Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

DAMPAK PENGGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL TERHADAP PERILAKU


MENYIMPANG SISWA SMA NEGERI 3 MAKASSAR

Syukur Rahmadani
Pendidikan Sosiologi FIS-UNM

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Dampak Penggunaan Situs Jejaring Sosial Terhadap
Perilaku Menyimpang Siswa SMA Negeri 3 Makassar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Adapun pemilihan informan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling dengan kriteria Siswa yang menggunakan Situs Jejaring Sosial selama 5 tahun di SMA Negeri 3
Makassar. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik
analisis data melalui tiga tahap yaitu reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan siswa SMA Negeri 3 Makassar yang menggunakan
Situs jejaring social ke hal-hal yang negatif sehingga dapat menimbulkan perilaku menyimpang namun di sisi
lain ada juga beberapa siswa yang menggunakan situs jejaring social ke hal-hal yang postif. Setiap hal tentunya
tidak lepas dari berbagai dampak baik dampak positif maupun negatif. Dampak positif dari penggunaan situs
jejaring sosial ini antara lain : memperluas pergaulan (menambah teman), mempermudah interaksi jarak jauh,
mempercepat penyebaran arus informasi, menjadi tempat atau media untuk proses pembelajaran, sebagai media
promosi untuk menawarkan produk dan jasa, dan lain-lain. Selain itu, dampak negatif yang ditimbulkan dari
penggunaan situs jejaring sosial antara lain : membuat kecanduan sehingga menghabiskan waktunya di depan
komputer, berkurangnya waktu belajar, tidak peduli dengan lingkungan sekitar, berkurangnya sosialisasi,
kurangnya interaksi dengan dunia luar yang menyebabkan anti sosial, tersebarnya data pribadi,
penyalahgunaan data, penipuan, pornografi, menghabiskan biaya, dan lain-lain.

Kata Kunci: Perilku Menyimpang

ABSTRACT

This study aims to determine the impact of Use Social Networking Sites Against Deviant Behavior
Students SMAN 3 Makassar. This type of research is a descriptive study with qualitative approach. The selection
of informants in this study using purposive sampling with criteria Students who use Social Networking Site for 5
years at SMA Negeri 3 Makassar. Data collection techniques used were interviews, observation and
documentation. Data analysis techniques through three stages of reduction, data presentation and conclusion.
The results showed that most students of SMAN 3 Makassar who use social networking sites to the
negative things that can cause aberrant behavior but on the other hand there are also some students who use
social networking sites to things that are positive. Each case must not be separated from the effects of both
positive and negative impacts. The positive impact of the use of social networking sites, among others: expand
relationships (add friend), facilitate the interaction distance, accelerate the dissemination of information flow, a
place or a medium for learning, as a media campaign to offer products and services, and others. In addition, the
negative impacts of the use of social networking sites, among others: addictive so spend time in front of
computers, reduced learning time, does not care about the environment, decreased socialization, lack of
interaction with the outside world is causing anti-social, the spread of personal data, misuse of data, fraud,
pornography, to cost, etc.

Keywords: Deviate Act

Syukur Rahmadani | 1
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PENDAHULUAN

