Anda di halaman 1dari 83

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesuai ketentuan Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional diatur bahwa setiap satuan pendidikan formal dan
nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan
sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual,
sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.

Selanjutnya, dalam Pasal 42 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang


Standar Nsional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 mewajibkan setiap satuan pendidikan
memiliki sarana dan prasarana pendidikan untuk menunjang proses pembelajaran
yang teratur dan berkelanjutan dalam rangka meningkkatkan mutu pendidikan.
Upaya peningkatan akses dan mutu layanan pendidikan melalui upaya pemenuhan
standar sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu prioritas
pembangunan nasional di bidang pendidikan, sehingga perlu mendorong pemerintah
provinsi dan pemerintah kabupaten/kota melakukan tindakan nyata dalam rangka
melaksanakan urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar
yang wajib diselenggarakan oleh Daerah.

Dalam rangka melaksanakan upaya tersebut di atas, Pemerintah Provinsi Jawa Barat
melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menyusun Kegiatan Pembangunan Ruang
Kelas Baru (RKB), Pembangunan Laboratorium IPA, Pembangunan Toilet Siswa, Rehabilitasi
Ruang Kelas, Rehabilitasi Ruang Guru, Pengadaan Alat Pendidikan IPA, dan Pengadaan Alat
Kesenian Tradisionil SMA.

Melalui anggaran Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Pendidikan SMA Tahun Anggaran
2019, telah dialokasikan dana untuk Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB),
Pembangunan Laboratorium IPA, Pembangunan Toilet Siswa, Rehabilitasi Ruang Kelas,
Rehabilitasi Ruang Guru, Pengadaan Alat Pendidikan IPA, dan Pengadaan Alat Kesenian
Tradisionil SMA Negeri dan Swasta Tahun Anggaran 2019.
Penyaluran dana bantuan DAK Fisik Bidang Pendidikan disalurkan langsung ke rekening
sekolah.

Agar bantuan tersebut dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien perlu dibuat
aturan dan ketentuan yang harus dilaksanakan oleh penerima bantuan DAK Fisik
Bidang Pendidikan.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 1
Oleh karena itu disusun Petunjuk Pelaksanaan bantuan DAK Fisik Bidang Pendidikan
Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB), Pembangunan Laboratorium IPA, Pembangunan
Toilet Siswa, Rehabilitasi Ruang Kelas, Rehabilitasi Ruang Guru, Pengadaan Alat Pendidikan
IPA, dan Pengadaan Alat Kesenian Tradisionil SMA Negeri dan Swasta Tahun Anggaran
2019, yang memuat informasi umum dan informasi khusus, mekanisme dan
penyaluran bantuan, serta tata kelola bantuan DAK Fisik Bidang Pendidikan.

B. Tujuan Pemberian Bantuan DAK Fisik Bidang Pendidikan


1. Mendukung program pendidikan Menengah Universal dalam meningkatkan
ketersediaan layanan SMA
2. Memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP)
3. Mendorong pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam rangka
meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan
4. Menambah Ruang Kelas Baru bagi SMA dengan jumlah siswa yang cenderung
meningkat melebihi daya tampung
5. Menambah Ruang Laboratorium IPA bagi sekolah yang masih kekurangan ruang
laboratorium IPA atau membangun baru Lab IPA bagi sekolah yang belum
memiliki ruang laboratorium IPA,
6. Meningkatkan kualitas bangunan yang ada dengan Rehabilitasi Ruang Kelas.
7. Meningkatan kualitas dan penataan ruang kantor/guru,
8. Memenuhi toilet siswa baik siswa laki-laki mapun perempuan di sekolah sesuai
standar yang lebih layak,
9. Memenuhi kelengkapan praktek siswa, baik fisika, kimia maupun biologi,
10. Memenuhi sarana berupa alat kesenian tradisional dalam rangka pelestarian
kearipan (budaya) lokal.

C. Sasaran Program Bantuan DAK Fisik Bidang Pendidikan


Sasaran bantuan adalah SMA Negeri dan Swasta pada tahun anggaran 2019 adalah :
1. Pembangunan ruang kelas baru (RKB) beserta perabotnya sebanyak 138
sekolah, 298 Ruang,
2. Rehabilitasi Ruang Kelas dengan tingkat kerusakan sedang atau berat sebanyak
125 sekolah, 488 Ruang Kelas,
3. Pembangunan Laboratorium IPA beserta perabotnya sebanyak 140 sekolah, 177
Ruang,
4. Rehabilitasi Ruang Kantor/Guru dengan tingkat kerusakan sedang atau berat
sebanyak 16 sekolah, 16 Paket,
5. Pembangunan Toilet/Jamban Siswa/Guru beserta sanitasinya sebanyak 141
sekolah, 295 Paket,
6. Pengadaan Alat Pendidikan sebanyak 149 sekolah, 342 Paket, dan

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 2
7. Pengadaan Alat Kesenian Tradisionil sebanyak 34 sekolah, 49 Paket.

di sekolah-sekolah SMA, baik Negeri maupun Swasta yang masih kekurangan atau
membutuhkan sarana dan prasarana tersebut serta telah memenuhi persyaratan yang
ditentukan.

D. Dasar Hukum Pelaksanaan

Pelaksanaan Kegiatan pemberian bantuan DAK Fisik Bidang Pendidikan Pembangunan


Ruang Kelas Baru, mengacu pada :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4496)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5670);
2. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5);
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 141 Tahun 2018 tentang Petunjuk
Teknis Dana Alokasi Khusus Fisik;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2019 tentang Petunjuk Operasional Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang
Pendidikan;
5. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor
1 Tahun 2015 tentang E-Tendering (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 157);
6. DPA Kegiatan DAK Fisik SMA Nomor : 1.01.01.1.001.0068 tanggal 7 Januari
2019.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 3
E. Prinsip-Prinsip Bantuan DAK

1. Partisipatif.
Pengelolaan bantuan dilakukan, direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri
dengan melibatkan warga sekolah dan masyarakat untuk berparetisipasi secara
aktif dalam memberikan dukungan terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan pekerjaan sesuai dengan peraturan yang berlaku;
2. Transparan.
Pengelolaan dana bantuan harus dilakukan secara terbuka agar warga sekolah
dan masyarakat dapat memebrikan saran, kritik, serta melakukan pengawasan
dan pengendalian terhadap pelaksanaan pekerjaan;
3. Akuntabel.
Pengelolaan dana bantuan harus dapat dipertanggung jawabkan secara kualitas,
kuantitas pekerjaan maupun penggunaan keuangan, sesuai dengan proposal
yang telah disetujui;
4. Demokratis.
Penyususnan perencanaan, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
ditempuh melalui jalan musyawarah/mufakat dengan memberikan kesempatan
kepada setiap individu mengajukan saran, kritik atau pendapat;
5. Efektif dan Efisien.
Pemanfaatan dana bantuan harus efektif dan efisien. Hindari pemborosan dan
penggunaan uang untuk pekerjaan yang kurang bermanfaat. Utamakan
pemberdayaan potensi dan sumber daya yang dimiliki oleh warga sekolah dan
masyarakat sekitar.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 4
BAB II

RUANG LINGKUP KEGIATAN

A. Menu Kegiatan DAK Fisik Sub Bidang Pendidikan SMA


1. Pembangunan Prasarana SMA :
1) Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) beserta perabotnya;
2) Pembangunan Laboratorium IPA (Fisikia, Kimia dan/atau Biologi)
beserta perabotnya;
3) Pembangunan Toilet/Jamban Siswa beserta sanitasinya.
2. Rehabilitasi Prasarana SMA :
1) Rehabilitasi Ruang Kelas dengan tingkat kerusakan sedang atau berat
beserta perabotnya;
2) Rehabilitasi Ruang Kantor/Guru dengan tingkat kerusakan sedang atau
berat beserta perabotnya.
3. Pengadaan Sarana SMA :
1) Pengadaan Peralatan Pendidikan;
2) Pengadaan Alat Kesenian Tradisional.

B. Kriteria Lokasi Prioritas Penerima Bantuan


1. Kriteria umum
1) Masih beroperasi dan proses pembelajaran masih berlangsung;
2) Terdaftar resmi yang dibuktikan dengan telah memiliki Nomor Pokok Sekolah
Nasional (NPSN);
3) Bangunan berada di atas lahan yang tidak bermasalah/tidak dalam sengketa;
4) Bangunan berada di atas tanah dengan hak atas tanahnya :
a) atas nama Pemerintah Daerah/UPTD untuk satuan pendidikan negeri;
b) atas nama Yayasan atau Badan Hukum yang bersifat nirlaba untuk
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat;
5) Belum memenuhi standar sarana dan/atau prasarana belajar sesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan (SNP)
6) Memiliki kepala satuan pendidikan yang definitif dibuktikan dengan surat
keputusan dari pejabat yang berwenang atau badan penyelenggara
pendidikan, dan khusus bagi satuan pendidikan yang dikelola oleh
masyarakat, kepala satuan pendidikan tidak boleh dirangkap oleh pembina/
pengurus/ pengawas yayasan/ badan hukum;
7) Memiliki Komite Sekolah, yang ditetapkan dengan surat keputusan Kepala
Sekolah, kecuali untuk SKB dan TK;
8) Memiliki rekening bank atas nama satuan pendidikan penerima;

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 5
9) Tidak menerima bantuan untuk prasarana dan sarana yang sama yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan/atau
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada tahun anggaran
yang sama;
10) Telah mengisi atau telah melakukan pemutakhiran data pokok pendidikan
(Dapodik) secara menyeluruh yaitu untuk :
1. SD/ SMP/ SMA/ SMK/ SDLB/ SMPLB/ SMALB/ SLB pada laman http: / /
dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id; atau
2. SKB dan PAUD, pada laman http:/ /dapo.paud-dikmas.
kemendikbud.go.id
2. Kriteria Khusus
Kriteria prasarana dan sarana pada satuan pendidikan diprioritaskan menjadi
sasaran program DAK Fisik Bidang Pendidikan adalah sebagai berikut :
1) Reabilitasi Prasarana sebagai berikut :
a) Jenis prasarana yang akan direhabilitasi terdapat dalam menu kegiatan;
b) Kondisi fisik bangunan mengalami tingkat kerusakan di atas 30% sampai
dengan 65%;
c) Jika kondisi bangunan mengalami tingkat kerusakan di atas 65% dapat
dilakukan :
(1) direhabilitasi dengan memperhitungkan biaya sesuai prosentase
tingkat kerusakan; atau
(2) pembangunan baru kembali dengan syarat telah dilakukan
penghapusan asset.
2) Pembangunan prasarana sebagai berikut :
a) Jenis prasarana yang akan dibangun terdapat dalam menu kegiatan;
b) tersedia lahan yang siap bangun dengan luas minimal sesuai kebutuhan
jumlah ruang dikali standar luas bangunan bersangkutan, tidak mengu-
rangi fungsi lapangan upacara, lapangan olah raga, atau fungsi lain;
c) Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) bagi satuan pendidikan yang
memiliki jumlah rombongan belajar lebih besar daripada jumlah ruang
kelas yang tersedia, jumlah ruang belajar belum mencukupi kebutuhan,
perlu menambah daya tampung (akses) siswa baru sesuai ketentuan
maksimal jumlah rombongan belajar per sekolah dan jumlah siswa per
kelas sesuai SNP;
d) pembangunan ruang belajar lainnya dan prasarana penunjang
pembelajaran diprioritaskan bagi satuan pendidikan yang belum memiliki
sama sekali prasarana dimaksud dan/atau sudah memiliki namun masih
mengalami kekurangan; dan

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 6
e) pembangunan prasarana belajar yang belum sesuai standar sarana dan
prasarana belajar, dengan syarat telah dilakukan penghapusan aset atau
proses penghapusan aset sedang berlangsung.

3) Pengadaan sarana sebagai berikut :


a) Jenis sarana yang akan diadakan terdapat dalam menu kegiatan;
b) Satuan pendidikan belum memiliki sama sekali sarana dimaksud
dan/atau sudah memiliki namun jumlahnya masih kurang atau
kondisinya tidak layak untuk digunakan;
c) pengadaan sarana belajar berupa peralatan laboratorium, koleksi
perpustakaan, media pembelajaran, dan peralatan pembelajaran lainnya,
diprioritaskan bagi satuan pendidikan yang telah tersedia ruangan atau
tempat menyimpan; dan
d) Pengadaan sarana belajar berupa PJOK, peralatan seni dan buaya, dan
peralatan kesenian tradisional, diprioritaskan bagi satuan pendidikan yang
menyelenggarakan ekstra kurikuler, tersedia instruktur/guru pengajar.

C. Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan


1. Ketentuan Umum
Pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Pendidikan mengikuti ketentuan sebagai
berikut :
a) Rincian kegiatan rehabilitasi prasarana, pembangunan prasarana, pengadaan
sarana telah tercantim dalam rencana kegiatan yang disusun melalui proses
dan mekanisme yang berlaku secara nasional.
b) Rehabilitasi prasarana dan pembangunan prasarana belajar atau prasarana
lain penunjang pembelajaran, seluruhnya disertai dengan perbaikan atau
pengadaan perabotnya/sanitasinya, agar setelah selesai dapat langsung
dimanfaatkan.
c) Pembangunan prasarana belajar dan/atau pembangunan prasarana
penunjang pembelajaran di lantai 2(dua) diperkenankan apabila bangunan
lantai 1(satu) atau bangunan axistingnya telah dipersiapkan konstruksinya
untuk bangunan berlantai 2(dua) atau dengan memperkuat konstruksi
bangunan lantai 1(satu) sesuai dengan standar bangunan bertingkat.
d) Kegiatan rehabilitasi dan pembangunan prasarana belajar, di luar
Provinsi/Kabupaten/Kota di wilayah Papua dan Papua Barat, dilaksanakan
secara swakelola oleh Panitia Pembangunan di Satuan Pendidikan
(P2S) yang merupakan bagian dari kelompok masyarakat.
e) Dalam hal pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud pada butir d)
ternyata terdapat kelebihan/sisa dana, maka sisa dana tersebut dapat
digunakan untuk menambah volume atau sasaran.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 7
Jika sisa dana tidak digunakan untuk penambahan volume dan sasaran,
maka sisa dana tersebut harus disetorkan kembali ke Kas Daerah melalui
Bank Pemerintah.
f) Kegiatan pengadaan sarana pendidikan dilakukan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota melalui pemilihan penyedia barang/jasa sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
g) Pengadaan sarana pendidikan dilakukan dengan menggunakan mekanisme
e-purchasing berdasarkan katalog elektronik (e-catalogue).
Dalam hal pelaksanaan mekanisme e-purchasing tidak dapat dilaksanakan,
maka dapat dilakukan dengan mekanisme e-tendering sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
g) Mekanisme pembayaran terhadap proses pegadaan sebagaimana dimaksud
pada butir g) dilakukan secara non tunai (cashless) sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.

2. Ketentuan Khusus
a) Rehabilitasi Prasarana Belajar.
SMA penerima salah satu atau lebih bantuan peningkatan prasarana,
baik rehabilitasi ruang kelas dan rehabilitasi ruang guru beserta
perabotnya, dengan tingkat kerusakan sedang atau berat, dengan
ketentuan sebagai berikut :
(a) kondisi fisik rusak sedang, dengan tingkat kerusakan lebih dari
30% sampai dengan 45%; atau
(b) kondisi fisik rusak berat, dengan tingkat kerusakan lebih dari 45%
sampai dengan 65%.
b) SMA penerima pembangunan prasarana dengan ketentuan sebagai
berikut :
(a) Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) beserta perabotnya dengan
ketentuan :
(1) SMA yang jumlah ruang kelasnya belum mencukupi dan atau bagi
SMA yang perlu menambah akses untuk menampung siswa baru
sesuai ketentuan maksimal jumlah rombongan belajar per
sekolah dan jumlah siswa per kelas sebagaimana diatur dalam
SNP, dan
(2) tersedia lahan yang siap bangun dengan luas lahan sesuai
kebutuhan jumlah RKB dikali standar luas bangunan RKB, dengan
ketentuan pemakaian lahan tersebut tidak mengurangi lapangan
upacara atau lapangan olahraga.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 8
Bagi SMA yang memiliki lahan terbatas, maka pembangunan
ruang kelas dapat dilakukan di lantai dua pada ruang yang
tersedia, dengan syarat struktur bangunan di lantai satu
memenuhi standar untuk menumpu bangunan di atasnya.
Apabila diperlukan penambahan struktur bangunan di lantai satu
agar menumpu bangunan di atasnya, maka tambahan biaya
tersebut dipenuhi melalui dana sharing atau pendamping.

(b) Pembangunan Ruang Laboratorium IPA beserta perabotnya dengan


ketentuan :
(1) SMA yang belum memiliki atau jumlah ruang laboratorium IPA
belum sesuai dengan SNP;
(2) tersedia lahan yang siap bangun dengan luas minimal lahan
sesuai kebutuhan jumlah laboratorium IPA dikali standar luas
bangunan laboratorium IPA, dengan ketentuan pemakaian lahan
tersebut tidak mengurangi lapangan upacara atau lapangan olah
raga.

Bagi SMA yang memiliki lahan terbatas, maka pembangunan ruang


laboratorium IPA dapat dilakukan di lantai dua pada ruang yang
tersedia, dengan syarat struktur bangunan di lantai satu yang
memenuhi standar untuk menumpu bangunan di atasnya.

Apabila diperlukan penambahan struktur bangunan di lantai satu agar


menumpu bangunan di atasnya, maka tambahan biaya tersebut
dipenuhi melalui dana sharing atau pendamping.

(c) Pembangunan Toilet (Jamban) Siswa beserta sanitasinya dengan


ketentuan :
(1) SMA yang belum atau masih kurang Toilet (Jamban) yang dimiliki
sesuai dengan SNP; dan
(2) tersedia lahan yang siap bangun dengan luas minimal lahan
sesuai kebutuhan jumlah toilet (jamban) dikali standar luas
bangunan toilet (jamban), dengan ketentuan pemakaian lahan
tersebut tidak mengurangi lapangan upacara atau lapangan olah
raga.

