Anda di halaman 1dari 14

ELIPS

SHAPE \* MERGEFORMAT

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Diskusi

Dalam Mata Kuliah : Geometri Analitik Bidang & Ruang

DISUSUN

OLEH

Nama : Annisa Fathrika (1820206033)

Davit Carles (1810206005)

Ayu Prihatini (1830206066)

Devi Zarinawati (1830206070)

Dosen Pengampu : Rahma Siska Utari, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN RADEN FATAH PALEMBANG

TAHUN AKADEMIK 2019

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat


dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi
Agung Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas untuk memenuhi ujian tengah
semester dari mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Palembang, November 2019

Penyusun

2
ELIPS

1. Pengertian Elips
Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap dua
titik tertentu mempunyai nilai yang tetap. Kedua titik tersebut adalah titik focus /
titik api.
Elips juga didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik yang
perbandingan jaraknya terhadap suatu titik dan suatu garis yang diketahui
besarnya tetap. ( e < 1 ). Titik itu disebut fokus dan garis tertentu itu disebut
direktriks. Untuk suatu elips, jarak terjauh antara dua titik pada elips
disebut sumbu mayor, dengan titik-titik ujung sumbu mayor disebut titik-titik
puncak elips. Ruas garis yang tegak lurus dan membagi sumbu mayor menjadi 2
bagian yang sama disebut sumbu minor.

3
Unsur – unsur elips yaitu :
1) Pusat elips O (0,0)
2) Sumbu simetri adalah sumbu X dan sumbu Y
3) Fokusnya F1 (c, 0) dan F2 (-c, 0)
4) Panjang sumbu mayor = 2a, panjang sumbu minor = 2b

5) LL2 = Latus Rectum =

6) PF1 + PF2 = 2a
7) Perbandingan jarak dari suatu titik pada elips ke titik focus dengan ke garis

direktris g disebut eksentrisitas (e) atau . persamaan garis direktriks

8)

2. Persamaan Elips
1) Persamaan elips dengan pusat di O (0,0)
Berikut ini akan diberikan persamaan elips berdasarkan letak titik pusat
elips.
a. Untuk elips yang berfokus pada sumbu x, persamaan elipsnya adalah

x2 y2
b x  a y a b
2 2 2 2 2 2
atau 2  2  1, a  b
a b
Dengan :
- Pusat (0,0)
- Fokus F1 (-c, 0) dan F2 (c,0)
b. Untuk elips yang berfokus pada sumbu y, persamaan elipsnya adalah :

x2 y2
a x b y a b
2 2 2 2 2 2
atau 2  2 1, a  b
b a

4
Dengan :
- Pusat (0,0)
- Fokus F1 (0,-c) dan F2 (0,c)
Catatan : c a2 b2

Contoh 1
Tentukan persamaan elips yang berpusat di O(0,0), fokus (-4,0) dan (4,0)
dengan sumbu mayor 10 satuan.
Jawab :
Fokus di F1 (-4,0) dan F2 (4,0) maka c = 4 ( fokus pada sumbu x )
Panjang sumbu mayor = 10, maka 2a = 10. Sehingga a = 5
b a2  c2  25  16  9 3

Persamaan elipsnya :
x2 y2 x2 y2 x2 y2
 1   1   1
a2 b2 5 2 32 25 9
x2 y2
Jadi persamaan elipnya adalah  1
25 9
Contoh 2
x2 y2
Diketahui persamaan elips   1 , tentukan koordinat titik
16 9
puncak, koordinat titik fokus, panjang sumbu mayor, sumbu minor,
eksentrisitas, persamaan direktriks dan panjang lactus rectum !
Jawab :
x2 y2
Dari persamaan elips   1 , diperoleh a2 = 16, maka a = 4; b2 =
16 9
9, maka b = 3.
c2 = a2 - b2 , sehingga c2 = 16 – 9 =7, maka c = 7 .
Dari data diatas diperoleh :
- Titik puncak (a,0) = (4,0) dan (-a,0)=(-4,0)
- Titik focus ( -c,0) = (- 7 ,0 ) dan ( c,0)=( 7 ,0 )
- Panjang sumbu mayor = 2a = 2. 4 = 8
- Panjang sumbu minor = 2b = 2. 3 = 6

