Anda di halaman 1dari 8

ISSN : 2460-9684 [VOLUME: 02 – NOMOR 02 – April 2017]

HIPNOTERAPI PADA PASIEN NYERI KRONIK

Lucas Nando Nugraha1, Sugianto2


1Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana
2Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana/ RS

Bethesda Yogyakarta
Korespondensi: nandonugraha234@gmail.com

ABSTRAK

Nyeri adalah sensasi yang sangat menggangu dan mendorong pasien untuk
berkunjung pada dokter. Bila nyeri yang diderita bersifat kronik maka akan
menimbulkan penderitaan sangat berdampak pada kondisi sosial dan psikologis.
Pada pengelolaan nyeri kronik diperlukan pendekatan multidisiplin dan holistik.
Baik farmakologi maupun non-farmakologi, baik fisik maupun psikis.
Terapi non farmakologi yang akan dibahas pada tinjauan pustaka ini
adalah hipnoterapi. Banyaknya teknik pada hipnoterapi sering membuat terapis
sering kurang tepat dalam memilih teknik yang sesuai pada pengelolaan nyeri
kronik sehingga menjadi tidak efektif dan efisien dalam proses terapi.
Hipnoterapi adalah terapi non-farmakologi yang tidak bersifat invansif dan
dapat meminimalisir biaya dalam pengelolaan nyeri kronik. Hipnoterapi bersifat
memandirikan pasien dengan adanya teknik anchoring sehingga dapat
mengurangi morbiditas dalam kasus nyeri. Itulah sebabnya topik hipnoterapi ini
diangkat dalam pembahasan ini.
Pada tinjauan pustaka ini menjelaskan teknik hipnoterapi yang sesuai
sebagai terapi non-farmakologi dengan cara menimbulkan penerimaan terhadap
rasa nyeri sehingga pasien mendapat manfaat pengobatan secara holistik dapat
dalam pengelolaan nyeri kronik.

Kata Kunci: nyeri, kronik, non farmakologi, hipnoterapi, teknik hipnotis,


pengelolaan nyeri kronik

Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana 317


[VOLUME: 02 – NOMOR 02 – April 2017] ISSN : 2460-9684

HYPNOTHERAPY IN CHRONIC PAIN PATIENTS

Lucas Nando Nugraha1, Sugianto2


1Medical
Faculty of Duta Wacana Christian University
2Neurology Department Duta Wacana Christian University School of Medicine/

Bethesda Hospital Yogyakarta


Correspondency: nandonugraha234@gmail.com

ABSTRACT

Pain is unpleasant sensory and emotional sensation. Pain is the main reason
for seeking medication. Pain can be felt very severe and chronic that can influence
social and psychological matter. Pain management need multidiscipline and holistic
approach, either pharmacological or non-pharmacological.
This review explains hypnotherapy as non-pharmacological therapy. Many
variations on hypnotist teqnique on chronic pain management make the therapist
often miss on their choice so make the therapy are going not effective and unefficient.
Hypnotherapy is non-invansive non-pharmacological therapy and minimizes
the cost in pain management. Hypnotherapy makes the patient do not depend on
therapist because the anchoring technique will make them can do self-hypnotic so it
can minimize morbidity on pain case. Those are the reason hypnotherapy applies
on this article.
On this case, this review answer about the appropriate teqnique in
hypnotherapy for non pharmacological therapy with gain the acceptance of pain
condition so the patient get the holistic treatment on pain management

Keywords: pain, chronic, non-pharmacology, hypnotherapy, hypnotist


tecnique pain management

318 Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana


ISSN : 2460-9684 [VOLUME: 02 – NOMOR 02 – April 2017]

