Anda di halaman 1dari 47

JOURNAL READING

Bagaimana Karakteristik Nutrisi dan Intervensi Aktivitas Fisik yang Efektif


untuk Menurunkan Berat Badan pada Wanita Hamil dengan Obesitas atau
Kelebihan Berat Badan? Review Sistematik dan Meta Analisis

What Characteristics of Nutrition and Physical Activity Interventions are Key to


Effectively Reducing Weight Gain in Obese or Overweight Pregnant Women? A
Systematical Review and Meta Analysis.

Pembimbing :

dr. Edy Priyanto., Sp.OG., (K) FER

Disusun Oleh :

Nadya Hasna Rasyida DA G4A017059

Tutik Nur Faizah G4A018

SMF ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN


RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Telah dipresentasikan dan disetujui presentasi Journal Reading dengan judul :


Bagaimana Karakteristik Nutrisi dan Intervensi Aktivitas Fisik yang
Efektif untuk Menurunkan Berat Badan pada Wanita Hamil dengan
Obesitas atau Kelebihan Berat Badan?Review Sistematik dan Meta
Analisis

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian


di Bagian Obstetri dan Ginekologi Program Profesi Dokter
di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

Disusun Oleh :

Nadya Hasna Rasyida DA G4A017059

Tutik Nur Faizah G4A018

Purwokerto, Oktober 2019

Mengetahui,
Dokter Pembimbing,

dr. Edy Priyanto., Sp.OG., (K) FER


Bagaimana Karakteristik Nutrisi dan Intervensi Aktivitas Fisik yang Efektif
untuk Menurunkan Berat Badan pada Wanita Hamil dengan Obesitas atau
Kelebihan Berat Badan?

SeonAe Yo, Jennifer S Walker, Melissa C Caughey, Amanda M. Ferraro dan


Josephine K. Asafu-Adjey

University of North Carolina at Chapel Hill, 2017.

Latar Belakang

Intervensi gaya hidup yang mentargetkan pada peningkatan berat badan


selama hamil (Gestasional Weight Gain/ GWG) dilaporkan memiliki banyak
variasi tingkat kesuksesan. Untuk lebih memahami faktor yang mempengaruhi
efisiensi, maka dilakukan review pada penelitian randomized control trial pada
wanita hamil dengan kelebihan berat badan dan obesitas.

Metode

Meta analisis disusun dari 32 penelitian dengan jumlah total koresponden


yang berhasil dikumpulkan sebanyak 5869 wanita hamil dengan kelebihan berat
badan dan obesitas. Efektifitas dihitung secara random dengan weighted mean
difference (WMD) pada kelompok GWG. Analisa sub kelompok dilakukan untuk
meinilai keberhasilan intervensi pada kelompok obesitas dan kelebihan berat
badan dan intervensi dari pre-natal care providers (PCP) dan selain dari PCP.

Hasil

9 dari 32 penelitian (28%) melaporkan penurunan yang signifikan pada


kelompok GWG yang menjalani intervensi. 6 dari 9 (66%) diantaranya, dilakukan
oleh PCP. Secara garis besar, WMD pada GWG adalah -1.71 (95% CI: -2.55, -
0.86) kg. Intervensi yang dilakukan oleh PCP memliki nilai reduksi yang lebih
besar dibandingkan dengan intervensi yang dilakukan oleh selain PCP (WMD : -
3.88 kg, 95% CI: -7.01, -0.75 vs -0.80 kg; 95% CI: -1.32, -0.28; p = 0.005)

Kesimpulan
Ketika memberikan intervesi nutrisi dan aktivitas pada ibu hamil dengan
obesitas maupun dengan kelebihan berat badan, akan lebih mudah untuk
mencapai target GWG dan pasien akan lebih termotivasi untuk mengubah gaya
hidup mereka.
I. PENDAHULUAN

Lebih 60% perempuan pada usia reproduktif di USA mengalami obesitas dan
kelebihan berat badan. Obesitas dan kelebihan berat badan merupakan hasil
keluaran yang merugikan, tidak hanya bagi ibu, namun juga kepada anaknya.
Ketika wanita dengan obesitas dan kelebihan berat badan hamil dan mengalami
peningkatan berat badan, maka akan lebih rentan untuk terkena diabetes
gestasional, preeklampsia, infeksi, kesulitan saat persalinan maupun saat
dilakukan operasi perabdominal. Bayi yang terlahir dari wanita dengan kelebihan
berat badan maupun obesitas, akan rentan mengalami makrosomia, kondisi
kronik, dan kelainan kongenital. Efek buruk dari obesitas dan kelebihan berat
badan dapat dikurangi dengan menurunkan kelebihan berat badan yang terjadi
selama kehamilan (GWG). Untuk saat ini, intervensi yang mentargetkan
penurunan berat badan selama kehamilan masih menjadi salah satu masalah yang
besar. Sebagai contoh, banyaknya usaha yang dilakukan oleh penyedia kesehatan,
pusat pusat komunitas untuk mengimplementasi, mengembangkan dan menguji
intervensi gaya hidup dengan tujuan penurunan GWG pada wanita hamil dengan
obesitas maupun berat badan berlebih.

Penelitian sistematis sebelumnya telah membahas topik yang serupa, namun


tidak mengidentifikasikan karakteristik intervensi gaya hidup yang secara efektif
dapat mempengaruhi nutrisi dan kebiasaan aktivitas fisik pada wanita hamil
dengan obesitas dan kelebihan berat badan. Pada penelitian ini, akan dilakukan
review terhadap dasar teori dan menganalisa desain dan intervensi gaya hidup
bagi wanita dengan resiko tinggi. Tujuan dari penulisan ini adalah : 1) mengulas
uji acak terkendali yang meneliti mengenai GWG pada wanita hamil dengan
obesitas dan kelebihan berat badan yang melakukan intervensi gaya hidup
sebelum persalinan. 2) Menjelaskan mengenai karakteristik penelitian
(demografis, tipe intervensi, dan metode). 3) Mengidentifikasikan karakteristik
penelitian yang mempengaruhi keberhasilan intervensi.
II. METODE

Review sistematik dilakukan menurut rekomendasi PRISMA.

Strategi Penelitian
Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan sumber data dari 3 database: medline
(Pubmed), Embase (Elsevier), dan Cinahl (Ebsco). Pencarian menggunakan
kombinasi kata kunci “peningkatan berat badan dalam kehamilan”, “kehamilan”,
“obesitas”, “modifikasi gaya hidup”, dan “uji acak terkendali”. Pencarian di batasi
pada penelitian yang masih dalam rentang 11 tahun (1 Januari 2005- 29 Juni
2016).Tidak ada batasan bahasa.

Kriteria Inklusi dan Eksklusi


Penelitian akan di jadikan subjek apabila memenuhi kriteria inklusi sebagai
berikut : 1) uji acak terkendali; 2) Populasi meliputi wanita hamil dengan salah
satu dari kelebihan berat badan (BMI ≥ 25 kg/m2) atau obesitas (BMI ≥ 30
kg/m2); 3) Intervensi dilakukan sebelum memasuki trimester 3; 4) Kelompok
GWG, baik yang dilaporkan, maupun yang didapatkan dari data. Penelitian yang
tidak meneliti mengenai GWG termasuk kriteria eksklusi.

Pencarian Hasil dan Skrining


Judul dan abstrak di lakukan oleh dua orang independen (S.Y dan J.K.A)
menggunakan perangkat lunak SOFTWARE dan konflik diselesaikan melalui
diskusi.Publikasi dilakukan secara independen oleh (S.Ydan J.K.A).Pengumpulan
data menghasilkan 299 data, dengan 78 data tambahan.32 penelitian dari 39
publikasi memenuhi kriteria kelayakan. Gambar 1 menjelaskan alur sejak
pencarian literasi hingga hasil akhir
Ekstrasi Data
Data diekstrak oleh 3 orang (S.Y, J.K.A dan A.M.F) yang dibantu oleh
asisten.Ekstraksi data dilakukan pada demografi populasi, karakteristik intervensi,
jenis penelitian, dan indikator kualitas metodologi.
Karakteristik partisipan meliputi ras/etnik, pendapatan dan pecapaian pendidikan.
Karakteristik intervensi termasuk proses setting kelahiran (klinik prenatal, fasilitas
akademis atau penelitian, komunitas), jenis pengintervensi (dokter/perawat-
bidan), selain penyedia layanan prenatal professional (ahli gizi, fisioterapis), atau
non klinisi (peneliti atau asisten peneliti). Kami juga memisahkan tipe tipe
intervensi gaya hidup (diet, olahraga, maupun keduanya).
Penilaian Kualitas Penelitian
Dua peneliti (J.K.A dan A.F) secara terpisah menilai kekuatan dari masing masing
penelitian menggunakan kriteria “Consolidated Standards of Reporting Trials”
dan “Cohrane Collaboration” untuk menilai resiko bias penelitian. “Cohrane
Collaboration” menggunakan 6 indikator untuk menilai bias pada penelitian yang
dapat menurunkan kualitas penelitian. Indikator tersebut antara lain :Randomisasi
penyembunyian alokasi, mengaburkan outcome, randomisasi partisipan,
pelaporan outcome secara selektif, data outcome yang tidak lengkap, pelaporan
outcome secara selektif, generasi urutan acak

