Anda di halaman 1dari 27

DINAMIKA PENETAPAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS DALAM

MEMPENGARUHI KEBIJAKAN WILAYAH DESA

Ikhsan Gunawan1) Hamdi Sari Maryoni2)


1)
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Pasir Pengaraian.
2)
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Pasir Pengaraian.
E-mail: Ikhsanupp@gmail.com

ABSTRAK

Tulisan ini berkaitan dengan dinamika penetapan kebijakan KEK untuk stabilitas
ekonomi dan sosial yang sehat dan dinamis. Pengembangan KEK bertujuan untuk
mempercepat perkembangan daerah dan sebagai model terobosan pengembangan
kawasan untuk pertumbuhan ekonomi, antara lain industri, pariwisata, dan perdagangan
sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Desa Rambah Muda Kecamatan
Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau merupakan salah satu wilayah yang
secara geografi memiliki ke unggulan kompetitif yang bisa dikembangkan berupa hasil
alam. Potensi Sektor unggulan (key sector) adalah sektor yang memiliki peranan yang
relatif besar dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya dalam memacu tujuan
pertumbuhan ekonomi. Hasil analisis LQ selanjutnya digunakan sebagai dasar penentuan
komoditas unggulan. Komoditas unggulan pertanian terpilih ditentukan melalui diskusi
dengan para pihak pemangku kepentingan pembangunan untuk memaduserasikan hasil
analisis dengan kebijakan pembangunan di Desa Rambah Muda Kecamatan Rambah Hilir
Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Komoditas unggulan pertanian terpilih hasil
paduserasi tersebut kemudian disusun strategi pengembangannya dengan melakukan
analisis SWOT. komoditas karet dengan nilai LQ sebesar 4,97 artinya komoditi tersebut
menjadi basis atau merupakan komoditi unggulan di wilayah tersebut. Berdasarkan
analisis SWOT diperoleh strategi dengan memprioritas pengembangan karet adalah
peningkatan produksi melalui tindakan intensifikasi, ekstensifikasi, dan peremajaan yang
ditunjang oleh penyediaan sarana produksi sesuai dengan keperluannya.
Kata Kunci : KEK, LQ, Kebijakan, Rambah Muda, dan SWOT

PENDAHULUAN ekonomi dan mewujudkan pemerataan


Pembangunan daerah merupakan ekonomi yang optimal serta
bagian integral dari pembangunan meningkatan taraf hidup masyarakat.
nasional. Pembangunan ekonomi daerah Sehingga tercapainya pembangunan
merupakan suatu proses pengelolaan ekonomi daerah yang merata dan
potensi sumberdaya manusia maupun menunjang atau pun keberhasilan
sumberdaya fisik yang ada di suatu pembangunan nasional secara
daerah dengan menjalin kemitraan antar menyeluruh.
pelaku-pelaku pembangunan dengan Setiap upaya pembangunan
tujuan untuk menciptakan suatu ekonomi daerah mempunyai tujuan
lapangan kerja, meningkatan kualitas untuk meningkatkan jumlah dan jenis
masyarakat, merangsang pertumbuhan peluang kerja untuk masyarakat daerah.

69
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95

Penyediaan lapangan kerja mempunyai pertumbuhan baru di kabupaten/kota.


peranan yang sangat penting dalam Model pembangunan ini menggantikan
menunjang stabilitas ekonomi dan sosial model pembangunan terpusat yang
yang sehat dan dinamis. Oleh sebab itu selama ini dianggap oleh banyak
diperlukan kebijakan-kebijakan kalangan sebagai penyebab lambatnya
pembangunan yang didasarkan pada pembangunan di Indonesia, sehingga
potensi sumberdaya manusia, memperbesar ketimpangan
kelembagaan serta sumberdaya fisik pembangunan antar wilayah. Konsep
dalam upaya penyediaan lapangan kerja model pembangunan yang baru ini
baru dan mendorong peningkatan diharapkan dapat menciptakan
kegiatan ekonomi. percepatan pembangunan di setiap
Upaya mendorong peningkatan wilayah, sehingga wilayah yang lambat
kegiatan ekonomi harus dengan untuk berkembang, diharapkan mampu
mengunakan konsep perencanaan yang untuk memacu ketertinggalannya.
baik. Artinya bahwa konsep Proses pembangunan memiliki tiga
perencanaan pembangunan daerah tujuan inti yaitu: peningkatan
tersebut bisa berbasis sumberdaya, ketersediaan serta perluasan distribusi
berbasis komoditas unggulan, berbasis berbagai barang kebutuhan pokok,
efisiensi, dan perencanaan pembangunan peningkatan standar hidup (pendapatan,
daerah yang saling berkaitan, bersinergi, penyediaan lapangan kerja, perbaikan
dan berkelanjutan. Konsep-konsep kualitas pendidikan, peningkatan
perencanaan pembangunan daerah perhatian atas nilai-nilai kultural
tersebut memiliki strategi yang berbeda kemanusiaan dan perluasan pilihan-
dalam pelaksanaannya, namun pilihan ekonomis dan sosial. Oleh
kesemuanya memiliki tujuan yang sama karena itu strategi pembangunan
yaitu meningkatkan kesejahteraan didasarkan pada pembangunan yang
masyarakat di daerah bersangkutan. dapat menciptakan struktur
Selanjutnya, keberadaan undang- perekonomian yang kuat dan mampu
undang otonomi daerah diharapkan menghadapi tantangan di masa
memberikan dampak positif untuk dapat mendatang.
memicu pertumbuhan wilayah yang Ini yang menjadi Landasan dalam
menjadi sasaran tujuan diatas. meletakan dasar-dasar struktur
Terciptanya tujuan dalam pembukaan pembangunan ekonomi di Indonesia
UUD’45 kesejahtraan wilayah-wilayah untuk rencana jangka panjang. Prioritas

70
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……

dasar inilah yang menjadi pemikiran a. Upaya mengerakkan Prekonomian Di


para pemangku kebijakan di Republik Wilayah Pinggiran Melalui
ini untuk mewujudkan visi-misi Pengembangan Kawasan Ekonomi
pembangunan dalam rentang masa Khusus(KEK).
kekuasaanya. b. Penyediaan Air Untuk Masyarakat
Berdasarkan hal tersebut Secara Berkelanjutan dan
Permerintahan Presiden Joko Widodo Berkeadilan.
mencanangkan Rencana Pembangunan c. Proses Cepat (paperless) Perizinan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005- Impor Bahan Baku Obat.
2025 dengan Visi-Misi Agenda Prioritas Dalam dinamikanya telah tepat
Pembangunan atau yang disebut NAWA pemerintah mengambil langkah
CITA. Ujung tombak ditujukan kepada kebijakan ini khususnya penetapan
pengembangan wilayah pada tahun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
2015-2019, demi untuk mengurangi Kebijakan ini untuk mengkontraksi
kesenjangan pembangunan wilayah pertumbuhan ekonomi agar mengurangi
antara KB (Kawasan Berkemabang) dan gab yang terjadi antar wilayah di
KT (Kawasan Tertinggal) melalui Indonesia. Seperti pada faktanya bahwa
percepatan dan pemerataan pertumbuhan di Pulau Jawa dengan
pembangunan wilayah dengan Pulau-Pulau lainnya di Indonesia yang
menekankan keunggulan kompetitif mengalami ketimpangan pembangunan
prekonomian wilayah berbasis sumber yang mengakibatkan mengalami
daya alam yang dimiliki, sumber daya pertumbuhan ekonomi Pulau Jawa lebih
manusia yang berkualitas dan baik dari pada wilayah lainnya.
berkompeten, penyedian infrastruktur, Menurut UU No.39 tahun 2009
dan meningkatkan kemampuan ilmu dan tentang Kawasan Ekonomi Khusus
teknologi secara berkelanjutan. (KEK), bahwa kebijakan ini bertujuan
Selanjutnya, kebijakan tersebut untuk menciptakan kawasan-kawasan
diatas masuk kedalam Paket VI yang menarik sebagai tujuan investasi
kebijakan ekonomi. Kebijakan yang (foreign direct investment) dan sebagai
dirilis tanggal 5 November 2015 oleh pengerak perekonomian di wilayah-
Mentri Koordinator Prekonomian di wilayah yang selama ini belum
Istana Kepresidenan dengan 3 kebijakan berkembang. Antara lain ini akibat
deregulasi adalah sebagai berikut: belum ditetapkannya insentif dan
kemudahan investasi di KEK.

