Anda di halaman 1dari 15

Tugas Pengantar Bisnis

MANAJEMEN PERUSAHAAN

Oleh Kelompok 1:
I Made Gilang Jhuniantara (1707532104)
Niken Miftakhul Jannah (1707532079)
I Gde Putu Prajna Ananggadipa (1707532090)
Ni Ketut Julia Sukma Dewi (1707532077)
I Gusti Agung Oka Sudeva (1707532083)
I Gusti Ayu Ngurah Pradnyadevi Utami (1707532111)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunan tugas
pengantar bisnis dengan materi Manajemen Perusahaan penulis dibantu oleh
banyak pihak.
Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.
Penulis menyadari, bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Begitu pula dengan
karya tulis ilmiah ini, tentu masih ada hal – hal yang kurang dan masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat konstruktif, untuk kesempurnaan karya tulis ini. Akhir
kata, penulis berharap agar karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua.

Denpasar, 8 November 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen.................................................................................. 3
2.2 Fungsi-Fungsi Manajemen............................................................................ 4
2.3 Keterampilan Manajemen............................................................................. 8
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan...................................................................................................... 11
3.2 Saran.............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen.
Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan
sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia
mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari
pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-
tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti
sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing
melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih
48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri
menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu
menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja
dapat meningkatkan produktivitas dengan meningkatnya keterampilan dan
kecekatan tiap-tiap pekerja, menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian
tugas, dan menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga
kerja.
Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen
adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya
penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya
kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik.
Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori
yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya
persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan
kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai
dikembangkan oleh para ahli.Salah satu point penting di dalam manajemen adalah
mengenai fungsi dari manajemen tersebut, dan pada kesempatan ini penulis akan
memberikan beberapa pendapat para ahli mengenai fungsi-fungsi manajemen
yang sudah penulis rangkai di dalam bab pembahasan.

1
1.2. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan ulasan singkat latar belakang di atas, maka dapat
disusunlah rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen?
2. Apa saja fungsi-fungsi dari manajemen?
3. Apa saja keterampilan dari manajemen?
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian dari manajemen
2. Untuk mengetahui fungsi-fungsi dari manajemen
3. Untuk mengetahui keterampilan manajemen

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Manajemen


Pengertian manajemen secara dasar adalah suatu seni didalam sebuah proses
dan ilmu pengorganisasian contoh diantaranya adalah seperti pergerakan,
pengendalian, pengawasan, pengorganisasian, serta perencanaan. Manajemen
memiliki arti yaitu memimpin, mengusahakan, mengendalikan, mengurus, serta
mengelola.
Pengertian manajemen secara etimologis adalah suatu seni melaksanakan
serta mengatur. Pengertian manajemen secara ilmu dapat disebut sebagai bagian
dari disiplin ilmu yang mengenalkan serta mengajarkan tentang proses untuk
mendapatkan tujuan yang diinginkan organisasi baik itu tujuan usaha bersama
dengan orang secara pribadi ataupun sumber milik organisasi. Adapun orang yang
melaksanakan tugas keseharian ataupun tugas yang berkaitan tentang manajemen
itu sendiri disebut manajer.
Ada pula pengertian manajemen menurut para ahli, yaitu:
1. Encylopedia of the Social Science, manajemen adalah proses yang
dalam pelaksanaan tujuanya ,direncanakan, dilaksanakan serta diawasi.
2. George.R.Terry, manajemen adalah kerangka kerja atau proses yang
didalamnya melibatkan pengarahan atau bimbingan dari sekelompok
orang ke arah tujuan organisasional dengan maksud yang jelas dan telah
ditentukan sebelumnya.
3. James A.F Stoner, manajemen adalah suatu proses dari merencanakan,
penggunaan sumber daya, dan pengorganisasian untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
4. Mary Parker Follet, manajemen adalah seni. Setiap pekerjaan dapat
dituntaskan oleh orang lain.
5. Luther Gulick, manajemen adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang
berupaya secara sistematis bertujuan untuk memahami bagaimana serta
mengapa manusia bekerja sama dalam menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat.

