Anda di halaman 1dari 4

Nur Auliya Rahmah Faizin

X MIPA 5

“PERUBAHAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP”

DAUR ULANG LIMBAH CAIR

Limbah adalah buangan atau material sisa yang dianggap tidak memiliki nilai yang
dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik (rumah tangga).
Berdasarkan wujudnya, limbah dibagi menjadi 3 yaitu limbah padat, limbah cair, dan limbah
gas. Limbah cair adalah limbah yang wujudnya cair, dapat larut dalam air, dan dapat
berpindah sendiri. Contohnya: Air cucian piring, air bekas pencucian kendaraan, dan lainnya.

Di Indonesia, hampir 75% air tercemar oleh limbah yang berasal dari industri dan
pemukiman warga. Air yang tercemar dapat bersumber daari industri, pertanian,
pertambangan, atau domestik.

Faktor penyebab pencemaran air ini bisa berasal dari manusia maupun dari alam itu sendiri.
Faktor- faktor tersebut antara lain yaitu:

1. Sampah (Organik maupun Non Organik)

Sampah organik masih dapat diuraikan dengan baik, namun sampah anorganik sangat susah
diuraikan sehingga akan terus menerus meningkat di Indonesia. Sampah yang mencemari air
tidak hanya sampah-sampah yang dibuang ke saluran air saja, namun juga sampah- sampah
yang dibuang ke tanah, bertumpuk sehingga air dari sampah tersebut akan meresap ke tanah
kemudian mencemari sumber air tanah atau sumber air di daerah tersebut.

2. Limbah Industri

Perusahaan yang mengolah atau memproduksi suatu produk biasanya juga menghasilkan
limbah. Limbah cair biasanya akan langsung dibuang ke laut atau sungai secara langsung tanpa
diolah terlebih dahulu lalu menyebabkan pencemaran air sungai atau laut.
3. Pertambangan

Pertambangan juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pencemaran air.
Bagaimanapun pengolahan berbagai barang tambang akan berdampak bagi kualitas air baik
secara langsung (ke air) meupun secara tidak langsung (melalui udara yang kemudian akan
turu ke tanah dan juga ke perairan). Salah satu contohnya yaitu tambang batu bara.

4. Limbah pertanian

Macam- macam limbah pertanian ini bisa berupa potongan- potongan tanaman hasil
pertanian maupun penggunaan pestisida yang berlebihan bisa mencemari perairan di sawah.

5. Tumpahan minyak di laut

Tumpahnya minyak di laut menjadi pencemar yang sangat buruk di laut, kilang minyak
kebanyakan berada di laut dan ketika minyak tersebut tumpah atau bocor maka yang akan
terjadi adalah tercemarnya air laut. Hal ini akan menyebabkan banyak ikan menjadi mati.

Pencemaran limbah cair akan menyebabkan dampak buruk yang sangat merugikan
lingkungan dan juga makhluk hidup jika tidak segera ditangani. Metode dan tahapan proses
pengolahan limbah cair yang telah dikembangkan sangat beragam. Limbah cair dengan
kandungan polutan yang berbeda kemungkinan akan membutuhkan proses pengolahan yang
berbeda pula. Proses pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara keseluruhan, berupa
kombinasi beberapa proses atau hanya salah satu saja.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mendaur ulang limbah cair agar aman untu dialirkan ke
air, yaitu:

A. Pengolahan Primer (Primary Treatment)


Tahap pengolahan primer limbah cair sebagian besar adalah berupa proses pengolahan
secara fisika, yaitu:
1. Penyaringan (Screening)
Pertama, limbah yang mengalir melalui saluran pembuangan disaring menggunakan
jeruji saring untuk menyisihkan bahan-bahan padat berukuran besar dari air limbah.
2. Pengolahan Awal (Pretreatment)
Kedua, limbah yang telah disaring kemudian disalurkan kesuatu tangki atau bak yang
berfungsi untuk memisahkan pasir dan partikel padat teruspensi lain yang berukuran relatif
besar. Tangki akan memperlambat aliran limbah sehingga partikel – partikel pasir jatuh ke
dasar tangki sementara air limbah terus dialirkan untuk proses selanjutnya.
3. Pengendapan
Setelah melalui tahap pengolahan awal, limbah cair akan dialirkan ke tangki atau bak
pengendapan. Di tangki pengendapan, limbah cair didiamkan agar partikel – partikel padat
yang tersuspensi dalam air limbah dapat mengendap ke dasar tangki. Enadapn partikel tersebut
akan membentuk lumpur yang kemudian akan dipisahkan dari air limbah ke saluran lain untuk
diolah lebih lanjut.
4. Pengapungan (Floation)
Metode ini efektif digunakan untuk menyingkirkan polutan berupa minyak atau lemak.
Proses pengapungan dilakukan dengan menggunakan alat yang dapat menghasilkan
gelembung- gelembung udara berukuran kecil. Gelembung udara tersebut akan membawa
partikel-partikel minyak dan lemak ke permukaan air limbah sehingga kemudian dapat
disingkirkan.
Setelah melewati pengolahan primer, air dapat langsung dialirkan ke aliran sungai atau
laut. Namun, bila limbah tersebut juga mengandung polutan yang lain yang sulit dihilangkan
melalui proses tersebut, seperti penyebab penyakit atau senyawa organik dan anorganik
terlarut, maka limbah tersebut perlu disalurkan ke proses pengolahan sekunder.

B. Pengolahan Sekunder (Secondary Treatment)


Tahap pengolahan sekunder melibatkan mikroorganisme yang dapat menguraikan bahan
organik. Mikroorganisme yang digunakan umumnya adalah bakteri aerob. Terdapat tiga
metode pengolahan secara biologis yang umum digunakan yaitu, metode penyaringan dengan
tetesan (trickling filter), metode lumpur aktif (activated sludge), dan metode kolam perlakuan
(treatment ponds / lagoons)

C. Pengolahan Tersier (Tertiary Treatment)


Pengolahan tersier sering disebut juga pengolahan lanjutan (advanced treatment).
Pengolahan ini meliputi berbagai rangkaian proses kimia dan fisika. Contoh metode
pengolahan tersier yang dapat digunakan adalah metode saringan pasir, saringan multimedia,
precoal filter, microstaining, vacum filter, penyerapan dengan karbon aktif, pengurangan besi
dan mangan, dan osmosis bolak-balik.

D. Desinfeksi (Desinfection)
Desinfeksi atau pembunuhan kuman bertujuan untuk membunuh atau mengurangi
mikroorganisme patogen yang ada dalam limbah cair. Meknisme desinfeksi dapat secara kimia,
yaitu dengan menambahkan senyawa/zat tertentu, atau dengan perlakuan fisik. Contoh
mekanisme desinfeksi pada limbah cair adalah penambahan klorin (klorinasi), penyinaran
dengan ultraviolet(UV), atau dengan ozon (Oз).

Proses desinfeksi pada limbah cair biasanya dilakukan setelah proses pengolahan limbah
selesai dan sebelum limbah dibuang ke lingkungan.

E. Pengolahan Lumpur (Slude Treatment)

Lumpur tidak dapat dibuang secara langsung, melainkan pelu diolah lebih lanjut. Endapan
lumpur hasil pengolahan limbah biasanya akan diolah dengan cara diurai/dicerna secara aerob
(anaerob digestion), kemudian disalurkan ke beberapa alternatif, yaitu dibuang ke laut atau ke
lahan pembuangan (landfill), dijadikan pupuk kompos, atau dibakar (incinerated).

Refrensi:

http://ans-olahlimbah.blogspot.com/2013/02/penangan-limbah-cair.html

https://ilmugeografi.com/bencana-alam/faktor-penyebab-pencemaran-air

Anda mungkin juga menyukai