5
- Eksentrisitas:

a 4 16 16
x    7
- Persamaan direktriks : e 7 7 7
4
2 b2 2 .9 18 1
- Panjang lactus rectum =   4
a 4 4 2

Contoh 3
Tentukan : pusat, focus, sumbu simetri, sumbu panjang, sumbu pendek,
direktriks, dan eksentrisitas dari persamaan elips berikut : 9x2 + 25y2 =
900
Jawab:
Pertama nyatakan persamaan yang diberikan ke dalam bentuk baku
dengan membagi masing-masing ruas dengan 900 dan diperoleh bentuk
baku
x2 y2
 1
100 36
a = 10, b = 6, c = 8
pusat O(0,0)
Fokus (8, 0) dan (-8, 0)
Sumbu simetri : sumbu X dan sumbu Y
Sumbu panjang = 2a = 20
Sumbu pendek = 2b = 12
a2 100 1
Direktriks : x =  =  =  12
c 8 2
c 8 4
Eksentrisitas : e =  
a 10 5
2) Persamaan elips yang berpusat di P(α,β)
a. Untuk elips yang berfokus pada sumbu utama yang terletak pada / sejajar
sumbu x, persamaan elipsnya adalah

( x a ) ( yb)
2 2

 1
a2 b2

6
Dengan :
- Pusat (α,β)

- Titik fokus di F1 F2

- Titik puncak

- Panjang sumbu mayor = 2

- Panjang sumbu minor = 2b


a2
- Persamaan direktriks x  a �
c
b. Untuk elips yang berfokus pada sumbu utama yang terletak pada / sejajar
sumbu y, persamaan elipsnya adalah

( x a ) ( yb)
2 2

 1
b2 a2
Dengan :
- Pusat (α,β)
- Titik fokus di F1 (α, β - c) & F2 (α, β + c)
- Titik puncak (α, β - a) & (α, β + a)
- Panjang sumbu mayor = 2a
- Panjang sumbu minor = 2b
a2
- Persamaan direktriks y  b �
c
Contoh 4
Tentukan titik pusat, titik fokus, titik puncak, panjang sumbu mayor dan

sumbu minor dari persamaan elips 4 x 2  9 y 2  16 x  18 y  11  0

7
Jawab : Nyatakan terlebih dahulu persamaan elips tersebut ke dalam
bentuk baku

( x a ) ( yb)
2 2

 1
a2 b2
4 x 2  9 y 2  16 x  18 y  11  0

4 x 2  16 x  9 y 2  18 y  11

4 ( x 2  4 x )  9 ( y 2  2 y )  11

{ {
4 ( x  2 )  22 }  9 ( y  1)  12 }  11
2 2

{
4 ( x  2 )  4}  9 ( y  1)  1}  11
2
{ 2

4 ( x  2 )  16  9 ( y  1)  9  11
2 2

4 ( x  2 )  9 ( y  1)  11  16  9
2 2

4 ( x  2 )  9 ( y  1)  36
2 2

( x  2) ( y  1)
2 2

 1
9 4
Dari persamaan diatas diperoleh : α = 2, β = 1, a 2 = 9 maka a = 3, b2 = 4

maka a = 2, c  a 2  b 2  32  22  9  4  5

- Pusat ( α,β ) = ( 2,1 )


- Titik fokus di F1 ( α-c, β ) = ( 2 - 5 ,1 ) & F2 ( α+c, β ) =( 2+ 5 ,1 )
- Titik puncak ( α-a, β ) = ( 2-3,1 ) = ( -1,1 ) & ( α+a, β ) = ( 2+3,1 ) =
( 5,1 )
- Panjang sumbu mayor = 2a = 2.3 = 6
- Panjang sumbu minor = 2b = 2.2 = 4
Contoh 5
Tentukan : pusat, focus, sumbu simetri, sumbu panjang, sumbu pendek,
direktriks, dan eksentrisitas dari persamaan elips berikut : x2 + 4y2 – 4x
+ 24y + 4 = 0
Jawab :
x2 + 4y2 – 4x + 24y + 4 = 0
(x – 2)2 – 4 + 4(y + 3)2 – 36 = -4