Pendekatan Analisa Data


Signifikasi 0.05 digunakan pada semua data. Setiap data diimplementasikan
menggunakan metaphor package versi R 3.2.2

Meta Analisis
Untuk menyimpulkan perbedaan yang signifikan antara GWG yang diberikan
intervensi dengan kelompok kontrol, digunakan interval kepercayaan 95%
menggunakan efek random model.Pada analisa ini, pemberat didapatkan dari
pengukuran variansi diantara penelitian.Model efek random telah secara luas
diketahui dapat mengumpulkan data yang lebih akurat dibandingkan model efek
relative maupun model efek terfiksasi.Untuk menghitung ketidakpastian dalam
perhitungan dalam penelitian, digunakan metode penyesuaian Hartung dan
Knapp. Penelitian dengan GWG yang diukur dalam beberapa kali pengukuran,
GWG akan diambil dari hasil pengukuran terakhir. Jika sebuah penelitian
mengukur beberapa intervensi, estimasi rata rata dan deaviasi standar (SD) GWG
diklasifikasikan pada satu rerata dan estimasi SD. Pada dua penelitian, median
dan range data di konversikan kedalam rerata dan nilai SD.
Keberagaman diantara peneliian di nilai menggunakan statistic Cochrane
Q dan statistic I2 dengan nilai 25%, 50% dan 75%, yang secara garis besar di
korespondensikan sebagai keberagaman tingkat rendah, sedang dan tinggi. Pada
kasus penelitian dengan tingkat heterogenisitas tinggi, kami juga menghitung
interval prediksi 95% untuk memberikan nilai tambah pada MD untuk lebih
memberikan hasil yang akurat dalam menghitung ketidakpasrian. Forest
plotdigunakan untuk menilai semua hasil meta-analisis.
Untuk menerka adanya potensi bias pubikasi, maka digunakan uji Begg
dan Egger. Sebagai tambahan, analisis sensitivitas di lakukan untuk
mengidentifikasi penelitian yang apabila dilakukan eksklusi, maka akan
memberikan perubahan yang signifikan pada substansi MD.

Analisis Subgroup/Moderator
Untuk menilai bagaimana efek dari intervensi yang didasarkan pada BMI atau tipe
intervensi, maka dilakukan analisa sub kelompok secara spesifik, yang berisikan :
kelebihan berat badan vs obesitas; intervensi yang diberikan oleh PCP vs non-
klinisi.
III. HASIL

Tiga puluh dua penelitian masuk dalam proses analisis (Tabel 1). Dari 32
penelitian yang termasuk, 19 penelitian masuk dalam kategori partisipan dengan
kriteria kelebihan berat badan dan obesitas.12 penelitian termasuk kedalam hanya
kelompok partisipan obesitas dan satu termasuk hanya kelompok partisipan
dengan kategori kelebihan berat badan.
Sintesa Data dan Hasil
Analisis Effect Size
Pada Gambar 2, ditampilkan hasil dari meta-analisis yang memasukkan seluruh
penelitian, yang mana menunjukkan 9 penelitian melaporkan adanya penurunan
yang signifikan terhadap GWG sebagai respon terhadap intervensi. Nilai dasar
dan nilai akhir dari GWG terdaftar pada table 2.
Perbedaan rerata dari penelitian yang di teliti adalah -1.71 kg (95% CI: -2.55 kg, -
0.86 kg; p<0.001).dengan kata lain, wanita hamil dengan kelebihan berat badan
atau obesitas pada kelompok yang diberikan intervensi akan mampu menurunkan
berat badan 1.71 kg daripada kelompok kontrol. Bagaimanapun, terdapat bukti
heterogenitas tinggi diantara penelitian, yang diindikasikan dengan nilai I2 yaitu
83.08% (>75% dianggap memiliki heterogenitas tinggi) dan bukti yang signifikan
terhadap heterogenitas (Q=183.27, p<0.001). Untuk lebih mempresentasikan
derajat ketidakpastian pada rerata, interval 95% di hitung (-4.99 kg, 1.58 kg),
yang mana, rentang dari perbedaan rerata asli GWG diharapkan hilang pada 95%
dari penelitian serupa di masa depan. Sebagai tambajhan, tidak terdapat bukti
yang signifikan adanya bias publikasi (p>0.05 baik pada uji Begg maupun Egger).
Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa tidak ada satupun penelitian yang
apabila dihilangkan akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap rerata
penurunan GWG pada kelompok yang diberikan intervensi.
Analisis Sub-Kelompok/Moderator
Untuk mengolah bagaimana efek intervensi dapat membedakan antara wanita
dengan kelebihan berat badan ataupu obesitas, kami membagi data meta analisis
dari kelompok obesitas saja (didapatkan dari 20 penelitian) dan kelompok wanita
kelebihan berat badan sata (didapatkan dari 9 penelitian). Tujuh penelitian yang
memuat responden wanita obesitas antara lain : Asbee et al; Bogaerts et al;
Petrella et al; Thornton et al; Vesco et al; Vinter et al dan Wolff et al melaporkan
adanya penurunan GWG secara signifikan sebagai respon terhadap intervensi
yang di berikan. Dapat disimpulkan bahwa penurunan rerata GWG sebesar 2.07
kg yang berhubungan dengan intervensi secara signifikan terjadi pada wanita
dengan obesitas (95% CI: -3.36 kg, -0.75 kg; p=0.004).meskipun dengan tingkat
heterogenitas tinggi. Tiga buah penelitian dengan responden wanita kelebihan
berat badan, yaitu : Harrison et al; Jeffries et al. dan Nascimento et al, melaporkan
bahwa ada penurunan GWG yang dignifikan pada wanita dengan kelebihan berat
badan. Penurunan rerata GWG sebesar 1.81 kg sebagai respon terhadap intervensi
juga signifikan pada wanita dengan kelebihan berat badan (95% CI: -3.14 kg,-0.48
kg; p=0.01), dengan heterogenitas sedang.
Pada tujuh penelitian dengan melibatkan klinisi sebagai pemberi
intervensi, rerata GWG dapat diturunkan pada kelompok dengan intervensi
sebesar 3.88 kg (95% CI: -7.01kg – 0.75 kg; p=0.02) dengan heterogenitas tinggi
(I2= 94.12%). Sebagai pembanding, rerata GWG turun sebanyak 0.80 kg (95%
CI: -1.32 kg, -0.28 kg; p=0.004) untuk kelompok partisipan yang intervensi tidak
dilakukan oleh klinisi, dan heterogenitas penelitian turun ke level sedang (I2 =
40.21%). Sebagai catatan, analisa moderator secara signifikan mencatat adanya
penurunan yang lebih pada rerata GWG (F[1,30] = 9.0; P=0.005) dan minimal
(4%) penurunan pada heterogenitas.

