1. Pengertian kehamilan
Masa kehamilan adalah sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.Lamanya hamil normal 40 minggu atau 9 bulan 7 hari
dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Prawirohardjo, 2008 hal 133).
Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin di dalam rahim seorang perempuan. Masa
kehamilan didahului oleh terjadinya pembuahan yaitu bertemunya sel sperma laki-laki dengan
sel telur. setelah pembuahan, terbentuk kehidupan baru berupa janin dan tumbuh di dalam
rahim ibu yang merupakan tempat berlindung yang aman dan nyaman bagi janin. (Ratna, 2011
hal 92)
Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir
(HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal periode antepartum.
Sebaliknya periode prenataladalah kurun waktu terhitung sejak hari pertama haid terakhir
hingga kelahiran bayi yang menandai awal periode pascanatal. (Varney, 2007 hal 492)
secara umum pengertian kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Dimana
periode kehamilan dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT). Lamanya kehamilan normal
yaitu 40 minggu atau 9 bulan 7 hari.Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi menjadi 3
bagian yaitu:
1) Uterus
Pada kehamilan trimester 3 atau kehamilan tua segmen bawah rahim menjadi lebih
lebar dan tipis, tampak batas nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen
bawah yang lebih tipis. Batas itu dikenal dengan lingkaran retraksi fisiologis dinding
uterus. (Kusmiyati, 2010 hal 67)
2) Serviks
Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul menyebabkan
sering kencing. Pada kehamilan lanjut pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi dari
pada pelvis kiri akibat pergeseran uterus. Perubahan ini membuat pelvis dan ureter
mampu menampung urine dalam volume yang lebih besar dan juga meperlambat laju
aliran urine. (Kusmiyati 2010 hal 68)
5) Sistem Respirasi
Pada umur kehamilan > dari 32 minggu diafragmakurang luas untuk bergerak
dikarenakan usus-usus tertekan uterus yang membesar ke arah diafragma sehingga
mengakibatkan wanita hamil mengalami kesulitan bernafas. (Kusmiyati, 2010 hal 68)
7) Sirkulasi Darah
Aliran darah meningkat dengan cepat bersamaan dengan pembesara uterus. Pada
kehamilan cukup bulan yang normal kecepatan rata-rata aliran darah uterus yaitu 500
ml/menit dan konsumsi rata-rata oksigen uterus gravida yaitu 25 ml/menit. Tekanan
arteri maternal, kontraksi uterus, dan posisi maternal mempengaruhi aliran darah.
Estrogen juga berperan dalam mengatur aliran darah ke uterus. (Kusmiyati, 2010 hal
68)
Trimester 3 sering disebut periode penantian. Wanita menanti kehadiran bayinya sebagai bagian
dari dirinya, dia menjadi tidak sabar untuk segera melihat bayinya. Ada perasaan tidak
menyenangkan ketika bayinya tidak lahir tepat pada waktunya, fakta yang menempatkan wanita
tersebut gelisah hanya bisa melihat dan menunggu tandadan gejalanya. (Kusmiati,2010 hal 71-
74)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi sehingga
tanggal hari pertama haid terakhir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan
dapat diketahui menggunakan rumus Neagle.
Bisa terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir trimester pertama.Sering
terjadi pada pagi hari disebut “morning sickness”.
Hanya berlangsung pada trimester pertama kehamilan, tetapi setelah itu nafsu makan
timbul lagi.
Ini terjadi karena tonus otot uterus menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon
steroid yang dapat menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
Perut membesar
Setelah kehamilan 16 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan mulai pembesaran
perut.
Tanda Hegar
Tanda Chadwick
Perubahan warna mejadi kebiruan atau keuangan pada vulva, vagina, dan
serviks.Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen.
Tanda Piscaseck
Tanda Broxton-Hicks
Teraba ballottement
Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik.Ini adalah tanda adanya janin di
dalam uterus.
Dengan tes ini dapat membantu menentukan diagnosa kehamilan sedini mungkin yaitu
dengan menggunakan urin.
Tanda pasti kehamilan
Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba bagian-bagian janin. Gerakan janin
dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
Terdengar denyut jantung janin Dapat didengar usia 12 minggu dengan menggunakan
alat fetal misalnya dopler. Dengan stetoskop laenec dapat didengar pada usia kehamlan
18-20 minggu.