71
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95

Setiap wilayah di Indonesia Desa Rambah Muda Kecamatan


memiliki keunggulan yang spesifik di Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu
wilayahanya. Wilayah Sumatera Provinsi Riau merupakan salah satu
merupakan wilayah yang memiliki wilayah yang secara geografi memiliki
keunggulan di sektor pertanian. Hal ini ke unggulan kompetitif yang bisa
disebabkan bahwa masih banyak lahan dikembangkan berupa hasil alam dan
yang luas yang masih belum perternakan. Berdasarkan data BPS
dimanfaatkan dengan optimal demi Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka
meningkatkan kesejahtraan ekonomi tahun 2014 bahwa potensi hasil
masyarakatnya. Ini merupakan saat yang komoditas menjadi unggulan dengan
tepat ketika pemerintah pusat sedang data sebagai berikut:
mengalakkan kebijakan KEK tersebut.
Tabel 1. Banyaknya Jumlah Industri di Kabupaten Rokan Hulu, 2013
No Jenis Industri Jumlah (unit)
1 Kelapa Sawit dan Karet 17
2 Kayu 282
3 Logam 48
4 Anyaman 44
5 Gerabah 193
6 Kain Tenun 23
7 Makanan dan Minuman 199
8 Penggilingan Padi 176
9 Lainnya 31
Sumber: Rokan Hulu Dalam Angka, 2014
Berdasarkan hasil penelaahan untuk dikembangkan dalam menyokong
potensi agroindustri yang ada di kegiatan pertanian antara lain; pabrik
Kabupaten Rokan Hulu berikut prioritas pengolahan kelapa sawit, pabrik minyak
pembangunan daerah serta keterkaitan goreng dan oleokimia, pabrik crumb
antara sektor pertanian dengan sektor rubber, meubel kayu karet dan industri
industri, menunjukkan bahwa kegiatan pengolahan jeruk.
ekonomi industri yang termasuk layak
Tabel 2. Hasil Komoditas Karet
Keterangan Jumlah Petani Luas Lahan (Ha) Total Produksi (Ton)
Karet 1.799 10.242,05 29.497,10
Kabupaten 7.009 38.194,12 1.416.390,68
Sumber: Rokan Hulu Dalam Angka 2009
Berdasarkan tabel 2 menunjukan 25,67% atau sebanyak 1.799 petani dari
bahwa menurut persentasi jumlah petani total petani yang berusaha di komoditas
yang berusaha di komoditas karet karet . Sedangkan luas lahan yang

72
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……

diusahakan sebesar 26,82% atau pershing road district yang dibangun


sebesear 10.242,05 Ha. Penghasilan pada tahun 1910 dengan luas 40 ha.
yang diproduksi adalah sebesar Selanjutnya, perkembangan KEK
29.497,01 atau sebesar 2,08% dari total menular ke Negara Amerika Serikat.
produksi pertanian di kabupaten ini. Pada mulanya pada tahun 1960-an telah
Selain memacu pertumbuhan berkembang kawasan industry yang
ekonomi wilayah Kabupaten Rokan dengan nama science park atau
Hulu melalui pengembangan sektor technology park yaitu kawasan industry
agroindustri, juga telah diantisipasi untuk tujuan penelitian dan
kemungkinan pencemaran lingkungan pengembangan. Terus berkembang
yang dapat menimbulkan dampak dengan konsep business park dimana
lingkungan dan dampak sosial terhadap dalam suatu kawasan terdapat berbagai
masyarakat sekitar kawasan industri. kegiatan seperti perkantoran dan
Indikasi ini menujukan bahwa industry yang ditunjang oleh kegiatan
peluang pengembangan dan penetapan perdagangan dan rekreasi yaitu sekitar
wilayah KEK dengan potensi komoditas tahun 1970-an. Kawasan business park
karet masih sangat beser dikembangkan pada tahun 1980-an masuk didalamnya
di Kabupaten Rokan Hulu Khususnya kawasan perumahan untuk
Desa Rambah Muda Kecamatan memperlancar efektifitas dan efisiensi.
Rambah Hilir. Namun penggunaan istilah KEK (SEZ,
Sejarah Kawasan Ekonomi Khusus special economic zone) baru lahir
(KEK) di Luar Negeri dipertengahan abad ke 20.
Tumbuhnya kawasan industri dimulai Dengan berjalannya waktu
pada abad ke-19, yaitu dimulai pada penyebutan istilah KEK atau special
tahun 1987. Pada tahun itu kawasan economic zone (SEZ) sebagai suatu
industry di Inggris, yaitu Trafford park industrial park diperkenalkan di Puerto
estate dengan luas sekitar 500 ha yang Rico di tahun 1947. KEK saat itu
merupakan kawasan industry terluas dibangun dengan tujuan menangkap
sampai tahun 1950-an. Selanjutnya peluang investasi dari daratan Amerika
pada awal abad 20, di Amerika Serikat, Serikat (Kumar, 2008) dalam Maramis
dikembangkan kawasan industry di kota (2013)). Konsep ini kemudian diadopsi
Chicago antar lain central oleh Irlandia dan Taiwan pada tahun
manufacturing district yang dibangun 1960-an. Namun negeri Cina-lah yang
pada tahun 1909 seluas 215 ha dan the membuat KEK menjadi terkenal di

73
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95

seluruh dunia, yang berawal di kota KEK di 73 negara, namun pada tahun
Shenzhen. Banyak istilah yang 2002 bertambah menjadi sekitar 3.000
digunakan untuk menggambarkan KEK buah di 120 negara, yang menghasilkan
sebagai suatu kawasan. Hal ini sangat US$ 600 billion eksport dan menyerap
masuk akal karena KEK, bukanlah 50 juta pekerja. Yang diakhir tahun
konsep baru. KEK berkembang dari 1990-an hanya ada 80 buah KEK di 30
kawasan industri yang telah ada jauh negara, yang menghasilkan US$ 6
sebelum konsep KEK dikenal. Hal ini billion (milyar) eksport dan
dibuktikan dengan banyaknya negara mempekerjakan sekitar 1 juta tenaga
yang awalnya memiliki kawasan kerja. Ini menunjukkan bahwa KEK
industri kemudian merubahnya menjadi telah berkembang dalam lingkup negara
KEK. Menurut Knowledge Innovation dan bahkan dalam lingkup global, saat
Zone Research Report tahun 2006, ini.
konsep Special economic zones (SEZ), Salah satu hal yang memicu
memiliki banyak sinonim (alternatif perkembangan KEK yang fantastis
konsep) antara lain : Free Economic belakangan ini adalah adanya globalisasi
Zones, Free Trade Zones, Enterprise ekonomi. Yang diiringi dengan
Free Zones, Enterprise Trade Zones, masuknya FDI (foreign direct
Export Processing Zones, Free Ports, investment), khususnya dari negara maju
Foreign Trade Zones, New Export ke negara negara industri baru seperti
Distribution Centers dan Regional Taiwan dan China, diawal tahun 1990-
Foreign Trade Zones. Sebagai contoh ; an.
di India, awalnya kawasan industri yang Sejarah Kawasan Ekonomi Khusus
ada disebut Export Processing Zones (KEK) di Dalam Negeri
(EPZ) atau zona pemrosesan export, Berkembangnya Kawasan Ekonomi
yang telah ada sejak tahun 1965. Namun Khusus di Indonesia di awali dengan
kemudian ada delapan EPZ dikonversi UU no.25 tahun 2007 tentang
menjadi KEK, ditahun 2000. penanaman modal telah menyebutkan
Perkembangan KEK di luar negeri KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) pada
di akhir abad ke 20 dan awal abad ke-21, Bab XIV dalam pasal 31. KEK
mengalami pertumbuhan yang sangat sebenarnya, telah digulirkan jauh
pesat dari sisi jumlah. Menurut Kumar sebelum adanya UU no 25 tahun 2007.
(2008), KEK mengalami booming pada Hal ini dapat dilihat pada tanggal 25 juni
tahun 1995 yaitu terdapat 500 buah 2006, Presiden Susilo Bambang