Desain Penelitian
Tabel 3 mendeskripsikan karakteristik dari partisipan dan intervensi yang
dilakukan selama penelitian.Setting di deskripsikan dalam 3 kelompok, yaitu : 1)
Intervensi gaya hidup yang dilakukan pada PCP selama masa kehamilan di klinik,
2) intervensi gaya hidup yang dilakukan oleh selain PCP selama masa kehamilan
di klinik, 3) Intervensi gaya hidup selama kehamilan oleh non PCP pada non
klinik. Untuk kategori pertama, wanita hamil yang menjadi partisipan akan
berinteraksi dengan ahli gizi, fisioterapis dsb untuk diintervensi. Komponen
utama untuk intervensi (diskusi antar muka untuk membahas penilaian dan tujuan)
akan disampaikan oleh PCP (dokter atau perawat/bidan). Untuk kategori kedua,
ahli gizi, fisioterapis dan selain PCP akan menyampaikan seluruh materi
intervensi di klinik selama kehamilan. Dan untuk kategori ketiga, partisipan akan
mengungunjungi selain klinik untuk mendapatkan intervensi. Intervensi akan di
berikan berupa sesi diskusi grup, telepon, teks singkat maupun kartu pos.
Sebagian besar intervensi menargetkan aktivitas fisik/diet (26 penelitian,
96%). Sebagai tambahan, 4 jenis intervensi juga meminta partisipan untuk
memonitor pertambahan berat badan. Beberapa penelitian juga membahas
mengenai tingkat kecemasan dan stress, namun hal itu kurang jelas apakah
perawtaan diri akan mentargetkan perilaku atau tidak. Tujuh belas jenis intervensi
diberikan selama masa prenatal, dan tujuh diantaranya (43%) terdiri dari
konseling individu.
Sembilan penelitian melaporkan adanya penurunan yang signifikan pada
GWG yang respon terhadap intervensi (Gambar 2). Sebagian besar dari sembilan
penelitian adalah penelitian dalam kategori pertama, yang di ketahui memiliki
penurunan GWG yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang lain.
Sebagai tambahan pada sembilan penelitian tersebut, 3 penelitian
tambahan juga melaporkan adanya penurunan yang signifikan pada GWG pada
kelompok partisipan obesitas, yang dilaporkan pada Petrella et al, penelitian pada
kelompok partisipan kelebihan berat badan hanya pada Jeffries et al dan
Nascimento at al. tiga intervensi (Harrison et al, Jeffries et al dan Nascimento et
al) melaporkan rerata GWG yang lebih kecil pada kelompok partisipan obesitas,
namun intervensi yang sama gagal untuk menghasilkan efek signifikan yang
kurang lebih sama dengan partisipan kelebihan berat badan. Kurang lebih, dua
intervensi menghasilkan rerata GWG yang lebih rendah ada partisipan kelebihan
berat badan, namun menghasilkan hasil yang tidak signifikan pada partisipan
obesitas.

Pembahasan Kualitas Penelitian


Hasil penilaian kualitas individu terdapat pada daftar Appendix S2. Untuk
bias yang terjadi karena penyembunyian alokasi, 50% dari penelitian dinilai
memiliki resiko rendah karena metode yang digunakan untuk menyembunyikan
alokasi. Untuk bias yang terjadi karena pengacakan dari penilai outcome, 44%
dari penelitian melakukan pengacakan penilaian outcome dan memiliki resiko
rendah. Untuk bias yang terjadi karena pengaburan dari partisipan dan personel,
34% dari penelitian dinilai memiliki resiko rendah. Untuk bias yang terjadi karena
data outcome yang tidak lengkap, semua penelitian, terkecuali Asbee et al dan
McCarthy et al yang didapatkan memiliki resiko rendah. Bias yang muncul akibat
adanya pelaporan outcome yang selektif, resikonya tidak terlalu jelas, berkisar
81% dari seluruh penelitian (26/32), resiko tinggi pada dua penelirian (30,44) dan
rendah pada empat penelitian (40,43,46,47,51-53). Terakhir, 75% dari penelitian
(24/32) menggunakan randomisasi untuk mengenaralisasikan alokasi, yang
ternyata dapat di golongkan menjadi kelompok dengan resiko bias rendah
dibandigkan dengan generalisasi sekuans. Secara umum, Dodd et al, penelitian
yang memiliki kualitas tertinggi, dikarenakan memiliki resiko bias terendah di
enam faktor. Disisi lain, lima penelitian memiliki resiko tinggi bias dalam lima
faktor (17,38,48,49,56).
IV. PEMBAHASAN
The International Weight Management in Pregnancy (i-WIP) telah
meminta kepada intervensi kesehatan masyarakat untuk menangani obesitas
dalam kehamilan. Kader kader kesehatan dari tim peneliti dari seluruh dunia
merekomendasikan untuk pembentukan rencana untuk mengoptimalkan
penambahan berat badan selama kehamilan dan meningkatkan frekuensi
konsultasi pada wanita obesitas selama kehamilan. Penelitian meta analisis ini
yang bersumber dari 32 jurnal penelitian, merekomendasikan bahwa intervensi
yang mentargetkan pada GWG akan lebih efisien bila disampaikan oleh penyedia
layanan primer saat pemeriksaan rutin selama kehamilan, karena lebih praktis dan
lebih nyaman bagi para ibu hamil. Kesuksesan dari intervensi perilaku ini juga
dikarenakan kehamilan sebagai salah satu faktor yang memotivasi para wanita
untuk memakan makanan sehat dan berolahraga.
Bagaimanapun juga, pada kondisi tidak hamil, banyak intervensi perilaku
untuk menurunkan berat badan yang gagal, menjadikan adanya sebuah
pertanyaan, apakah intervensi yang dilakukan bisa sukses apabila dilakukan
sendiri di fasilitas layanan primer. Selanjutnya, program intervensi perilaku
seperti program pencegahan diabetes, memerlukan intensitas pertemuan kelompok
yang cukup tinggi, yang mana membuat penyedia layanan primer lebih layak
dibandingkan dengan orang yang telah dilatih. Saat ini, untuk penelitian pada
populasi ibu hamil yang termasuk dalam meta analisis ini, semua intervensi
dilakukan oleh PCP, mendapatkan penurunan GWG yang signifikan. Sebagai
contoh, Asbee et al dan Bogaerts et al, yang mana intervensi dilakukan oleh
penyedia layanan primer melaporkan bahwa rerata GWG pada kelompok
intervensi adalah 10.76 kg, dibandingkan dengan 17.11 pada kelompok kontrol
pada penelitian Asbee et al. dan rerata GWG 10.1 kg pada kelompok intervensi
dibandingkan dengan 13.5 kg pada kelompok kontrol di Bogaerts et al. mengingat
menurut Intitute of Medicine merekomendasikan 5-9 kg sebagai total penambahan
berat badan selama masa kehamilan, rata rata penurunan 4 kg pada GWG yang
diintervensi oleh PCP adalah hal yang menjanjikan. Lebih pentingnya lagi,
penemuan ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Hui et al
atau Kong et al, yang mana menyatakan bahwa intervensi yang dilakukan oleh
non PCP baik dalam kondisi individual atau kelompok memiliki rerata GWG
15.21 kg pada kelompok terintervensi dibandingkan 14.39 kg pada kelompok
kontrol pada penelitian Hui et al dan 11.3 kg pada kelompok terintervensi
dibandingkan 11.28 pada kelompok kontrol pada penelitian Kong et al.
Terdapat faktor faktor penting yang unik pada kehamilan manusia yang
dapat disandingkan dengan faktor perilaku yang berkaitan dengan penambahan
berat badan.Kelelahan, rasa lapar yang tiba tiba, kebudayaan dan perkembangan
mempengaruhi wanita hamil secara kuat. Kehamilan dan persalinan memberikan
arti dan pengalaman mendalam bagi seorang wanita, keluarga mereka dan
masyarakat. Tingkat efektivitas dari intervensi perilaku bagi wanita hamil
dipengaruhi oleh penerimaan dari wanita tersebut terhadap intervensi (aktivitas
fisik dan diet) dan hal ini relative jika dibandingkan dengan kelahiran anak wanita
hamil tersebut.PCP memiliki posisi strategis dalam menangani masalah konsultasi
makanan sehat dan aktivitas fisik sebagai ahli dalam kehamilan.Sebagai
tambahan, adanya rasa kepercayaan membuat lebih mudah dalam menyampaikan
intervensi.Baik wanita obesitas maupun yang memiliki berat badan normal,
wanita hamil tetap membutuhkan peningkatan berat badan yang adekuat. Karena
seara fisiologis, wanita akan mengalami fluktuasi berat badan selama kehamilan.
Wanita hamil dengan kelebihan berat badan dan obesitas memiliki tingkat
kerentanan untuk mendapatkan tekanan psikososial selama peningkatan berat
badan yang adekuat yang disarankan.Maka dari itu, penting bagi PCP untuk
melakukan konseling mengenai perikau untuk meningkatkan kebiasaan makan
sehat untuk mengoptimalkan peningkatan berat badan bagi wanita selama hamil,
terutama bagi mereka yang sudah kelebihan berat badan maupun obesitas.
V. PENUTUP

