Anda di halaman 1dari 11

RENCANA USAHA KELOMPOK

( RUK)

KELOMPOK TANI BAKUANG JAYA

KELURAHAN KOTO PANJANG DALAM


KECAMATAN LAMPOSI TIGO NAGORI
KOTA PAYAKUMBUH
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Kurnia-Nya kami telah dapat
menyusun Rencana Usaha Kelompok Tani Bakuang Jaya Kelurahan Koto Panjang Dalam
Kecamatan Lamposi Tigo Nagori Kota Payakumbuh.
Seperti yang kita ketahui, salah satu kendala utama bubarnya Kelompok Tani
disebabkan tidak adanya program, rencana maupun kegiatan pengembangan Kelompok Tani
yang jelas. Disisi lain tidak jarang rencana yang telah disusun tidak diikuti dengan pembagian
tugas, wewenang secara jelas dan tegas oleh pengurus kepada anggota kelompok sehingga
menyebabkan hilangnya rasa tanggung jawab dan rasa memiliki dari setiap anggota.
Dalam penyusunan Rencana Usaha Kelompok ini, kami menerima banyak
bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada Dinas Tanaman
Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Kota Payakumbuh, Dinas Perikanan dan Peternakan Kota
Payakumbuh, serta Penyuluh Kecamatan Lamposi Tigo Nagori baik baik bidang Tanaman
Pangan, Perkebunan dan Kehutanan maupun bidang Perikanan dan Peternakan yang tidak pernah
bosan membimbing kami kearah yang lebih baik. Karena tanpa bimbingan dan dukungan dari
pihak- pihak tersebut Kelompok Tani Bakuang Jaya bukanlah apa-apa.
Semoga dengan adanya Rencana Usaha Kelompok ini, Kelompok Tani Bakuang
Jaya bisa jauh lebih berkembang dimasa yang akan datang dan bisa mewujudkannya dalam
kegiatan-kegiatan. Berusaha dan berdo’a adalah modal utama kita, Semoga Diridhoi Yang Maha
Kuasa Amiiiin…..

Payakumbuh februari 2019


Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar isi ii

Pendahuluan 1
Potensi dan Permasalahan 2
Rencana Kegiatan Kelompok 3
Penutup 6
Lampiran
A. Pendahuluan.

a. Latar belakang

Kelompok Tani Bakuang Jaya merupakan salah satu kelompok tani yang berada di
Kelurahan Koto Panjang Dalam Kecamatan Lamposi Tigo Nagori. Kelompok ini telah terbentuk
sejak lama, akan tetapi belum mempunyai nama secara resmi, baru pada tahun 1978 terbentuklah
organisasi Kelompok Tani yang berada di daerah Bakuang. Karena nama daerah ini Bakuang,
maka dinamailah Kelompok ini dengan nama Kelompok Tani Bakuang.
Sekitar tahun 1999 Kelompok Tani Bakuang berubah nama menjadi Kelompok Tani
Bakuang Jaya dan baru memperoleh Sk pada tahun 2005. Di awal berdirinya Kelompok ini
bergerak di bidang budidaya padi sawah,seiring berjalannya waktu, Kelompok ini mulai
bergerak ke bidang lainnya seperti tanaman hortikultura, perkebunan, perikanan dan peternakan.
Sebagai pelaku utama usaha pertanian, petani dan kelompok tani harus merancang
dan melakukan usaha pertanian melalui suatu proses yang dimulai dari identifikasi kebutuhan
yang harus dapat diterjemahkan kedalam proses produksi yang diarahkan ksebagai upaya
peningkatan kualitas, kuantitas dan kemampuan untuk menciptakan peluang pasar yang ada.
Upaya peningkatan kemandirian suatu kelompok tani dapat dilakukan melalui
perencanan yang disusun secara parsifatif berdasarkan kebutuhan, kepentingan dari petani dan
kelompok tani itu sendiri dengan mengoptimalkan potensi lingkungan yang dimiliki serta
kemempuan pengelolaan rencana itu sendiri.
Salah satu kendala utama yang membuat suatu Kelompok Tani tidak eksis adalah
karena tidak adanya suatu program atau rencana yang akan dituangkan dalam berbagai macam
kegiatan serta tidak jelasnya pembagian tugas dan wewenang secara jelas oleh pengurus
sehingga membuat anggota kelompok kehilangan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki
terhadap kelompok itu sendiri. Selain itu sangat sulit bagi Kelompok untuk mengetahui sejauh
mana target maupun sasaran yang telah dicapai.

