DOSEN PENGAMPUH:
Prof. Dr.Ing. Herman Parung, M.Eng.
Prof. Dr. Eng. Rudi Djamaluddin, S.T., M.Eng.
Ir. Achmad Bakri Muhiddin, M.Sc., Ph.D.
Dr. Ir. Mubassirang Pasra, M.T.
Dr. Eng. A. Arwin Amiruddin, S.T., M.T.
Dr. Eng. Fakhruddin, ST., M.Eng.
PENDAHULUAN
Analisa Struktur II adalah mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa program studi Teknik Sipil
pada semester genap tahun ke-2. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib dengan syarat telah
mengikuti mata kuliah Analisa Struktur I pada semester ganjil tahun ke-2. Mata kuliah Analisa Struktur
II ini memiliki bobot 2 SKS yang terealisasikan dalam pertemuan tatap muka di kelas sebanyak 1 kali
per pekan, selama 16 kali pertemuan termasuk Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester
(UAS), dan Tugas Mandiri (TM).
Kelas mata kuliah Analisa Struktur II biasanya terdiri dari 3 kelas (disesuaikan dengan ratio peserta
mata kuliah) dan berjalan parallel yang diampu oleh 2 dosen pada masing-masing kelas. Berikut adalah
daftar kelas dan pengajar pada mata kuliah Analisa Struktur II.
Portofolio mata kuliah Analisa Struktur II merupakan dokumen evaluasi terhadap Perancangan
perkuliahan, pelaksasanaan, evaluasi perkuliahan, dan rencana tindak lanjut. Dokumen portofolio mata
kuliah Analisa Struktur II terdiri atas:
1. “Rencana Perkuliahan”,
2. “Pelaksanaan Perkuliahan”,
3. “Evaluasi Perkuliahan”,
5. “Lampiran”.
RENCANA PERKULIAHAN
Analisa Struktur II adalah mata kuliah pilihan yang memberikan pemahaman dan pengembangan
keahlian dalam bentuk pemahaman tentang tipe – tipe elemen struktur dengan Analisa Struktur II dan
penggunaan teknik solusi umum untuk aproksimasi model – model kontinue dengan model – model
diskrit atau elemen. Materi perkuliahan, sasaran perkuliahan, strategi perkuliahan, indikator penilaian,
dan buku referensi yang menjadi acuan diberikan secara rinci pada lampiran Garis Besar Rencana
Perkuliahan (GBRP).
Capaian Pembelajaran (CP) Mata Kuliah (MK) Analisa Struktur II selanjutnya diharapkan dimiliki
oleh mahasiswa dideskripsikan secara singkat berikut ini:
CP-1 : Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian derajat statis tak tentu dan derajat kebebasan
bergerak dalam struktur.
CP-2 : Mahasiswa mampu menyusun Matriks Stifsness struktur dan aplikasinya dalam analisis
struktur dengan metode Stifsness.
CP-3 : Mahasiswa mampu menyusun Matriks Flexibility struktur dan aplikasinya dalam analisis
struktur dengan metode Flexibility.
