PENDAHULUAN
dengan pemeberian rangsangan sensorik atau dengan rangsang lainnya yang bertujuan
untuk memulihkan keseimbangan alami diantara berbagai pisat – pusat neuron ( Guyton
dan Hall, 2007). Saat manusian tidur akan terjadi penggabungan setiap memori yang ada
dalam pikiran manusia terutama dalam kejadian yang telah dialami sebelumnya
( Diekelmann et al, 2013) maka dari itu manusia sangat membutuhkan tidur yang cukup
untuk mempertahankan daya ingat serta memulihkan keseimbangan alami yang ada pada
tubuh manusia. Setiap individu membutuhkan jumlah istirahat dan tidur yang berbeda.
Jumlah tidur yang tidak cukup akan berpengaruh terhadap kemampuan untuk
pada siang hari, semua itu diakibatkan karena pada tubuh kita terdapat melatonin yang
terletak pada neuron yang mengatur irama sirkardian pada daerah suprachiasmatic.
Melatonin ini dapat berkontribusi terhadap irama sirkardian yang bekerja sangat efektif
pada keadaan gelap, akan tetapi fungsi melatonin ini dapat dihambat apabila dalam keadaan
terang, sehingga secara fungsional melatonin dapat bekerja pada malam hari untuk
merangsang efek mengantuk dan dihambat pada siang hari ( Gooley et al,2011). Pola tidur
yang teratur sangat diperlukan oleh setiap manusia. Akan tetapi pada era globalisasi ini
setiap orang dituntut untuk bekerja, baik bekerja pada suatu perusahaan negeri maupun
perusahaan swasta yang biasanya memberikan shift kerja pada karyawannya. Akan tetapi
kerja bergilir ini tidak bisa dihindari yang diakibatkan oleh adanya peningkatan keperluan
layanan dan jasa inilah yang dapat menyebabkan kerja bergilir mutlak diperlukan
( Ramdan, 2007). Pada penelitian di Amerika Serikat terdapat hubungan antara kerja
bergilir dan pola tidur seseorang, yaitu semakin banyak waktu seseorang yang dihabiskan
untuk bekerja, semakin sedikit pula waktu mereka untuk tidur yang tentunya akan
memberikan dampak negatif terhadap kesehatan mereka seperti hasil kerja yang kurang
maksimal, dan semakin meningkatnya angka kecelakaan terhadap para pekerja (Swanson et
al, 2010).
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian terhadap terjadinya gangguan tidur yang akan memberikan dampak negatif pada
karyawan supermarket 24 jam bagian kasir di Banjar Ubung Tengah, Kecamatan Denpasar
utara.
berikut:
- Bagaimanakah hubungan antara sistim kerja bergilir dengan gangguan tidur
atas umur
- Untuk mengetahui pengaruh kerja bergilir terhadap gangguan tidur berdasarkan
gangguan tidur
- Mampu memberikan kontribusi pada perusahaan dalam korelasi shift kerja yang
tidak beraturan terhadap gangguan tidur yang akan meberikan outcome tidak