b. Tujuan

Adapun tujuan pembuatan Rencana Usaha Kelompok Tani Bakuang Jaya adalah:

1. Mengidentifikasi potensi dan masalah yang ada di Kelompok Tani Bakuang Jaya
2. Mengoptimalkan potensi dan meminimalkan masalah yang ada di Kelompok Tani
Bakuang Jaya
3. Mengidentifikasi kebutuhan anggota dan Kelompok Tani Bakuang Jaya.
4. Meningkatkan kualitas, kuantitas dan kemampuan anggota Kelompok Tani Bakuang Jaya.
5. Mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah yang ada.
6. Sebagai acuan seksi-seksi yang ada dan pengurus dalam melaksanakan kegiatan.
7. Mengetahui sejauh mana target dan sasaran yang telah dicapai oleh Kelompok Tani
Bakuang Jaya.
8. Meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki anggota Kelompok Tani Bakuang
Jaya.
9. Sebagai bahan pertimbangan bagi Kelompok Tani Bakuang Jaya agar mudah mendapatkan
dukungan dari pemerintah maupun swasta.

B. POTENSI DAN PERMASALAHAN


a. Potensi Wilayah.

Kelompok Tani Bakuang Jaya terletak di RT 02/ RW 04 Kelurahan Koto Panjang Dalam
Kecamatan lamposi Tigo Nagori Kota Payakumbuh dengan luas hamparan sawah 26 Ha, tegalan 10
Ha, pekarangan 8 Ha, luas perkebunan 14,3 Ha dan kolam 2,6 Ha. Untuk pengairan terdiri dari saluran
irigasi sepanjang ± 4500 Meter dan Sungai sepanjang ± 4000 Meter. Adapun batas-batas hamparan
Kelompok Tani Bakuang Jaya adalah sbb :

 Sebelah Utara berbatas dengan Sungai Batang Lamposi dan Kab. 50 Kota.
 Sebelah Timur berbatas dengan Kelurahan Sungai Durian.
 Sebelah Selatan berbatas dengan Hamparan Keltan Padang Baringin Talao Koto Panjang Dalam.
 Sebelah Barat berbatas dengan Hamparan Keltan Tanjuang Dama Koto Panjang Dalam.

b. Potensi anggota/ SDM

Potensi anggota Kelompok Tani Bakuang Jaya adalah sesuai dengan table berikut :

N Nama Umr pndd Jabatan Luas Lahan Ternak Tnggngan


o kn Swh Tgln Klm Pkrngn Sapi kerbau Kmb aya iti
ng m k
1 Beni. M 33 SMA Ketua 0,5 0,25 0,02 0,4 - 1 - 10 25 3
2 Africon 36 SMU Sekretaris 1,3 0,3 0,25 0,4 3 2 - 8 - 3

