Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CAMPLONG
JALAN RAYA CAMPLONG KAB.SAMPANG

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


SURVEI MAWAS DIRI (SMD)

I. Pendahuluan
Puskesmas memiliki peranan penting sebagaiujung tombak pelayanan kesehatan di
Indonesia. DalamPerpres 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN) diuraikan,
dua komponen SKN adalah upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan. Juga diuraikan 23
upaya kesehatan yang setiap upaya dibagi atas dua komponen lagi, yakni upaya kesehatan
perorangan (UKP), dan upaya kesehatan masyarakat (UKM).

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan


kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya dengan memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala
bentuk upaya kesehatan. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan sangat
penting sebagaimana dijelaskan dalam UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan juga
sebagai berikut 1) Dari hasil kajian ternyata 70% sumber daya pembangunan nasional berasal
kontribusi/partisipasi masyarakat; 2) Pemberdayaan masyarakat/partisipasi masyarakat
berazaskan gotong royong, merupakan budaya masyarakat Indonesia yang perlu dilestarikan; 3)
Perilaku masyarakat merupakan faktor penyebab utama, terjadinya permasalahan kesehatan,
oleh sebab itu masyarakat sendirilah yang dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan
pendampingan/bimbingan pemerintah; 4) Pemerintah mempunyai keterbatasan sumber daya
dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang semakin kompleks di masyarakat, sedangkan
masyarakat mempunyai potensi yang cukup besar untuk dapat dimobilisasi dalam upaya
pencegahan di wilayahnya; 5) Potensi yang dimiliki masyarakat diantaranya meliputi community
leadership, community organization, community financing, community material, community
knowledge, community technology, community decision making process, dalam upaya
peningkatan kesehatan, potensi tersebut perlu dioptimalkan; 6) Upaya pencegahan lebih efektif
dan efisien dibanding upaya pengobatan, dan masyarakat juga mempunyai kemampuan untuk
melakukan upaya pencegahan apabila dilakukan upaya pemberdayaan masyarakat terutama
untuk ber-perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
II. LatarBelakang
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan
masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri
sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan
kesehatan termasuk pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau
pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini
diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya social budaya
masyarakat setempat.

Wilayah kecamatan Camplong terutama di wilayah kerja puskesmas Camplong


terdapat 8 desa, diperlukan upaya membuat terobosan yang benar-benar memiliki daya ungkit
bagi meningkatnya derajat kesehatan bagi seluruh masyarakat didasari dengan kebutuhan dan
harapan masyarakat. Puskesmas merupakan pusat penggerak pemberdayaan kesehatan
masyarakat, untuk itu kami mencoba langkah pendekatan edukatif sebagai fasilitator untuk
mengembangkan desa di wilayah kerja Puskesmas Camplong.

Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan dilakukan atas dasar untuk menumbuhkan


kesadaran, kemauan, dan kemampuan, serta menjadi pengerak dalam pembangunan
kesehatan.Kemandirian bermakna sebagai upaya kesehatan dari, oleh, dan untu kmasyarakat
sehingga mampu untuk mengoptimalkan dan menggerakkan segala sumber daya setempat serta
tidak bergantung kepada pihak lain.

Untuk itulah dilakukan Survei Mawas Diri, yaitu kegiatan pengenalan, pengumpulan dan
pengkajian masyarakat kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat setempat
dibawah bimbingan kepala Desa/Kelurahan dan petugas kesehatan (petugas Puskesmas, Bidan
di Desa). Survei Mawas Diri adalah pengenalan, pengumpulan, pengkajianmasalah kesehatan
pekerja untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat pekerja mengenai kesehatan kerja.

III. Tujuan
A. TujuanUmum
Membentuk masyarakat yang memiliki kesadaran dan kemampuan untuk mengetahui
dan mengatasi masalah kesehatan secara mandiri sehingga meningkatkan derajat
kesehatannya.

B. TujuanKhusus
1. Dilaksanakannya pengumpulan data, masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku.
2. Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku yang paling
menonjol di masyarakat.
3. Mengiventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung upaya mengatasi
masalah kesehatan.
4. Diperolehnya dukungan kepala desa/kelurahan dan pemuka masyarakat dalam
pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat di Desa Siaga.