A. Keterbatasan Penelitian
Heterogenitas yang tinggi pada penelitian yang di teliti menghasilkan
inkonsistensi pada perhitungan GWG dan inkonsistensi pada tingkat
efektivitas diantara penelitian pada populasi dan strategi intervensi.
Karakteristik sosial demografik menampilkan gambaran variasi demografi
yang tersebar luas keseluruh negeri dimana penelitian ini dilakukan.
Ketepatan pada protokol intervensi dimiliki pada hanya tiga penelitian yaitu
Harden et al (rendah), Hawkins et al (protokol latihan) dan Rhodes et al
(petunjuk tertulis). Terdapat juga kemungkinan bahwa intervensi yang
dilakukan oleh PCP memiliki kerentanan terhadap bias karena kurang
terdapat adanya pengaburan. Dikarenakan banyak PCP yang gagal
melaporkan apakan pengaburan yang dilakukan sudah tepat, maka bias antara
dua kelompok (PCP vs non PCP) tampak mirip.
B. Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, intervensi perilaku yang dilakukan oleh PCP efektid
pada wanita kelebihan berat badan dan obesitas terhadap usaha mereka untuk
mendapatkan kenaikan berat badan yang adekuat dalam kehamilan.
C. Saran
Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk menilai efektivitas implementasi
intervensi yang dilakukan oleh PCP selama pemeriksaan prenatal yang
teratur. Pada usaha ini, PCP membutuhkan dukungan serta petunjuk dari tim
kesehatan profesional, seperti ahli gizi, kesehatan masyarakat, untuk lebih
efisien dalam menyampaikan maksud intervensi. Penggunaan teknologi dapat
membantu dalam koordinasi antara tim kesehatan dan dalam menyampaikan
materu konseling pada wanita hamil
DAFTAR PUSTAKA

1. OgdenCL,CarrollMD,KitBK,FlegalKM.Prevalenceofchild- hood and adult


obesity in the United States, 2011–2012. JAMA 2014; 311(8): 806–814.
2. Kim
SY, England L, Wilson HG, Bish C, Satten GA, Dietz P. Per- centage of
gestational diabetes mellitus attributable to overweight and obesity. Am J Public
Health; 100(6): 1047–1052.

3. Moran C, Sandoval T, Duque X, Gonzalez S, Moran S, Bermudez JA.


Increased insulin levels independent of gestational overweight in women with
preeclampsia. Arch Med Res 2006; 37(6): 749–754.

4. Diabetes Prevention Program Research Group. The Diabetes Prevention


Program (DPP): description of lifestyle intervention. Di- abetes Care 2002;
25(12): 2165–2171.
5.
RosamondWD,GortonRA,HinnAR,HohenhausSM,Morris DL. Rapid response to
stroke symptoms: the Delay in Accessing Stroke Healthcare (DASH) study. Acad
Emerg Med 1998; 5: 45–51.

6. SacksFM,SvetkeyLP,VollmerWMetal.Effectsofbloodpres- sure of reduced


dietary sodium and the Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) diet. N
Engl J Med 2001; 344(1): 3–10.
7. Gardner B, Wardle J, Poston L, Croker H.
Changing diet and physical activity to reduce gestational weight gain: a meta-
analysis. Obes Rev 2011; 12(7): e602–e620.

8. Choi J, Fukuoka Y, Lee JH. The effects of physical activity and physical
activity plus diet interventions on body weight in over- weight or obese women
who are pregnant or in postpartum: a systematic review and meta-analysis of
randomized controlled tri- als. Prev Med 2013; 56(6): 351–364.

9. Brown MJ, Sinclair M, Liddle D, Hill AJ, Madden E, Stockdale J. A systematic


review investigating healthy lifestyle interventions incorporating goal setting
strategies for preventing excess gesta- tional weight gain. PLoS One 2012; 7(7):
e39503.

10. Dodd JM, Grivell RM, Crowther CA, Robinson JS. Antenatal interventions
for overweight or obese pregnant women: a system- atic review of randomised
trials. BJOG 2010; 117(11): 1316–1326. 11. Moher D, Liberati A, Tetzlaff J,
Altman DG, Group P. Pre- ferred reporting items for systematic reviews and
meta-analyses: the PRISMA statement. PLoS Med 2009; 6(7): e1000097.

12. Higgins JP, Altman DG, Gotzsche PC et al. The Cochrane Col- laboration’s
tool for assessing risk of bias in randomised trials. BMJ 2011; 343: d5928.
13.
Viechtbauer W. Conducting meta-analyses in R with the metafor package. J Stat
Sofware 2010; 36(3): 1–48.

14. Wan X, Wang W, Liu J, Tong T. Estimating the sample mean and standard
deviation from the sample size, median, range and/or interquartile range. BMC
Med Res Methodol 2014; 14: 135. 15. Knapp G, Hartung J. Improved tests for a
random effects meta-regression with a single covariate. Stat Med 2003; 22(17):
2693–2710.

16. Borenstein M, Hedges L, Higgins JP, Rothstein H. Introduction to Meta-


Analysis. John Wiley & Sons, Ltd.: New York, 2009.
17. Renault KM,
Norgaard K, Nilas L et al. The Treatment of Obese Pregnant Women (TOP)
study: a randomized controlled trial of the effect of physical activity intervention
assessed by pedometer with or without dietary intervention in obese pregnant
women. Am J Obstet Gynecol 2014; 210(2): 134.e131–134.e139.

18. Vinter CA, Jensen DM, Ovesen P, Beck-Nielsen H, Jorgensen JS. The LiP
(Lifestyle in Pregnancy) study: a randomized controlled trial of lifestyle
intervention in 360 obese pregnant women. Diabe- tes Care 2011; 34(12): 2502–
2507.

19. Cochran W. Problems arising in the analysis of a series of sim- ilar


experiments. Suppl J Roy Stat Soc 1937; 4(1): 102–118.
20. Higgins JP,
Thompson SG, Deeks JJ, Altman DG. Measuring inconsistency in meta-analyses.
BMJ 2003; 327(7414): 557–560. 21. Chiolero A, Santschi V, Burnand B, Platt
RW, Paradis G. Meta- analyses: with confidence or prediction intervals? Eur J
Epidemiol 2012; 27(10): 823–825.

22. Riley RD, Higgins JP, Deeks JJ. Interpretation of random ef- fects meta-
analyses. BMJ 2011; 342: d549.
23. Begg C, Mazumdar M. Operating
characteristics of a rank cor- relation test for publication bias. Biometrics 1994;
50: 1088–1101. 24. Egger M, Davey Smith G, Schneider M, Minder C. Bias in
meta-analysis detected by a simple, graphical test. BMJ 1997; 315(7109): 629–
634.

25. Asbee SM, Jenkins TR, Butler JR, White J, Elliot M, Rutledge A. Preventing
excessive weight gain during pregnancy through die- tary and lifestyle counseling:
a randomized controlled trial. Obstet Gynecol 2009; 113(2 Pt 1): 305–312.

26. Bogaerts AF, Devlieger R, Nuyts E, Witters I, Gyselaers W, Van den Bergh
BR. Effects of lifestyle intervention in obese pregnant women on gestational
weight gain and mental health: a randomized controlled trial. Int J Obes (Lond)
2013; 37(6): 814–821.

27. Harrison CL, Lombard CB, Strauss BJ, Teede HJ. Optimizing healthy
gestational weight gain in women at high risk of gestational diabetes: a
randomized controlled trial. Obesity (Silver Spring) 2013; 21(5): 904–909.

28. Quinlivan JA, Lam LT, Fisher JA. randomised trial of a four- step
multidisciplinary approach to the antenatal care of obese preg- nant women.

29. Aust N Z J Obstet Gynaecol 2011; 51(2): 141–146. 29. Thornton YS,
Smarkola C, Kopacz SM, Ishoof SB. Perinatal outcomes in nutritionally
monitored obese pregnant women: a ran- domized clinical trial. J Natl Med Assoc
2009; 101(6): 569–577.
30. Vesco KK, Karanja N, King JC et al. Efficacy of a group-based dietary
intervention for limiting gestational weight gain among obese women: a
randomized trial. Obesity (Silver Spring) 2014; 22(9): 1989–1996.

31. Wolff S, Legarth J, Vangsgaard K, Toubro S, Astrup A. A ran- domized trial


of the effects of dietary counseling on gestational weight gain and glucose
metabolism in obese pregnant women. 2008;32(3):495–501.
http://www.nature.com/ijo/journal/v32/n3/ pdf/0803710a.pdf.

32. Herring SJ, Cruice JF, Bennett GG, Rose MZ, Davey A, Foster GD.
Preventing excessive gestational weight gain among African American women: a
randomized clinical trial. Obesity (Silver Spring) 2016; 24(1): 30–36.

33. Petrella E, Malavolti M, Bertarini V et al. Gestational weight gain in


overweight and obese women enrolled in a healthy lifestyle and eating habits
program. J Matern Fetal Neonatal Med 2014; 27(13): 1348–1352.

34. Jeffries K, Shub A, Walker SP, Hiscock R, Permezel M. Reduc- ing excessive
weight gain in pregnancy: a randomised controlled trial. Med J Aust 2009; 191(8):
429–433.
35. Nascimento SL, Surita FG, Parpinelli MA, Siani S, Pinto e Silva
JL. The effect of an antenatal physical exercise programme on maternal/perinatal
outcomes and quality of life in overweight and obese pregnant women: a
randomised clinical trial. BJOG 2011; 118(12): 1455–1463.

