO menunjukkan sekitar setengah dari
total impor kopi dunia dan 30% dari
total konsumsi kopi dunia ada di EU.
Fakta ini menjadi teguran keras dengan
pertimbangan indonesia merupakan
negara eksportir kopi ketiga terbesar
di dunia, namun tidak cukup mampu
Sumber: ITC (2013) mendominasi pangsa pasar kopi EU.
Sumber: ITC (2013)
MARKET BRIEF
LANGKAH DAN STRATEGI EKSPOR KE UNI EROPA: 10
PRODUK KOPI
E
U tidak memproduksi kopi, Gambar 3 3.
Top–10 Suppliers
Gambar Top – 10 SuppliersKopi
Kopi ke
ke EU
EU 2007-2012 (dalamvolume)
2007-2012 (dalam volume)
karena itu EU bergantung
sepenuhnya pada impor 100%
Guatemala
dari negara-negara produsen 90%
Ethiopia
kopi, baik untuk konsumsi 80%
Uganda
dalam negeri maupun untuk 70%
Colombia
diekspor kembali. Supplier utama 60%
EU adalah Brazil dan Vietnam. Indonesia
50%
Negara berkembang (developing India
40%
countries) lainnya juga menjadi Peru
supplier terbesar EU, tetapi dengan 30%
Honduras
selisih volume ekspor yang jauh 20% Vietnam
dibanding Brazil dan Vietnam. Pada 10% Brazil
Gambar 3 terpampang jelas top- 0%
10 suppliers kopi ke EU. Gambar 2007 2008 2009 2010 2011 2012
tersebut dapat dijadikan peta
Sumber:
Sumber:WITS
WITS (2014,
(2014, diolah)
diolah)
persaingan produsen kopi dalam
menguasai pangsa pasar EU.
MARKET BRIEF
LANGKAH DAN STRATEGI EKSPOR KE UNI EROPA: 11
PRODUK KOPI
Selain produsen kopi yang menjadi kompetitor di pilihan rantai untuk berdagang kopi ke EU dijabarkan,
pasar EU, saluran distribusi perdagangan kopi di Eropa baik jika sebagai petani, koperasi, maupun perusahaan
juga penting untuk diketahui. Gambar 4 memaparkan hingga sampai di industri kopi di Eropa.
distribusi tersebut. Secara singkat, pilihan proses atau
Lebih spesifik, CBI menjabarkan distribusi perdagangan (produsen besar) yang langsung dapat menjual
kopi dari Indonesia ke EU pada Gambar 5. Trader, kopinya ke broker atau agen untuk dapat langsung
agen, dan broker menjadi perantara produsen diekspor. AEKI (Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia)
Indonesia dengan konsumen di Eropa. Terlihat menjadi wadah asosiasi bagi produsen yang
bahwa smallholders (produsen kecil) harus melalui hendak melalukan ekspor. Wadah ini harus
rantai nilai ke asosiasi atau koperasi atau kolektor dimanfaatkan semaksimal mungkin mengingat
terlebih dahulu, sebelum dapat meneruskannya eksportir dengan skala kecil akan sulit melakukan
ke broker atau agen. Berbeda dengan plantations distribusi langsung ke EU.
Grower Association/
Small holders
Cooperative/ Collector Broker/
Agent
Plantations
Retail Channel
Gathering Channel
4
Sumber:
Sumber: CBI CBI (2014)
(2014) 4
3
CBI Market Channels and Segments for Coffee
MARKET BRIEF
LANGKAH DAN STRATEGI EKSPOR KE UNI EROPA: 12
PRODUK KOPI
Segmentasi geografis mengindikasikan preferensi melihat segmentasi ini, diharapkan produsen kopi
konsumen di negara-negara EU. Seperti pada Gambar (terutama petani dan koperasi) mampu memetakan
6, dapat disimpulkan bahwa kopi arabika cenderung pasar yang akan dituju sesuai dengan jenis kopi yang
diminati di Eropa Utara, sedangkan jenis robusta diproduksi.
lebih diminati di Eropa Selatan. Konsumsi yang
Segmentasi penting berikutnya adalah segmentasi
cenderung sedikit berada di kawasan Eropa Timur, seperti
kualitas kopi. Konsumen EU dapat dikelompokkan
Polandia, Rumania, Slovakia, Bulgaria, dan Republik Ceko.
berdasarkan kualitas kopi. Secara umum, kopi dapat
Negara-negara yang terkenal sebagai konsumen kopi
disegmentasi menjadi tiga kualitas, yakni kualitas
adalah Jerman, Italia, Inggris, dan Belgia. Dengan
Demeter/SMBC
• Exellent high-quality or specialty coffee Bird Friendly/FGP
products (e.g.single origin)
• Mainly Arabica
High-end • Sold in specialty shops
Organic/Fair
• High quality
trade
Middle range • M ix Robusta/Arabica
• Sold in supermarkets
UTZ certified/4C/
Rainforest Alliance
• Blended coffee, low quality
• Mainly Robusta
Low-end • Sold in supermarkets
Conventional
4
CBI Market Insights for Sustainably-Sourced Coffee from Indonesia
5
CBI Marketing Strategy for Sustainably-Sourced Coffee from Indonesia
MARKET BRIEF
LANGKAH DAN STRATEGI EKSPOR KE UNI EROPA: 13
PRODUK KOPI
rendah (low end), menengah (middle range), dan tersebut semakin mengikuti standar keberlanjutan
tinggi (high end). Pembagian kualitas didasarkan (sustainable) dan biasanya produk kopi tersebut
pada kelas (grade) kopi dan pasar yang disasar. Secara semakin tinggi kelasnya. Alasan sustainable ini
sederhana, terlihat pada gambar berikut. diperlukan karena adanya desakan dari konsumen yang
peduli dengan lingkungan dan sebagai jaminan bahwa
Segmentasi pasar kopi di EU berikutnya dapat dibedakan produk yang dikonsumsi dihasilkan melalui proses yang
berdasarkan tempat mengkonsumsi kopi (di rumah atau tetap menjaga keseimbangan lingkungan dan sosial.