3 Idrawirman 45 IAIN Bendahara 0,25 - - 0,1 - - 6 15 20 5

4 Syar’ i 45 SMA Sek.TP.Hortik 0,5 0,25 0,8 0,25 1 1 - 10 - 4


ultura

5 Muslim 60 SD Sek.Saprodi 2,5 0,8 0,1 0,1 - 2 - 12 - 3

6 Edi Ilyas 50 SD Sek.Perkebun 0,5 - - 0,1 2 - - 30 12 2


an
7 Akmal 57 SMA Sek.Tanaman 1,5 0,5 0,1 0,25 1 - - 1 - 2
Hias

8 S.Dt.Majo 65 SMA Sek.PHP 2 0,8 - 0,5 1 - - - - 2


Lobiah
9 Zulfikar 56 SD Sek.Peternaka 1 - - 0,2 2 1 - 14 - 2
n

10 N.Dt.Tunadil 55 SD Sek.Perikanan 1,5 0,25 0,7 0,4 - 2 - 30 12 3

11 Afriyota. P 30 SMP Anggota 0,5 0,1 0,2 0,3 2 1 - 30 7 3


12 Anisar 66 SD Anggota 1 0,1 0,07 0,25 3 - - 2 50 3
13 Edison 60 MAS Anggota 1 0,5 0,02 0,1 - - - 20 - 3
14 Hadis.M 75 SMP Anggota 0,75 0,2 - 0,1 - - - 20 8 2
15 Jayusman 51 SD Anggota 0,3 0,8 0,03 0,1 1 - - - - 2
16 Masri 60 SMA Anggota 1,2 - 0,02 0,25 - - - - - 3
17 Yuliana 65 SMP Anggota 1 0,8 0,03 0,4 - - - 2 50 2
18 Agusni 60 SD Anggota 0,25 0,2 - 0,1 - 1 - 12 17 2
19 Asmiarti 54 SD Anggota 2 0,4 0,01 0,3 - - - - 23 3
20 Ernita 59 SD Anggota 1 0,1 0,07 0,25 1 - - 4 50 3
21 Fatimah. W 62 SMP Anggota 1 0,4 0,02 0,2 - 4 17 - 72 2
22 Nedra. W 45 SMP Anggota 0,5 0,25 0,02 0,25 1 1 - 10 - 4
23 Nelmi. W 45 SMA Anggota 1 0,5 0,05 0,1 1 - - 25 - 4
24 Relya. S 46 SMA Anggota 1,5 0,5 0,05 0,25 - 1 8 38 7 3
25 Rika 36 SMA Anggota 2 0,6 0,02 0,4 1 - - 4 10 5
Gustia.W
26 Tetia. K 48 SMP Anggota 2 0,3 0,02 0,5 - 2 3 16 5 5
27 Teti. L 48 SMA Anggota 1 0,5 0,06 0,2 - 1 - 40 20 5
28 Yeni. E 39 SMA Anggota 0,5 0,4 - 0,3 1 2 - 5 28 4

c. Potensi Kelompok

Aset Kelompok yang ada sbb:

No Aset Jumlah Sumber Dan Harga

1 Sekretariat 1 Swadaya

2 Perlengkapan Sekretariat:

a. Meja 2

b. Kursi 20 Swadaya

c. Komputer 1

d. Kamera 1

3 Pondok P ertemuan 1 Swadaya

4 Buku- buku Administrasi 20 Swadaya dan GPP

5 Alat dan Mesin Pertanian 45 Bantuan dan Swadaya

6 Sawah 1 Swadaya

7 Kandang Sapi 1 GPP

8 Sapi 11 GPP
b. Permasalahan

Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh Kelompok diantaranya:

1. Iklim yang berubah-rubah membuat petani sulit menentukan jadwal tanam


2. Tekstur tanah yang cendrung berpasir, membuat lahan sawah cepat kehilangan air
3. Pendidikan anggota kelompok yang rata-rata hanya SD dan SMP membuat pengetahuan
tentang pertanian kurang seperti pemakaian pupuk,pola tanam dll
4. Saluran irigasi ( drainase ) yang mayoritas masih belum di betonisasi membuat air
banyak hilang di perjalanannya.
5. Penggunaan Aslintan berupa heandtraktor masih belum memadai karena untuk
mengolah lahan sawah yang seluas 26 Ha dibutuhkan 6-8 buah heandtraktor agar bisa
mencapai tanam serentak. Sedang saat ini heandtraktor yang ada hanya 5 buah.
6. Terbatasnya Sarana dan Prasarana dalam Pengolahan Hasil terutama dalam mengolah
pupuk Kompos.
7. Belum Optimalnya Sumber Daya manusia dalam Mengelola usaha Pertanian
8. Minimnya Permodalan Kelompok untuk Pengembangan Usaha

C. RENCANA KEGIATAN KELOMPOK

Dari kondisi potensi dan permasalahan yang telah di paparkan sebelumnya berdasarkan hasil
rapat anggota hari selasa tanggal 10 maret 2015 dan hari jum,at tanggal 19 maret 2015 di pondok
pertemuan kelompok tani bakuang jaya maka diputuskan secara bersama perencanan kegiatan kelompok
tani Bakuang Jaya yang mencakup:

a. Rencana Budidaya.

