Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang MahaEsa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Etika dan Hukum Kesehatan ini
dengan judul "Menganalisis tentang Reproduksi Buatan menurut Agama berdasarkan Al-
Qur’an, Al- Hadits, dan Pendapat Ulama serta Peraturan Perundang-Undangan ” tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu metode
pembelajaran bagi mahasiswa-mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Mulia Madiun.Kami sebagai manusia yang jauh dari kesempurnaan tentunya sadar akan
segala kekurangan dalam pembuatan makalah ini dan kami akan sangat bangga apabila
makalah yang kami susun ini mendapatkan saran maupun kritik yang bersifat membangun.
Tidak lupa kami hanturkan permohonan maaf apabila makalah yang kami buat terdapat suatu
kesalahan.Kami sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
tersusunnya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan
tambahan ilmu pengetahuan bagi para pembaca.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 3
A. Latar Belakang .............................................................................................................
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................
C. Tujuan ..........................................................................................................................
D. Manfaat ........................................................................................................................
..........................................................................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI.......................................................................................... 4
A. Reproduksi Buatan ......................................................................................................
B. Reproduksi Buatan dan Hukum ...................................................................................
C. Reproduksi Buatan dan Agama ....................................................................................
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 5
A. Kesimpulan ..................................................................................................................
B. Saran ............................................................................................................................
......................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qura’n surat 49:13 dan 75:39 menyebutkan bahwa Allah SWT menjadikan
manusia kepada dua jenis: laki-laki dan perempuan. Kedua jenis kelamin tersebut
masing-masing diberi naluri saling mencintai, dan sebagai buahnya manusia di dunia ini
dapat berkembang baik. Untuk memperoleh keturunan yang sah, sebelumnya manusia
diperintahkan membentuk rumah tangga melalui akad nikah dengan aturan yang telah
ditentukan. Hubungan jenis kelamin itu jika tanpa didahului akad nikah tergolong
perbuatan zina. Dalam Islam, zina dilarang dan hukumnya haram.
Agar tercipta rumah tangga yang bahagia dan sejahtera, Allah SWT dan Rasul-Nya
memberikan petunjuk agar sebelum perkawinan memilih calon yang baik. Diantara
kebahagiaan dan kesejahteraan rumah tangga adalah hadirnya anak seperti yang
didambakan. Pada kenyataannya, kehadiran anak yang didambakan itu ada yang tidak
terwujud.
Prof. Dr .Asri Rasad, MSc, PhD, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
menyatakan bahwa setidaknya ada 10 – 20 % pasangan suami isteri yang mengalami
kesulitan memperoleh keturunan. Kesulitan memperoleh keturunan bisa dikarenakan
beberapa sebab. Ada sebab yang terdapat di pihak suami dan ada pula yang terdapa di
pihak isteri. Klasifikasi penyebab perceraian yang dibuat Kantor Urusan Agama hanya
menyebut secara umum tentang sebab-sebab perceraian yaitu: 1) Meninggalkan
kewajiban, 2) Krisis akhlak, 3) Biologis, 4) Dimadu, 5) Politis.
Sebagai akibat dari ketidak hadiran anak dalm satu keluarga, setidaknya keluarga
tersebut akan mencari beberapa alternatife misalnya: 1) Menyerah kepada nasib, 2)
Adopsi, 3) Cerai, 4) Poligami , 5) Inseminasi buatan.
Mengenai alternatif terakhir (Inseminasi buatan) yang nota bene penemuan dibidang
teknologi kedokteran, masih banyak persoalan, terutama jika ditinjau dari segi hukum
agama. Oleh sebab itu makalah ini bertujuan untuk mengetahui. Apakah inseminasi
buatan dapat dibenarkan oleh hukum islam? Dan hukum-hukum sepertiapakah yang
berlaku di indonesia menurut UU.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah Menganalisis tentang Reproduksi
Buatan menurut Agama berdasarkan Al- Qur’an, Al- Hadits, dan Pendapat Ulama serta
Peraturan Perundang-Undangan
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah Agar mahasiswa mengetahui tentang
Reproduksi buatan menurut Agama berdasarkan Al- Qur’an, Al- Hadits, dan Pendapat
Ulama serta Peraturan Perundang-Undangan
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan dan pengalaman tentang Reproduksi Buatan
menurut agama berdasarkan Al- Qur’an, Al- Hadits, dan Pendapat Ulama serta
Peraturan Perundang-Undangan
2. Bagi Ilmu pengetahuan
Sebagai salah satu referensi untuk menambah pengetahuan tentang Reproduksi
Buatan menurut agama berdasarkan Al- Qur’an, Al- Hadits, dan Pendapat Ulama
serta Peraturan Perundang-Undangan
3. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai informasi bagi institusi pendidikan dalam
pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di masa yang akan datang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Reproduksi Buatan
Teknologi Reproduksi Buatan pada Manusia Pada dasarnya proses pembuahan yang
alami terjadi dalam rahim manusia melalui cara yang alami pula (hubungan seksual). Akan
tetapi pada kondisi tertentu pembuahan alami ini terkadang sulit terwujud dikarenakan
adanya salah satu pasangan yang mengalami infertilitas sehingga tidak dapat
mendatangkan keturunan.