Bagian-bagian janin Yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin
(lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua. Pada
pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan, ada gambaran embrio.
Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya tulang-tulang janin. (Hanni, Ummi 2011 hal
72-75)
a. Oksigen
Kebutuhan oksigen ibu berpengaruh terhadap kebutuhan bayi yang dikandung. Untuk
mencegah terjadinya kekurangan oksigen ibu hamil perlu latihan nafas melalui senam
hamil dan tidur dengan bantal yang lebih tinggi.
b. Kebutuhan nutrisi
Bahan pangan yang dikonsumsi ibu hamil harus mengandung gizi yang terdiri dari
karbohidrat, protein, vitamin, mineral lemak, dan air. Makanan yang mengandung
protein (nabati dan hewani), Susu dan olahannya, Roti dan biji-bijian, Buah dan sayur
yang kaya akan vitamin c, Nasi atau gandum atau umbi-umbian, Buah dan sayur lain.
c. Personal higiene
Kebersihan harus dijaga selama hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari
karena ibu hamil cenderung mengeluarkan banyak keringat.
Kebutuhan fisik ibu hamil terdiri dari pakaian hamil dan hubungan seksual.Dianjurkan
pakaian yang longgar dan terbuat dari katun sehingga mempunyai kemampuan
menyerap.Hubungan seksual sepenuhnya aman selama dua bulan terakhir kehamilan,
hubungan seksual disarankan dihentikan bila Terdapat tanda infeksi dengan
pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau panas.
f. Mobilisasi
Adaptasi maternal yang membuat wanita terpapar pada nyeri punggung dan
kemungkinan cedera, sendi panggul melunak dan meregangi tekanan terutama pada
otot abdomen. Wanita dapat merasakan gerakan postur tubuh yang nyaman, untu
mendapatkan postur tubuh yang baik, aktivitas yang tertera kotak pendekatan
pengajaran dapat digunakan.
g. Senam hamil
Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat
dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan normal.
h. Imunisasi
Jadwal Imunisasi
i. Persiapan Laktasi
Sejak bulan keenam dan ketujuh kehamilan, kebanyakan wanita termotivasi untuk
mempelajari persiapan payudara dan menyusui.(Kusmiyati, 2010 hal 103-126)
Keputihan
Hemorroid
Penyebabnya tekanan yang meningkat dari uterus gravid terhadap vena hemoroida.
Pencegahannya yaitu mengkonsumsi makanan yang berserat, gunakan kompres es,
kompres hangat atau sit bath.
Konstipasi
Sesak nafas
Uterus membesar dan penekanan pada diafragma. Pencegahannya yaitu Latihan nafas
melalui senam hamil, tidur dengan bantal ditinggikan, makan tidak terlalu banyak,
konsul dokter bila ada asma.
Pusing
Penyebabnya yaitu pengumpulan darah di dalam tungkai, yang mengurangi aliran balik
vena dan menurunkan output cardiac serta tekanan darah dengan tekanan darah
dengan tegangan yang meningkat. Pencegahannya yaitu bangun secara perlahan dari
posisi istirahat, hindari berdiri terlalu lama dalam lingkungan yang hangat, hindari
berbaring dalam posisi terlentang, konsul untuk rasa sakit yang terus menerus.
(Kusmiyati, 2010 hal 143-153)
7. Deteksi dini bahaya atau komplikasi ibu dan janin pada kehamilan muda
Perdarahan pervaginam
Perdarahan pervaginam adalah perdarahan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 22
minggu. Perdarahan berwarna merah terang maupun berwarna merah tua (coklat
kehitaman). Hal ini dapat mengancam kesehatan ibu dan janin sehingga perdarahan
yang terjadi selama kehamilan harus diselidiki.Penyebab perdarahan yaitu abortus,
kehamilan ektopik terganggu (KET), dan mola hidatidosa. Penatalaksanaannya yaitu
Hipertensi Gravidarum
Hipertensi adalah kenaikan tekanan diastolik15 mmhg atau paling rendah 90 mmhg
tekanan sistolik 30 mmhg atau paling rendah 140 mmhg. Hipertensi gravidarum dibagi
menjadi dua yaitu :
c) Nyeri perut bagian bawah Nyeri perut bagian bawah pada kehamilan muda
adalah nyeri perut pada usia kehamilan kurang dari 22 minggu. Penatalaksanaan
nyeri perut pada kehamilan muda:
8. Deteksi dini bahaya atau komplikasi ibu dan janin pada masa kehamilan lanjut
Perdarahan pervaginam
Pada kehamilan lanjut perdarahan yang tidak normal adalah warnanya merah, banyak,
dan kadang-kadang, tetapi tidak selalu disertai dengan rasa nyeri. Macam-macam
perdarahan pada kehamilan lanjut :
Solusio plasenta
Solusia plasenta adalah keadaan dimana plasenta yang letaknya normal terlepas
sebelum janin keluar biasanya dihitung sejak kehamilan 28 minggu.
