ABSTRAK
Tulisan ini berkaitan dengan dinamika penetapan kebijakan KEK untuk stabilitas
ekonomi dan sosial yang sehat dan dinamis. Pengembangan KEK bertujuan untuk
mempercepat perkembangan daerah dan sebagai model terobosan pengembangan
kawasan untuk pertumbuhan ekonomi, antara lain industri, pariwisata, dan perdagangan
sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Desa Rambah Muda Kecamatan
Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau merupakan salah satu wilayah yang
secara geografi memiliki ke unggulan kompetitif yang bisa dikembangkan berupa hasil
alam. Potensi Sektor unggulan (key sector) adalah sektor yang memiliki peranan yang
relatif besar dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya dalam memacu tujuan
pertumbuhan ekonomi. Hasil analisis LQ selanjutnya digunakan sebagai dasar penentuan
komoditas unggulan. Komoditas unggulan pertanian terpilih ditentukan melalui diskusi
dengan para pihak pemangku kepentingan pembangunan untuk memaduserasikan hasil
analisis dengan kebijakan pembangunan di Desa Rambah Muda Kecamatan Rambah Hilir
Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Komoditas unggulan pertanian terpilih hasil
paduserasi tersebut kemudian disusun strategi pengembangannya dengan melakukan
analisis SWOT. komoditas karet dengan nilai LQ sebesar 4,97 artinya komoditi tersebut
menjadi basis atau merupakan komoditi unggulan di wilayah tersebut. Berdasarkan
analisis SWOT diperoleh strategi dengan memprioritas pengembangan karet adalah
peningkatan produksi melalui tindakan intensifikasi, ekstensifikasi, dan peremajaan yang
ditunjang oleh penyediaan sarana produksi sesuai dengan keperluannya.
Kata Kunci : KEK, LQ, Kebijakan, Rambah Muda, dan SWOT
69
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95
70
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……
71
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95
72
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……
73
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95
seluruh dunia, yang berawal di kota KEK di 73 negara, namun pada tahun
Shenzhen. Banyak istilah yang 2002 bertambah menjadi sekitar 3.000
digunakan untuk menggambarkan KEK buah di 120 negara, yang menghasilkan
sebagai suatu kawasan. Hal ini sangat US$ 600 billion eksport dan menyerap
masuk akal karena KEK, bukanlah 50 juta pekerja. Yang diakhir tahun
konsep baru. KEK berkembang dari 1990-an hanya ada 80 buah KEK di 30
kawasan industri yang telah ada jauh negara, yang menghasilkan US$ 6
sebelum konsep KEK dikenal. Hal ini billion (milyar) eksport dan
dibuktikan dengan banyaknya negara mempekerjakan sekitar 1 juta tenaga
yang awalnya memiliki kawasan kerja. Ini menunjukkan bahwa KEK
industri kemudian merubahnya menjadi telah berkembang dalam lingkup negara
KEK. Menurut Knowledge Innovation dan bahkan dalam lingkup global, saat
Zone Research Report tahun 2006, ini.
konsep Special economic zones (SEZ), Salah satu hal yang memicu
memiliki banyak sinonim (alternatif perkembangan KEK yang fantastis
konsep) antara lain : Free Economic belakangan ini adalah adanya globalisasi
Zones, Free Trade Zones, Enterprise ekonomi. Yang diiringi dengan
Free Zones, Enterprise Trade Zones, masuknya FDI (foreign direct
Export Processing Zones, Free Ports, investment), khususnya dari negara maju
Foreign Trade Zones, New Export ke negara negara industri baru seperti
Distribution Centers dan Regional Taiwan dan China, diawal tahun 1990-
Foreign Trade Zones. Sebagai contoh ; an.
di India, awalnya kawasan industri yang Sejarah Kawasan Ekonomi Khusus
ada disebut Export Processing Zones (KEK) di Dalam Negeri
(EPZ) atau zona pemrosesan export, Berkembangnya Kawasan Ekonomi
yang telah ada sejak tahun 1965. Namun Khusus di Indonesia di awali dengan
kemudian ada delapan EPZ dikonversi UU no.25 tahun 2007 tentang
menjadi KEK, ditahun 2000. penanaman modal telah menyebutkan
Perkembangan KEK di luar negeri KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) pada
di akhir abad ke 20 dan awal abad ke-21, Bab XIV dalam pasal 31. KEK
mengalami pertumbuhan yang sangat sebenarnya, telah digulirkan jauh
pesat dari sisi jumlah. Menurut Kumar sebelum adanya UU no 25 tahun 2007.
(2008), KEK mengalami booming pada Hal ini dapat dilihat pada tanggal 25 juni
tahun 1995 yaitu terdapat 500 buah 2006, Presiden Susilo Bambang
74
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……
75
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95
76
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……
77
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95
78
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……
79
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95
80
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……
81
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95
82
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……
83
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95
84
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……
85
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95
86
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……
87
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95
88
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……
89
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95
90
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……
91
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95
92
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……
93
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95
94
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……
95