Bagi SMA yang memiliki lahan terbatas, maka pembangunan ruang


toilet (jamban) dapat dilakukan di lantai dua pada ruang yang tersedia,
dengan syarat struktur bangunan di lantai satu yang memenuhi standar
untuk menumpu bangunan di atasnya.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 9
Apabila diperlukan penambahan struktur bangunan di lantai satu agar
menumpu bangunan di atasnya, maka tambahan biaya tersebut
dipenuhi melalui dana sharing atau pendamping.

c) SMA penerima sarana belajar yang meliputi :


(a) Pengadaan peralatan pendidikan dengan ketentuan :
(1) SMA yang belum memiliki atau peralatan pendidikan yang dimiliki
belum sesuai dengan SNP; dan
(2) Memiliki ruang laboratorium yang sesuai dengan jenis peralatan
pendidikan yang diterima.

(b) Pengadaan alat kesenian tradisionial dengan ketentuan :


(1) SMA yang belum memiliki alat kesenian tradisionial atau alat
kesenian tradisionial yang dimiliki belum memadai;
(2) Menyelenggarakan pembinaan kesenian tradisional di sekolah;
(3) Tersedia guru pengajar kesenian; dan
(4) Tersedia ruangan khusus/tempat untuk menyimpan.

2. Ketentuan Lain-lain

(a) Satuan Pendidikan yang terkena dan/atau dalam hal terjadi bencana alam,
alokasi DAK Fisik Bidang Pendidikan dapat diprioritaskan untuk rehabilitasi
dan/atau pembangunan prasarana belajar sesuai kebutuhan.

(b) Bencana alam sebagaimana dimaksud pada huruf (a) merupakan bencana
alam yang dinyatakan oleh Pemerintah Daerah atau Pemerintah Pusat.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 10
BAB III
MEKANISME PENYALURAN DANA
REHABILITASI RUANG KELAS DAN RUANG GURU/KANTOR

A. Basis Data Pokok Pendidikan (Dapodik)


Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menetapkan Data Pokok Pendidikan (DAPODIK)
sebagai basis data sekolah sasaran untuk analisis dalam penyaluran bantuan Dana
Alokasi Khusus (DAK) Fisik Rehabilitasi Ruang Kelas dan Ruang Guru/Kantor.
Hasil analisa menghasilkan nominasi sekolah SMA yang masuk dalam kriteria sekolah
penerima bantuan DAK Fisik Bidang Pendidikan.

B. Seleksi Dan Verifikasi


Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat memperhatikan pula usulan-usulan yang masuk
dari sekolah, untuk diseleksi dan diverifikasi.
1. Seleksi
Seleksi dilakukan terhadap data sarana dan prasarana sekolah dan dokumen
sekolah. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melakukan pengecekan terhadap
hasil analisa pada dapodik per-sekolah.
2. Verifikasi
Verifikasi dapat dilakukan jika dipandang perlu. Misalnya pengecekan langsung
kondisi sekolah, validasi data dan dokumen sekolah pada sekolah yang terkena
bencana alam dan lain-lain. Verifikasi bukan persyaratan mutlak, karena
keterbatasan waktu, dana dan jumlah sekolah yang sangat banyak.
3. Penetapan Penerima Bantuan
Hasil seleksi dan verifikasi selanjutnya menjadi Daftar Sekolah Calon Penerima
Bantuan DAK Fisik Rehabilitasi Ruang Kelas dan Ruang Guru/Kantor, kemudian
diusulkan ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Direktorat
Pembinaan SMA untuk ditetapkan sebagai Daftar Sekolah Calon Penerima
Bantuan.

C. Bimbingan Teknis

1. Sekolah yang sudah ditetapkan sebagai calon penerima bantuan akan diundang
mengikuti bimbingan teknis pengelolaan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik
Rehabilitasi Ruang Kelas dan Ruang Guru/Kantor SMA, dengan membawa
proposal;
2. Agenda bimbinagn teknis adalah :

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 11
a. Materi Bimbingan Teknis, meliputi kebijakan Direktorat Pembinaan SMA,
Standarisasi teknis bangunan SMA, pengelolaan bantuan DAK, pelaksanaan
bantuan DAK;
b. Review proposal sekolah;
c. Penandatanganan dokumen penyaluran dana bantuan DAK.
3. Proposal hasil review setelah diperbaiki dan dilengkapi harus segera dikrim ke
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Ukuran Kertas A4 dijilid rapih;
b. Sampul/cover warna HIJAU;
c. Paling lambat 14 (empat belas) hari setelah kegiatan bimtek;

D. Penyaluran Dana Bantuan

1. Penyaluran dana bantuan dilakukan 3 (tiga) tahap, yaitu :


a. Tahap-1 (40%), disalurkan setelah penandatangan Surat Perjanjian
Pemberian DAK Fisik Bidang Pendidikan SMA beserta kelengkapan dokumen
lainnya dan Kuitansi penyaluran dana bantuan Tahap 1;
b. Tahap-2 (30%), disalurkan setelah penandatanganan Kuitansi penyaluran
dana bantuan Tahap 2 dan penyampaian Laporan kemajuan penyelesaian
pekerjaan pembangunan mencapai 30%;
c. Tahap-3 (30%), disalurkan setelah penandatanganan Kuitansi penyaluran
dana tahap 3 dan penyampaian Laporan Kemajuan Penyelesaian pekerjaan
pembangunan mencapai 60%.
2. Jumlah dana yang ditransfer dari Bank penyalur ke rekening sekolah sesuai
dengan jumlah nominal yang tertera pada Surat Perjanjian Pemberian Dana
Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Pendidikan SMA;
3. Penyaluran dana bantuan dilakukan melalui BPKAD Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat ke rekening sekolah (bukan atas nama pribadi atau yayasan) melalui
prosedur penyaluran sebagai berikut :
a. Dana bantuan disalurkan segera setelah semua persyaratan pembayaran
dipenuhi (kuitansi, pakta integritas, Surat Perjanjian DAK Fisik Bidang
Pendidikan SMA, tanggungjawab mutlak, dll yg dipersyaratkan) oleh
penerima bantuan (kepala Sekolah);
b. Dinas Pendidikan Provinsi mengajukan usulan permohonan pencairan ke
BPKAD, dengan pengajuan SPM , lampiran nominative penerima bantuan
DAK Fisik Bidang Pendidikan dan SPP/Ls;
c. BPKAD berdasarkan usulan tersebut menerbitkan SP2D dan menstransfer
dana bantuan ke rekening bank sekolah.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 12
BAB IV
PENGELOLA KEGIATAN DAK FISIK
BIDANG PENDIDIKAN

A. Tugas dan Tanggung Jawab

Institusi atau pihak yang memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap keberhasilan
pelaksanaan DAK Fisik Bidang Pendidikan, sebagai berikut :

1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


a. menyusun petunjuk operasional DAK Fisik Bidang Pendidikan;
b. melakukan sosialisasi pelaksanaan DAK Fisik Bidang Pendidikan;
c. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan DAK Fisik Bidang
Pendidikan sekurang-kurangnya dilakukan secara sampling, dan
d. menyiapkan laporan pelaksanaan DAK Fisik Bidang Pendidikan.

2. Pemerintah Provinsi
a. mengusulkan rencana program DK Fisik kepada Pemerintah Pusat sesuai
ketentuan dan mekanisme yang berlaku;
b. menyusun perencanaan dan penganggaran DAK Fisik Bidang Pendidikan
dalam APBD;
c. menyalurkan dana ke sekolah penerima DAK Fisik Bidang Pendidikan SMA
untuk kegiatan rehabilitasi dan/atau pembangunan prasarana belajar, kecuali
Pemerintah Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat; dan
d. bertanggung jawab penuh terhadap keberhasilan pelaksanaan program DAK
Fisik Bidang Pendidikan SMA.
3. Dinas Pendidikan Provinsi
a. melakukan penyusunan perencanaan rincian lokasi kegiatan dan daftar target
output setiap satuan pendidikan penerima DAK Fisik Bidang Pendidikan SMA;
b. melakukan verifikasi, validasi serta analisis kebutuhan prasarana dan sarana
belajar SMA;
c. menyusun rencana kegiatan rehabilitasi/pembangunan prasarana/pengadaan
sarana sesuai menu kegiatan, rincian paket pekerjaan, lokasi kegiatan,
volume dan satuan kegiatan yang disetujui Pemerintah Pusat.
d. menetapkan Tim Fasilitator (kecuali untuk Provinsi Papua dan Provinsi Papua
Barat) yang berasal dari unsur ahli bangunan/bidang lain dengan biaya dari
dana kegiatan penunjang/manajemen DAK Fisik, apabila dipandang perlu
juga dapat menetapkan Tim Teknis yang berasal dari unsur ahli
bangunan/bidang lain dengan biaya dari anggaran Dinas Pendidikan di luar
dana kegiatan penunjang manajemen DAK Fisik;

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 13
e. menandatangani surat perjanjian pemberian bantuan kegiatan rehabilitasi
dan/atau pembangunan prasarana belajar dengan kepala sekolah penerima
DAK Fisik (kecuali untuk Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat);
f. membentuk tim penerima hasil pekerjaan/sebutan lain, atas beban biaya
pada Dinas Pendidikan;
g. menyelenggarakan bimbingan teknis pelaksanaan rehabilitasi dan/atau
pembangunan prasarana belajar kepada kepala sekolah, komite sekolah, dan P2S;
h. melaksanakan pengadaan sarana pendidikan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
i. menyediakan layanan informasi dan pengaduan DAK Fisik Bidang Pendidikan;
j. melakukan serah terima hasil pekerjaan rehabilitasi/pembangunan prasarana
dan sarana pendidikan;
k. melakukan pencatatan hasil pelaksanaan DAK Fisik sebagai aset daerah;
l. melaksanakan pemantauan dan dilakukan secara sampling; evaluasi
sekurang-kurangnya
m. melaporkan pelaksanaan DAK Fisik Pendidikan SMA, SMK dan SDLB/SMPLB/
SMALB/SLB tahun anggaran berkenaan melalui aplikasi SIMDAK
Kemendikbud dengan alamat http: / /simdak. dikdasmen. kemdikbud. go. id;
n. melaksanakan penilaian kinerja terhadap pelaksanaan DAK Fisik Pendidikan
SMA, SMK dan SDLB/SMPLB/SMALB/SLB tahun anggaran berkenaan dan
menyampaikan melalui aptikasi SIMDAK Kemendikbud; dan
o. bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program DAK Fisik Bidang
Pendidikan di tingkat Provinsi.

4. Kepala Satuan Pendidikan (Kecuali Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat)
a. menandatangani surat perjanjian pemberian bantuan DAK Fisik Bidang
Pendidikan dengan Dinas Pendidikan Provinsi untuk kegiatan rehabilitasi dan
pembangunan prasarana belajar;
b. membentuk/menetapkan Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2S)
sebagai pelaksana kegiatan swakelola untuk pekerjaan rehabilitasi dan
pembangunan prasarana belajar di tingkat satuan pendidikan;
c. melaporkan prestasi perkembangan/hasil pekerjaan dan penggunaan dana
kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi;
d. melakukan serah terima hasil pekerjaan rehabilitasi/pembangunan prasarana
belajar dengan PA/KPA Dinas Pendidikan Provinsi, setelah hasil pekerjaan
diperiksa oleh Tim Penerima Hasil Pekerjaan (PHP), bagi sekolah negeri;

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 14
e. mencatat hasil DAK Fisik Bidang Pendidikan sebagai inventaris satuan
pendidikan yang akan menjadi asset yayasan, setelah hasil pekerjaan diperiksa
oleh Tim Penerima Hasil Pekerjaan (PHP), bagi sekolah swasta; dan
f. bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program DAK Fisik Bidang
Pendidikan di tingkat satuan pendidikan.

5. Komite Sekolah
a. memberikan pertimbangan dan dukungan dalam pelaksanaan DAK Fisik
Bidang Pendidikan di tingkat sekolah; dan
b. melakukan pengawasan dalam rangka transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan DAK Fisik Bidang Pendidikan di tingkat sekolah.

6. Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2S)


a. menyusun dokumen perencanaan kegiatan rehabilitasi dan/atau
pembangunan prasarana belajar, mengacu standar teknis prasarana belajar
yang terdiri dari :
1) gambar rencana kerja;
2) rencana anggaran biaya;
3) rencana kerja dan syarat-syarat; dan
4) jadwal pelaksanaan.
b. memilih kualifikasi pekerja, menetapkan jumlah dan pembagian pekerjaan
sesuai dengan kualifikasi dan bidang keahlian masing-masing;
c. berkoordinasi, berkonsultasi dan meminta bimbingan teknis dari fasilitator
dalam proses persiapan, pelaksanaan dan pelaporan;
d. membuat informasi proyek/papan nama kegiatan dan membuat papan
pengumuman;
e. melaksanakan kegiatan rehabilitasi dan/atau pembangunan prasarana belajar
secara swakelola;
f. mencatat seluruh penerimaan dan pengeluaran keuangan;
g. melakukan dokumentasi yang tersimpan rapi di satuan pendidikan mengenai
semua berkas terkait pekerjaan, catatan perkembangan dan foto kemajuan
pekerjaan, bukti penerimaan dan pengeluaran keuangan;
h. menyusun laporan hasil pekerjaan serta membuat laporan pertanggung
jawaban penggunaan keuangan disertai dengan bukti yang lengkap secara
bertahap; dan
i. membuat berita acara dan melakukan serah terima hasil pekerjaan kepada
PA/KPA Dinas Pendidikan, setelah diperiksa oleh panitia penerima hasil
pekerjaan yang dibentuk oleh Dinas Pendidikan.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 15
7. Fasilitator
a. melakukan reviu rencana pelaksanaan kegiatan peningkatan prasarana
pendidikan sesuai standar teknis prasarana pendidikan;
b. memberikan rekomendasi hasil reviu rencana pelaksanaan kegiatan
peningkatan prasarana pendidikan sesuai standar teknis prasarana
pendidikan kepada dinas pendidikan;
c. membantu Dinas Pendidikan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
DAK Fisik di tingkat Provinsi;
d. membantu Dinas Pendidikan dalam pengawasan pelaksanaan kegiatan
prasarana di tingkat satuan pendidikan;
e. membantu P2S menyusun dokumen perencanaan yang terdiri dari :
1) gambar rencana kerja;
2) rencana anggaran biaya;
3) rencana kerja dan syarat-syarat; dan
4) jadwal pelaksanaan pekerjaan.
f. membantu P2S dalam memilih kualifikasi pekerjaan, menetapkan jumlah dan
pembagian pekerjaan sesuai dengan kualifikasi dan bidang keahlian masing-
masing;
g. membantu dan memberikan bimbingan teknis pada P2S pelaksanaan
kegiatan rehabilitasi dan/atau pembangunan prasarana belajar di tingkat
satuan pendidikan;
h. memeriksa hasil pelaksanaan kegiatan rehabilitasi dan/atau pembangunan
prasarana belajar sebelum diserahkan kepada kepala sekolah/satuan
pendidikan ole P2S;
i. memantau dan melaporkan pelaksanaan pekerjaan peningkatan prasarana
pendidikan kepada Kepala Dinas Pendidikan; dan
j. membantu P2S dalam penyusunan laporan akhir pelaksanaan kegiatan
peningkatan prasarana belajar.

8. Tim Teknis
a. membantu/memfasilitasi Dinas Pendidikan Provinsi dalam pekerjaan teknis
antara lain menghitung/menganalisa tingkat kerusakan, menghitung biaya
rehabilitasi prasarana belajar beserta perabot/sanitasinya, dan pekerjaan
teknis lainnya; dan
b. membantu/memfasilitasi P2S dalam rangka menunjang kelancaran kegiatan
dan kualitas hasil pekerjaan teknis rehabilitasi/pembangunan prasarana
belajar di tingkat satuan pendidikan.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 16
B. Pelaksana, Susunan dan Proses Pembentukan P2S
Pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi Ruang Kelas dan Ruang Guru/Kantor di tingkat
satuan pendidikan dilakukan oleh P2S secara swakelola sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangn yang mengatur tentang swakelola.
1. P2S terdiri atas 3 (tiga) tim yaitu :
1) tim persiapan yang berasal dari unsur satuan pendidikan;
2) tim pelaksana yang berasal dari unsur masyarakat sekitar satuan pendidikan SMA;
2. Susunan keanggotaan P2S
1) Penanggung Jawab yaitu kepala satuan pendidikan bersangkutan;
2) Ketua yaitu salah seorang guru tetap (bukan kepala sekolah) di sekolah
bersangkutan;
3) Sekretaris yaitu wakil wali murid sekolah bersangkutan;
4) Bendahara yaitu guru di sekolah bersangkutan; dan
5) Penanggungjawab Teknis yaitu wakil wali murid atau masyarakat setempat
yang mengerti dan paham bangunan.
3. Proses pembentukan P2S dilakukan melalui rapat secara musyawarah
dan mufakat dengan mekanisme sebagai berikut :
1) Rapat pembentukan P2S
Kepala sekolah bersama komite sekolah menyelenggarakan rapat
pembentukan P2S dengan mengundang unsur satuan pendidikan, wali murid,
komite sekolah dan tokoh masyarakat;
2) Jumlah anggota P2S sesuai dengan kelayakan dan kebutuhan pelaksanaan
kegiatan;
3) Kepala sekolah menetapkan susunan keanggotaan P2S dalam bentuk surat
keputusan kepala sekolah.
C. Pemanfaatan Dana Bantuan DAK
1. Dana bantuan Rehabilitasi Ruang Kelas dan Ruang Guru/Kantor diperuntukkan
untuk pekerjaan fisik beserta perabotnya;
2. Alokasi nilai bantuan untuk paket pekerjaan fisik, dapat berbeda untuk masing-
masing Kabupaten/Kota, mengikuti indeks kemahalan konstruksi (IKK) yang
berlaku untuk masing-masing Kabupaten/Kota;
3. Apabila dana bantuan tidak mencukupi untuk menyelesaikan pembangunan
prasarana belajar/penunjang, sesuai yang disepakati dalam surat perjanjian,
maka kekurangannya, menjadi tanggung jawab pihak penerima bantuan;
4. Apabila terdapat sisa dana setelah semua sasaran terlaksana maka sisa dana
tersebut dapat digunakan untuk menambah volume atau sasaran yang diadakan.
5. Jika sisa dana tersebut tidak digunakan untuk penambahan volume atau sasaran
yang diadakan, sisa dana tersebut harus disetorkan kembali ke kas Daerah
melalui Bank Pemerintah.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 17
BAB V
PEMBUKUAN KEUANGAN
DENGAN MEKANISME SWAKELOLA