di luar rumah). Ternyata, tempat mengkonsumsi kopi EU menjadi salah satu market yang paling gencar
juga menciptakan cluster (kelompok) jenis kopi yang mensyaratkan sertifikasi dalam setiap impornya,
dikonsumsi. Segmentasi ini dapat dibagi menjadi dua terutama produk pangan seperti kopi.
segmen ritel, yakni: at-home-consumption dan out-of-
home-consumption. Terdapat beberapa sertifikasi kopi yang berlaku secara
internasional. Sertifikasi-sertifikasi tersebut merupakan
At-home-consumption (konsumsi di rumah) hasil perundingan dari negara-negara yang memiliki
Segmen pasar at-home-consumption semakin meningkat. perhatian khusus terhadap isu-isu tertentu terkait
Konsumen yang mengerti kualitas kopi terbaik (specialty produksi kopi. Beberapa diantara sertifikasi tersebut
coffee) semakin banyak, termasuk konsumen yang adalah 4C, Rainforest Alliance, UTZ, Organic, Fair
memperhitungkan aspek sustainability kopi. Hal ini Trade, dan lain-lain. Semakin tinggi kelas suatu
mengakibatkan konsumsi biji kopi yang digongseng kopi, semakin banyak pula sertifikasi yang harus
(roasted coffee beans) semakin meningkat. Konsumen dipenuhi. Namun, setiap konsumen (dan distributor)
(termasuk perusahaan kecil) biasanya membeli kopi di EU mensyaratkan sertifikasi yang berbeda-beda,
yang digongseng (roasted coffee) di supermarket, sehingga produsen hanya perlu memenuhi sertifikasi
kafe kopi yang menjual specialty coffee (kopi khusus/ yang disyaratkan oleh konsumen yang dituju.
unik), kafe organik, dan toko lain atau bahkan via Kopi dengan pengelolaan konsep berkelanjutan
internet untuk dikonsumsi sendiri di rumah. sering disebut dengan sustainability-sourced coffee.
Out-of-home-consumption (konsumsi di luar Penjualan kopi sustainability-sourced ini mengalami
rumah) peningkatan yang cukup signifikan beberapa tahun
terakhir. Gambar 7 menunjukkan bagan penjualan kopi
Tiga puluh persen (30%) dari total konsumsi kopi sustainability-sourced secara global yang diidentifikasi
di Uni Eropa berada di luar rumah, di antaranya berdasarkan sertifikasi yang digunakan.
di restoran, kafe, dan lain-lain. Coffee shop seperti
Starbuck contohnya, menyediakan ragam varietas kopi Pada Gambar 8 terlihat sertifikasi 4C merupakan sertifikasi
dari kualitas medium hingga high. Banyak coffee shop yang paling tinggi pertumbuhannya dibanding sertifikasi
seperti ini semakin populer. Meminum kopi di tempat lainnya. Penjualan kopi bersertifikat 4C mengalami
kerja juga termasuk out-of-home consumption. Kantor- kenaikan yang drastis pada tahun 2012, berbeda dengan
kantor besar di EU memiliki mesin penyaji kopi sendiri. sertifikasi lain yang menunjukkan tren pertumbuhan
Segmen ritel ini didominasi perusahaan-perusahaan moderat dari tahun ke tahun. Pertumbuhan jumlah
besar yang harganya bersaing dan perusahaan kecil yang sertifikasi ini menggambarkan peningkatan kesadaran dan
masih mampu membeli kopi langsung dari distributor. kepedulian konsumen terhadap produk yang dikonsumsi
sehingga mengharuskan produsen memenuhi sertifikasi
Salah satu parameter yang menentukan kelas tersebut. Dalam agenda keberlanjutan, sertifikasi-
kualitas kopi adalah sertifikasi yang disertakan. sertifikasi ini berguna untuk menjaga keseimbangan
Sertifikasi menjadi alat untuk menjunjung tinggi konsep alam dan juga sosial-ekonomi.
sustainability dalam perdagangan kopi. Semakin banyak
sertifikasi yang disertakan maka produk kopi
MARKET BRIEF
LANGKAH DAN STRATEGI EKSPOR KE UNI EROPA: 14
PRODUK KOPI
Gambar 9 9. GambarKopi
Distribusi 9. Distribusi
Kopi Kopi Sustainability-Sourced
Sustainability-Sourced Tahun 2010 Penjualan kopi sustainability-sourced dunia
Gambar Distribusi Sustainability-Sourced
Tahun 2010 Tahun 2010 dapat diderivasi berdasarkan geografis.
Derivasi ini penting untuk melihat
seberapa besar perhatian negara tertentu
terhadap kopi sustainability-sourced.
Gambaran tersebut dapat dilihat pada
Gambar 9 yang menunjukkan distribusi
kopi sustainability-sourced secara geografis.
Terlihat bahwa Eropa merupakan tujuan
utama ekspor kopi sustainability-
sourced di dunia. Ini dapat dijadikan
peringatan dini kalau untuk ekspor ke EU,
akan lebih baik untuk mendeteksi lebih
awal sertifikasi yang harus dipenuhi. Selain
memberikan nilai jual yang lebih tinggi,
sertifikasi juga berpotensi memperluas
pangsa pasar tak hanya ke EU tetapi
juga negara importir lainnya.
Sumber:
Sumber: CBISumber:
(2014) 4 CBI (2014)4
CBI (2014)4
E
U terkenal dengan standar yang tinggi, Regulasi (buyer requirements) untuk produk kopi di
bahkan standar EU seringkali melebihi EU dapat dibagi menjadi dua, yaitu legal requirements
standar internasional pada umumnya. dan non-legal requirements. Legal requirements
Regulasi produk impor di EU pun tak hanya regulasi merupakan sertifikasi yang harus dipenuhi produsen
pemerintah (regulasi resmi), ada juga regulasi tidak berdasarkan peraturan atau legislasi komisi Uni Eropa (EU
resmi berupa regulasi sektor swasta dan NGOs. Regulasi- Commission). Regulasi resmi ini menjadi syarat minimum
regulasi ini kerap menjadi hambatan bagi eksportir untuk yang harus dipenuhi produsen untuk memasuki
memasuki pasar EU karena produsen dihadapkan pada pasar EU. Non-legal requirements sendiri merupakan
berlapis-lapis tantangan atau barrier. persyaratan tambahan yang diajukan oleh buyers di
6
4C Association adalah asosiasi yang terdiri dari para pemangku kepentingan di sektor kopi yang menyusun platform mengatasi isu keberlanjutan di sektor
kopi. Informasi lebih lanjut www.4c-coffeeassociation.org.