Menentukan Derajat
Statis Tak Tentu dan
Derajat Kebebasan
Struktur
Porsi Nilai 35 % 35 % 30 %
CP- 1 O
CP- 2 O O
CP- 3 O O
*Keterangan:
TM = Tugas Mandiri
Pencapaian Student Outcome (SO) yang ditargetkan pada mata kuliah ini meliputi SO (a and b)
sebagai berikut:
Level pencapaian dari SO kemudian terbagi dalam lima level (tingkatan) Bloom’s Taxonomy pada
kriteria ABET untuk Civil Engineering adalah sebagai berikut:
1: Knowledge
2: Comprehension
3: Application
4: Analysis
5: Synthesis
6: Evaluation
Level tingkatan untuk Student Outcome (SO) MK Analisa Struktur II adalah sebagai berikut
SO
MK a b
4 3
CP SO
MK
a b
CP- 1 4
CP- 2 3
CP- 3 3
Untuk level pencapaian antara Performance Indicators (PI) dari setiap SO adalah sebagai berikut:
Untuk mata kuliah Analisa Struktur II dapat dilihat pada Table hubungan antara SO-MK dengan
Performance Indicators pada tabel berikut:
PI
SO
1 2 3 4 5 6 7 8
a √ √ √ √
b √ √ √
PELAKSANAAN PERKULIAHAN
Bentuk perkuliahan dilakukan dengan ceramah, diskusi terkait topik atau tema yang sesuai dengan
setiap pertemuan atau yang relevan dengan kegiatan perkuliahan. Dalam setiap sesi pertemuan di
kelas, dosen menyampaikan topik yang akan dibahas dan sedikit mereview materi yang telah diberikan
sebelumnya serta mengingatkan bahwa secara keseluruhan tema ada dalam GBRP yang terlampir
yang disampaikan di setiap awal perkuliahan serta capaian perkuliahan yang ingin dicapai dalam mata
kuliah. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih komperehensif kepada setiap
mahasiswa dan mendukung persiapan menghadapi ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir
semester (UAS).
1. UTS dilakukan pada pekan ke-8, materi ujian yang diberikan adalah menyusun Matriks Stiffness dan
aplikasinya dalam analisa stuktur dengan metode Stiffness yang bertujuan untuk mengukur
ketercapaian CP-2 dan SO-b.
3. TM mulai diberikan pada pekan ke-2 hingga pekan ke-7, kemudian setelah UTS diberikan lagi pada
pekan ke-9 hingga pekan ke-15. Tugas Mandiri (TM) ini bertujuan untuk mengukur ketercapaian
CP-1, CP-2, CP-3 dan SO (a dan b).
4. UAS dilakukan pada minggu ke-16 dengan yang diberikan adalah menyusun Matriks Flexibility dan
aplikasinya dalam analisa stuktur dengan metode Flexibility dengan tujuan untuk mengukur
ketercapaian CP-3 dan SO-b.
EVALUASI PERKULIAHAN
1. Tingkat keseuaian materi perkuliahan degan Rancangan Perkuliahan Semester (RPS)
Realisasi dari kesesuaian materi dengan GBRP adalah sama dan sesuai 100%. Secara keseluruhan
materi dan topik yang direncanakan untuk disampaikan dalam kurun waktu 16 pekan perkuliahan.
Tabel Tingkat Kesesuaian Materi Perkuliahan (Diisi oleh Dosen dan Mahasiswa)
Evaluasi komponen penilaian yang berupa UTS, TM, dan UAS diberikan sebagai berikut:
a. Tugas Mandiri
Tugas ini ditulis tangan dan diberikan setiap pekan. Tugas ini bertujuan untuk mengukur pemahamana
mahasiswa terhadap materi yang diajarkan sekaligus mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi
assesments. Tugas yang tidak dimengerti kemudian di diskusikan di kelas dan tugas yang telah
diselesaikan dapat dipelajadi sebagai bahan persiapan UTS dan UAS.