No Komoditas Areal Produktifitas Teknologi Pola tanam


rata-rata yang
digunakan
1 Tanaman Pangan
Jjr Legowo Padi-Sayuran
 Padi 26 Ha 80 Kw /Ha
2 Ha 120 Kw /Ha TOT Jagung-jagung
 Jagung
Sesuai anjuran Ubi kayu- ubi
1 Ha 100 Kw /Ha
 Ubi Kayu kayu
2 Hortikultura
Sesuai anjuran Cabe-padi
 Cabe 2 Ha 75 Kw /Ha
1 Ha 75 Kw /Ha Sesuai anjuran Cabe-terong
 Terong
taucho
3 Florikultura
 Raphis 1,5 Ha - Sesuai anjuran Raphis-raphis

4 Peternakan
IB
-Sapi 28 ekor 36 ekor
Sesuai anjuran
-Kerbau 31 36
Sesuai anjuran
-Kambing 42 60 Sesuai anjuran
-itik 500 550 Sesuai anjuran

-Ayam Kampung 750 1000 Sesuai anjuran

b. Rencana Perbaikan Sarana dan Prasarana.

a. Sarana Irigasi.
Dengan pengairan yang sekarang belum optimal untuk mengairi lahan sawah yang ada di
kelompok tani bakuang jaya yang luasnya 35 Ha, hal ini disebabkan oleh saluran irigasi yang
mengairi hamparan kelompok masih alami sehingga banyak kehilangan air karena
penguapan dan juga dihjisap oleh tanah yang teksturnya berpasir. Oleh karena itu saluran
irigasi di kelompok tani bakuang jaya sangat perlu dibetonisasi karena dari 4500 meter
saluran irigasi baru terbetonisasi sepanjang 80 meter, sedang ditahun 2015 direncanakan
dibetonisasi sepanjang ± 375 meter dengan sumber dana dari Pemerintah Kota
Payakumbuh.

b. Alsintan.
Dari jumlah Alsintan heandtraktor yang hanya 5 buah masih belum mencukupi untuk
mengolah lahan sawah yang ada di hamparan Kelompok Tani Bakuang Jaya seluas 26 Ha
untuk mencapai tanam serentak.Untuk mencapai agar lahan sawah di kelompok tani bakuang
jaya bisa melaksanakan pola tanam serentak, heandtraktor perlu ada penambahan. Hal ini
akan di upayakan melalui permohonan bantuan ke instansi terkait sehingga bisa
meningkatkan produktifitas hasil pertanian padi sawah guna menyukseskan swasembada
pangan.

c. SDM dan Kelembagaan


Untuk meningkatkan pengetahuan dan Keterampilan anggota kelompok, telah
dilksanakan kegiatan- kegiata berupa penyuluhan oleh PPL hampir setiap minggunya pada
hari Kamis dengan materi antara lain teknologi budi daya, kelembagaan dll. Selain itu juga
ada Dempolot Pengembangan Cabe yang diadakan oleh Dinas terkait pada tahun 2018 Dan
jDemplot pengembangan Bawang Merah pada tahun 2019
Sedangkan untuk peningkatan Kelembagaan Kelompok tani bakuang jaya juga mengirim
pengurus dan anggota Kelompok pada pertemuan- pertemuan di tingkat kecamatan maupun
kota dan propinsi seperti mimbar sarasehan tingkat kecamatan maupun mimbar sarasehat
tingkat kota.
c. Rencana Pengembangan Usaha.
a. Tanaman Pangan
Untuk ikut menyukseskan Swasembada pangan dan target dari Walikota Payakumbuh,
Kelompok Tani Bakuang Jaya akan mengupayakan peningkatan hasil produksi padi sawah.
Upaya tersebut antara lain:

1. Mngoptimalkan penggunaan Alsintan


Sesuai dengan permasalahan yang ada, Hamparan Kelompok tani bakuang jaya
yang 35 ha membutuhkan 6-8 buah heandtraktor untuk mencapai supaya bisa
melakukan pola tanam serentak. Maka di upayakan untuk tahun 2015-2016 meminta
bantuan penambahan 2 buah heandtraktor melalui permohonan dan proposal ke Dinas
terkait.