1
4C Association adalah asosiasi yang terdiri dari para pemangku kepentingan di sektor kopi yang menyusun
MARKET BRIEF
LANGKAH DAN STRATEGI EKSPOR KE UNI EROPA: 15
PRODUK KOPI
Setelah mengetahui HS Code produk kopi akan lebih ditentukan oleh European Commission pada produk kopi
mudah untuk mengelompokkan regulasi yang ditetapkan dapat dilihat pada Tabel 4.
oleh EU, baik legal requirements, non-legal requirements,
Terdapat enam regulasi resmi yang menjadi fokus
dan tarif. Untuk regulasi resmi (legal requirements) yang
perhatian EU Commission terhadap produk kopi
7
Export Helpdesk EU adalah layanan online yang disediakan oleh Komisi Uni Eropa untuk mempermudah akses pasar bagi negara-negara berkembang ke Uni
Eropa. Informasi lebih lanjut www.exporthelp.europa.eu.
8
HS (Harmonized System) Code adalah suatu daftar penggolongan barang yang dibuat secara sistematis dengan tujuan mempermudah penarifan, transaksi
perdagangan, pengangkutan, dan statistik.
9
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 41/M-DAG/PER/9/2009 Tentang
Ketentuan Ekspor Kopi.
MARKET BRIEF
LANGKAH DAN STRATEGI EKSPOR KE UNI EROPA: 16
PRODUK KOPI
Keterangan:
Contaminants (kontaminasi) : Pengawasan terhadap kontaminasi dalam produk pangan.
Pesticide residue (residu pestisida) : Pengawasan terhadap residu pestisida pada produk tumbuhan dan hewan yang dikonsumsi
manusia.
Health Control (kontrol kesehatan) : Kontrol kesehatan untuk bahan makanan yang berasal bukan dari hewan.
Labelling (label) : Pelabelan untuk produk makanan.
Traceability (pelacakan) : Pelacakan (rekam jejak), sesuai aturan, dan pertanggungjawaban dalam produksi produk pangan.
Organic (organik) : Sukarela - produk yang diproduksi secara organik.
Sumber: Export Helpdesk EU (2014)
http://www.cbi.eu/marketintel/eu-
legislation-contaminants-in-food/159344
Residu pestisida Regulation (EC) 1107/2009 Regulasi ditentukan guna http://exporthelp.europa.eu/thdapp/
memastikan perlindungan taxes/show2Files.htm?dir=/requirements&
terhadap konsumen. Jika reporterId1=EU&file1=ehir_eu14_02v001/
terdapat kandungan residu eu/main/req_heapestires_eu_010_1003.
dalam tanaman dan hewan htm&reporterLabel1=EU&reporterId2
atau bagiannya yang digunakan =AT&file2=ehir_at14_02v001/at/main/
untuk konsumsi, hanya req_heapestires_at_010_1003.htm&report
diperbolehkan diimport jika erLabel2=Austria&label=Control+of+pestic
sesuai dengan ketetapan ide+residues+in+plant+and+animal+prod
undang-undang Uni Eropa ucts+intended+for+human+consumption
yang dirancang untuk &languageId=en&status=PROD
mengontrol keberadaan zat
kimia dan residu dari hewan http://www.cbi.eu/marketinfo/cbi/docs/
hidup, produk hewani, dan eu_legislation_maximum_residue_levels_
produk yang berasal dari mrls_of_pesticides_in_food
tumbuhan.
MARKET BRIEF
LANGKAH DAN STRATEGI EKSPOR KE UNI EROPA: 17
PRODUK KOPI
http://www.cbi.eu/marketintel/EU-
legislation-Food-control-/160058/
platform/177417/mar
Label Council Directive 2000/13/ Semua bahan makanan yang http://exporthelp.europa.eu/thdapp/
EC dipasarkan di Uni Eropa harus taxes/show2Files.htm?dir=/requirements&
mematuhi aturan pelabelan Uni reporterId1=EU&file1=ehir_eu14_02v001/
Eropa, yang bertujuan untuk eu/main/req_lblfood_eu_010_0612.htm&
memastikan bahwa konsumen reporterLabel1=EU&reporterId2=AT&file2
mendapatkan semua informasi =ehir_at14_02v001/at/main/req_lblfood_
penting dalam memilih saat at_010_0612.htm&reporterLabel2=Austria
membeli bahan makanan &label=Labelling+for+foodstuffs&languag
tersebut. eId=en&status=PROD
http://www.cbi.eu/marketinfo/cbi/docs/
eu_legislation_food_labelling
Traceability Regulation (EC) 178/2002 UU Pangan Uni Eropa tidak http://exporthelp.europa.eu/thdapp/
(pelacakan) hanya melindungi kehidupan taxes/show2Files.htm?dir=/requirements&
dan kesehatan manusia reporterId1=EU&file1=ehir_eu14_02v001/
(konsumen), tetapi juga eu/main/req_safefood_eu_010_1303.ht
kesehatan dan kesejahteraan m&reporterLabel1=EU&reporterId2=AT
hewan, tanaman, dan &file2=ehir_at14_02v001/at/main/req_
lingkungan. Oleh karena itu, safefood_at_010_1303.htm&reporterLabel
peraturan ini diberlakukan 2=Austria&label=Traceability%2C+complia
bahwa produk yang dikonsumsi nce+and+responsibility+in+food+and+fe
memenuhi kaidah-kaidah ed&languageId=en&status=PROD
perlindungan tersebut
dan memastikan bahwa
produk tersebut aman untuk
dipasarkan di EU.