TM
Skor …
CP 1,2,3
c. Assesments
Hasil penilaian yang berupa TM, UTS, dan UAS diberikan pada tabel berikut:
TM Soal 1 Soal 2 Soal 3
Skor rata-rata … … …
CP 1,2,3
SO a,b
TB 3,4
PI 1-4
No Soal UTS 1
Skor …
CP 2
SO b
TB 3
PI 1-3
No Soal UAS 1
Skor …
CP 2
SO b
TB 3
PI 1-3
d. Perhitungan ketercapaian Course Outcome
Nilai Assesments
CP Ketercapaian CO
UTS UAS TM
1 85 85 *cth
2 85 85 85
3 87 87 87
CP / SO a b
CP 1 87
CP 2 85
CP 3 85
Ketercapain SO 87 85
Berdasarkan analisis ketercapaian SO terkait berada pada rentang xxx – xxxx (hasil penilaian). Dapat
dikatakan hasilnya ….. (*Kurang, Cukup, Baik, Baik Sekali)
Selanjutnya distribusi nilai Mata Kuliah Analisa Struktur II intuk semester ganjil tahun ajaran 2018/ 2019
diberikan sebagai berikut
3. Hasil Kuesioner
Nanti diisi berdasarkan kuesioner dari rektorat (diisi Prodi)
4. Refleksi Perkuliahan
Pelaksanaan kuliah tergolong baik, terlihat dari kehadiran mahasiswa mengikuti proses
perkuliahan, dan mengerjakan tugas desain. Dibandingkan tahun ajaran sebelumnya,
peningkatan pada komponen kehadiran, penguasaan materi, kesesuaian materi, tugas, tetapi
terdapat penurunan pada komponen motivasi untuk mengikuti dan proses praktikum dari awal
hingga penyelesaian laporan akhir dari praktikum.
Secara pribadi kami merasa siap dan bersungguh-sungguh mengajarkan konsep-konsep dan
latihan soal serta memberikan motivasi terkait pentingnya penguasaan materi dan praktik dari
pengujian di laboratorium selain dari proses penguasaan materi dalam kelas dan melalui tugas
desain. Melalui evaluasi yang kontinu pada partisipasi dalam kegiatan laboratorium, terdeteksi
bahwa mahasiswa masih agak kurang dalam hal manajemen waktu dan disiplin dalam
konsultasi terkait penyajian laporan praktikum. Namun, reata nilai UTS, TM dan UAS cukup
baik, hal ini menunjukkan bahwa pemahaman mahasiswa terhadap konsep materi cukup baik.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Course Overview
Terlampir…
Lampiran 2. Soal UTS
Terlampir…
Lampiran 3. Soal UAS
Terlampir…
Lampiran 4. Soal TM
Terlampir…
Lampiran 5. Lembar Jawaban dan Tugas (UTS, UAS, dan TM)
Terlampir…
Lampiran 6. Monitoring Perkuliahan
Diisi oleh Prodi…