Plasenta previa
Sakit kepala yang hebat adalah gejala dari preeklamsia yang disebabkan
vasopasmusatau oedema otak. Penanganannya yaitu Istirahat, rileksasi, pantau tekanan
darah, proteinuria, refleks, analgetik jika perlu. (Astuti,2012 hal 192)
Penglihatan kabur
Bengkak bisa menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada muka, tangan, kaki,
tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. (Asrinah,
2010)
Dapat disebut Ketuban pecah sebelum waktunya yang pecah sebelum ada pembukaan
pada servik. Untuk primigravidakurang dari 3 cm dan pada multigravida kurang dari 5
cm. harus dapat membedakan antara urine dengan air ketuban, jika keluarnya cairan
tidak terasa, berbau amis, dan warna putih keruh, berarti yang keluar adalah air
ketuban. Penilaian dapat menggunakan USG, amniosentesis, penggunaan kertas lakmus.
Pengaruh pada kehamilan dan persalinan adalah prematuritas, gawat janin, infeksi
intrauterine dan persalinan patologis. Penangananya yaitu dengan antibiotik, observasi
keluar cairan. (Astuti,2012)
Gerakan janin mulai dirasakan oleh ibu pada kehamilan trimester II sekitar minggu ke 20
atau minggu ke 24.Total gerakan janin pada trimester III mencapai 20 kali perhari.
Keadaan berbahaya yang bisa mengancam keselamatan janin dalam kandungan yaitu
bila gerakannya kurang dari tiga kali dalam periode 3 jam.Hal ini bisa merupakan
pertanda adanya gawat janin. Penilaian yaitu pastikan ke ibu kapan mulai tidak
dirasakan, raba gerakan janin, dengarkan DJJ, USG. (Astuti, 2012 hal 195)
Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka mempersiapkan
ibu dan keluarga secara fisik, emosional dan logis untuk menghadapi kelahiran serta
kemungkinan adanya komplikasi. (Astuti, 2012 hal 172)
b) Standar pelayanan minimal ANC 10 T yaitu :
Dimana LILA < dari 23,5 cm beresiko kekurangan energi kronis (KEK) . ibu hami
yang KEK akan dapat melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk
mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak sesua dengan umur
kehamilan.
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui letak janin. Jika pada trimester
III diketahui bagian bawah janin bukan kepala dan kepala janin belum masuk
panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau masalah lain. DJJ
dilakukan pada akhir trimester I selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal.
Normalnya 120-160 kali/menit.
o Periksa laboratorium
o Temu wicara
Kesehatan ibu, peran suami dan keluarga dalam kehamilan dan perencanaan
persalinan, tanda bahaya pada kehamilan persalinan dan nifas serta kesiapan
menghadapi komplikasi, asupan gizi seimbang, pemberian ASI eksklusif, KB
pasca persalinan, dan munisasi. (Kepmenkes RI 2012)
Mendorong perilaku yang sehat (nutrisi, latihan dan kebersihan, istirahat, seks)
Sama seperti di atas ditambah palpasi abdominal untuk deteksi kehamilan ganda.
sama seperti di atas ditambah ddeteksi kelainan letak bayi yang tidak normal
atau kondisi lain atau yang memerlukan persalinan di RS. (Hanni Ummi, 2011
hal 13)
PROSES KEHAMILAN
A. Tahap Pertama
Dimulai dari tanpa pembukaan sampai pembukaan dua yang bisa berlangsung selama 24-48 jam, proses
terbukanya jalan lahir ini berbeda bagi tiap ibu. Terapkan apa yang Ibu dapatkan di kelas prenatal
bersama suami. Tetap ingat bahwa ada keluarga dan suami yang mendukung di samping Ibu.