Organik “Council Regulation (EC) Pasar Uni Eropa untuk produk http://exporthelp.europa.eu/thdapp/
834/2007 pertanian yang masih hidup taxes/show2Files.htm?dir=/requirements&
(live) atau belum diproses atau reporterId1=EU&file1=ehir_eu14_02v001/
Commission Regulation produk pertanian olahan yang eu/main/req_sporgan_eu_010_0612.htm
(EC) 889/2008” digunakan untuk makanan, &reporterLabel1=EU&reporterId2=AT&file2
pakan ternak, benih, maupun =ehir_at14_02v001/at/main/req_sporgan_
material vegetasi, diwajibkan at_010_0612.htm&reporterLabel2=Austri
memenuhi aturan produksi a&label=Voluntary+-+Products+from+or
secara organik dan peraturan ganic+production&languageId=en&statu
EU. s=PROD
http://www.cbi.eu/marketinfo/cbi/docs/
eu_legislation_organic_production_and_
labelling
yang akan masuk ke pasar EU, yaitu: kontaminasi, membantu produsen dari negara berkembang memasuki
residu pestisida, pengawasan kesehatan, label, pasar EU atau mengekspor produknya ke EU.
pelacakan (traceability), dan organik. Tiap fokus ini
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
memiliki landasan hukum dalam peraturan perundang-
selain ketentuan dari EU Commission, tiap negara juga
undangan Komisi Uni Eropa. Untuk mempermudah
memberlakukan ketentuan tambahan yang berbeda
memahami regulasi resmi, dapat dilihat Tabel 3 berupa
terkait legal requirements-nya. Ketentuan tersebut berupa
rangkuman regulasi dan undang-undang yang berlaku.
pajak yang ditetapkan oleh negara tersebut untuk setiap
Untuk informasi yang lebih lengkap, diharapakan
produk impor. Tiap negara memberlakukan VAT (value
produsen dan/atau eksportir menggunakan referensi
added taxes) yang berbeda. Namun, tarif awal untuk
yang sudah diberikan seperti Export Helpdesk EU,
masuk EU adalah sama per HS Code di setiap negara.
CBI, dan SIPPO. Ketiga layanan online tersebut secara
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 6.
khusus disediakan oleh EU dan negara-negara EU untuk
Tarif yang dimaksud dalam Tabel 6 merupakan tarif masing negara. Dari 28 negara EU, terdapat lima negara
yang diberlakukan dalam skema GSP (Generalised (Belgia, Denmark, Jerman, Latvia, dan Romania) yang
Scheme of Preferences) karena Indonesia terlibat dalam menambahkan ketentuan khusus terkait pemberlakuan
skema tersebut. Tarif ini cukup menguntungkan karena bea cukai untuk produk kopi dan turunannya, seperti
tereduksi dari tarif yang seharusnya diberlakukan ke terlihat pada Tabel 5. Ketentuan ini dapat dijadikan
semua negara (ERGA OMNES) atau yang secara umum acuan atau pedoman jika ingin melakukan ekspor ke
disebut most-favored nation (MFN). Sedangkan untuk negara-negara tersebut.
VAT, besarannya bergantung pada kebijakan masing-
Regulasi berikutnya adalah persyaratan tambahan kualitas yang telah dipenuhi produk kopi tertentu,
selain aturan hukum, yang disebut dengan non-legal yang diukur berdasarkan sertifikat yang dimiliki. Pada
requirements. Ada asumsi yang muncul bahwa EU secara dasarnya sertifikasi ditujukan agar produsen dan/atau
tidak langsung mensyaratkan regulasi ini melalui buyers. eksportir kopi memiliki kepedulian terhadap lingkungan,
Non-legal requirements berupa sertifikasi yang disertakan keberpihakan pada petani, dan turut menjaga kelestarian
bersamaan dengan produk untuk menunjukkan satwa, seperti burung (bird friendly).
MARKET BRIEF
LANGKAH DAN STRATEGI EKSPOR KE UNI EROPA: 20
PRODUK KOPI
10
CBI Product Factsheet: Sustainable Coffee in Europe
MARKET BRIEF
LANGKAH DAN STRATEGI EKSPOR KE UNI EROPA: 22
PRODUK KOPI
Seringkali importir EU akan mensyaratkan sertifikasi Terdapat empat perusahaan besar di EU, yaitu: Nestlé,
yang berbeda antara importir yang satu dengan yang Sara Lee, Mondelēz International, dan Tchibo, yang
lain. Akan lebih baik jika produsen memiliki tiga kebijakannya terhadap sustainable menjadi acuan
sertifikasi untuk meningkatkan fleksibilitas sehingga pemberlakuan standar keberlanjutan (sustainable
mampu menjual produk kopi ke beberapa importir standard) di EU. Inisiatif keempat perusahaan tersebut
yang berbeda. Memiliki beberapa sertifikasi juga dianggap penting untuk diketahui guna mendapatkan
menunjukkan kredibilitas produsen dalam memproduksi gambaran terbaru terkait standar keberlanjutan di EU.
kopi dan meningkatkan kepercayaan rekan dagang di EU Jika memungkinkan, mempelajari standar keempat
bahwa produk kopi yang dijual aman dan berkualitas. perusahaan dan memenuhi sertifikasi yang ditetapkan
Informasi lebih lanjut untuk mengetahui prosedur untuk menjalin komunikasi dagang di kemudian hari.
mendapatkan sertifikasi-sertifikasi internasional tersebut
dapat mengakses link yang diberikan pada Tabel 6.
P
enjabaran mengenai regulasi produk kopi di Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan
EU perlu diintegrasikan dengan regulasi ekspor Kementerian Perdagangan. Para pemula yang akan
domestik untuk mendapatkan pemahaman yang melakukan ekspor kopi harus mengajukan permohonan
komprehensif. Regulasi domestik (di Indonesia) yang EKS ke Kementerian Perdagangan dengan melampirkan
dimaksud pada umumnya mengacu pada peraturan rekomendasi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kementerian Perdagangan (Kemendag). Ketentuan (Disperindag) setempat. Rekomendasi dapat diperoleh
tentang ekspor kopi diatur beberapa kali dalam dengan mengajukan kelengkapan dokumen perusahaan
Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia, mulai dari akta sampai dengan tanda daftar perusahaan
yaitu Permendag Nomor 26/M-DAG/PER/12/2005 (TDP), dilengkapi dengan keterangan mengenai jenis
diganti dengan Permendag Nomor 27/M-DAG/ kopi yang akan diekspor.