Teknologi reproduksi buatan adalah metode penanganan terhadap sel gamet (ovum,
sperma) serta hasil konsepsi (embrio) sebagai upaya untuk mendapatkan kehamilan di luar
cara-cara alami, tidak termasuk kloning atau duplikasi manusia. Teknik ini merupakan
bagian dari pengobatan infertilitas. Infertilitas dikatakan sebagai kelainan atau kondisi
sakit dalam masalah reproduksi. Manusia pada dasarnya mempunyai hak untuk bebas dari
sakit. Apabila infertilitas merupakan manifestasi dari sakit maka semua manusia
mempunyai hak untuk bebas dari kondisi infertil atau dengan kata lain berhak untuk
bereproduksi. Teknologi reproduksi buatan digunakan untuk mengatasi infertilitas ini,
dimana apabila reproduksi secara alami tidak memungkinkan dilakukan maka teknik
reproduksi buatan dapat diterapkan.
Teknologi ini memberi kesempatan kepada pasangan suami istri yang memiliki
masalah dengan proses reproduksi untuk memiliki keturunan
yang tetap berasal dari benih mereka. Hak reproduksi tidak hanya berarti hak untuk
memperoleh keturunan, tetapi lebih luas lagi berarti hak untuk hamil atau tidak hamil, hak
untuk menentukan jumlah anak, hak untuk mengatur jarak kelahiran.
Teknologi Reproduksi Buatan mencakup setiap fertilisasi yang melibatkan manipulasi
gamet (sperma, ovum) atau embrio diluar tubuh serta pemindahan gamet atau embrio ke
dalam tubuh manusia. Teknik bayi tabung (In Vitro Fertilization) dan teknik ibu pengganti
(Surrogate Mother) termasuk dalam Teknologi Reproduksi Buatan ini.
Berdasarkan teknik yang digunakan, teknologi reproduksi buatan pada manusia
dikelompokkan menjadi empat metode; yaitu : In Vitro Fertilization (IVF), Zygote
IntraFallopian Transfer (ZIFT), Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI) dan Gamete
IntraFallopian Transfer (GIFT). Pada perkembangannya teknologi reproduksi buatan
semakin berkembang menjadi beberapa teknik sebagai berikut : 1. In Vitro Fertilization &
Embryo Transfer (IVF & ET) Yaitu prosedur pembuahan ovum dan sperma di laboratorium
yang kemudian dilanjutkan dengan pemindahan embrio1 ke dalam uterus (rahim).
A. Kesimpulan
Secara umum reproduksi buatan merupakan hal yang jarang dilakukan dan hanya
dilakukan dalam keadaan tertentu seperti kemandulan dll. Begitulah pemahaman
seseorang yang memahami ayat al-qur'an dan hadis secara tekstual saja. Namun
walaupun begitu, hukum reproduksi buatan manusia secara khusus perlu dikaji secara
lebih mendalam dari hukum maupun agama, karena reproduksi buatan bukanlah dalam
satu bentuk tindakan, tetapi juga mempunyai berbagai alasan mengapa itu dilakukan.
B. Saran
1. Bagi Penulis
Diharapkan dapat menerima kesalahan dalam menyusun makalah tentang
reproduksi buatan menurut agama berdasarkan Al- Qur’an, Al- Hadits, serta
Peraturan Perundang-Undangan
2. Bagi Ilmu Pengetahuan
Diharapkan bisa sebagai referensi untuk menambahkan pengetahuan tentang
reproduksi buatan menurut agama berdasarkan Al- Qur’an, Al- Hadits, dan Pendapat
serta Peraturan Perundang-Undangan
3. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan lebih menyediakan fasilitas dan tenaga pengajar yang berkualitas
dan memunculkan inovasi-inovasi baru yang dapat mendukung terciptanya bidan
yang berkualitas dan professional.
DAFTAR PUSTAKA
Hanifah, J. 1999. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan Edisi 3. Jakarta : Buku Kedokteran
EGC
Harfi, T. 2013. Etika dan Hukum Teknik Reproduksi Buatan.
https://www.academia.edu/36147335/Etika_dan_Hukum_Teknik_Reproduksi_
Buatan_1 (5 november 2019 jam 18.40)
Riska, R. 2017. Hukum Rekayasa Reproduksi Buatan berbasis transendental.
http://eprints.ums.ac.id/57715/1/RINGKASAN%20DISERTASI%202017%20%28RIZKA
%29.pdf (5 november 2019 jam 19.55)
Syafiahmaula, O. 2015. Inseminasi Buatan pada Manusia dan Sudut Pandang Islam.
https://www.academia.edu/16683979/Makalah_Inseminasi_Buatan_pada_Manusia_dan_Sudut_Panda
ng_Islam (5 November 2019 jam 20.12)