2. Mengupayakan percepatan tanam.

Untuk melakukan percepatan tanam, sangat tergantung pada pengolahan, biasanya


setelah panen petani mengolah lahan kembali dalam jangka waktu 1,5 bulan- 2 bulan
untuk kedepannya akan di upayakan untuk pengolahan tanah 1 bulan- 1,5 bulan. Hal ini
tentunya bisa membuat panen lebih cepat dari biasanya.

3. Memaksimalkan penerapan teknologi pertanian padi sawah yang diantaranya:

 Penerapan pola tanam jajar legowo.


Dengan jajar legowo diharapkan hasil pertanian padi sawah meningkat dari
biasanya yang hanya mencapai 6,7 ton/Ha bisa mencapai 8 ton/ Ha
 Penerapan teknologi budidaya salibu
Selain menekan biaya produksi penerapan budidaya salibu juga mempercepat
panen yang biasanya hanya 2- 2,5 kali panen/tahun menjadi 3 kali panen/tahun.
 Pemupukan berimbang
Dengan tekstur tanah yang cendrung berpasir, perlu dilakukan pemupukan
bertahap dan juga dibutuhkan Pupuk pelengkap cair yang bekerja secara
constant. 4
 Pengendalian Hama
Untuk pengendalian hama terutama hama tikus perlu dilakukan gerakan sanitasi
dan pemakaian umpan tikus seperti Tiran dan Proroden. Ditahun 2015 kelompok
dan masyarakat melakukan Gerakan ini secara berkelanjutan. Yang telah
dilakukan pada tanggal 13 mei dan akan berlanjut setiap bulannya.
4. Untuk keseimbangan budidaya tanaman pangan kelompok juga mengusahakan tanaman
pangan lainnya
Seperti jagung dan ubi kayu. Seperti tahun-tahun sebelumnya tanaman jagung dan
ubi kayu masih diusahakan masing-masing 2 Ha.

b. Hortikultura

Untuk meningkatkan produksi tanaman hortikultura untuk tahun 2018-2019


diupayakan peningkatan luas tanam cabe menjadi 2 ha dengan teknologi sesuai
anjuran, terutama pemakaian bahan-bahan organic yang ramah lingkungan. Sedang
untuk komoditi lainnya msih diupayakan seperti terong taucho yang masih denga luas
2 Ha.

c. Florikultura

Tanaman hias yang ada di kelompok tani bakung jaya yang saat ini hanya ada
tanaman raphis exselsa seluas 1 ha. Karena tanaman raphis membutuhkan waktu 3
tahun untuk panen, maka ditahun selanjutnya akan diusahakan pengembangan
tanaman hias lainnya berupa tanaman dalam pot dan landscape seluas 0,5 Ha dengan
membuat permohonan ke Dinas pertanian propinsi sumatera barat.

d. Peternakan

Dengan jumlah ternak sapi yang ada sekarang 28 ekor, ditahun 2018-2019
diupayakan penambahan jumlah menjadi 36 ekor baik yang melahirkan maupun
melalui pembelian. Begitupun dengan ternak-ternak lainnya seperti kerbau,
kambing,ayam dan itik.
Dan usaha yang sangat berkembang di kelompok tani bakuang jaya pada saat ini
adalah ternak itik dan burung puyuh.

e. Pengolahan Hasil

Pada pengolahan hasil pertanian kelompok berupa pembuatan kue kacang dan kue
kabin akan lebih ditingkatkan karena cukup berpotensi menyerap tenaga kerja baik
dari anggota kelompok sendiri maupun dari masyarakat sekitarnya.

Untuk pengolahan Limbah ternak telah di upayakan meminta bantuan melalui


permohonan ke Dinas Perikanan dan Peternakan Kota Payakumbuh berupa proposal
untuk lebih meningkatkan pendapatan anggota dan Kelompok Tani Bakuang Jay
D. PENUTUP

Dari uraian-uraian diatas diharapkan Kelompok Tani Bakuang Jaya bisa mengoptimalkan potensi-
potensi yang ada dan mengangkat perekonomian anggota. Juga diharapkan Pengurus dan anggota
Kelompok Tani bisa membagi tugas sesuai dengan bidang masing-masing. Sehingga Rasa memiliki
Kelompok Tani Bakuang Jaya semakin meningkat.

Anda mungkin juga menyukai