PER/7/2008, diubah lagi menjadi Permendag Nomor
Pengakuan sebagai EKS berlaku selama 1 (satu)
41/M-DAG/PER/9/2009 dan terakhir mengalami
tahun dan dapat ditingkatkan menjadi ETK jika
perubahan tahun 2011 dalam Permendag Nomor
EKS telah melakukan kegiatan ekspor kopi paling
10/M-DAG/PER/5/2011. Kopi yang diatur tata niaga
sedikit 200 (dua ratus) ton dalam kurun waktu
ekspornya adalah yang termasuk dalam Buku Tarif
1 (satu) tahun kopi. Satu tahun kopi dihitung dari
Kepabeanan Indonesia dengan kode HS 09.01 dan 21.01,
1 Oktober – 30 September. Pengakuan sebagai EKS
seperti terdaftar dalam Tabel 3.
dapat diperoleh dengan mengajukan permohonan
Ekspor kopi hanya dapat dilakukan oleh perusahaan tertulis kepada Direktur Jenderal c.q. Direktur Ekspor
yang telah diakui sebagai Eksportir Terdaftar Kopi Produk Pertanian dan Kehutanan dengan melampirkan
(ETK) atau Eksportir Kopi Sementara (EKS) oleh persyaratan sebagai berikut:
MARKET BRIEF
LANGKAH DAN STRATEGI EKSPOR KE UNI EROPA: 23
PRODUK KOPI
1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau surat izin harus disertai dengan Surat Keterangan Asal atau
usaha di bidang industri makanan dan minuman dari SKA (Certificate of Origin/COO) berupa form dari ICO
instansi teknis; (International Coffee Organization). SKA merupakan
2. Tanda Daftar Perusahaan (TDP); surat keterangan yang digunakan sebagai dokumen
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); penyerta kopi yang diekspor dari seluruh Indonesia, yang
4. Rekomendasi dari Dinas yang ditunjuk sebagai membuktikan bahwa kopi tersebut berasal, dihasilkan,
penerbit SPEK. dan/atau diolah di Indonesia.
Setiap ekspor kopi juga harus dilengkapi dengan SKA yang berupa form ICO merupakan SKA non-
Surat Persetujuan Ekspor Kopi (SPEK). SPEK merupakan preferensial, yang ber fungsi sebagai dokumen
surat persetujuan pelaksanaan ekspor kopi ke seluruh pengawasan dan/atau dokumen penyerta asal barang
negara tujuan yang dikeluarkan oleh Disperindag ekspor untuk dapat memasuki suatu wilayah negara
setempat. Jadi, pengurusannya kembali ke Disperindag tertentu. Namun, untuk mendapatkan pengurangan tarif
setempat. SPEK berlaku selama 30 hari dan dapat melalui skema GSP (seperti tarif pada Tabel 4 ), eksportir
mengajukan lagi jika ingin melakukan ekspor. SPEK dapat harus menyertakan SKA preferensial, yang dalam hal ini
juga digunakan untuk pengapalan dari pelabuhan ekspor untuk ekspor ke EU adalah SKA Form A. Untuk informasi
di seluruh Indonesia. lebih lanjut mengenai SKA dapat mengakses www.e-
ska.kemendag.go.id.
Selain itu, kopi yang diekspor harus sesuai dengan standar
mutu yang ditetapkan oleh Menteri Perdagangan dan
6. Strategi
S
trategi menjadi hal penting lainnya setelah a. Distribusi Eksklusif
mengetahui kondisi pasar dan peraturan,
Distribusi eksklusif adalah distribusi terbatas
mengingat kompetisi yang ketat untuk memasuki
antara eksportir dengan pembeli tunggal (single
pasar EU. Eksportir perlu menetapkan strategi yang
buyer) di EU. Strategi ini cocok digunakan untuk
tepat guna agar produksi tidak sia-sia dan jangan
kopi yang dijual dengan harga tinggi dan jarang
sampai sesudah sampai di pelabuhan di EU, produk
di pasaran (high-end segment). Eksklusif dikarenakan
yang telah dikirim ditolak. Salah satu strategi yang perlu
membutuhkan kerjasama yang lebih intens antara
diperhitungkan adalah strategi distribusi. Pemilihan
eksportir dengan pembeli, karena pembeli turut
strategi distribusi dapat dianalisa berdasarkan
berinventasi untuk menjual produk tersebut selanjutnya.
kompetensi yang dimiliki oleh tiap eksportir.
Namun, biasanya pembeli tidak menjual produk “sejenis”
Kompetensi bisa berupa jenis kopi yang akan
atau kompetitornya. Jenis distribusi ini berlaku pada
diekspor, sertifikasi yang dimiliki, juga koneksi
kondisi dimana supplier (pemasok) dan buyer (pembeli)
pembeli potensial di EU. CBI (2014)11 menawarkan
sama-sama peduli dan menjalankan proyek sustainability
pilihan strategi distribusi yang dapat diadopsi.
(keberlanjutan) atau dalam hal sertifikasi high-end,
seperti Demeter dan SMBC Bird Friendly.
11
CBI Marketing Strategy for Sustainability-Sourced Coffee from Indonesia
MARKET BRIEF
LANGKAH DAN STRATEGI EKSPOR KE UNI EROPA: 24
PRODUK KOPI
yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan harga risiko mata uang (currency risk), kuantitas produk, dan
ekspor adalah: alat transportasi.
Pasar akan menanggung biaya produksi dan Harga yang dinegosiasikan untuk ekspor ke EU
keuntungan, namun produsen tidak dapat melampui biasanya tercatat dalam USD. Padahal, nilai tukar
ambang batas harga pasar. Harga di-setting oleh pasar berfluktuasi secara signifikan. Oleh karena itu, perlu
dengan jenis kopi yang sama meminimalisir risiko moneter karena nilai tukar.