Jejaring sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari
simpul-simpul (umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih
tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain sebagainya. Jejaring sosial
sebagai struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini
menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka
yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Internet merupakan salah satu hasil dari
kecanggihan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi buatan manusia. Seperti
Sidharta,(1996:5) menyatakan bahwa : “Internet adalah suatu interkoneksi sebuah jaringan
computer yang dapat memberikan layanan informasi secara lengkap, terbukti bahwa internet
dilihat sebagai media maya yang dapat menjadi rekan bisnis, politik, sampai hiburan,
semuanya tersaji lengkap di dalam media ini.”
Fungsi internet bermacam-macam, dan salah satunya adalah sebagai tempat komunitas
jejaring sosial dunia maya. Jejaring sosial merupakan suatu layanan dari sebuah cakupan
sistem software internet yang memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dan berbagi
data dengan pengguna yang lain dalam skala yang besar. Situs jejaring sosial di internet
bermacam-macam jenis dan bentuknya, namun yang paling dikenal dan banyak digandrungi
remaja jaman sekarang adalah facebook, dan twitter. Tidak hanya kehidupan umum saja yang
terkena dampak dari situs jejaring sosial, namun pengaruhnya mulai dirasakan dalam dunia
pendidikan. Dampak terburuk dalam dunia pendidikan yang mungkin dihasilkan dari situs
jejaring sosial adalah munculnya perilaku menyimpang. Perilku menyimpang merupakan
suatu bentuk tindakan yang tidak sesuai dengan etika dan norma yang ada. ( Widya Christian
Alfian. 2000:4 ). Berdasarkan hasil observasi awal yang telah saya lakukan di SMA Negeri 3
Makassar, hampir semua siswa sudah memiliki situs jejaring sosial, seperti Facebook, twitter.
Akan tetapi yang ditakutkan, akhir-akhir ini banyak dijumpai pemberitaan di media cetak dan
elektronik yang memberitakan tentang penyalahgunaan situs jejaring sosial yang secara tidak
langsung dapat membuat pengaruh timbulnya perilaku menyimpang siswa di sekolah. Prayitno
(2003:55) merinci peran guru, tugas, dan tanggung jawab guru disekolah dalam upaya
mengatasi perilaku menyimpang. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-
siswa, dan hubungan siswa-siswa, yang menunjang pelaksanaan dan program pengayaan
pelayanan bimbingan konseling, Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah
siswa, seperti konfrensi kasus, Mengoptimalkan peran guru sebagai pembimbing siswa. Guru
dapat memberlakukan siswa sebagai individu yang unik dan memberikan dan memberikan
kesempatan kepadanya untuk belajar sesuai dengan keunikan yang di miliki. Perilaku
menyimpang adalah tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pelakunya, meskipun ia tahu
bahwa yang di lakukan adalah hal yang keliru. Yang juga bias di kenal dengan nama
penyimpangan social adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau
kepatutan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan secara individu maupun pembenarannya
sebagai bagian dari pada makhluk social ( Jamal 2011:66)

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif tipe deskriptif. Jenis penelitian
kualitatif tipe deskriptif adalah data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-kata atau
gambar daripada angka-angka. Hasil penelitian tertulis berisi kutipan-kutipan dari data untuk

Syukur Rahmadani | 2
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

mengilustrasikan dan menyediakan bukti presentasi. (Emzir, 2011:3). Penentuan informan


pada penelitian ini menggunakan Teknik Purposive Sampling. Data yang diperoleh dilapangan
kemudian diolah secara deskriptif kualitatif dengan melalui tiga tahap yaitu reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Arikunto (2006:237) untuk mendapatkan data yang
sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan metode
observasi, dokumentasi dan wawancara.