Lampiran 7. Daftar Nilai yang telah Diinputkan
Diisi oleh Prodi…
Lampiran 1.
Course Overview
1. 219D1122 Structural Analysis II
- Rudy Djamaluddin
- Achmad Bakri
- Mubassirang Pasra
- A. Arwin Amiruddin
- Fakhruddin
b. prerequisites or co-requisites
Structural Analysis I (Semester III)
Hitung momen pada titik kumpul dan reaksi perletakan dengan Metode
Matriks Kekakuan, jika deformasi oleh gaya, N atau D diabaikan
C D
H2
q1
G
B
E P1
H1
F H
A P2
L4 L3
L1 L2
L1 = 3 m
P1 = 2 t H1 = 3 m L2 = 4 m
P2 = 3 t H2 = 4 m L3 = 1 m
L4 = 1 m
EIAB = 1 EI
q1 = 3 t/m' EIBC = 2 EI
EICD = 3 EI
EIDE = 4 EI
EIEF = 3 EI
EIEB = 1 EI
EIEG = 2 EI
EIGH = 3 EI
Sudut yang terbentuk karena batang miring
α= 56,31 °
β= 123,69 °
3
LGH → sin α =
x
3
0,83205 =
x
x = 3,6056 m
M°CD M°DC
C D
M°CB M°DE
M°ED
M°BC M°EB M°GE
G
B
E
M°BA M°BE M°EG M°GH
M°EF
M°HG
M°AB M°FE H
A F
Degrees of freedom (DOF)
nrol = 0
njepit = 1
nsendi = 2
D5 D6
D2
C D
D4 D7 D8
D1
B E G
D3 D9
F
A H
Vektor beban yang terjadi pada titik diskrit
C D
q1= 3 t/m
G
B
E P1= 2 t
F H
A P 2= 3 t
1 1
3 4
Distribusi Beban
Batang D-E
D 2 t
D
VDE
H2
E VED
E 4 t
Q1 = 6 t
VDE = 1
( Q1 )
3
= 2 t
VED = 2
( Q1 )
3
= 4 t
Batang G-H
G
P1= 2 t
VGH
VH G
L4 L3
P1 = 2
VGH = 1
2 t
= 1
2
( P1 )
= 1
( 2 )
VHG = VGH
= 1 t
1 t
G
1 t
α H PG
1 PG = 0,6667 t
tan α =
PG
1
1,5 =
PG
D5 D6
D2
C D
D4 D7 D8
D1
B E G
D3 D9
F
A H
Q1 = VED + PG
-
= -4 +
0,6667
-
= t
4,6667
Q2 = VDE
= -2 t
Q6 = M°DC +
M°DE
= 0 + -1,6
= -1,6 tm
Q8 = M°GE + M°GH
= 0 + -0,5
= -0,5 tm
Q9 = MoHG
= 0,5 tm
0 M°AB
0 M°BA
0 M°BC
0 M°CB
0 M°CD
0 M°DC
-1,6 M°DE
2,4 M°ED
[ Mo ] =
0 M°BE
0 M°EB
0 M°EF
0 M°FE
0 M°EG
0 M°GE
-0,5 M°GH
0,5 M°HG
Matriks Q
-4,6667 Q1
-2 Q2
0 Q3
0 Q4
[Q] =
0 Q5
-1,6 Q6
2,4 Q7
-0,5 Q8
0,5 Q9
Akibat D1 = 1
C d5 d6 D
d4
d7
G''
d3 d8 d13 d14
D1 d9 d10
B E G G'
d2 d11 d15
d1 d12 d16
A F H
Untuk ΔG'G''G
G''
α
G G'
1
G'G G'G
G'G'' = G''G =
tan α sin α
1 1
= = 0,832
1,5
1
1,201
= 0,66667 =
9
Akibat D1
d1 = d2 = 0,3333
d3 = d4 = -0,25
d5 = d6 = 0
d7 = d8 = -0,25
d9 = d10 = 0
d11 = d12 = 0,3333
d13 = d14 = -0,333
d15 = d16 = 0,3333
Akibat D2 = 1
D2
C D
d4 d7
d3 d8
B E G
A H
F
Akibat D2
d1 = d2 = 0
d3 = d4 = 0,25
d5 = d6 = 0
d7 = d8 = 0,25
d9 = d10 = 0