A. Pembukuan

Pembukuan keuangan yang dilakukan oleh P2S (P2S) dalam kegiatan Rehabilitasi
Ruang Kelas dan Ruang Guru/Kantor yang dilakukan dengan mekanisme swakelola
meliputi :
1. Buku bank (BB) yaitu buku yang digunakan untuk mencatat seluruh transaksi
bank baik penerimaan maupun pengeluaran. Setiap transaksi bank harus dicatat
setiap saat dengan tanggal kejadiannya. Setiap akhir bulan saldo buku bank
harus dicocokkan dengan rekening koran;
2. Buku kas umum (BKU) adalah buku yang digunakan untuk mencatat seluruh
transaksi secara detail baik transaksi bank maupun transaksi tunai. Buku kas
umum harus ditutup setiap akhir bulan dimana saldo buku kas umum harus sama
dengan saldo uang tunai di kas kecil ditambah dengan saldo bank/rekening
koran; dan
3. Buku pembantu kas tunai (BKT) adalah buku yang digunakan untuk mencatat
seluruh transaksi tunai. Setiap transaksi tunai harus dicatat sesuai dengan tanggal
kejadiannya. Saldo kas tunai harus sama dengan fisik uang tunai yang ada di kas
kecil.
4. Setiap transaksi harus didukung dengan bukti yang sah;
5. Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi meterai yang
cukup, sesuai dengan ketentuan tentang bea meterai;
6. Bukti pengeluaran harus disertai uraian yang jelas tentang barang/jasa yang
dibayar, tanggal, dan nomor bukti;
7. Nilai barang dan jasa yang dibayar tidak boleh lebih kecil dari uang yang
dikeluarkan;
8. Seluruh penerimaan dan pengeluaran uang agar dicatat/dibukukan dalam Buku
Kas Umum (BKU);
9. Pajak-pajak yang timbul sebagai akibat dari transaksi pembayaran barang dan
jasa ditanggung oleh sekolah sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

B. Cara Pencatatan Pembukuan


Pencatatan pembukuan dilakukan dengan memperhatikan prinsip tertib administrasi,
akuntabilitas, transparansi, efisiensi, efektifitas dan terhindar dari penyimpangan.
Pencatatan dapat dilakukan dengan cara manual atau komputerisasi sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 18
1. Pencatatan Buku Bank (BB)
a. Kolom ”No” diisi dengan nomor pencatatan uang masuk (debet), uang keluar
(kredit) serta sisa (saldo)
b. Kolom ”Tanggal” diisi tanggal/bulan/tahun uang masuk (debet), uang keluar
(kredit) atau perhitungan saldo;
c. Kolom ”uraian” diisi uraian penerimaan atau pengeluaran yang dilengkapi
dengan nomor bukti kuitansi penerimaan atau nomor bukti pengeluaran
harian;
d. Kolom ”debet” diisi dengan jumlah dana yang diterima sesuai dengan
tanggal/bulan/tahun penerimaan dan nomor bukti penerimaan;
e. Kolom ”kredit” diisi dengan jumlah dana yang dikeluarkan setiap hari sesuai
dengan uraian/nomor bukti pengeluaran; dan
f. Kolom ”saldo” diisi dengan saldo sebelumnya ditambah debet dikurangi
dengan kredit dalam satu baris.

Contoh-1
MODEL BUKU BANK
Bulan : ................. 2019

Nama Sekolah :
Desa/Kecamatan :
Kabupaten :
Provinsi : Jawa Barat

No Tanggal Uraian No Bukti Debet (Rp) Kredit (Rp) Saldo (Rp)

..........., .......................... 2019


Ketua P2S Bendahara P2S

( ............................. ) ( ............................. )

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 19
2. Pencatatan Buku Kas Umum (BKU)
Pada daftar penerimaan dana, cara pengisiannya adalah sebagai berikut :
a. Kolom ”Tanggal” diisi tanggal/bulan/tahun pada saat uang diterima dari kas
daerah;
b. Kolom ”uraian” diisi dengan jenis penerimaan dana;
c. Kolom ”no bukti” diisi dengan nomor bukti kuitansi penerimaan dana; dan
d. Kolom ”jumlah” diisi dengan jumlah dana yang iterima secara akumulatif,
sehingga bisa diketahui jumlah seluruh dana yang diterima dari kas daerah.
Pada daftar pengeluaran dana, cara pengisiannya adalah sebagai berikut:
a. Kolom ”Tanggal” diisi tanggal/bulan/tahun pengeluaran pembelian
barang/alat/upah yang dilaksanakan;
b. Kolom ”uraian” diisi dengan jenis pengeluaran/pembelian barang/alat upah;
c. Kolom ”Nomor bukti” diisi dengan nomor bukti pembayaran/nota atau nomor
bukti pembayaran barang/alat/upah;
d. Kolom ”Jenis biaya” diisi dengan nomor pengelompokan biaya pengeluaran
sesuai dengan yang tercantum pada bagian ”Catatan” dari buku kas umum;
dan
e. Kolom ”Jumlah” diisi dengan jumlah pengeluaran/pembayaran setiap jenis
barang/alat/upah secara rinci, sehingga bisa diketahui seluruh pengeluaran
yang sudah dilakukan setiap hari secara rinci.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 20
Contoh-2
MODEL BUKU KAS UMUM
Bulan : .................
Nama Sekolah :
Desa/Kecamatan :
Kabupaten :
Provinsi : Jawa Barat

Penerimaan Pengeluaran

Jumlah Jenis Jumlah


Tgl Uraian No. Bukti Tgl Uraian No. Bukti
(Rp) biaya (Rp)

Pada hari ini : ..........tanggal ...... Buku kas Umum ditutup dengan keadaan/posisi buku sebagai
berikut :
Saldo Buku Kas Umum Rp. ..................
Terdiri dari :
- Saldo Bank Rp. ..................
- Saldo Kas Tunai Rp. ..................
Jumlah Rp. ...................

..........., .......................... 2019

Ketua P2S Bendahara P2S

( ............................. ) ( ............................. )

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 21
3. Pencatatan Buku Kas Tunai (BKT)
a. Kolom ”No” diisi dengan nomor pencatatan uang masuk secara tunai
(debet), uang keluar secara tunai (kredit) serta sisa (saldo)
b. Kolom ”Tanggal” diisi tanggal/bulan/tahun uang masuk (debet), uang
keluar (kredit) atau perhitungan saldo;
c. Kolom ”uraian” diisi uraian penerimaan atau pengeluaran yang dilengkapi
dengan nomor bukti kuitansi penerimaan atau nomor bukti pengeluaran
harian;
d. Kolom ”debet” diisi dengan jumlah dana yang diterima sesuai dengan
tanggal/bulan/tahun penerimaan dan nomor bukti penerimaan;
e. Kolom ”kredit” diisi dengan jumlah dana yang dikeluarkan setiap hari
sesuai dengan uraian/nomor bukti pengeluaran; dan
f. Kolom ”saldo” diisi dengan saldo sebelumnya ditambah debet dikurangi
dengan kredit dalam satu baris.

Contoh-3
MODEL BUKU KAS TUNAI
Bulan : .................
Nama Sekolah :
Desa/Kecamatan :
Kabupaten :
Provinsi : Jawa Barat

No Tanggal Uraian No Bukti Debet (Rp) Kredit (Rp) Saldo (Rp)

..........., .......................... 2019

Ketua P2S Bendahara P2S

( ............................. ) ( ............................. )

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 22
C. Ketentuan Perpajakan
Ketentuan perpajakan terkait dengan pengelolaan dana bantuan DAK Fisik Rehabilitasi
Ruang Kelas dan Ruang Guru/Kantor SMA sebagai berikut :
1. Pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21.
Pemotongan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 adalah cara pelunasan pajak
dalam tahun berjalan melalui pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima
atau diperoleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan
pekerjaan, jasa, dan kegiatan.
Bendaharawan pemerintah yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan,
dan pembayaran lainnya sehubungan dengan pekerjaan/jasa/ kegiatan wajib
nelaukan pemotongan PPh Pasal 21.
Pemotongan PPh Pasal 21 atas pembayaran gaji/upah, uang saku rapat, dan
honorarium dalam kegiatan yang dibayarkan tidak berkesinambungan atau
bersifat final untuk pegawai negeri sipil (PNS) akan dikenakan tariff sebesar :
Golonagn IV 15%, Golongan III 5%, dan Golongan II tidak dikenakan
pemotongan dan untuk non PNS dikenakan tariff sebesar 5% dikalikan dengan
50% dari jumlah penerimaan. Kecuali tenaga kerja tidak tetap atau tenaga kerja
lepas, pajak yang dipotong terhadap upah yang dibayarkan dalam bentuk upah
harian, mingguan, bulanan, borongan, dan satuan harus dikurangi
penghasilan tidak kena pajak PTKP tahun 2016 asumsi memiliki NPWP. Dalam hal
tersebut di atas tidak memiliki NPWP akan dikenakan potongan pajak 20% lebih
tinggi.

2. Pemungutan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22


Pemungutan Pajak penghasilan (PPh) Pasal 22 dilakukan sehubungan dengan
pembayaran atas pembelian barang seperti ATK, Konsumsi Rapat , dan barang
lainnya oleh pemerintah kepada wajib pajak penyedia barang yang dilakukan oleh
: 1) bendahara pemerintah dan Kuasa Pengguna Anggaran pada pemerintah
pusat, pemerintah daerah, instansi, atau lembaga pemerintah dan lembaga
lainnya berkenaan dengan pembayaran atas pembelian barang; 2) bendahara
pengeluaran untuk pembayaran yang dilakukan dengan mekanisme uang
persediaan.
Pemungutan PPh Pasal 22 dikenakan tariff 1,5% dari dasar pengenaan
pajak/harga beli (tidak termasuk PPN). Batas nilai pembelian barang tiak
dikenakan pajak penghasilan (PPh) Pasal 22 maksimal Rp. 2.000.000,- dengan
tidak dipecah-pecah dalam beberapa faktur.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 23
3. Pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23
Pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 adalah cara pelunasan pajak
dalam tahun berjalan melalui pemoto0ngan pajak atas penghasilan yang
dibayarkan oleh bendahara kepada pihak lain. Penghasilan yang dibayarkan
tersebut antara lain: 1) Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan
penggunaan harta, royalty, hadiah/penghargaan; 2) Imbalan sehubungan dengan
jasa teknik, jasa manajemen, jasa konsultan, dan jasa lainnya.
Pemotongan PPh Pasal 23 terhadap jasa lainnya dikenakan tarif sebesar 2% dari
nilai bruto termasuk PPN. Dalam hal penyedia jasa tersebut tidak memiliki NPWP
maka potongan pajaknya menjadi 100% lebih tinggi.

4. Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


Pungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan pelunasan pajak yang
dikenakan atas setiap transaksi pembelian barang atau perolehan jasa dari pihak
ketiga, seperti pembelian ATK, pembelian Komputer, dan lain-lain.
Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dikenakan tariff sebesar 10% dari
dasar pengenaan pajak atau harga pembelian.
Batas nilai pembelian barang tidak dikenakan PPN maksimal Rp. 1.000.000,-
dengan tidak dipecah-pecah dalam beberap faktur.

5. Bea Materai
Bea Materai adalah pajak yang dikenakan atas dokumen berupa kertas yang
menurut undang-undang bea materai menjadi objek bea materai. Dokumen yang
dikenakan bea materai antara lain adalah dokumen yang berbentuk surat yang
memuat jumlah uang seperti kuitansi dan dokumen yang bersifat perdata. Untuk
bukti pembayaran (kuitansi) sampai dengan Rp. 250.000,00 tidak perlu
menggunakan materai, di atas Rp. 250.000,00 sd Rp. 1.000.000,00 menggunakan
materai Rp. 3.000,00 dan diatas Rp.1.000.000,00 menggunakan materai Rp.
6.000,00

6. Penyetoran Pajak
Mekanisme penyetoran pajak untuk saat ini sudah mengalami perubahan yaitu
tidak lagi membawa bukti Surat Setoran Pajak (SSP) ke kantor bank persepsi atau
kantor pos dan giro namun dengan hanya membawa nomor kode e-biling yang
diterbitkan melalui sitem aplikasi perpajakan. Tanggal kadaluarsa e-biling adalah
lima hari kerja. Apabila tidak disetor pada hari jatuh tempo, maka secara otomatis
tidak dapat dilakukan penyetoran, harus diulang kembali dibuatkan kode e-biling.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 24
Setelah dibawa ke bank persepsi atau kantor pos dan giro pihak penyetorakan
mendapatkan bukti setor yang memuat nomor penerimaan Negara (NTPN)
sebagai bukti sah bahwa dana tersebut sudah diterima Negara, atau ada
beberapa cara lain dengan cara transfer. Untuk lebih meyakinkan bahwa dana
tersebut sudah diterima Negara, penyetor dapat mengkonfirmasi setoran pajak
tersebut ke kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) atau Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) setempat.

7. Penyetoran Bukan Pajak


Mekanisme penyetoran bukan pajak yang dimaksud adalah setoranpengembalian
sisa dana bantuan pemerintah yang tidak digunakan kembali termasuk jasa
giro/bunga Bank. Penyetoran dana bantuan pemerintah tersebut juga mengalami
perubahan, yaitu tidak lagi membawa bukti Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP)
atau Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) ke kantor bank persepsi atau
Kantor Pos giro namun dengan hanya membawa nomor kode e-biling yang
diterbitkan melalui sitem aplikasi perpajakan. Tanggal kadaluarsa e-biling adalah
lima hari kerja.

Apabila tidak disetor pada hari jatuh tempo, maka secara otomatis tidak dapat
dilakukan penyetoran, harus diulang kembali dibuatkan kode e-biling. Setelah
dibawa ke bank persepsi atau kantor pos dan giro pihak penyetorakan
mendapatkan bukti setor yang memuat nomor penerimaan Negara (NTPN)
sebagai bukti sah bahwa dana tersebut sudah diterima Negara, atau ada
beberapa cara lain dengan cara transfer.

Untuk lebih meyakinkan bahwa dana tersebut sudah diterima Negara, penyetor
dapat mengkonfirmasi setoran pajak tersebut ke kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) atau Kantor Pelayanan Pajak (KPP) setempat.

8. Perhitungan PPh terkait dengan Upah Harian/Borongan


Perhitungannya mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor
101/PMK.010/2016 perubahan PMK nomor 122/PMK.010/21015 tentang
Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak kena Pajak.
 Batas upah harian tidak dikenakan pemotongan PPh : Rp. 450.000,00
 Junlah kumulatif upah harian tidak dikenakan pemotongan PPh dalam 22 hari
kerja atau hari kerja efektif dalam 1 bulan : Rp. 4.500.000,00
 Jumlah kumulatif upah harian tidak dikenakan pemotongan PPh dalam 30
hari atau hari kerja efektif dalam 1 tahun : Rp. 54.000.000,00

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 25
Contoh-4
MODEL BUKU REKAPITULASI PENERIMAAN PAJAK
REHABILITASI RUANG KELAS DAN RUANG GURU/KANTOR
Nama Sekolah : ....................................................................
Alamat : ....................................................................
Kabupaten : ....................................................................
Provinsi : ....................................................................

BULAN : ……………….. s.d. ………………..


Nama Jumlah Jumlah Uraian Pajak
No. Jumlah
Toko/ Belanja Wajib
No Tanggal Uraian Bukti PPN PPH.Ps. PPH Ps. Jumlah Dibulatkan
Suplier/ Bahan Pajak
Kas (Rp) 21 (Rp 22 (Rp) (Rp) (Rp)
Penerima /Alat (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Jumlah :

Jumlah Dibulatkan :

TERBILANG :

4.
................, ..................... 2018
Mengetahui/Menyetujui : Menyetujui : Dibuat Oleh :
Kepala SMAN .................. Ketua P2S .................. Tanggal :
Lunas Dibayar :
Bendahara P2S .......,

..... (nama jelas dan lengkap) ..... ..... (nama jelas dan lengkap) ..... ..... (nama jelas dan lengkap) .....
NIP. ............................................. NIP. ........................................
NIP. .............................................

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 26
9. Ketentuan Lainnya.
a. Ketentuan pajak dalam pengelolaan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik
bidang pendidikan mengacu pada ketentuan perudang-undangan yang
berlaku;
b. Bendahara pengeluaran berkewajiban memungut pajak-pajak, meyetor,
membukukan semua bukti-bukti pungutan dan penyetoran pajak, baik yang
dilakukannya sendiri atau pihak penyedia barang dan jasa;
c. Penerima bantuan harus memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) guna
penyetoran wajib pajak.

D. Indikator Keberhasilan

1. Pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas dan Ruang Guru/Kantor SMA


dikatakan berhasil apabila memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
2. Kriteria keberhasilan Rehabilitasi Ruang Kelas dan Ruang Guru/Kantor
sebagaimana dimaksud pada butir (1) meliputi :
a. Pembangunan dilaksanakan dengan melibatkan warga sekolah serta komite
sekolah (masyarakat) dan sesuai dengan prosedur
b. Pelaksanaan pembangunan sesuai dengan spesifikasi teknis, volume dan
jadwal pelaksanaan yang direncanakan;
c. Pelaksanaan pembangunan sesuai syarat-syarat yang tercantum dalam Surat
Perjanjian Pemberian Bantuan DAK Fisik bidang pendidikan SMA dan
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan DAK Fisik bidang pendidikan SMA;
d. Laporan pembangunan dilaporkan dalam bentuk Laporan Kemajuan
Penyelesaian Pekerjaan dan Berita Acara Serah Terima (BAST) hasil
pekerjaan.

E. Penataan Arsip

Penataan arsip yang baik adalah mudah didapatkan/diketemukan apabila sewaktu-


waktu diperlukan berdasarkan tanggal dan kelompok transaksi. Penataan arsip dibagi
3 (tiga) kelompok yaitu :
1. Upah, yaitu kumpulan bukti pengeluaran yang berkaitan dengan upah tukang.
2. Bahan, yaitu kumpulan bukti pengeluaran yang berkaitan dengan pembelian
bahan; dan
3. Alat, yaitu kumpulan bukti pengeluaran yang berkaitan dengan pembelian alat.