74
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……

Yudoyono, melakukan penandatanganan aspek sumber-sumber daya ekonomi dan


kerja sama pembentukan Special lokasi yang strategis dalam konteks
economic zone (SEZ) bersama perdana perekonomian nasional dan global.
menteri Singapura Lee Hsien Loong di Artinya keberadaan KEK haruslah
Turi Beach Resort. Jadi sebelum menjadi basis perdagangan Internasional
pengaturan KEK tersebut, sebenarnya bagi daerah yang akan dibentuk KEK.
cikal bakal terbentuknya KEK sudah Dengan harapan KEK dapat memicu
dilakukan oleh pemerintah RI dengan terjadinya percepatan ekonomi
pemerintah Singapura. Jadi UU 25/2007 diwilayah /daerah dimana KEK berada
hanya merupakan salah satu justifikasi secara khusus dan memicu terjadinya
atau legalitasnya. Saat ini KEK percepatan ekonomi secara nasional.
dikembangkan melalui penyiapan Untuk itu pada UU 39/2009, pasal 2,
kawasan yang memiliki keunggulan dikatakan bahwa KEK dikembangkan
geoekonomi dan geo strategi dan melalui penyiapan kawasan yang
berfungsi untuk menampung kegiatan memiliki keunggulan geoekonomi dan
industry, eksport, import dan kegiatan geostrategi dan berfungsi untuk
ekonomi lainnya yang memiliki nilai menampung kegiatan industri, ekspor,
ekonomi tinggi dan daya saing impor, dan kegiatan ekonomi lain yang
internasional. memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya
Fungsi Kawasan Ekonomi Khusus saing internasional.
(KEK) Dalam rangka mempercepat
Menurut UU 39/2009, pasal 1, pencapaian pembangunan ekonomi
Kawasan Ekonomi Khusus, yang nasional, diperlukan peningkatan
selanjutnya disebut KEK, adalah penanaman modal melalui penyiapan
kawasan dengan batas tertentu dalam kawasan yang memiliki keunggulan
wilayah hukum Negara Kesatuan geoekonomi dan geostrategis. Kawasan
Republik Indonesia yang ditetapkan tersebut dipersiapkan untuk
untuk menyelenggarakan fungsi memaksimalkan kegiatan industri,
perekonomian dan memperoleh fasilitas ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi
tertentu. lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
KEK dengan fungsi perekonomian, Pengembangan KEK bertujuan untuk
mengandung makna bahwa mempercepat perkembangan daerah dan
pembentukan KEK haruslah sebagai model terobosan pengembangan
mempertimbangkan keunggulan pada kawasan untuk pertumbuhan ekonomi,

75
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95

antara lain industri, pariwisata, dan dalam KEK dapat diklasifikasikan


perdagangan sehingga dapat menjadi 7 (tujuh) zona, yaitu:
menciptakan lapangan pekerjaan. a. Pengolahan ekspor,
Kombinasi faktor geoekonomi dan b. Logistik,
geostrategi yang baik, akan memberikan c. Industri,
dampak keberlanjutan atas existing KEK d. Pengembangan teknologi,
di masa depan. Menurut penjelasan UU e. Pariwisata,
39/2009, yang dimaksud dengan f. Energi, dan/atau
“geoekonomi” adalah kombinasi faktor g. Ekonomi lain.
ekonomi dan geografi dalam KEK dapat terdiri atas satu atau
perdagangan internasional. Sedangkan beberapa Zona, didalam kawasan KEK,
“geostrategi” adalah kombinasi faktor harus ada fasilitas pendukung dan
geopolitik (pengaruh faktor geografi, perumahan bagi pekerja. Dan di dalam
ekonomi, dan demografi dalam politik setiap KEK disediakan lokasi untuk
luar negeri suatu negara) dan strategi usaha mikro, kecil, menengah (UMKM),
yang memberikan peran tertentu pada dan koperasi, baik sebagai Pelaku Usaha
suatu kawasan geografis. maupun sebagai pendukung kegiatan
Pembentukan KEK, didasari pada perusahaan yang berada di dalam KEK.
konsep cluster, atau zoning. Zona adalah Pengembangan Wilayah
area di dalam KEK dengan batas Konsepsi wilayah secara definisi
tertentu yang pemanfaatannya sesuai merupakan sebagai kesatuan ruang yang
dengan peruntukannya. Oleh karena memiliki geografis beserta unsur yang
bersifat zoning maka dibutuhkan membentuk terkait kepada batas dan
peraturan untuk mengaturnya. Menurut sistem yang telah ditentukan
penjelasan UU 39/2009, Yang berdasarkan aspek administratif dan atau
dimaksudkan dengan “peraturan zonasi” aspek fungsional (Undang – Undang
adalah ketentuan yang mengatur nomor 26 Tahun 2007, tentang Penataan
persyaratan pemanfaatan ruang dan Ruang).
ketentuan pengendaliannya dan disusun Terkait penjabaran definisi diatas
untuk setiap Zona peruntukkan yang dan batasan tersebut, sesungguhnya
penetapan Zonanya dilakukan dengan wilayah tidaklah selalu bersifat fisik dan
rencana rinci tata ruang. Menurut UU pasti, tetapi seringkali bersifat dinamis.
39/2009, pasal 3, bahwa aspek zoning Karakteristik wilayah mencakup
komponen: biofisik alam, sumberdaya

76
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……

buatan (infrastruktur), manusia serta kegiatan pasti terjadi dan mempunyai


bentuk-bentuk kelembagaan. Dengan efek dalam sebuah ruang dan bukan
demikian, pemahaman terhadap wilayah dalam suatu titik yang statis. Seperti di
pada hakekatnya merupakan interaksi analogikan sebidang tanah yang
antar manusia dengan sumberdaya- diusahakan untuk lahan maka kegiatan
sumberdaya lainnya yang ada di dalam produksi padi tidak terbatas pada lahan
suatu batasan unit geografis tertentu. itu saja tetapi berdasarkan pemikiran
Sehingga secara konsepsi, bahwa tata ruang kegiatan produksi padi
pembangunan merupakan upaya yang berkaitan dengan jarak tempat tinggal
sistematik dan berkesinambungan untuk petani dengan lahan, jarak petani
menciptakan keadaan yang dapat mendapatkan bibit dan obat-obatan,
menyediakan berbagai alternatif yang jarak petani menjual hasil produknya
sah bagi pencapaian aspirasi setiap dan jarak dengan tempat dimana petani
warga yang paling humanistik. Tujuan tersebut membelanjakan pendapatannya.
yang ingin dicapai dalam pembangunan Dengan demikian dalam pendekatan tata
terkait dengan lima kata kunci, yakni: ruang pembangunan yang terjadi di
(1) pertumbuhan; (2) penguatan suatu daerah akan mempengaruhi daerah
keterkaitan; (3) keberimbangan; (4) lain demikian pula sebaliknya. Dalam
kemandirian; dan (5) keberlanjutan. pendekatan tata ruang ini digunakan
Untuk mewujudkan tujuan untuk membahas hubungan antara
pembangunan, beberapa strategi pertumbuhan daerah perkotaan dengan
pembangunan yang diterapkan pedesaan. Hubungan atau kontak yang
diantaranya adalah: strategi terjadi antara daerah perkotaan dengan
pertumbuhan ekonomi, strategi pedesaan beserta hasil hubungannya
pertumbuhan dan kesempatan kerja, disebut interaksi.
strategi pertumbuhan dan pemerataan, Teori Pertumbuhan Ekonomi
strategi yang menekankan pada Wilayah
kebutuhan dasar (basic need approach), Pertumbuhan ekonomi wilayah
strategi pertumbuhan dan lingkungan adalah pertambahan pendapatan
hidup, dan strategi pembangunan yang masyarakat secara keseluruhan yang
berkelanjutan (suistainable terjadi di wilayah tersebut, yaitu
development). kenaikan seluruh nilai tambah yang
Dasar pemikiran teori terjadi. Namun agar dapat melihat
pengembangan wilayah adalah setiap pertambahan dari satu kurun waktu ke

77
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95

kurun waktu berikutnya, harus daerah lainnya bahkan antara negara


dinyatakan dalam nilai rid, artinya satu dengan negara lain. Secara
dinyatakan dalam harga konstan. tradisional pembangunan memiliki arti
Pendapatan wilayah menggambarkan peningkatan yang terus menerus pada
balas jasa bagi faktor faktor produksi Gross Domestic Product (GNP) atau
yang beroperasi di daerah tersebut Produk Domestik Bruto (PDB) suatu
(tanah, modal, tenaga kerja, dan negara. Untuk daerah, makna
teknologi), yang berarti secara kasar pembangunan yang tradisional
dapat menggambarkan kemakmuran difokuskan pada peningkatan Produk
daerah tersebut. Kemakmuran suatu Domestik Regional Bruto (PDRB) suatu
wilayah selain ditentukan oleh besarnya Propinsi, Kabupaten atau Kota. Definisi
nilai tambah yang tercipta di wilayah pembangunan tradisional ini sering
tersebut juga oleh seberapa besar terjadi dikaitkan dengan sebuah strategi
transfer payment, yaitu bagian mengubah struktur suatu negara menjadi
pendapatan yang mengalir ke luar negara industrialisasi. Kontribusi sektor
wilayah. Pertumbuhan ekonomi berarti pertanian mulai digantikan dengan
perkembangan kegiatan dalam kontribusi industri. Paradigma
perekonomian yang menyebabkan pembangunan modern memandang suatu
barang dan jasa yang diproduksikan pola yang berbeda dengan pembangunan
dalam masyarakat bertambah dan ekonomi tradisional. Beberapa ekonom
kemakmuran masyarakat meningkat. modern mulai mengedepankan
Tujuan utama dari usaha-usaha dethronement of GNP (penurunan tahta
pembangunan ekonomi selain pertumbuhan ekonomi), pengentasan
menciptakan pertumbuhan yang garis kemiskinan, pengurangan
setinggi-tingginya, harus pula distribusi pendapatan yang semakin
menghapus atau mengurangi tingkat timpang, dan penurunan tingkat
kemiskinan, ketimpangan pendapatan, pengangguran yang ada. Jelasnya bahwa
dan tingkat pengangguran. Kesempatan pembangunan harus dilihat sebagai
kerja bagi penduduk atau masyarakat suatu proses yang multidimensional.
akan memberikan pendapatan untuk Sektor dan Komoditas Unggulan
memenuhi kebutuhan hidupnya. Sektor unggulan (key sector) adalah
Istilah pembangunan dapat diartikan sektor yang memiliki peranan yang
berbeda-beda oleh satu orang dengan relatif besar dibandingkan dengan
orang lain, daerah yang satu dengan sektor-sektor lainnya dalam memacu

