Problema dasar CG yang dimulai sejak era Adam Smith, disebabkan karena terjadinya
pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian terhadap perusahaan. Kondisi ini akan
menimbulkan “konflik kepentingan” yang dapat mempengaruhi upaya pencapaian tujuan
perusahaan. Untuk itu, dibutuhkan suatu mekanisme yang bekerja di dalam suatu sistem yang
berfungsi sebagai diciplinary forces agar konflik kepentingan tidak merugikan perusahaan
ataupun stakeholders lainnya. Dalam kaitan ini, fenomena CG dapat diamati dapat diamati
melalui pemahaman bahwa sebuah sistem terdiri daris seperangkat subsystem, seperti
perusahaan atau korporasi dan institusi lainnya yang akan saling berinteraksi di dalam sistem
tersebut. Munculnya konsep tata kelola ini karena bisa saja muncul peluang bagi manajer
untuk melakukan tidnakan oportunis. Akrual = laba bersih – arus kas operasi. Akrual
diskresioner. Diskresionari adalah kebebasan dalam menggunakan anggaran. Manajemen
laba tidak selalu bersifat negatif , tidka selalu merugikan perusahaan.
Pada intinya, sistem adalah kesatuan antarkomponen sehingga bila satu komponen
berjalan menyimpang, maka sistem secara keseluruhan akan menjadi kacau. Sistem CG yang
terdiri dari berbagai perangkat/kelembagaan serta code of conduct dan hukum, Dibutuhkan
untuk menjaga keseimbangan melalui mekanisme checks and balances agar sistem dapat
bekerja secara optimal.
1
Sebagai bagian dari isu stratejik, sistem governance berhubungan dengan seperangkat
logical systems and related feedback loops yang akan mempengaruhi setiap proses
pengambilan keputusan stratejik di dalam korporasi. Maksudnya adalah bahwa governance
perlu menyusun tindakan strategis yang bukan teknis. Terlebih tindakan strategis sangat
penting bagi penyesuaian korporasi terhadap perubahan ke depan yang terdistrupsi. Dalam
kaitan ini, karakter pimpinan puncak dianggap akan mendominasi. Dari sudut pandang
system thinking, hal ini berkaitan dengan kemampuan pemimpin puncak untuk
menginterpretasikan umpan balik sebagai bagian dari hasil implementasi strategi dalam
bentuk pembelajaran.
2
mekanisme governance yang mampu menjaga keseimbangan kepentingan stakeholders,
sehingga dapat mereduksi biaya keagenan yang akan muncul.
Pola pembiayaan (sumber pendanaan perusahaan itu akan mempengaruhi secara
mikro dna makro). Apakah menggunakan utang atau modal sendiri. Secara mikro,
pengaruhnya adalah jika perusahaan meminjam terlalu besar, maka akan berpengaruh
terhadap arus kas. Secara maro, jika perusahaan tidak bisa membayar hutang, maka pajak
akan kurang, dan memungkinkan terjadinya krisis.
e. Governance: Pemisahan kepemilikan dan Pengendalian
Terdapat kecenderungan semakin meningkatnya konsentrasi kepemilikan korporasi di
berbagai negara sebagai salahs atu ciri perusahaan modern.ketika kepemilikan terkonsentrasi
pada tngkatan dimana keluarga pemilik mayoritas memeiliki otoritas pengendalian yang
besar terhadap perusahaan, maka masalah keagenan telah beralih dari pola tradisional
menjadi konflik antara pemegang saham pengendali (yang juga terlibat dalam kepengurusan
perseroan) dengan pemegang saham minoritas. Pihak pemilik mayoritas dapat mempengaruhi
keputusan korporasi yang akan menguntungkan kelompok mereka, sementara biaya keagenan
ditanggung oleh pemilik minoritas. Keberadaan pemegang saham dengan jumlah mayoritas
di sisi lain juga diargumentasikan mampu memberikan manfaat kepada korporasi, dan pada
akhirnya memberikan manfaat kepada korporasi, dan pada akhirnya manfaat tersebut juga
akan diperoleh semua pemegang saham.
3
pengendalian secara ketat terhadap operasional perusahaan dan dapat mempengaruhi
keputusna manajemen melalui keterlibatan mereka dalam keanggotaan direksi dan/atau
dewan komisaris.
Continental European
- Annual general meeting of shareholders (AGMS)
- Supervisory board
- Management board
2. Mekanisme Governance
- Mekanisme Pengendalian Internal
- Mekanisme Pengendlaian Eksternal
4
i. Governance Outcomes
Mac Millan dan Downing (1999) berpendapat bahwa penerapan CG secara baik akan
meningkatkan kemampuan akses perusahaan terhadap pasar modal internasional. Governance
outcomes melalui implementasi governnace dharapkan dapat meningkatkan daya saing dan
akses perusahaan terhadap sumber pembiayaan di tingkat global. Governance outcomes yang
diharapokan adalah berupa berkurangnya konflik kepentingan antar pihak yang terlibat dalam
perusahaan. Hal ini terutama dibutuhkan pada berbagai negara dengan tingkat proteksi
kepentingan investor minoritas relatif rendah, seperti terdapat di Indonesia serta negara
berkembang lainnya (lihat La Porta et al, 2000).
5
Fokus Lingkungan eksternal Lingkungan internal
Pendekatan Sistem Menggunakan asumsi organisasi Menggunakan asumsi organisasi
sebagai suatu sistem terbuka ( open sebagai suatu sistem tertutup
system) (closed-system)
Orientasi Berhubungan dengan isu yang Berhubungan dengan isu yang
berorientasi strategis (strategy berorientasi pekerjaan (task
oriented) oriented)
Konsepsi Berhubungan dengan konsepsi “where Berhubungan dengan konsepsi
Organisasi the organization is going” “getting the organization is
there”
6
Fokus perhatian CG di masa depan berhubungan dengan berbagai pihak yang
berkepentingan dan memiliki hubungan dengan kontraktual dengan perusahaan mencakup
individual maupun entitas korporasi dengan tingkat kepentingan yang semakin meningkat.
Pihak yang memiliki hubunagn kontraktual tersebut termasuk adalah :
a. Karyawan perusahaan
b. Seluruh entitas dan individu yanb berada dalam rangkaian company’s addes-value
chain
c. Rangkain pemasok atau suplier, distributor , pedagang perantara ,
d. Konsumen akhir
Khusus untuk perusahaan terbuka (go-public) berbagai aturan terkait mekanisme pasar
modal merupakan hal penting dan vital dalam CG, dan merupakan fundamental dalam
mencapai efektivitas implementasi CG untuk perusahaan publik.
Peranan pasar keuangan (terutama pasar modal) sebagai lembaga perantara mempunyai
peranan penting yang semakin meningkat di dalam konsepsi CG modern. Dalam model
orisinal, korporasi, saham sebagai bukti kepemilikan perusahan dimiliki oleh pemegang
saham individual yang berinteraksi langsung dengan perusahaan yang mereka miliki.
Pemerintah suatu negara juga memegang peranan di dalam perkembangana CG dalam
menghasilkan regulasi yang bermanfaat untuk memfasilitasi, mengekkan aturan main sesuai
dengan regulasi, serta menciptkan berbagai batasan dalam menjaga keseimbangan tas
korporasi yang berada dalam yuridiski pemerintah suatu negara.
7
kepentingan karena didasarkan pada nilai-nilai moral yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan.
8
TUGAS ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
9
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
10