36. McCarthy EA, Walker SP, Ugoni A, Lappas M, Leong O, Shub A. Self-
weighing and simple dietary advice for overweight and obese pregnant women to
reduce obstetric complications without impact on quality of life: a randomised
controlled trial. BJOG 2016; 123(6): 965–973.

37. Barakat R, Lucia A, Ruiz JR. Resistance exercise training dur- ing pregnancy
and newborn’s birth size: a randomised controlled trial. Int J Obes (2005) 2009;
33(9): 1048–1057.
38. Harden SM, Beauchamp MR, Pitts BH et al. Group-
based life- style sessions for gestational weight gain management: a mixed
method approach. Am J Health Behav 2014; 38(4): 560–569.

39. Hui AL, Back L, Ludwig S et al. Effects of lifestyle intervention on dietary
intake, physical activity level, and gestational weight gain in pregnant women
with different pre-pregnancy body mass index in a randomized control trial. BMC
Pregnancy Childbirth 2014; 14: 331.

40. Koivusalo SB, Rono K, Klemetti MM et al. Gestational diabe- tes mellitus can
be prevented by lifestyle intervention: the Finnish Gestational Diabetes
Prevention study (RADIEL): a randomized controlled trial. Diabetes Care 2016;
39(1): 24–30.

41. Phelan S, Phipps MG, Abrams B, Darroch F, Schaffner A, Wing RR.


Randomized trial of a behavioral intervention to prevent excessive gestational
weight gain: the fit for delivery study. Am J Clin Nutr 2011; 93(4): 772–779.
42. Santos IA, Stein R, Fuchs SC et al. Aerobic exercise and sub- maximal
functional capacity in overweight pregnant women: a randomized trial. Obstet
Gynecol 2005; 106(2): 243–249.
43. Seneviratne SN, Jiang Y, Derraik J et al.
Effects of antenatal ex- ercise in overweight and obese pregnant women on
maternal and perinatal outcomes: a randomised controlled trial. BJOG 2016;
123(4): 588–597.

44. Althuizen E, van der Wijden CL, van Mechelen W, Seidell JC, van Poppel
MN. The effect of a counselling intervention on weight changes during and after
pregnancy: a randomised trial. BJOG 2013; 120(1): 92–99.

45. Byrne NM, Groves AM, McIntyre HD, Callaway LK. Changes in resting and
walking energy expenditure and walking speed dur- ing pregnancy in obese
women. Am J Clin Nutr 2011; 94(3): 819–830.

46. Dodd JM, Turnbull D, McPhee AJ et al. Antenatal lifestyle ad- vice for
women who are overweight or obese: LIMIT randomised trial. BMJ 2014;
348.
47. Garnaes KK, Morkved S, Salvesen O, Moholdt T. Exercise training and
weight gain in obese pregnant women: a Randomized Controlled Trial (ETIP
Trial). PLoS Med 2016; 13(7): e1002079. 48. Guelinckx I, Devlieger R, Mullie P,
Vansant G. Effect of life- style intervention on dietary habits, physical activity,
and gestational weight gain in obese pregnant women: a randomized controlled
trial. Am J Clin Nutr 2010; 91(2): 373–380.

49. Kong KL, Campbell CG, Foster RC, Peterson AD, Lanningham-Foster L. A
pilot walking program promotes moderate-intensity physical activity during
pregnancy. Med Sci Sports Exerc 2014; 46(3): 462–471.

50. Rhodes ET, Pawlak DB, Takoudes TC et al. Effects of a low- glycemic load
diet in overweight and obese pregnant women a pilot randomized controlled trial.
Am J Clin Nutr 2010; 92(6): 1306–1315.

51. Seneviratne SN, Parry GK, McCowan LM et al. Antenatal ex- ercise in
overweight and obese women and its effects on offspring and maternal health:
design and rationale of the IMPROVE (Im- proving Maternal and Progeny
Obesity Via Exercise) randomised controlled trial. BMC Pregnancy Childbirth
2014; 14: 148.

52. Moholdt TT, Salvesen K, Ingul CB, Vik T, Oken E, Morkved S. Exercise
Training in Pregnancy for obese women (ETIP): study pro- tocol for a randomised
controlled trial. Trials 2011; 12: 154.
53.

53. Rono K, Stach-Lempinen B, Klemetti MM et al. Prevention of gestational


diabetes through lifestyle intervention: study design and methods of a Finnish
randomized controlled multicenter trial (RADIEL). BMC Pregnancy Childbirth
2014; 14: 70.

54. Dekker Nitert M, Barrett HL, Denny KJ, McIntyre HD, Callaway LK.
Exercise in pregnancy does not alter gestational weight gain, MCP-1 or leptin in
obese women. Aust N Z J Obstet Gynaecol 2015; 55(1): 27–33.

55. Ruiz JR, Perales M, Pelaez M, Lopez C, Lucia A, Barakat R. Supervised


exercise-based intervention to prevent excessive gesta- tional weight gain: a
randomized controlled trial. Mayo Clin Proc 2013; 88(12): 1388–1397.

56. Hawkins M, Hosker M, Marcus BH et al. A pregnancy life- style intervention


to prevent gestational diabetes risk factors in overweight Hispanic women: a
feasibility randomized controlled trial. Diabet Med 2015; 32(1): 108–115.

57. Dodd J, Thangaratinam S, i WIPcn. Researchers’ position statement on


tackling obesity in pregnancy: the International Weight Management in
Pregnancy (i-WIP) collaboration pleads for public health intervention. BJOG
2016; 123(2): 163–164.

58. Yoong SL, Carey M, Sanson-Fisher R, Grady A. A systematic review of


behavioural weight-loss interventions involving primary- care physicians in
overweight and obese primary-care patients (1999–2011). Public Health Nutr
2013; 16(11): 2083–2099.

59. IOM. Weight Gain During Pregnancy: Reexamining the Guideline. Institute of
Medicine: Washington, DC, 2009.
60. Damschroder LJ, Aron DC, Keith RE,
Kirsh SR, Alexander JA, Lowery JC. Fostering implementation of health services
research findings into practice: a consolidated framework for advancing im-
plementation science. Implement Sci 2009; 4: 50.

61. Ong MJ, Guelfi KJ, Hunter T, Wallman KE, Fournier PA, Newnham JP.
Supervised home-based exercise may attenuate the decline of glucose tolerance in
obese pregnant women. Diabetes & Metabolism 2009; 35(5): 418–421.
ANALISIS JURNAL DENGAN PENDEKATAN PICO

A. Population
Pada penelitian ini, mengikutsertakan 32 jurnal yang akan di review
dalam meta analisis. Masing masing penelitian mengikutsertakan ibu hamil
dengan kelebihan berat badan maupun obesitas. Jurnal yang akan di review
harus memenuhi kriteria inklusi yang ditetapkan. Dari 32 jurnal tersebut,
didapatkan 19 diantaranya membahas partisipan dengan status kelebihan
berat badan maupun obesitas, 12 jurnal hanya membahas partisipan dengan
status gizi obesitas, dan hanya 1 jurnal yang membahas partisipan dengan
kelebihan berat badan.
B. Intervention
Pada 32 jurnal yang di telaah dalam meta analisis ini, partisipan diberikan
intervensi berupa perubahan kebiasaan dan gaya hidup. Intervensi dilakukan
dengan pendekatan individu maupun pendekatan secara kelompok. Intervensi
dibagi menjadi 3 kategori, dimana kategori pertama dilakukan oleh klinisi di
fasilitas kesehatan primer, kategori kedua dilakukan oleh non klinisi di
fasilitas kesehatan primer, dan kategori ketiga dilakukan oleh non klinisi di
tempat non fasilitas kesehatan primer.
C. Comparison
Penelitian ini membandingkan efektifitas penurunan berat badan pada
wanita hamil dengan kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas yang
dikelompokkan dalam 3 kategori.
D. Outcome
1. Terdapat hasil penurunan berat badan yang signifikan, yaitu -1.71 kg
pada partisipan obesitas dan kelebihan berat badan.Perbedaan rerata
dari penelitian yang di teliti adalah -1.71 kg (95% CI: -2.55 kg, -0.86
kg; p<0.001).
2. Terdapat hasil penurunan berat badan yang signifikan pada partisipan
dengan obesitas yaitu penurunan rerata GWG sebesar 2.07 kg yang
berhubungan dengan intervensi secara signifikan terjadi pada wanita
dengan obesitas (95% CI: -3.36 kg, -0.75 kg; p=0.004)
3. Terdapat penurunan signifikan rerata GWG sebesar 1.81 kg sebagai
respon terhadap intervensi pada wanita dengan kelebihan berat badan
(95% CI: -3.14 kg,-0.48 kg; p=0.01)

TELAAH KRITIS JURNAL


1. Did the study address a clearly (Yes)
focused question? Penelitian ini menyatakan bahwa
tujuannya adalah untuk menilai efek
Apakah penelitian ini yang diberikan dari pemberian
menyebutkan dengan jelas intervensi kepada penurunan GWG
tujuan tertentu? wanita hamil dengan kelebihan berat
badan dan obesitas
2. Was a comprehensive literature (Yes)
search conducted using Penelitian dilakukan dengan
relevant research databases? mengumpulkan sumber data dari 3
database: medline (Pubmed), Embase
Apakah pencarian jurnal (Elsevier), dan Cinahl (Ebsco).
dilakukan menggunakan Pencarian menggunakan kombinasi
pencarian database yang kata kunci “peningkatan berat badan
relevan? dalam kehamilan”, “kehamilan”,
“obesitas”, “modifikasi gaya hidup”,
dan “uji acak terkendali”. Pencarian di
batasi pada penelitian yang masih
dalam rentang 11 tahun (1 Januari
2005- 29 Juni 2016). Tidak ada batasan
bahasa.