3
6. Wilson Bangun, manajemen adalah serangkaian berbagai aktivitas atau
kegiatan yang dilakukan oleh tiap anggota organisasi untuk meraih
tujuan organisasi tersebut.
7. Koontz, manajemen adalah suatu seni paling produktif yang
pelaksanaannya didasarkan pada pemahaman mengenai ilmu yang
mendasarinya.
8. Oey Liang Lee, manajemen adalah seni perencanaan dan ilmu,
pengorganisasian, penyusunan, pengendalian, dan pengarahan yang
didasari dari sumber daya perusahaan itu sendiri untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
9. Lawrence A.Appley, manajemen adalah seni untuk mencapai tujuan
tertentu yang dilakukan oleh orang lain/usaha orang lain.
10. Ricky W. Griffin, manajemen adalah proses perencanaan / planning,
pengorganisasian, pengkoordinasisasian, serta pengontrolan setiap
sumber daya yang ada guna mencapai tujuan ataupun goals yang telah
ditentukan dengan efektif dan efisien. Efektif berarti tujuan dapat
dicapai sesuai dengan rencana yang ada, dan efisien berarti dilaksanakan
dengan benar dan terorganisis yang sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.

2.2. Fungsi-Fungsi Manajemen


Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer
dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Secara umum, fungsi
manajemen dapat dibedakan menjadi empat yaitu fungsi perencanaan (planning),
fungsi pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), dan pengawasan
(controlling).
1. Fungsi Perencanaan (Planning)
Perencanaan atau planning adalah bagaimana perusahaan menetapkan
tujuan yang diinginkan dan kemudian menyusun rencana strategi bagaimana
cara untuk mencapai tujuan tersebut. Fungsi-fungsi manajemen yang lain
tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa adanya perencanaan yang

4
matang. Adapun beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan yaitu
menetapkan arah tujuan dan target bisnis, menyusun strategi untuk
mencapai tujuan tersebut, menentukan sumber daya yang dibutuhkan dan
menetapkan standar kesuksesan dalam upaya mencapai tujuan.
Perencanaan dari sudut pandang jenjang manajemen bisa dibagi kedalam
beberapa jenjang, yaitu:
A. Top Level Planning (Perencanaan Jenjang Atas)
Perencanaan dalam jenjang ini bersifat strategis, yaitu memberi
petunjuk umum, rumusan tujuan, pengambilan keputusan serta
memberikan pentunjuk pola penyelesaian dan sifatnya menyeluruh. Top
level planning menekankan tujuan jangka panjang organisasi dan tentu
saja menjadi tangung jawab manajemen puncak.
B. Middle Level Planning (Perencanaan Jenjang Menengah)
Jenjang perencanaan menengah sifatnya lebih administratif
menyangkut cara-cara yang akan ditempuh untuk merealisasikan tujuan
dari sebuah perencanaan dijalankan. Tanggung jawab
perencanaan middle level berada pada manajemen menengah.
C. Low Level Planning (Perencanaan Jenjang Bawah)
Perencanaan jenjang bawa lebih fokus terhadap bagaimana cara
menghasilkan, sehingga jenjang ini lebih mengarah kepada kegiatan
operasional perusahaan. Manajemen pelaksana adalah pihak yang
bertanggung jawab dalam perencanaan jenjang bawah ini.
Perencanaan yang baik selayaknya memenuhi beberapa syarat syarat
berikut:
a. Mempunyai tujuan yang jelas
b. Sederhana, tidak terlalu sulit dalam menjalankannya
c. Memuat analisis pada pekerjaan yang akan dilakukan
d. Fleksibel, bisa berubah mengikuti perkembangan yang terjadi
e. Mempunyai keseimbangan, tanggung jawab dan tujuan yang
selaras pada tiap-tiap bagian
f. Segala sesuatu yang tersedia bisa dipergunakan secara efektif
serta berdaya guna