78
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……

tujuan pertumbuhan ekonomi. Sektor c. Dari segi permintaan besar dan


unggulan dapat diartikan sebagai sektor semakin kuat.
utama (leading sector) yakni suatu d. Mampu menggerakan output
sektor yang menciptakan pertumbuhan sektor-sektor lainnya.
yang pesat dan kekuatan ekspansi ke Daryanto dan Hafizrianda (2010)
berbagai sektor lain dalam menerangkan bahwa Pendapat lain
perekonomian. Adapun ciri-ciri sektor mengatakan bahwa komoditas unggulan
utama (leading sector) adalah sebagai mempunyai kriteria sebagai berikut:
berikut: a. Harus mampu menjadi penggerak
a. Potensi menciptakan efek ganda utama (prime mover) pembangunan
(multiplier effect) dari produksi- perekonomian. Dengan kata lain,
produksi yang dihasilkan terhadap komoditas unggulan tersebut dapat
sektor-sektor lain yang mempunyai memberikan kontribusi yang
kemungkinan berkembang dengan signifikan pada peningkatan
pesat. produksi, pendapatan dan
b. Teknik produksi yang lebih modern pengeluaran. Misalnya, cengkeh di
dan kapasitas dapat diperluas. Sulawesi Utara, kakao di Sulawesi
c. Terciptanya tabungan masyarakat Tenggara dan minyak bumi dan gas
dan pada pengusaha menanamkan di Nangroe Aceh Darussalam dan
kembali keuntungan untuk pariwisata di Bali.
pengembangan sektor utama b. Mempunyai keterkaitan ke depan
tersebut. dan ke belakang (forward and
d. Perkembangan leading sector backward linkages) yang kuat, baik
memacu perluasan kapasitas dan sesama komoditas unggulan
modernisasi sektor-sektor lain. maupun komoditas lainnya.
Sukatendel (2007) merumuskan c. Mampu bersaing dengan produk
kriteria-kriteria sektor unggulan untuk sejenis dari wilayah lain
Kabupaten Bogor sebagai berikut: (competitiveness) di pasar nasional
a. Mampu memberikan pengaruh dan pasar internasional, baik dalam
besar terhadap perekonomian di harga produk, biaya produksi dan
suatu wilayah dan menumbuhkan kualitas pelayanan.
daya beli. d. Memiliki keterkaitan dengan
b. Berbasis pada sumberdaya lokal. wilayah lain (regional linkages),

79
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95

baik dalam hal pasar (konsumen) bagaimana caranya agar perekonomian


maupun pemasokan bahan baku. wilayah tersebut dapat mencapai
e. Memiliki status teknologi (state-of- keadaan yang lebih baik di masa
the-art) yang terus meningkat, mendatang dibandingkan dengan
terutama melalui inovasi teknologi. keadaan sekarang. Pada daerah yang
f. Mampu menyerap tenaga kerja belum berkembang, dan pembangunan
berkualitas secara optimal sesuai tidak seimbang (unbalance growth)
dengan skala produksinya. adalah model pembangunan yang lebih
g. Dapat bertahan dalam jangka cocok untuk mempercepat proses
panjang tertentu, mulai dari fase pembangunan daerah. Alasan yang
kelahiran, fase pertumbuhan hingga mendasari model ini adalah:
fase kejenuhan atau penurunan. Jika a. Secara historis pembangunan
komoditas unggulan yang satu ekonomi yang terjadi coraknya
memasuki tahap kejenuhan atau tidak seimbang.
penurunan maka komoditas b. Untuk mempertinggi efisiensi
unggulan lainnya harus mampu penggunaan sumberdaya yang
menggantikannya. tersedia.
h. Tidak rentan terhadap gejolak Pembangunan tidak seimbang akan
eksternal dan internal. menimbulkan kemacetan (bottleneck)
i. Pengembangannya harus atau gangguan-gangguan dalam proses
mendapatkan berbagai bentuk pembangunan tetapi akan menjadi
dukungan, misalnya keamanan, pendorong bagi pembangunan
sosial, budaya, informasi dan selanjutnya. Untuk mengetahui prioritas
peluang pasar, kelembagaan, pembangunan sektoral yang mengarah
fasilitas insentif /disinsentif dan pada sektor unggulan, maka perlu
lain-lain. diketahui dampak antar sektor dalam
j. Pengembangannya berorientasi perekonomian. Dampak keterkaitan
pada kelestarian sumberdaya alam antar sektor akan memberikan gambaran
dan lingkungan. jelas mengenai sektor-sektor yang
Perencanaan Pembangunan Wilayah mempunyai peranan besar, baik bagi
Berbasis Sektor Unggulan sektornya sendiri maupun sektor
Pada perencanaan ekonomi lainnya. Salah satu pendekatan sektoral
regional, para pelaksana dan pengambil yang sekaligus dapat melihat keterkaitan
keputusan menghadapi tantangan antara satu sektor perekonomian dengan

80
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……

sektor lainnya dan sebaliknya, dikenal berkembang lebih besar akan


dengan analisis input-output, atau berkembang lebih pesat, kemudian
analisis masukan-keluaran. pengembangan wilayah tersebut akan
Sektor Potensial Dalam merangsang wilayah sekitarnya. Bagi
Pengembangan Wilayah sektor yang memiliki potensi
Persoalan pokok dalam berkembang lebih besar cenderung
pembangunan daerah sering terletak dikembangkan lebih awal yang
pada sumberdaya dan potensi yang kemudian diikuti oleh perkembangan
dimiliki guna menciptakan peningkatan sektor lain yang kurang potensial.
jumlah dan jenis peluang kerja untuk Dalam pengembangan wilayah,
masyarakat daerah. Untuk mewujudkan pengembangan tidak dapat dilakukan
tujuan tersebut ada kerjasama serentak pada semua sektor
Pemerintah dan masyarakat untuk dapat perekonomian akan tetapi diprioritaskan
mengidentifikasi potensi-potensi yang pada pengembangan sektor-sektor
tersedia dalam daerah dan diperlukan perekonomian yang potensi
sebagai kekuatan untuk pembangunan berkembangnya cukup besar. Karena
perekonomian wilayah. Pengembangan sektor ini diharapkan dapat tumbuh dan
wilayah diartikan sebagai semua upaya berkembang pesat yang akan
yang dilakukan untuk menciptakan merangsang sektor-sektor lain yang
pertumbuhan wilayah yang ditandai terkait untuk berkembang mengimbangi
dengan pemerataan pembangunan dalam perkembangan sektor potensial tersebut.
semua sektor dan pada seluruh bagian Teori Basis Ekonomi
wilayah. Pertumbuhan ekonomi dapat Teori basis ini menyatakan bahwa
terjadi secara serentak pada semua faktor penentu utama pertumbuhan
tempat dan semua sektor perekonomian, ekonomi suatu daerah adalah
tetapi hanya pada titik-titik tertentu dan berhubungan langsung dengan
pada sektor-sektor tertentu pula. permintaan akan barang dan jasa dari
Disebutkan juga bahwa investasi luar daerah. Strategi pembangunan
diprioritaskan pada sektor-sektor utama daerah yang muncul yang didasarkan
yang berpotensi dan dapat meningkatkan pada teori ini adalah penekanan terhadap
pendapatan wilayah dalam jangka waktu arti penting bantuan kepada dunia usaha
relatif singkat. yang mempunyai pasar secara nasional
Berdasarkan definisi diatas bahwa maupun internasional. Kelemahan
wilayah yang memiliki potensi model ini adalah ini didasarkan pada