3. Is the search systematic and (Yes)


reproducible (e.g. were Pada penelitian ini, di lakukan langkah
searched information sources demi langkah secara sistematik
listed, were search terms
provided)?

Apakah penelitian ini


sistematik?
4. Has publication bias been (Yes)
prevented as far as possible Pada penelitian ini, digunakan indikator
(e.g. were attempts made at Cochrane yang akan menilai indikator
collecting unpublished data)? bias publikasi, dengan menilai 6 aspek.
“Cohrane Collaboration”
Apakah bias publikasi sudah di menggunakan 6 indikator untuk menilai
tanggulangi sejauh yang dapat bias pada penelitian yang dapat
dilakukan? menurunkan kualitas penelitian.
Indikator tersebut antara lain :
Randomisasi penyembunyian alokasi,
mengaburkan outcome, randomisasi
partisipan, pelaporan outcome secara
selektif, data outcome yang tidak
lengkap, pelaporan outcome secara
selektif, generasi urutan acak
5. Are the inclusion and exclusion (Yes)
criteria clearly defined (e.g. Pada bagian metode penelitian,
population, outcomes of dijabarkan kriteria inklusi dan eksklusi
interest, study design) sebagai berikut :
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Apakah kriteria inklusi dan Penelitian akan di jadikan subjek
eksklusi dijelaskan secara apabila memenuhi kriteria inklusi
jelas? (Misal : populasi, sebagai berikut : 1) uji acak terkendali;
outcome dan desain penelitian) 2) Populasi meliputi wanita hamil
dengan salah satu dari kelebihan berat
badan (BMI ≥ 25 kg/m2) atau obesitas
(BMI ≥ 30 kg/m2); 3) Intervensi
dilakukan sebelum memasuki trimester
3; 4) Kelompok GWG, baik yang
dilaporkan, maupun yang didapatkan
dari data. Penelitian yang tidak meneliti
mengenai GWG termasuk kriteria
eksklusi.
6. Was the methodological (Yes)
quality of each study assessed Pada penelitian ini, digunakan
using predetermined quality “Consolidated Standards of Reporting
criteria? Trials” untuk mereview masing masing
jurnal yang akan di review, lalu meta
Apakah kualitas metodologi analisis disusun dengan metode Prisma,
dari setiap jurnal telah dan dilakukan review untuk bias
menggunakan kriteria kualitas publikasi dengan Cochrane
yang telah ditentukan Collaboration
sebelumnya?
7. Are the key features (Yes)
(population, sample size, study Hal hal penting dijabarkan di penelitian
design, outcome measures, ini. Hal pokok yang dijabarkan misal :
effect sizes, limitations) of the populasi yang di targetkan adalah
included studies described? wanita hamil dengan kelebihan berat
badan maupun dengan obesitas.
Apakah fitur fitur kunci Keterbatasan/ limitasi dari penelitian
(populasi, jumlah sampel, juga dijabarkan.
desain penelitian, pengukuran
outcome, limitasi) dari
penelitian di jabarkan?
8. Were the results similar from (Unclear)
study to study? Terdapat bagan yang menjelaskan
mengenai hasil yang didapat antara satu
Apakah hasil yang didapatkan penelitian dengan penelitian yang lain,
mirip dengan penelitian yang namun tidak dijelaskan secara terperici
lain? dalam jurnal.
9. How precise is the estimate of (Yes)
the effect? Were confidence Hasil yang didapatkan dijelaskan cukup
intervals given? signifikan, dengan nilai p<0.005 dan
dengan interval kepercayaan 95%
Seberapa presisi efek yang
didapatkan? Apakah interval
kepercayaan di jelaskan?
10. Can the results be applied to (Yes)
your organization? Dikarenakan jurnal ini membahas
mengenai intervensi yang dapat
Apakah hasil yang didapatkan dilakukan oleh dokter di fasilitas
dapat diterapkan? pelayanan tingkat pertama, sehingga
dapat diterapkan.
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Perubahan Fisiologi pada Saat Kehamilan


Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh genitalia wanita
mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang
perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. Plasenta dalam
perkembangannya mengeluarkan hormone somatomatropin, estrogen, dan
progesteron yang menyebabkan perubahan pada :
1. Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan
melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan.
Uterus mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bertambah
besar dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti
keadaan semula dalam beberapa minggu setelah persalinan. Pada
perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 gram dan kapasitas
10 ml atau kurang. Selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi
suatu organ yang mampu menampung janin, plasenta, dan cairan
amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai 5
liter bahkan dapat mencapai 20 liter atau lebih dengan berat rata-rata
1100 gram (Prawirohardjo, 2014).
2. Vagina
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hyperemia terlihat
jelas pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada
vagina akan terlihat bewarna keunguan yang dikenal dengan tanda
Chadwicks. Perubahan ini meliputi penipisan mukosa dan hilangnya
sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi dari sel-sel otot polos
(Prawirohardjo, 2014).
3. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel
baru juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di
ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal
kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil
progesterone dalam jumlah yang relative minimal (Prawirohardjo,
2014).
4. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai
persiapan memberikan ASI pada saat laktasi.Perkembangan payudara
tidak dapat dilepaskan dari pengaru hormone saat kehamilan, yaitu
estrogen, progesterone, dan somatromatropin (Prawirohardjo, 2014).
5. Sirkulasi darah ibu
Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
a. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat
memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin
dalam rahim.
b. Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi
retro-plasenter.
c. Pengaruh hormon estrogen dan progesteron semakin meningkat.
Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran
darah, yaitu:
1) Volume darah
Volume darah semakin meningkat di mana jumlah serum darah
lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi
semacam pengenceran darah (hemodilusi), dengan
puncaknyapada hamil 32 minggu.Serum darah (volume darah)
bertambah sebesar 25-30% sedangkan sel darah bertambah
sekitar 20%. Curah jantung akan bertambah sekitar 30%.
Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak sekitar umur
hamil 16 minggu, sehingga pengidap penyakit jantung harus
berhati-hati untuk hamil beberapa kali.Kehamilan selalu
memberatkan kerja jantung sehingga wanita hamil dengan sakit
jantung dapat jatuh dalam dekompensasio kordis.Pada
postpartum terjadi hemokonsentrasi dengan puncak hari ketiga
sampai kelima (Prawirohardjo, 2014).
2) Sel darah
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat
mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi
pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan
volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia
fisiologis.Sel darah putih meningkat dengan mencapai jumlah
sebesar 10.000/ml. Dengan hemodilusi dan anemia maka laju
endap darah semakin tinggi dan dapat mencapi 4 kali dari angka
normal (Prawirohardjo, 2014).
3) Sistem respirasi
Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk
dapat memenuhi kebutuhan O2.Disamping itu terjadi desakan
diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada umur
hamil 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim
dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas
lebih dalam sekitar 20-25% dari biasanya (Prawirohardjo, 2014).
4) Sistem pencernaan
Terjadi peningkatan asam lambung karena pengaruh estrogen
(Prawirohardjo, 2014).
5) Traktus urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan
tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga
menimbulkan sering kemih. Keadaan ini akan hilang dengan
makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul.
Pada akhir kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun ke
pintu panggul, keluhan itu akan timbul kembali.
6) Perubahan pada kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan, kusam, dan kadang-kadang juga akan mengenai
daerah payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan
namastriae gravidarum (Prawirohardjo, 2014).
7) Metabolisme
Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami
perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin
tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.
Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan bertambah
12,5 kg. Sebgaian besar penambahan berat badan selama
kehamilan berasal dari uterus dan isinya.Kemudian payudara,
volume darah, dan cairan ekstraselular. Pada kehamilan normal
akan terjadi hipoglikemia puasa yang disebabkan oleh kenaikan
kadar insulin, hiperglikemia postprandial dan hiperinsulinemia.
Zinc (Zn) sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin. Beberapa peneliatian menunjukkan kekurangan zat ini
dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat
(Prawirohardjo, 2014).
B. Peningkatan Berat Badan Pada Kehamilan
Semua zat gizi yang diperlukan bagi pertumbuhan janin terdapat
dalam makanan yang dikonsumsi ibu. Makanan yang dikonsumsi ibu akan
disimpan secara teratur dan terus menerus sebagai glikogen, protein, dan
kelebihannya sebagi lemak. Hal tersebut berguna untuk memenuhi
kebutuhan energi, kebutuhan ibu untuk kehamilannya, dan pertumbuhan
janin (Cunningham, 2013).
Dibandingkan ibu yang tidak hamil, kebutuhan ibu hamil akan protein
meningkat hingga 68%, asam folat 100%, kalsium 50%, dan zat besi 200-
300%. Bahan makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil harus meliputi
enam kelompok makanan yaitu makanan yang mengandung protein hewani
maupun nabati, susu dan olahannya, roti dan bebijian, buah dan sayur yang
kaya akan vitamin C, sayuran hijau, serta kelompok buah dan sayur lainnya
(Arisman, 2009).
Kekurangan nutrisi pada wanita pada masa reproduksi dapat
mempengaruhi kesehatan ibu baik sebelum hamil, selama kehamilan, dan
setelah masa kehamilan.Pada masa sebelum kehamilan dapat
mengakibatkan rendahnya berat badan dan berkurangnya cadangan
lemak.Pada masa kehamilan dapat mengakibatkan berkurangnya durasi
kehamilan dan rendahnya pertambahan berat badan selama hamil. Serta
pada masa setelah kehamilan dapat mengakibatkan berkurangnya produksi
Air Susu Ibu (ASI) (Prawirohardjo, 2014).
Penyimpanan lemak ibu selama kehamilan akan mencapai puncaknya
pada trisemester kedua dan akan menurun seiring dengan meningkatnya
kebutuhan janin pada akhir kehamilan. Hal ini tentu akan berpengaruh
terhadap berat badan ibu selama kehamilan (Cunningham, 2013). Asupan
makanan ibu yang terganggu akan mempengaruhi penyimpanan dan
kebutuhan energi bagi ibu dan janin yang sedang dalam pertumbuhan.
Selain peningkatan deposit, penambahan berat badan ibu selama kehamilan
juga disebabkan oleh pertumbuhan uterus dan isinya (Mochtar, 2013).
Pertambahan berat badan ibu hamil tidak hanya dipengaruhi oleh
perubahan fisiologis ibu, tetapi juga dipengaruhi oleh karakteristik lain dan
faktor biologis (metabolisme plasenta). Fungsi plasenta adalah sebagai
organ endokrin dan zat perantara ibu dan janin.Perubahan homeostatis dapat
merubah struktur dan fungsi plasenta yang berdampak terhadap kondisi
pertumbuhan janin. Plasenta dapat mempengaruhi sistem metabolisme ibu
karena adanya perubahan hormon insulin dan sistem peradangan, sehingga
berakibat pada pertambahan berat badan ibu hamil (Kathlen, 2009).
Di Indonesia, standar pertambahan berat badan ibu hamil yang normal
adalah sekitar 9-12 kg (Kemenkes, 2010). Hasil Penelitian Abeyasa (2011)
di kota Gampaha Sri Langka menunjukkan bahwa hampir sebagian besar
(45,5%) ibu yang memiliki IMT overweight sebelum hamil memiliki
pertambahan berat badan normal selama masa kehamilan. Berikut standar
pertambahan berat badan ibu hamil selama masa kehamilan menurut
American College Obstetry and Gynaecology. (ACOG, 2012)
Gambar 2.1 Kenaikan berat badan pada ibu hamil

Untuk mencapai kebutuhan nutrisi yang diharapkan bagi ibu selama


kehamilan dan janinnya, ibu hamil harus mencapai penambahan berat badan
pada angka tertentu selama masa kehamilannya.Selama masa kehamilan
berat badan ibu diharapkan bertambah ± 12,5 kg, tergantung ukuran tubuh
dan berat badan sebelum hamil.Pertambahan berat badan yang diharapkan
pada trisemester I mengalami pertambahan 2-4 kg, pada trisemester II
mengalami pertambahan 0,4 kg per minggu, pada trisemester III mengalami
pertambahan 0,5 kg atau kurang perminggu (Asplun, 2008; Morgan, 2009).
C. Nutrisi Pada Ibu Hamil
Masa hamil adalah masa penting untuk pertumbuhan oprimal janin
dan persiapan persalinan. Oleh karena penambahan zat-zat gizi berguna
untuk: kesehatan ibu hamil, pertumbuhan janin, saat persalinan, persiapan
menyusui dan tumbuh kembang bayi. Pada dasarnya menu makanan ibu
hamil, tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil.Oleh karena itu,
diharapkan tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu selama hamil.
Selama hamil calon ibu memerlukan lebih banyak zat gizi daripada wanita
yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan
janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap
menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah,
pucat, gigi rusak, rambut rontok, dan lain-lain (Arisman, 2009).
Asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil dan janin yang
dikandungnya. Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat
sebesar 15% dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal. Peningkatan
gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim (uterus), payudara (mammae),
volume darah, plasenta, air ketuban dan pertumbuhan janin. Makanan yang
dikonsumsi oleh ibu hamil akan digunakan untuk pertumbuhan janin sebesar
40% dan sisanya 60% digunakan untuk pertumbuhan ibunya (Arisman,
2009).
Secara normal, ibu hamil akan mengalami kenaikan berat badan
sebesar 11-13 kg. Hal ini terjadi karena kebutuhan asupan makanan ibu
hamil meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Asupan
makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil berguna untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, mengganti sel-sel tubuh yang rusak atau mati, sumber
tenaga, mengatur suhu tubuh dan cadangan makanan (Arisman, 2009).
Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup
mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein
sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat
pengatur. Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun tidak
semua kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional (Arisman, 2009).
Untuk pertumbuhan janin yang memadai diperlukan zat-zat makanan
yang adekuat, dimana peranan plasenta besar artinya dalam transfer zat-zat
makanan tersebut. Pertumbuhan janin yang paling pesat terutama terjadi
pada stadium akhir kehamilan.Misalnya pada akhir bulan ketiga kehamilan
berat janin hanya sekitar 30 g dan kecepatan maksimum pertumbuhan janin
terjadi pada minggu 32-38.Sehingga dibutuhkan lebih banyak zat-zat
makanan pada stadium akhir kehamilan tersebut.
1. Karbohidrat
Janin mempunyai sekitar 9 g karbohidrat pada minggu ke 33
kehamilan, dan pada waktu lahir meningkat menjadi 34 g. konsentrasi
glikogen pada hati dan otot-otot skelet meningkat pada akhir
kehamilan. Metabolisme karbohidrat ibu hamil sangat kompleks,
karena terdapat kecenderungan peningkatan ekskresi dextrone dalam
urine. Hal ini ditunjukkan oleh frekuensi glukosuria ibu hamil yang
relatif tinggi dan adanya glukosuria pada kebanyak wanita hamil
setelah mendapat 100 gram dextrose per oral. Normalnya, pada wanita
hamil tidak terdapat glukosa. Kebutuhan karbohidrat lebih kurang
65% dari total kalori sehingga perlu penambahan.
2. Protein
Transport protein melalui plasenta terutama asam amino, yang
kemudian disintesis oleh fetus menjadi protein jaringan. Protein
dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, uterus, payudara, hormon,
penambahan cairan darah ibu, dan persiapan laktasi. Kebutuhan
protein adalah 9 gram/hari. Sebanyak 1/3 dari protein hewani
mempunyai nilai biologis tinggi. Kebutuhan protein untuk fetus
adalah 925 gram selama 9 bulan. Efisiensi protein adalah 70%.
Terdapat protein loss di urine +30%. WHO menganjurkan intake
protein untuk ibu hamil sekitar 1,01 g/kg. BB/hari dan kalori sekitar
46 kkal/kg.BB/hari untuk rata-rata wanita dengan berat badan 55 kg.
Oleh karena itu tiap-tiap negara dapat membuat rekomendasi yang
khusus yang sesuai dengan pola makanan di negara tersebut dan
keadaan masyarakatnya. Jumlah protein yang dianjurkan dalam diet
harus disesuaikan dengan nilai hayati protein yang dimakan. Makin
rendah nilai hayati protein, makin besar jumlah protein dalam diet
yang diperlukan. Nilai hayati protein, makin besar jumlahprotein
dalam diet yang diperlukan. Nilai hayati protein nabati lebih rendah
dari protein hewani.
3. Lemak
Selama hamil, terdapat lemak sebanyak 2-2,5 kg dan peningkatan
terjadi mulai bulan ke-3 kehamilan. Penambahan lemak tidak
diketahui, namun kemungkinan dibutuhkan untuk proses laktasi yang
akan datang. Sebagian besar dari 500 g lemak tubuh janin ditimbun
antara minggu 35-40 kehamilan. Pada stadium awal kehamilan tidak
ada lemak yang ditimbun kecuali lipid esensial dan fosfolipid untuk
pertumbuhan susunan saraf pusat (SSP) dan dinding sel saraf. Sampai
pertengahan kehamilan hanya sekitar 0,5% lemak dalam tubuh janin,
setelah itu jumlahnya meningkat, mencapai 7,8% pada minggu ke-34
dan 16% sebelum lahir. Pada bulan terakhir kehamilan sekitar 14 g
emak per hari ditimbun. Transport asam lemak melalui plasenta
sekitar 40% dari lemak ibu, sisanya disintesa oleh janin. Baik lemak
maupun protein meningkat dengan cepat pada tiga bulan terakhir
kehamilan bersamaan dengan meningkatnya BB janin. Sebagian besar
lemak ditimbun pada daerah subkutan, oleh karena itu pada bayi atern
80% jaringan lemak tubuh terdapat pada jaringan subkutan.
4. Zat Besi (Fe)
Dibutuhkan untuk pembentukan Hb, terutama hemodilusi, pemasukan
harus adekuat selama hamil untuk mencegah anemia.wanta hamil
memerlukan 800 mg atau 30-50 gram/hari. Anjuran maksimal:
penambahan mulai awal kehamilan, karena pemberian yang hanya
pada trisemester III tidak dapat mengejar kebutuhan ibu/fetus dan juga
untuk cadangan fetus. Kebutuhan zat besi meningkat sehingga
dibutuhkan tambahan 700-800 mg atau 30-60 mg perhari yang didapat
dari suplemen untuk mengganti penggunaan zat besi oleh sum-sum
tulang, fetus, dan plasenta. Ibu hamil yang mengalami anemia akibat
kekurangan zat besi akan berdampak meningkatnya aborsi spontan,
kelahiran dini, rendahnya berat badan bayi saat dilahirkan (BBLR),
kematian bayi saat dilahirkan, dan kematian bayi sebelum dilahirkan.
Sumber zat besi diperoleh dari hati, sumsum tulang, telur, daging,
ikan, ayam, dan sayuran berwarna hijau tua.
5. Kalsium (Ca)
Kebutuhan kalsium pada ibu hamil mengalami peningkatankarena
terjadinya peningkatan pergantian tulang (turn over), penurunan
penyerapan kalsium, dan retensi kalsium karena adanya perubahan
hormonal. Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi,
vitamin D membantu penyerapan kalsium, kebutuhan 30-40 g/hari
untuk janin, wanita hamil perlu tambahan 600 mg/hari dan total
kebutuhan ibu hamil selama kehamilan adalah 1200 mg/hari. Kalsium
dapat diperoleh dengan mengonsumsi susu, keju, ikan teri, rebon
kering, kacang kedelai kering atau basah, dan brokoli segar.
6. Asam Folat
Asam folat digunakan untuk pertumbuhan janin dan erythropoiesis ibu
sehingga kebutuhan asam folat pada ibu hamil akan menigkat. Anemia
akibat kekurangan asam folat disebut anemia megaloblastik yang akan
menyebabkan kekurangan oksigen. Bila hal ini berlangsung lama akan
berdampak pada kerusakan oragna-organ tubuh. Rendahnya kadar
asam folat pada wanita hamil menyebabkan kelahiran cacat, gangguan
saraf, atau gangguan perkembangan kecerdasan (retardasi mental).
Kebutuhan asam folat pada wanita hamil sebanyak 280 μg per hari
selama kehamilan trisemester I, 660 ug pada trisemester II, dan 470 ug
per hari pada trisemester III bisa didapat dari sayuran hijau, hati, dan
ayam.