PENDAHULUAN persepsi nyeri menjadi hal yang tidak


membuatnya menderita. Hipnoterapi
Penelitian terdahulu mem-
tidak bersifat invasif demikian pula
prediksi 20% dari populasi orang
dengan peralatan cukup meng-
dewasa menderita nyeri, dan 10%
gunakan kaset ataupun hanya
terdiagnosis sebagai nyeri kronik.
seperti orang berkomunikasi dalam
Rasa nyeri adalah sebuah alasan
memberikan proses induksi.3,4,5,6,7,8
yang sangat mungkin untuk mencari
Pada pasien dengan nyeri kronik
pertolongan baik medis maupun non-
akan mengggangu produktifitas
medis. Nyeri yang dirasakan setiap
dalam aktifitas harian sehingga dapat
individu sangat subyektif dan cukup
terjadi krisis identitas dan daya tilik
mempengaruhi kondisi psikologis
diri sehingga berpeluang menjadi
maupun fisik. Definisi nyeri menurut
depresi, ataupun timbul kecemasan
International Association for the Study
akan efek samping dari terapi
of Pain (IASP) adalah pengalaman
farmakologis jangka panjang. Pasien
sensori dan emosi tidak
nyeri kronik perlu penanganan
menyenangkan yang berhubungan
holistik yang mengintervensi psikis
dengan kerusakan jaringan aktual
sehingga dalam proses presepsi
atau potensial, atau digambarkan
nyeri, pasien mampu memperoleh
dengan terminologi dari kerusakan
mekanisme koping yang sesuai serta
tersebut.1,2
mencegah terjadinya konsumsi obat-
Nyeri kronik sangat meng-
obatan analgetik yang tidak
ganggu kualitas hidup seseorang
rasional.3
baik secara fisik maupun psikis.
Tidak jarang juga pada pasien PEMBAHASAN
penyakit kronik seperti keganasan,
Nyeri Kronik
diabetes cenderung menjadi depresi
Nyeri kronis adalah
oleh karena rasa nyeri yang terjadi
pengalaman sensori dan emosi tidak
seiring dengan perjalanan penyakit-
menyenangkan yang berhubungan
nya. Bilamana terjadi demikian maka
dengan kerusakan jaringan aktual
pasien dapat berpeluang terjadi
atau potensial, atau digambarkan
penurunan ketaatan dalam
dengan terminologi dari kerusakan
pengelolaan penyakit. Hipnoterapi
tersebut dan bertahan lebih dari
menawarkan alternatif pengobatan
enam bulan bahkan selama
sebagai terapi pendukung dalam
bertahun-tahun.1,4
pengelolaan nyeri. Hipnoterapi
Nyeri kronik yang dialami
mampu untuk mengubah persepsi
pasien sangat mengganggu
pasien dalam menghadapi sebuah
produktifitas dan sering disertai
fenomena yang menstimulasi
adanya gangguan psikologis yang
sensoris, dalam hal ini rasa nyeri.
sering terlewat oleh dokter pada saat
Perubahan persepsi terhadap rasa
kunjungan untuk pengobatan.
nyeri akan mengubah kondisi emosi
Beberapa hal akan memperburuk
pasien dalam beradaptasi dengan
dampak psikologis oleh karena
rasa nyeri dan dapat dialihkan pada
persepsi yang berkembang pada
hal yang lebih memberdayakan
pasien itu sendiri seperti kekecewaan
pasien tersebut, baik pada nyeri akut
pada dokter karena penderitaan yang
seperti proses kolonoskopi, hipno-
dialami tidak segera membaik,
terapi dapat mengurangi kecemasan
ketakutan apabila nyeri bertambah
pasien, begitu juga dalam proses
buruk, kecurigaan bahwa diagnosis
menyiapkan kelahiran, hipnoterapi
tidak disampaikan oleh dokter akibat
berguna untuk memberdayakan
parahnya penyakit yang diderita,
pasien melahirkan untuk menerima
kemarahan karena terganggunya

Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana 319


[VOLUME: 02 – NOMOR 02 – April 2017] ISSN : 2460-9684

aktifitas harian, bahkan ketakutan tersebut dapat memunculkan


akan kematian. Persepsi tersebut bila fenomena bervariasi secara spontan.
berlangsung terus menerus akan Fenomena ini meliputi perubahan
mengakibatkan frustasi, karena tingkat kesadaran dan ingatan
perasaan nyeri tadi menjadi sebuah sehingga sangat mudah menerima
penderitaan yang berujung pada sugesti dimana pada saat tidak
peningkatan risiko terjadinya masuk kondisi hypnosis respon atas
depresi.3,4 fenomena yang terjadi sangat tidak
Sebuah peluang yang tidak lazim bagi subyek yang
perlu terjadi bilamana pasien dengan bersangkutan.6,7
keluhan nyeri kronik dapat dikelola Hipnoterapi sangatlah berbeda
dengan baik, pasien dapat dengan hipnotis untuk tujuan
beradaptasi/ bersahabat dengan hiburan atau yang lebih dikenal stage
keluhan tersebut sehingga tidak hypnosis. Hipnoterapi membutuhkan
memperburuk penyakit kronik yang kesediaan dan kepercayaan pasien
mendasari ataupun meningkatnya terhadap terapis sebab hipnoterapi
risiko depresi. Pengelolaan yang baik adalah salah satu bentuk dari metode
akan menimbulkan koping yang baik berkomunikasi yang tidak dapat
pula dan kualitas hidup harian dapat bersifat satu arah saja dan masih
dipertahankan bahkan dapat memberikan ruang kebebasan
ditingkatkan. Peningkatan kualitas individu dalam menjalani proses
hidup harian dari pasien nyeri kronik terapi. Sugesti pada hipnoterapi
akan berdampak pula pada dapat dilakukan pada orang yang
kepatuhan pasien dalam pengelola- tingkat sugestifitas tinggi sehingga
an dan terapi baik farmakologis dan pada diperlukan konseling beberepa
nonfarmakologis.4,5,6 kali untuk meningkatkatkan
Sebuah metode terapi non- sugestifitas pasien. Pada saat pasien
farmakologi yang dapat ditawarkan mengalami fase hipnosis maka akan
bagi pasien dengan keluhan nyeri terjadi fenomena perubahan aktifitas
kronik dalam proses adaptasi. Proses pada neurofisiologi yakni perubahan
adaptasi dan penerimaan pasien aktifitas metabolik kortikal
terhadap nyeri kronik akan (ditunjukkan dengan positron
berdampak tetap produktif dalam emission tomography), perubahan
kesehariannya. Terciptanya pe- aliran darah dalam otak dan korda
nerimaan pada sebuah kondisi spinalis (ditunjukkan dengan alat
dengan penuh kesadaran sehingga functional magnetic resonance
mampu melakukan pengelolaan imaging), dan perubahan aktifitas
penyakit akan sangat berperan besar elektrik pada korteks yang diamati
pada penurunan kecemasan dan dengan electroencephalography.3,7,8
depresi. Hipnoterapi dapat Impikasi hipnoterapi pada
membantu dalam proses beradaptasi neurofisiolgi akan memunculkan
dan memandirikan pasien. Tentunya relaksasi yang optimal. Pada saat
dalam penanganan kasus ini tidak relaksasi maka pasien akan sangat
mengesampingkan terapi farmakologi mudah menerima panduan dan
yang rasional.3,4,5,6 sugesti yang diberikan terapis.
Hipnoterapi mengurangi kecemasan
Pengaruh Hipnoterapi pada
pada pasien kolonoskopi Pada kasus
Presepsi Nyeri
tersebut rasa nyeri yang diraskan
Hipnosis didefinisikan sebagai
pasien sangat minimal atau dapat
kondisi perubahan persepsi subyek
dikatakan bahwa ambang nyeri
bersifat sementara waktu dengan
pasien meningkat.3,7,8
bantuan orang lain dan kondisi

320 Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana


ISSN : 2460-9684 [VOLUME: 02 – NOMOR 02 – April 2017]