81
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95

permintaan eksternal bukan internal. fungsional bisnis menjadi variabel-


Pada akhirnya akan menyebabkan variabel yaitu :
ketergantungan yang sangat tinggi a. Manajemen: Fungsi dari
terhadap kekuatan-kekuatan pasar secara manajemen dalam perusahaan
nasional maupun global. Namun terdiri dari lima aktivitas yaitu
demikian, model ini sangat berguna perencanaan, pengorganisasian,
untuk menentukan keseimbangan antara pemberi motivasi, pengelolaan dan
jenis-jenis industri dan sektor yang pengendalian. Kelima ativitas
dibutuhkan masyarakat untuk manajemen ini akan membantu dan
mengembangkan stabilitas ekonomi. mengarahkan perusahaan pada
Teori basis ekonomi mendasarkan tujuan utamanya serta memberikan
pandangan bahwa laju pertumbuhan kekuatan bagi perusahaan tersebut.
ekonomi suatu wilayah ditentukan oleh b. Pemasaran: Arti pemasaran bagi
besarnya peningkatan ekspor dari perusahaan dapat digambarkan
wilayah tersebut. Kegiatan ekonomi sebagai proses mendefinisikan,
dikelompokkan atas kegiatan basis dan mengantisipasi, menciptakan, serta
kegiatan nonbasis. Hanya kegiatan basis memenuhi kebutuhan dan
yang dapat mendorong pertumbuhan keinginan konsumen atas barang
ekonomi wilayah tersebut. dan jasa. Ada tujuh fungsi
Analisis Lingkungan Usaha pemasaran yaitu analisis pelanggan,
A. Lingkungan Internal Usaha penjualan produk, perencanaan
Lingkungan internal merupakan produk dan jasa, menetapkan harga,
segala sesuatu yang berkaitan dengan distribusi, riset pemasaran dan
bagian internal perusahaan. Lingkungan analisis peluang.
internal merupakan kekuatan dan c. Produksi/operasi: Fungsi produksi
kelemahan perusahaan pada area perusahaan meliputi aktivitas
fungsional bisnis, termasuk manajemen, merubah masukan (input) menjadi
pemasaran, keuangan, produksi/operasi, barang atau jasa (output).
penelitian dan pengembangan dan Manajemen produksi dan operasi
sistem informasi manajemen. Tujuan ini menangani masukan,
dari analisis lingkungan internal yaitu pengubahan, dan keluaran yang
untuk menilai kekuatan dan kelemahan bervariasi antar industri dan pasar.
yang dimiliki perusahaan guna mencapai d. Keuangan: Kondisi keuangan
tujuan perusahaan. Pembagian area dalam perusahaan sering dianggap

82
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……

satu ukuran terbaik untuk melaksanakan kegiatan operasional


menentukan posisi kompetitif dan dan menyusun strategi secara
daya tarik keseluruhan suatu akurat. Untuk Sistem informasi
perusahaan. Untuk dapat manajemen, pada penelitian ini
merumuskan strategi perusahaan tidak termasuk dalam bahasan
secara efektif, haruslah menetapkan karena tidak mencakupi aspek
kekuatan dan kelemahan dari aspek internal dari perusahaan ini.
keuangan perusahaan tersebut. B. Lingkungan Eksternal
e. Penelitian dan pengembangan: Analisis lingkungan eksternal
Istilah penelitian dan merupakan analisis yang digunakan
pengembangan digunakan untuk untuk mengidentifikasi dan mengetahui
menggambarkan beragam kegiatan. apa saja yang mempengaruhi perusahaan
Perusahaan yang menjalankan dari lingkungan luar seperti peluang dan
strategi pengembangan produk ancaman. Lingkungan eksternal ini
harus mempunyai orientasi litbang mempengaruhi perusahaan diluar
yang kuat, karena kegiatan ini kendali persusahaan tersebut, sehingga
bertujuan untuk meningkatkan perusahaan hanya dapat merespon dari
kemampuan kompetitif. Untuk adanya tindakan tersebut. Penerapan
penelitian dan engembangan, pada strategi yang dilakukan perusahaan yaitu
penelitian ini tidak termasuk dalam untuk mengambil peluang yang ada dan
bahasan karena tidak mencakupi mengatasi ancaman dari luar.
aspek internal dari perusahaan ini. Lingkungan eksternal perusahaan dibagi
f. Sistem informasi manajemen: menjadi dua yaitu lingkungan umum dan
Sistem informasi manajemen lingkungan industri.
bertujuan untuk meningkatkan a. Lingkungan Umum
kinerja perusahaan dengan cara Pada lingkungan umum ini ada
meningkatkan kualitas keputusan empat hal yang mempengaruhi
manajerial. Sistem informasi perusahaan yang dapat menghasilkan
manajemen yang efektif berusaha peluang dan ancaman. Empat hal yang
mengumpulkan, memberi kode, mempengaruhi yaitu ekonomi, sosial
menyimpan, mensintesa kemudian dan budaya, politik dan teknologi.
baru menyajikan informasi yang Lingkungan ini dapat mempengaruhi
bernama database. Dengan adanya secara langsung maupun tidak langsung
database, perusahaan dapat terhadap kinerja dari perusahaan.

83
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95

b. Lingkungan Industri masuknya tinggi, maka pendatang


Analisis lingkungan industri ini baru sulit untuk memasuki industri.
merupakan analisis yang dilakukan 2) Kekuatan pemasok: Pemasok dapat
untuk mengetahui posisi perusahaan mempengaruhi industri dengan
terhadap persaingan dalam industri. kekuatan tawar menawarnya.
Dalam menghadapi situasi dalam Pemasok dapat menaikkan harga
lingkungan industri ini, perusahaan bahan pasokan atau menurunkan
dipengaruhi oleh lima kekuatan dalam mutu dari bahan pasokan ini
persaingan. Lima kekuatan persaingan sehingga kekuatan pemasok dapat
ini terdapat dalam konsep Model mempengaruhi laba yang didapat.
kekuatan bersaing M. Porter. Sifat 3) Kekuatan pembeli: Pembeli dapat
persaingan dalam suatu industri dapat mempengaruhi industri dengan
dilihat melalui lima kekuatan yaitu kekuatan tawar menawarnya berupa
pendatang baru potensial, pemasok, menginginkan harga yang rendah,
pembeli, barang subtitusi dan persaingan mutu yang baik dan pelayanan yang
dalam industri. memuaskan
1) Ancaman pendatang baru: Adanya 4) Ancaman barang subtitusi: Produk
pendatang baru dalam industri jelas subtitusi bisa mempengaruhi
akan mempengaruhi perusahaan. produk-produk yang sudah ada
Dengan adanya pendatang baru dalam industri tersebut. Ancaman
otomatis persaingan dalam industri yang dihasilkan terhadap produk
menjadi semakin ketat. Dengan subtitusi yaitu kemampuan harga
masuknya pendatang baru tidak yang lebih rendah, kegunaan yang
memungkiri akan terjadinya lebih beragam dan inovasi produk
penurunan harga produk, yang diterapkan sehingga dapat
penurunan laba dan pangsa pasar menurunkan laba perusahaan yang
yang diraih. Masuknya pendatang produknya kalah bersaing dengan
baru dalam industri juga barang subtitusinya.
dipengaruhi oleh hambatan masuk Persaingan Industri: Persaingan
dalam industri. Jika hambatan dalam industri dilakukan oleh
masuk dalam industri tersebut perusahaan-perusahaan yang bersaing
rendah, maka pendatang baru dalam industri tersebut. Persaingan ini
mudah untuk masuk ke dalam dapat berupa persaingan harga, promosi,
industri dan jika hambatan peningkatan pelayanan serta jaminan

84
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……

purna jual produk. Persaingan dalam Data dan fakta


industri ini memberikan motivasi Pemerintah mencanangkan untuk
perusahaan untuk selalu dalam kinerja mengembangkan 7 Kawasan Ekonomi
baik serta memiliki produk yang Khusus (KEK) yang berada diluar Jawa,
kompetitif agar dapat bertahan dalam dan 12 Kawasan Industri dan Kawasan
dunia persaingan industrinya. Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
Bebas (KPBPB).
Tabel 3. Jumlah Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia
Wilayah 2014 2015 2019
KEK di Luar Jawa 7 7 14
Kawasan Industri N.A 12 14
Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan 4 4 4
Bebas(KPBPB)
Sumber: Rencana dan Kebijakan Pembangunan Nasional Tahun 2015