Masing-masing kelompok arsip agar dimasukkan /disusun dengan rapih dan sistematis
ke dalam ordner.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 27
BAB VI
KETENTUAN UMUM DAN
PEMAHAMAN TEKNIS

DAK Fisik Bidang Pendidikan merupakan pedoman bagi pemerintah daerah, dinas
pendidikan provinsi atau kabupaten/kota, satuan pendidikan, dan pihak lain yang terkait
dalam rangka penyediaan Sarana Pendidikan dan Prasarana Pendidikan pada satuan
pendidikan.

A. PEMAHAMAN TEKNIS PENINGKATAN PRASARANA PENDIDIKAN


Peningkatan Prasarana Pendidikan yaitu pekerjaan untuk melakukan rehabilitasi
prasarana belajar, pembangunan prasarana belajar, pembangunan rumah guru, dan
pembangunan asrama siswa, yang dibiayai dari dalam DAK Fisik Bidang Pendidikan.
1 Pemahaman Teknis Bangunan
Pemahaman teknis bangunan merupakan tuntutan yang harus dipenuhi oleh
pelaksanaan kegiatan peningkatan Prasarana Pendidikan yang dilaksanakan
sacara swakelola oleh Panitia Pembangunan dan Satuan Pendidikan (P2S).
Hal-hal yang harus dipahami oleh P2S antara lain adalah gambar teknis, rencana
anggaran biaya (RAB), jadwal pelaksanaan pekerjaan, dan rencana kerja dan
syarat (RKS) serta ketentuan dalam petunjuk teknis dan petunjuk operasional.
Penguasaan pemahaman teknis diharapkan P2S mampu melaksanakan seluruh
pekerjaan dengan baik dan benar. Persyaratan Teknis peningkatan prasarana
pendidikan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa dan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai Standar Sarana dan Prasaran Pendidikan.
Bangunan sekolah adalah salah satu fasilitas umum yang harus memiliki tingkat
keamanan yang cukup tinggi dan memiliki usia pemakaian yang cukup lama.
Untuk memenuhi persyaratan tersebut, dalam pelaksanaan rehabilitasi Ruang
Belajar dan/atau pembangunan Prasarana Pendidikan, perlu dipahami beberapa
hal sebagai berikut :
1) Peran P2S yang dibentuk oleh kepala satuan pendidikan sebagai pelaksana
pekerjaan rehabilitasi dan/atau pembangunan Prasarana Pendidikan.
P2S harus memahami isi dokumen perencanaan yang telah disiapkan oleh
Tim Teknis atau Fasilitator. Dalam melaksanakan tugas P2S harus mengacu
kepada dokumen perencanaan dimaksud serta dengan menggunakan
anggaran yang disediakan oleh dinas pendidikan.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 28
2) Pemenuhan persyaratan Fasilitator, yang dibentuk oleh Dinas Pendidikan.
Fasilitator bertanggung jawab untuk menyusun dokumen perencanaan, dan
monitoring pelaksanaan kegiatan pada setiap satuan pendidikan. Bentuk
keluaran dokumen perencanaan yang dihasilkan tim teknis atau fasilitator
meliputi gambar teknis, RAB, jadwal pelaksanaan pekerjaan dan RKS
sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Fasilitator harus
memastikan bahwa dokumen perencanaan yang disusun dapat dipahami
dengan mudah oleh P2S.
3) Pemenuhan Persyaratan Tim Teknis
Persyaratan teknis mengenai rehabilitasi dan pembangunan Prasarana
Pendidikan disiapkan dan disusun oleh tim teknis yang dibentuk oleh dinas
pendidikan. Tim teknis bertugas untuk mengidentifikasi dan menganalisis
tingkat Kerusakan Bangunan termasuk kebutuhan anggarannya, menyusun
gambar teknis serta tugas lain yang dimaksudkan guna memperlancar
pelaksanaan program DAK Fisik Bidang Pendidikan. Tim teknis harus
memastikan bahwa gambar teknis yang disusun dapat dipahami dengan
mudah oleh P2S.
4) Pemahaman Tentang Gambar Teknis.
Pemahaman mengenai gambar teknis atau gambar kerja mencakup
komponen bangunan apa saja yang akan dikonstruksikan dan bahan apa
saja yang perlu dipersiapkan untuk setiap komponen bangunan. Dengan
demikian selain bisa membuat gambar teknis, diharapkan P2S mampu pula
melakukan kontrol terhadap realisasi pelaksanaan pekerjaan di lapangan
termasuk kontrol penggunaan bahan maupun pemakaian biayanya. Dalam
membuat gambar teknis, P2S mengacu pada contoh gambar prototipe yang
ada pada lampiran Peraturan Menteri ini. P2S dapat menyesuaikan bentuk
bangunan sesuai dengan karakteristik daerah dengan tetap mengutamakan
unsur kualitas, keamanan, kenyamanan, dan kemudahan sesuai dengan
standar pembakuan bangunan dan Perabot sekolah yang telah ditetapkan.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 29
Tabel 1.
Pemahaman Terhadap Gambar Teknis

Keterangan
No Penjelasan
Gambar
1. Situasi (Block Plan) Gambar massa bangunan dengan bentuk rencana atapnya
dalam lokasi bidang tanah/lahan sekolah terhadap
lingkungan sekitar.
2. Rencana Tapak (Site Gambar denah bangunan-bangunan yang ada dalam lokasi
Plan) bidang tanah/lahan sekolah terhadap lingkungan sekitar.
3. Denah Gambar yang menunjukkan bagianbagian ruangan pada
bangunan yang akan dikerjakan dilengkapi dengan
berbagai keterangan antara lain ukuran ruang, Ketinggian
lantai, tata letak pintu dan jendela dll
4. Tampak Gambar yang menunjukkan bentuk bangunan dilihat dari
Depan/Belakang arah depan dan belakang.
5. Tampak Samping Gambar yang menunjukkan bentuk bangunan dilihat dari
(Kiri/Kanan) arah sebelah kiri dan kanan denah bangunan.
6. Potongan Gambar yang menunjukkan bentuk dan bagian-bagian
bangunan pada posisi potongan, pada gambar denah
umumnya ditunjukkan dengan tanda:
A

A
Arah panah menunjukkan arah pandang bidang potongan.
7. Detail Detail Gambar mengenai bagian bangunan (seperti:
pondasi, kusen pintu/jendela, sambungan konstruksi kayu
dan lain-lain yang dianggap perlu. Gambar tersebut dibuat
berskala besar, misal 1 banding 10 (1:10), atau 1 banding
5 (1:5), untuk menunjukkan detail-detail bagian bangunan
tersebut.
8. Petunjuk Arah Gambar/simbol yang menunjukkan posisi bangunan
terhadap arah mata angin. Huruf U = menunjukkan arah
Utara, misalnya:

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 30
Gambar 1.
Bagian-Bagian Bangunan Secara Umum

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 31
2. Pemahaman Tentang Bahan Bangunan
Pemahaman tentang bahan bangunan meliputi bagaimana mengetahui dan
mehamai jenis bahan, sifat, kualitas, kegunaan dan manfaat dari setiap bahan
bangunan. Dengan demikian P2S dapat memilih dan menentukan bahan
bangunan yang paling tepat untuk setiap unsur bangunan guna menghasilkan
prasarana pendidikan yang bekualitas tinggi.

Penjelasan untuk setiap jenis bahan secara ringkas disajikan pada tabel berikut:

Tabel 2.
Pemahaman Terhadap Bahan Bangunan

No Jenis Bahan P e n j e l a s a n
1. Pasir Urug atau Kegunaan:
Timbunan  untuk bahan pengisi dan dudukan suatu komponen struktur
bangunan, antara lain: pasangan pondasi batu kali, bahan penutup
lantai, dan buis beton untuk saluran air
 untuk bahan pengering/pematus (drainase)
 untuk bahan penambah kestabilan konstruksi
Jenis pasir yang digunakan:
 pasir berkualitas sedang atau pasir oplosan
2. Pasir Pasang Kegunaan:
 untuk bahan campuran spesi/adukan pasangan, baik pasangan
pondasi batu kali maupun dinding bata, dan plesteran dinding
Jenis pasir yang digunakan:
 pasir sungai, yaitu pasir yang diambil dari dasar sungai. Memiliki
ciri-ciri butiran keras dan bersisi tajam. Jenis pasir ini sangat baik
terutama untuk bahan campuran spesi/adukan untuk pekerjaan
pasangan
 pasir gunung, yang diperoleh dari hasil galian. Memiliki ciri-ciri
butiran kasar dan tidak terlalu keras, sisi-sisinya tidak terlalu
tajam. Jenis pasir ini sangat baik terutama untuk pekerjaan
plesteran
 untuk dipergunakan pasir pasang harus diayak dahulu Pasir harus
bersih dari lumper atau butiran tanah liat maupun kotor an
organik lain yang dapat menurunkan kualitas pekerjaan.
3. Pasir Cor Kegunaan:
 untuk bahan campuran pembuatan struktur beton.
Jenis pasir yang digunakan:
 pasir yang memiliki butiran keras dan bersisi tajam. Butirannya
lebih besar dari butiran pasir pasang
 apabila digenggam dalam keadaan basah tidak lengket di tangan
karena jenis pasir ini memiliki kadar lumpur sangat kecil
 umumnya berwarna lebih hitam dibandingkan jenis pasir yang
lainnya
4. Batu belah Kegunaan:
 untuk bahan utama pondasi, baik aanstamping (pasangan batu
kosong) maupun pasangan pondasi batu dengan pengikat spesi .

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 32
Jenis batu yang digunakan:
 batu kali yang dibelah dengan ukuran sesuai kebutuhan
(berdiamater + 25 cm)
 jenis batu ini paling baik digunakan untuk pekerjaan pondasi
karena apabila tertanam dalam tanah kekuatannya relative tidak
berubah
 dipersyaratkan batu yang akan digunakan tidak berbentuk bundar
(bersisi tumpul). Oleh karena itu harus dibelah
 batu kali yang akan digunakan harus bersih dari kotoran yang
dapat menurunkan kualitas pekerjaan
5. Kerikil/split Kegunaan:
 untuk bahan campuran pembuatan struktur beton
 untuk membantu meningkatkan kekuatan tanah
Jenis kerikil/split yang digunakan:
 kerikil/split berasal dari batu alam dipecah (manual/masinal)
 untuk bahan campuran pekerjaan beton (sloof, kolom, dan balok)
digunakan kerikil Ø 0,5 cm s/d 2 cm
 untuk pekerjaan beton yang lain (plat, rabat) dapat digunakan
kerikil/split dengan butiran lebih besar, yaitu Ø 3 cm s/d 5 cm
Dipersyaratkan kandungan lumpur sesedikit mungkin.
6. Batu Bata Kegunaan:
dan/atau sejenis untuk bahan utama pasangan dinding Jenis bata yang digunakan
meliputi:
a. bata merah;
b. batako;
c. hebel/bata ringan; dan/atau
d. bataton.
7. Semen Portland Kegunaan:
(PC)  untuk bahan perekat spesi maupun adonan beton
Jenis semen yang digunakan:
 Semen produksi pabrik dengan tipe sesuai kebutuhan
 Jika menggunakan semen curah, harus memiliki tempat dan alat
penyimpan standar sehingga semen tidak mengeras sebelum
digunakan
8. Air Kegunaan:
 untuk bahan utama pelarut campuran/adukan spesi dan beton
Jenis air yang digunakan:
 air bersih, tidak mengandung kotoran organik ataupun kimia
Jenis air yang tidak diperkenankan:
 air laut, air terkena limbah industri, dan air got kotor dan sejenisnya.
9. Kayu Kegunaan:
 untuk bahan konstruksi atap (Kap: kuda-kuda, nok, gording,
usuk/kaso dan reng, balok tembok)
 untuk bahan kusen dan daun pintu/jendela
 untuk bahan Perabot
 untuk pondasi tiang pancang
 untuk struktur dan dinding bangunan kayu
 untuk lantai bangunan kayu
 untuk cetakan/acuan atau bekisting beton
Jenis kayu yang digunakan:

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 33
 untuk pondasi tiang pancang, minimal jenis kayu besi atau yang
setara (kelas kuat I, kelas awet I)
 untuk struktur bangunan atau struktur kap, minimal kayu kelas kuat
II, seperti kamper, keruing yang berasal dari Kalimantan atau kayu
lokal dengan kualitas setara. Memiliki tingkat kekeringan yang
cukup sehingga tidak mudah berubah bentuk yang dapat
mengakibatkan menurunnya kualitas pekerjaan
 seyogyanya digunakan kayu mutu A (lurus, tidak banyak memiliki
cacat kayu seperti: mata kayu, retak, dan sebagainya) untuk
pekerjaan bekisting dapat digunakan kayu papan lunak (kayu kelas
III) atau multiplek
10. Baja Ringan Kegunaan:
 untuk bahan konstruksi atap (Kap: kuda-kuda, nok, gording, usuk
dan reng, balok tembok)
Jenis baja ringan yang digunakan:
 terbuat dari baja ringan mutu tinggi sebagai bahan dasar kekuatan
struktur
 dilapisi bahan tahan karat dan diproduksi dengan mesin khusus
dengan tingkat presisi yang tinggi
 bersertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI).
 bergaransi minimal 10 tahun untuk produk baja ringan terpasang
11. Aluminium Kegunaan:
 untuk bahan kusen dan rangka daun pintu/jendela
Jenis aluminium yang digunakan:
 persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan
syarat dari pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan dari
pabrik yang bersangkutan
 kusen aluminium khususnya pintu harus mampu untuk menahan
engsel pintu panel yang cukup berat
 memiliki ketahanan terhadap air, angin dan udara untuk setiap tipe
yang digunakan
12. Besi beton Kegunaan:
 untuk tulangan pada pekerjaan beton bertulang (untuk sloof,
kolom, balok)
 untuk angkur pada pemasangan kusen
Jenis besi yang digunakan:
 besi standar untuk beton bertulang memiliki SNI.
13. Amplas Kegunaan:
 Untuk memenuhi kebutuhan finishing bangunan dan Perabot.
 Jenis-jenis amplas akan membantu mempermudah dalam proses
finishing untuk membantu menghasilkan hasil finishing sesuai yang
diinginkan.
Jenis besi yang digunakan:
 Aluminium oxide, bahan keras amplas ini digunakan khusus untuk
material kayu, metal dan cat;
 Ceramic, bahan ini cukup mahal karena dapat mengamplas dengan
kuat dan tahan lama.
 Alumina zirconia, kertas amplas ini sangat keras dan tahan lama.
Apabila Anda akan mengamplas menggunakan alat maka Anda bisa
menggunakan kertas amplas ini.
 Penggunaan amplas dibedakan tingkat gritnya (tingkat kekasaran)
disesuaikan dengan kualitas finishing yang dikehendaki.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 34
14. Cat Dinding Jenis cat yang digunakan:
 untuk bagian dalam warna tidak mudah pudar dan tidak luntur
apabila terkena air (dapat dilap dengan lap basah). Sebelum
pengecatan, dinding dilapisi plamir dengan kualitas baik sehingga
cat tidak mudah mengelupas atau luntur.
 untuk bagian luar yang langsung berhubungan dengan cuaca
(matahari dan hujan), digunakan jenis cat yang tahan terhadap
perubahan cuaca (weathershield).
15. Cat Kayu/Besi Jenis cat yang digunakan:
 halus, rata dan berwarna cerah (tidak kusam)
 tahan terhadap perubahan cuaca (tidak mudah mengelupas akibat
perubahan cuaca)
 cepat kering dan tidak luntur.
Permukaan bidang yang akan dicat dilapisi plamir berkualitas baik
sehingga cat tidak mudah mengelupas atau kusam.
16. Politur Kayu Jenis politur yang digunakan:
 halus, rata, cepat kering dan tidak mudah luntur atau warna pudar
 sebelum dipolitur, permukaan kayu harus diratakan dengan
menggunakan dempul kayu dan diamplas
17. Vernis Untuk bahan finishing setelah dipolitur sehingga lebih mengkilat dan
tahan terhadap cuaca ataupun goresan.
18. Penutup Atap Jenis penutup atap yang digunakan:
 genteng, seng gelombang, atau jenis penutup atap yang lain
 masing-masing jenis penutup atap harus memiliki ukuran yang
sama, tidak retak yang menyebabkan bocor atau rembesan air,
tidak mudah pecah dan cukup kuat menahan injakan kaki pada
saat dikerjakan/dipasang, dan tidak mudah berjamur/lumut
19. Penutup Lantai Jenis penutup lantai yang digunakan:
 granit, keramik, tegel, atau jenis penutup lantai lainnya yang
memiliki kualitas setara
 papan kayu dipakai kualitas No. 1/kw-1/kw-A (memiliki ukuran yang
seragam/sama, sudutsudutnya siku/presisi, permukaan bidang
datar/tidak baling)
20. Kaca Jenis kaca yang digunakan:
 kaca dengan ketebalan 5 mm, berwarna bening atau jenis rayban
(maks 40%) satu sisi, permukaan bidang rata/tidak bergelombang)
21. Kualitas Beton Jenis kaca yang digunakan:
 untuk beton struktur (sloof, kolom, balok, dan ringbalk) digunakan
perbandingan campuran 1 bagian semen : 2 bagian pasir : 3
bagian kerikil dengan mutu beton minimal K.175 untuk 1 lantai dan
minimal K.200 untuk 2 lantai
 untuk beton non struktur atau beton rabat, digunakan perban
dingan campuran 1 bagian semen : 3 bagian pasir : 5 bagian
kerikil.
 untuk mempercepat proses dan meningkatkan kualitas pekerjaan,
dimungkinkan pemakaian bahan aditif.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 35
3. Pemahaman Tentang Item Pekerjaan
Dalam pembangunan konstruksi gedung/ruang termasuk pekerjaan rehabilitasi
dikenal istilah item pekerjaan pembangunan, item pekerjaan pembangunan ini
adalah pengelompokan kegiatan yang diklasifikasikan sesuai komponen-
komponen yang ada didalam konstruksi bangunan. Pemahaman terhadap item
pekerjaan akan mempermudah P2S dalam menyusun RAB dan rencana kerja.
Item-item pekerjaan tersebut antara lain adalah:
1). Pekerjaan Persiapan
Pada tahap persiapan ini kegiatan yang dilaksanakan antara lain adalah:
a. mempersiapkan gambar dan jadwal kerja;
b. pembersihan lokasi (site clearing);
c. pembuatan bedeng kerja (direksi keet) untuk gudang bahan dan los
kerja untuk melakukan pembuatan dan perakitan komponen-
komponen bangunan;
d. membuat papan informasi untuk penempelan informasi proses
pelaksanaan rehabilitasi/pembangunan yang dipasang di area depan
sekolah dan terlindung dari hujan; dan
e. pengukuran bagian-bagian rencana bangunan (setting out).
2) Pekerjaan Galian dan Urugan Tanah.
Pekerjaan galian dan urugan (untuk pemasangan pondasi) dilaksanakan
setelah pengukuran dan pemasangan bouwplank atau patok (tanda)
selesai dilakukan. Kedalaman galian tanah untuk pondasi tergantung
struktur kekerasan tanah. Pekerjaan galian dan urugan tanah ini biasanya
dilakukan dengan tenaga manusia dan dilaksanakan mengikuti
tanda/bouwplank yang sudah dipasang.
Pelaksanaan pekerjaan ini harus hati-hati, terutama apabila ada dinding
atau lantai yang tetap dipertahankan, untuk itu perlu disiapkan perancah
atau penopang untuk pengamanan konstruksi. Detail pekerjaan galian dan
urugan tanah dapat dilihat pada bagian RKS.
3). Pekerjaan Pondasi
Setelah pekerjaan galian selesai pekerjaan selanjutnya adalah
pemasangan pondasi. Pekerjaan pondasi memakan biaya yang cukup
besar, bila bangunan baru maka volume pekerjaan pondasi ini berkisar
antara 8-12% dari total biaya pembangunan, namun setelah selesai tidak
terlihat karena tertimbun di dalam tanah. Jenis pondasi bermacam-macam
tergantung dari kondisi tanah dimana pondasi tersebut akan dibuat. Jenis
pondasi yang paling umum dipakai adalah pondasi batu kali atau tiang
pancang kayu atau tongkat untuk daerahdaerah tertentu yang kondisi
tanahnya berlumpur atau berair. Detail pekerjaan pondasi dapat dilihat
dalam RKS.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 36
4). Pekerjaan Beton.
Bagian-bagian bangunan/ruang yang akan dibangun yang merupakan
pekerjaan beton terutama adalah sloof, kolom, balok dan balok ring harus
dilaksanakan secara hati-hati sesuai dengan ketentuan teknis yang
berlaku. Campuran yang dipakai untuk pembuatan beton yaitu semen,
pasir dan kerikil dengan perbandingan 1:2:3. Ukuran besi tulangan sesuai
dengan gambar pelaksanaan. Detail pekerjaan beton dapat dilihat pada
RKS.
5). Pekerjaan Pemasangan Dinding.
Dinding pada umumnya terbuat dari pasangan batubata/batako/hebel,
namun pada daerah-daerah tertentu dinding bangunan dapat dibuat dari
bahan lain yang terdapat di sekitar lokasi proyek, misalnya papan kayu,
ferosemen/dinding simpai, dinding sandwich fibersemen, atau bahan yang
lainnya. Pada dasarnya apapun bahan material yang digunakan untuk
pembuatan dinding, semaksimal mungkin harus dapat memberikan rasa
aman dan nyaman bagi pengguna ruangan tersebut. Apabila dinding
bangunan terbuat dari papan kayu, maka hendaknya papan-papan kayu
tersebut tersusun dengan rapi, rapat dan kuat sehingga dapat
menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pemakai ruangan tersebut serta
dapat mengurangi kebisingan atau gangguan suara sehingga aktivitas
pada masing-masing ruangan tidak saling mengganggu.
6). Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela.
Pekerjaan kusen dan daun pintu/jendela merupakan bagian bangunan
yang dipasang bersama-sama atau parallel dengan pemasangan dinding,
namun demikian karena sifatnya yang peka terhadap gores dan air, maka
dalam pemasangannya memerlukan alat-alat bantu dan alat-alat
pelindung. Pada saat pekerjaan pondasi dimulai, sebaiknya kusen pintu
dan jendela sudah mulai dipesan atau diproduksi.
Dengan demikian pada saat dinding mulai dikerjakan, kusen pintu dan
jendela sudah siap untuk dipasang. Semua pekerjaan kayu yang dicat,
harus dimeni dan diplamir terlebih dahulu. Pengecatan dilakukan dengan
pelapisan lebih dari satu kali sehingga diperoleh hasil yang baik, rapi,
halus dan rata.
7). Pekerjaan Atap.
Pada pekerjaan atap terdiri dari rangka atap dan penutup atap. Rangka
atap harus sesuai dengan ketentuan konstruksi yang memenuhi kekuatan
dalam hal menopang penutup atap yang akan digunakan. Penutup atap
yang biasa dipakai adalah genteng tanah (liat), dipasang di atas reng,
sedangkan atap metal (seng gelombang, corrugated sheet, atap multiroof
dll) dipasang di atas rangka atap (biasanya di atas gording). Bentuk atap