5
Beberapa manfaat dari adanya fungsi perencanaan, diantaranya :
a. Bisa membuat pelaksanaan tugas jadi tepat dan kegiatan pada
tiap-tiap unit akan lebih terorganisir kearah tujuan yang sama
b. Dapat menghindari kesalahan yang mungkin akan terjadi
c. Memudahkan pengawasan
d. Menjadi pedoman dasar di dalam menjalankan kegiatan
2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Fungsi perencanaan atau Organizing adalah pengaturan sumber daya
manusia dan sumber daya fisik yang dimiliki agar bisa menjalankan
rencana-rencana yang sudah diputuskan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Fungsi pengorganisasian mengelompokkan semua orang, alat,
tugas dan wewenang yang ada dijadikan satu kesatuan yang kemudian
digerakkan melaksanakan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.
Pengorganisasian bisa memudahkan manajer untuk mengawasi dan
menentukan orang-orang yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas yang
telah dibagi-bagi.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam fungsi pengorganisasian
adalah:
a. Mengalokasikan sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-
tugas serta menetapkan prosedur yang diperlukan
b. Menetapkan struktur perusahaan yang menunjukkan adanya garis
kewenangan dan tanggung jawab
c. Merekrut, menyeleksi, dan melakukan pelatihan serta pengembangan
tenaga kerja
d. Menempatkan tenaga kerja pada posisi yang pas dan paling tepat.
Manfaat dari fungsi pengorganisasian yaitu:
a. Pembagian tugas-tugas bisa sesuai dengan kondisi perusahaan
b. Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugas
c. Personil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang akan
dijalankan.
Fungsi daripada fungsi pengorganisasian antara lain:

6
a. Pendelegasian wewenang dari manajemen puncak kepada
manajemen pelaksana.
b. Adanya pembagian tugas yang jelas.
Mempunyai manajer puncak yang profesional untuk bisa
mengkoordinasikan semua kegiatan yang dilakukan

3. Fungsi Pengarahan (Directing)


Fungsi pengarahan atau directing adalah upaya untuk menciptakan
suasana kerja dinamis, sehat agar kinerjanya lebih efektif dan efisien.
Beberapa kegiatan pada fungsi pengarahan :
a. Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa
bekerja secara efektif dan efisien.
b. Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
c. Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan
4. Fungsi Pengawasan (Controlling)
Fungsi pengendalian atau controlling adalah sebuah proses
mengevaluasi prestasi organisasi dan mengambil tindakan-tindakan koreksi
jika diperlukan, dalam rangka mencapai tujuan daripada perusahaan
tersebut.
Kegiatan pada fungsi pengawasan yaitu:
a. Mengevaluasi keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standar
indikator yang sudah ditetapkan
b. Melakukan klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpangan yang
ditemukan
c. Memberi alternatif solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah
yang terjadi.
Tahapan-tahapan dari proses pengawasan dapat dibedakan sebagai
berikut:
a. Mengukur prestasi pelaksanaan kegiatan
b. Membandingkan prestasi pelaksanaan dengan standar atau tujuan
perusahaan yang telah ditetapkan

7
c. Mengidentifikasi penyimpangan-penyimpangan yang berlaku dan
sebab-sebab dari penyimpangan tersebut
d. Mengambil tindakan-tindaan koreksi
Controlling akan berjalan efektif apabila memperhatikan hal-hal berikut
:
a. Routing (jalur), manajer menetapkan cara atau jalur supaya bisa
dengan mudah mengetahui letak dimana suatu kesalahan sering
terjadi.
b. Scheduling (penetapan waktu), Manajer menetapkan kapan
semestinya pengawasan harus dijalankan. Kadang-kadang,
pengawasan yang terjadwal mungkin tidak efisien dalam
menemukan suatu kesalahan, dan sebaliknya, sesuatu yang
dijalankan secara mendadak malah lebih berguna.
c. Dispatching (perintah pelaksanaan), adalah pengawasan yang
berupa suatu perintah pelaksanaan pada pekerjaan. Tujuannya
supaya suatu pekerjaan bisa selesai tepat waktu. Perintah bisa
membuat sebuah pekerjaan bisa terhindar dari kondisi yang
terkatung katung, dan pada ujungnya apabila terjadi kesalahan, bisa
dengan mudah diidentifikasi siapa yang melakukan kesalahan
d. Follow Up (tindak lanjut), Manajer mencarikan solusi apabila
terdapat kesalahan yang ditemukan. Tindak lanjut bisa dengan
memberikan peringatan terhadap pihak yang sengaja atau tidak
sengaja melakukan kesalahan dan memberikan petunjuk supaya
kesalahan yang sama tidak akan terulang kembali
Bentuk pengawasan yang baik adalah pengawasan yang sesuai dengan
kebutuhan dan sifat atau karakter dari perusahaan. Sebuah pengawasan yang
baik dilakukan dengan tidak menelan banyak biaya dan bisa menjamin
adanya kegiatan perbaikan. Untuk itu, perusahaan perlu menyiapkan
langkah tata pola dan rencana perusahaan sebelum pengawasan
dilaksanakan.