Harga harus mencerminkan tingkat kualitas
Strategi lain berikutnya yang dapat dimanfaatkan oleh
perusahaan dan kondisi pengiriman
produsen kopi Indonesia agar dapat menembus pasar
Pada umumnya, sertifikasi sistem manajemen mutu
EU adalah (Kemendag, 2013)12:
tidak dapat langsung diterjemahkan dengan harga
1. Berpartisipasi di pameran dagang
yang lebih tinggi
2. Mengikuti pelatihan ekspor yang diselenggarakan
Perlu diingat, tidak mudah bagi produsen untuk
oleh institusi di Eropa (CBI, SIPPO, dan lain-lain)
menaikkan harga selanjutnya
3. Memiliki website perusahaan
Harga yang telah dinegosiasikan bergantung pada
INCOTERM, alat pembayaran, persyaratan kredit dan
S
tudi kasus ditujukan untuk memberi contoh pengonsumsi utama kopi di Eropa. Jerman mengonsumsi
aplikatif dalam melakukan ekspor ke negara lebih dari 23% dari total konsumsi di Uni Eropa. Studi
EU. Jerman dipilih karena Jerman merupakan kasus terhadap kopi di Jerman akan dibagi menjadi berikut:
(a) Product
Spesifikasi produk
bentuk Kopi biasanya diekspor oleh negara berkembang (developing countries/DCs) dalam
bentuk green coffee beans atau biji kopi yang tidak digongseng. Pasar membedakan jenis
kopi menjadi Arabika dan Robusta. Biji kopi dikelaskan berdasarkan kriteria tertentu,
seperti bentuk, ukuran, keseragaman biji, warna, dan sebagainya. Untuk informasi lebih
lanjut terkait pengkelasan kopi (coffee grading) dapat menelusuri www.coffeesearch.org/
coffee/scaaclass.htm
Ukuran Ukuran yang terpampang untuk biji kopi dituliskan dalam aturan internasional
berdasarkan ketentuan SCAA. Biasanya dituliskan dengan 17/18, 15/16, 13/14, dan
sebagainya. Pemaparan lebih lengkap terkait klasifikasi ukuran biji kopi dalam melihat
www.coffeesearch.org/search/sizingchart.htm
label Label harus mencantumkan nama produk, varietas kopi, info detail terkait produsen
(nama dan alamat), nomor referensi (batch number), berat isi, grade (kelas kopi), dan
informasi mengenai negara asal, juga informasi yang mungkin ditanyakan oleh importir
yang dapat digunakan untuk melacak darimana produk tersebut berasal. Sebagai
tambahan, karung kopi (coffee bags) biasa dicetak dengan informasi minimum seperti
daerah asal, nomor referensi, dan berat.
Kemasan Biji kopi biasanya dikemas dalam karung baru berbahan serat alami, yang
memungkinkan sirkulasi udara. Pada umumnya dengan berat bersih 60kg, beberapa
69kg di Amerika Tengah/Kolombia.
ilustrasi bentuk dan kemasan
12
Market Brief Kopi di Pasar Jerman
MARKET BRIEF
LANGKAH DAN STRATEGI EKSPOR KE UNI EROPA: 26
PRODUK KOPI
Legal Requirements
Legislasi Sumber Deskripsi Singkat Informasi lebih lanjut
Harmonization EU Directive 1999/4/ Pendefinisian nama sales, ciri produk, http://eur-lex.europa.eu/
EC dan syarat pelabelan yang berkaitan LexUriServ/LexUriServ.
dengan komoditas kopi sebagai do?uri=CELEX:31999L0044:en:HTML
pangan, yang dikonsumsi oleh
manusia. Untuk informasi lebih lanjut
dapat mengontak German Federal
Office of Consumer Protection and
Food Safety atau importir.
Extra legislation in Jerman memiliki legislasi tambahan http://www.cbi.eu/marketintel_platfo
Germany terkait kontaminasi dalam produk rm?action=showDetails&id=5137
makanan.
General Food Law Regulation (EC) Keamanan merupakan isu kunci http://ec.europa.eu/food/food/
178/2002 dalam undang-undang Uni Eropa foodlaw/index_en.htm
mengenai pangan. Peraturan ini juga
mengatur mengenai penelusuran
asal makanan yang diperdagangkan
untuk menjamin bahwa makanan
tersebut aman dan layak dikonsumsi
manusia.
Contaminants in Food Regulasi (EC) Ketetapan ambang batas http://ec.europa.eu/food/food/
1881/2006 kontaminasi dalam produk tertentu. chemicalsafety/contaminants/legisl_
en.htm
http://www.cbi.eu/marketintel/
eu-legislation-contaminants-in-
food/159344
Food contact materials Regulation (EC) Peraturan untuk bahan yang http://ec.europa.eu/food/food/
1935/2004 berkontak langsung dengan chemicalsafety/foodcontact/eu_
Directive 84/500/EEC makanan (termasuk kemasan) guna legisl_en.htm
menghindari perubahan-perubahan http://www.cbi.eu/marketinfo/cbi/
Directive 2007/42/
yang tidak diinginkan dalam docs/eu_legislation_food_contact_
EEC
komposisi dengan bahan makanan materials
Directive 2002/72 EC dan untuk melindungi kesehatan.
Regulation (EC)
282/2008
Directive 78/142/EEC
Directive 93/11/EEC
Food Control Regulation (EC) Semua produk pangan yang masuk http://ec.europa.eu/food/food/
882/2004 ke pasar Uni Eropa harus tunduk controls/foodfeed/index_en.htm
Regulation (EC) kepada peraturan resmi untuk http://www.cbi.eu/marketintel/EU-
669/2009 diperiksa apakah sesuai dengan legislation-Food-control-/160058/
peraturan perundang-undangan platform/177417/mar
yang berlaku. Beberapa produk
tertentu dikenakan tingkat kontrol
keamanan yang sangat ketat.