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 37
jika masyarakat menghendaki, dapat disesuaikan dengan budaya daerah
masingmasing lokasi sekolah.
8). Pekerjaan Langit-Langit/Plafond.
Plafond atau langit-langit adalah bidang penutup konstruksi atap,
sehingga ruang akan terlihat rapih dan terasa lebih segar karena plafond
juga berfungsi sebagai isolator radiasi panas matahari dari penutup atap.
Ketinggian plafond minimum adalah 3,5 m atau menyesuaikan dengan
fungsi ruangan agar memenuhi kecukupan penghawaan bagi pengguna
ruang yang bersangkutan dan disarankan untuk dicat dengan warna
terang. Pemasangan plafond hendaknya dilakukan setelah pekerjaan atap
selesai dipasang.
9). Pekerjaan Lantai.
Lantai pada umumnya berupa permukaan tanah yang diratakan dan diberi
perkuatan, kemudian dilapisi dengan penutup lantai, lantai bisa berupa
beton rabat (beton tanpa tulangan), plester semen PC/acian, tegel abu-
abu, keramik, granit, lantai papan kayu, atau bahan lainnya. Beberapa
catatan penting dalam urutan pelaksanaan pekerjaan lantai antara lain:
pekerjaan lantai dilaksanakan setelah pekerjaan atap, plafon, plesteran
dan acian dinding selesai.
10). Pekerjaan Penggantung dan Pengunci.
Pekerjaan penggantung berupa engsel-engsel pintu dan jendela,
sedangkan pengunci adalah grendel, pengunci untuk pintu, serta hak
angin untuk jendela. Semua bahan yang digunakan minimal harus
memenuhi syarat kekuatan dan awet sehingga dapat menahan beban dan
berfungsi dalam waktu cukup lama. Setiap daun pintu/jendela minimal
dipasang 2 (dua) buah engsel dan untuk daun pintu dipasang 3 (tiga)
buah engsel.
Pada daun pintu dipasang pengunci lengkap dengan handelnya (lock case,
backplate, handle), sedangkan pada daun jendela dipasang grendel dan
hak angin. Semua pekerjaan harus dilakukan dengan rapi sehingga pintu
dan jendela dapat berfungsi dengan sempurna.
11). Pekerjaan Instalasi Listrik.
Pekerjaan instalasi listrik adalah seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan
pemasangan kabel-kabel, lampu-lampu, switch/skaklar dan stop kontak
serta sistem pemutus arus termasuk pentanahannya. Pada prinsipnya
pemasangan instalasi listrik harus benar-benar memenuhi persyaratan
teknis, dan semua bahan yang digunakan hendaknya berkualitas cukup
sehingga dapat berfungsi dengan baik dalam waktu cukup lama.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 38
12). Pekerjaan Plumbing dan Drainasi.
Pekerjaan plumbing dan drainasi disini dimaksudkan adalah seluruh
pekerjaan pemasangan pipa air bersih, air kotor/air limbah dan kotoran
dari kamar mandi/WC, wastafel atau zink/bak cuci yang ada, termasuk
dalam hal ini adalah penyaluran air hujan secara sistematis dan gravitasi
sehingga tidak mengganggu kenyamanan pemakai atau merusak
konstruksi bangunan. Untuk septictank bisa membuat baru atau
menggunakan septictank yang sudah ada dengan mengikuti standar
minimal sebagai berikut:
a. ukuran 1 x 1 x 1,25 m (atau disesuaikan jumlah pengguna);
b. kedap air;
c. letak WC/kloset lebih tinggi dari septictank;
d. kemiringan pipa minimal 2% dimana semakin ke depan semakin rendah;
e. jarak septictank: 1) 1,5 m dari bangunan; 2) 10 m dari sumber air
bersih; dan 3) 5 m dari resapan air.
f. ukuran sumur resapan minimal dia 1 m;
g. kotoran dari kloset dan urinoir di salurkan terlebih dahulu ke
septictank kemudian ke sumur resapan; dan
h. air kotor berupa air sabun atau air mandi di salurkan langsung ke
sumur resapan.
13). Pekerjaan Finishing dan Perapihan.
Pekerjaan finishing meliputi pekerjaan antara lain: pengecatan dinding,
pengecatan plafon, pengecatan pintu dan jendela, pengecatan listplang,
sedangkan pekerjaan perapihan pada dasarnya merupakan
penyempurnaan atau perapihan pekerjaan yang pada hakikatnya telah
selesai namun masih diperlukan penyempurnaan.
Sebagai contoh, misalnya terdapat pintu yang tidak dapat dibuka/tutup
dengan sempurna, cat yang masih kurang rata, plesteran retak-retak,
plafon melendut dan sebagainya.

4. Pemahaman Tentang Bangunan Tahan Gempa


Guna mendukung konsep bangunan tahan gempa, bangunan SMA direncanakan
dengan memperhatikan kaidah teknis sebagai berikut :
a. bangunan harus terletak diatas tanah yang stabil;
b. denah bangunan sebaiknya sederhana, simetris dan seragam;
c. prinsip utama bangunan tahan gempa adalah adanya kesatuan dari
keseluruhan struktur bangunan;

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 39
d. komponen dan unsur bangunan yang perlu mendapat perhatian, antara
lain:
1) pondasi diikat kaku dengan sloof;
2) setiap luasan dinding maksimal 12 meter persegi harus dipasang
kolom praktis;
3) dipasang balok keliling (kolom dan ring balk) yang diikat kaku dengan
kolom;
4) seluruh kerangka bangunan harus terikat secara kokoh dan kaku;
5) gunakan kayu kering, pilih bahan atap yang seringan mungkin;
6) pilih bahan dinding seringan mungkin, apabila menggunakan dinding
bata, dinding harus diikat/dijangkar ke kolom dan balok dengan
menggunakan stek besi Ø 8 mm panjang 30 cm untuk setiap jarak 50
cm;
7) hubungan unsur rangka beton bertulang, rangka perkuatan dinding
balok dengan kolom, baik balok pondasi maupun balok pengikat
keliling dinding, dengan panjang penyaluran tulangan 50 cm atau 40
d (40 x diameter tulangan);
8) rangka kuda-kuda harus diangkur Ø 12 mm, dengan baik pada kolom
atau pada ring balk;
9) hubungan balok pondasi (sloof) dengan pondasi memakai angkur
dengan Ø 10 mm untuk setiap jarak 1 meter;
10) ketebalan siar pasangan dan adukan campuran spesi komposisinya
harus sesuai dengan aturan peruntukannya, maksimal 1,2 cm;
luas bukaan dinding harus lebih kecil dari 50% dari luas dindingnya.
Perkuatan dinding lebih kecil dari 6 m2, bila lebih ditambah kolom
praktis secara proposional.

5. Pemahaman tentang Rencana Anggaran Biaya (RAB)


RAB untuk menghitung perkiraan biaya rehabilitasi atau bangunan baru harus
disesuaikan RAB, P2S harus mempunyai perkiraan volume pekerjaan yang dirinci
tiap item pekerjaan. Berdasarkan perkiraan volume setiap item pekerjaan panitia
bisa membuat penyesuaian perhitungan berdasarkan kondisi maupun bahan-
bahan yang dipakai.
Tahap pekerjaan yang ditempuh untuk mendapatkan volume pekerjaan yang
sesuai dengan dokumen perencanaan adalah sebagai berikut:
1). merinci seluruh jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan berdasarkan, hasil
survai lapangan, gambar dan spesifikasi teknis/RKS;
2). mengelompokkan jenis pekerjaan berdasarkan kelompok pekerjaan
sejenis, dimulai dari pekerjaan persiapan, pekerjaan bongkaran, pekerjaan
tanah dan galian pondasi, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur (lantai,

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 40
dinding, kusen dan plafon), pekerjaan atap, pekerjaan instalasi (M/E),
pekerjaan finishing, dan lain-lain;
3). memulai perhitungan jenis pekerjaan di atas dengan satuan m1, m2, m3,
kg, buah, unit dan lumpsum yang didasarkan jenis pekerjaan sesuai
dengan gambar kerja.
4). Daftar harga bahan/material yang dipakai dalam setiap item pekerjaan
yang berlaku disekitar wilayah dimana pekerjaan dilaksanakan.
5). Rumus perhitungan harga satuan item pekerjaan, disajikan pada tabel
analisa harga satuan pekerjaan.
Analisa harga satuan pekerjaan adalah perhitungan harga satuan setiap jenis
pekerjaan dalam satuan tertentu (m1, m2, m3, kg, buah). Analisis harga satuan
ini terdiri dari analisis harga bahan bangunan, harga upah dan harga alat bantu
yang disesuaikan dengan banyaknya kebutuhan dalam satu satuan pekerjaan
tersebut. Banyaknya keperluan bahan, upah dan alat dihitung berdasarkan pada
formula SNI yaitu indeks atau faktor pengali pada masingmasing jenis satuan
pekerjaan.
Panitia bisa menambahkan item analisa disesuaikan dengan kondisi dan bahan-
bahan yang dipakai pada masing-masing lokasi pembangunan.
Perhitungan anggaran biaya adalah hasil perkalian antara volume pekerjaan
dengan harga satuan pekerjaan dari masing-masing jenis pekerjaan.

Untuk lebih jelas, pengertian di atas dapat dijabarkan dalam rumus berikut:

RAB = Volume Pekerjaan x Harga Satuan

Dengan format yang disediakan, Panitia dapat menyusun perkiraan biaya dalam
format RAB untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan.
6. Pemahaman Perbaikan Perabot Lama dan Pengadaan Baru
Pekerjaan rehabilitasi adalah termasuk perbaikan Perabot lama atau pembelian
Perabot baru. Bahan-bahan yang biasa digunakan dalam pembuatan Perabot
sekolah antara lain meliputi.
1). Kayu solid
Kayu solid adalah bahan baku pembuatan Perabot yang terkuat
dibandingkan dengan bahan kayu olahan lainnya, tapi dikarenakan volume
tanam dan waktu yang relatif lama dan penebangan pohon yang tidak
seimbang menyebabkan persediaan kayu solid terbatas dan harganya
lebih mahal dibanding kayu olahan.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 41
2). Plywood
Plywood merupakan bahan dari kayu olahan dan relatif lebih kuat
dibandingkan dengan jenis kayu olahan lainnya. Plywood berbahan dasar
dari lapisan-lapisan kayu yang ditumpuk berlapis-lapis dan dipress baik itu
dari kayu jati, sungkai, nyatoh atau kayu lainnya.
3). Blockboard
Barang ini terbuat dari kumpulan kayu berbentuk kotak kecil yang
disatukan dan dipadatkan oleh mesin diberi lapisan di kedua sisinya,
dimana lapisannya bisa kayu jati ataupun kayu yang lainnya.
4). High Density Fibreboard (HDF)
HDF terbuat dari serbuk kayu halus dan bahan kimia resin yang direkatkan
dan dipadatkan. Kayu yang dipakai biasanya diambil dari kayu sisa
perkebunan ataupun bambu, sehingga membuat HDF lebih ramah
lingkungan.
5). Jenis Bahan Lain.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan keterbatasan persediaan
kayu, maka aplikasi penerapan jenis bahan tidak terbatas pada bahan
yang berasal dari unsur kayu saja, tetapi juga dimungkinkan berasal dari
beraneka ragam seperti rotan, stainless steel, aluminium dan lain
sebagainya.

Penggunaan bahan baik yang berasal dari kayu ataupun bahan lain baik secara
sendiri ataupun bersama-sama dalam pembuatan Perabot sekolah dapat bersifat
sebagai bahan baku ataupun bahan pembantu.
Persyaratan utama dalam hal pengadaan Perabot sekolah harus
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. kualitas;
b. keamanan penggunaan;
c. kenyamanan dalam penggunaan;
d. kemudahan dalam pemakaian;
e. kemudahan dalam pemeliharaan; dan
f. kemudahan dalam perbaikan.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 42
7. Pemahaman tentang Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Penjadwalan merupakan penerjemahan tahapan-tahapan pekerjaan konstruksi


yang digambarkan dalam skala waktu. Dalam penyusunan jadwal perlu
ditentukan kapan masing-masing kegiatan dimulai dan diselesaikan, sehingga
pembiayaan dan pemakaian sumber daya dapat diatur waktunya sesuai
keperluannya. Selain itu penjadwalan ini dapat digunakan untuk pengendalian
atau pengawasan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Dari beberapa cara yang biasa digunakan untuk mengontrol dan memonitor
kemajuan pekerjaan di lapangan, salah satu cara yang sederhana dan cukup
dikenal adalah diagram balok (bar chart) seperti dicontohkan berikut:

Tabel 3.
Contoh Jadwal Pelaksanaan Rehabilitasi Ruang ……

Nama Sekolah : .......................................


Alamat : .......................................
Kabupaten/Kota : .......................................