Perhatikan gejalanya
Gejala paling khas menjelang persalinan adalah rasa mulas. Dari rasa yang tak beraturan datangnya,
sampai akhirnya Ibu akan merasakannya tiap 5 menit. Inilah yang disebut kontraksi. Perut terasa seperti
kram, mirip saat menstruasi. Ada juga yang merasa mual, kembung, dan nyeri punggung. Bahkan ada
yang diare atau pusing.
Menjelang persalinan, sistem pencernaan Ibu akan melambat. Lebih baik Ibu mengonsumsi makanan
ringan saja seperti sup, sereal, atau roti dan banyak minum air putih.
I. Munculnya Flek
Saat otot rahim mengerut, ukuran rahim akan mengecil, sehingga kepala janin terdorong ke arah jalan
lahir. Bersamaan dengan itu, mulut rahim sedikit demi sedikit mulai membuka.
Perlu Ibu tahu, sejak terjadinya kehamilan, secara alami mulut rahim tertutup oleh semacam sumbat
berupa lendir kental. Sumbat lendir ini bertugas menjaga agar kehamilan bisa terus berjalan sekaligus
melindungi janin dari kuman. Nah, pada awal pembukaan mulut rahim, sumbat lendir itu terbuka dan
lendir yang berwarna merah muda keluar melalui vagina. Kita biasa menyebutnya flek. Tapi tak perlu
cemas kalau Ibu tidak mengalaminya, karena flek muncul secara alami pada beberapa tahap persalinan.
Air ketuban adalah cairan amniotik yang mengelilingi bayi selama kehamilan. Saat melahirkan tiba,
kantung ketuban pecah dan airnya akan keluar melalui vagina. Pada saat ketuban pecah, Ibu perlu
berhati-hati terhadap bahaya infeksi. Jaga kebersihan area vagina dan hubungi dokter untuk memastikan
apa sudah saatnya Ibu melahirkan.
III. Kontraksi
Walau tidak nyaman, kontraksi adalah panduan untuk mengetahui kapan bayi Ibu akan lahir. Normalnya,
pada minggu ke 38-40 kehamilan, kepala janin sudah mulai turun ke rongga panggul. Bersamaan dengan
itu otot-otot rahim pun mulai melakukan gerakan mengerut dan meregang secara bergantian, terus-
menerus secara teratur.
Menjelang persalinan, kontraksi makin kuat dan frekuensinya makin sering. Biasanya kondisi ini secara
alami merangsang Ibu mengejan untuk mendorong bayi keluar. Latihan pernafasan yang Ibu dapatkan di
kelas prenatal akan sangat membantu.
B. Tahap Kedua
Dimulai dari pembukaan 3-10 yang berlangsung sekitar 7 jam jika ini merupakan persalinan anak
pertama Ibu. Waktu tahap dua akan berkurang sampai 3 1/2 jam pada persalinan kedua dan seterusnya.
Kontraksi yang makin meningkat, umumnya diiringi dengan peningkatan pembukaan leher rahim. Saat
leher rahim Ibu terbuka 10 sentimeter dan bayi siap lahir, Ibu telah memasuki persalinan fase kedua.
Lama proses kelahiran bayi berbeda bagi tiap Ibu, terutama Ibu yang baru pertama kali melahirkan.
Tahap ini bisa berlangsung 1 jam bahkan lebih.
C. Tahap Ketiga
Setelah si Kecil lahir, masih ada tahap selanjutnya, yaitu mengeluarkan plasenta atau ari-ari. Jangan
takut, dokter tetap ada di sisi Ibu untuk mengeluarkan ari-ari secara alami atau dengan bantuan
suntikan.
Mengeluarkan plasenta
Dengan bantuan suntikan, proses mengeluarkan plasenta bisa berlangsung 5-15 menit. Tapi jika
dilakukan secara alami, akan berlangsung 1 jam. Proses ini diikuti kontraksi lagi, tapi tidak sehebat saat
menjelang persalinan.
Untuk memeriksa apakah seluruh plasenta sudah terlepas dari dinding rahim atau belum, dokter atau
bidan akan menekan perut Ibu dan menarik perlahan-lahan tali pusar agar plasenta bisa keluar. Setelah
seluruh plasenta beserta tali pusar keluar, barulah tubuh Ibu dibersihkan.