8
(x – 2)2 + 4(y + 3)2 = 36
( x  2) 2 ( y  3) 2
 1
36 9
pusat (2, -3)
a = 6, b = 3, c = a 2  b 2  39  9  27  3 3
Fokus (3 3  2, -3)
Sumbu simetri : x = 2 dan y = -3
Sumbu panjang = 2a = 12
Sumbu pendek = 2b = 6
a2 36
Direktriks : x =  a =   2  4 3  2
c 3 3

c 3 3 1
Eksentrisitas : e =   3
a 6 2

Contoh 6
Tentukan persamaan ellips yang berpusat di (5,3) dengan sumbu mayor
dan sumbu pendek berturutturut 6 dan 4.
Jawab :
Sumbu panjang = 6, berarti a = 3
Sumbu pendek = 4, berarti b = 2
Jadi persamaan ellipsnya adalah :

( x a ) ( yb)
2 2

 1
a2 b2

3) Persamaan Garis Singgung Elips


a) Garis Singgung dengan gradien m pada pusat O (0,0)

9
Jika garis h : y = mx + n menyinggung elips =1, maka besarnya

diskriminan D = 0. Kita sudah mengetahui bahwa diskriminan dari


persamaan kuadrat yang dihasilkan oleh kedua persamaan di atas adalah
D = -4a2b2 (n2-b2 – a2m2), sehingga diperoleh -4a2b22 (n2-b2 –a2m2) = 0
 n2 - b2 – a2m2 = 0
 n2 = b2 + a2m2

n=±

Jadi, persamaan garis singgung pada elips =1 dengan gradient m

didefinisikan dengan persamaan :

y = mx ±

4) Persamaan garis singgung dengan gradient m dengan pusat P(α,β)


Dengan cara yang serupa dengan di atas dapat ditemukan persamaan garis
singgung ellips yang tidak berpusat di (0,0)misal di P (α,β) yaitu:

5) Persamaan Garis singgung melalui sebuah titik pada elips dengan pusat
O (0,0)
y
h
P
x

10
Perhatikan gambar diatas yang memperlihatkan sebuah garis h yang

menyinggung elips = 1 di titik P (x1, y1).

Persamaan garis singgung elips = 1 di titik P (x1, y1) didefinisikan

dengan persamaan.

+ =1

6) Persamaan garis singgung melalui sebuah titik pada elips dengan pusat
P (α,β)

Contoh :

Persamaan garis singgung pada elips = 1, dengan gradient m = 3.

Tentukan persamaan garis singgung tersebut!


Jawab:

= 1, diperoleh a2= 4 ⟶ a = 2

b2 = 16 ⟶ b = 4
Persamaan garis singgungnya adalah:

11
Jadi persamaan garis singgungnya adalah y = 3x

Contoh:

Tentukan persamaan garis singgung pada elips , dititik

P(2 ,2) ?

Jawab:
x2 + 2y2 - 16 = 0 ⟶ x2 + 2y2 = 16

Di titik P

12
ini artinya P(2 ,2) terletak pada elips , jadi persamaan garis

singgungnya:

=1 1

x + 4y = 1 6

x + 2y = 8 2y = 8

y=4

7) Menentukan Persamaan Garis Singgung Pada Elips dari Suatu Titik di


Luar Elips.
Untuk menentukan garis singgung elips melalui titik di luar elips, tidak
terdapat rumus yang baku, untuk menentukannya dapat digunakan rumus
pada butir a dan b sebagai dasar pertolongan perhitungan.
Contoh:
x2 y2
Tentukan persamaan garis singgung pada elips   1 melalui titik p
100 25
(2,7), tentukan titik singgungnya?
Jawab :

xx1 yy1
 1
a2 b2 ⟺

13
x2 y2
 1
100 25

x2 – 2x - 48 = 0
( x - 8) (x + 6) = 0
x = 8 dan x = -6
1 25
untuk x  8 maka y   .8  3
14 7
1
untuk x  6 maka y   (  6)  25  4
14 7
titik singgungnya adalah ( 8,3) dan (  6,4)
Persamaan garis singgung melalui titik ( 8,3) dan titik (  6,4 ) adalah

xx1 yy1
 1
a2 b2

x.8 y.3
  1
100 25

 2 x  3 y  25  0

xx1 yy1
 1
a2 b2

x(  6 ) y.4
  1
100 25

 3 x  8 y  50  0

14

Anda mungkin juga menyukai