Bagian otak yang teraktivasi napas panjang sebanyak 3 kali,


pada saat ada rangsang nyeri adalah inspirasi melalui hidung dan
thalamus, primary somatosensory ekspirasi melalui mulut secara
cortex (SI), secondary somatosensory perlahan. Setelah pernapasan ketiga
cortex (SII), insula, prefrontal cortex kalinya maka pasien diarahkan
(PFC), amigdala, anterior cingulated untuk menutup mata. Secara
cortex (ACC). Bagian-bagian otak sistematis, pasien dipandu dengang
tersebut sangat dipengaruhi dengan hitungan mundur dari sepuluh
kondisi emosi dan proses berpikir hingga satu dengan semakin
seseorang.6 berkurangnya hitungan maka
Hipnoterapi mempengaruhi gambaran tadi semakin nyata dan
ACC dimana akan berefek pada dapat dirasakan kembali secara fisik
proses afeksi terhadap pengalaman dengan ditandai adanya REM (Rapid
nyeri. Modulasi afeksi akan Eye Movement). Setelah tercapai
mempengaruhi presepsi otak kondisi REM maka pasien diarahkan
terhadap pengalaman nyeri tersebut untuk menikmati sejenak ke-
sehingga mampu menimbulkan nyamanan tersebut.11,12,13
koping positif. Nyeri tidak dapat Tahap selanjutnya dalam
dihilangkan akan tetapi koping kondisi REM dipertahankan, teknik
positif akan membuat seseorang cognitive distraction diterapkan.
dapat menerima dan menyadari rasa Teknik ini akan memandu pasien
nyeri dengan lebih nyaman seiring mengubah gambaran nyaman tadi
perubahan presepsi otak selama menjadi urutan sensasi suhu dan
proses hipnoterapi dan paska warna tanpa menghilangkan sensasi
hipnoterapi.6,7,8. nyaman yang ada. Dengan tetap
nyaman, pasien dipandu untuk
Teknik Hipnoterapi
mengumpamakan warna merah
Hipnoterapi yang sesuai pada
sebagai rasa panas dan panas
kondisi nyeri kronik adalah bertahap
tersebut dianalogikan dengan rasa
yakni tahap pertama relaksasi
nyeri. Lambat laun terapis akan
kemudian dilanjutkan dengan
memandu pasien mengubah warna
cognitive distraction dan diakhiri
merah secara bertahap menjadi
dengan anchoring. Anchoring inilah
merah muda, kuning, hijau muda,
yang akan bersifat memandirikan
hijau tua, biru tua dan biru langit
pasien dengan anchoring maka
yang nyaman di mata seiring
pasien dapat melakukan Self-
perubahan warna tadi pasien
hypnosis. Kemampuan self hypnosis
disugesti suhu pada bagian tubuh
pernah ditulis oleh Downe S et al
yang nyeri tadi menjadi semakin
(2015) pada pengelolaan nyeri
sejuk hingga sensasi nyeri tadi
intrapartum pada wanita
berkurang atau bila pasien memiliki
nullipara.6,9,1012
sugestibilitas tinggi, rasa nyeri tadi
Teknik relaksasi mengguna-
menghilang. Setelah beberapa saat
kan standard deepening yakni
terapis akan menanyakan kepada
berupaya memasukkan pasien dalam
pasien kondisi sensasi nyeri tersebut,
state hipnotik yang dimulai dengan
biasanya jawaban dari pasien akan
menghadirkan kembali kenangan
lambat merespon sehingga tunggu
tempat/situasi yang nyaman bagi
saja sejenak, Bila jawaban pasien
pasien. Dimulai dengan memposisi-
masih nyeri dan mengganggu maka
kan tubuh dengan nyaman
proses analogi warna dan suhu
(berbaring-duduk), dan dapat
diulang sampai rasa nyeri berkurang.
dibantu dengan iringan musik
Setelah mendapat respon bahwa rasa
relaksasi kemudian mengambil
nyeri berkurang maka dengan tetap

Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana 321


[VOLUME: 02 – NOMOR 02 – April 2017] ISSN : 2460-9684

mempertahankan pada fase REM ke-5 intensitas emosional mulai


akan dilanjutkan pada tahap ditingkatkan, hitungan ke-6
anchoring.12,13 intensitas emosional terus di-
Pada tahap anchoring pasien tingkatkan dan disugestikan sebagai
diminta untuk menikmati rasa realitas dalam pikiran pasien,
nyaman baik dengan kondisi tubuh hitungan ke-7 pasien disugestikan
yang tidak nyeri sambil dikembalikan untuk semakin fokus pada sensasi
gambaran peristiwa menyenangkan emosi yang dirasakan, hitungan ke-8
pada saat tahap relaksasi. Terapis dimana 80% rasa nyaman
akan memandu dengan hitungan memuncak maka terapis akan
maju dari 1-10. Pada hitungan ke-1 memberikan sebuah stimulus
pasien mulai dipandu untuk (misalkan sentuhan di bahu kanan
membentuk gambaran di pikiran atau mengarahkan pasien tarik
tentang visualisasi keadaan yang napas), pada hitungan ke-9 pasien
nyaman, hitungan ke-2 intensitas disugesti untuk menikmati sensasi
visualisasi diperkuat untuk emosi yang ada dan hitungan ke-10
mengembalikan suasana secara pasien diajak untuk perlahan
detail, hitungan ke-3 pasien disugesti memasuki alam sadar dan
untuk melibatkan ke seluruhan memperhatikan menghilangnya
pancaindera dan dilibatkan secara sensasi secara perlahan, kemudian
emosional, hitungan ke-4 pasien pasien diarahkan untuk mengangguk
diarahkan untuk fokus pada sensasi bila sensasi sudah menghilang
emosi yang dirasakan akibat secara sempurna, kemudian pasien
visualisasi yang diperkuat, hitungan diajak untuk membuka mata pada
hitungan ke-3.12

Biological factors
- Activity in frontal cortices +/-
- Activity in ACC +/-
- Functional connectivity +/-
- Structural connectivity +
- Hemisphere asymmetry +
- Brain state (theta) +

Psychological factors +
Expectancies +
Hipnotizbility + Hypnotic Responding
Motivation +
Absorption +

Social factors
Rapport +
Hypnotic context +
Gambar 1. Mekanisme Hipnosis

Setelah itu berikan penjelasan terakhir tadi dan pasien diyakinkan


bahwa setiap ada rasa tidak dengan pernyataan bahwa sensasi
nyaman/ nyeri maka lakukan nyaman akan hadir seperti saat
stimulus yang diberikan pada tahap proses hipnoterapi. Hal ini berguna

322 Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana


ISSN : 2460-9684 [VOLUME: 02 – NOMOR 02 – April 2017]