IV. KegiatanPokokdanRincianKegiatan
No. KegiatanPokok RincianKegiatan
1. Persiapan a. Menyusun daftar pertanyaan:
1. Berdasarkan prioritas masalah yang ditemui di Puskesmas
danDesa (data sekunder)
b. Menyusun lembar observasi untuk mengobservasi rumah,
halaman rumah dan lingkungan sekitarnya
c. Menentukan criteria responden dan jumlah KK
d. Mengumpulkan kader kesehatan untuk dilakukan briefing
sebelum survey
2. Pelaksanaan a. Pelaksanaan interview/wawancara terhadap responden
b. Pengamatan terhadap rumah tangga dan lingkungan
3. Pelaporan / Evaluasi a. Meninjau kembali pelaksanaan Survei Mawas Diri (SMD)
b. Merangkum, mengolah dan menganalisis data yang telah
dikumpulkan
c. Menyusun laporan Survei Mawas Diri (SMD) sebagai bahan
untuk Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

V. Cara MelaksanakanKegiatandanSasaran

Kegiatan pokok Survei Mawas Diri (SMD) di wilayah kerja Puskesmas Camplong
dilakukan dengan metode sebagai berikut:

No KegiatanPokok Metode yang Digunakan


1 Persiapan Melakukan penyusunan kuesioner, pembentukan tim dan
pertemuan
2 Pelaksanaan Dilakukan dengan metode wawancara dan observasi
3 Pelaporan / Evaluasi Pelaporan dilakukan dengan cara merekap hasil survei yang telah
dilakukan

VI. Sasaran
Sasaran kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) adalah KK yang ada di desa wilayah kerja
Puskesmas Camplong sejumlah sampel yang telah ditentukan dengan menggunakan rumus
slovin. Standareror yang digunakan sebesar 10%. Hal ini dikarenakan keterbatasan tenaga,
waktu dan biaya. Adapun hasil perhitungan sampel setiap desa sebagai berikut:
No Desa Jumlah Populasi Jumlah Sampel
1.. Dharma Camplong 2.549 96
2. Tambaan 941 90
3. Taddan 1.752 94
4. Prajjan 403 80
5. BanjarTalela 1.158 94
6. BanjarTabulu 1.839 94
7. Madupat 1.689 94
8. Anggersek 597 85
Total 11.087 727
VII. JadwalKegiatan
Jadwal kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) di wilayah kerja Puskesmas Camplong
adalah sebagai berikut:
No Desa Hari, Tanggal Jam
1. Dharma Camplong Jumat, Sabtu, 1,2Maret 2019 08.00 – selesai
2. Tambaan Senin, Selasa, 4,5Maret 2019 08.00 – selesai
3. Prajjan Rabu, Jumat, 6, 8Maret 2019 08.00 – selesai
4. Taddan Sabtu, Senin, 9, 11 Maret 2019 08.00 – selesai
5. BanjarTalela Selasa, Rabu, 12, 13 Maret 2019 08.00 – selesai
6. BanjarTabulu Kamis, Jumat, 14, 15, Maret 2019 08.00 – selesai
7. Madupat Sabtu, Senin, 16, 18 Maret 2019 08.00 – selesai
8. Anggersek Selasa, Rabu, 19,20 Maret 2019 08.00 – selesai

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) dilakukan setelah
pelaksanaan survei yang difasilitasi oleh petugas Puskesmas Camplong bersama kader
kesehatan sebagai enumerator (pengumpul data).

IX. Pencatatan, PelaporandanEvaluasiKegiatan


Hasil survey akan diinput dan direkap. Rekapitulasi hasil survey akan dilaporkan pada
bulan selanjutnya setelah pelaksanaan kegiatan.

Mengetahui
KepalaPuskesmasCamplong PelaksanaPromkes

dr. R. Hendry Ariyanto Winarni


NIP.198210292009021004 NIP.197802022010012005

Anda mungkin juga menyukai