d11 = d12 = 0
d13 = d14 = 0
d15 = d16 = 0
Akibat D3 = 1
C D
E G
B
D3 F H
A
d1 = 1 d9 = 0
d2 = 0 d10 = 0
d3 = 0 d11 = 0
d4 = 0 d12 = 0
d5 = 0 d13 = 0
d6 = 0 d14 = 0
d7 = 0 d15 = 0
d8 = 0 d16 = 0
Akibat D4 = 1
C D
D4
B E G
A F H
d1 = 0 d9 = 1
d2 = 1 d10 = 0
d3 = 1 d11 = 0
d4 = 0 d12 = 0
d5 = 0 d13 = 0
d6 = 0 d14 = 0
d7 = 0 d15 = 0
d8 = 0 d16 = 0
Akibat D5 = 1
C D
D5
B E G
F
A H
d1 = 0 d9 = 0
d2 = 0 d10 = 0
d3 = 0 d11 = 0
d4 = 1 d12 = 0
d5 = 1 d13 = 0
d6 = 0 d14 = 0
d7 = 0 d15 = 0
d8 = 0 d16 = 0
Akibat D6 = 1
C D6
D
B E G
F H
A
d1 = 0 d9 = 0
d2 = 0 d10 = 0
d3 = 0 d11 = 0
d4 = 0 d12 = 0
d5 = 0 d13 = 0
d6 = 1 d14 = 0
d7 = 1 d15 = 0
d8 = 0 d16 = 0
Akibat D7 = 1
C
D
D7
B
E G
F
H
A
d1 = 0 d9 = 0
d2 = 0 d10 = 1
d3 = 0 d11 = 1
d4 = 0 d12 = 0
d5 = 0 d13 = 1
d6 = 0 d14 = 0
d7 = 0 d15 = 0
d8 = 1 d16 = 0
Akibat D8 = 1
C D
D8
E
B
G
H
F
A
d1 = 0
d2 = 0 d9 = 0
d3 = 0 d10 = 0
d4 = 0 d11 = 0
d5 = 0 d12 = 0
d6 = 0 d13 = 0
d7 = 0 d14 = 1
d8 = 0 d15 = 1
Akibat D9 = 1
C D
E F
G
D9
B
A H
d1 = 0 d9 = 0
d2 = 0 d10 = 0
d3 = 0 d11 = 0
d4 = 0 d12 = 0
d5 = 0 d13 = 0
d6 = 0 d14 = 0
d7 = 0 d15 = 0
d8 = 0 d16 = 1
Matriks Deformasi
Matriks Transformasi
{D} =[K]-1{Q}
Menentukan Matriks Gaya Dalam
Menentukan Nilai Momen Pada Struktur
Reaksi Perletakan
Bentang C-D
ΣMC = 0
-MCD + -MDC - VDC ( L1 ) = 0
-1,49803 + -1,48818 - 3 VDC = 0
VDC = -0,9954 t
ΣMD = 0
-MCD + -MDC + VCD ( L1 ) = 0
-1,49803 + -1,48818 + 3 VCD = 0
VCD = 0,995406191 t
Kontrol
ΣV = Q1
VDC + VCD = 0,0000
-0,9954 + 0,9954 = 0,0000
0,0000 = 0,0000 ( Terkontrol !! )
Bentang B-E
ΣMB = 0
-MBE + -MEB - VEB ( L1 ) = 0
-1,30183 + -1,27769 - 3 VEB = 0
VEB = -0,859837314 t
ΣME = 0
-MBE + -MEB + VBE ( L1 ) = 0
-1,30183 + -1,27769 + 3 VBE = 0
VBE = 0,859837314 t
Kontrol
ΣV = 0
VEB + VBE = 0,0000
-0,8598 + 0,8598 = 0,0000
0,0000 = 0,0000 ( Terkontrol !! )
Bentang E-G
ΣME = 0
-MEG + -MGE - VGE ( L2 - ( L3 + L4 )) = 0
-6,21329 + -3,39529 - 2 VGE = 0
VGE = -4,8043 t
ΣMG = 0
MEG + -MGE + VEG ( L2 - ( L3 + L4 )) = 0
-6,21329 + -3,39529 + 2 VEG = 0
VEG = 4,804289953 t
Kontrol
ΣV = 0
VGE + VEG = 0,0000
-4,8043 + 4,8043 = 0,0000
0,0000 = 0,0000 ( Terkontrol !! )
Bentang B-C
ΣMB = 0
MCB + MBC - HCB ( H2 ) = 0
1,49803 + 1,08637 - 4 HCB = 0