7. Kolin
Kolin merupakan salah satu vitamin B kompleks yang dibutuhkan
oleh ibu hamil, terutama pada minggu kedelapan belas kehamilan.
Vitamin ini dapat meningkatkan kemampuan bayi untuk membentuk
hubungan antarneuron yang sedang tumbuh pesat. Kolin bisa didapat
dari kuning telur, daging tanpa lemak, ragi, kedelai, hati, otak, ginjal,
dan jantung.
8. Vitamin E
Vitamin E berfungsi sebagai anti-oksidan yang dapat melindungi
tubuh dari radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan
kromosom atau jaringan sel bayi, terutama paling rawan terjadi pada
tahap-tahap awal kehamilan. Vitamin E dapat ditemukan pada
gandum, sayuran hijau, biji-bijian, kedelai, minyak biji kapas, dan
minyak jagung.
9. Vitamin A
Kebutuhan ibu hamil akan vitamin A harus dipenuhi yaitu sekitar 500
SI. Kekurangan vitamin A selama kehamilan dapat menyebabkan bayi
prematur dan perlambatan pertumbuhan janin serta rendahnya berat
badan bayi saat dilahirkan. Dampak negatif kekurangan vitamin A
dapat dicegah dengan mengonsumsi hati, susu, ikan laut, sayuran, dan
buah berwarna hijau atau kuning.
10. Vitamin B1
Kekurangan vitamin B1 akan meingkatkan jumlah kasus kelahiran
sebelum waktunya dan gangguan perkembangan janin. Vitamin B1
bisa dipenuhi kebutuhannya dengan mengonsumsi biji-bijian, kacang-
kacangan, padi-padian, dan daging.
11. Iodine
Iodine adalah salah satu mineral yang dibutuhkan ibu hamil.
Penambahan kebutuhan iodine pada masa kehamilan adalah 25 μg.
kekurangan iodine pada masa kehamilan akan mengakibatkan kretin
(tubuh kerdil) yang ditunjukkan dengan adanya gangguan mental dan
fisik menyerupai karakteristik anak yang mengalami down syndrome.
Bahan makanan sumber iodine adalah garam dapur yang sudah
difortifikasi (diperkaya) iodine, bahan makanan yang berasal dari laut,
serta tumbuhan yang hidup dekat pantai.
12. Zinc (Seng)
Kebutuhan ibu hamil akan zinc (seng) meningkat 5 mg karena tingkat
zinc yang rendah akan menyebabkan kenaikan tingkat kelahiran tidak
normal. Zinc berperan untuk meningkatkan sistem imun dan
memperbaiki fungsi organ perasa (penglihatan, penciuman, dan
pengecap). Sumber zinc dapat diperoleh dari daging, hati, telur, ayam,
seafood, susu, dan kacang-kacangan.

Berikut merupakan anjuran konsumsi makanan bagi ibu hamil


menurut Kementrian Kesehatan :
(Makanan Sehat Ibu Hamil. Kementrian Kesehatan RI, Direktorat Bina
Gizi. 2011)
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardho.


Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Cunningham. 2013. Obstetri Williams. Jakarta : EGC

Arisman. 2009. Buku Ajar Ilmu Gizi : Gizi Dalam Dasar Kehidupan.
Jakarta: EGC

Mochtar, Rustam. 2013. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC

Abeyasa., Jayawardana. 2011. Body Mass Index an Gestasional Weight


Gain in Two Selected Medical Offucer of Helth areas in The Gampaha District.
Journal of The College of Community Physician of Sri Langka. Vol 6 (11)

ACOG. 2012. Weight Gain Pregnancy, Comittee Opinion No 548. Obstetric


Gynecologys. 125 : 1268-1271

Arisman. 2009. Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustka Utama
Kathlen, dkk. 2009. Committe Reexamine IOM Pregnancy: Weight
Guidelines. Washington : The National Academy Press

Kementerian Kesehatan R1. 2010. Glosarium Data dan Informasi


Kesehatan. Jakarta : Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi

Asplun, CA., Seehusen, DA. 2008. Precentage Change in Antenatal Body


Mass Index as A Predictor of Neonatal Macrosomia. Annals of Family Medicine.
550-554

Morgan, G. 2009. Petunjuk Perawatan yang Baik Bagi Wanita. Obstetri dan
Gineologi Panduan Praktik. Jakarta : EGC

Kementrian Kesehatan RI. 2011. Panduan Penyelenggaraan Pemberian


akanan Tambahan Pemulihan Bagi Balita Gizi Kurang (Bantuan Operasional
Kesehatan). Jakarta : Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi

Anda mungkin juga menyukai