Food Labelling Directive 2000/13/EC Gambaran umum legislasi untuk http://ec.europa.eu/food/food/
Directive 90/496/EC pelabelan seluruh bahan makanan labellingnutrition/foodlabelling/
secara umum. Selain itu, persyaratan index_en.htm
Regulation
ini juga terkait label nutrisi dan http://www.cbi.eu/marketinfo/cbi/
1924/2006/EC
alergi. docs/eu_legislation_food_labelling
Directive 2005/26/EC
MARKET BRIEF
LANGKAH DAN STRATEGI EKSPOR KE UNI EROPA: 27
PRODUK KOPI
Legal Requirements
Legislasi Sumber Deskripsi Singkat Informasi lebih lanjut
General Product Safety EU menciptakan sebuah sistem yang http://ec.europa.eu/consumers/
of Food Products dinamakan Rapid Alarm System archive/safety/prod_legis/index_
for Food and Feed (RASFF) sebagai en.htm
media pertukaran informasi dalam
pelaksanaan peraturan EU mengenai
keamanan produk makanan.
Good Manufacturing Regulation (EC) GMP diberlakukan untuk bahan- http://www.cbi.eu/marketinfo/
Practice (GMP) for 2023/2006 bahan yang berkontak langsung cbi/docs/eu_legislation_good_
Food Contact Materials dengan bahan makanan. manufacturing_practice_gmp_for_
GMP memang tidak langsung food_contact_materials
bersinggungan dengan produsen http://eur-lex.europa.
dari luar EU; tetapi GMP bisa saja eu/legal-content/EN/
relevan secara tidak langsung ALL/?uri=CELEX:32006R2023
terkait permintaan konsumen untuk
kualitas.
Hygiene of food Regulation (EC) Legislasi EU untuk higienitas http://www.cbi.eu/marketintel/
(HACCP) 852/2004 pangan terikat secara hukum EU-legislation-Hygiene-of-food-
untuk pengolahan makanan, dan HACCP-/160068/platform/177417/
direkomendasikan kepada petani mar
(produsen primer).
Maximum Residue Regulation (EC) Penetapan persentase residu http://europa.eu/legislation_
Levels (MRLs) of 396/2005 pestisida (MRLs) dalam produk summaries/food_safety/plant_
Pesticides in Food Regulation (EC) makanan. health_checks/l21289_en.htm
178/2006 http://www.cbi.eu/marketinfo/cbi/
Regulation (EC) docs/eu_legislation_maximum_
149/2008 residue_levels_mrls_of_pesticides_
in_food
Microbiological Regulation (EC) EU telah menetapkan kriteria http://www.cbi.eu/marketintel/
contamination of food 2073/2005 mikrobiologis untuk makanan yang eu-legislation-microbiological-
dikreasikan dari mikroorganisme, baik contamination-of-food/160071
racun maupun metabolitnya. http://www.efsa.europa.eu/en/
supporting/pub/249e.htm
Organic production Regulation (EC) Persyaratan produksi dan pelabelan http://www.cbi.eu/marketinfo/
and labeling 834/2007 untuk produk organik pertanian cbi/docs/eu_legislation_organic_
Regulation (EC) harus dipenuhi agar dapat production_and_labelling
889/2008 dipasarkan di EU sebagai organik. http://ec.europa.eu/agriculture/
Regulation (EC) organic/consumer-trust/index_
1235/2008 en.htm
Untuk non-legal requirements, sama dengan yang Indikator awal untuk mengikuti pergerakan harga
telah dijabarkan sebelumnya pada Tabel 6. Yang perlu kopi adalah indikator harga ICO (http://www.ico.
ditekankan bahwa pasar kopi Jerman pada umumnya org/coffee_prices.asp?section=Statistics). Harga kopi
mensyaratkan sertifikat Organic dan Free Trade. Untuk terus meningkat signifikan sebagai akibat meningkat pula
itu, jika produsen hendak melakukan penetrasi pasar permintaan akan kopi. Beberapa harga kopi (sustainable
ke Jerman, ada baiknya untuk memprioritaskan dua coffee) di Jerman:
sertifikasi ini.
− Fairtrade ground coffee dari Nikaragua, dijual di pasar
(b) Price (harga) middle-end melalui distribusi ritel, dengan merk GEPA,
Kopi mengikuti harga pasar global, berdampak pada harga €4.59/250gr atau €18.40/kilogram
harga impor tidak berbeda di negara-negara EU.
MARKET BRIEF
LANGKAH DAN STRATEGI EKSPOR KE UNI EROPA: 28
PRODUK KOPI
− Organic Fairtrade Arabica coffee beans, label swasta perfeksionis. Ciri-ciri kultur seperti ini perlu dipahami
Edeka Bio, dijual melalui distribusi ritel dengan harga sebelum berbisnis dengan para pelaku di negaranya.
€12.99/kilo Kunci berikutnya adalah berinvestasi melalui komunikasi.
− Coffee pads, dijual di pasar middle-end melalui Pembeli di Jerman akan sangat mengapresiasi
distribusi ritel, dengan merk Melitta, harga €21.80/kilo produsen jika memiliki website, brosur perusahaan,
spesifikasi produk, dan kartu nama. Media sosial
(c) Promotion (promosi)
(LinkedIn, Skype, dan Facebook) juga dapat
Kunci melakukan promosi di Jerman adalah mampu dimanfaatkan untuk menjalin komunikasi lebih
beradaptasi dengan budaya bisnis Jerman. Orang lanjut.