HCB = 0,646099828 t
ΣMC = 0
MCB + MBC + HBC ( H2 ) = 0
1,49803 + 1,08637 + 4 HBC = 0
HBC = -0,6461 t
Kontrol
ΣH = 0
HCB + HBC = 0,0000
0,6461 + -0,6461 = 0,0000
0,0000 = 0,0000 ( Terkontrol !! )
Bentang D-E
ΣME = 0
MED + MDE - HDE ( H2 ) - Q1 ( 1/3 H2 ) = 0
4,7274 + 1,4882 - 4 HDE - 8 = 0
HDE = -0,4461 t
ΣMD = 0
MED + MDE + HED ( H2 ) + Q1 ( 2/3 H2 ) = 0
4,7274 + 1,4882 + 4 HED + 16 = 0
HED = -5,5539 t
Kontrol
ΣH = 0
Q1 + HDE + HED = 0,0000
6,0000 + -0,4461 + -5,5539 = 0,0000
0,0000 = 0,0000 ( Terkontrol !! )
ΣMA = 0
MAB + -MBA - HBA ( H1 ) = 0
0,0000 + 0,2155 - 3 HBA = 0
HBA = 0,0718 t
ΣMB = 0
MAB + -MBA + HAB ( H1 ) = 0
0,0000 + 0,2155 + 3 HAB = 0
HAB = -0,071820095 t
Kontrol
ΣH = 0
HBA + HAB = 0,0000
0,0718 + -0,0718 = 0,0000
0,0000 = 0,0000 ( Terkontrol !! )
Bentang E-F
ΣMF = 0
MEF + MFE - HEF ( H1 ) = 0
2,7636 + 4,0171 - 3 HEF = 0
HEF = 2,260224128 t
Kontrol
ΣH = 0
HEF + HFE = 0,0000
2,2602 + -2,2602 = 0,0000
0,0000 = 0,0000 ( Terkontrol !! )
Bentang G-H
ΣMH = 0
MGH + MHG - VGE ( L3+L4 ) - HGH ( H1 ) - P1 ( L3 ) = 0
3,3953 + 0,0000 - -9,6086 - 3 HGH - 2 = 0
HGH = 3,667955777 t
VHG = VGE + P1
= -2,8043 t
ΣMG = 0
MGH + MHG - VHG ( L3 + L4 ) + HHG ( H1 ) - P2 ( H1 ) + P1 ( L4 ) = 0
3,3953 + 0,0000 - -5,6086 + 3 HHG + -7 = 0
HHG = -0,667955777 t
Kontrol
ΣV = VHG
VGE + P1 = -2,8043
-4,8043 + 2,0000 = -2,8043
-2,8043 t = -2,8043 t ( Terkontrol !! )
ΣH = P2
HGH + HHG = 3
3,667955777 t + -0,667955777 t = 3
3t = 3t ( Terkontrol !! )
Lampiran 3.
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
MK. ANALISA STRUKTUR II
(Waktu : 120 Menit; Sifat Ujian : Buka Buku)
Kelas A : Prof. Dr.Ing. Herman Parung, M.Eng.
Prof. Dr. Eng. Rudi Djamaluddin, S.T., M.Eng.
Kelas B : Ir. Achmad Bakri Muhiddin, M.Sc., Ph.D.
Dr. Ir. Mubassirang Pasra, M.T.
Kelas C : Dr. Eng. A. Arwin Amiruddin, S.T., M.T.
Dr. Eng. Fakhruddin, ST., M.Eng.
Hitung momen pada titik kumpul dan reaksi perletakan dengan Metode
Matriks Flexibilitas, jika deformasi oleh gaya, N atau D diabaikan
q1
β E H5
H1
H4
F
C
P1
H3
H2
A α γ
B
L1 L2 L3 L4
L1 = 2 m P1 = 2 t EIAC = 2 EI
L2 = 4 m q1 = 2 t/m' EICD = 3 EI
L3 = 2 m α = 45 o
EIDE = 2 EI
L4 = 1 m β = 9,4623 o
EIEF = 4 EI
