Pembimbing:
dr. Susi Wijayanti, Sp.KJ
Disusun Oleh:
Jonathan B. Gilbert
112017087
1
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari/Tanggal Presentasi Kasus: Senin, 30 September 2019
SMF ILMU KESEHATAN JIWA
RUMAH SAKIT : RSJ PROVINSI JAWA BARAT
Tanda Tangan
Nama : Jonathan B. Gilbert
NIM : 112017087
…………………
I. IDENTITAS PASIEN:
Nama (inisial) : Tn. AR
Tempat & tanggal lahir : Bandung, 21 Januari 1997
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 22 Tahun
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Alamat : KP
RT/RW : 01/16
Kelurahan/Desa : Mangunhaji
2
Kecamatan : Ciparang
Kabupaten/Kota : Bandung
Kode Pos :-
Telp/Hp :-
Pendidikan Terakhir : SMP
A. KELUHAN UTAMA
Pasien dibawa karena mengamuk.
3
Orangtua pasien kemudian membawa pasien ke RSJ Provinsi Jabar atas
saran dari dokter RS Ebah Majalaya.
4
membakar tangannya sendiri. Pasien sempat kembali normal 2 bulan
lalu sebelum muncul gejala kini.
D. RIWAYAT KELUARGA
Keterangan:
: Laki-laki
: Wanita
5
: Wanita sudah meninggal
Pasien adalah kedua dari tiga bersaudara. Tidak ada riwayat gangguan jiwa dalam
keluarga baik dari keluarga bapak maupun ibu.
2. Kesadaran
a. Kesadaran sensorium/neurologik : Compos mentis
b. Kesadaran psikiatrik : Tampak terganggu
6
Selama wawancara: Pasien berdiri dan mondar-mandir sambil
berjalan. Pasien juga menyentil pemeriksaan. (Hiperaktif)
Setelah wawancara: Pasien tidak tenang, tetap dalam posisi berdiri
sambil berjalan bolak balik di dalam ruangan.
Tidak tampak adanya manerisme, ekopraksi, agresifitas, ataupun
katalepsi.
5. Pembicaraan
a. Cara berbicara : berbicara cepat, artikulasi jelas, volume
kencang, produktivitas meningkat, waktu reaksi terhadap
pertanyaan cepat.
b. Gangguan berbicara : tidak ada
C. GANGGUAN PERSEPSI
7
a. Halusinasi : Halusinasi auditorik (mendengar suara
perempuan dan mengajaknya berbicara), halusinasi visual (melihat sosok
perempuan seperti kuntilanak)
b. Ilusi : Tidak ada
c. Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Tidak ada
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
8
Produktivitas : Meningkat, Autistik
Kontinuitas : Relevan
Hendaya bahasa : Tidak ada
2. Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran : Tidak ada
Waham : Waham kebesaran (pasien meyakini
bahwa ia memiliki harta miliaran), thought broadcast (pasien
merasa pikirannya dapat dibaca)
Obsesi : Tidak ada
Fobia : Tidak ada
Gagasan rujukan : Tidak ada
Gagasan pengaruh : Tidak ada
Idea of suicide : Tidak ada
F. PENGENDALIAN IMPULS : Tidak baik
G. DAYA NILAI
Daya nilai sosial : Baik
Uji daya nilai : Baik
Daya nilai realitas : Tidak Baik
H. TILIKAN : Derajat 1 (pasien tidak tahu bahwa dirinya sakit).
I. RELIABILITAS: buruk, karena pasien mempunyai halusinasi.
9
10. Sistem gastro-intestinal : Dalam batas normal
11. Sistem musculo-skeletal : Dalam batas normal
12. Sistem urogenital : Dalam batas normal
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial (I-XII) : Tidak dilakukan
2. Tanda rangsang meningeal : Tidak ada
3. Mata : Anemis (-), ikterik (-)
4. Pupil : Isokor, ukuran 3mm
5. Oftalmoscopy : Tidak dilakukan
6. Motorik : 5 5
5 5
7. Sensibilitas : + +
+ +
8. Sistim saraf vegetatif : Tidak dilakukan
9. Fungsi luhur : Baik
10. Gangguan khusus : Tidak ada
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin
Fungsi hati
Fungsi ginjal
10
EKG
11
B. Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik,
manik, depresif, atau campuran) di masa lampau.