Jerman tidak suka basa-basi, terkesan dingin, dan
8. Informasi Penting
B
eberapa informasi penting yang mungkin umumnya struktur perdagangan kopi masih
berguna untuk produsen k opi dalam menggunakan cara tradisional: dari eksportir ke
melakukan ekspor ke EU disediakan dalam importir, dan kemudian ke roaster. Struktur ini terjadi
Market Brief ini. Meskipun demikian, informasi ini biasanya pada eksportir Indonesia dengan skala kecil.
terbatas dan masih banyak lagi informasi penting yang Untuk eksportir dengan skala yang besar, kuantitas
tidak terangkum dalam Market Brief ini. Oleh karena permintaan dalam jumlah banyak akan sangat
itu, produsen diharapkan untuk terus mengupdate sulit untuk dilakukan distribusi langsung. Beberapa
informasi mengenai regulasi, peluang, maupun strategi roaster EU yang menjadi rekan eksportir Indonesia
menembus pasar EU. adalah Nestlé (Swiss), DE Masterblenders (Belanda),
Tchibo (Jerman), Lavazza (Italia), Aldi (Jerman), dan
a. Perdagangan kopi di EU didominasi oleh trader-
Segafredo (Italia).
trader berikut di negara yang berbeda, dengan
menguasai hampir setengah dari perdagangan, c. Tingkat konsentrasi sektor roasting di tiap negara
yaitu Neumann Gruppe (Jerman), Volcafe – ED & F di EU berbeda, tetapi masih terdapat banyak roaster
Man (Swiss), ECOM (Swiss), Efico (Belgia), Supremo lokal yang merupakan roaster-roaster kecil yang
(Belgia), InterAmerican (Jerman), Daarnhouwer tradisional, seperti di Perancis dan Italia. Roaster-
(Belanda), dan Benecke Coffee (Jerman). Beberapa roaster ini pada umumnya menggunakan merk
dekade yang lalu, para trader ini telah mengarah sendiri atau mensupplai ritel dengan label sendiri.
ke sustainability-coffee sebagai pasar mereka dan Ada juga roaster yang berspesialisasi di kopi organik,
pembeli utama mereka (roaster) berkomitmen contohnya Lebensbaum (Jerman) dan Simon
untuk menggunakan bahan yang sustainable dalam Levelt (Belanda).
produk mereka. Oleh karena itu, trader mengimpor d. Bagi eksportir Indonesia yang mensuplai kopi dalam
kopi sustainability-sourced dalam jumlah yang besar volume kecil, roaster kecil mungkin bisa jadi pembeli
dan menjadi rekan dagang eksportir Indonesia yang yang menarik. Roaster ini sering membeli kopi dari
mampu mensuplai kopi sustainability-sourced dalam rumah dagang internasional atau spesialis trader
jumlah banyak, khususnya untuk pasar mainstream. yang menjadi perwakilan negara-negara produsen,
Roaster yang berkomitmen untuk kopi sustainability- termasuk Indonesia. Beberapa roaster kecil tersebut
sourced diantaranya adalah DE Masterblenders adalah Kopi Dua (Belanda), Indotatis (Jerman),
(Belanda) dan Tchibo (Jerman). Fascino Coffee (Belanda), dan Schamong Kaffee
b. Integrasi vertikal antara roaster dan trader internasional (Jerman).
di EU masih terbatas. Meskipun roaster-roaster besar e. Asosiasi mungkin menjadi salah satu target atau
meningkatkan impor kopi dari negara produsen, tujuan eksportir Indonesia untuk mempermudah
MARKET BRIEF
LANGKAH DAN STRATEGI EKSPOR KE UNI EROPA: 29
PRODUK KOPI
atau membuka jalan untuk ekspor ke EU. Asosiasi § Specialty Coffee Association of Europe (SCAE) - Eropa
menyediakan informasi terkait pasar EU dan § German Coffee Association - Jerman
tambahan informasi spesifik mengenai hal-hal yang § Trieste Coffee Association - Italia
perlu dipersiapkan untuk melakukan ekspor. Berikut § Belgian Coffee Association - Belgia
adalah beberapa asosiasi kopi di Indonesia, EU, dan § Spanish Coffee Federation - Spanyol
internasional. § British Coffee Association - Inggris
§ Specialty Coffee Association Indonesia (SCAI) - § Dutch Coffee and Tea Association – Belanda
Indonesia
§ Association of Indonesia Coffee Exporter (AICE) - f. Jerman sebagai importir utama di Uni Eropa menjadi
Indonesia destinasi yang menjanjikan bagi eksportir Indonesia.
Berikut terlampir daftar importir kopi di Jerman yang
§ International Coffee Organization (ICO) - Internasional
menjadi rujukan Kemendag13.
§ European Coffee Federation (ECF) – Eropa
13
Market Brief Kopi di Pasar Jerman (Indonesian Trade Promotion Center – ITPC Hamburg)
MARKET BRIEF
LANGKAH DAN STRATEGI EKSPOR KE UNI EROPA: 30
PRODUK KOPI
g. Pergunakan semaksimal mungkin layanan online negara EU. Seandainya masih ada pertanyaan atau
yang disediakan oleh EU maupun negara-negara, perihal yang belum jelas, dapat menghubungi kontak
seperti Export Helpdesk EU (www.exporthelp.europa. yang tersedia atau bisa juga dengan mengirimkan
eu), CBI (www.cbi.eu), dan SIPPO (www.sippo.ch). email. Berikut terlampir cara menggunakan Export
Layanan online tersebut menyediakan informasi Helpdesk EU sebagai panduan.
yang cukup lengkap untuk melakukan ekspor ke
MARKET BRIEF
LANGKAH DAN STRATEGI EKSPOR KE UNI EROPA: 34
PRODUK KOPI
Keterangan:
¡ Enter a product code: memasukkan 10 digit HS-Code produk yang akan diekspor. Jika tidak
mengetahui kode produk, dapat menggunakan fasilitas “Find my product code”
¡ Select a country of origin: memasukkan negara asal (Indonesia)
¡ Select a destination country: memasukkan negara tujuan ekspor
¡ Select a simulation date: memasukkan tanggal prediksi atau perkiraan ekspor akan dilakukan
4. Klik SEARCH, lalu muncul tampilan seperti contoh berikut:
MARKET BRIEF
LANGKAH DAN STRATEGI EKSPOR KE UNI EROPA: 35
PRODUK KOPI
9. Jika terdapat pemberlakuan kuota dan antidumping di negara tujuan ekspor, akan terlihat di
baris ketiga.
10.Jika terdapat preferential tarif, maka akan ada tab khusus untuk preferential agreement. Pada
kolom ini akan dijelaskan mengenai Rule of Origin untuk produk yang akan diekspor menurut
perjanjian yang telah disepakati.
APiNDO-EU ACTivE Project
Gedung Permata Kuningan Lantai 10
Jl. Kuningan Mulia Kav. 9C,
Guntur – Setiabudi,
Jakarta 12980 – Indonesia