H1 = 4 m γ = 45 o
EIFB = 1 EI
H2 = 2 m
H3 = 3 m
H4 = 2 m
H5 = 1 m
Peny :
nrol = 0
njepit = 2
nsendi = 0
nrotasi = njoint - njepit
= 6 - 2
= 4
D7
D3
F
D4
D1
C
A B
Momen primer :
MoAC = 0 tm MoED = 6 tm
MoCA = 0 tm MoEF = 0 tm
MoCD = 0 tm MoFE = 0 tm
MoDC = 0 tm MoFB = 0 tm
MoDE = -6 tm MoBF = 0 tm
Distribusi beban pada setiap titik diskrit :
2 t/m'
D E
VDE = 6 t VED = 6 t
VDE = 6 t
2 t
C
6t
α
6t
A
RCA = 8 t C
RAC = 0t A
VED = 6 t
E
8,4853t
VED = 6 t
45o
F 6t
REF = 6 t
6t 6t
γ
6t
F 6t
RFB = 6 t
Q7
Q3
F
Q4
Q1
C
A B
Q1 = RCA + RCD = 8 + 0 = 8 t
Q2 = RDC + REF = 0 + 6 = 6 t
Q3 = RFE + RFB = 0 + -6 = -6 t
Q4 = M°CA + MoCD = 0 + 0 = 0 tm
Q5 = M°DC + MoDE = 0 + -6 = -6 tm
Q6 = M°ED + MoEF = 6 + 0 = 6 tm
Q7 = M°FE + MoFB = 0 + 0 = 0 tm
R3
A
B R1
R2
Penentuan momen akibat gaya-gaya redundant
Akibat R1 = 1 t di titik B
Reaksi Perletakan
d1 = 0 d6 = 5
d2 = 2 d7 = -5
d3 = -2 d8 = 3
d4 = 6 d9 = -3
d5 = -6 d10 = 0
Akibat R2 = 1 t di titik B
Reaksi Perletakan
d1 = 9 d6 = -1
d2 = -7 d7 = 1
d3 = 7 d8 = -3
d4 = -7 d9 = 3
d5 = 7 d10 = 0
Akibat R3 = 1 tm di titik B
Reaksi Perletakan
d1 = -1 d6 = 1
d2 = 1 d7 = -1
d3 = -1 d8 = 1
d4 = 1 d9 = -1
d5 = -1 d10 = 1
Akibat D1 = 1 t di titik C
Reaksi Perletakan
d1 = -2 d6 = 0
d2 = 0 d7 = 0
d3 = 0 d8 = 0
d4 = 0 d9 = 0
d5 = 0 d10 = 0
Akibat D2 = 1 t di titik D
Reaksi Perletakan
d1 = -6 d6 = 0
d2 = 4 d7 = 0
d3 = -4 d8 = 0
d4 = 0 d9 = 0
d5 = 0 d10 = 0
Akibat D3 = 1 t di titik F
Reaksi Perletakan
d1 = -3 d6 = -2
d2 = 1 d7 = 2
d3 = -1 d8 = 0
d4 = -3 d9 = 0
d5 = 3 d10 = 0
Akibat D4 = 1 tm di titik C
d1 = -1 d6 = 0
d2 = 1 d7 = 0
d3 = 0 d8 = 0
d4 = 0 d9 = 0
d5 = 0 d10 = 0
Akibat D5 = 1 tm di titik D
d1 = -1 d6 = 0
d2 = 1 d7 = 0
d3 = -1 d8 = 0
d4 = 1 d9 = 0
d5 = 0 d10 = 0
Akibat D6 = 1 tm di titik E
d1 = -1 d6 = 1
d2 = 1 d7 = 0
d3 = -1 d8 = 0
d4 = 1 d9 = 0
d5 = -1 d10 = 0
Akibat D7 = 1 tm di titik F
d1 = -1 d6 = 1
d2 = 1 d7 = -1
d3 = -1 d8 = 1
d4 = 1 d9 = 0
d5 = -1 d10 = 0
Penyusunan matriks [ P' ] dari diagram momen akibat gaya redundant
{M} = [ P' ] { R } + { M° } + [ P° ] { Q }
1. Hitung momen pada titik kumpul dan reaksi perletakan dengan Metode Matriks Kekakuan, jika
deformasi oleh gaya, N atau D diabaikan.