BULAN Ke : ……….
NO. URAIAN PEKERJAAN I II ……..
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pekerjaan Persiapan

2. Pekerjaan Galian dan Urugan

3. Pekerjaan Pondasi

4. Pekerjaan Dinding
Pekerjaan Kusen, Pintu dan
5.
Jendela
6. Pekerjaan Atap

7. Pekerjaan Plafond

8. Pekerjaan Lantai
Pekerjaan Penggantung dan
9.
Pengunci
10 Pekerjaan Instalasi Listrik
Pekerjaan Instalasi Plumbing dan
11.
Drainasi
Pekerjaan Finishing dan
12
Perapihan

Dalam tabel 3. di atas bisa dilihat bahwa ada beberapa pekerjaan yang
dilaksanakan dalam waktu bersamaan.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 43
Akan tetapi ada pekerjaan misalnya pekerjaan pondasi dapat dilakukan setelah
pekerjaan galian tanah mencapai hasil tertentu dan tidak harus menunggu
sampai pekerjaan galian tanah selesai semuanya. Pekerjaan dinding misalnya,
dapat dilakukan pada saat pekerjaan pondasi mencapai hasil tertentu (tidak
harus selesai semuanya). Contoh lain; pembuatan/fabrikasi kusen pintu/jendela
dapat dilakukan lebih awal sehingga pada saat harus dipasang sudah siap.
Demikian pula pekerjaan-pekerjaan yang lain dapat dilakukan dengan cara yang
sama sehingga tidak saling ketergantungan satu sama lainnya sehingga waktu
penyelesaian pekerjaan lebih efisien.

7. Pemahaman Implementasi Rencana Kerja dan Rencana Teknis


Implementasi rencana kerja dan rencana teknis rehabilitasi dan/atau
pembangunan Prasarana Pendidikan dilakukan dengan pemahaman sebagai
berikut.
1). Pengelolaan pekerjaan yang dilakukan oleh pihak P2S dilaksanakan secara
swakelola.
2). Pelaksanaan pekerjaan berbasis pada dokumen perencanaan yang
disiapkan oleh P2S dan fasilitator.
3). Fasilitator membantu menyiapkan dokumen perencanaan bagi sekolah
penerima bantuan, berdasarkan pemetaan kebutuhan sekolah, kondisi
lingkungan sekolah dan ketersediaan alokasi biaya satuan per kegiatan
yang telah ditetapkan
4). Lapangan pekerjaan, termasuk segala sesuatu yang berada di dalamnya
diserahkan sebagai tanggung jawab P2S.
5). Penempatan rencana bangunan/ruang baru diusahakan memperhatikan
pendaerahan tapak (zoning plan) sehingga tata letak bangunan menjadi
efisien sesuai master plan yang ditentukan oleh sekolah. Pendaerahan
tapak yang dianjurkan mencakup antara lain:
a. zona privat merupakan daerah yang terbatas akses publik dan
minimal adanya gangguan tehadap proses belajar mengajar;
b. zona semi privat merupakan daerah transisi dimana akses publik dan
gangguan dalam batas tertentu diijinkan; dan
c. zona publik merupakan daerah umum yang tidak mensyaratkan
batasan akses dan gangguan terhadap proses belajar mengajar.
6). Penempatan rencana bangunan/ruang baru juga diusahakan
memperhatikan orientasi terhadap matahari dan angin sehingga
memberikan dampak positif terhadap penerangan dan penghawaan alami
bangunan/ruang baru tersebut.
7). P2S dibantu Fasilitator menyusun laporan pelaksanaan 100% dan
disampaikan kepada kepala satuan pendidikan.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 44
8). P2S melakukan serah terima pekerjaan kepada kepala satuan pendidikan
yang dituangkan dalam berita acara serah terima hasil pekerjaan,
termasuk pembersihan lokasi pekerjaan.
9). Kepala satuan pendidikan melakukan serah terima hasil pekerjaan kepada
Pemerintah Daerah melalui dinas pendidikan.

8. Pemahaman Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS)


1). Persyaratan Umum dan Lingkup Pekerjaan.
Persyaratan umum rehabilitasi dan/atau pembangunan ruang baru guna
memenuhi kebutuhan ruang belajar dan ruang lainnya pada satuan
pendidikan. Perencanaan rehabilitasi dan/atau pembangunan ruang baru
sebagai berikut:
a. Rehabilitasi dan/atau pembangunan ruang baru terdiri dari:
(1) pekerjaan persiapan;
(2) pekerjaan galian dan urugan;
(3) pekerjaan pondasi;
(4) pekerjaan beton;
(5) pekerjaan pasangan dinding dan plesteran;
(6) pekerjaan kusen, pintu dan jendela;
(7) pekerjaan rangka atap dan penutup atap;
(8) pekerjaan penggantung, pengunci dan kaca;
(9) pekerjaan langit-langit/plafon;
(10) pekerjaan lantai;
(11) pekerjaan pengecatan/politer;
(12) pekerjaan instalasi listrik;
(13) pekerjaan plumbing; dan/atau
(14) pekerjaan finishing, pembersihan lokasi.
b. Rehabilitasi/penyediaan perabot Setiap rehabilitasi/pembangunan ruang
baru harus disertai dengan Perabot dan/atau sanitasinya, agar hasil
pekerjaan segera difungsikan setelah pekerjaan selesai dilakukan.
2). Persyaratan Teknis
Bangunan sekolah adalah salah satu fasilitas umum yang harus memiliki
tingkat keamanan yang cukup tinggi dan memiliki usia pemakaian
minimum 20 tahun. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, dalam
pelaksanaan rehabilitasi/pembangunan ruang harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a. Acuan pedoman rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung
Persyaratan teknis rehabilitasi/pembangunan mengacu ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai:
(1) standar sarana dan prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs dan
SMA/MA;

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 45
(2) pedoman teknis rumah dan bangunan gedung tahan gempa
yang dilengkapi dengan metode dan cara perbaikan konstruksi
yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya tahun
2006.
Dalam pelaksanaan rehabilitasi Ruang Kelas, sekolah yang memiliki
ukuran Ruang Kelas yang belum sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan diperbolehkan untuk menyesuaikan Ruang
Kelas tersebut sesuai yang terdapat dalam petunjuk pelaksanaan.
b. Acuan pedoman pekerjaan dan pemakaian bahan
Peraturan teknis bangunan yang digunakan dalam pembangunan
Ruang Kelas baru adalah peraturanperaturan yang mengatur
mengenai:
(1) pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara;
(2) SNP;
(3) tatacara perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung,
SNI-03-1727-1989;
(4) petunjuk perencanaan penanggulangan longsoran, SNI 03-
1962-1990;
(5) peraturan umum instalasi listrik, SNI 04-0225-2000;
(6) pedoman plumbing Indonesia, SNI 03-6481-2000;
(7) tatacara-perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan
gedung, SNI 03-1726-2003;
(8) tatacara perhitungan struktur baja untuk bangunan gedung, SNI
03-1729-2002;
(9) tatacara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung,
SNI 03-2847-2002;
(10) tatacara perencanaan kayu struktur, SNI-T-02-2003;
(11) keselamatan kerja; dan
(12) ketentuan lain yang berlaku di wilayah Indonesia.

B. Lingkup Pekerjaan Fisik Rehabilitasi Ruang Kelas dan


Ruang Guru/kantor
Beberapa hal yang harus menjadi perhatian dalam pelaksanaan rehabilitasi
prasarana belajar SMA adalah sebagai berikut:
1. Perhitungan tingkat kerusakan
Perhitungan tingkat kerusakan dapat dilakukan per ruangan atau per massa
bangunan (blok bangunan yang satu atap).
2. Kategori tingkat kerusakan
Kategori Kerusakan Bangunan yang diperkenankan menjadi sasaran rehabilitasi
adalah untuk kategori kerusakan sedang dan kerusakan berat, yaitu:

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 46
1) Kerusakan sedang
Kerusakan sedang adalah kerusakan yang terjadi pada sebagian komponen
bangunan non struktural, dan/atau komponen bangunan struktural
diantaranya:
(1) konstruksi atap (kaki kuda-kuda, gording, kaso/usuk, reng dan penutup
atap);
(2) lantai (pasangan keramik);
(3) dinding (plesteran dan pengecatan);
(4) kusen (sebagian kusen pintu dan jendela diganti); dan/atau
(5) instalasi air dan listrik (instalasi dan aksesoris diperbaiki dan/ atau
diganti).

Tingkat kerusakan sedang merupakan gambaran dari akumulasi kerusakan


yang terjadi pada komponen bangunan, sehingga diperoleh tingkat
prosentase kerusakan akumulatif sebesar 30% s.d ≤ 45%.
Simulasi contoh kerusakan pada komponen bangunan, yang masuk dalam
kategori kerusakan sedang, dijelaskan dalam tabel berikut ini

Tabel 4
Analisa Tingkat Kerusakan Kategori Sedang

Prosentase Tingkat
No Komponen Bangunan Bobot
Kerusakan Kerusakan
1 Penutup atap 4 100% 4,00%
2 Rangka atap 7 50% 3,50%
3 Penutup plafon 4 100% 4,00%
4 Rangka plafon 4 100% 4,00%
5 Pasangan dinding 7 20% 1,40%
6 Plesteran 3 30% 1,50%
7 Kusen 3 50% 1,50%
8 Daun pintu dan jendela 3 50% 1,50%
9 Kaca jendela 2,5 50% 1,25%
10 Pengecatan (dinding, plafon, kayu) 5 100% 6,00%
11 Penutup Lantai 11 50% 5,50%
12 Kelistrikan 2 100% 2,00%
Total 36,15%

Berdasarkan simulasi pada tabel di atas, beberapa contoh dan ilustrasi


kerusakan komponen bangunan disajikan di bawah ini, sebagai gambaran
kondisi kerusakan komponen bangunan yang memberikan konstribusi pada
kategori kerusakan sedang.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 47
Gambar 1.
Kerusakan pada penutup atap Ruang Kelas

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 48
Gambar 2.
Kerusakan pada dinding dan plesteran Ruang Kelas

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 49
2) Kerusakan Berat
Kerusakan berat adalah kerusakan yang terjadi pada sebagian besar komponen
bangunan, baik struktural maupun non struktural yang apabila setelah diperbaiki
masih dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya, seperti:
(1) konstruksi atap (kaki kuda-kuda, gording, kaso/usuk, reng dan penutup
atap);
(2) konstruksi lantai (perbaikan tanah, lapisan pasir dan pasangan penutup
lantai);
(3) konstruksi dinding (sebagian pasangan dinding; sebagian kusen pintu dan
jendela, alat penggantung, sebagian daun pintu dan jendela, dan kaca);
(4) finishing (pengecatan dinding, cat plafon, cat kusen, cat daun pintu dan
jendela, dan cat lisplang); dan/atau
(5) instalasi air dan listrik (perbaikan dan atau penggantian instalasi berikut
aksesoris).

Tingkat kerusakan berat merupakan gambaran dari akumulasi kerusakan yang


terjadi pada komponen bangunan, sehingga diperoleh tingkat prosentase
kerusakan akumulatif maksimal 65%.
Simulasi contoh kerusakan pada komponen bangunan, yang masuk dalam
kategori kerusakan berat, dijelaskan dalam tabel berikut ini:

Tabel 5 :
Analisa Tingkat Kerusakan Kategori Berat
Prosentase Tingkat
No Komponen Bangunan Bobot
Kerusakan Kerusakan
1 Pondasi 12 30% 3,60%
2 Kolom & Balok 19 50% 9,50%
3 Penutup atap 4 100% 4,00%
4 Rangka atap 7 100% 7,00%
5 Penutup plafon 4 100% 4,00%
6 Rangka plafon 4 100% 4,00%
7 Pasangan dinding 7 50% 3,50%
8 Plesteran 3 60% 1,80%
9 Kusen 3 50% 1,50%
10 Daun pintu dan jendela 3 50% 1,50%
11 Kaca jendela 2,5 50% 1,25%
12 Pengecatan (dinding, plafon, kayu) 5 100% 6,00%
13 Penutup Lantai 11 50% 5,50%
14 Kelistrikan 2 100% 2,00%
Total 55,15%

Berdasarkan simulasi pada tabel di atas, beberapa contoh dan ilustrasi


kerusakan komponen bangunan disajikan di bawah ini, sebagai gambaran
kondisi kerusakan komponen struktural bangunan yang memberikan konstribusi
pada kategori kerusakan berat.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 50
Gambar 3.
Kerusakan pada pondasi dan sloof beton

Gambar 4.
Kerusakan pada kolom struktur bangunan

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 51
Gambar 5.
Penggantian Rangka Atap

Gambar 6.
Penggantian Kuda-kuda pada Ruang Kelas

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 52
3. Rehabilitasi Perabot
rehabilitasi pada perabot ruangan disesuaikan dengan kebutuhan dan
ketersediaan alokasi dana rehabilitasi yang diterima sekolah, dimana pekerjaan
rehabilitasi fisik bangunan menjadi prioritas utama untuk dilaksanakan.

C. Jangka Waktu Pembangunan


1. Pekerjaan harus sudah dimulai paling lambat 14 (empat belas) hari kalender
terhitung mulai saat diterimanya DAK Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran
2019 di Rekening Sekolah Penerima DAK;
2. Jangka waktu Pembangunan Toilet (Jamban) Siswa/Guru adalah 90 hari
(sembilan puluh hari) kalender terhitung sejak dana diterima di rekening sekolah;
3. Apabila karena sesuatu alasan yang dapat dipertanggungjawabkan seperti
bencana alam atau keadaan kahar lainnya, sekolah dapat menyampaikan usulan
perpanjangan waktu pembangunan secara tertulis kepada Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat, disertai berita acara yang ditandatngani bersama antara
kepala sekolah, panitia pembangunan, dan fasilitator. Surat usulan disampaikan
sebelum berakhirnya jangka waktu pembangunan;
4. Perpanjangan waktu pembangunan, paling lama 30 (tiga puluh) hari kalender
terhitung sejak habis waktu pelaksanaan dengan tidak melewati tahun anggaran
2019;
5. Pelaksanaan perpanjangan waktu baru dapat dilaksanakan setelah menerima
persetujuan tertulis dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

D. Revisi Program
1. Apabila terjadi perubahan pekerjaan yang sudah disepakati karena suatu alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan, sekolah diperkenankan merevisi pekerjaan,
tanpa merubah volume dan sasaran dengan tetap mengacu pada petunjuk
pelaksanaan.
Revisi pekerjaan dibuat dalam format Berita Acara yang ditandatangani oleh
Kepala Sekolah, Panitia Pembangunan dan fasilitator, kemudian disampaikan
kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sebagai pemberitahuan.
2. Lingkup revisi program kerja yang diperkenankan adalah :
1. Perubahan spesifikasi bahan bangunan;
2. Perubahan gambar kerja;
3. Perubahan Rencana Anggaran Biaya (RAB);
4. Perubahan tata letak bangunan di dalam lingkungan sekolah.
Lingkup revisi di atas dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi bangunan tanpa
mengabaikan kualitas dan keselamatan.
3. Pemberitahuan revisi program kerja selambat-lambatnya sebelum batas akhir
pelaksanaan pekerjaan.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 53
BAB VII
PELAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
DAN PELAYANAN INFORMASI SERTA PENGADUAN MASYARAKAT

A. Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan


1. Ketentuan Pelaporan :
1. Pelaporan dilakukan secara berjenjang, mulai dari laporan P2S, kepala satuan
pendidikan, dan dinas pendidikan provinsi.

2. Kualitas pelaporan:
a. untuk mewujudkan transparasi dan akuntabilitas laporan disampaikan
tepat waktu, akurat, dan dapat dipertanggugjawabkan serta disusun
dengan mengikuti kententuan;
b. ketaatan dan ketepatan waktu pengiriman laporan merupakan indikator
keseriusan dalam melaksanakan DAK Fisik Bidang Pendidikan.
3. Kepatuhan dinas pendidikan provinsi dalam penyampaian laporan melalui
aplikasi SIMDAK Kemendikbud akan dijadikan sebagai salah satu
pertimbangan dalam penetapan alokasi DAK tahun berikutnya.
2. Laporan P2S.
P2S menyampaikan laporan disertai dengan bukti fisik kepada kepala satuan
pendidikan sesuai tahapan penyaluran dana, terdiri dari:
1. informasi volume, satuan dan bobot pekerjaan;
2. prestasi/progres pekerjaan;
3. jumlah dana yang digunakan; dan
4. foto-foto kemajuan pelaksanaan kegiatan mencakup tampak depan, tampak
belakang, tampak samping dan tampak dalam yang diambil dari titik
tetap/titik yang sama.
3. Laporan Kepala Satuan Pendidikan
Berdasarkan laporan P2S, kepala satuan pendidikan menganalisis dan menyusun
laporan serta menyampaikan laporan sesuai tahapan penyaluran dana, kepada
kepala dinas pendidikan.
4. Laporan Kepala Dnas Pendidikan Provinsi.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi menyampaikan laporan pelaksanaan DAK Fisik
Bidang Pendidikan untuk kegiatan peningkatan prasarana dan/atau sarana
kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, memuat:
1. realisasi dan hasil kegiatan; dan
2. hasil penilaian kinerja.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 54
B. Pelayanan Informasi dan Pengaduan Masyarakat

Instansi dan unit teknis yang dapat melayani pertanyaan, masukan/saran, maupun
pangaduan/keluhan, beserta media komunikasi yang disediakan masing-masing
adalah sebagai berikut.

1. Tingkat Pusat
Direktorat Pembinaan SMA
Telepon : 021-75911532
Faksimil : 021-75912221
Email : dak.sma@kemdikbud.go.id

2. Tingkat Provinsi
Dinas Pendidikan Provinsi
Telepon/HP : 085794259477 (Agung Aminudin)
081321011855 (Agung Putra Ambara)
Email : dakpsma.2019@gmail.com (nunggu perubahan dr Lucky).