HASIL PENELITIAN
Dampak Penggunaan Situs Jejaring Sosial Terhadap Perilaku Menyimpang Siswa SMA
Negeri 3 Makassar
Dampak penggunaan jejaring sosial dalam proses belajar mengajar mengundang reaksi
guru, terutama siswa yang menggunakan situs jejaring sosial saat proses pembelajaran.
Mereka yang rata-rata memiliki akun jejaring sosial, seringkali melakukan tindakan
menyimpang baik di situs jejaring sosial maupun didalam kelas. Perilaku menyimpang dalam
berinternet selalu membuntuti keberadaan internet yang seharusnya menjadi sebuah media
positif. Menurut kajian ilmu Sosiologi, beberapa penyimpangan sosial tersebut terjadi sebagai
akibat proses sosialisasi yang tidak sempurna oleh pelaku sosialisasi melalui agen sosialisasi
media massa yang disebut internet. Hal tersebut menimbulkan macam-macam pengaruh
negatif internet terhadap penyimpangan social. Sebelum kita membahas mengenai dampak
situs jejaring social terhadap perilaku menyimpang ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu
sudah berapa lama siswa tersebut menggunakan sistus jejaring social.
Seperti informasi yang didapatkan dari informan yang bernama Arliando Falentino L
mengatakan bahwa:“Saya menggunakan situs jejaring social sejak kelas 1 smp awalnya
penasaranka sama temanku karna sering kuliat pergi ke warnet jadi pas na ajakka ke warnet
ikutma sekalian juga suruh bikinma facebook sama temanku”(Wawancara 28 Oktober 2014)
Hampir sama dengan wawancara yang dilakukan oleh informan bernama Muh. Ikram. K.A
yang mengatakan bahwa: “Saya pertamaku bikin facebook dari temanku jii juga kah biasa
kalau ngumpulki baru cerita biasa masalah di jejaring social jii dia bahas jadi penasaranka
juga makanya kusuruh juga temanku bikinkanka supaya nda ketinggalanka toh itupun awalnya
kelas 6 sd kh”.(Wawancara 28 Oktober 2014) Hampir sama informasi yang diambil dari siswa
yang tidak atif di situs jejaring sosial bernama Muh. akshar yang mengatakan bahwa: “Saya
biasa merasa jengkelka sama temanku yang aktif di situs jejaring social karna biasa saya diam-
diam ja tp tidak tau kenapa kalau na liatka seringka na ketawai kayak orang gila baru kalau
gosipki itu kayak bale ke saya teruski baru nda mauka na ajak bicara”(Wawancara 1
November 2014).
Dari hasil wawancara diatas dapat dilihat bahwa siswa yang tidak memiliki akun dan
tidak aktif di jejaring sosial seringkali berada pada posisi dikucilkan dan mendapat cemohan
karena dari segi psikologis sudah tertanam dipemikiran siswa yang tidak aktif di jejaring sosial
bahwa dia merupakan siswa yang tidak modern dibawah dibandingkan dengan siswa yang
aktif di jejaring sosial sehingga siswa yang tidak aktif di jejaring sosial merasa minder dan
tidak percaya diri untuk berkomunikasi dengan siswa yang aktif di jejaring sosial. Sering kali
kita melihat orang-orang sedang berkumpul bersama keluarga ataupun teman-teman, tetapi
tidak ada komunikasi diantara mereka. Mereka sibuk dengan memegang gadget masing-
masing dan sibuk dengan dunia mereka sendiri. Sibuk berselancar di dunia maya, mengupdate

Syukur Rahmadani | 3
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

status, membalas mention, dan lain-lain. Hal ini menimbulkan kecanduan sehingga
menyebabkan tidak peduli dengan lingkungan sekitar dan terkesan acuh tak acuh. Seseorang