agar pasien bisa mandiri dan tidak 770.http://www.biomedcentral.c


bergantung pada terapis. Anchor om/1471-2458/11/770.2011
tersebut dapat dimungkinkan 2. IASP. IASP Pain Terminology.
berkurang atau menghilang, bila 2007. [Online] Available from:
mana hal tersebut terjadi maka dapat http://www.iasp-pain.org/AM/
diarahkan untuk berkunjung Template.cfm?Section=Pain_Defi
kembali untuk hipnoterapi cukup nitions&Template=/CM/HTMLDi
pada tahap anchoring saja.12,13 splay.cfm&ContentID=1728.[
Temuan ilmiah dari respon Accessed: 08/08/2015]
hipnosis dan sugesti hipnosis yang 3. Jensen, M. P., & Patterson, D. R.
berkaitan dengan faktor biologi, Hypnotic approaches for chronic
psikologi dan sosial. Tanda “+/-” pain management: Clinical
mengindikasikan faktor tersebut implications of recent research
dapat secara positif dan negatif bila findings. The American
dikaitkan dengan respon hipnosis. Psychologist 2014; 69(2), 167–77.
Tanda “+” mengindikasikan faktor http://doi.org/10.1037/a00356
tersebut memiliki keterkaitan yang 44.
konsisten dan kebanyakan positif 4. Wall & Melzack's .Textbook of
dalam respon hipnosis.14 Pain, Sixth Edition.McMahon,
Stephen B., FMedSci, FSB
KESIMPULAN Saunders, an imprint of Elsevier
Pada kasus pasien dengan Ltd;2013
keluhan nyeri kronik yang pada 5. Sem Samuel Surja, Kartika,
umumnya berkaitan dengan penyakit Yenni, Novita. Komorbiditas Nyeri
kronik akan sangat mempengaruhi Kronik dan Gangguan Mood.
altifitas harian yang menimbulkan Edisi No 02 Vol XL - 2014 - Artikel
salah satunya permasalahan pada Penyegar, Fakultas Kedokteran
psikis pasien. Kemampuan adapatasi Unika Atma Jaya, Jakarta.
yang rendah akan menjadi sangat 6. Jin-Seong L MD,Young Don
berpotensi pada kasus keluhan nyeri Pyun. Use of Hypnosis in the
kronik sehingga berpotensi Treatment of Pain. Korean J Pain
meningkatkan gangguan cemas dan 2012; 25(2), 75–80. http://
depresi. Hipnoterapi adalah salah dx.doi.org/10.3344/kjp.2012.25.
satu dari sekian banyak metode non 2.75.
farmakologis yang dapat mencegah 7. Elkins,Gary.Hypnosis to Manage
pasien memiliki tilik diri rendah dan Anxiety and Pain Associated with
membantu dalam memperbaiki Colonoscopy. American Journal of
mekanisme koping sehingga terjadi- Clinical Medicine 2010; No.3 Vol
nya gangguan psikologis dan VII.
penyesuaian diri dapat dicegah. 8. Downe S, Finlayson K, Melvin C
Dalam perkembangan ilmu et al. Self-hypnosis for
pengetahuan yang semakin ter- intrapartum pain management in
integrasi pastilah akan memerlukan pregnant nulliparous women: a
penelitian lebih lanjut demi ke- randomized controlled trial of
sehatan masyarakat baik jasmani clinical effectiveness. Journal of
maupun rohani. Obstetrics and Gynaecology 2012.
DOI: 10.1111/1471-0528.13433
DAFTAR PUSTAKA 9. Zhang Yuqing, Montoya Luis,
1. Goldberg D.S, McGee S.J.Pain as Ebrahim Shanil et al.
a global public health Hypnosis/Relaxation Therapy for
priority.BMC Public Health,11: Temporomandibular Disorders: A

Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana 323


[VOLUME: 02 – NOMOR 02 – April 2017] ISSN : 2460-9684

Systematic Review and Meta- 13. The Indonesian Board of


Analysis of Randomized Hypnotherapy. Advance Hypno-
Controlled Trials. Journal of Oral, therapy Certified Hypnotherapist
Facial Pain and Headache 2015. (CHt) Student Manual.
10. Jensen. C James. Beyond the Jakarta:IBH ;2015
Power of Your Subconscious Mind. 14. Jensen Mark P, Adachi Tomonori,
Waterside Publications; 2012 Tomé-Pires Catarina, Lee Jikwan,
11. Mendoza ME, Capafons. A. Osman Zubaidah, Miró Jordi.
Efficacy of Clinical Hypnosis: A MECHANISMS OF HYPNOSIS:
Summary of its empirical Toward the evelopmentof a
evidence. Papeles del Psicologo. Biopsychosocial Model. Intl.
vol 30 (2) 2009. Journal of Clinical and
12. Frans.P. Modul Hypno-teraphy for Experimental Hypnosis 2015,
Healing. IMT;2014 63(1): 34–75

324 Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana

Anda mungkin juga menyukai