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 55
BAB VIII
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN

A. Etika Pengelolaan Bantuan

1. Pemberian dana bantuan merupakan bentuk kepercayaan yang besar dari negara
kepada sekolah. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga amanah ini agar
tugas dan tanggungjawab mencerdaskan anak bangsa bisa terwujud dengan
baik;
2. Pemberi dan penerima bantuan tidak diperbolehkan menerima atau memberi
uang dan sejenisnya (gratifikas) untuk menyalurkan atau menerima dana
bantuan pemerintah;
3. Sekolah wajib berpegang teguh pada semua peraturan dan perundangan yang
berlaku, terutama tentang pengelolaan keuangan negara, serta mengacu kepada
Petunjuk Teknis Bantuan DAK Fisik bidang pendidikan
4. Tidak ada pemotongan terhadap dana batuan pemerintah yang sekolah teriam,
dengan alasan apapun dan oleh siapapun. Dana bantuan tersebut harus
sep[enuhnya untuk diterima oleh sekolah, dan harus digunakan seluruhnya untuk
pelaksanaan program kerja Pembangunan Toilet (Jamban) Siswa/Guru sesuai
dengan Surat Perjanjian Pemberian Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik bidang
Pendidikan SMA;
5. Pengelolaan dana bantuan harus didasarkan pada prinsip-prinsip school Base
manajement yang mengedepankan transparansi, akuntabilitas, efisiensi,
efektivitas dan semua aspek good govermance. Oleh karena itu sekolah harus
memiliki komitmen yang kuat dan sikap yang tegas untuk menolak segala bentuk
penyimpangan, termasuk pemberoian komisi, fee- atau apapun namanya kepada
siapapun atau pihak manapun dan dengan alasan apapun, termasuk tidak
melayani permintaan balas jasa dari pihak-pihak yang merasa atau mengaku
telah berjasa/berperan dalam realisasi pemberian bantuan pemerintah;
6. Kesungguhan dalam menjalankan amanah itu bisa dinilai dari keberhasilan
sekolah/penerima dana bantuan mencapai sasaran yang telah ditetapkan, salah
satu bukti adalah adanya Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) yang diserahkan ke
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 56
B. Supervisi

1. Tujuan supervisi untuk melakukan kontrol terhadap pelaksanaan Pembangunan


Toilet (Jamban) Siswa/Guru yang meliputi pemenuhan volume dan fungsi ruang,
kualitas, waktu pelaksanaan, pengelolaan keuangan, serta mengetahui peran dan
partisipasi masyarakat;
2. Supervisi akan dilakukan (jika dianggap perlu) secara terkoordinsi oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan melibatkan unsur yang terkait terhadap
pelaksanaan kegiatan Pembangunan Toilet (Jamban) Siswa/Guru;
3. Supervisi dapat dilaksanakan pada saat program/kegiatan sedang berlangsung
dan/atau setelah program /kegiatan selesai dilaksanakan;
4. Semua dokumen kegiatan Pembangunan Toilet (Jamban) Siswa/Guru baik yang
menyangkut aspek administrasi, keuangan maupun teknis harus diarsipkan
dengan baik.

C. Laporan

1. Sekolah penerima Bantuan DAK Fisik bidang pendidikan SMA wajib menyusun
laporan pertanggungjawaban pekerjaan Pembangunan Toilet (Jamban)
Siswa/Guru;
2. Laporan pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Toilet (Jamban) Siswa/Guru SMA
mengacu pada Buku Panduan Penyusunan Laporan Bantuan DAK Fisik bidang
pendidikan SMA Tahun 2019.

D. Serah Terima Hasil Pekerjaan


Beberapa ketentuan umum terkait dengan serah terima hasil pekerjaan adalah
sebagai berikut :
1. Serah terima hasil pekerjaan dalam pembangunan Fisik berlaku untuk kategori:
a. Sekolah yang membangun baru di lahan kosong;
b. Sekolah membangun baru pada lahan bekas bangunan dengan melakukan
klausul penghapusan aset (aset asal sudah dinolkan);
c. Sekolah merehabilitasi atau merevitalisasi bangunan lama dengan klausul
peningkatan fungsi bangunan (nilai aset meningkat/bertambah);
2. Sekolah wajib membuat Berita Acara Serah Terima (BAST) hasil pekerjaan
mengacu pada format yang baku dari Kepala Sekolah penerima dana bantuan
kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
3. BAST disampaikan bersamaan dengan penyerahan laporan akhir.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 57
BAB IX
PENUTUP

Sekolah selaku penerima bantuan bertanggungjawab mutlak secara administrasi, teknis,


dan keuangan terhadap pengelolaan, pembelanjaan, dan pertanggung-jawaban
penggunaan dana bantuan DAK Fisik Pembangunan Toilet (Jamban) Siswa/Guru SMA.
Sekolah penerima bantuan harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat setelah pekerjaan selesai dengan dilampiri :
1. Berita Acara Serah terima Pekerjaan yang telah ditandatangani oleh kepala sekolah
penerima bantuan;
2. Foto pekerjaan yang telah diselesaikan;
3. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana;
4. Surat pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan; dan
5. Bukti setor ke rekening kas Daerah dalam hal terdapat sisa bantuan.
Apabila terjadi penyimpangan/penyalahgunaan dalam pengelolaan dan penggunaan dana
bantuan DAK Fisik Pembangunan Toilet (Jamban) Siswa/Guru SMA maka sekolah
bertanggungjawab sepenuhnya terhadap konsekuensi hukum yang berlaku, termasuk
apabila terjadi kehilangan dana bantuan DAK Fisik Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB),
akibat pencurian atau penyebab lainnya.
Hal-hal yang belum diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan Bantuan DAK Fisik Pembangunan
Toilet (Jamban) Siswa/Guru SMA ini akan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjiaan
Pemberian Bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik bidang pendidikan SMA, dan
pedoman-pedoman pendukung lainnya.
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan DAK Fisik Pembangunan Toilet (Jamban) Siswa/Guru SMA
akan menjadi acuan bagi sekolah, dinas pendidikan provinsi, serta pihak-pihak yang
terlibat dalam pelaksanaan Pembangunan Toilet (Jamban) Siswa/Guru.
Dengan demikian diharapkan terdapat kesamaan pandangan dan persepsi dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program bantuan Pembangunan Toilet (Jamban)
Siswa/Guru SMA.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 58
Lampiran-1

DASAR DASAR
PERKUATAN
KONSTRUKSI TAHAN GEMPA

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 59
Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 60
Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 61
Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 62
Lampiran 2

Contoh
Format Analisa Tingkat Kerusakan :

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 63
Lampiran 3

Contoh
Hasil Perhitungan Analisa Tingkat Kerusakan :

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 64
Lampiran-4

CONTOH PRASASTI
REHABILITASI RUANG KELAS

Rehabilitasi Ruang Kelas ini


Dibangun Menggunakan
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
Tahun Anggaran 2019

Spesifikasi :
Bahan Dasar
Jenis bahan : Sejenis Marmer Hitam
Dimensi : 45 x 40 x 1 cm
Jenis huruf : Arial Round MT Bold
Warna huruf dan Logo : Kuning Emas
Tinggi huruf : - Baris pertama (KapitaL) : Huruf Pertama pada setiap Kata 2,5 Cm
Huruf Kedua dst pada setiap kata, 1,2 Cm
- Baris ke-2 (Kapital) : Huruf Pertama pada setiap Kata 2,5 Cm
Huruf Kedua dst pada setiap kata, 1,2 Cm
- Baris ke-3 : Huruf Kapital, 1,2 Cm
- Baris ke-4 : Huruf pertama (Kapital) dan huruf kedua dst
pada setiap kata (Kecil), 1,2 CM
Logo Provinsi
Tinggi : 18,5 cm
Lebar : 16,5 cm

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 65
Lampiran-5

CONTOH PRASASTI
REHABILITASI RUANG GURU/KANTOR

Rehabilitasi Ruang Guru/Kantor ini


Dibangun Menggunakan
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
Tahun Anggaran 2019

Spesifikasi :
Bahan Dasar
Jenis bahan : Sejenis Marmer Hitam
Dimensi : 45 x 40 x 1 cm
Jenis huruf : Arial Round MT Bold
Warna huruf dan Logo : Kuning Emas
Tinggi huruf : - Baris pertama (KapitaL) : Huruf Pertama pada setiap Kata 2,5 Cm
Huruf Kedua dst pada setiap kata, 1,2 Cm
- Baris ke-2 (Kapital) : Huruf Pertama pada setiap Kata 2,5 Cm
Huruf Kedua dst pada setiap kata, 1,2 Cm
- Baris ke-3 : Huruf Kapital, 1,2 Cm
- Baris ke-4 : Huruf pertama (Kapital) dan huruf kedua dst
pada setiap kata (Kecil), 1,2 CM
Logo Provinsi
Tinggi : 18,5 cm
Lebar : 16,5 cm

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 66
Lampiran-6

Contoh Format Perjanjian Pemberian Dana Alokasi Khusus (DAK)


Fisik Bidang Pendidikan

PERJANJIAN PEMBERIAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK


BIDANG PENDIDIKAN
REHABILITASI RUANG KELAS/RUANG GURU (KANTOR) *)
TAHUN ANGGARAN 2019
ANTARA
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DENGAN
SMA ………………………………………………
KABUPATEN/KOTA…………………….
Nomor :

Pada hari ini ………….. tanggal ……….. bulan.....tahun dua ribu sembilan belas, yang
bertandatangan di bawah ini :

1. Nama : DR. Ir. Dewi Sartika, M.Si


NIP : 19630122 198603 2 004
Jabatan : Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Alamat Kantor : Jl. Dr. Radjiman No. 6 Bandung

Dalam hal yang diuraikan di bawah ini, dalam kedudukannya selaku Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat berdasarkan Surat Keputusan Gubernur nomor : …………….., tanggal
……………, dan karenanya bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Daerah Provinsi Jawa
Barat, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. Nama : ..........................................................................
NIP.
Jabatan : Kepala SMA …………............................................
Alamat : ..........................................................................
..........................................................................

Dalam hal yang diuraikan di bawah ini, dalam kedudukannya selaku Kepala SMA
…..……….............Kabupaten/Kota ………….. berdasarkan Surat Keputusan ................ Nomor
........ tertanggal .............., dan karenanya bertindak untuk dan atas nama serta mewakili SMA
…............... ,untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang untuk selanjutnya kedua-duanya secara
bersama disebut PARA PIHAK, terlebih dahulu menjelaskan dan menyadari sepenuhnya hal-
hal sebagai berikut :
a. bahwa, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 antara lain mengamanatkan :
1) Pasal 11 ayat (1): Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan
kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap
warga negara tanpa diskriminasi;
2) Pasal 46 ayat (1): Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara
Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat; dan

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 67
3) Pasal 46 ayat (2): Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab
menyediakan anggaran pendidikan sebagaimana diatur dalam Pasal 31 ayat (4)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
b. bahwa, kegiatan peningkatan Prasarana Pendidikan merupakan salah satu prioritas
pembangunan nasional, sehingga Pemerintah berupaya mendorong Pemerintah Provinsi
atau Kabupaten/Kota melakukan tindakan nyata dalam mewujudkan peningkatan akses
bagi masyarakat terhadap pendidikan yang lebih berkualitas dengan mengalokasikan Dana
Alokasi Khusus (DAK);
c. bahwa, Peraturan Presiden Nomor 141 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Dana Alokasi
Khusus Fisik menentukan bahwa kegiatan peningkatan Prasarana Pendidikan dilakukan
oleh Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan secara swakelola yang ditetapkan oleh
Kepala SMA penerima alokasi DAK sebagai bagian integral manajemen berbasis sekolah.
d. bahwa, untuk peningkatan Prasarana Pendidikan disediakan anggaran melalui Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui Kegiatan DAK
Fisik Bidang Pendidikan SMA Nomor : 1.01.01.1.001.0068 tanggal 7 Januari 2019.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas serta untuk mengatur langkah-langkah pelaksanaan


dengan sebaik-baiknya, PARA PIHAK sepakat dan saling mengikatkan diri dalam
PERJANJIAN PEMBERIAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK BIDANG
PENDIDIKAN SMA TAHUN ANGGARAN 2019 dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai
berikut :

Pasal 1
Maksud dan Tujuan
Perjanjian antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA sebagai bagian dari pelaksanaan
program DAK Fisik Tahun Anggaran 2019 dimaksudkan untuk mendanai Kegiatan
Rehabilitasi Ruang Kelas pada SMA ……… dengan tujuan sebagai upaya pemenuhan
Prasarana Pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan.

Pasal 2
Lingkup Pekerjaan
Perjanjian Pemberian DAK Fisik Bidang Pendidikan SMA Tahun Anggaran 2019 digunakan
untuk menyelesaikan pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas sebanyak …………. Ruang
dari jumlah ruang yang telah ditentukan sebanyak …….. (….) ruang berdasarkan
SK Kemendikbud tentang Lokus Penerima DAK 2019.

Pasal 3
Jangka Waktu Pekerjaan
(1) Jangka waktu pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah selama 90
(Sembilan Puluh) Hari Kalender terhitung mulai saat diterimanya DAK Fisik Bidang
Pendidikan Tahun Anggaran 2019 di rekening PIHAK KEDUA.
(2) PIHAK KEDUA akan mulai melaksanakan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 paling lambat 14 (empat belas) hari kalender terhitung mulai saat diterimanya DAK
Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2019 di rekening PIHAK KEDUA.
(3) Pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 paling lambat pada
tanggal 31 Desember 2019 dan hasilnya sudah dapat digunakan pada akhir
Desember 2019.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 68
Pasal 4
Prinsip-Prinsip Pekerjaan
Prinsip-prinsip dalam pelaksanaan DAK Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2019 meliputi
:
a. pelaksanaan secara swakelola oleh P2S;
b. penerapan asas efektivitas, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas;
c. pengutamaan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kegiatan pembangunan; dan
d. optimalisasi kualitas pekerjaan dengan barang yang dihasilkan.

Pasal 5
Tugas dan Kewajiban Para Pihak
(1) PIHAK PERTAMA
a. Menyediakan anggaran/dana biaya umum untuk kegiatan perencanaan, sosialisasi,
seleksi, pendataan, pengawasan dan biaya operasional lainnya, sesuai dengan
kebutuhan;
b. Menyalurkan dana dengan segera ke satuan pendidikan penerima DAK Bidang
Pendidikan melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan
mempertimbangkan jangka waktu pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3.
c. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program DAK Bidang Pendidikan SMA di
tingkat Provinsi;
d. Memberikan bimbingan teknis dan/atau sosialisasi dan/atau pendampingan
pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan SMA; dan
e. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi serta menyusun pelaporan kegiatan DAK
Bidang Pendidikan SMA.
(2) PIHAK KEDUA
a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program DAK Bidang Pendidikan SMA di
tingkat Satuan Pendidikan;
b. Membentuk panitia pelaksana program DAK Bidang Pendidikan di tingkat Satuan
Pendidikan (P2S);
c. Melaporkan keadaan keuangan dan penggunaannya secara periodik kepada PIHAK
PERTAMA; dan
d. Mencatat dan melaporkan aset yang diperoleh dari DAK Bidang Pendidikan kepada
PIHAK PERTAMA.

Pasal 6
Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
a. PIHAK KEDUA dalam melaksanakan kegiatan harus melibatkan Unsur Sekolah, Komite
Sekolah untuk pendidikan formal, dan masyarakat mulai perencanaan hingga penyelesaian
pekerjaan sebagai bagian integral Manajemen Berbasis Sekolah;
b. PIHAK KEDUA dalam mengelola DAK Fisik Tahun Anggaran 2019 ini harus sesuai
dengan Petunjuk Teknis dan Petunjuk Operasional DAK Bidang Pendidikan SMA, serta
peraturan perundang-undangan yang terkait;
c. PIHAK KEDUA dalam melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,
diwajibkan menyusun rencana kegiatan dan membuat daftar kebutuhan yang diperlukan
beserta spesifikasinya, jumlah dan perkiraan harga yang menjadi bagian/lampiran yang
tidak terpisahkan dari perjanjian ini dengan mengacu kepada Petunjuk Teknis DAK Fisik
dan petunjuk operasional DAK Fisik Bidang Bidang Pendidikan SMA;

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 69
d. PIHAK KEDUA wajib melakukan pencatatan penerimaan dan pengeluaran dalam Buku
Kas serta pelaporan keuangan dan hasil kerja sesuai dengan petunjuk operasional, baik
kemajuan maupun hambatan dalam pelaksanaan tugas dan disampaikan kepada dinas
pendidikan Provinsi Jawa Barat ;
e. PIHAK KEDUA wajib menyimpan seluruh dokumen pelaksanaan DAK Fisik Bidang
Pendidikan SMA Tahun Anggaran 2019;
f. PIHAK KEDUA berkewajiban memungut dan sekaligus menyetorkan pajak-pajak yang
terkait serta menyimpan bukti-bukti setoran dan faktur pajak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
g. PIHAK KEDUA berkewajiban melaksanakan serah terima hasil pekerjaan kepada
Gubernur Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi yang dituangkan dalam berita
acara serah terima yang dilampiri dengan Daftar Hasil Pekerjaan DAK Fisik Bidang
Pendidikan SMA tahun Anggaran 2019; dan
h. PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan seluruh DAK Fisik
Bidang Pendidikan SMA Tahun Anggaran 2019 yang diterimanya dari PIHAK PERTAMA.