yang sudah keasyikan berada dalam dunia online akan lupa segalanya ,misalnya, lupa akan
belajar, malas membaca buku, malas berinteraksi secara langsung karna kebanyakn waktunya
dia habiskan di jejaring sosial, dan lupa akan hal-hal yang lebih bermanfaat lainnya.
Situs jejaring sosial (social networking site) sebenarnya adalah tempat atau media yang
dapat digunakan untuk aktivitas sosialisasi dengan sesama pengguna internet atau lebih
tepatnya yang terdaftar sebagai member di situs tersebut. Bentuk sosialisasi ini dapat
bermacam-macam seperti mencari teman (berkenalan), berkomunikasi, saling bertukar
pendapat, saling bertukar file, dan lain-lain. Setiap hal tentunya tidak lepas dari berbagai
dampak baik dampak positif maupun negatif. Dampak positif dari penggunaan situs jejaring
sosial ini antara lain : memperluas pergaulan (menambah teman), mempermudah interaksi
jarak jauh, mempercepat penyebaran arus informasi, menjadi tempat atau media untuk proses
pembelajaran, sebagai media promosi untuk menawarkan produk dan jasa, dan lain-lain.
Selain itu, dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan situs jejaring sosial antara lain :
membuat kecanduan sehingga menghabiskan waktunya di depan komputer, berkurangnya
waktu belajar, tidak peduli dengan lingkungan sekitar, berkurangnya sosialisasi, kurangnya
interaksi dengan dunia luar yang menyebabkan anti sosial, tersebarnya data pribadi,
penyalahgunaan data, penipuan, pornografi, cyber crime, menghabiskan biaya, dan lain-lain.
Salah satu contoh dampak negatif dari penggunaan situs jejaring sosial ini adalah banyak anak
yang mempunyai masalah justru sering kali curhat melalui situs jejaring sosial dibandingkan
dengan orang tuanya. Padahal peran orang tua seharusnya mampu mendengarkan keluh kesah
anaknya dan mampu member solusi yang terbaik bagi anak-anaknya. Hal ini belum banyak
disadari oleh masyarakat terutama orang tua.
Dengan, demikian, kemajuan teknologi informasi pada dasarnya memberikan berbagai
kemudahan. Namun, sebagian besar orang belum dapat menggunakannya secara optimal,
tetapi lebih sering digunakan ke arah yang menyimpang. Situs jejaring sosial yang seharusnya
dapat memberikan kemudahan komunikasi justru menyebabkan perilaku sosial masyarakat
semakin dipertanyakan. Komunikasi langsung dengan cara bertatap muka intensitasnya
semakin berkurang dan membuat individu semakin menjauh dengan komunitasnya yang
menimbulkan dampak anti sosial. Selain itu, berbagai dampak yang muncul akibat dari
penggunaan situs jejaring sosial juga harus diwaspadai. Orang tua menjadi salah satu agen
yang harus turut membantu mengawasi anak-anaknya dalam mengakses situs jejaring social
agar tidak terjadi sesuatu yang tak di inginkan karena disitus jejaring social juga mempunyai
situs-situs dewasa yang bebas dibuka orang-orang, dan sangat mudah untuk di download.
Seperti hasil wawancara dengan informan siswa yang melakukan perilaku menyimpang di
situs jejaring sosial yang bernama Agung Gunawan yang mengatakan bahwa: “Saya sering
mengambil gambar di kelas terus ku uploadki di facebook supaya banyak yg komentari dan
like karena begituka untuk eksisji saja. Bahkan ada juga guruku kalau mengajarki pakai
pakaian ketat juga sering ku foto dari belakang karena sukaki marah-marah kalau mengajar”.
(Wawancara, 9 November 2014).