Strategis Pengembangan wilayah pusat-pusat pertumbuhan ekonomi


dengan arah kebijakan tersebut untuk memaksimalkan pertumbuhan
merupakan percepatan pengembangan berdasarkan prinsip keterpaduan
pusat-pusat pertumbuhan ekonomi melalui intermodal supply chained
wilayah. Strategi wilayah tersebut system; (b) memperluas pertumbuhan
terutama di Sumatera, Maluku, ekonomi dari pusat-pusat
Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. pertumbuhan ekonomi ke wilayah
Terutama memaksimalkan sumber daya belakangnya (hinterland); serta (c)
yang dimiliki mulai dari; aglomerasi, menyebarkan manfaat pembangunan
menggali potensi dan keunggulan daerah secara luas melalui peningkatan
yang selaras serta peningkatan efisiensi konektivitas dan pelayanan dasar ke
dalam penyediaan infrastruktur. Berikut daerah tertinggal, terpencil dan
strategi kebijakannya: perbatasan.
a. Pengembangan Potensi Ekonomi c. Peningkatan Kemampuan SDM
Wilayah: Mengembangkan pusat- dan IPTEK: Peningkatan
pusat pertumbuhan, baik yang telah kemampuan SDM dan IPTEK
ada maupun yang baru di luar Pulau dilakukan melalui penyediaan SDM
Jawa sesuai dengan potensi unggulan yang memiliki kompetensi yang
tiap wilayah. disesuaikan dengan kebutuhan
b. Percepatan Pembangunan pengembangan industri di masing-
Konektivitas: (a) menghubungkan masing pusat-pusat pertumbuhan dan

85
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95

kemampuan pengelolaan kawasan di pelayanan yang efisien dan ketertiban di


wilayah belakangnya (hinterland). dalam kawasan.
d. Regulasi dan Kebijakan: Dalam Kawasan Budidaya Perkebunan
rangka mempermudah proses Tanaman perkebunan merupakan
pembangunan, Pemerintah akan salah satu primadona komoditi
melakukan deregulasi peraturan perdagangan di Kabupaten Rokan Hulu
peraturan yang menghambat antara lain karet, kelapa sawit, kelapa,
pengembangan investasi dan usaha di kopi dan lain-lain. Pada tahun 2013 luas
kawasan pertumbuhan ekonomi. areal tanaman perkebunan di Kabupaten
e. Peningkatan Iklim Investasi dan Rokan Hulu seluas 266.071,51 ha. Dari
iklim usaha: Dalam rangka luas areal tersebut seluas 56.447,20 ha
mempermudah dan memperlancar (21,22%) lahan karet, 207.804,18 ha
proses kemudahan berusaha dan (78,10%) lahan kelapa sawit, 1.179,08
berinvestasi, salah satunya dilakukan ha (0,44%) kelapa dan 628,71 ha
dengan Penyelenggaraan Pelayanan (0,24%) lainnya. Meliputi hampir
Terpadu Satu Pintu (PTSP) di seluruh kecamatan dengan areal
Kawasan Strategis dengan tanaman terluas yaitu Kecamatan
mempercepat pelimpahan Tambusai Utara dengan komoditi karet
kewenangan perijinan dari Kepala seluas 11.373 ha dan komoditi kelapa
Daerah kepada Kepala PTSP. sawit seluas 66.150,07 ha.
Berdasarkan penjabaran data-data Program pengembangan kawasan
diatas secara empiris bahwa KEK di perkebunan yaitu; 1) pengembangan
persiapkan untuk menarik para investor, komoditi unggulan perkebunan yang
baik domestik maupun mancanegara terdiri atas kelapa sawit dan tanaman
untuk berinvestasi dan menciptakan karet serta beberapa jenis tanaman
lapangan kerja. Dengan memberikan tahunan lainnya seperti kelapa, gambir,
kemudahan bagi para investor, enau dan kopi; 2) pengembangan
kemudahan itu berbentuk kemudahan di komoditi perkebunan pada perkebunan
bidang fiskal, perpajakan dan rakyat dan perusahaan perkebunan besar
kepabeanan. Bahkan ada juga di bidang (baik swasta/pemerintah); 3)
non-fiskal, seperti kemudahan birokrasi, pengembangan sarana dan sarana
pengaturan khusus di bidang pendukung kegiatan perkebunan; 4)
ketenagakerjaan dan keimigrasian, serta pengembangan manajemen pengelolaan
perkebunan yang telah teroorganisir.

86
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……

Tabel 4. Luas dan Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan Tahun


2013 di Kabupaten Rokan Hulu

No Tanaman Tahun Pertumbuha


2010 2011 2012 2013 n (%)
Luas Areal (Ha)
1 Karet 53.630,14 53.630,14 56.990,00 56.447,20 4.93
2 Kelapa sawit 127.808,14 127.808,14 204.351,28 207.804,18 39.12
3 Kelapa 1.299,77 1.299,77 852,67 1.179,08 -24.75
4 Pinang 152,90 152,90 122,17 156,35 -3.29
5 Gambir 1.010,00 1.010,00 252,00 109,00 -431.99
6 Kopi 54,05 54,05 634,57 171,70 -178.10
7 Coklat 464,48 464,48 314,26 191,66 -111.77
Total Produksi (Ton)
1 Karet 186.302,54 186.302,54 122.954,40 182.681,40 -18,83
2 Kelapa sawit 1.394.134,14 1.394.134,14 3.314.685,60 2.216.110,80 8,37
3 Kelapa 112.657,43 112.657,43 100.401,75 161.716,00 25,71
4 Pinang 220,87 220,87 793,80 404,16 -24,23
5 Gambir 288,00 288,00 100,00 24,48 -496,50
6 Kopi 17,70 17,70 152,00 110,76 51,12
7 Coklat 103,35 103,35 36,75 195,12 -100,06
Sumber: Rokan Hulu Dalam Angka 2014

Kerangka Pemikiran Rokan Hulu Provinsi Riau yang


Dalam konteks era otonomi daerah, didominasi oleh sektor pertanian dalam
pembangunan wilayah dimaksudkan arti luas, namun gambaran tersebut
sebagai pembangunan daerah diharuskan belum dapat menjelaskan dan
memperhatikan keunggulan komparatif mengarahkan secara lebih spesifik
dan keunggulan kompetitif daerah komoditas unggulan pertanian apa dan
dengan memprioritaskan pembangunan bagaimana strategi pengembangannya
wilayah pada pengembangan sektor yang dapat mencapai tujuan
unggulan. Prioritas pembangunan ini pembangunan.
diharapkan dapat mengatasi Memahami prioritas perencanaan
permasalahan pembangunan yang ada di pengembangan wilayah yang diarahkan
Desa Rambah Muda Kecamatan pada pengembangan komoditas
Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu unggulan di Desa Rambah Muda
Provinsi Riau. Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten
Meskipun gambaran umum Rokan Hulu Provinsi Riau, maka
perekonomian Desa Rambah Muda identifikasi terhadap komoditas
Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten unggulan pertanian merupakan hal

87
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95

penting untuk dilakukan. Identifikasi pemangku kepentingan pembangunan


komoditas unggulan pertanian ini untuk memaduserasikan hasil analisis
dilakukan dengan menggunakan analisis dengan kebijakan pembangunan di Desa
LQ, dengan analisis tersebut maka dapat Rambah Muda Kecamatan Rambah Hilir
diketahui komoditi yang unggul maupun Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau.
yang tidak unggul. Komoditas unggulan pertanian terpilih
Metode LQ menggunakan hasil paduserasi tersebut kemudian
konsentrasi relatif atau derajat disusun strategi pengembangannya
spesialisasi kegiatan ekonomi melalui dengan melakukan analisis SWOT.
pendekatan perbandingan dan umumnya Komoditas Unggulan Pertanian di
untuk mendapatkan informasi penetapan Kabupaten Rokan Hulu
sektor atau komoditas unggulan sebagai Berdasarkan potensi pengembangan
leading sector. Lebih lanjut dikatakan wilayah Desa Rambah Muda Kecamatan
bahwa untuk komoditas yang berbasis Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu
lahan (tanaman pangan, hortikultura, Provinsi Riau pada masing-masing
perkebunan dan kehutanan) maka komoditas unggulan pertanian terdiri
perhitungannya dapat menggunakan luas dari 11 komoditas unggulan pertanian
areal, produksi dan produktivitas. Untuk secara berurutan yaitu: padi ladang,
komoditas yang tidak berbasis lahan karet, ubi jalar, ayam kampung, itik,
seperti sektor peternakan maka dasar sapi, domba, ikan perairan umum,
penghitungannya adalah jumlah kedelai, kakao dan kopi. Namun secara
populasi. keseluruhan wilayah ini hampir
Hasil analisis LQ selanjutnya seluruhnya yang menjadi prioritas
digunakan sebagai dasar penentuan adalah komoditas karet.
komoditas unggulan. Komoditas Hal ini bisa dilihat pada hasil
unggulan pertanian terpilih ditentukan identifikasi komoditas unggulan dalam
melalui diskusi dengan para pihak tabel berikut:

88
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……

Tabel 5.Hasil Perhitungan Location Quontient Komoditi Karet Tahun 2014


No Komoditi Location Quontient (LQ)
1 Tanaman Pangan:
1. Padi sawah 0,52
2. Padi ladang 5,64
3. Jagung 0,47
4. Ubi Kayu 0,48
5. Ubi Jalar 1,80
2 Palawija:
1. Kacang Tanah 0,34
2. Kedelai 1,26
3 Perkebunan:
1. Karet 4,97
2. Kelapa 0,08
3. Kelapa Sawit 0,87
4. Kopi 1,08
5. Pinang 0,06
6. Kakao 1,11
4 Peternakan:
1. Sapi 1,51
2. Kerbau 0,47
3. Kambing 0,72
4. Domba 1,37
5. Babi 0,64
5 Perunggasan:
1. Ayam petelur 0,10
2. Ayam pedaging 0,94
3. Ayam kampung 1,67
4. Itik 1,54
6 Perikanan:
1. Ikan perairan umum 1,29
2. Perikanan kolam/keramba 0,88
Sumber : Data olahan
Berdasarkan tabel 5 diatas bahwa domba 1,37, kemudian kelompok
komeditas unggula yang dihasilkan ada komoditas perikanan perairan umum
11 komoditas. Komoditas tersebut sebesar 1,29.
diantaranya kelapa sawit, kelompok Karet merupakan salah satu yang
komoditas pertanian tanaman pangan menjadi sektor pertanian yang tergolong
yaitu padi ladang dengan nilai LQ menjadi produk unggulan, produk
sebesar 5,64 dan ubi jalar 1,80, tanaman andalan dan produk potensial. Produk
palawija yaitu kedelai dengan nilai LQ unggulan merupakan produk yang
1,26, tanaman perkebunan yaitu mempunyai keunggulan baik dari sisi
komoditas karet dengan nilai LQ sebesar produksinya, kontiniuitas dan daya saing
4,97, kakao 1,11 dan kopi sebesar1,08 sehingga diterima masyarakat dan dapat
selanjutnya adalah kelompok komoditas menarik investor. Produk andalan adalah
peternakan yaitu komoditas ayam produk yang dapat diandalkan pada
kampung 1,67, itik 1,54, sapi 1,51, daerah tertentu karena banyak

89
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95

diusahakan oleh masyarakat setempat kebutuhan sendiri sehingga perlu


dan mempunyai prospek pasar yang pasokan atau impor dari luar. Bila LQ =
cerah dan produk potensial adalah yang 1 berarti komoditi tersebut tergolong
mempunyai peluang untuk non basis, tidak memiliki keunggulan,
dikembangkan dengan meningkatkan produksi dari komoditi tersebut hanya
produksi dan daya saing. mampu memenuhi kebutuhan wilayah
Pada penjelasan sebelumnya telah sendiri dan tidak mampu untuk di
dibahas mengenai peranan dan ekspor. Hasil perhitungan LQ dapat
kontribusi sektor pertanian dalam dilihat pada Tabel 5 komoditas karet
mendukung Produk Domestik Regional dengan nilai LQ sebesar 4,97.
Bruto wilayah. Analisis Location Berdasarkan analisis LQ dan
Quontien merupakan perbandingan pertimbangan kecenderungan yang telah
tentang besarnya peranan suatu disebutkan sebelumnya komoditi
sektor/industri disuatu daerah terhadap unggulan yang diambil adalah komoditi
peranan suatu sektor/industri tersebut karet, diambil selain mempunyai nilai
secara nasional atau di suatu kabupaten LQ>1, juga karena komoditas tersebut
terhadap peranan suatu sektor/industri sesuai dengan hasil paduserasi dengan
secara regional atau tingkat provinsi. arah kebijakan para pemangku
Jumlah produksi yang besar di suatu kepentingan di wilayah ini dari tingkat
kabupaten bukan merupakan faktor Pemerintahan Desa hingga tingkat
utama menjadi komoditi unggulan jika Pemerintah Kabupaten.
dianalisis menggunakan metode LQ jika Hasil paduserasi dengan pihak
ternyata dibandingkan dengan tingkat pemangku kepentingan pembangunan di
provinsi nilainya kurang dari 1. Kabupaten Rokan Hulu secara
Apabila koefisien LQ >1 berarti keseluruhan yang juga merupakan hasil
komoditi tersebut menjadi basis atau analisis, selanjutnya direkomendasikan
merupakan komoditi unggulan di menjadi arahan kebijakan
wilayah tersebut, hasilnya tidak saja pengembangan komoditas unggulan
dapat memenuhi kebutuhan diwilayah pertanian di Desa Rambah Muda
bersangkutan akan tetapi juga dapat di Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten
ekspor keluar wilayah. Bila LQ < 1 Rokan Hulu Provinsi Riau, baik itu
berarti komoditi tersebut tergolong non komoditas strategis maupun komoditas
basis, tidak unggul atau menjadi unggulan.
unggulan di wilayah lain di provinsi atau Analisis Keterkaitan Antar Faktor
produksi komoditi tersebut disuatu Analisis selanjutnya untuk melihat
wilayah tidak dapat memenuhi dan memproyeksikan potensi komeditas

90
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……

Karet untuk mampu bertahan dan masing-masing faktor dan


menjadi produk unggulan di wilayah ini merumuskannya menjadi strategi
maka disusun matriks SWOT. Matriks pengembangan komoditas karet.
ini bertujuan untuk melihat keterkaitan

Tabel 6. Matriks SWOT Pengembangan Karet


Faktor Eksternal Peluang: Ancaman:
1. Permintaan karet 1. Menurunnya minat
meningkat generasi muda dalam
2. Ketertarikan dari hal budidaya karet
investor dan pertanian
3. Terdapat produk olahan lainnya.
yang menguntungkan 2. Adanya alih fungsi
4. Ketersediaan bahan lahan untuk
baku perkebunan/tanaman
5. Adanya pembinaan/ lainnya.
pelatihan/penyuluhan 3. Merosotnya kualitas
bagi pelaku usaha dari sumber daya lahan
pemerintah akibat pola budidaya
6. Adanya bantuan dari yang tidak ramah
pemerintah lingkungan.
7. Perkembangan 4. Adanya serangan
teknologi hama/binatang yang
Faktor Internal 8. Pasar yang masih bersifat massal
terbuka
Penggunaan unsur-unsur Penggunaan kekuatan
Kekuatan kekuatan untuk yang ada untuk
mendapatkan peluang yang menghadapi ancaman
ada (SO) yang akan datang (ST)
1. Ketersediaan lahan 1. Mendorong 1. Mendorong
2. Fasilitas pasar lelang peningkatan kapasitas terciptanya
3. Kontribusi terhadap ekonomi dan kualitas. kawasan/sentra
daerah 2. Mendorong terciptanya komoditas unggulan
4. Ketersediaan pasar inovasi teknologi tanaman
5. Faktor sosial budaya pengolahan hasil guna perkebunan.
6. Letak wilayah strategis memperoleh nilai 2. Penyuluhan dan
tambah (added value). pembianaan kepada
masyarakat
pertanian.
Pengurangan kelemahan Pengurangan kelemahan
Kelemahan dengan memanfaatkan yang ada untuk
peluang yang ada (WO) menghadapi ancaman
yang akan datang (WT)
1. Klon sapuan (tidak unggul) 1. Membangun usaha 1. Menerapkan pola
2. Produktivitas rendah agribisnis karet pemupukan
3. Kualitas bokar rendah berpola kemitraan. berimbang antara
4. Tidak ada pabrik pengolahan 2. Meningkatkan akses pupuk organik dan
di daerah petani terhadap anorganik serta
5. Belum ada peremajaan permodalan, teknologi, pengelolaan lahan
tanaman karet kelembagaan pertanian secara terpadu ramah
dan pasar. lingkungan.
3. Peningkatan 2. Membentuk pola
pengetahuan petugas pikir petani dari
pertanian. subsisten ke
produktif.

Sumber : data olahan

91
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95

Analisis keterkaitan antar faktor g. Pemeliharaan dan pengembangan


pada matriks SWOT menghasilkan infrastruktur: jalan dan pelabuhan
beberapa strategi pengembangan karet (antar pulau) untuk keperluan
sebagai berikut: mempertahankan serta merintis
a. Peningkatan produksi melalui akses pasar atas produk yang
tindakan intensifikasi, ekstensifikasi, dihasilkan.
dan peremajaan. Dari beberapa strategi tersebut yang
b. Dalam program peremajaan menjadi prioritas pengembangan karet
perbaikan bahan tanam agar adalah peningkatan produksi melalui
diprioritaskan melalui penyediaan tindakan intensifikasi, ekstensifikasi,
bibit unggul karena dalam jangka dan peremajaan yang ditunjang oleh
panjang berpengaruh pada penyediaan sarana produksi sesuai
produktivitas dan kualitas produk. dengan keperluannya dengan jumlah,
c. Penerapan program intensifikasi tempat, dan waktu yang tepat, serta
ditunjang oleh penyediaan sarana tindakan penyuluhan untuk
produksi sesuai dengan mengintroduksi teknologi baru tepat
keperluannya dengan jumlah, guna serta hal-hal yang terkait dengan
tempat, dan waktu yang tepat, serta program intensifikasi. Hasil analisis ini
tindakan penyuluhan untuk diharapkan mampu mengembangkan
mengintroduksi teknologi baru tepat komoditas karet di Desa Rambah Muda
guna serta hal-hal yang terkait Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten
dengan program intensifikasi. Rokan Hulu Provinsi Riau mulai dari
d. Peningkatan akses petani produsen hulu hingga hilir yang bermuara pada
atas lembaga dan sumber finansial peningkatan kesejahteraan petani dan
khususnya untuk membantu pertumbuhan ekonomi daerah. Ini
memberikan solusi atas kendala merupakan landasan bagi pemerintah
finansial yang potensial terjadi pada pusat dalam menentukan dan
program peremajaan serta menetapkan bahwa wilayah ini bisa
pemeliharaan TBM. dijadikan wilayah KEK dengan
e. Pertahankan peruntukkan lahan keunggulan potensi komeditas yang
untuk komoditas unggulan (karet). dimiliki.
f. Tetap menjaga insentif harga di SIMPULAN
tingkat petani sepanjang Pada perkembangannya untuk
memungkinkan untuk menjamin meningkatkan ekonomi wilayah
pendapatan serta meningkatkan Pemerintahan Tingkat Desa harus
kesejahteraan petani. melihat potensi wilayah secara