8
2.3. Keterampilan Manajemen
Keterampilan adalah suatu kemampuan untuk menerjemahkan pengetahuan
ke dalam praktis sehingga tercapai tujuan yang diinginkan. Keterampilan yang
paling penting adalah keterampilan yang memungkinkan manajer bisa membantu
orang lain sehingga menjadi lebih produktif di tempat kerja. Keterampilan
menajemen dapat digolongkan menjadi 5 kelompok, yaitu:
1. Keterampilan konseptual
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk
membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Keterampilan
ini sering disebut sebagai keterampilan kosepsional (conceptional skill).
Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan
menjadi suatu rencana kegiatan untuk menciptakan gagasan atau konsepnya
itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu
biasanya disebut sebagai proses perencanaan. Oleh karena itu, keterampilan
konsepsional juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan Komunikasi atau Kemanusiaan
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan
keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang
lain yang disebut juga keterampilan kemanusiaan (human skill).
Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap
bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang [persuasif,
bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan
kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan
berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah,
maupun bawah.
3. Keterampilan Teknis
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada
tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan
untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan
program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, merangkai bunga
dan keterampilan teknis yang lain.
4. Keterampilan Manajemen Waktu

9
Kemampuan manajemen waktu merujuk pada kemampuan seorang
manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
Waktu yang mereka miliki merupakan aset berharga, dan jika
menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi
produktivitas perusahaan.
5. Keterampilan Membuat Keputusan
Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah kemampuan untuk
mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam
memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling
utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top
manager). Ada tiga langkah dalam pembuatan keputusan, yaitu:
A. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan
mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk
menyelesaikannya.
B. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan
memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik.
C. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang
telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap
berada di jalur yang benar.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Dari paparan di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
1. Pengertian manajemen secara dasar adalah suatu seni didalam sebuah
proses dan ilmu pengorganisasian contoh diantaranya adalah seperti
pergerakan, pengendalian, pengawasan, pengorganisasian, serta
perencanaan.
2. Fungsi manajemen dapat dibedakan menjadi empat yaitu fungsi
perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), pengarahan
(directing), dan pengawasan (controlling).
3. Keterampilan menajemen dapat digolongkan menjadi 5 kelompok, yaitu
keterampilan konseptual, keterampilan komunikasi atau kemanusiaan,
keterampilan teknis, keterampilan manajemen waktu, membuat keputusan
keterampilan

3.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan penulis adalah untuk masyarakat
agar lebih memahami masalah manajemen karena manajemen berguna dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk penulis yang ingin melanjutkan penulisan diarahkan
dengan materi manajemen untuk lebih mendalam.

11
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, Yadi, 2001, makalah: Manajemen Modul Latihan. PT. Cendekia
Informatika, Jakarta
Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. BPFE – Yogyakarta
Stoner, James A.F. 1996. Manajemen (Terjemahan). Penerbit Erlangga – Jakarta
Griffin. 2003. Pengantar Manajemen. Penerbit Erlangga - Jakarta

12

Anda mungkin juga menyukai