Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Tidur merupakan suatu keadaan bawah sadar, saat seseorang dapat dibangunkan

dengan pemeberian rangsangan sensorik atau dengan rangsang lainnya yang bertujuan

untuk memulihkan keseimbangan alami diantara berbagai pisat – pusat neuron ( Guyton

dan Hall, 2007). Saat manusian tidur akan terjadi penggabungan setiap memori yang ada

dalam pikiran manusia terutama dalam kejadian yang telah dialami sebelumnya

( Diekelmann et al, 2013) maka dari itu manusia sangat membutuhkan tidur yang cukup

untuk mempertahankan daya ingat serta memulihkan keseimbangan alami yang ada pada

tubuh manusia. Setiap individu membutuhkan jumlah istirahat dan tidur yang berbeda.

Jumlah tidur yang tidak cukup akan berpengaruh terhadap kemampuan untuk

berkonsentrasi, membuat keputusan, menurunnya partisipasi dalam aktivitas harian dan

meningkatkan iritabilitas (Potter & Perry, 2005).


Pada umumnya seseorang tidur pada malam hari dan berada pada keadaan terjaga

pada siang hari, semua itu diakibatkan karena pada tubuh kita terdapat melatonin yang

terletak pada neuron yang mengatur irama sirkardian pada daerah suprachiasmatic.

Melatonin ini dapat berkontribusi terhadap irama sirkardian yang bekerja sangat efektif

pada keadaan gelap, akan tetapi fungsi melatonin ini dapat dihambat apabila dalam keadaan

terang, sehingga secara fungsional melatonin dapat bekerja pada malam hari untuk
merangsang efek mengantuk dan dihambat pada siang hari ( Gooley et al,2011). Pola tidur

yang teratur sangat diperlukan oleh setiap manusia. Akan tetapi pada era globalisasi ini

setiap orang dituntut untuk bekerja, baik bekerja pada suatu perusahaan negeri maupun

perusahaan swasta yang biasanya memberikan shift kerja pada karyawannya. Akan tetapi

kerja bergilir ini tidak bisa dihindari yang diakibatkan oleh adanya peningkatan keperluan

layanan dan jasa inilah yang dapat menyebabkan kerja bergilir mutlak diperlukan

( Ramdan, 2007). Pada penelitian di Amerika Serikat terdapat hubungan antara kerja

bergilir dan pola tidur seseorang, yaitu semakin banyak waktu seseorang yang dihabiskan

untuk bekerja, semakin sedikit pula waktu mereka untuk tidur yang tentunya akan

memberikan dampak negatif terhadap kesehatan mereka seperti hasil kerja yang kurang

maksimal, dan semakin meningkatnya angka kecelakaan terhadap para pekerja (Swanson et

al, 2010).
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian terhadap terjadinya gangguan tidur yang akan memberikan dampak negatif pada

karyawan supermarket 24 jam bagian kasir di Banjar Ubung Tengah, Kecamatan Denpasar

utara.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut:
- Bagaimanakah hubungan antara sistim kerja bergilir dengan gangguan tidur

pada karyawan supermarket 24 jam bagian kasir di Banjar Ubung Tengah,

Kecamatan Denpasar utara?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum


Untuk mengetahui pengaruh kerja bergilir terhadap gangguan tidur

1.3.2 Tujuan Khusus


- Untuk mengetahui pengaruh kerja bergilir terhadap gangguan tidur berdasarkan

atas jenis kelamin


- Untuk mengetahui pengaruh kerja bergilir terhadap gangguan tidur berdasarkan

atas umur
- Untuk mengetahui pengaruh kerja bergilir terhadap gangguan tidur berdasarkan

atas tipe shift kerja rotasi lambat atau rotasi cepat

1.4 Manfaat Penelitian


- Memberikan tambahan pengetahuan mengenai efek kerja bergilir yang tidak

beraturan terhadap gangguan tidur


- Mengetahui seberapa besar pengaruh shift kerja yang tidak beraturan terhadap

gangguan tidur
- Mampu memberikan kontribusi pada perusahaan dalam korelasi shift kerja yang

tidak beraturan terhadap gangguan tidur yang akan meberikan outcome tidak

baik terhadap perusahaan, sehingga dapat diperhitungkan jadwal shift kerja

sesuai dengan ergonomik kerja.

Anda mungkin juga menyukai