PEMBAHASAN
Dari hasil wawancara dapat kita ketahui bahwa dengan adanya situs jejaring sosial
kebanyakan siswa SMA Negeri 3 Makassar yang menggunakan Situs jejaring sosial ini ke hal-
hal yang negatif sehingga dapat menimbulkan perilaku menyimpang namun di sisi lain ada
Syukur Rahmadani | 4
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

juga beberapa siswa yang menggunakan situs jejaring sosial ke hal-hal yang postif. Setiap hal
tentunya tidak lepas dari berbagai dampak baik dampak positif maupun negatif. Siswa
mengenal situs jejaring sosial sejak masih duduk di bangku sekolah dasar dan menengah
pertama. Situs jejaring sosial melahirkan prilaku menyimpang dari berbagai kalangan
khususnya pada siswa SMA Negeri 3 Makassar. Sebagian siswa berpikir bagaimana dengan
menggunakan jejaring sosial menguntungkan diri sendiri tanpa memikirkan dampak ke orang
lain, contohnya menjual barang-barang dengan produk KW kemudian pada saat
mempromosikan mengatakan bahwa barang yang dijualnya adalah barang original, ini salah
satu dampak negative penggunaan jejaring sosial dikalangn siswa yang banyak menimbulkan
prilaku menyimpang.
Siswa yang tidak memiliki akun dan tidak aktif di jejaring sosial seringkali dikucilkan
karena dari segi psikologis sudah tertanam dipemikiran siswa yang tidak aktif di jejaring sosial
dia merupakan siswa yang tidak modern berbeda dengan siswa yang aktif di jejaring sosial
sehingga, siswa yang tidak aktif di jejaring sosial merasa minder dan tidak percaya diri untuk
berkomunikasi dengan siswa yang aktif di jejaring sosial. Sering kita melihat orang-orang
terkhusus pada siswa SMA Negeri 3 Makassar bila sedang berkumpul bersama keluarga
ataupun teman-temannya, mereka sibuk dengan memegang gadget masing-masing dan sibuk
dengan dunia mereka sendiri. Hal ini menimbulkan kecanduan sehingga menyebabkan tidak
peduli dengan lingkungan sekitar dan terkesan acuh tak acuh. Seseorang yang sudah keasyikan
berada dalam dunia online akan lupa segalanya, misalnya, lupa akan belajar, malas membaca
buku, malas berinteraksi secara langsung karna kebanyakan waktunya yang di habiskan di
jejaring sosial, dan lupa akan kewajiban sebagai siswa seperti belajar dan hal-hal yang lebih
bermanfaat lainnya.
Situs jejaring sosial memberi banyak dampak negatif di kalangan siswa sebagian di
antaranya cuek dengan pelajaran dan terkesan sombong dengan siswa lainnya dalam hal ini
kurangnya komunikasi langsung atau sosialisasi dikalangan siswa. Ini dampak dari terlalu
sering dan terlalu lama sibuk dengan dunia maya seperti bermain internet atau facebook. Ini
cukup mengkhawatirkan bagi perkembangan kehidupan sosial siswa. Mereka yang seharusnya
belajar sosialisai dengan lingkungan justru lebih banyak menghabiskan waktu yang tidak
bermanfaat dan lebih banyak meluangkan waktunya untuk berada di dunia maya bersama
teman teman facebooknya yang rata-rata membahas sesuatu yang tidak penting. Akibatnya
kemampuan verbal pelajar menurun. Siswa cenderung menggunakan situs jejaring sosial
hanya sebagai media hiburan, yang berdampak negatif untuk siswa tidak hanya berdampak
pada siswa melainkan dapat merugikan orang lain. Memanfaatkan potensi ekonomi di situs
jejaring sosial yang tidak tepat. Internet juga mempunyai situs-situs dewasa yang bebas dibuka
oleh siapa saja, dan sangat mudah untuk di download. Dikalangan siswa ini contohnya yang
baru mengenal internet biasanya menggunakan fasilitas ini untuk mencari hal yang aneh-aneh.
Seperti gambar-gambar yang tidak senonoh, atau video-video aneh yang bersifat asusila
lainnya yang dapat mempengaruhi jiwa dan kepribadian dari siswa itu sendiri, sehingga siswa
terpengaruh dan mengganggu konsentrasinya dalam proses belajar disekolah karena siswa
tidak berpikir akan dampak dari video-video tersebut, bahwa video tersebut dapat merusak
moral, akan tetapi tidak semua siswa melakukan hal yang demikian, hanya sebagian kecil
siswa yang usil saja yang dapat melakukannya karena kurang memiliki rasa tanggungjawab
terhadap diri pribadi dan sekitarnya, namun pada umumnya internet digunakan oleh setiap
pelajar untuk mencari atau mendapatkan informasi.

Syukur Rahmadani | 5
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PENUTUP
Dampak penggunaan situs jejaring sosial terhadap prilaku menyimpang siswa SMA
Negeri 3 Makassar Setiap hal tentunya tidak lepas dari berbagai dampak positif dan negatif
seperti halnya yang ditimbulkan dari penggunaan situs jejaring sosial. Dengan adanya
penggunaan situs jejaring sosial yang memberi dampak negatif membuat siswa kecanduan
sehingga menghabiskan waktunya di depan computer atau handphone, berkurangnya waktu
belajar, tidak peduli dengan lingkungan sekitar, berkurangnya sosialisasi, kurangnya interaksi
dengan dunia luar yang menyebabkan anti sosial, tersebarnya data pribadi, penyalahgunaan
data, penipuan, pornografi, menghabiskan biaya, dan lain-lain. Dampak positifnya membantu
perkembangan siswa, dari penggunaan situs jejaring sosial ini siswa dapat memperluas
pergaulan (menambah teman), mempermudah interaksi jarak jauh, mempercepat penyebaran
arus informasi, menjadi tempat atau media untuk proses pembelajaran, sebagai media promosi
untuk menawarkan produk dan jasa, dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA
Shidarta Lhani, 1996. Internet Informasi Bebas hambatan. Jakarta. Media Elex Komputindo
Widya Christian Alfian. 2000. Pengaruh Situs Jejaring Sosial Terhadap
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja Indonesia. Jakarta : PT Elex Media.
Emzir. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data.Jakarta: Raja Granfindo Persada.
Prayitno, 2003. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konselling. Jakarta : Rineka
Cipta
Arikunto, Suharsimi.2000. Prosedur penelitian pendekatan praktik Jakarta: Rineka Cipta.
Asmani Jamal Ma’mur. 2011. Kiat Mengatasi Kenakaln Remaja. Jakarta: Balai
Pustaka

Syukur Rahmadani | 6

Anda mungkin juga menyukai