TAHUN : 2016
Metode penelitian : dalam jurnal ini dijelaskan bahwa metode yang digunakan
dalam penelitian adalah penjelasan melalui studi literatur yang diperoleh dari buku,jurnal dan
artikel yang terkait dengan tema penelitian.
Hasil penelitian :
Sebelum terbentuknya republik rakyat china pada tahun 1949, china dikenal sebagai
negara yang minim sumber daya alam. Namun pasca china melakuka kerjasama dengan uni
soviet untuk mengeksploitasi sumber daya alamnya, china kini mempunyai industri minyak
dan gas sendiri. Pada tahun 2008, china dan rusia bekerjasama melalui SCO (shanghai
cooperation organization) untuk membangun jalur supply energi bagi china yang melalui
angarsk (wilayah rusia) ke daqing (basis produksi minyak china).
Berkaitan dengan itu, China juga membangun cadangan minyak yang strategis di luar
negri dengan berinvestasi dalam pengembangan minyak di dalam negara produsen minyak.
China memilih kazakhstan sebagai mitra kerjasama energi minyak pada masa pemerintahan
Hu Jintao. Padahal kazakhstan dibanding dengan negara-negara lain secara ekonomi pasca
komunis tidak mengalami globalisasi dan pasar bebas yang berlaku di sebagian negara-
negara lain di dunia. Dan dari sisi perdagangan, perdagangan ekspor-impor antar negara di
asia tengah juga tidak berjalan secara intensif. Selain itu hubungan antar negara di asia tengah
juga kerap bermasalah. Hal ini menjadi pertanyaan mengapa china masih ingin berkerjasama
dengan kazakhstan.
China berusaha untuk melakukan banyak kerjasama eksplorasi minyak tidak hanya
dengan negara timur tengah tetapi sampai dengan negara di asia tengah yang saat ini di
kazakhstan. Hal ini dilakukan untuk melindungi kepentinganminyak china untuk kepentingan
nasional dan kesejahteraan penduduknya. Dan juga untuk menjaga eksitensi china di dunia
internasional. Pemilihan kazakhstan sebagi mitra kerjasama minyak yaitu karena kerjasama
china dengan afrika dan negara timur tengah mengalami hambatan. Susahnya pengangkutan
minyak dari afrikaa dan timur tengah ke china dikarenakan