Differential Diagnosis :
F30.1 Episode Manik dengan Gejala Psikotik
Pedoman Diagnosis:
A. Gambaran klinis merupakan bentuk mania yang lebih berat dari F30.1
(mania tanpa gejala psikotk).
B. Harga diri yang membumbung dan gagasan kebesaran dapat berkembang
menjadi waham kebesaran (delusion of grandeur), iritabilitas dan
kecurigaan menjadi waham kejar (delusion of persecution). Waham dan
halusinasi sesuai dengan keadaan afek tersebut (mood-congruent).
IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
12
X. DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik : Tidak ditemukan kelainan fisik.
2. Psikologi/psikiatrik : Halusinasi dengar, halusinasi lihat, episode manik
dengan riwayat episode depresif
3. Sosial/keluarga : Masalah sosial dan patah ha.
XI. PENATALAKSANAAN
1. Psikofarmaka
R/ Clozapine tab 25 mg no XIV
S 2 dd tab 1
R/ Depakote tab 250 mg no VII
S 1 dd tab 1
R/ Alprazolam tab 0,25 mg no VII
S 1 dd tab 1
2. Non psikofarmaka
- Motivasi pasien
- Dukungan keluarga
13
LAMPIRAN WAWANCARA
Kamis, 26 September 2019 (Ruang IGD) Jam 16.00 WIB
Pertanyaan Jawaban Gejala
Namanya Ari. Dokter yah
Halo, nama kamu siapa ?
?
Iya saya, dokter muda Sama keluarga
Jonathan. Ari kesini sama
siapa ?
Kenapa Ari kesini ? Mau kuliah.
Kuliah apa Ari ? Kuliah agama
Kenapa mau kuliah kesini Mau belajar agama Islam
?
Ini bukannya rumah sakit Bukan
ya Ari ?
Jadi ini dimana sekarang ? Tempat kuliah
Kenapa Ari mau kuliah ? Kan saya depresi
Loh, Ari depresi kenapa ? Kan saya mata merah
Depresi itu apa sih ? (Diam) Gatau
Trus mata merah itu apa ? Itu iklan
Iklan itu apa ? Ya mata merah
Ari disini perasannya Ya senang
gimana sekarang ?
Ada rasa sedih tidak ? Gak ada
Senangnya kenapa ? Gak tau
Ari ada suka lihat Gak ada
bayangan orang yang tidak
terlihat tidak ?
Ari ada suka dengar suara- Ada
suara atau bisikan-bisikan
yang gak tau sumbernya ?
Suaranya dari mana ? Dari telinga
Suaranya ngomong apa ? Gak ngomong apa apa
14
Ari dulu sekolah kelas Kelas 3 STM
berapa ?
Kenapa Ari gak Kurang biaya, juga banyak
ngelanjutin sekolahnya ?
Banyak itu maksudnya apa Banyak urusan
?
Urusan apa itu Ari ? Gak tau
Kok Ari gak tau ? Kan saya depresi
Depresi itu apa ? De….pre….Ah gak tau
Tadi bukannya Ari bilang Iya mata merah (sambil
depresi itu mata merah ? senyum senyum)
Ari tadi senyum-senyum Senyum-senyum sama
kenapa ? televisi
Loh memang disini ada Ada ! Sini saya tunjukin ! Waham Kebesaran
televisi ? (keluar dari kamar ke
depan IGD, kemudian
memencet-mencet
monitor CCTV dan sulit
untuk kembali ke dalam
ruangan)
Itu siapa ? (orangtua Ari Orang tua
datang ke ruangan)
Ari sayang gak sama Sayang !
orangtua ?
Orang tua Ari sayang gak Engga
sama Ari ?
Loh, kenapa gak sayang (Diam, kemudian
sama Ari ? menyenyil kuping
pemeriksa)
Wah, gak boleh gitu ya Ari Wah, gak boleh gitu ya
Jadi, kenapa orangtua Ari (Diam, kemudian
gak sayang Ari berteriak) Serius Gak
Boleh Bohong !
(Pasien keluar ruangan dan
kabur keluar dari IGD)
15