Inisiasi Dini
Idealnya, saat si Kecil lahir, Ibu meminta dokter meletakkan si Kecil di atas tubuh Ibu sambil mencoba
menyusui. Keinginan ini bisa Ibu masukkan dalam rencana persalinan dan diskusikan dengan dokter.
Langsung menyusui setelah si Kecil lahir adalah cara terbaik untuk membangun ikatan batin dengan si
Kecil.
Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan, yaitu faktor fisik, faktor psikologis dan faktor sosial
budaya dan ekonomi.
SIKAP FISIOLOGI
Faktor fisik seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi ibu tersebut. Status
kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan kehamilannya ke pelayanan kesehatan
terdekat, puskesmas, rumah bersalin, atau poliklinik kebidanan. Adapun tujuan dari pemeriksaan
kehamilan yang disebut dengan Ante Natal Care (ANC) tersebut adalah :
- Memantau kemajuan kehamilan. Dengan demikian kesehatan ibu dan janin pun dapat dipastikan
keadaannya.
- Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu, karena dalam melakukan
pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan (bidan atau dokter) akan selalu memberikan saran
dan informasi yang sangat berguna bagi ibu dan janinnya
- Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama
kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada ibu hamil dan janinnya
- Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat. Dengan mengenali kelainan secara
dini, memberikan informasi yang tepat tentang kehamilan dan persalinan pada ibu hamil, maka
persalinan diharapkan dapat berjalan dengan lancar, seperti yang diharapkan semua pihak
- Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. Jika kehamilan dan persalinan dapat berjalan
dengan lancar, maka diharapkan masa nifas pun dapar berjalan dengan lancar
- Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. Bahwa salah satu faktor kesiapan
dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam keadaan sehat setelah melahirkan tanpa kekurangan
suatu apa pun Karena manfaat memeriksakan kehamilan sangat besar, maka dianjurkan kepada
ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin di tempat pelayanan kesehatan
terdekat.
Selain itu status gizi ibu hamil juga merupakan hal yang sangat berpengaruh selama masa kehamilan.
Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi si ibu dan janinnya. Ibu dapat
menderita anemia, sehingga suplai darah yang mengantarkan oksigen dan makanan pada janinnya akan
terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Di lain pihak
kelebihan gizi pun ternyata dapat berdampak yang tidak baik juga terhadap ibu dan janin. Janin akan
tumbuh besar melebihi berat normal, sehingga ibu akan kesulitan saat proses persalinan.
Yang harus diperhatikan adalah ibu hamil harus banyak mengkonsumsi makanan kaya serat, protein
(tidak harus selalu protein hewani seperti daging atau ikan, protein nabati seperti tahu, tempe sangat
baik untuk dikonsumsi) banyak minum air putih dan mengurangi garam atau makanan yang terlalu asin.
SIKAP PSIKOLOGIS
- Stressor
Stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Janin dapat
mengalami keterhambatan perkembangan atau gangguan emosi saat lahir nanti jika stress pada
ibu tidak tertangani dengan baik.
- Dukungan keluarga juga merupakan andil yang besar dalam menentukan status kesehatan ibu.
Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan memperlihatkan
dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia
dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas.
Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja
ekonomi. Gaya hidup sehat adalah gaya hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya
tidak merokok, bahkan kalau perlu selalu menghindari asap rokok, kapan dan dimana pun ia berada.
Perilaku makan juga harus diperhatikan, terutama yang berhubungan dengan adat istiadat. Jika ada
makanan yang dipantang adat padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka sebaiknya tetap dikonsumsi.
Demikian juga sebaliknya. Yang tak kalah penting adalah personal hygiene. Ibu hamil harus selalu
menjaga kebersihan dirinya, mengganti pakaian dalamnya setiap kali terasa lembab, menggunakan bra
yang menunjang payudara, dan pakaian yang menyerap keringat.
Ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang sehat. Keluarga dengan
ekonomi yang cukup dapat memeriksakan kehamilannya secara rutin, merencanakan persalinan di
tenaga kesehatan dan melakukan persiapan lainnya dengan baik. Namun dengan adanya perencanaan
yang baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan
dengan baik.
Yang patut diperhatikan adalah bahwa kehamilan bukanlah suatu keadaan patologis yang berbahaya.
Kehamilan merupakan proses fisiologis yang akan dialami oleh wanita usia subur yang telah
berhubungan seksual. Dengan demikian kehamilan harus disambut dan dipersiapkan sedemikian rupa
agar dapat dilalui dengan aman.