q1= 2 t / m
P1 = 6 t P1 = 6 t
45° 45°
A 3 EI B 4 EI D 4 EI C
Dik :
L1 = 5 m P1 = 6 t
L2 = 2 m P1 sin α = 4,2426 t
L3 = 5 m P1 cos α = 4,2426 t
q1 = 2 t/m'
Peny :
D1 D2
A 3 EI B 4 EI D 4 EI C
a. Akibat P1 di Titik A
P1 = 6 t
45°
MoBA
A MoAB B
5.0000
MoAB = 0 tm
MoBA = 0 tm
b. Akibat P1 di Titik B
P1 = 6 t
45°
B MoBC D MoCB C
2.0000 5.0000
MoBC = 0 tm
MoCB = 0 tm
q1= 2 t / m
B MoBC D MoCB C
2.0000 5.0000
MoBC = -9,7789 tm
MoCB = 7,5680 tm
Gaya Q di titik diskrit yang koresponding dengan lendutan D
Q1 Q2
A 3 EI B 4 EI D 4 EI C
Q1 = Motitik B = -9,7789 tm
Q2 = Motitik C = 7,5680 tm
D1
d3
d1
D d4
A 3 EI B d2
4 EI 4 EI C
d1 = 0
d2 = 1
d3 = 1
d4 = 0
D2
d3
d1 d2
D d4
A 3 EI B 4 EI 4 EI C
d1 = 0
d2 = 0
d3 = 0
d4 = 1
Penyusunan Matriks [A]
D1 D2
0 0 d1
[A] = 1 0 d2
1 0 d3
0 1 d4
Matriks Transformasi
[A]T = 0 1 1 0
0 0 0 1
2EI / L 4EI / L
2,4000 1,2000 0 0
0 0 2,2857 1,1429
0 0 1,1429 2,2857
0 0 1,1429 2,2857
1,1428 2,2857
EI -0,1215 0,4983
Menentukan Matriks Lendutan :
EI 4,9593
1,2 0
2,2857 1,1429
1,1429 2,2857
-3,9559
{H} = -7,9117
-1,8672
7,5680
∑MB = 0
= 0 OK…!!!
MCB = 0
0 = 0 OK…!!!
Reaksi Perletakan
3.9559 tm
q1= 2 t / m
P1 = 6 t P1 = 6 t
45° 45°
A 3 EI B 4 EI D 4 EI C
P1 = 6 t P1 = 6 t
3.9559 tm
45° 45°
A 3 EI B 7.9117 tm
5.0000
∑MA = 0
-5 VB1 + 33,0808 = 0
-5 VB1 = -33,08076296
VB1 = 6,6162 t
∑MB = 0
5 VA + -21,21320344 + 11,8676 = 0
5 VA + -9,3456 = 0
5 VA = 9,345643912
VA = 1,8691 t
∑H = 0
HA - P1 cos α - P1 cos α = 0
HA = 8,4853 t
Tinjau Bentang B-C
q1= 2 t / m
7.9117 tm
B 4 EI D 4 EI C
2.0000 5.0000
∑MB = 0
-7,9117 -7 VC + 45 = 0
-7 VC = -37,0883
VC = 5,2983 t
∑MC = 0
-7,9117 + 7 VB2 - 25 = 0
7 VB2 = 33
VB2 = 4,7017 t
Jadi nilai :
VA = 1,8691 t
VB = VB1 + VB2 = 6,6162 + 4,7017 = 11,3178 t
VC = 5,2983 t
Kontrol
ΣV = P1 sin α + P1 sin α + Q
VA + VB + VC = 18,4853
1,8691 + 11,3178 + 5,2983 = 18,4853
18,4853 = 18,4853 ( Terkontrol !! )
ΣH = P1 cos α + P1 cos α
HA = 8,4853
Ditanyakan : Hitung momen batang (elemen portal ) tersebut dengan metode Matriks Fleksibilitas.
Penyelesaian:
D1 = 28000/EI ( )
D2 = -13000/EI ( )
7. Mencari besarnya gaya dalam [H] ( momen lentur) pada elemen portal dengan rumus
{H} = [ P ] {Q}
kgm
MA =0
M titik 2 = 0
MB =0