92
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……

keseluruhan. Khususnya untuk wilayah yang sustainable dimasa yang akan


Desa Rambah Muda Kecamatan datang.
Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu DAFTAR PUSTAKA
Provinsi Riau yang memiliki Arsyad, L. Pengantar Perencanaan dan
Pembangunan Ekonomi
keunggulan potensi komeditas karet Daerah. (Yogyakarta: BPPE
yang hampir setiap penduduk Yogyakarta,1999).
Gunawan, Ikhsan.ANALISIS
menjadikan mata pencaharian utama STRATEGI
wilayah ini. PENGEMBANGAN
Pemerintah Desa Rambah Muda KOMODITAS UNGGULAN
PERTANIAN DI
dalam menentukan kebijakan untuk KABUPATEN ROKAN
mensejahtrakan masyarakat dan menjaga HULU.(TESIS-UNIVESITAS
ISLAM RIAU,2014).
keberlanjutan keunggulan wilayah yang Badan Perencanaan Pembangunan
dimiliki harus berpedoman kepada 7 Nasional. Lampiran Peraturan
point yang telah dijabarkan dalam Presiden RI No. 5 Tahun 2001
Tentang Rencana
analisis SWOT di dalam tabel 6 diatas. Pembangunan Jangka
Selanjutnya Kebijakan KEK Menengah Nasional (RPJM)
(Tahun 2010-2015).
merupakan kebijakan yang tepat sasaran http://www.bappenas.go.id
bagi wilayah Desa Rambah Muda Todaro, MP. Economic Development
Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten (7th ed.).(New York; Addition
Wesley Longman, Inc. 2000).
Rokan Hulu Provinsi Riau. Kebijakan http://www.ekon.go.id/ekliping/view/sia
KEK ini merupakan racikan yang paling ran-pers-paket kebijakan.
1798. html#. WCkVMLnhNdg
sesuai demi mengejar ketinggalan (di unduh 14 Nov 2016)
pembanguna diwilayah Sumatra Pada http://www.dpr.go.id/doksetjen/dokume
umumnya dan khususnya wilayah n/biro-apbn-apbn-
Pembangunan Kewilayahan-
Kabuapten Rokan Hulu. Secara dan-Antar-Wilayah-
keseluruh merupakan keinginan lapisan 1433409928.pdf (di unduh 10
Nov 2016).
masyarakat. Selain sisi penawaran yang Siaran Pers Paket Kebijakaan Ekonomi
penting, sisi permintaan juga tidak boleh VI Kementrian Koordinator
di kesampingkan. Penguatan sisi Bidang Prekonomian Republik
Indonesia
penawaran kurang efektif jika dari sisi (http://www.ekon.go.id/press/)
permintaan lemah. Oleh karenanya, (di unduh 10 Nov 2016).
Maramis,Joubert B.Sejarah, definisi,
kebijakan yang terorganisir dan keuntungan dan kelemahan
tersinergi serta dapat merangkum KEK. (Artikel,2013)
keinginan masyarakat sangat ditunggu http://joubertbmaramis.blogsp
ot.co.id/2013/02/sejarah-
guna mencapai pertumbuhan ekonomi defenisi-keuntungan dan.html
(di unduh 14 Nov 2016).

93
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95

Badan Pusat Statistik. (Rokan Hulu Bintarto.R. Interaksi Desa-Kota dan


Dalam Angka, 2009 – 2015). Permasalahannya.( Ghalia
Monoarfa,Tommy., dan Indonesia. Jakarta,1991)
Komarudi.Penetapan Kawasan Sadono Sukirno. Pengantar Teori Makro
Khusus dan Kawasan Ekonomi ekonomi.(PT RajaGrafindo
Khusus. (Artikel,2014). Persada, Jakarta,2002).
(http://www.gin.web.id/index. Mudrajad, Kuncoro., dan Hairul,
php/pendekatan/249- Aswandi. Evaluasi Penetapan
penetapan-kawasan-khusus- Kawasan Andalan: Studi
dan-kawasan-ekonomi-khusus) Empiris Di Kalimantan
(di unduh 15 Nov 2016). Selatan 1993-1999, (Jurnal
Hendrawan,Bambang., dan Ekonomi dan Bisnis Indonesia,
Hidayat,Rahmat.Dampak Vol 17, Nomor (1): 27-45,
Pemberlakuan Kawasan BPFE, Yogyakarta,2002)
Ekonomi Khusus Terhadap Rustiadi.E., Saefulhakim.S.,dan
Kinerja Perusahaan Dalam Panuju.R.D. Perencanaan dan
Kawasan.(Artikel,2012).(http:/ Pengembangan
/p2m.polibatam.ac.id/wpconte Wilayah.(Jakarta. Crestpten
nt/uploads/2012/12/Microsoft- Press dan Yayasan Obor
Word-Full-Paper-Dampak- Indonesia,2009).
pemberlakukan-KEK- Daryanto .A., dan Hafizrianda
terhadap-kinerja-perusahaan- .Y.Analysis Input-Output &
Seminar-AIABI_Benks.pdf) Social Accounting Matrix
(di unduh 15 Nov 2016). untuk Pembangunan Ekonomi
UU No.39 Tahun 2009 Pasal 2. Tentan Daerah.(Bogor: IPB
Kawasan Ekonomi Khusus. Press,2010)
Aziz,Ahmad., dan Hirschman. A.O. Strategi Pembangunan
Setiasih,Endang.Evaluasi Ekonomi. Terjemahan.
Penentuan Daerah Kawasan Sitohang P, [Penerjemah].
Ekonomi Khusus(KEK)di (Djakarta: PT. Dian Rakjat.
wilayah Jawa Tengah, (JP Terjemahan dari: The Strategy
Journal&Proceeding,2009)( of Economic
http://jp.feb.unsoed.ac.id/index Development,1958).
.php/eko- Miradini SD. Analisis Perencanaan
regional/article/view/413) (di Pembangunan Agroindustri
unduh 15 Nov 2016). Provinsi Jawa Timur;
Laporan tahunan KEK tahun 2011 Pendekatan Sektoral dan
http://kek.ekon.go.id/?wpdmdl Regional. (Tesis -Bogor:
=1864 (di unduh 15 Nov Institut Pertanian Bogor,2010).
2016). Glasson J. Pengantar Perencanaan
http://kek.ekon.go.id/standar-dan- Regional (Bagian Satu dan
pedoman/ (di unduh 15 Nov Dua).Terjemahan
2016). [Penerjemah]. Sitohang, P.
Undang – Undang nomor 26 Tahun Jakarta: Lembaga Penerbit
2007, tentang Penataan Ruang. Fakultas Ekonomi Universitas
Boediono. Teori Pertumbuhan Indonesia. Terjemahan dari:
Ekonomi,(Yogyakarta, BPFE- An Introduction to Regional
UGM,1985). Planning,1977).

94
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……

Tarigan, R. Ekonomi Regional, Teori RPJM Rokan Hulu, 2013. Rencana


dan Aplikasi. (PT.Bumi Pembangunan Jangka
Aksara, Jakarta,2005) Menengah Kabupaten Rokan
David, F. R. Manajemen Strategis : Hulu.
Konsep Edisi Sepuluh. (Jakarta Hendayana, R. Aplikasi metode location
: Salemba Empat,2006). quotient (LQ) dalam
https://id.wikipedia.org/wiki/Kawasan_ penentuan komoditas unggulan
Ekonomi_Khusus (di unduh 10 nasional. Informatika
Nov 2016). Pertanian (12): 1-21.(2003)

95

Anda mungkin juga menyukai