Pasal 7
Pemeriksaan Pekerjaan
PIHAK PERTAMA dapat menunjuk tim penerima hasil pekerjaan untuk melakukan
pemeriksaan dan berhak menerima atau menolak setiap hasil pekerjaan yang tidak sesuai
dengan ketentuan dalam perjanjian dan Petunjuk Teknis DAK Fisik serta Petunjuk Operasional
DAK Fisik Bidang Pendidikan SMA tahun 2019.
Pasal 8
Jumlah Dana Bantuan
(1) DAK Fisik Bidang Pendidikan SMA Tahun Anggaran 2019 untuk Rehabilitasi Ruang Kelas
yang diberikan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp ............
(.................... rupiah);
(2) Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk kegiatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2.
Pasal 9
Penyaluran DAK
Pengaturan penyaluran DAK Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2019 sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) sebagai berikut :
(1) Penyaluran dilakukan dengan Transfer ke rekening PIHAK KEDUA penuh tanpa
potongan apapun melalui bank ………………. Nomor rekening …………. Atas nama ………..,
dengan uraian sebagai berikut :
a. tahap pertama (40 %) atau sebesar Rp ............. (................................)*
b. tahap kedua ( 30 %) atau sebesar Rp ............. (................................)*
c. tahap ketiga (30 %) atau sebesar Rp ............. (................................)*
(2) Penyaluran tahap pertama sebesar 40 % (prosesn) atau Rp. ……………………. (
…………….) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan setelah Perjanjian ini
ditandatangani kedua belah pihak beserta kelengkapan dokumen lainnya diterima dan
disetujui PIHAK PERTAMA dengan mempertimbangkan jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 3.
(3) Penyaluran tahap kedua sebesar 30 % (prosen) atau Rp. …………………( ………………)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan setelah progress fisik mencapai
minimal 30%, dengan dilampiri oleh surat permohonan pencairan Tahap-2 dan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan pekerjaan tahap-1 (progress fisik mingguan dan
bulanan, rekapitulasi penggunaan dana tahap-1, laporan keuangan, serta foto
pelaksanaan pekerjaan);

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 70
(4) Penyaluran tahap ketiga sebesar 30 % (prosesn) atau Rp. ………………… ( ………………)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan setelah progress fisik mencapai
minimal 60%, dengan dilampiri oleh surat permohonan pencairan Tahap-3 dan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan pekerjaan tahap-2 (progress fisik mingguan dan
bulanan, rekapitulasi penggunaan dana tahap-2, laporan keuangan, serta
foto/dokumentasi fisik pelaksanaan pekerjaan minimal 60 %);
(5) Kewajiban pajak atas penggunaan DAK Bidang Pendidikan diselesaikan oleh PIHAK
KEDUA sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Keadaan Memaksa
(1) Apabila terjadi keadaan memaksa/kahar (Force Majeure) yang secara langsung
mempengaruhi pelaksanaan perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA harus melapor kepada
PIHAK PERTAMA paling lambat dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kalender
terhitung mulai terjadinya keadaan memaksa/kahar (Force Majeure) yang didukung
dengan bukti-bukti tertulis yang dikeluarkan dari pihak berwenang.
(2) Keadaan kahar (forcé majeure) adalah suatu keadaan yang terjadi di luar kemampuan
manusia dan tidak dapat dihindarkan sehingga suatu kegiatan tidak dapat terlaksana
atau tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
(3) Yang termasuk kategori keadaan kahar adalah peperangan, kerusuhan, revolusi,
bencana alam, pemogokan, kebakaran, dan bencana lainnya yang harus dinyatakan oleh
pejabat/instansi yang berwenang.
Pasal 11
Sisa Dana
(1) Apabila PIHAK KEDUA dalam melaksanakan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 dan ternyata terdapat kelebihan/sisa dana, maka sisa dana tersebut dapat
digunakan untuk menambah volume atau sasaran yang diadakan dengan persetujuan
PIHAK PERTAMA.
(2) Jika sisa dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak digunakan untuk penambahan
volume atau sasaran yang diadakan, sisa dana tersebut harus disetorkan kembali ke Kas
Daerah.
Pasal 12
Pertanggungjawaban
PIHAK KEDUA harus melaporkan dan mempertanggungjawabkan DAK Fisik Bidang
Pendidikan Tahun Anggaran 2019 yang diterimanya kepada PIHAK PERTAMA selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari kalender mulai terhitung saat selesainya pelaksanaan
pekerjaan, dilampiri antara lain :
1. Berita Acara Serah Terima;
2. Bukti pertanggungjawaban keuangan;
3. Bukti teknis pekerjaan. Pasal 13 Panduan Pelaksanaan

Pasal 13
Panduan Pelaksanaan
Ketentuan lebih lanjut pelaksanaan Perjanjian ini terdapat dalam Petunjuk Teknis DAK Fisik
dan Petunjuk Operasional DAK Fisik Bidang Pendidikan SMA yang merupakan dokumen yang
tidak terpisahkan dan menjadi satu kesatuan dengan Perjanjian ini.

Pasal 14
Sanksi
PARA PIHAK yang tidak memenuhi perjanjian ini dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 71
Pasal 15
Pernyataan dan Jaminan Para Pihak
PARA PIHAK menyatakan dan menjamin satu dan lainnya bahwa Perjanjian ini dan instrumen
serta dokumen lain yang disyaratkan dan telah diserahkan PARA PIHAK kepada PARA
PIHAK yang menerimanya akan merupakan suatu kewajiban hukum yang sah dan mengikat
PARA PIHAK untuk melaksanakannya.
Pasal 16
Penutup
(1) Surat Perjanjian ini dibuat rangkap 3 (tiga) yang ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA serta disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi di atas kertas bermeterai
cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

(2) Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal ditandatanganinya surat perjanjian ini.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

Kepala Dinas Pendidikan Kepala SMAN …………………


Provinsi Jawa Barat Kabupaten/Kota ……………..

DR. Ir. Dewi Sartika, M.Si ……………………………………..


Nip. 19630122 198603 2 004 NIP. ……..………………………

SAKSI-SAKSI :

Kepala Bidang Pembinaan SMA Komite SMA …………………….


Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat SMA Negeri ……………………….

Ir. H. Yesa Sarwedi Hami Seno, M.Pd ………………………………………


NIP. 19651223 199002 1 001 NIP.

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 72
Lampiran-7

FAKTA INTEGRITAS
PEMBERIAN BANTUAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK
BIDANG PENDIDIKAN SMA REHABILITASI RUANG KELAS SMA
TAHUN ANGGARAN 2019

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : …………………………………………………….
NIP. : …………………………………………………….
Jabatan : Kepala Sekolah
Unit Kerja : SMAN ………………………………………….

Dalam rangka Rehabilitasi Ruang Kelas SMA sebanyak ….. (…….) ruang pada SMAN
……………………. Kabupaten/Kota ………………. Yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus
Fisik (DAK) Fisik Bidang Pendidikan SMA Tahun Anggaran 2019, dengan ini saya
menyatakan bahwa :
1. Sebagai penerima bantuan DAK-Fisik Bidang Pendidikan SMA, dalam upaya
memperoleh bantuan tidak akan menjanjikan atau memberikan imbalan berupa uang
atau bentuk lain yang mempunyai nilai uang kepada siapapun dengan alasan apapun;
2. Penerima bantuan DAK-Fisik SMA, wajib melaksanakan Bantuan DAK-Fisik SMA secara
swakelola dan partisipatif, transparan, akuntabel, efektif dan efisien tertib administrasi
dan pelaporan;
3. Penerima bantuan DAK-Fisik SMA dalam pengelolaan dana, berkewajiban
melaksanakan tugas dengan bersih dan professional dalam arti akan mengerahkan
seluruh kemampuan dan sumber daya yang ada secara optimal untuk memberi hasil
pekerjaan yang terbaik mulai dari pengajuan program kerja (proposal), pelaksanaan
pekerjaan, pengelolaan keuangan, serta pelaporan hasil pekerjaan;
4. Penerima bantuan DAK-Fisik Bidang Pendidikan SMA bertanggungjawab mutlak
terhadap penggunaan Dana Rehabilitasi Ruang Kelas SMA sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
5. Apabila saya melanggar hal-hal yang telah dinyatakan dalam FAKTA INTEGRITAS ini,
saya bersedia dikenakan sanksi moral, sanksi administrasi, serta dituntut ganti rugi
dan pidana sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Bandung, ……………………….. 2019


Kepala SMAN ………………………………….
Kabupaten/Kota ……………………………..

………………………………………………………
NIP. ……………………………………………..

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 73
Lampiran-8

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN


KEGIATAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK SMA
TAHUN ANGGARAN 2019

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : …………………………………………………….
NIP. : …………………………………………………….
Jabatan : Kepala Sekolah
Alamat : …………………………………………………….
Kabupaten/Kota : …………………………………………………….
Unit Kerja : SMAN ………………………………………….
Dengan ini menyatakan setuju untuk menerima bantuan Rehabilitasi Ruang Kelas
sebanyak …………. Ruang dari jumlah ruang yang telah ditentukan sebanyak …….. (….)
ruang berdasarkan SK Kemendikbud tentang Lokus Penerima DAK 2019 yang bersumber
dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Pendidikan SMA Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat tahun anggaran 2019 dengan nilai bantuan sebesar Rp.
………………………,…… ( ………………………………………………………….) dan sanggup untuk :
a. Melaksanakan pekerjaan secara swakelola dengan partisipatif, transparan, akuntabel,
demokratis, efektif, dan efisien, tertib administrasi dan pelaporan;
b. Sanggup melaksanakan fungsi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dalam
pelaksanaan Pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Pendidikan SMA
Tahun 2019;
c. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku dan
melaksanakan kegiatan tepat waktu;
d. Membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
e. Mengirimkan laporan pertanggungjawaban baik fisik maupun keuangan sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan;
f. Bertanggungjawab mutlak secara administrasi, teknis dan keuangan terhadap
pengelolaan pembelanjaan, dan pertanggungjawaban Penggunaan Dana Alokasi
khusus (DAK) Fisik Bidang Pendidikan SMA.
Demikian surat pernyataan kesanggupan ini dibuat dengan kesadaran dan penuh
tanggungjawab.

Bandung, ……………………….. 2019


Kepala SMAN ………………………………….
Kabupaten/Kota ……………………………..

Materai 6.000

………………………………………………………
NIP. ……………………………………………..

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 74
Lampiran-9

SURAT PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB MUTLAK

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : …………………………………………………….
NIP. : …………………………………………………….
Jabatan : Kepala Sekolah
Alamat : …………………………………………………….
Kabupaten/Kota : …………………………………………………….
Unit Kerja : SMAN ………………………………………….

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bertanggungjawab penuh atas
penggunaan dana pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas sebanyak …………. Ruang dari
jumlah ruang yang telah ditentukan sebanyak …….. (….) ruang berdasarkan SK
Kemendikbud tentang Lokus Penerima DAK 2019, dengan jumlah jumlah biaya sebesar
Rp. ……………….,… (……………………………………………………….) yang bersumber dari Dana
Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Pendidikan SMA tahun anggaran 2019.
Apabila dikemudian hari, atas penggunaan dana pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas
SMA sebanyak ….. (……..) ruang tersebut diatas mengakibatkan kerugian Negara, maka
saya bersedia dituntut penggantian kerugian Negara dimaksud sesuai dengan ketentuan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bukti-bukti pengeluaran terkait penggunaan dana tersebut disimpan sesuai dengan
ketentuan pada penerima bantuan untuk kelengkapan admnistrasi dan keperluan
pemeriksaan aparat pengawas fungsional.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya.

Bandung, ……………………….. 2019


Kepala SMAN ………………………………….
Kabupaten/Kota ……………………………..

Materai 6.000

………………………………………………………
NIP. ……………………………………………..

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 75
Lampiran-10

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK


DATA POKOK PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (DAPODIKDASMEN)

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : …………………………………………………….
NIP. : …………………………………………………….
Jabatan : Kepala Sekolah
Satuan Pendidikan :
Alamat : …………………………………………………….
Kabupaten/Kota : …………………………………………………….

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya :


1. bertanggungjawab penuh atas kebenaran dan kemutakhiran data yang diisikan dan
dikirimkan melalui aplikasi Dapodikdasmen;
2. apabila dikemudian hari, terdapat ketidaksesuaian antara data yang dikirimkan
dengan keadaan yang sebenarnya, kami bertanggung jawab sepenuhnya dan
bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya utuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandung, ……………………….. 2019


Kepala SMAN …………………………………
Kabupaten/Kota ……………………………..

Materai 6.000

………………………………………………………
NIP. ……………………………………………..

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 76
Lampiran-11

Nomor :
Sifat : Segera
Lampiran : 1 (satu) berkas Kepada
Perihal : Permohonan Pembayaran Yth. Kuasa Pengguna Anggaran Kegiatan
Tahap-II Rehabilitasi Ruang Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik SMA
kelas/Ruang Guru (Kantor) Jl. Dr. Radjiman No. 6
*) Bandung

Dengan Hormat,

Berdasarkan Surat Perjanjian Pemberian Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik


Bidang Pendidikan Rehabilitasi Ruang Kelas/Ruang Guru (Kantor) *) SMA
Nomor: …………….. tanggal …………………. dan DPA Kegiatan DAK Fisik SMA
Nomor : 1.01.01.1.001.0068 tanggal 7 Januari 2019, perihal Dana Alokasi
Khusus (DAK) Fisik Bidang Pendidikan Rehabilitasi Ruang Kelas/Ruang Guru
(Kantor) *) SMA Tahun Anggaran 2019.

Maka dengan ini kami mengajukan permohonan untuk pencairan/


pembayaran pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas/Ruang Guru (Kantor) *) SMA
sebanyak 4 ruang/paket sebesar 30 % x Rp. 923.210.000,00 = Rp.
276.963.000,00, (dua ratus tujuh puluh enam juta sembilan ratus enam puluh
tiga ribu rupiah), dengan lampiran persyaratan sebagai berikut :
1. Laporan penggunaan dana tahap-I (BKU, Buku Kas Tunai dan Buku
Pembantu Pajak)
2. Laporan progress fisik minimal 30 % (tiga puluh prosen) mingguan dan
bulanan;
3. Dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan (Foto Bangunan).

Demikian Surat Permohonan ini kami ajukan, kiranya permohonan ini


dapat direalisasikan, atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih.

Bandung, ……………………….. 2019


Kepala SMAN ………………………………….
Kabupaten/Kota ……………………………..

………………………………………………………
NIP. ……………………………………………..

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 77
Lampiran-12

Nomor :
Sifat : Segera
Lampiran : 1 (satu) berkas Kepada
Perihal : Permohonan Pembayaran Tahap- Yth. Kuasa Pengguna Anggaran Kegiatan
III Rehabilitasi Ruang Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik SMA
Kelas/Ruang Guru (Kantor) *) Jl. Dr. Radjiman No. 6
Bandung

Dengan Hormat,

Berdasarkan Surat Perjanjian Pemberian Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik


Bidang Pendidikan Rehabilitasi Ruang Kelas/Ruang Guru (Kantor) *) SMA
Nomor: ………… tanggal …………. dan DPA Kegiatan DAK Fisik SMA Nomor :
1.01.01.1.001.0068 tanggal 7 Januari 2019, perihal Dana Alokasi Khusus (DAK)
Fisik Bidang Pendidikan Rehabilitasi Ruang Kelas/Ruang Guru (Kantor) *) SMA
Tahun Anggaran 2019.

Maka dengan ini kami mengajukan permohonan untuk pencairan/


pembayaran pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas/Ruang Guru (Kantor) *)
sebanyak 4 ruang/paket sebesar 30 % x Rp. 923.210.000,00 = Rp.
276.963.000,00, (dua ratus tujuh puluh enam juta sembilan ratus enam puluh
tiga ribu rupiah), dengan lampiran persyaratan sebagai berikut :
1. Laporan penggunaan dana tahap-II (BKU, Buku Kas Tunai dan Buku
Pembantu Pajak)
2. Laporan progress fisik minimal 60 % (enam puluh prosen) mingguan dan
bulanan;
3. Dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan (Foto Bangunan).

Demikian Surat Permohonan ini kami ajukan, kiranya permohonan ini


dapat direalisasikan, atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih.

Bandung, ……………………….. 2019


Kepala SMAN ………………………………….
Kabupaten/Kota ……………………………..

………………………………………………………
NIP. ……………………………………………..

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 78
Lampiran-13

KWITANSI

Sudah Terima dari : Kuasa Pengguna Anggaran Kegiatan DAK Fisik SMA Nomor :
1.01.01.1.001.0068 tanggal 7 Januari 2019

Jumlah Uang : Rp. 369.284.000,00

Terbilang :
TIGA RATUS ENAM PULUH SEMBILAN JUTA DUA
RATUS DELAPAN PULUH EMPAT RIBU RUPIAH

Untuk Pembayaran : Pembayaran Tahap-1 (40 %) Rehabilitasi Ruang kelas/Ruang Guru


(Kantor) *) SMA yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK)
Fisik SMA tahun 2019 di SMAN 1 Babakan Madang Kabupaten
Bogor sebanyak 4 (empat) ruang/paket.

Bandung, 2018
Kepala SMAN 1 Babakan Madang
Kabupaten Bogor
Rp. 369.284.000,00

Melwinda Fitri, S.Pd., M.Pd


NIP. 19690519 199412 2 001

Mengetahui, Lunas dibayar Tgl :


Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran Pembantu

Ir. H. Yesa Sarwedi Hami Seno, M.Pd U. Suhyana


NIP. 19651223 199002 1 001 NIP. 19620420 198303 1 014

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 79
Lampiran-14

KWITANSI
Sudah Terima dari : Kuasa Pengguna Anggaran Kegiatan DAK Fisik SMA Nomor :
1.01.01.1.001.0068 tanggal 7 Januari 2019

Jumlah Uang : Rp. 276.963.000,00

DUA RATUS TUJUH PULUH ENAM JUTA SEMBILAN


Terbilang :
RATUS ENAM PULUH TIGA RIBU RUPIAH

Untuk Pembayaran : Pembayaran Tahap-2 (30 %) Rehabilitasi Ruang kelas/Ruang Guru


(Kantor) *) SMA yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK)
Fisik SMA tahun 2019 di SMAN 1 Babakan Madang Kabupaten Bogor
sebanyak 4 (empat) ruang/paket.

Bandung, 2018
Kepala SMAN 1 Babakan Madang
Kabupaten Bogor
Rp. 276.963.000,00

Melwinda Fitri, S.Pd., M.Pd


NIP. 19690519 199412 2 001

Mengetahui, Lunas dibayar Tgl :


Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran Pembantu

Ir. H. Yesa Sarwedi Hami Seno, M.Pd U. Suhyana


NIP. 19651223 199002 1 001 NIP. 19620420 198303 1 014

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 80
Lampiran-15

KWITANSI

Sudah Terima dari : Kuasa Pengguna Anggaran Kegiatan DAK Fisik SMA Nomor :
1.01.01.1.001.0068 tanggal 7 Januari 2019

Jumlah Uang : Rp. 276.963.000,00

Terbilang :
DUA RATUS TUJUH PULUH ENAM JUTA SEMBILAN
RATUS ENAM PULUH TIGA RIBU RUPIAH

Untuk Pembayaran : Pembayaran Tahap-3 (30 %) Rehabilitasi Ruang kelas/Ruang Guru


(Kantor) *) SMA yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK)
Fisik SMA tahun 2019 di SMAN 1 Babakan Madang Kabupaten Bogor
sebanyak 4 (empat) ruang/paket.

Bandung, 2018
Kepala SMAN 1 Babakan Madang
Kabupaten Bogor
Rp. 276.963.000,00

Melwinda Fitri, S.Pd., M.Pd


NIP. 19690519 199412 2 001

Mengetahui, Lunas dibayar Tgl :


Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran Pembantu

Ir. H. Yesa Sarwedi Hami Seno, M.Pd U. Suhyana


NIP. 19651223 199002 1 001 NIP. 19620420 198303 1 014

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 81
COVER SEMENTARA
TRIO COVER BOY

Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 82
Petunjuk Pelaksanaan Rehab Ruang Kelas dan Ruang Guru SMA Negeri dan Swasta TA 2019 83

Anda mungkin juga menyukai